Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum

Fisika Dasar






Nama/NPM : Mochamad Ilham Chairat / 1106070943
Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Kimia
Grup & Kawan Kerja : B3
1. Mohammad Ridho
2. Muhammad Haekal Dwinanda
3. Mohammad Teguh Gumelar
4. Muhammad Adithia Pradana
5. Mohammad Radiansyah T.
6. Mohammad Sofa Khodi
7. Muhammad Abdul Aziz
No & Nama Percobaan : KR02 / Calori Work
Minggu Percobaan : 4
Tanggal Percobaan : 22 Maret 2012


Laboratorium Fisika Dasar
UPP IPD
Universitas Indonesia
Depok, 2012
Calori Work

I. Tujuan Percobaan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor

II. Alat
Sumber tegangan yang dapat divariasikan
Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
Termometer
Voltmeter dan Ampermeter
Adjustable power supply
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Landasan Teori
Energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda dapat melakukan
usaha. Energi dapat hadir dalam berbagai bentuk. Lima bentuk utama energy adalah:
energi mekanik, energi kalor, energi kimia, energi elektromagnetik dan energi nuklir.
Energi dapat berubah bentuk. Misalnya pada bola lampu listrik, energi listrik diubah
menjadi energi cahaya dan energi kalor. Energi dapat timbul dari berbagai sumber yaitu
matahari, air , dan makhluk hidup. Peristiwa perubahan bentuk energy disebut konversi
energi. Hukum kekalan energi menyatakan bahwa energi itu tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan. Perubahan bentuk energi, seperti yang telah disebutkan diatas disebut
konversi energi. Berikut pada percobaan ini dijelaskan tentang pengkonversian energi
dari energi listrik menjadi energi panas (kalor).
Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika. Konsep yang
sangat erat kaitannya dengan usaha adalah konsep energi. Secara sederhana, energi
merupakan kemampuan melakukan usaha. Definisi yang sederhana ini sebenarnya
kurang tepat atau kurang valid untuk beberapa jenis energi (misalnya energi panas atau
energi cahaya tidak dapat melakukan kerja). Definisi tersebut hanya bersifat umum.


Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam
suatu rangkaian listrik tertutup. Energi listrik adalah salah satu bentuk energi yang yang
digunakan untuk menggunakan peralatan listrik ataupun untuk menggerakkan suatu
peralatan mekanik sehingga mengubah energi menjadi bentuk energi lain. Energi listrik
juga diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan usaha listrik atau kemampuan
untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain.
Kelistrikan merupakan sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik
merupakan kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang
menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Biasanya, listrik mengalir
dalam bentuk energi listrik dengan media perantara kabel. Fenomena-fenomena fisika
banyak terjadi berasal dari listrik. Fenomena-fenomena yang terkenal adalah seperti
petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-
aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.
Satuan tegangan listrik disebut Volt (V). Alat untuk mengukur tegangan listrik
adalah Voltmeter. Sedangkan Watt (W) adalah satuan energi listrik setiap detik. Disebut
juga dengan daya listrik. Alat untuk mengukur arus listrik adalah Amperemeter. Satuan
arus listrik disebut Ampere (A). Selain hambatan dan tegangan, energi listrik juga
melibatkan satu komponen lain, yaitu hambatan listrik. Satuan hambatan listrik disebut
Ohm () dan alat untuk mengukur hambatan listrik adalah Ohmmeter. Alat gabungan
untuk mengukur arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik adalah multimeter.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistansi dinyatakan dengan persamaan berikut ini.
= . (1)
Keterangan:
W = Energi Listrik (Joule) V = Beda Potensial (Volt)
Q = Muatan Listrik (Coulomb)
Dari persamaan = maka persamaan W di atas menjadi
= . . . ()
Dengan menghubungkan rumus ohm, yaitu = , maka rumus energi listrik di atas
menjadi
= . . . . ()
Satuan energi listrik lain yang umum digunakan adalah kalori di mana 1 kalori sama
dengan 0,24 Joule selain itu juga menggunakan satuan kWh (kilowatt jam).
Energi listrik dapat berubah menjadi berbagai bentuk energi lainnya. Energi listrik
menjadi energi kalor, alat yang digunakan yaitu setrika listrik, kompor listrik,
microwave, dan sebagainya. Energi listrik menjadi energi cahaya, alat yang digunakan,
yaitu lampu pijar, lampu neon, dan sebagainya. Energi listrik menjadi energi gerak, alat
yang digunakan yaitu kipas angin, penghisap debu, dan sebagainya.
Energi Kalor
Energi yang berpindah disebut energi kalor. Dengan demikian dapatlah kita
mendefinisikan kalor sebagai energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tnggi
ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan.
Kalor timbul akibat perbedaan suhu, maka sampai dengan pertengahan abad
kedelapan belas, istilah kalor dan suhu memiliki arti yang sama. Joseph black pada tahun
1760 merupakan orang pertama yang menyatakan perbedaan antara suhu dan kalor. Suhu
adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda yang diukur oleh thermometer, sedang
kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda lebih dingin untuk
menyamakan suhunya. Sekarang telah anda ketahui bahwa suhu sesungguhnya adalah
ukuran energy kinetic rata-rata partikel (berkaitan dengan gerak partikel-partikel) dlaam
suatu benda. Sedangkan dalam fisika, istilah kalor selalu menngacu pada energy yang
berpindah dari suatu benda lainnya karena perbedaan suhu. Begitu proses perpindahan
energy ini berhenti maka kalor tidak lagi memiliki arti. Jadi, kalor bukanlah jumlah
energy yang dikandung dalam suatu benda.

