Sebelum membahas analis tekinikal kita perlu mengetahui analis yang
berhubungan dengan analisis teknikal tersebut yaitu analisis fundamental. Analisis fundamental adalah analisis terhadap fundamental suatu negara yang didasarkan pada situasi ekonomi, politik, keamanan secara global dan juga tiap-tiap Negara yang mengeluarkan indek saham. Prinsipnya analisis fundamental membutuhkan keahlian seni tersendiri untuk memperhitungkan penting tidaknya suatu informasi menjadi faktor yang akan mempengaruhi fluktuasi nilai tukar suatu mata uang. Prinsip-prinsip analisis fundamental: 1. Reaksi berantai, semakin besar dampak berantai suatu informasi, semakin besar pula pengaruhnya terhadap nilai indek saham. . Jarak informasi, semakin dekat informasi dengan suatu indek saham, semakin besar pengaruh informasi tersebut. !isalnya, informasi yang berasal dari dalam negeri "ndonesia akan lebih besar pengaruhnya terhadap nilai "ndek #arga Saham $abungan %"#S$& disbanding informasi dari luar negeri. '. Sumber berita, semakin resmi sumber berita, semakin kuat pengaruhnya terhadap nilai indek saham. (. Jenis berita, berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap indek saham suatu Negara disbanding berita lainnya, seperti politik, social atau budaya. )iasanya dalam menggali berita kadang hal-hal yang tidak rasionalpun dijadikan alat untuk memprediksi pergerakan indek saham. Pada intinya informasi tersebut akan mempengaruhi supply dan demand atas indek saham suatu negara. !etode untuk melakukan analisis fundamental adalah dengan terus menerus meng update informasi yang ada. !edia yang menyediakan informasi tersebut tergantung ketersediaan fasilitas yang ada di tempat tersebut. )iasanya untuk informasi perdagangan indek saham tersedia di koran, tele*isi dan juga internet. Analisis Teknikal. Praktisi yang menggunakan analisis teknikal beranggapan bah+a analisis fundamental terlalu ber*ariasi dan pemakaiannya sulit diperhitungkan. Selain itu informasi berita hanyalah penyebab dan bukan penentu arah pergerakan saham. ,arena itu orang beranggapan bah+a cara analisis yang paling tepat adalah dengan mempelajari tingkah laku dari pelaku pasar dan ini tercermin dalam pola grafik harga. !eyers yang banyak menggunakan aplikasi komputer dalam melakukan analisis teknikal dan banyak dikutip oleh majalah bisnis terkemuka, seperti -all Street .ournal, /inancial 0ime, /ortune dan lain sebagainya mendefinisikan analis teknikal sebagai studi tentang sekuritas secara indi*idual dan pasar sebagai keseluruhan berdasar supply dan demand. 1ang menjadi data utama dalam analisis teknikal adalah harga dan *olume perdagangan historis. Asumsi yang Mendasari Analisis Teknikal. Para analis teknikal percaya bah+a mereka biasa mengetahui pola-pola pergerakan harga saham di masa datang dengan berdasarkan pada obser*asi pergerakan harga saham di masa lalu, yang bertentangan dengan hipotesis efisiensi pasar yang menyatakan bah+a harga saham di pasar mencerminkan semua informasi yang ada di pasar. ,inerja saham di masa lalu tidak mempengaruhi kinerja saham di masa datang. ,eputusan analis teknikal dalam menjual atau membeli saham didasari data-data harga dan *olume perdagangan saham di masa lalu,. "nformasi data masa lalu tersebut akan mendasari prediksi mereka atas pola perilaku harga saham di masa datang. Asumsi yang mendasarinya adalah 2 nilai pasar barang dan jasa, ditentukan oleh interaksi permintaan dan pena+aran3 %4e*y 1566&. "nteraksi permintaan dan pena+aran ditentukan oleh berbagai faktor, baik faktor rasional maupun faktor yang tidak rasional. /aktor- faktor tersebut meliputi berbagai *ariabel ekonomi dan *ariabel fundamental, serta faktor-faktor, seperti opini yang beredar, mood in*estor, dan ramalan-ramalan in*estor. #arga-harga sekuritas secara indi*idual dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan hubungan permintaan dan pena+aran. #ubungan-hubungan tersebut akan dapat dideteksi dengan melihat diagram reaksi pasar yang terjadi. #ampir semua pihak dapat menerima asumsi bah+a nilai produk ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara permintaan dan pena+aran. 1ang kurang dapat diterima oleh semua semua pihak mungkin asumsi bah+a permintaan dan pena+aran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat tidak rasional %irrational factor). Asumsi yang berkaitan dengan kecepatan penyesuaian harga saham %speed of adjustment) dari harga keseimbangan yang lama menuju harga keseimbangan yang baru. Para analis teknikal selalu berharap bah+a penyesuaian harga saham yang lama menuju harga keseimbangan yang baru, akan terjadi dalam jangka +aktu yang cukup panjang karena informasi yang menyebabkan perubahan harga biasanya memerlukan beberapa +aktu sebelum informasi tersebut diserap secara penuh oleh pasar. Pola penyerapan informasi seperti ini disebabkan karena adanya informasi yang tidak simetris %asymetris information), di mana hanya beberapa in*estor saja yang mampu mengakses informasi dan dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada harga saham disbanding in*estor lainnya. Seiring dengan tindakan menjual dan membeli saham yang dilakukan pihak- pihak yang menguasai informasi untuk memperoleh keuntungan maka harga saham juga akan bergerak menuju harga keseimbangan baru. 7isamping informasi di atas ada tiga prinsip yang dapat digunakan sebagai patokan dalam memahami analisis teknikal yaitu: 1. Refleksi semua kejadian, segala sesuatu yang terjadi yang dapat mempengaruhi baik yang rasional maupun irrasional sudah direfleksikan dalam harga yang terbentuk. !enguat dan melemahnya indek saham merupakan fakta, tetapi nilai sesungguhnya suatu indek saham ditentukan oleh kekuatan permintaan dan pena+aran yang tercermin pada indek saham. .ika permintaan meningkat dan pena+aran menurun atau tetap, maka harga akan naik, dan akan terjadi kebalikannya jika kondisi berbalik. 2. Tren, harga bergerak dalam suatu tren, dan tren tidak mungkin dimanipulasi. .ika tren bergerak ke arah naik, tidaklah mungkin membuatnya turun, kecuali dalam suatu titik tertentu akan terjadi puncak untuk kemudian berbalik arah %reversal). 3. Selalu berulang, aksi pasar %market action& selalu berulang, artinya para analis teknikal percaya bah+a in*estor akan mengulangi tindakan yang sama jika kondisi pasar yang terjadi juga sama. ,eadaan ini akan dipetakan dalam suatu diagram yang populer dengan sebutan chart. Keuntungan dan Kritik Terada! Analis Teknikal .ika seorang in*estor mampu mengakses informasi secara cepat, punya kemampuan analisis yang tinggi dan punya insting yang tajam atas apa yang terjadi terhadap pasar jika ada informasi baru maka in*estor tesebut akan mampu mendapatkan return abnormal yang melebihi return pasar dan return in*estor lainnya. 7ari pernyataan tersebut dapat diartikan bah+a jika in*estor akan mendapatkan abnormal return, mereka harus mampu mendapatkan informasi secara lebih cepat dibanding in*estor lainnya, dan menterjemahkan informasi tersebut ke dalam tindakan membeli atau menjual saham sehingga in*estor dapat memperoleh keuntungan. ,ritik yang timbul untuk analisis teknikal adalah yang berkaitan dengan asumsi yang mendasarinya dan keefekti*an pendekatan analisis teknikal dalam memprediksi harga saham. ,ritik yang paling tajam muncul dari penganut hipotesis efisiensi pasar, yang sama sekali tidak percaya harga saham di masa mendatang akan dipengaruhi oleh pergerakan harga saham masa lalu, karena apabila pasar efisien maka tidak seorang in*estor pun dapat memperoleh keuntungan abnormal dari pasar. #al ini dibuktikan dari beberapa penelitian yang membuktikan bah+a harga saham secara statistik tidak bergerak mengikuti tren seperti yang dikemukan analis teknikal. ,ritik selanjutnya menyangkut keefekti*an analisis teknikal untuk jangka +aktu yang panjang. !aksudnya adalah jika analisis teknikal mampu memberikan keuntungan bagi beberapa in*estor karena mampu menemukan pola pergerakan saham dalam merespon informasi baru, maka tentu saja pendekatan ini akan menjadi popular dan banyak diadopsi oleh in*estor lainnya akan berdampak pada penyesuaian harga yang lebih cepat dari biasanya. .ika ini terjadi dalam jangka yang panjang keefekti*an penggunaan analis teknikal sudah tidak akan bermanfaat lagi. Teknik Analisis Teknikal Para pengguna analisisi teknikal disebut juga chartist karena mereka biasanya menggunakan grafik %chart) dalam akti*itasnya untuk merekam data pergerakan harga saham dan *olume perdagangan. 7ari grafik tersebut mereka akan mencari pola pergerakan harga saham maupun *olume perdagangan serta celah-celah keuntungan dari pola tersebut. Analisis teknikal mengamati pembentukan grafik harga dengan berbagai *arian yang mungkin terjadi dibandingkan dengan perilaku harga sebelumnya. Sekalipun analisis teknikal mempertimbangkan data-data statistik lainnya, namun perangkat utama analisis teknikal adalah pada grafik harga yang dianggap dapat memenuhi prediksi harga terkini dan kecenderungannya. 0ujuan pokok mengamati grafik adalah: Secepat mungkin menemukan kecenderungan harga !emperkirakan kemungkinan +aktu dan jarak kecenderungan itu !emilih saat yang paling menguntungkan untuk masuk dan keluar pasar Teknik "enggunaan #rafik 1. Te $o% Teory. 0eori ini ditemukan oleh 8harles #. 7o+ pada tahun 19::-an. 0eori ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren harga pasar saham dalam jangka panjang dengan berdasar pada data-data historis harga pasar saham di masa lalu, yang dikelompokkan mejadi tiga yaitu: Primary Trend, yaitu pergerakan harga saham dalam jangka +aktu panjang Secondary Intermediate Trend, yaitu pergerakan harga saham yang terjadi selama pergerakan harga dalam primary tren. )ersifat penyimpangan dari pergerakan primer yang terjadi dalam beberapa minggu atau bulan. Minor Trend atau day to day move merupakan fluktuasi harga saham yang terjadi setiap hari. 8ontoh Pergerakan Saham menurut 0he 7o+ 0heory 2. &art "ola "ergerakan 'arga Saam Support Level. Support level berarti tingkat harga atau kisaran harga, pada saat para analis teknikal mengharapkan akan terjadinya peningkatan yang signifikan atas permintaan saham di pasar. )iasanya terjadi ketika banyak in*estor melakukan tindakan 2ambil untung3 dengan melakukan penjualan saham-saham karena tertarik pada harga jual yang cukup tinggi, dan biasanya diikuti oleh penurunan harga saham. 7ampak selanjutnya adalah banyak pembeli saham yang tertarik untuk melakukan pembelian-pembelian saham sehingga permintaan saham kembali meningkat. Sesuai dengan hukum permintaan pena+aran, peningkatan permintaan saham ini nantinya diharapkan menjadi support level yang menjaga agar harga saham bergerak naik. Resistance Level ;esistance le*el berarti kisaran harga di mana para analis teknikal berharap akan terjadi peningkatan yang signifikan atas jumlah saham yang dita+arkan di pasar. 