Anda di halaman 1dari 6

Cerita pendek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.
Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain
yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya,
cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema,
bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya
bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat
tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel
yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam
cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
Daftar isi
1 Sejarah
o 1.1 Asal usul
o 1.2 Cerita-cerita pendek modern
2 Unsur dan ciri khas
o 2.1 Unsur Intrinsik
o 2.2 Unsur Ekstrinsik
3 Ukuran
4 Genre
5 Cerita pendek terkenal
6 Lihat pula
7 Pranala luar
Sejarah
Asal usul
Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah terkenal
seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah tersebut disampaikan dalam bentuk puisi
yang berirama. Adapun irama tersebut berfungsi sebagai alat untuk menolong orang untuk
mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah ini dipusatkan pada naratif-naratif
individu yang dapat disampaikan pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru
terlihat apabila keseluruhan bagian cerita tersebut telah disampaikan.
Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral di dalamnya, konon
dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotus sebagai hasil temuan seorang budak Yunani yang
bernama Aesop pada abad ke-6 SM (meskipun ada kisah-kisah lain yang berasal dari bangsa-
bangsa lain yang dianggap berasal dari Aesop). Fabel-fabel kuno ini kini dikenal sebagai Fabel
Aesop. Akan tetapi ada pula yang memberikan definisi lain terkait istilah Fabel. Fabel, dalam
khazanah Sastra Indonesia seringkali, diartikan sebagai cerita tentang binatang sebagai
pemeran(tokoh) utama. Cerita fabel yang populer misalnya Kisah Si Kancil, dan sebagainya.
Selanjutnya, jenis cerita berkembang meliputi sage, mite, dan legenda. Sage merupakan cerita
kepahlawanan. Misalnya Joko Dolog. Mite atau mitos lebih mengarah pada cerita yang terkait
dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu. Contohnya Nyi Roro Kidul.
Sedangkan legenda mengandung pengertian sebagai sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya
suatu tempat. Contoh Banyuwangi.
Bentuk kuno lainnya dari cerita pendek, yakni anekdot, populer pada masa Kekaisaran Romawi.
Anekdot berfungsi seperti perumpamaan, sebuah cerita realistis yang singkat, yang mencakup
satu pesan atau tujuan. Banyak dari anekdot Romawi yang bertahan belakangan dikumpulkan
dalam Gesta Romanorum pada abad ke-13 atau 14. Anekdot tetap populer di Eropa hingga abad
ke-18, ketika surat-surat anekdot berisi fiksi karya Sir Roger de Coverley diterbitkan.
Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita-cerita tertulis pada awal abad
ke-14, terutama sekali dengan terbitnya karya Geoffrey Chaucer Canterbury Tales dan karya
Giovanni Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerita-cerita pendek yang terpisah
(yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang dikarang dengan baik), yang ditempatkan
di dalam cerita naratif yang lebih besar (sebuah cerita kerangka), meskipun perangkat cerita
kerangka tidak diadopsi oleh semua penulis. Pada akhir abad ke-16, sebagian dari cerita-cerita
pendek yang paling populer di Eropa adalah "novella" kelam yang tragis karya Matteo Bandello
(khususnya dalam terjemahan Perancisnya). Pada masa Renaisan, istilah novella digunakan
untuk merujuk pada cerita-cerita pendek.
Pada pertengahan abad ke-17 di Perancis terjadi perkembangan novel pendek yang diperhalus,
"nouvelle", oleh pengarang-pengarang seperti Madame de Lafayette. Pada 1690-an, dongeng-
dongeng tradisional mulai diterbitkan (salah satu dari kumpulan yang paling terkenal adalah
karya Charles Perrault). Munculnya terjemahan modern pertama Seribu Satu Malam karya
Antoine Galland (dari 1704; terjemahan lainnya muncul pada 171012) menimbulkan pengaruh
yang hebat terhadap cerita-cerita pendek Eropa karya Voltaire, Diderot dan lain-lainnya pada
abad ke-18.
Cerita-cerita pendek modern
Cerita-cerita pendek modern muncul sebagai genrenya sendiri pada awal abad ke-19. Contoh-
contoh awal dari kumpulan cerita pendek termasuk Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara
(18241826), Evenings on a Farm Near Dikanka (1831-1832) karya Nikolai Gogol, Tales of the
Grotesque and Arabesque (1836), karya Edgar Allan Poe dan Twice Told Tales (1842) karya
Nathaniel Hawthorne. Pada akhir abad ke-19, pertumbuhan majalah dan jurnal melahirkan
permintaan pasar yang kuat akan fiksi pendek antara 3.000 hingga 15.000 kata panjangnya. Di
antara cerita-cerita pendek terkenal yang muncul pada periode ini adalah "Kamar No. 6" karya
Anton Chekhov.
Pada paruhan pertama abad ke-20, sejumlah majalah terkemuka, seperti The Atlantic Monthly,
Scribner's, dan The Saturday Evening Post, semuanya menerbitkan cerita pendek dalam setiap
terbitannya. Permintaan akan cerita-cerita pendek yang bermutu begitu besar, dan bayaran untuk
cerita-cerita itu begitu tinggi, sehingga F. Scott Fitzgerald berulang-ulang menulis cerita pendek
untuk melunasi berbagai utangnya.
Permintaan akan cerita-cerita pendek oleh majalah mencapai puncaknya pada pertengahan abad
ke-20, ketika pada 1952 majalah Life menerbitkan long cerita pendek Ernest Hemingway yang
panjang (atau novella) Lelaki Tua dan Laut. Terbitan yang memuat cerita ini laku 5.300.000
eksemplar hanya dalam dua hari.
Sejak itu, jumlah majalah komersial yang menerbitkan cerita-cerita pendek telah berkurang,
meskipun beberapa majalah terkenal seperti The New Yorker terus memuatnya. Majalah sastra
juga memberikan tempat kepada cerita-cerita pendek. Selain itu, cerita-cerita pendek belakangan
ini telah menemukan napas baru lewat penerbitan online. Cerita pendek dapat ditemukan dalam
majalah online, dalam kumpulan-kumpulan yang diorganisir menurut pengarangnya ataupun
temanya, dan dalam blog.
Unsur dan ciri khas
Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya
memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah
tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.
Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti
tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya);
komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat,
krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu
langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang
mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana konflik
dipecahkan); dan moralnya.
Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai
contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum
adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-
cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik balik.
Namun, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung
(atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk seni manapun,
ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya. Cerpen mempunyai 2
unsur yaitu:
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsurunsur intrinsik cerpen
mencakup:
Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita
harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita
berlangsung.
Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu
kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
1. Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan
awal cerita.
2. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
3. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah
memuncak.
4. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsurangsur dapat diatasi dan
kekhawatiran mulai hilang.
5. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
Perwatakan
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu
melalui:
1. Dialog tokoh
2. Penjelasan tokoh
3. Penggambaran fisik tokoh
Tokoh
Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam
cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
2. Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
3. Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui
cerita.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung
mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
Latar belakang kehidupan pengarang
Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
Ukuran
Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi lainnya yang lebih panjang
adalah sesuatu yang problematik. Sebuah definisi klasik dari cerita pendek ialah bahwa ia harus
dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama sekali diajukan dalam esai Edgar Allan
Poe "The Philosophy of Composition" pada 1846). Definisi-definisi lainnya menyebutkan batas
panjang fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu 7.500 kata. Dalam penggunaan kontemporer, istilah
cerita pendek umumnya merujuk kepada karya fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000
kata dan tidak kurang dari 1.000 kata.
Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre fiksi kilat (flash fiction).
Fiksi yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette,
novella, atau novel.
Genre
Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan yang paling banyak
diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dan lain-lain. Cerita pendek
kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa lirik dan varian-varian
pasca modern serta non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme baru.
Cerita pendek terkenal
"An Occurrence at Owl Creek Bridge" oleh Ambrose Bierce (teks online)
"Yours Truly, Jack the Ripper" oleh Robert Bloch
"A Sound of Thunder" oleh Ray Bradbury
"Cathedral" oleh Raymond Carver
"The Most Dangerous Game" oleh Richard Connell
"The Story of an Hour" oleh Kate Chopin (teks online)
"A Rose for Emily" oleh William Faulkner (teks online)
"The Overcoat" oleh Nikolai Gogol (teks online terjemahan dari bahasa Rusia)
"Young Goodman Brown" oleh Nathaniel Hawthorne (teks online)
"The Snows of Kilimanjaro" oleh Ernest Hemingway (teks online)
"The Gift of the Magi" oleh O. Henry (teks online)
"The Lottery" oleh Shirley Jackson (teks online)
"The Monkey's Paw" oleh W.W. Jacobs
"The Dead" oleh James Joyce (teks online
"In der Strafkolonie" oleh Franz Kafka (teks online terj. Inggris dari bahasa Jerman)
"The Call of Cthulhu" oleh H.P. Lovecraft
"Bartleby, the Scrivener" oleh Herman Melville (teks online)
"A Good Man Is Hard to Find" oleh Flannery O'Connor (teks online)
"The Tell-Tale Heart" oleh Edgar Allan Poe (teks online)
"Brokeback Mountain" oleh Annie Proulx
"The Red Room" oleh H.G. Wells
"The Last Question" oleh Isaac Asimov

Anda mungkin juga menyukai