Kapasitas kalor
Kalor jenis merupakan ciri suatu zat, seperti halnya massa jenis. Kadang-kadang
untuk benda tertentu, seperti bejana (contoh: kalorimeter), lebih memudahkan jika factor
m c dipandang sebagai satu kesatuan. Faktor ini diberi nama kapasitas kalor. Kata
kapasitas dapat memberikan pengertian menyesatkan karena kata tersebut menyatakan
banyak kalor yang dapat dimiliki oleh sebuah benda-benda yang dalam fisika tidak
memiliki arti. Yang sebenarnya diartikan oleh kata tersebut adalah banyak energy yang
harus diberikan dalam bentuk kalor untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar satu
derajat.
Kapasitas kalor diberi lambang C, maka : =


Hubungan Energi listrik dan kalor
Apa yang terjadi ketika kabel penghubung dari sebuah teko listrik yang berisi air kita
hubungkan ke sumber tegangan (stop kontak)? Beberapa lama kemudian suhu air naik
karena air menerima energy kalor = , dengan m adalah massa air, c adalah
kalor jenis air, dan T adalah kenaikan suhu. Darimana energy kalor berasal ? Tentu saja
energy kalor berasal dari energy listrik yang didisipasikan ketika arus listrik dari sumber
tegangan melalui elemen pemanas dalam teko listrik. Telah anda ketahui bahwa energy
listrik yang didisipasikan ini dirumuskan oleh
= = =


Perhatikan, yang berperan sebagai masukan untuk teko listrik adalah energy listrik W,
dan sebagi keluarannya adalah energy kalor Q, yang digunakan untuk menaikkan suhu
air. Jika di dalam soal tidak ditentukan, maka efesiensi alat (misalnya teko listrik)
diaggap seratus persen sehingga berlaku
Kalor yang keluar = Kalor yang diterima
=
. . = .
. . = . .
. . =


. . =V
2
.t/R
. . ( ) =V
2
.t/R

Dimana
W = energi listrik ( joule )
v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Ampere )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Dimana
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)
Ta = suhu akhir zat (K)
T= suhu mula-mula (K)
Selain dari contoh teko di atas , kita bisa melihat dari kawat konduktor. Energi kalor
yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur.
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus
listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan
diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang
diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai
dengan tegangan yang diberikan.




IV. Prosedur Kerja

1. WebCam diaktifkan dengan meng-klik icon video pada halaman web r-Lab.
2. Tegangan diberikan ke kawat konduktor sebesar V0.
3. Power Supply dihidupkan dengan meng-klik radio button disebelahnya.
4. Data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1
detik diambil selama 10 detik dengan cara meng-klik icon ukur.
5. Temperatur kawat yang terlihat di web cam diperhatikan dan tunggu hingga mendekati
temperatur awal saat diberikan V0 .
6. Langkah 2 hingga 5 diulangi untuk tegangan V1, V2 dan V3
V. Pengolahan Data
A. Data Percobaan
Waktu
(second)
I (mA) V (volt) Temp
(
0
c)
3 23.84 0 23.5
6 23.84 0 23.4
9 23.84 0 23.4
12 23.84 0 23.4
15 23.84 0 23.4
18 23.84 0 23.3
21 23.84 0 23.3
24 23.84 0 23.3
27 23.84 0 23.3
30 23.84 0 23.3
3 34.45 0.61 23
6 34.45 0.61 23.1
9 34.34 0.61 23.2
12 34.45 0.61 23.3
15 34.45 0.61 23.4
18 34.45 0.61 23.6
21 34.45 0.61 23.6
24 34.45 0.61 23.8
27 34.45 0.61 23.8
30 34.34 0.61 23.9
3 49.39 1.47 23.7
6 49.39 1.47 24
9 49.39 1.47 24.8
12 49.39 1.47 25.6
15 49.39 1.47 26.3
18 49.39 1.47 27.1
21 49.39 1.47 27.7
24 49.39 1.47 28.3
27 49.39 1.47 28.8
30 49.39 1.47 29.3
3 40.72 0.98 26.8
6 40.84 0.98 26.7
9 40.84 0.98 26.8
12 40.72 0.98 26.9
15 40.72 0.98 27
18 40.84 0.98 27.1
21 40.84 0.98 27.3
24 40.72 0.98 27.3
27 40.84 0.98 27.5
30 40.84 0.98 27.6

