JUMP 1: TERMINOLOGI
1. Osteoporosis
osteoporosis adalah penyakit ketika tulang secara perlahan kehilangan
kepadatan tulang.hal ini menyebabkan tulang menjadi lemah dan retakan akan fraktur
( patah tulang )
2. sendi
alwi jawab Adalah hubungan antar tulang-tulang yang membentuk sistem gerak pada
manusia
3. Sistem rangka
Rangkaian tulang dan sendi yang menjadi dasar bentuk tubuh manusia.
4. Fraktur collum femoris
fraktur intrakapsuler dimana suplai pembuluh darah arteri ke lokasi fraktur dan caput
femur terganggu dan dapat menghambat proses penyembuhan.
5. Dislokasi
Dislokasi merupakan masalah pada tulang berupa bergesernya atau terlepasnya tulang
dari sendi atau posisi yang semestinya.
6. Radiologi
Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian rama tubuh manusia menggunakan
pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang
mekanik.
7. Perkembangan anatomis
perkembangan anatomis sering ditunjukkan oleh adanya sebuah perubahan kuantitas
pada struktur tulang-belulang, proporsi tinggi badan. jadi secara anatomis,
perkembangan akan terjadi pada struktur tubuh individu yang berubah secara
proporsional seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
8. Mikroskopis
mikroskopis adalah sifat ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang sehingga diperlukan mikroskop untuk dapat melihatnya dengan jelas.
JUMP 2&3 : RUMUSAN MASALAH & HIPOTESA
6. apa saja kelainan yang mungkin muncul akibat dislokasi pada sendi bahu?
sendi bahu akan menunjukkan tanda berupa:
Perubahan bentuk bahu. Bahu yang biasanya tampak bulat, terlihat lebih kotak.
Adanya tonjolan di dekat bahu.
Lengan tidak berada pada posisi yang seharusnya.
Bengkak dan memar di sekitar bahu.
Seseorang yang mengalami dislokasi bahu akan merasakan nyeri bahu serta sulit
menggerakkan lengan. Otot di sekitar bahu juga terasa tegang, atau terjadi mati rasa
dari leher hingga ke jari tangan.
Osteoporosis juvenile
Osteoporosis juvenile merupakan jenis osteoporosis pada anak-anak atau remaja yang
tidak diketahui penyebabnya. Usia penderita osteoporosis ini berkisar antara 1–13
tahun, tetapi rata-rata kasusnya terjadi pada usia 7 tahun. Osteoporosis juvenile
tergolong kondisi yang jarang terjadi ketimbang jenis osteoporosis lainnya.
Hipertiroidisme
Hiperparatiroidisme
Cushing’s desease
Hipogonadisme
Kelainan hepar
Gagal ginjal bersifat kronis
Kurang melakukan aktivitas fisik
Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol
Pemakaian obat-obatan seperti kortikosteroid
Konsumsi kafein yang berlebihan
Kebiasaan merokok.
2. Faktor hormonal
Hormon seksual, termasuk estrogen dan testosteron, sangat penting untuk
perkembangan massa tulang. Wanita yang mulai menstruasi pada usia dini biasanya
memiliki kepadatan tulang yang lebih besar. Mereka yang sering melewatkan periode
menstruasi terkadang memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah.
3. Status gizi
Kalsium adalah nutrisi penting untuk kesehatan tulang. Diet yang seimbang termasuk
jumlah vitamin dan mineral yang mencukupi seperti magnesium, seng, dan vitamin D
juga penting.
4. Aktivitas fisik
Bermain aktif dan berolahraga secara langsung berkontribusi pada pengembangan
kepadatan tulang puncak pada anak-anak. Baik itu berlari, senam, atau bola basket,
aktivitas mendukung pengembangan tulang.
Aktivitas fisik ini penting untuk membangun tulang yang sehat, dan memberikan manfaat
yang paling menonjol di area kerangka yang paling berat. Area-area ini termasuk pinggul
selama berjalan, berlari dan lengan selama senam juga angkat berat.
5. Kondisi medis
Dokter dan dokter spesialis tulang untuk anak-anak tahu bahwa beberapa gangguan
dan penyakit dan berdampak negatif terhadap perkembangan tulang pada anak-anak.
Hipertiroidisme, beberapa jenis kanker, penyakit hati dan gangguan lainnya dapat
mencegah perkembangan massa tulang.
6. Obat-obatan tertentu
Beberapa obat dapat mempengaruhi massa tulang seorang anak. Terapi hormon tiroid,
glukokortikoid, dan beberapa obat kanker semuanya dapat memiliki efek perkembangan
massa tulang pada anak-anak.
Nah, dengan mengenal dan mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang
anak ini, diharapkan orang tua dapat mengatur pola keseimbangan gizi dan gaya hidup
sehat dari anak-anak, dimana hal ini penting untuk mencegah terjadinya penghambatan
pertumbuhan tulang anak, tulang keropos, dan juga patah tulang di kemudian hari.
11. Mengapa proses penyembuhan tulang membutuhkan waktu yang relatif lama?
karena ketika mengalamin patah tulang, osteoblas akan berfukus untuk menyembuhkan
area yang cedera, sementara osteoblas tetap aktif menyerap jaringan tulang. inilah
sebabnya patah tulang membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama.
12. Apa yang harus dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dislokasi sendi?
Yang harus dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dislokasi sendi yaitu dengan:
Mengompres sendi dengan es atau air hangat selama 15–20 menit beberapa kali sehari.
Mengistirahatkan sendi yang mengalami dislokasi dan menghindari gerakan yang
menimbulkan rasa nyeri.
Melatih sendi dengan gerakan-gerakan ringan dan dilakukan secara perlahan.
JUMP 4 : SKEMA
Biomekanika
Metabolisme
Pemeriksaan Radiologi
JUMP 5 : LEARNING OBJEKTIF
1. Sistem rangka dan persendian
2. Perkembangan anatomis rangka dan sendi
3. Patologi atau gangguan sistem rangka dan sendi
4. Embriologi sistem muskuloskeletal
5. Fisiologis sistem rangka dan sendi