Anda di halaman 1dari 5

FUNGSI DAN JENIS KEPEMIMPINAN

Setelah mempelajari dan menyelesaikan tugas-tugas dalam bab ini, Anda


diharapkan dapat:
1. Mengetahui fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin.
2. Membandingkan fungsi-fungsi pemimpin dari beberapa pakar.
3. Mengaplikasikan konsep fungsi pemimpin ke dalam praktek kasus latihan
kepemimpinan.
. Memahami pelbagai jenis atau tipe kepemimpinan.
!. Menganalisis "ontoh atau kasus kepemimpinan berdasar analisis jenis
kepemimpinan.
A. #ungsi $epemimpinan
$artini kartono %1&&1' menyatakan bah(a fungsi kepemimpinan adalah
memandu, menuntun, membimbing, membangun, memoti)asi, mengemudikan,
menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, melakukan super)isi yang baik
dan efisien, serta memba(a para pengikutnya kepada sasaran yang hendak dituju.
Se"ara rin"i * fungsi kepemimpinan oleh beliau dirumuskan sebagai berikut: %1'
memelihara struktur kelompok, menjalin interaksi yang lan"ar, dan memadukan
tuga-tugas+ %2' mensinkronkan ide-ide, ideologi, pikiran dan ambisi anggota dengan
pola keinginan pemimpin+ %3' memberikan rasa aman dan status yang jelas kepada
setiap anggota, sehingga mereka bersedia untuk berpartisipasi se"ara penuh+ %'
memanfaatkan dan mengoptimalisasikan kemampuan, bakat dan produktifitas
semua anggota untuk berkarya dan berpartisipasi+ %!' menegakkan peraturan,
larangan, disiplin, dan norma-norma kelompok atau organisasi agar ter"apai
kohesi)itas, meminimalisir konflik dan perbedaan-perbedaan+ %,' merumuskan
nilai-nilai kelompok atau organisasi dan memilih tujuan-tujuan, sambil
menentukan sarana dan strategi operasional pen"apaian tujuan+ dan %*' mampu
memenuhi harapan, keinginan, dan kebutuhan-kebutuhan anggota sehingga
mereka puas. -uga membantu adaptasi anggota terhadap tuntutan eksternal di
tengah masyarakat, dan meme"ahkan kesulitan yang dihadapi kelompok atau
organisasi.
.usmar .usuf %1&/&' mengidentifikasi fungsi-fungsi kepemimpinan sebagai
berikut: %1' pemimpin bertugas mengidentifikasi dan menganalisis tujuan-tujuan
kelompok atau organisasi yang berguna untuk memenuhi kebutuhan anggota.
0alam proses identifikasi harus berdasar 1 2 13 %(hat, (hy, (here, (ho, dan
ho('+ %2' membangun strukstur kelompok4organisasi, men"akup: pembagian tugas,
peraturan-peraturan, pembagian tanggung ja(ab, mengatur peranan, dan
mengatur hubungan antar peranan+ %3' mengemukakan inisiatif atau prakarsa pada
anggotanya, %' mengemukakan berbagai perbuatan yang berorientasi pada tujuan,
%!' menyediakan fasilitas dan sarana komunikasi bagi seluruh anggota yang
dipimpinnya, %,' memelihara kekompakkan dan selidaritas kelompok yang
dipimpinnya, %*' membangkitkan gairah dan kegembiraan bekerja bagi para
anggotanya, men"iptakan situasi kondusif untuk melakukan aktifitas di antara
masing-masing anggota+ %/' memelihara moral dan kebersamaan %syntality' di
antara masing-masing anggota+ dan %&' mengembangkan dan memupuk filosofi
kelompok atau organisasi, misalnya: gotong-royong, sukarela, senasib
sepenanggungan, prima dalam segala hal, disiplin, tertib, bersih, dan sebagainya.
$iranya dapat dimengerti bah(a efektifitas seorang pemimpin dapat diukur
apabila ia memiliki kemampuan untuk: %1' membuat orang lain merasa kuat, %2'
menumbuhkan keper"ayaan pada diri anggota, %3' membantu, memupuk, dan
menumbuhkan hubungan kerja sama antar sesama anggota, %' meme"ahkan
persengketaan, %!' merangsang perkembangan "ara berfikir dan bertingkah laku
yang mengarah pada tujuan.
5erdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bah(a fungsi-fungsi
kepemimpinan dalam kelompok maupun organisasi adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan menganalisis keadaan kelompok, dan tujuan yang ingin
dicapai oleh kelompok. 0alam hal ini, seorang pemimpin harus melakukan
identifikasi dan analisis kelompok dan tujuan-tujuannya. Analisis dan identifikasi
meliputi: jumlah anggota, kebutuhan, keinginan, sifat-sifat, kekuatan, kelemahan,
tujuan, potensi-potensi, dan masalah-masalah yang dihadapi anggotanya.
2. Membentuk struktur, yaitu membagi pekerjaan atau tugas pada bagian-bagian atau
orang-orang tertentu. 6engaturan kegiatan dan pekerjaan tidak hanya sekedar
yang terdapat dalam bagan organisasi, akan tetapi men"akup pula peranan dan
batasannya, sehingga setiap anggota mengetahui tugas, dan pilihan "ara
men"apainya.
3. Mengambil inisiatif atau mengambil prakarsa, dalam hal ini pemimpin bukan
hanya sumber gagasan, tetapi juga menampung gagasan-gagasan yang baik,
kemudian menjadi kegiatan kelompok atau organisasi. 0alam hal tidak ada orang
lain yang mempunyai prakarsa, pemimpin harus berinisiatif. 6emimpin dengan
demikian harus siap melakukan legitimasi kegiatan yang memang dianggap baik,
(alaupun inisiatif datang dari anggota.
. Memotivasi anggota untuk mencapai tujuan, dalam hal ini seorang pemimpin tidak
boleh berhenti memoti)asi anggotanya. 6emimpin harus melakukan
berbagai usaha ke arah pen"apaian tujuan dan harus selalu berkeinginan dan
berinteraksi dengan yang lain agar seluruh anggota giat beraktifitas. 7agasan baru
tidak harus selalu datang dari pemimpin, akan tetapi pemimpin harus mampu
mengakomodasi ide-ide dari semua anggota, sepanjang gagasan itu untuk
pen"apaian tujuan. Sebagai pemimpin harus selalu mengingatkan anggota, apabila
arah dan sasaran kegiatannya menyimpang dari tujuan.
!. Memberi kemudahan dalam berkomunikasi, maksudnya bah(a dalam suatu
kelompok atau organisasi perlu disediakan fasilitas komunikasi, baik dalam bentuk
kesempatan maupun forum atau sarana lain, supaya anggota kelompok mengetahui
gagasan-gagasan dan harapan-harapan yang dimiliki pemimpin atau sebaliknya
pemimpin mengetahui harapan dari seluruh anggota, sehingga dengan
diketahuinya oleh semua orang dalam kelompk maupun organisasi, maka untuk
me(ujudkan harapan ke arah pen"apaian tujuan itu bisa dikerjakan bersama.
,. Menggalang kekompakkan (Viscidity), yaitu me(ujudka semua anggota kompak,
baik se"ara fisik maupun psikologis untuk men"apai tujuan bersama. Apabila ada
kesepakatan semua anggota merasa terikat dan membela apa yang telah disepakati
%termasuk membela an"aman dari luar'. Mun"ulnya solideritas kelompok, biasanya
berimbas pada sikap saling tolong-menolong. Selama dalam kontek positif, sikap
sema"am itu amat baik untuk terus dibina.
*. Mengembangkan rasa kebahagiaan (Hedonic Tone), maksudnya adalah
men"iptakan rasa bahagia di antara anggota. Anggota merasa bahagia menjadi
bagian dari kelompok ataupun organisasi, oleh karena itu kebahagiaan ini harus
selalu ditumbuhkan dan dikembangkan oleh pemimpin agar kehidupan kelompok
maupun organisasi selalu bersemangat.
/. yntality, maksudnya adalah kebersamaan dalam kelompok maupun organisasi,
yaitu kebersamaan dalam tindakan dalam rangka men"apai tujuan.