VO V1 V2 V3







B. Perhitungan Nilai C (Kalor Jenis Kawat)


y = -0.006x + 23.47
y = -0.006x + 23.47
23.2
23.25
23.3
23.35
23.4
23.45
23.5
23.55
0 5 10 15 20 25 30 35
T
e
m
p
e
r
a
t
u
r

(
0
c
)
Waktu (second)
y = 0.034x + 22.9
22.8
23
23.2
23.4
23.6
23.8
24
0 5 10 15 20 25 30 35
T
e
m
p
e
r
a
t
u
r

(

0
c
)

Waktu (second)



Percobaan ini energi listrik berupah menjadi energi kalor karena adanya
kalorimeter. Sehingga kita menggunkan rumus:
= . .
= . .
= . .


y = 0.219x + 22.94
0
5
10
15
20
25
30
35
0 5 10 15 20 25 30 35
T
e
m
p
e
r
a
t
u
r

(

0
c
)


Waktu (second)
y = 0.033x + 26.54
26.4
26.6
26.8
27
27.2
27.4
27.6
27.8
0 5 10 15 20 25 30 35
T
e
m
p
e
r
a
t
u
r

(

0
c
)


Waktu (second
Untuk mencari nilai dari c kita dapat menggunkan metode least square. Jika di
asumsikan dengan persamaan garis = +bx, maka = , = , =


=
Waktu (s) I
(mA)
V (volt) Temp
(
0
c)
3 23.84 0 23.5
6 23.84 0 23.4
9 23.84 0 23.4
12 23.84 0 23.4
15 23.84 0 23.4
18 23.84 0 23.3
21 23.84 0 23.3
24 23.84 0 23.3
27 23.84 0 23.3
30 23.84 0 23.3
Rata-Rata 23.84 0 23.36



=


=
0 23.84 10
3
0.002 0.00068

= /

= .
Waktu (s) I (mA) V (volt) Temp
(
0
c)
3 34.45 0.61 23
6 34.45 0.61 23.1
9 34.34 0.61 23.2
12 34.45 0.61 23.3
15 34.45 0.61 23.4
18 34.45 0.61 23.6
21 34.45 0.61 23.6
24 34.45 0.61 23.8
27 34.45 0.61 23.8
30 34.34 0.61 23.9
Rata-Rata 34.428 0.61 23.47












=


=
0.61 34.428 10
3
0.002 0.034

= . /

= .
Waktu (s) I
(mA)
V (volt) Temp
(
0
c)
3 49.39 1.47 23.7
6 49.39 1.47 24
9 49.39 1.47 24.8
12 49.39 1.47 25.6
15 49.39 1.47 26.3
18 49.39 1.47 27.1
21 49.39 1.47 27.7
24 49.39 1.47 28.3
27 49.39 1.47 28.8
30 49.39 1.47 29.3
Rata-Rata 49.39 1.47 26.56


















=


=
1.47 49.39 10
3
0.002 0.219

= . /






= .

Waktu (s) I (mA) V (volt) Temp
(
0
c)
3 40.72 0.98 26.8
6 40.84 0.98 26.7
9 40.84 0.98 26.8
12 40.72 0.98 26.9
15 40.72 0.98 27
18 40.84 0.98 27.1
21 40.84 0.98 27.3
24 40.72 0.98 27.3
27 40.84 0.98 27.5
30 40.84 0.98 27.6
Rata-Rata 40.792 0.98 27.1

















=


=
0.98 40.792 10
3
0.002 0.033

= . /

=

0
+
1
+

4

=
+. + . + .


