Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

ETIKA REKAYASA





Nama : Trimotius Naibaho
NIM : 2012240010
Jurusan : Sistem Informasi


Universitas Darma Persada
2014
ETIKA REKAYASA
Kata etika berasal dari kata ethos, yang secara sempit berarti:
Perilaku adat istiadat (Bourke, 1966)
Aturan atau tindakan susila (Runes, 1986)
Etika juga diartikan sebagai filsafat moral yang berkaitan dengan studi tentang tindakan-
tindakan baik atau buruk manusia di dalam mencapai kebahagiaan.
Rekayasa adalah:
Penerapan sains untuk kesejahteraan umat manusia (Zen, 1981)
Penerapan ilmu pengetahuan dalam penggunaan sumber daya alam demi manfaat bagi
masyarakat dan umat manusia (Martin & Schinzinger, 1994)
Etika rekayasa: Studi tentang permasalahan dan perilaku moral, karakter, cita-cita, orang
secara individu ataupun berkelompok yang terlibat dalam perancangan, pengembangan, dan
penyebarluasan teknologi.
Rekayasawan adalah pencipta produk dan proses-proses inovatif untuk meningkatkan
kemudahan, kekuatan, dan keindahan di dalam hidup sehari-hari.
Teknologi adalah kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang
berdasarkan proses teknis.
Sedangkan menurut Charles B. Fleddermann, etika enjiniring adalah aturan dan standar yang
mengatur arah para insinyur dalam peran mereka sebagai profesional.
Apa tujuan etika teknik / rekayasa??
Tujuan etika rekayasa adalah meningkatkan otonomi moral.
Otonomi moral adalah kemampuan seseorang untuk berpikir rasional, kritis dan mandiri
tentang isu-isu moral berlandaskan kaidah-kaidah yang berlaku dan menerapkan pemikiran
moral ini pada situasi yang timbul dalam praktek karir profesional di bidang teknik.
Kaidah Pokok Etika Rekayasa
Di dalam menjalakan tugas profesionalnya seorang rekayasawan wajib:
1. Menjunjung tinggi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
2. Memberikan jasa-jasa profesi hanya pada bidang-bidang yang sesuai dengan
kompetensinya.
3. Memberikan pernyataan-pernyataan kepada umum hanya secara objektif dan jujur.
4. Bertindak sebagai pelaku yang jujur dan terpercaya terhadap pemberi kerja ataupun
klien, dan menghindarkan diri dari konflik-konflik kepentingan.
5. Meningkatkan reputasi profesionalnya melalui unjuk kerja yang baik dan bukan
melalui persaingan secara curang.
6. Berperilaku terhormat, bertanggung jawab, etis, dan taat aturan untuk meningkatkan
kehormatan, reputasi, dan kemanfaatan profesi.
7. Secara terus menerus meningkatkan kemampuan profesionalnya sepanjang karir dan
memeberi kesempatan engineers di bawah bimbingannya untuk mengembangkan
kemampuan professional.
Daftar Pustaka:
Fleddermann, Charles B. 2006. Etika Enjiniring, edisi kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://warmada.pandu.org/
Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1993. Kamus Besar
Bahasa Indonesia, edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai