Aplikasi Pemupukan
Aplikasi Pemupukan
X 400
= 896,56 gr/tan
= 0,87 kg/tan
Urea/ha = Urea/tan X populasi
= 0,97 X 143 = 124,41 kg/tan
b) TSP/tan =
X 200
= 434,78 gr/tan
= 0,43 kg/tan
TSP/ha = TSP/tan X populasi
= 0,43 X 143 = 61,49 kg/ha
c) MOP/tan =
X 200
= 333,33 gr/tan
= 0,33 kg/tan
MOP/ha = MOP/tan X populasi
= 0,33 X 143 = 47,67 kg/ha
2. Diketahui :
Lahan = 1 ha
NPK (16 16 16) = 200 kg
Ditanya :
a) Jika tersedia pupuk Urea (46 0 0), TSP (0 46 0), ZK (0 0
50). Berapa kebutuhan pupuk masing masing ?
b) Jika tersedia pupuk ZA (21 0 0), SP 36 (0 36 0), MOP (0
0 60). Berapa kebutuhan pupuk masing masing ?
Jawab
N =
X 200 = 32 kg/ha
P
2
O
5
=
X 200 = 32 kg/ha
K
2
O =
X 200 = 32 kg/ha
a) Kebutuhan/ha
- Urea (46% N) =
X 32 = 69,56 kg/ha
- TSP (46% P
2
O
5
) =
X 32 = 69,56 kg/ha
- ZK (50% K
2
O) =
X 32 = 64 kg/ha
b) Kebutuhan/ha
- ZA (21% N) =
X 32 = 152,38 kg/ha
- SP-36 (36% P
2
O
5
) =
X 32 = 88,89 kg/ha
- MOP (60% K
2
O) =
X 32 = 53,33 kg/ha
Metode Pemupukan
Metode Broadcasting
Metode ring placement
Pupuk
Pupuk
Metode spot placement
Pupuk
VIII. PEMBAHASAN
Kebutuhan pupuk bagi tanaman perlu di perhatikan karena pemberian
dosis pupuk yang tidak sesuai bisa mempengaruhi tanaman maupun tanah.
Selain itu pemberian pupuk yang tepat dapat mengurangi biaya yang
dikeluarkan. Pupuk memiliki berbagai jenis dengan kandungan unsur hara
yang berbeda juga. Untuk menghitung kebutuhan pupuk di lahan kita bisa
menggunakan rumus di atas.
Sebagai contoh jika kita memiliki pupuk Urea, TSP, dan MOP
sedangkan pupuk yang dibutuhkan N 400 gr/tan, P
2
O
5
200 gr/tan, dan K
2
O
200 gr/tan maka kita tinggal mencari kebutuhan masing-masing pupuk
dengan cara mengkalikan kandungan unsur di setiap pupuk dengan
kebutuhan pupuk masing-masing dan di kalikan dengan jumlah populasi
tanaman yang akan kita pupuk. Sehingga kita mendapatkan hasil kebutuhan
pupuk untuk masing-masing jenis pupuk sebagai berikut Urea 124,41 kg/ha,
TSP 61,49 kg/ha, dan MOP 47,67 kg/ha. Dari situ kita dapat
memperhitungkan kebutuhan pupuk yang di perlukan dan juga dana yang di
butuhkan.
Jika kita tanaman yang di pupuk harus menggunakan NPK dengan
grade 16 16 16 sebanyak 200 kg/ha, sedangkan pupuk yang ada hanya
Urea, TSP, dan ZK atau ZA, SP-36,dan MOP maka kita harus menghitung
dahulu kandungan pupuk N, P
2
O
5
, dan K
2
O dalam NPK dengan cara
mengkalikan grade dengan berat pupuk. Selanjutnya kita cari kebutuhan
untuk masing-masing jenis pupuk dengan cara di atas sehingga di dalam
memupuk kita bisa menggunakan Urea 69,56 kg/ha, TSP 69,56 kg/ha, dan
ZK 64 kg/ha atau kita bisa menggunakan ZA 152,38 kg/ha, SP-36
88,89kg/ha, dan MOP 53,33 kg/ha.