= . /
Dalam percobaan tidak diberitahu bahwa jenis kawat apa yang digunakan dalam
percobaan. Namun, ketika praktikan mencari data mengenai kalor jenis logam
ternyata kalor jenis kawatlah ya ng paling mendekati hasil kalor jenis percobaan.Kalor
jenis perak adalah sebesar 230 J/kg
0
C. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kawat yang
digunakan adalah kawat perak. Sehingga, kita dapat menentukan kesalahan relatifnya.
=


100%
=
269.965 230
230
100%
= . %
VI. Analisis
Pada percobaan R Lab Calori Work ini praktikan melakukan berbagai langaah
untuk mendapatkan nilai dari suatu kalor jenis kawat konduktor yang
belumdiketahui jenisnya. Percobaan ini dilakukan dengan mengalirkan aliran listrik
dalam volt ke kawat yang akan menyebabkan perubahan temperatur pada kawat
tersebut. Percobaan menggunakan Tegangan aliran listrik dengan empat variasi
data. Mulai dari V0, V1, V2, dan V3. Dengan V1 = 0 volt, V2 = 0.61 volt, V3 =
1.47 volt, dan V4 = 0.98 volt. Percobaan ini juga dilakukan setiap 30 detik
setiap variasi tegangan dengan pencatatan 3 detik sekali sehingga data yang
didaptkan adalah sebanyak 10 data. Karena bila rentang data waktu terlalu kecil
dikhawatirkan data tersebut belum bisa memiliki perbedaan yang bergitu berarti
dan tidak dapat mewakili seluruh data.
Untuk benar-benar dapat melakukan percobaan ini dengan baik dan benar
maka kita harus memperhatikan video yang teradapat pada website. Saat kita
meng-klik ukur dengan tegangan Vo misalnya, maka pada video akan terlihat
suhu akan naik, lalu praktikan akan mendapatkan data. Tetapi ada yang harus
diperhatikan sebelum praktikan mencoba kembali dengan variasi tegangan yang
berbeda kita harus menunggu hingga suhu turun atau kembali seperti semula
baru kita bisa mengukur data lainnya. hal ini dilakukan untuk membuat data
seakurat mungkin karena data akan sangat jauh berbeda ketika kita tidak
menunggu suhu turun. Menunggu suhu turun harus selalu dilakukan untuk
setiap variasi tegangan yang dilakukan.


Gambar diatas mengilustrasikan bahwa hukum kekekalan energi berlaku,
energi tidak dapat menghilang dan hanya akan berubah bentuk. Pada percobaan
ini energi listrik berubah menjadi energi kalor atau panas. Karena pada video
terlihat ada naik turunnya temperatur bersamaan dengan naik turunnya tegangan
listrik induktor. Prosesnya adalah sebagai berikut.
Saat sumber energi diberi tegangan, elektron-elektron yang terdapat pada
logam akan bergerak dan menimbulkan aliran listrik. Aliran elektron akan
mengalir melewati konduktor dan searah dengan aliran listik menyebabkan suhu
filamen naik. Naiknya suhu pada filamen kemudian diukur menggunakan
termometer.
Berikut ini merupakan data yang didapat dari percobaan dengan variasi aliran
listik atau tegangan listrik.
=
Waktu (s) I
(mA)
V (volt) Temp
(
0
c)
3 23.84 0 23.5
6 23.84 0 23.4
9 23.84 0 23.4
12 23.84 0 23.4
15 23.84 0 23.4
18 23.84 0 23.3
21 23.84 0 23.3
24 23.84 0 23.3
27 23.84 0 23.3
30 23.84 0 23.3

= .
Waktu (s) I (mA) V (volt) Temp
(
0
c)
3 34.45 0.61 23
6 34.45 0.61 23.1
9 34.34 0.61 23.2
12 34.45 0.61 23.3
15 34.45 0.61 23.4
18 34.45 0.61 23.6
21 34.45 0.61 23.6
24 34.45 0.61 23.8
27 34.45 0.61 23.8
30 34.34 0.61 23.9

= .
Waktu (s) I
(mA)
V (volt) Temp
(
0
c)
3 49.39 1.47 23.7
6 49.39 1.47 24
9 49.39 1.47 24.8
12 49.39 1.47 25.6
15 49.39 1.47 26.3
18 49.39 1.47 27.1
21 49.39 1.47 27.7
24 49.39 1.47 28.3
27 49.39 1.47 28.8
30 49.39 1.47 29.3

