Anda di halaman 1dari 25

Migrain

DR. RICHIE SUDARMONO

Definisi

Migrain adalah salah satu jenis dari nyeri kepala primer dengan
karakteristik nyeri yang berdenyut, intensitas sedang sampai
berat yang berlangsung selama 4-72 jam.

Nyeri biasanya unilateral, sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya


sedang sampai berat dan diperberat oleh aktivitas, dan dapat
disertai mual, muntah, fotofobia dan fonofobia

Epidemiologi

Episode pertama didapat pada masa remaja.

Paling sering terjadi pada usia 20-50 th.

Laki-laki : Perempuan 1:3

Dapat diturunkan

Klasifikasi
Migrain dengan aura

Migrain tanpa aura


A

Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang


memenuhi kriteria B-D

Sekurang-kurangnya terjadi 2 serangan yang


memenuhi kriteria B-D

Serangan nyeri kepala yang berlangsung selama 472 jam (tidak diobati atau tidak berhasil diobati)

Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua diantara


karakteristik berikut:
1. Lokasi unilateral
2. Kualitas berdenyut
3. Intensitas sedang atau berat
4. Keadaan bertambah berat oleh aktifitas fisik atau
penderita menghindari aktifitas rutin

Adanya aura paling sedikit satu di bawah ini tetapi


tidak dijumpai kelemahan motorik:
1. Gangguan visual yang reversibel seperti: positif
(cahaya berkedip-kedip, bintik-bintik atau garisgaris) dan negatif (hilangnya pengelihatan)
2. Gangguan sensoris yang reversibel seperti: positif
(ditusuk-tusuk) dan negatif (kebas/hilang rasa)
3. Gangguan bicara disfasia yang reversibel
sempurna

Paling sedikit dua dibawah ini:


1. Gangguan visual homonim dan/atau gejala
sensoris unilateral
2. Paling tidak timbul satu macam aura secara
gradual 5 menit dan/atau jenis aura yang lainya
5 menit
3. Masing-masing gejala berlangsung 5-60 menit

Nyeri kepala memenuhi kriteria B-D migraine tanpa


aura dimulai bersamaan atau 60 menit setelah aura

Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain

Selama nyeri kepala disertai salah satu di bawah ini:


1. Nausea dan atau vomit
2. Fotofobia dan fonofobia

Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain

Fase Migrain

Fase Prodromal

Fase Aura

Fase Nyeri Kepala

Fase Postdromal

Zigzag structure

Negative scotoma. Loss of local awareness of local structure

Positive Scotoma. Additional structures


perception.

One side loss of

Etiologi

Perubahan hormonal

Kafein

Terlambat makan

Stress fisik/psikis

Cahaya yang terlalu terang

Makanan

Tidur berlebihan/kurang

Faktor kepribadian

Patofisiologi

Patofisiologi yang pasti masih belum diketahui.

Bagaimanapun, teori disfungsi neuron adalah yang paling banyak


diakui.

Aktifasi sistem trigeminovaskular

Patofisiologi

Stimulasi sistem Trigeminovaskular

Aktifasi Ca channel : pelepasan substansi P

Pelepasan prostaglandin dan kinin sehingga menginduksi inflamasi


perivaskular

NO dan CGRP menginduksi vasodilatasi pembuluh darah meningen

Patofisiologi

Aura

Spreading cortical depression

Brainstem

Migrain generator berada pada dorsal raphe, locus ceruleus dan


periaqueductal gray matter

PET scans menunjukkan peningkatan cerebral blood flow, bahkan


setelah nyeri kepala telah reda.

Diagnosis Banding
Migrain

Tension type headache

Nyeri Kepala Kluster

Durasi nyeri kepala 4-72 jam

Durasi nyeri 30 menit hingga 7


hari

Durasi nyeri 15-180 menit

Karakteristik nyeri
1. lokasi unilateral
2. kualitas berdenyut
3. intensitas sedang atau berat
4. Diperberat dengan aktifitas
fisik

Karakteristik nyeri
1. Lokasi bilateral
2. Seperti ditekan/ikat
3. Intensitas ringan
4. Tidak diperberat aktifitas
fisik

Karakteristik nyeri
1. Lokasi orbita atau
supraorbital dan/atau
temporal unilateral
2. Intensitas sangat berat

Disertai keluhan
1. Mual dan/atau muntah
2. Fotofobi dan/atau fonofobi

Tidak didapatkan mual/muntah


dan fotofobi/fonofobi

1. Injeksi konjungtiva dan


atau lakrimasi ipsilateral
2. Kongesti nasal dan atau
rhinorrhea ipsilateral
3. Udema palpebral
ipsilateral
4. Hiperhidrosis wajah
ipsilateral
5. Miosis dan ptosis
ipsilateral

Terapi

Abortif

1.

Selektif Serotonin Reseptor (5HT1) Agonis

2.

Ergot Alkaloid

3.

Analgesik

4.

Antiemetik

Profilaksis

1.

Antikonvulsi

2.

Beta-bloker

3.

Calcium Channel Blocker (CCB)

4.

Antidepresan trisiklik

5.

Selektif Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)

6.

Non-Steroidal Anti Inflamatory Drug (NSAID)

7.

Serotonin Antagonis

Laporan Kasus

Identitas Pasien

Nama

: Ny. R

Umur

: 28 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Alamat

: Bulu

Anamnesa
Keluhan utama : Nyeri kepala
Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang ke Poli Umum PKM Tambakboyo dengan keluhan


nyeri kepala sisi kiri pada daerah dahi, pelipis dan sekitar mata
sejak 2 hari SMRS. Nyeri disrasakan seperti berdenyut denyut
juga disertai rasa mual dan muntah. Pasien mengaku sulit
beraktifitas sehari hari di rumah bila nyeri kepalanya kambuh.
Sebelum nyeri kepala dirasa pasien mengaku terkadang seperti
melihat kilatan cahaya yang tidak jelas dan terkadang merasa
silau.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien sering mengalami sakit seperti ini sejak kurang lebih 1,5
tahun lalu.

Riwayat keluarga :

Tidak ada keluarga yang menderita keluhan seperti pasien

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum

Tanda Vital

Nadi

Tekanan darah

RR

: cukup
: 80x/menit
: 120/70 mmHg
: 20 x/menit

Kepala-leher

Anemia (-) Ikterus (-) Cyanosis (-) Dyspneu (-)

Mata

: cowong (-)/(-) Edema palpebra (-)

Hidung

: pernapasan cuping hidung (-) epistaksis (-)

Mulut- tenggorok : faring hiperemi (-), pembesaran tonsil (-)

Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Thorax
Paru :

Inspeksi

: Bentuk dada normal, gerakan simetris, retraksi (-)

Palpasi: Gerakan dada simetris

Perkusi: Sonor di kedua lapang paru

Auskultasi
: Suara napas vesikuler di kedua lapang paru, wheezing
-/-, ronkhi -/-

Jantung :

Inspeksi

: Tidak terlihat impuls pada apeks

Palpasi: Teraba pulsasi apeks

Perkusi: Batas jantung normal

Auskultasi

: Suara jantung normal

Abdomen

Inspeksi

: flat

Auskultasi : bising usus (+) normal

Palpasi

: hepar/lien tidak teraba. supel.


Nyeri tekan (-)

Perkusi

: Shifting dullness (-)

Ekstremitas

Akral hangat kering merah, CRT < 2 detik

Edema (-)

Assessment

Migrain

Planning

Diagnosis : -

Terapi

1.

Sumatriptan 50mg saat serangan, dapat diulang tiap 2 jam bila keluhan tidak
hilang, dosis max/hari 300mg

2.

Ibuprofen 400mg saat serangan, dapat diulang hingga 4x perhari

3.

Metoclopramid 10mg saat serangan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai