Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Dasar dan Peranan Kimia Mineral

Disusun oleh:
1. Partogi Luhut Josua 073.12.137





Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Trisakti
2014

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Kimia (dari bahasa Arab kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani
khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan
sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang
ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan
interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut
kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada
tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya
antaratom dan ikatan kimia.

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang
memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi
juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni
dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan
bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

Kimia Mineral merupakan ilmu yang didasarkan pada pengetahuan tentang
komposisi kimia suatu mineral, kemungkinan dan keterbatasan analisis
kimia mineral harus diketaui dengan baik.



1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini agar pembaca dapat mengetahui pengertian
dasar dari mata kuliah kimia mineral dan mengetahui peranan kimia mineral
dalam pertambangan.












BAB II Isi
Kimia mineral merupakan suatu ilmu yang dimunculkan pada awal abad ke-19, setelah
dikemukakannya hukum komposisi tetap oleh Proust pada tahun 1799, teori atom
Dalton pada tahun 1805, dan pengembangan metode analisis kimia kuantitatif yang
akurat. Karena ilmu kimia mineral didasarkan pada pengetahuan tentang komposisi
mineral, kemungkinan dan keterbatasan analisis kimia mineral harus diketaui dengan
baik. Analisis kimia kuantitatif bertujuan untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang
menyusun suatu substansi dan menentukan jumlah relatif masing-masing unsur
tersebut. Analisis harus lengkap, seluruh unsur-unsur yang ada pada mineral harus
ditentukan dan harus tepat.
Komposisi kimia sebagian besar mineral yang diketahui, menunjukkan suatu kisaran
tertentu mengenai penyusun dasarnya. Dalam analisis kimia, jumlah kandungan unsur
dalam suatu senyawa dinyatakan dengan persen berat dan dalam analisis yang lengkap
jumlah total persentase penyusunnya harus 100. Namun dalam prakteknya, akibat
keterbatasan ketepatan, jumlah 100 merupakan suatu kebetulan; umumnya kisaran
99,5 sampai 100,5 sudah dianggap sebagai analisis yang baik.

Prinsip-prinsip kimia yang berhubungan dengan kimia mineral
1. Hukum komposisi tetap
(The Law of Constant Composition) oleh Proust (1799): Perbandingan massa unsur-
unsur dalam tiap senyawa adalah tetap
2. Teori atom Dalton (1805) Setiap unsur tersusun oleh partikel yang sangat kecil dan
berbentuk seperti bola yang disebut atom.
a) Atom dari unsur yang sama bersifat sama sedangkan dari unsur yang berbeda bersifat
berbeda pula.
b) Atom dapat berikatan secara kimiawi menjadi molekul.

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk di alam berupa padatan, memilik sistem
dan struktur kristal dan mempunyai komposisi kimia tertentu.
Di dalam geologi, endapan mineral dibagi menjadi dua, yaitu, endapan mineral logam
dan endapan mineral non-logam. Endapan mineral sendiri diartikan sebagai akumulasi
mineral di suatu cekungan. Proses dan aktivitas geologi akan menimbulkan jebakan
mineral. Jebakan mineral adalah endapan material mineral ataupun kumpulan mineral
yang mempunyai nilai ekonomis.





Keekonomisan suatu jebakan mineral sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. bentuk jebakan
2. kadar
3. volume
4. letak geografis
5. biaya produksi

Jebakan mineral bernilai ekonomis dikarenakan terjadinya pengayaan mineral di jebakan
tersebut. pengayaan mineral dapat terjadi karena:
1. Proses pelapukan
2. Alterasi
Proses pengayaan berbanding lurus dengan faktor pengayaan. Faktor pengayaan adalah
faktor perkalian yang bisa memperbesar kadar mineral yang kecil sehingga bisa
menghasilkan kadar minimum ekonomis yang disebut faktor pengayaan ( Enrichment
Factor atau Concentration Factor). Pada umumnya, mineral yang ditemukan pada
kerak bumi merupakan asosiasi dari beberapa unsur bukan dari singgle unsur ( unsur
tunggal). Unsur yang berdiri sendiri dan tidak berasosiasi dengan mineral lain di kerak
bumi disebut sebagai native element. Mineral logam adalah mineral yang terdiri dari
satu jenis unsur logam ataupun asosiasi unsur logam. Bila kehadiran unsur logam relati
besar dan terikat secara kimiawi dengan unsur lain maka disebut mineral bijih/ore
mineral. Bijih atau ore adalah material yang terdiri dari gabungan mineral bijih dengan
mineral lain yang dapat diambil logamnya dan bernilai ekonomis. Bila hanya satu logam
yang dapat diambil dan bernilai ekonomis disebut singgle ore sedangkan bila lebih dari
satu logam yang dapat diambil dan bernilai ekonomis maka disebut complex-ore.
Mineral non-logam adalah mineral yang tidak mempunyai unsur logamnya. mineral non-
logam sering jadi pengotor dalam mineral logam dan umumnya tidak bernilai ekonomis.
Bila mineral logam terdapat dalam jumlah yang banyak dan hadir bersama-sama dengan
mineral logam disebut mineral gangue. bila hadir bersama-sama mineral non-logam
disebut waste mineral. Yang termasuk golongan endapan mineral non logam adalah
material-material berupa padat, cairan atau gas. Material-material tersebut bisa
berbentuk mineral, batuan, persenyawaan hidrokarbon atau berupa endapan garam.
Contoh endapan ini adalah mika, batuan granit, batubara, minyak dan gas bumi, halit
dan lain-lain.






BAB III Pembahasan
Telah diketahui bahwa kimia mineral merupakan ilmu yang didasarkan pada
pengetahuan tentang komposisi kimia suatu mineral, dimana kemungkinan dan
keterbatasan analisis kimia mineral harus diketaui dengan baik.
Senyawa dalam suatu mineral dapat diketahui dengan analisa kimia mineral, walaupun
terkadang senyawa dalam suatu mineral tidak dapat ditentukan 100% karena
keterbatasan analisis kimia mineral.
Seiring berkembangnya zaman ilmu pengetahuan juga terus ikut berkembang, bukti
sederhananya sudah ditemukannya berbagai unsur-unsur baru dan menambah koleksi
unsur pada tabel periodik unsur.
Untuk itu bukanlah hal yang mustahil bila suatu saat nanti akan ditemukan unsur-unsur
baru lainnya yang menyusun mineral di bumi ini.

BAB IV Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa kimia mineral merupakan ilmu yang didasarkan pada
komposisi kimia suatu mineral yang penting untuk dipelajari oleh mahasiswa teknik
pertambangan. Penulis juga beranggapan bahwa peranan kimia mineral sangat erat
pada proses awal penambangan untuk mengetahui komposisi bahan galian yang di
tambang dan pada proses pengolahan bahan tambang untuk mengetahui metode
pengolahan yang tepat untuk digunakan.

Anda mungkin juga menyukai