= .
Waktu
(s)
I
(mA)
V (volt) Temp
(
0
c)
3 40.72 0.98 26.8
6 40.84 0.98 26.7
9 40.84 0.98 26.8
12 40.72 0.98 26.9
15 40.72 0.98 27
18 40.84 0.98 27.1
21 40.84 0.98 27.3
24 40.72 0.98 27.3
27 40.84 0.98 27.5
30 40.84 0.98 27.6

Berdasarkan data yang diperoleh pada percobaan ini dengan 4 variasi
tegangan aliran listrik yang berbeda-beda, didapatkan hasil bahwa semakin
besar tegangan yang diberikan maka perubahan suhu yang terjadi akan semakin
besar pula. Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan energi. Dalam percobaan ini
energi yang digunakan adalah energi kalor dan energi listrik.
=
=
Besarnya energi listrik sebanding dengan tegangan. Jadi, jika tegangan yang
diberikan besar maka energi listrik yang dihasilkan pun juga akan besar. dan
akan berbanding lurus dengan perubahan suhu yang terjadi.
Data-data yang telah didapatkan sebanyak empat variasi diolah menggunkan
Program Regresi Linier Least Square sehingga mendapatkan nilai kalor jenis
kawat tersebut. nilai kalor jenis kawat tersebut adalah sebesarn .


Sehingga praktikan mencasri literatur kalor jenis kawat yang mendekati nilai
diatas. Ternyata nilai kalor jenis kawat perak yang mendekati nilai kalor jenis
hasil percobaan. Nilai kalor jenis kawat sebsar 230

. Oleh karena itu kita


dapat menentukan kesalahan relatif percobaan yaitu sebesar 17.37%.
Terjadinya kesalahan pada percobaan ini sebesar 17.37% dikarenakan tidak
semua energi listirik berubah menjadi energi kalor ada kemungkinan bahwa
energi yang dialirakn terkonversi menjadi energi lain yang kemudian keluar dari
sistem sehingga hasilnya tidal 100% akurat. Kemudian video yang diberikan
pada percobaan yang menunjukan adanya perubahan suhu agak sedikit memiliki
kejanggalan. Karena seharusnya ketika melakukan percobaan pada empat
variasi tegangan listirk kita harus menunggu sampai suhu kembali ke suhu awal
tetapi pada bvideo tersebut suhu tidak turun-turun sehingga perubahan suhu
yang agak sedikit menyimpang menyebabkan data yang didapatkan sedikit
kurang akurat. Tetapi ketidakakuratan data yang terjadi tidak terlalu besar
sehingga kesalahan relatif juga tidak terlalu besar.
Pada grafik diatas hubungan antra temperatur dan suhu pada V0, V1, V2, dan
V3 terlihat bahwa perubahan temperatur benrbanding lurus dengan tegangan
yang diberikan sehingga semakin besar tegangan maka perubahan
temeparturpun akan semakin besar. pada grafik tersebut juga terdapat
persamaan gari linear yang bisa kita gunakan untuk mencari nilai dari kalor
jenis kawat konduktor setiap tegangan listrik yang diberikan.

VII. Kesimpulan
Dari percobaan di atas praktikan dapat menyimpulkan beberapa hal:
1. Hukum kekekalan energi memang benar adanya. Semua energi dapat
dikonversikan menjadi energi lain tidak hilang begitu saja. Dalam percobaan
ini energi listrik berubah menjadi energi kalor. Tetapi tidak semua energi
listrik 100% terkonversi menjadi energi kalor karena ada energi yang terbuang
ke lingkungan.
2. Tegangan berbanding lurus dengan temperatur. Semakin besar tegangan yang
diberikan, maka perubahan temperatur juga semakin besar dan sebaliknya.
3. Besar kapasitas kalor dan kalor jenis tergantung dari besar tegangan, arus
listrik, waktu dan perubahan suhu. Sesuai dengan rumus:
=
4. Dengan menentukan kalor jenis kawat konduktor maka kita dapat mengetahui
jenis kawat konduktor apa yang digunakan. Semua itu dilakukan dengan
membuat grafik dan dengan menggunkan metode Least Square. Nilai kalor
jenis kawat pada percobaan yang sebesar .

mendekati nilai
kalor jenis kawat literatur perak sebesar 230

. Sehingga kawat yang


digunakan adalah kawat perak dengan kesalahan relatif sebsar 17.37%


VIII. Referensi
Giancoli, D. C. 200. Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition. NJ:
Prentice Hall.
Halliday, Resnick, Walker. 2005. Fundamentals of Physics, 7
th
Edition, Extended
Edition. NJ: John Wiley & Sons, Inc.
Tipler, P.A.,1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai