RPSGT Fakultas Kedokteran UKRIDA Apakah Vertigo? Vertigo adalah gejala, bukan penyakit. Definisi: perasaan (ilusi) pergerakan tubuh atau lingkungan. Harus dibedakan dari dizziness dimana tidak ada ilusi gerakan, rasa tidak seimbang, melayang. Dizziness: presyncope (akibat hipotensi ortosatik, hipoksia, hipoglikemia) psychophysiologic dizziness (rasa melayang) ketidakseimbangan (waktu berdiri/berjalan).
Prevalensi Vertigo adalah masalah kesehatan yang tersering ditemui pada orang dewasa. Di USA: 40% penduduk pernah sedikitnya sekali merasa pusing. Prevalensi sedikit lebih tinggi pada wanita dan meningkat sesuai usia. Patofisiologi Vertigo terjadi akibat kelainan sistem vestibularis. Sistem vesibularis: Struktur telinga dalam (labirin) Nervus vestibularis Batang otak Cerebellum Fungsi sistem vestibularis: Integrasi rangsang sensorik dan gerakan. Menempatkan obyek dalam fokus visual pada saat tubuh bergerak. Labirin Labirin terletak di telinga dalam. Terdiri atas 3 kanalis semisirkularis (anterior, posterior, horisontal) Kanalis Semisirkularis Sistem vestibularis Waktu kepala bergerak, sinyal ditransmisi ke labirin. Labirin menyalurkan informasi tentang gerakan ke nervus vestibularis. Nervus vestibularis membawa informasi tersebut ke batang otak dan cerebellum ( bagian otak yang mengatur keseimbangan, postur dan koordinasi motorik). Kerja Sistem Vestibularis Kanalis semisirkularis Hubungan sistem vestibuler dan gerakan bola mata Patofisiologi Vertigo terjadi karena ketidak seimbangan tonus vestibuler. Bisa terjadi akibat: Hilangnya asupan dari perifer akibat kerusakan labirin atau nervus vestibularis. Gangguan unilateral nukleus vestibularis atau cerebellum. Gejala Vertigo: rasa berputar atau obyek sekitar bergerak/ berputar. Gerak kepala, perubahan posisi sering memperberat vertigo. Nistagmus. Gejala penyerta: mual dan muntah, ketidak seimbangan (imbalance) Gangguan pendengaran, nyeri telinga, tinnitus (vertigo perifer). Gangguan penglihatan diplopia, gangguan sensorik (vertigo sentral). Membedakan Vertigo Sentral dan Perifer
Vertigo Perifer Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV): gejala timbul beberapa detik sampai menit, dan intermiten. Bisa timbul mual, rasa melayang, ketidak seimbangan. Gejala timbul pada perubahan posisi (bangun tidur, miring kiri/kanan). Menieres disease: Penyebab fluktuasi tekanan pada cairan telinga tengah (endolymph);gejala vertigo hebat, tinnitus dan hilangnya pendengaran secara progresif. Acute vestibular neuritis: penyebab inflamasi sel saraf vestibuler akibat infeksi virus. Vertigo Sentral Vaskuler: stroke, TIA Inflamasi/infeksi: multiple sclerosis, ensefalitis Tumor: neuroma akustikus, medulloblastoma Post-traumatic: diffuse axonal injury Degeneratif: cerebellar degeneration Migraine Obat Diagnosis Diagnosis perlu dilakukan secepat mungkin untuk menyingkirkan kondisi yang serius seperti stroke, perdarahan atau tumor. Anamnesis Pemeriksaan fisik umum Pemeriksaan fisik neurologis Dix-Hallpike maneuver Pemeriksaan darah Pemeriksaan radiologis (CT scan, MRI) Electronystagmography (ENG) Anamnesis Apa yang dirasakan? Kapan dimulai? Berapa lama dirasakan sampai gejala hilang? Berapa sering? Apa pencetusnya? (perubahan posisi) Gejala penyerta Obat-obatan (alkohol, aminoglikosida, salisilat, quinine)
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik umum: Tekanan darah Denyut jantung Pemeriksaan neurologis: Saraf kranialis: Nervus facialis (VII), Nervus vestibularis (VIII). Tonus dan kekuatan motorik. Koordinasi. Keseimbangan. Gait. Dix-Hallpike maneuver Dix-Hallpike Maneuver Dix-Hallpike maneuver Untuk membedakan vertigo sentral dan perifer BPPV Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) adalah suatu sindrom klinis Gejala: Episode-episode vertigo yang singkat Dipicu oleh perubahan posisi kepala Lama beberapa detik sampai menit Intermiten Gejala lain: mual, rasa melayang, ketidak seimbangan Merupakan penyebab vertigo tersering, prevalensi 2,4%. BPPV Penyebab: stimulasi abnormal cupula dalam salah satu kanalis semisirkularis, biasanya yang posterior. BPPV terjadi bila debris yang terdiri dari kalsium karbonat dan protein (otolith) bertambah banyak dan bergerak dalam kanalis semisirkularis. Terjadi pada: Degenerasi (pada lansia) Trauma kepala Infeksi telinga dalam (otitis media, labirintitis). BPPV Terapi terbaik: Epley maneuver (canalith repositioning procedure), Semont manouver Dalam prosedur ini: Pasien dibantu melakukan gerakan kepala dan tubuh. Gerakan tsb menggerakan kristal kalsium keluar dari kanalis semisirkularis, kemudian diabsorbsi oleh tubuh. Menieres disease Gejala: Episode vertigo bbrp menit-hari Tinitus, progressive sensory-neural hearing loss Sporadik, familial, mutasi gen cochlin Onset 20-50 tahun, laki2>wanita Patofisiologi: peningkatan volume endolimfe, sebab tak diketahui Terapi: diuretika, obat vestibulosupresan, tindakan endolymphatic shunting, labyrinthectomy, vestibular nerve section.
Acute Vestibular Neuritis Acute labyrinthitis, vestibular neuronitis, acute peripheral vestibulopathy Serangan vertigo tanpa sebab yang kemudian sembuh sendiri, tanpa gangguan pedengaran atau disfungsi SSP. Onset akut, menghilang dalam 2 minggu, bisa berulang. Terapi: prednison 2x2o mg, vestibulosupresan Neuroma Akustikus Merupakan Schwannoma jinak, berasal dari nervus vestibularis. Gejala: berkurangnya fungsi vestibular dan pendengaran secara perlahan-lahan Pendengaran satu telinga berkurang secara progresif Gangguan keseimbangan dan dizziness intermiten. Diagnosis: Brainstem Evoked Potential MRI Terapi: operasi
Cerebellopontine Angle Tumor TIA dan Stroke TIA/Stroke pada batang otak atau cerebellum dapat menyebabkan vertigo atau ketidak seimbangan, TIA lamanya biasanya 1-15 menit. Gejala lain (kadang tidak ada): diplopia, disartria, ataksia, parese. Diagnosis: MRI Terapi: aspirin, warfarin, penanganan stroke, fisioterapi. Terapi Terapi vertigo tergantung dari penyebabnya. Vestibular rehabilitation therapy (VRT): adalah jenis terapi fisik untuk penanganan vertigo. Tujuannya mengurangi vertigo, memperbaiki keseimbangan, mencegah pasien jatuh dengan memperbaiki fungsi sistem vestibuler. Terapi simtomatik: anti-emetik, vestibular supresan (anti histamin) Prognosis Prognosis tergantung penyebab vertigo dan bagaimana respons terhadap terapi. Vertigo yang hebat dapat sangat menyusahkan, terutama pada pasien lansia. Gangguan vestibuler perifer dapat menyebabkan hilangnya pendengaran secara progresif.