Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Dalam hal keagamaan saat ini , walaupun banyak agama yang berbeda beda tapi
dalam semua agama tersebut , memiliki suatu persamaan didalamnya.Yaitu Kaidah Kencana
( Golden Rule) , yang merupakan dasar dari proses perumusan dokumen Global Ethic.
Kaidah Kencana ini mencangkup banyak agama tidak hanya agama agama besar yang ada
di Indonesia saja , namun juga agama agama minoritas yang ada.

Dasar terbentuknya dokumen Global Ethic adalah Hans Kung yang merasa ingin
mempunyai dasar minimum yang dapat di terima oleh semua orang yang di dasari oleh
kesamaan kesamaan yang terdapat dalam berbagai agama.Dengan akhirnya terbentuk
sebuah dokumen dari pertemuan yang diadakan pada tahun 1993 yang berjudul Menuju suatu
Etika Global: Suatu Deklarasi Awal.

Golden Rule berlaku untuk semua manusia, dengan yang mempunyai iman ataupun
yang tidak. Dasar yang berlaku adalah, untuk mendapat perlakuan baik, tentu sebisa mungkin
harus berbuat banyak hal baik pada semua orang. Tapi jika mendapat perlakuan yang tidak
baik, jangan dibalas dengan hal yang tidak baik juga, karena yang akan terjadi justru
keburukan yang lebih panjang dari permasalahan yang dipermasalahkan pada awalnya..

Dokumen Global Ethic ini sangat diminati oleh berbagai masyarakat, yang
menginginkan agar dokumen tersebut dapat di terjemahkan ke berbagai bahasa , juga adanya
permintaan untuk memperluas referensi yang berhubungan dengan Global Ethic dan Golden
Rule . Karena Golden Rule penting untuk kalangan tertentu , banyak masyarakat yang ingin
agar adanya seminar tentang Golden Rule.





ISI

Belajar merasakan perasaan orang lain akan membuat sikap kita menjadi lebih
bjaksana.Dalam bersikap terhadap orang asing , bangsa Israel harus mengingat bahwa mereka
dulu adalah orang asing di Mesir.Oleh karena itu , mereka tidak boleh bersikap menindas
terhadap orang asing(Keluaran 22:21)

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum taurat dan kitab para nabi (Matius
7:12)

Global Ethic juga mempengaruhi Dilema Dilema Global Lokal , Kesatuan
berbagai agama ,dan juga mempengaruhi spiritualitas dunia ini karena dalam hal tertentu ,
Global Ethic juga mempengaruhi paradigma Pluralisme. Golden Rule ini juga berhubungan
dengan tanggung jawab dan juga hak seseorang sebagai peserta dalam suatu diskusi.

Buddha Udana:Varga , 5:18
Kristen Matthew 7:12
Hindu Mahabharata 5:1517
Islam Sunnah

yang dimana dari berbagai ayat tersebut , memiliki inti atau tujuan yang sama , yaitu
janganlah menyakiti orang lain agar kita tidak disakiti orang lain atau lakukan apa yang
engkau ingin orang lain lakukan kepadamu.Walaupun memiliki arti yang berbeda karena ada
yang bersifat negative dan positif , Namun keduanya merupakan sebuah kesatuan . Yang
dimana jika pada suatu situasi kita tidak melakukan salah satunya , maka masalah yang kita
hadapi tidak akan selesai secara tuntas.

Dari Kaidah yang ada , ada juga yang memilki arti yang berbeda tapi dapat disatukan
menjadi satu kesatuan , yaitu suatu keharmonisan dalam kehidupan.Seperti Kaidah Kencana
dari Native American dan Sikhisme yang dimana Native berisi tentang hubungan manusia
dengan alam dan Sikhisme yang berisi tentang kehadiran Allah dalam relasi antar manusia.

Menurut Hans Kung lewat proposalnya yang bernama A Universal Declaration of
Human Responsibilities , bahwa masyarakat menuntut akan hak hak mereka yang setara
dan tidak dapat di ambil oleh siapapun tidak akan tercapai hanya dengan hukum , ketentuan
atau perjanjian saja , namun harus membutuhkan sebuah etik global.

Sehingga Global Ethic bisa dipahami dari dua arah penting :
1. Kritik atas penekanan yang berat sebelah pada hak dan penyisihan makna dan fungsi
tanggungjawab.
2. Pemahaman bahwa sebuah etik global harus mencakup hak dan tanggungjawab secara
bersamaan dan berimbang.

Karena tanpa adanya hak dan kewajiban yang seimbang , seseorang dapat menjadi
individualis , bukan invidualis yang mandiri dan bertanggung jawab , namun seorang
invidualis yang hanya mementingkan hak hak mereka sendiri , tapi melupakan kewajiban
mereka yang harusnya mereka lakukan di lingkungan mereka.