7engan kata lain, resistance level menggambarkan batas atas tingkat harga %upper boundary) yang dapat membuat para penjual saham segera menjadi penahan atas gerakan naik harga saham karena jika banyak pihak yang ingin menjual saham di pasar maka diharapkan harga akan bergerak turun, dan tidak mele+ati batas atas harga. #al ini biasa terjadi ketika harga saham turun terus setelah mencapai harga tertinggi. "n*estor yang memiliki saham tentunya tidaka akan mau rugi akibat harga sahamnya selalu turun. !ereka akan menunggu +aktu yang tepat untuk menjual sahamnya agar kerugian berkurang. )iasanya pada saat harga saham mencapai titik balik %recovery point&. $rafik Pola Pergerakan Saham yang sering digunakan: a. Bar Chart )ar 8hart merupakan cara paling sederhana dalam analisis teknikal yang menggambarkan pergerakan harga saham. Sumbu *ertikal merupakan harga saham, sedangkan sumbu hori<ontal menunjukkan +aktu. Pergerakan harga saham setiap harinya ditunjukkan oleh diagram batang *ertikal %bar *ertikal&, yang ujung atasnya menunjukkan harga tertinggi saham dan ujung ba+ahnya menunjukkan harga terendah saham setiap hari. b. Point-and-Figure Chart Penggunaan grafik dengan angka dan gambar ini untuk menggambarkan pergerakan harga saham dan lebih komplek dari bart cahart karena menggambarkan perubahan harga saham yang berubah secara signifikan. Perubahan harga yang signifikan biasanya dapat dilihat dalam bentuk angka yang menunjukka perubahan harga saham. 3. Rata(rata )ergerak 0eknik rata-rata bergerak %moving average) adalah salah satu teknik untuk mendeteksi dan menganalisis pergerakan harga saham baik saham indi*idual maupun seluruh saham di pasar modal. 0ujuannya adalah untuk mendeteksi arah pergerakan harga saham dan besarnya tingkat pergerakan tersebut. 7ata yang digunakan adalah data harga penutupan saham %closing price) untuk +aktu tertentu misal untuk masa +aktu ' bulan. 7ari informasi tersebut menghasilkan sebuah garis trend rata-rata bergerak yang menunjukkan tren pergerakan harga saham, yang selanjutnya dipakai untuk memprediksi arah pergerakan saham di masa depan. Setelah dianalisis akan menghasilkan keputusan menjual dan membeli saham, dengan anjuran sebagai berikut: 7ianjurkan membeli saham jika: a. garis rata-rata bergerak secara mendatar dan harga pasar saham melampaui garis tersebut b. harga saham berada di ba+ah garis rata-rata bergerak yang sedang menaik c. harga saham saat ini berada di atas garis rata-rata bergerak yang cenderung menurun, namun kembali menaik sebelum mencapai garis tersebut. 7isaran menjual jika: a. harga saham saat ini berada di ba+ah garis rata-rata bergerak mendatar b. harga saham bergerak naik di atas garis rata-rata bergerak, namun garis rata- rata bergerak tersebut justru sedang menurun c. harga saham yang cenderung mengalami kenaikan %berada di ba+ah garis rata-rata bergerak& tetapi kembali menurun sebelum mencapai garis rata-rata bergerak tersebut. 4. Relative Strength 0eknik ini menggambarkan rasio antara harga saham dengan indek pasar atau industri tertentu. #asil perbandingan biasanya digambarkan dengan plot-plot yang menunjukkan perbandingan harga relatif saham selama jangka +aktu tertentu. 7ari gambar yang tersusun in*estor akan dapat melihat perbandingan kekuatan saham-saham tersebut terhadap industrinya atau terhadap indek pasar. 7alam penggunaan relati*e strength jika terjadi trend pergerakan harga saham yang meningkat maka bagi in*estor pergerakan tersebut merupakan sinyal akan terjadinya peningkatan rasio harga saham dibanding indeks pasar, dan memungkinkan akan memberikan return yang melebihi return pasar dan akan menarik minat in*estor untuk menjadikan saham tersebut sebagai alternatif in*estasi yang baik.