Anda di halaman 1dari 7

Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas

62
FORUM IPTEK Vol 13 No. 03
PROSES PERTUKARAN ION DALAM PENGOLAHAN AIR

Oleh: Ir. Kardjono SA, MT *)

INTISARI
Proses pertukaran ion pada industri banyak diditerapkan untuk proses pelunakan dan
demineralisasi air. Sebagai bahan yang digunakan untuk keperluan proses ini dapat dibedakan
menurut ion penukarnya, yakni catiaon exchange (pertukaran ion positif) dan anion exchange
(pertukaran ion negatif).
Sebagai bahan penukar ion positif yang umumnya digunakan adalan ion Natriun (Na
+
) dan
ion hidrogen (H
+
), sedangkan bahan penukar ion negatif umumnya yang digunakan adalah (OH
-
).

1. PROSES PELUNAKAN
Untuk keperluan proses pelunakan,
umumnya menggunakan pertukaran kation yaitu
ion Natrium (Na
+
) yang bahan penukar ionnya
dikenal orang dengan nama Sodium Zeolite atau
Resin.
Zeolite atau Resin adalah suatu senyawa
radikal dari bahan penukar ion yang
masing-masing disingkat dengan huruf Z dan R
sehingga sebutan lengkap dari bahan penukar
ion tersebut dapat ditulis Na
2
Z (sodium zeolite)
dan Na
2
R (sodium Resin). Sodium Zeolite
merupakan bahan penukar ion yang pertama kali
digunakan ditemukan sebagai bahan mineral
yang merupakan senyawa komplek dengan
rumus kimia Na
2
(Al
2
Si
2
O
8
).
Karena bahan ini sulit diproduksi secara
besar-besaran, maka sekarang ini banyak
diproduksi dari bahan sintetis hidrokarbon untuk
diproduksi secara besar-besaran yang sekarang
dikenal orang dengan sebutan Resin.
Sodium Resin setelah digunakan dalam
periode tertentu akan digantikan oleh ion-ion Ca
dan Mg dari garam-garam sadah. Oleh karena
itu untuk mengaktifkan kembali dapat
diregenerasi dengan cara mereaksikannya
dengan larutan garam dapur (NaCl). Sebagai
gambaran, bagaimana proses pelunakan dengan
cara pertukaran ion berlangsung dapat dilihat
pada gambar (1).
Gambar (1) juga menunjukkan sebuah
pelunak air dengan metoda pertukaran ion
(Resin softener). Resin ditempatkan diatas
tumpukan kerikil (gravel) didalam sebuah
bejana tertutup seperti didalam pressure filter.
Air yang akan dilunakkan dialirkan dari bagian
atas bejana kemudian menembus tumpukan
resin sambil melakukan pertukaran ion. Jika air
yang telah dilunakkan cukup jumlahnya maka
ion kalsium dan magnesium menggantikan ion
sodium yang ada didalam Resin, dan bila
keaktifannya sudah menurun maka harus segera
diregenerasi dengan mereaksikannya dengan
larutan garam dapur (NaCl), yang umumnya
konsentrasinya dibuat 10 % dalam larutan.
Setelah regenerasi perlu dilakukan pembilasan
dengan air lunak agar supaya sisa larutan garam
dan endapan yang tertinggal didalam tumpukan
Resin dapat dibuang keluar. Untuk mempercepat
dan menyempurnakan reaksi regenerasi
biasanya dibantu dengan melakukan
pengadukan.
Besarnya laju alir dalam proses
pelunakan sekitar 7,5 - 19,5 m
3
/jam-m
2
luas
permukaan tumpukan Resin didalam softener.
Pada saat dilakukan regenerasi, pengadukan
maupun pembilasan, volume tumpukan Resin
akan mengembang, dan pengembangannya akan
mencapai 50 - 75 %. Lapisan kerikil penyangga
ketebalannya tidak boleh kurang dari 60 cm.
Keuntungan dan kerugian pelunakan air
dengan metoda pertukaran ion ini adalah:

Keuntungannya:
(1). Peralatannya kompak dan efisien, serta
pemeliharaannya mudah.
(2). Tidak ada endapan lumpur seperti halnya
pada proses soda kapur, sehingga tidak ada
persoalan pembuangan lumpur.
(3). Proses ini juga dapat menurunkan

Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
63
FORUM IPTEK Vol 13 No. 03
kandungan besi dan mangan.
(4). Dapat melunakkan air dengan berbagai
macam derajat kesadahan.
Kerugiannya:
(1). Natrium bikarbonat yang dihasilkan dari
reaksi pelunakan dapat menimbulkan
priming dan foaming didalam ketel.
(2). Air yang mempunyai kekeruhan tinggi
tidak dapat dilunakkan dengan cara ini.


Gambar 1. Proses Pelunakan dengan Pertukaran Ion

Didalam perhitungan-perhitungan
pelunakan dengan metoda pertukaran ion
dijumpai berbagai macam istilah yang
digunakan, misalnya:

Exchange capacity:
Yaitu menunjukkan kapasitas atau
kemampuan Resin untuk mengikat garam-garam
sadah setiap satuan volume Resin, yang
satuannya dinyatakan dalam:

kgrain CaCO
ft resin
atau
kg CaCO
3
m resin

3
3 3



Konversi: 1 kgrain = 0,0648 kg
1
kgrain
ft
= 2,29
kg
m

3 3









Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
64
FORUM IPTEK Vol 13 No. 03

Tabel (1): Karakteristik Sodium Resin
E.C. R.L. R.E
No.
Grou
p
Nama bahan /
Perdagangan
kg CaCO
m resine
3
kg NaCl
m resine
3
kg NaCl
kg CaCO

1 Natural zeolite
- Zeo-Dur
- Inversand

6,40
6,40


20,00
20,00


3,13
3,13
2 Synthetic gel
zeolite
- Decalso


- Super Nalcolite

- Adrizone



18,32
20,61
22,90
27,48
32,06
27,48
34,35
38,93


51,20
64,00
80,00
64,00
80,00
64,00
96,00
144,00


2,79
3,11
3,49
2,33
2,50
2,33
2,79
3,70

3 Sulfonated Coal
- Zao-Karb
- Coehranex
CCA
- Catex-55 (Na)


16,03
16,03
16,03


50,40
50,40
50,40


3,14
3,14
3,14

4 Styrene, high cap
- Amberlite IR-
122
- Chempro C-25
- Nalcite MCR


27,48
31,60
41,68
49,24


48,00
64,00
128,00
160,00


1,75
2,03
3,07
3,25

5 Styrene, high cap
- Amberlite IR-
120
- Chempro C-20
- Nalcite HCR
- Permutite Q


41,22
50,38
54,96
57,25
61,83
68,70
54,96


80,00
105,60
134,60
160,00
216,00
240,00
96,00


1,94
2,10
2,45
2,79
3,49
3,49
1,75



Regeneration level:
Yaitu menunjukkan kebutuhan
regeneran persatuan volume Resin, yang
satuannya dapat dinyatakan dalam:

lb NaCl
ft resin
atau
kg NaCl
m resin

3 3


Regeneration efficiency:
Yaitu menunjukkan kebutuhan
regeneran persatuan berat garam-garam sadah
yang dihilangkan, yang satuannya dapat
dinyatakan dalam:

lb NaCl
kgrain CaCO
atau
kg NaCl
kg CaCO

3 3


Konversi: 1
lb
kgrain
= 7
kg
kg


Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
65
FORUM IPTEK Vol 13 No. 03
Berbagai macam Resin yang banyak
digunakan untuk keperluan proses pelunakan
diuraikan dalam tabel (1). Didalam tabel
tersebut digunakan istilah-istilah yang dijelaskan
sebelumnya.