Etika global berpengaruh terhadap berbagai macam hal yaitu
Etika global dalam dilema Global-Lokal , yang awal ingin menggunakan system
fondasionalisme , yang berarti membuat suatu keyakinan yang menjadi dasar atas semua
ilmu-ilmu yang di bangun di atas keyakinan tersebut.Dengan adanya penolakan dari post-
modernisme akan adanya penekanan lewat wacana besar terhadap wacana yang kecil . yang
kita dapat refleksi dari semua ini adalah kita harus member jawaban terhadap penganut post-
modernisme ini , dengan cara pemberian aturan main yang disepakati bersama.

Etika Global dalam pluralisme agama , dimana etika global yang mengumpulkan agama
agama besar , bukan membuat sebuah permusuhan antar satu sama lain , namun setiap agama
mempunyai peran dan keunikannya sendiri. Dari perumusan etika global , banyak hal hal
agamais yang terlihat seperti menyangkut Tuhan maupun adanya doa , dan adanya dialog-
dialog yang unik yang terpengaruh atas global etik.

Etik Global yang mempersatukan Agama-agama didalam satu tempat dengan tujuan yang
sama.serta etik global membangun agama untuk hadir dan berkarya bersama sama di tengah
masyarakat , dengan adanya global etik yang agamais terlihat bahwa agama bukan hanya
perjumpaan secara intelektual namun juga perjumpaan hati yang penting sebagai unsure
untuk berdiskusi.

Saran akan kekurangan atau kendala kendala yang bersangkutan dengan dokumen global
etik adalah
1.Penyebarluasan semangatdan proses etik mengalami kendala karena sangat sedikit literatur
berbahasa Indonesia yang membahas tema ini. Dokumen ini sedikit disadari dan diketahui
masyarakat luas.
Ada beberapa cara yang perlu dilakukan :Penerjemahan dokumen, penerjemahan literatur,
penulisan buku yang membahas tentang tema ini, penyelenggaraan seminar etik global, dan
penyebarluasan melalui internet.

2.Perlu ditingkatkan usaha merumuskan implementasi dan aktualisasi tema etik global, dalam
banyak bidang kehidupan khusus di tingkat lokal.

3. Etik global perlu terus digulirkan, sebagai tema percakapan dari mereka yang terlibat
dalam dialog antar iman di berbagai ras dan bidang.

4.Dirasa perlu melakukan studi mengenai tema-tema lain yang melingkari etik global.

5. Secara khusus, gereja-gereja Tuhan di Indonesia perlu menggumuli persoalan ini secara
serius.

6. Isu etik global selama ini, telah membangkitkan minat masyarakat dunia, untuk
membentuk jaringan dan untuk meneruskan proses pascaparlemen.

7. Para pemeluk agama di Indonesia mulai perlu meningkatkan kebersamaan spiritual
,sebagai bagian dari pergumulan di sekitar tema etik global.

8. Dirasa perlu untuk melakukan studi mendalam, mengenai kaitan etik global dengan
pancasila sebagai ideologi bangsa.

9. Dirasa perlu melakukan studi lebih lanjut mengenai nilai-nilai budaya keagamaan yang
bisa member sumbangan khas asia dan Indonesia bagi proses pergumulan ini.
PENDAPAT

Menurut kami Dokumen Global Ethic ini merupakan suatu permulaan atas suatu
kesatuan dari keadaan yang pluralisme ini. Dengan adanya golden rule di dalamnya global
ethic dapat menjadi sebuah pedoman atau dasar yang dapat di pegang oleh masyarakat agar
dapat mencapai suatu keputusan didalam hidupnya secara pribadi ataupun dengan
masyarakat.

Secara menyeluruh Global ethic kedepannya dapat digunakan dalam aspek aspek
baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Sehingga golden rule yang ada dapat
menjadi dasar dalam fondasionalme yang membangun ilmu ilmu di atasnya.Walaupun
masih ada banyak kendala dalam hal Dokumen Global Ethic juga Golden Rule didalamnya ,

Secara mendasar , Global ethic merupakai bingkai kerja manusia dalam segala bidang
, karena etika global merupakan unsur penting sebagai landasan untuk berlaku setis dalam
bermasyarakat.


Made By Kelompok F-2 [Blok1]
Ukrida
2014

KELOMPOK 12
Un Gerry Namyu (10201432)
Marina DewiUtami (102014038)
DickyAlfian Ade Muda (102014094)
Linez MSapulette (102014103)
Indri Mendila (102014144)
Erica Sander (102014196)
LynettDawinaTokiu (102014253)

Anda mungkin juga menyukai