Selain menentukan kebutuhan pupuk kita juga harus memperhatikan
metode pemupukan yang di gunakan dalam lahan. Ada beberapa metode
yang sering digunakan dalam pemupukan yaitu metode Broadcasting,
metode ring placement, dan metode spot placement.
Metode broadcasting adalah metode pemupukan dengan cara
menyebarkan pupuk ke area atau lahan. Metode ini di mulai dari
menggemburkan tanah di sekitar tanaman kemudian menyebarkan pupuk di
sekitar tanaman. Metode ini sangat efektif pada jarak tanam yang rapat,
sistem perakaran tanaman merata pada bagian atas dan dalam dosis yang
banyak, tetapi metode ini kurang efektif karena pertumbuhan gulma terpacu
dan pupuk bisa menguap.
Metode ring placement adalah metode pemupukan dengan cara
memasukan pupuk ke dalam parit di sekeliling tanaman. Metode ini di
mulai dari membuat parit sedalam 10 15 cm mengelilingi tanaman selebar
tajuk terluar kemudian menaburkan pupuk secara merata di parit dan
menutup parit dengan tanah. Metode ini sangat efektif pada tanaman yang
renggang dengan perakaran yang sedikit dan melingkar, tetapi metode ini
lebih banyak membutuhkan tenaga kerja dan lama selain itu pada tanah
tanah yang keras metode ini tidak cocok.
Metode spot placement adalah metode pemupukan dengan cara
memasukan pupuk ke dalam lubang lubang di sekeliling tanaman. Motode
ini di mulai dari membuat beberapa lubang sedalam 10 cm di sekeliling
tanaman kemudian memasukan pupuk ke dalam lubang lubang tadi dan
menutup lubang kembali. Metode ini sangat efektif pada tanaman yang
renggang dengan perakaran tunggang dan unsur hara tidak banyak yang
tercuci atau hilang, tetapi metode ini tidak efektif pada lahan dengan tanah
keras dan membutuhkan biaya yang besar untuk pengaplikasiannya.
Dari ketiga metode tersebut pada tanaman jati lebih cocok
menggunakan metode spot placement karena perakaran pada jati mengarah
ke bawah bukan ke samping. Sedangkan pada tanaman sawit lebih cocok
menggunakan metode Broadcasting karena tanaman sawit memiliki akar
yang merata seluas tajuk pada bagian atas dan aktif dalam penyerapan unsur
hara.
Sedangkan kegunaan dari menghitung kebutuhan pupuk pada lahan
bertujuan agar lebih mudah dalam menentukan banyaknya pupuk yang
digunakan dan menentukan banyaknya dosis pupuk yang di perlukan untuk
setiap tanaman, selain itu kita bisa menentukan banyaknya dana yang
diperlukan untuk pembelian pupuk.
IX. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat di ambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam menentukan kebutuhan pupuk yang di perluakan kita harus
mengetahui besarnya kandungan unsur hara yang terdapat dalam
pupuk.
2. Setiap jenis pupuk memiliki takaran / dosis yang berbeda-beda
tergantung besarnya kandungan unsur hara yang terdapat dalam setiap
jenis pupuk.
3. Metode broadcasting adalah metode pemupukan dengan cara
menyebar pupuk pada lahan.
4. Metode ring placement adalah metode pemupukan dengan cara
menaburkan pupuk pada parit di sekeliling tanaman.
5. Metode spot placement adalah metode pemupukan dengan cara
memasukan pupuk ke dalam lubang lubang di sekeliling tanaman.
6. Pada tanaman sawit (Elaeis guineensis) sangat cocok menggunakan
metode broadcasting karena perakaran sawit merata pada bagian atas.
Sedangkan pada tanaman jati lebih cocok menggunakan metode spot
placement karena perakarannya ke bawah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Panduan Praktikum Kesuburan dan Kesehatan Tanah. Institut
Pertanian Stiper : Yogyakarta
Rinsema, W.T. 1983. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhartara Karya Aksara :
Jakarta
Schroeder, D. 1983. Soil-Facts and Concept. Int. Potash Institute Bern :
Switzerland.
Mengetahui, Yogyakarta, .... Juni 2012
Co. Ass Praktikan
(Sesotya Nugroho Adhi) (Fitra Priyana)