&. Mengimplementasikan filosofi, artinya bah(a pada umumnya organisasi maupun
kelompok yang baik memiliki filosofi, ada yang tertulis maupun tidak tertulis.
#ilosofi ini biasanya ter(ujud dengan apa yang mendasari terbentuknya kelompok
maupun organisasi, dalam hal ini pemimpin harus melaksanakan tindakan dan
kegiatan menuju ke arah filosofi, tentunya dalam rangka dijadikan pedoman
perilaku seluruh anggota untuk memper"epat ter"apainya tujuan kelompok
maupun organisasi.
5. -enis $epemimpinan
Setiap pemimpin yang baik selalu memiliki karakter dalam memimpin, karakter
ini menjadi pembeda antara pemimpin satu dengan lainnya, dan karakter ini pula
sering disebut sebagai tipikal atau tipe, atau sering pula disebut dengan jenis
kepemimpinan.
8erdapat beberapa jenis kepemimpinan yang telah diidentifikasi oleh pakar
kepemimpinan, yaitu:
1. !epemimpinan !harismatik, adalah kepemimpinan yang didasarkan oleh prestasi
seseorang di mana kebanyakan orang dalam kelompok maupun komunitas atau
yang lebih luas lagi masyarakat tidak memilikinya. 0engan kemampuan yang luar
biasa itulah ia selalu di muka, selalu di"ontoh atau diteladani dan dikagumi. 9a
memiliki daya tarik dan pemba(aan luar biasa, yang mengakibatkan para pengikut
taat kepadanya. 9a mempunyai pengikut yang besar jumlahnya, dan pengaruhnya
tidak lekam dimakan jaman, meski 9a telah tiada, tetapi pengaruhnya masih kuat.
2. !epemimpinan "ormal, adalah kepemimpinan yang didasarkan atas penunjukkan
se"ara resmi, dan berdasarkan keputusan formal untuk menduduki jabatan
tertentu dalam struktur kelompok maupun organisasi, di mana dengan status itu
melekat ke(enangan-ke(engan tertentu. Sumber pengaruh jenis kepemimpinan
ini, biasanya terletak bukan pada indifidu pemimpin itu, melainkan karena kursi
atau kedudukannya.
3. !epemimpinan #nformal, adalah kepemimpinan yang tidak mendapatkan
pengangkatan formal sebagai pemimpin, akan tetapi ia memiliki sejumlah kualitas
yang melekat dalam dirinya. 9a telah men"apai kedudukannya sebagai orang yang
mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku indi)idu maupun perilaku sosial
berdasar atas pengakuan para pengikutnya.
. !epemimpinan ituasional, adalah kepemimpinan yang mun"ul dalam situasi
tetentu. 0alam situasi yang amat ga(at dan rumit, tampil seorang yang berani dan
mampu menolong kelompknya untuk keluar dari kemelut, kemudian menjadi
berpengaruh. 6emimpin sema"am ini biasanya tidak bias lama bertahan, dia akan
tampak pengaruhnya ketika mampu mengatasi situasi darurat, dan akhirnya
bisa ke luar dari situasi tersebut.
!. !epemimpinan Tradisional, yaitu kepemimpinan yang dimiliki oleh seseorang,
bukan karena mereka mempunyai kemampuan yang khusus seperti kepemimpinan
kharismatik, akan tetapi karena mereka telah mampu mempengaruhi masyarakat.
,. !epemimpinan Headship, adalah jenis kepemimpinan yang diperoleh karena
adanya penunjukkan dan berdasarkan keputusan se"ara formal.
*. !epemimpinan $ttainment, yaitu kepemimpinan yang didasarkan pada prestasi
seseorang. $epemimpinan ini dapat berkembang menjadi kepemimpinan
kharismatik. 9a memiliki daya tarik dan pemba(aan yang luar biasa, sehingga
mempuntai pengikut yang besar jumlahnya. 6restasi yang menonjol bukan hanya
pada kekuatan fisik saja, melainkan juga pada kekuatan mental, baik bersifat
ilmiah maupun non-ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai