OLEH : ROFILA DITA KARMIA 1110313026 (KELOMPOK 3A)
I. LATAR BELAKANG/ PENDAHULUAN Sejak tahun 1970-an sampai dengan tahun 2005, kurikulum pendidikan dokter lebih berorientasi kepada masyarakat, sehingga menghasilkan dokter dengan kompetensi dokter komunitas. Hal tersebut dikenal dengan adanya pelaksanaan COME (Community Oriented Medical Education). Pada tahun 2005, orientasi pendidikan kedokteran sudah mengalami perubahan, yaitu sistem PBL dengan kompetensi dokter dengan pendekatan dokter keluarga. Prinsip-prinsip tersebut meliputi; holistik, komprehensif, kontiniu, koordinatif, kolaboratif, dan family centered. Fakultas Kedokteran Unand menyikapi hal tersebut dengan melaksanakan kegiatan FOME (Family Oriented Medical Education), dimana kegiatan ini ditujukan kepada mahasiswa pre-klinik yang sedang menjalani tahun kedua.
II. TUJUAN DAN MANFAAT A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami masalah kesehatan setiap keluarga 2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan keluarga 3. Mahasiswa mampu mengetahui masalah kesehatan keluarga yang mempunyai indikasi untuk dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit 4. Mahasiswa mapu berempati kepada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan terutama keluarga miskin 5. Mahasiswa mampu memberikan solusi secara promotif dan preventif dalam penanganan masalah kesehatan keluarga binaan B. MANFAAT 1. BAGI MAHASISWA 1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam hal mengidentifikasi, memahami, dan mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan keluarga serta mencarikan solusinya 2. Menimbulkan rasa empati mahasiswa terhadap masalah kesehatan yang ada 2. BAGI MASYARAKAT 1. Masyarakat terbantu dalam mencari solusi masalah kesehatan yang ada 2. Meningkatkan derajat kesehatan setempat
III. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN KELUARGA 1. Bu Nel (52 tahun) : a. Obesitas dengan berat badan sekitar 105kg b. Beliau (merasa) sakit jantung karena nyeri pada dada sebelah kiri dan detak jantung yang cepat c. Sulit tidur karena harus melihat barang jualan d. Sering sakit kepala e. Pembengkakan pada kaki karena salah menkonsumsi obat tanpa resep dokter, sehingga pernah dirawat di RS M Djamil selama lebih kurang 12 hari 2. Pak Edi (68 tahun) : perokok aktif
IV. KEGIATAN UNTUK SOLUSI MASALAH KELUARGA/ PROGRAM 1. Bu Nel (52 tahun) : a. Obesitas : menjaga pola makan dan aktivitas fisik b. Beliau (merasa) sakit jantung karena nyeri pada dada sebelah kiri : kurangi aktivitas fisik yang berat dan hindari stres (kecemasan/ beban pikiran yang berlebihan) c. Sulit tidur : usahakan untuk mengurangi pikiran yang mengganggu d. Sering sakit kepala : banyak istirahat, banyak minum air e. Pembengkakan pada kaki karena salah mengkonsumsi obat tanpa resep dokter, sehingga pernah dirawat di RS M Djamil selama lebih kurang 12 hari : jangan lupa untuk kontrol ke dokter sesuai jadwal dan lakukan nasihat dokter untuk mengatur pola makan sesuai dengan yang telah diberikan.
2. Pak Edi (68 tahun) : perokok aktif : belum pernah bertemu bapak tersebut secara langsung dan Ibu Nel juga sudah pernah melarang tapi beliau tetap merokok.
V. MONITORING KEGIATAN DAN HASILNYA Ibu Nel sudah benar dalam memilih pusat pelayanan kesehatan (seperti puskesmas dan RS M Djamil) dalam hal menangani masalah kesehatan yang ada. Setelah keluar dari RS M Djamil, Ibu Nel sudah mengetahui pola makan yang sesuai. Berat badan Bu Nel sudah mulai turun menjadi lebih kurang 98kg sejak adanya kontrol pola makan yang diberikan dokter.
VI. KESIMPULAN HASIL KEGIATAN DAN SARAN a. KESIMPULAN Tidak semua orang mampu menyelesaikan masalah kesehatannya sendiri, terkadang mereka terkendala akan keuangan untuk menyelesaikannya. Tidak semua orang mengkonsumsi obat sesuai dengan resep dokter karena murahnya mendapatkan obat. Kendala ekonomi memang salah satu kendala besar yang menyebabkan sulitnya keluarga miskin dalam menghadapi masalah kesehatannya. Bagi keluarga miskin, hal yang benar-benar menjadi pendorong mereka untuk berobat ke rumah sakit adalah ketika penyakit mereka sudah dapat dikatakan berat. Saat penyakit tersebut masih tergolong ringan, mereka hanya mengandalkan obat yang beredar di kalangan masyarakat tanpa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. b. SARAN Kegiatan FOME yang diadakan sangat bagus, khususnya dalam menumbuhkan rasa empati mahasiswa dalam menyikapi masalah kesehatan yang ada pada keluarga binaan. Namun sebagai masukan, sebaiknya keluarga yang akan dibina adalah keluarga yang tinggalnya tidak terlalu jauh dari kampus FK Unand, karena mahasiswa jadi sulit untuk menuju tempat lokasi keluarga binaan yang jauh (di Gantiang).