2. PROSES DEMINERALISASI
Proses demineralisasi adalah suatu
proses penghilangan garam-garam mineral yang
ada didalam air, sehingga air yang dihasilkan
mempunyai kemurnian yang tinggi. Pada
dasarnya proses ini seperti apa yang dilakukan
didalam pelunakan air secara pertukaran ion.
Bahan penukar ion yang digunakan terdiri dari
penukar kation dan penukar anion. Penukar
kation dikenal orang dengan sebutan Resin asam
karena penukar ion-nya adalah ion hidrogen
(H
+
), sedangkan penukar anion dikenal dengan
sebutan Resin basa karena penukar ion-nya
adalah ion hidroksida (OH
-
). Resin asam secara
umum ditulis dengan simbul H
2
R dan Resin
basa dengan simbul R(OH)
2
.


Gambar 2. Proses Demineralisasi dengan Pertukaran Ion

Kedua macam Resin ini dapat
ditempatkan secara terpisah pada dua buah
bejana ataupun dalam satu buah bejana.
Susunannya harus berurutan (seri) dimana yang
pertama adalah Resin asam dan yang berikutnya
adalah Resin basa. Resin asam berfungsi untuk
merubah garam-garam mineral menjadi asam,
dan Resin basa berfungsi untuk merubah
(menetralkan) asam yang dihasilkan dari reaksi
pertama menjadi air murni.

Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
66
FORUM IPTEK Vol 13 No. 03


Tabel (2): Karakteristik Resin Asam
E.C. R.L. R.E
No.
Group
Nama bahan /
Perdagangan
Regeneran
kg CaCO
m resine
3
3

kg Asam
m resine
3

kg Asam
kg CaCO
3


1 Sulfonated coal
- Zeo-Karb
- Coehranex CCA
- Catex-12 (H)


H
2
SO
4

H
2
SO
4

H
2
SO
4



18,32
18,32
18,32


32,00
32,00
32,00


1,75
1,75
1,75

2 Phenolic resin
- Doulite C-3



H
2
SO
4




HCl


18,78
22,90
25,42
27,48
24,05
28,63
33,21
36,64


64,00
96,00
128,00
160,00
72,00
128,00
200,00
272,00


3,41
4,19
5,04
5,82
2,99
4,47
6,02
7,42

3 Styrene med. Cap.
- Amberlite IR-112
- Chempro C-25
- Nalcite MCR


H
2
SO
4



21,76
27,02
30,92
32,52
37,10


40,00
64,00
80,00
96,00
128,00


1,84
2,37
2,59
2,95
3,45

4 Styrene, high cap
- Amberlite IR-120
- Chempro C-20
- Nalcite MCR
- Permutite Q

H
2
SO
4







HCl




20,61
24,05
25,19
27,48
30,92
34,35
57,25
43,51
49,46
57,25


40,00
64,00
80,00
96,00
120,00
128,00
160,00
160,00
240,00
320,00


1,94
2,66
3,18
3,48
3,88
3,73
2,79
3,68
4,85
5,59


Resin yang telah digunakan pada
periode tertentu akan menurun keaktifannya,
oleh karena itu perlu segera di regenerasi jika
sudah mencapai batas ke-tidak-aktifannya.
Untuk keperluan regenerasi digunakan bahan
regeneran yang berupa larutan asam pada Resin
asam dan dengan larutan basa pada Resin basa.
Bahan regeneran yang digunakan umumnya
dapat berupa HCl atau H
2
SO
4
untuk Resin asam
dan NaOH atau NH
4
OH untuk Resin basa.
Reaksi demineralisasi maupun reaksi
regenerasi dapat dilihat pada gambar (2). Dalam
gambar (2) menunjukkan sebuah unit peralatan
proses demineralisasi (demineraliser). Air
pertama kali memasuki bejana yang berisi Resin
asam (I) dan kemudian memasuki bejana yang
berisi Resin basa (II). Air keluar dari bejana (II)
mempunyai kemurnian yang sangat tinggi. Pada
masing-masing bejana dilengkapi dengan tangki
regenerant untuk keperluan regenerasi. Bejana

Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
67
FORUM IPTEK Vol 13 No. 03
untuk keperluan ini harus dilapisi dengan bahan
yang tahan terhadap asam maupun basa agar
tidak terjadi korosi pada peralatan tersebut, oleh
karena itu investasinya cukup mahal.

Tabel (3): Karakteristik Resin Basa
E.C. R.L. R.E
No.
Group
Nama bahan /
Perdagangan
Regeneran
kg CaCO
m resine
3
3

kg Basa
m resine
3

kg Basa
kg CaCO
3


1 Styr. Polyvinyl phe-
Nolic(basa lemah)
- Deacidite
- Duolite A-2
- Doulite A-7

- Amberlite IR-25



Na
2
CO
3

NaOH
Na
2
CO
3

NH
4
OH
NaOH
Na
2
CO
3

NH
4
OH



43,51
57,25
38,93
50,38
57,25
61,83
57,25



67,20
51,20
67,20
56,00
56,00
96,00
48,00



1,54
0,89
1,73
0,98
0,98
1,55
0,84

2 Styr. Divinyl ben-
Zene (basa kuat,
Type 1)
- Nalcite SBR

- Permutite S-1
- Amberlit IRA 400

- Duolite A-42





NaOH

NaOH
NaOH

NaOH




25,19
26,91
25,19
22,90
24,96
20,61
22,90




56,00
80,00
72,00
96,00
128,00
64,00
98,00




2,22
2,97
2,86
4,19
5,13
3,11
4,19

3 Styr. Divinyl ben-
Zene (basa kuat,
Type 2)
- Nalcite SBR


- Permutite S-2
- Amberlit IRA 410

- Duolite A-40




NaOH


NaOH
NaOH

NaOH




28,63
30,92
33,21
32,06
37,10
38,70
34,35
36,64
38,93




64,00
80,00
120,00
72,00
96,00
128,00
64,00
96,00
128,00




2,24
2,59
3,61
2,25
2,59
3,31
1,88
2,62
3,29


Berbagai macam Resin asam dan Resin
basa yang banyak digunakan untuk keperluan
proses demineralisasi adalah diuraikan dalam
tabel (2) dan tabel (3). Untuk Resin asam,
regeneration lavel berdasarkan pada konsentrasi
asam, yaitu 66
o
Be H
2
SO
4
dan 30 % Hcl. Untuk
Resin basa, regeneration level berdasarkan pada
konsentrasi basa, yaitu 100 % NaOH, 100 %
Na
2
CO
3
, dan 100 % NH
4
OH.
DAFTAR PUSTAKA
- American Water Works Association
(AWWA), Giardia Lamblia in Water
Supplies - Detection, Occurrence, and
Removal, 1985
- AWWA, Water Quality and Treatment - A
Handbook of Community Water Supplies,
4th Edition, McGraw-Hill, 1990

Lembaran Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas
68
FORUM IPTEK Vol 13 No. 03
- Dowex Ion Exchange, The Dow Chemical
Company, Midland, MI (any edition).
- Peterson, James C., et al.; "Water Treatment
Compliance for Two Small Water Systems
Using a High Quality Lake Source;"
AWWA Proceedings (1994 Annual
Conference - Water Research)
- Weber, Walter J.; Physicochemical Processes
for Water Quality Control; John Wiley &
Sons, Inc.; 1972
- Droste, R.L., Theory and Practice of Water
and Wastewater Treatment, John Wiley &
Sons, Inc., New York, 1997.

*) Ir. Kardjono SA, MT adalah pejabat
fungsional Widyaiswara Pusdiklat Migas













Keluarga Besar
PUSDIKLAT MIGAS
Bersama
YKWM
1 Januari 2007

Anda mungkin juga menyukai