Anda di halaman 1dari 20

FRAKTUR COLLUM

FEMORIS SINISTRA ET
CAUSA OSTEOPOROSIS
Kelompok 10
Anamnesis
Identitas pasien
Nama : Ny. Wilma
Usia : 75 tahun
Pekerjaan : pensiunan karyawan
Departemen Dalam Negeri
Alamat : Jl. Manggis Jakarta Selatan
Anak : 5 orang
Cucu : 13 orang

Keluhan utama :
nyeri panggul kiri sehingga tidak dapat berjalan
dan berdiri
Riwayat penyakit sekarang :
Nyeri panggul kiri karena terjatuh dari posisi duduk
ke berdiri sehingga kembali jatuh terduduk di
kursi, benturan yang dirasakan tidak keras.
Riwayat penyakit dahulu : -
Riwayat kebiasaan :
jarang berolahraga dan kebiasaan sekarang
duduk sambil nonton televisi, tidak minum
alcohol dan kopi.
Riwayat menstruasi :
sejak 25 tahun yang lalu sudah tidak menstruasi


Anamnesis Tambahan
Apakah anda mengalami trauma? Traumanya merupakan benturan yang keras atau
tidak?
Apakah anda mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus atau hipertensi ?
Bagaimana riwayat pengobatannya? Apakah ada pemberian kortikosteroid
sebelumnya?
Apakah ada penurunan tinggi badan?
Apakah ada kebiasaan meminum alkohol?
Apakah pada keluarga anda ada memilki riwayat penyakit diabetes melitus atau
hipertensi?
Apakah nyeri tersebut apabila diistirahatkan akan membaik?
Pada pagi hari, adakah kekakuan pada sendi tersebut?
Sejak kapan nyeri tersebut timbul? Apakah hanya ada di sebelah kiri saja atau nyeri
itu terasa menyebar?
Apakah anda memiliki kebiasaan olah raga sebelumnya?
Bagaimana pola makannya dan bagaimana asupan kalsiumnya?
Apa pekerjaan yang dilakukannya dulu?
Masalah dan Hipotesa
Fraktur Patologis et causa Osteoporosis
Osteoarthritis
Dislokasi sendi coxae
Osteomalcia
Paget diseases
Mekanisme
Menopause
Kadar Sitokin yang meregulasi bone remodeling
naik
Protein pembawa 1,25 (OH)
2
D berkurang
Kadar PTH naik untuk mencukupi kadar serum
kalsium
Resorpsi tulang naik, penyerapan kalsium
berkurang dan ekskresi kalsium di ginjal naik
Osteoporosis (densitasnya berkurang dan rapuh)
Tersandung Karpet sehingga mengalami trauma
ringan
Fraktur menyebabkan nyeri, inflamasi karena
jaringan rusak.

Interpretasi Pemeriksaan Fisik
Generalis
Pada keadaan umum, keseluruhan dapat dikatakan normal.
Kelainan ada pada tampak pasien sangat kesakitan saat
menggerakan panggul kiri dan tidak bisa berjalan karena
nyeri. Pernyataan ini mendukung hipotesis fraktur patologis
karena apabila terjadi fraktur maka aka nada jaringan yang
rusak sehingga akan merangsang serabut nosiseptif
sehingga menimbulkan nyeri.
Pada tanda vital semua dalam batas normal sehingga dapat
dikatakan tidak ada keadaan yang memberatkan penyakit
pasien seperti hipertensi.
Pada pemeriksaan keseluruhan seperti mata, THT, fungsi
jantung, Fungsi paru dan abdomen juga tidak ada kelainan.
Pernyataan ini juga dapat dikatakan tidak ada keadaan yang
memberatkan penyakit pasien seperti gangguan jantung
yang nantinya akan mempengaruhi prognosis.

Interpretasi Pemeriksaan Fisik
Lokalis
Pada inspeksi pertama didapatkan tungkai kiri lebih pendek,
ada 2 kemungkinan dapat terjadi dislokasi dan fraktur.
Namun untuk dislokasi kemungkinan kecil karena pada
panggul terdapat ligament yang memfiksasi cukup kuat dan
pada anamnesis dikatakan bahwa trauma cukup ringan.
Posisi eksternal rotasi dikarenakan setelah terjadi fraktur
ligamen pada region tersebut menarik tulang pasien
sehingga dalam keadaan tersebut. Bengkak merupakan
tanda dari inflamasi karena kerusakan jaringan lokal.
Pada palpasi didapatkan nyeri tekan dan tanda kalor pada
kriteria inflamasi.
Pada gerak terjadi fungsiolesa yaitu gangguan fungsi.
Gangguan fungsi yang terjadi karena fraktur yang dialami
merangsang serabut nosiseptif nyeri sehingga untuk
dilakukan gerakan pasien akan merasakan nyeri yang cukup
hebat.

Pemeriksaan Radiografi
Pada medulla tulang femur
didapatkan gambaran lebih
lucent, ini dapat membuktikan
bahwa tulang tersebut sudah
osteoporosis sehingga
mempunyai gambaran lebih
lucent.
Pada gambar sebelah kanan
terdapat fraktur tepatnya pada
collum femur namun belum
terjadi dislokasi. Pada gambar
ini juga didapat gambaran
deformitas. Shanton line juga
tidak rata akibat dari fraktur
yang terjadi.

Pemeriksaan BMD
Pada reference L1-L4 dicari T-Score yang paling
kecil. Didapatkan bahwa T-Score yang paling kecil
adalah -3,8. Hasil tersebut kurang dari -2,5
sehingga dapat dikatakan osteoporosis.
Osteoporosis pada pasien ini osteoporosis berat
karena disertai dengan fraktur. Pada reference
radius dan femur kanan hasil T-Score juga kurang
dari -2,5. Ini menunjukan bahwa dari hasil BMD ini
dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami
osteoporosis berat di berbagai region tulang
sehingga memudahkan terjadi nya kembali fraktur
karena trauma ringan.

Diagnosis
Kerja
Fraktur collum femoris sinistra et causa
osteoporosis
Banding
Multiple Myeloma
Osteoarthritis
Osteomalcia
Paget diseases
Dislokasi sendi panggul
Penatalaksanaan
Operatif
Medikamentosa
Estrogen (Hormone replacement therpay)
Raloksifen (SERM)
Bisfosfonat
Kalsitonin
Kalsium
Edukasi
Berjalan kaki 20-30menit sehari
Asupan kalsium 1000-1500 mg/hari
Jangan mengangkat barang berat
Jangan sampai terjatuh lagi
Lakukan pemeriksaan BMD ulang setelah 6 bulan 1 tahun
Fisioterapi
Komplikasi
Terjadinya fraktur berulang.
Terjadinya deformitas pada tulang belakang
biasanya kifosis.
Fraktur kompresi pada tulang belakang

Prognosa
Ad vitam : Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad malam
Ad fungsionam : Dubia ad malam
Tinjauan Pustaka
Anatomi Articulatio Coxae
Vaskularisasi
Arteri circumflexa femoris lateralis dan
medialis
Cabang dari arteri obturatoria
Inervasi nervus
N. Femoralis
N. Obturatorius
N. Ischiadicus
N. Gluteus superior
Histologi Tulang
Sel tulang
Sel osteoprogenitor
Sel osteoblast
Sel osteosit
Sel osteoklas
Matriks
Organik
Non organik
Tulang Normal Osteoporosis
1.Densitasnya tinggi
2. adanya keseimbangan
antar osteoblas dan
osteoklas
3. tulangnya padat dan
tebal
Densitasnya rendah
Terjadi
ketidakseimbangan
osteoblas dan
osteoklas.Disini osteoklas
lebih berperan,sehingga
terjadi resorpsi tulang
tanpa diimbangi
pembentukan tulang
Tulangnya keropos dan
tipis

Anda mungkin juga menyukai