Anda di halaman 1dari 9

PRESENTASI AGAMA ISLAM

Kelompok 5:

1. Kamilla Azzahra (18)
2. Khairani Raisha Hegi (20)
3. M. Daffa Akbar (22)
4. Nazhira Putri Juslin (24)
MATERI : SHOLAT GERHANA BULAN
PENGERTIAN

Gerhana dalam istilah agama disebut dengan khusuf atau kusuf.
Maksudnya adalah hilangnya sebagian cahaya matahari dan bulan atau
hilangnya secara keseluruhan cahaya keduanya karena sunnatullah yang
menyebabkan langit berwarna gelap atau hitam. Gerhana itu sendiri terdiri
dari dua macam gerhana yaitu gerhana matahariyang dikenal dengan
kusuf dan gerhana bulan yang dikenal dengan istilah khusuf.
Salat gerhana adalah salat sunah yang dilaksanakan pada waktu
terjadinya gerhana matahari atau gerhana bulan. Salat sunah gerhana
matahari disebut dengan salat kusuf. Sedangkan salat sunah gerhana
bulan disebut dengan salat khusyuf. Shalat gerhana ini sebaiknya
memang dilakukan secara berjamaah. Namun jika tidak memungkinkan,
tidak masalah dilakukan sendiri dan tidak perlu ada khutbah. Hukum
Sholat Gerhana adalah Sunnat Muakkad.Ketentuan melaksanakan kedua
shalat gerhana tersebut adalah :
Dilaksanakan pada saat terjadinya gerhana/ gerhana tersebut belum
hilang.
Dilaksanakan di masjid atau musholla tanpa harus diawali dengan adzan
dan iqamat, Hanya panggilan Al-Shalatul Jamiah.
Salat dikerjakan sebanyak dua rakaat.

SEJARAH
Shalat gerhana pertama kali dilakukan sewaktu Ibrahim,
anak laki-laki Rasulullah, wafat.
Dan kebetulan, meninggalnya Ibrahim bersamaan
dengan fenomena alam gerhana matahari. Hari itu
adalah hari yang menyedihkan untuk Rasulullah
Muhammad SAW, sehingga beliau berdoa pada Allah
sewaktu matahari-bulan-bumi berada persis pada satu
garis edar.
Rasulullah waktu itu bersabda bahwa dua gerhana
(matahari dan bulan) dan kematian orang yang dicintai,
adalah tanda kekuasaan Allah. Jadi beliau waktu itu
memerintahkan umatnya untuk melakukan shalat setiap
kali terjadi gerhana, sebagai wujud ketundukkan
manusia pada kebesaran Tuhan
TATA CARA SHALAT GERHANA BULAN
Tata Cara Shalat Gerhana
Shalat gerhana, baik gerhana bulan maupun matahari, lebih utama
dikerjakan secara berjamaah, meskipun menunaikannya secara
berjamaah bukan termasuk syarat utama syahnya shalat tersebut.
Ketika menjelang pelaksanaan shalat gerhana, hendaklah muadzin
mengumandangkan lafazh "Ash shalaatu jaami'ah".
Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan sebanyak
dua rakaat. Setiap rakaat harus dilakukan dua kali ruku'.
Tata cara shalat gerhana bulan akan diterangkan di slide setelah ini.
TATA CARA SHALAT GERHANA BULAN
1. Niat (tanpa perlu melafalkannya dalam bahasa Arab, karena Nabi tidak
mencontohkan)
2. Takbiratul Ikram
3. Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya, disunnahkan yang panjang dan dibaca
jahr (keras) oleh Imam ketika shalat gerhana berjama'ah
4. Ruku' (disunnahkan waktu ruku' lama, seperti waktu berdiri)
5. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya (disunnahkan lebih
pendek daripada sebelumnya)
6. Ruku' lagi (dengan waktu ruku' disunnahkan lebih pendek dari ruku' pertama)
7. I'tidal
8. Sujud
9. Duduk diantara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Ulang gerakan no. 1-10
12. Duduk Tahiyah akhir
13. Salam
14. Keterangan :
Sebelum shalat gerhana, tidak perlu dikumandangkan adzan dan iqamat, tetapi
cukup "Ash shalaatu jaami'ah"
Setelah selesai shalat gerhana, khatib memberikan khutbah yang berisi pesan
ketaqwaan.
DALIL

.)
Dari Al-Mughirah bin Syubah, ia berkata,Telah terjadi
gerhana matahari pada zaman Rasulullah saw. (yaitu)
pada hari wafatnya Ibrahim (putra Nabi). Kemudian
orang-orang berkata,Terjadinya gerhana matahari itu
karena wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah saw.
bersabda,Sesungguhnya matahari dan bulan itu tidak
gerhana karena wafat seseorang dan tidak karena
hidupnya seseorang. Maka apabila kalian melihat
(kejadian gerhana), maka shalatlah dan berdoalah
kepada Allah.
(Shahih Al-Bukhari,I:228 no.1043)

.
Dari Aisyah (Beliau bersabda), Apabila kalian
melihat hal itu, maka berdoalah kepada Allah,
bertakbirlah, shalatlah, dan bershodaqohlah.
(Shahih Al-Bukhari,I:220 no.1044)


Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud
kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan,
tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya,
jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
(Q.S. Fushilat:37)


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai