Anda di halaman 1dari 26

PRESENTASI KASUS

GRAVIDA 4 PARA 2 ABORTUS 1, USIA 38 TAHUN, HAMIL 33



MINGGU,
JTHIU, PRESENTASI KEPALA, PUNGGUNG KIRI, BELUM INPARTU
DENGAN PREEKLAMPSIA RINGAN DAN FETAL DISTRESS
Pembimbi! "
#$% D&'im&, S(%OG )K%FM*
Di+,+, O'e- "
M&,'&& Ri./0 1 G1A212283
Vi#& Be$$0 A' A#e G1A212288
SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUD PROF% DR% MARGONO SOEKARJO
PUR4OKERTO
2214
HALAMAN PENGESAHAN
PRESUS
GRAVIDA 4 PARA 2 ABORTUS 1, USIA 38 TAHUN, HAMIL 33

MINGGU,
JTHIU, PRESENTASI KEPALA, PUNGGUNG KIRI, BELUM INPARTU
DENGAN PREEKLAMPSIA RINGAN DAN FETAL DISTRESS
Di+,+, O'e- "
M&,'&& Ri./0 1 G1A212283
Vi#& Be$$0 A' A#e G1A212288
Disusun untuk memenuhi syarat mengikuti ujian program pendididkan profesi
dokter Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi RSUD PROF. DR. argono
Soekarjo Pur!okerto
Te'&- #i(e$i/+&, #i+e5,6,i #& #i+&-/&
"ari #
$anggal # %gustus &'()
Pembimbi!
#$ D&'im&, S(OG )K%FM*
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur kehadirat $uhan *ang aha +sa atas berkat dan karunia,-ya.
penulis dapat menyelesaikan tugas presus berjudul # /G$&7i#& 4 P&$& 2 Ab8$5,+
1, U+i& 38 T&-,, H&mi' 33

Mi!!,, J&i T,!!&' Hi#,( I5$& U5e$i,
P$e+e5&+i Ke(&'&, P,!!,! Ki$i, Be',m I(&$5, De!& P$ee/'&m(+i&
Ri!& D& Fe5&' Di+5$e++0.
Dalam kesempatan ini penulis mengu1apkan banyak terima kasih kepada #
(. dr. Daliman. Sp.OG 2K.F3 selaku pembimbing dalam penulisan presus ini.
&. Staf medis fungsional bagian O4SG*- RSS.
5. $eman,teman seja!at FK Unsoed dan FK UP-.
Penulis menyadari bah!a presus ini jauh dari sempurna. untuk itu penulis
membuka diri atas kritik dan sarannya. %khirnya semoga presuss ini berguna
untuk pemba1a dan penulis pada khususnya.
Pur!okerto. %gustus &'()
Penulis
3
DAFTAR ISI
"al
"alaman 6udul7777777777777777777777777 (
"alaman Pengesahan777777777777777777................. &
Kata Pengantar777777777777777777777777.. 5
Daftar 8si777777777777777777777777777 )
4ab. 8 pendahuluan77777777777777777777777 9
A. :atar 4elakang77777777777777777777777. 9
B. $ujuan penyusunan presentasi kasus77777777777777... 9
4ab. 88 Presentasi Kasus77777777777777777777.. ;
A. 8dentitas pasien77777777777777777777777 ;
B. %namnesis7777777777777777777777777 ;
C. Pemeriksaan Fisik7777777777777777777777 <
D. Pemeriksaan Penunjang7777777777777777777... ('
E. Diagnosis77777777777777777777777......... ((
F. Penatalaksaan di =K 8GD777777777777777777.. ((
G. Prognosis7777777777777777777777777. (&
H. >atatan Perkembangan pasien di =K77777777777777. (&
8. >atatan perkembangan & jam post partum777777777777. (9
6. >atatan bayi baru lahir (9
K. >atatan perkembangan pasiaen di Flamboyan (;
4ab. 888 Pembahasan7777777777777777777777.. (?
4ab. 8= Kesimpulan dan Saran777777777777777777.. &9
Daftar Pustaka7777777777777777777777777 &<
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A% L&5&$ be'&/&!
Preeklampsia merupakan komplikasi multi sistem yang terjadi setelah
&' minggu kehamilan. Kondisi ini merupakan kondisi yang kompleks ditandai
dengan kurang optimalnya perfusi uteroplasenta yang berhubungan dengan
respon inflamasi dan disfungsi endotel @as1ular. Preeklampsia dan eklampsia
merupakan penyebab kematian maternal dan perinatal setelah perdarahan dan
infeksi 2>unningham et al.. &'('3.
enurut data yang didapatkan A"O pada kurun !aktu (??B,&''&.
preeklampsia adalah penyebab kematian maternal utama di %merika :atin
sebesar &9.BC dan penyebab kedua kematian kedua di negara maju dengan
presentase sebesar (;.(C. Di 8ndonesia menurut data dari RSUP Dr. Kariadi
Semarang pada tahun (???,&''' preeklampsia menjadi penyebab utama
kematian maternal yaitu 9&.?C diikuti perdarahan &;.9C dan infeksi ().BC.
"al ini menyebabkan preeklampsia masih menjadi masalah dalam pelayanan
obstetri di 8ndonesia 2Suyono. &'(&3.
Frekuensi preeklampsia untuk setiap negara berbeda,beda karena
banyak faktor yang mempengaruhinya seperti jumlah primigra@ida. keadaan
sosial ekonomi. perbedaan dalam penentuan diagnosis. Dalam kepustakaan
disebutkan frekuensi dilaporkan sekitar 5,('C. Pada primigra@ida frekuensi
preeklampsia lebih tinggi dibandingkan dengan multigra@ida terutama
primigra@ida muda. Diabetes melitus. mola hidatidosa. kehamilan ganda.
hidrops fetalis. usia lebih dari 59 tahun dan obesitas merupakan faktor
predisposisi untuk terjadinya preeklampsia 2Aikanjosastro. &'((3.
B% T,6,& (e0,+,& ($e+e5&+i /&+,+
1. engetahui penegakan diagnosis. dan penatalaksanaan preeklampsia berat
BAB II
PRESENTASI KASUS
A% I#e5i5&+ (&+ie
-omer > # ''B;<;?5
-ama # -y. S
5
Umur # 5< tahun
6enis kelamin # Perempuan
%gama # 8slam
SukuD4angsa # 6a!aD8ndonesia
%lamat # Kandang!angi &D5 Aanadadi. 4anjarnegara
Pekerjaan # 8bu Rumah $angga
Aaktu masuk RS # inggu. && 6uni &'() pukul '?.5'
Aaktu keluar RS # Rabu. &9 6uni &'() pukul (5.5'
Ruang Ra!at # =K 8GD dan Flamboyan
B% A&me+i+
1% Ke',-& ,5&m& # Pandangan kabur
2% Ke',-& 5&mb&-& # ,
3% Ri9&0&5 (e0&/i5 +e/&$&! #
Pasien datang dengan memba!a Surat rujukan dari RSUD
4anjarnegara ke =K 8nstalasi Ga!at Darurat RSUD Prof. dr. argono
Soekarjo Pur!okerto pada hari inggu. && 6uni &'() pukul '?.5' A84
dengan diagnosis g)p&a( usia 5<tahun hamil 5&minggu dengan impending
eklamsia dan fetal distress. Pasien mengeluhkan pandangan kabur. selain
itu pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati. pusing dan mual. Pasien
4elum merasakan adanya pengeluaran air. lender dan darah. Ken1eng E
ken1eng dirasakan pasien masih jarang.
"ari pertama haid terakhir # '5 -o@ember &'(5
$aksiran persalinan # (' %gustus &'()
Usia kehamilan # 55 minggu
Ri!ayat menstruasi # $eratur. selama B hari
Ri!ayat menikah # Satu kali. sejak &( tahun yang lalu
Ri!ayat Antenatal Care # $eratur. di bidan
Ri!ayat K4 # 8mplan dan Suntik
Ri!ayat obstetri # G)P&%(
a. %nak 8# :aki E laki. &' $ahun. :ahir spontan. ditolong bidan. berat
lahir 5&''gr
b. %nak 88# Perempuan. (5 $ahun. :ahir spontan. Ditolong bidan. berat
lahir 5&''gr
1. %nak 888# %bortus di usia kehamilan 5.9 bulan. tidak di kuretase
4% Ri9&0&5 (e0&/i5 #&-,', #
a. Ri!ayat darah tinggi sebelum hamil # disangkal
b. Ri!ayat asma # disangkal
1. Ri!ayat alergi # disangkal
d. Ri!ayat kejang # disangkal
e. Ri!ayat ken1ing manis # disangkal
f. Ri!ayat penyakit jantung # disangkal
g. Ri!ayat penyakit paru # disangkal
6
h. Ri!ayat penyakit ginjal # disangkal
:% Ri9&0&5 (e0&/i5 /e',&$!& #
a. Ri!ayat darah tinggi # diakui 2ibu pasien3
b. Ri!ayat asma # disangkal
1. Ri!ayat ken1ing manis # disangkal
d. Ri!ayat penyakit jantung # disangkal
e. Ri!ayat penyakit ginjal # disangkal
f. Ri!ayat penyakit kandungan # disangkal
;% Ri9&0&5 S8+i&' E/88mi
Pasien tinggal bersama suaminya yang bekerja sebagai Kepala
Desa. Kebutuhan sehari,hari di1ukupi dari penghasilan suami. Pasien
berobat ke RSUD Prof.DR. argono Soekarjo dengan menggunakan
biaya pribadi.
3% D&5& $,6,/& (&+ie #&$i RSUD B&6&$e!&$&
a. "asil pemeriksaan
$D # (5'D?' mm"g
- # <<FDmenit
RR # &'FDmenit
Suhu # 5;
'
>
D66 # ('' , ('9FDmenit
:aboraturium tidak terlampir dalam surat rujukan namun dari
informasi bidan yang merujuk terdapat protein G&.
b. Diagnosis rujukan
G)P&%( usia 5< tahun hamil 5& minggu dengan impending eklamsia
dan fetal distress.
1. $erapi
Oksigen 5 :pm
8=FD R: &'tpm
8nj GSO) )gr 8= dilanjutkan ;gr drip
-ifedipine ('mg
8nj deFametasone (ampD(&jam
<% Peme$i/+&& =i+i/
(. Keadaan Umun # 4aik
&. Kesadaran # >omposmentis
5. =ital Sign #
a. $ekanan Darah # (9'D<'mm"g
b. -adi # B;FDmnt
1. Respirasi # (<FDmnt
d. Suhu # 5B.9>
e. $inggi 4adan # (9) 1m
f. 4erat badan # ;( Kg
). ata # >onjungti@a %nemis ,D, H Sklera 8kterik ,D,
9. $horaF #
a. Paru E Paru #
(3 8nspeksi # dinding dada simetris. tidak ada ketinggalan gerak
7
&3 Palpasi # @o1al fremitus apeF # deFtra I sinistra
53 Perkusi # sonor pada semua lapang paru
)3 %uskultasi # SD @esikuler GDGH !heeJing ,D, H ronkhi ,D,
b. 6antung #
(3 8nspeksi # tidak ada retraksi dada
&3 Palpasi # i1tus 1ordis teraba di S8> & jari medial :>S
53 Perkusi # kanan atas # S8> 88 SD
kiri atas # S8> 88 SS
kanan ba!ah # S8> 8= :PSD
kiri ba!ah # S8> = & jari medial :>S
)3 %uskultasi # S( K S&. reguler. murmur 2,3. gallop 2,3
;. +kstrimitas #
Superior # +dema 2,D,3. akral hangat 2GDG3
8nferior # +dema 2GDG3. akral hangat 2GDG3Pemeriksaan :okalis#
B. Regio %bdomen
8nspeksi # >embung gra@id
%uskultasi # D66 2G3 ((9,((BFDmenit . 4ising Usus 2G3 -ormal
Perkusi # Pekak janin
Palpasi # $FU # &9 1m "8S 2G3 jarang
:eopold 8 # bulat lunak
:eopold 88 # tahanan memanjang di sisi kiri ibu
:eopold 888 # bulat keras
:eopold 8= # di@ergent
8
<. Regio Genitalia
8nspeksi # Rambut pubis tersebar merata
+dema @ul@a tidak ada
4enjolan tidak ada
=arises tidak ada
Fluor tidak ada
FluFus tidak ada
D% Peme$i/+&& (e,6&!
Pemeriksaan Darah :engkap tanggal && 6uni &'()
"b # () grDdl -ormal# (&,(; grDdl
:eukosit # <)'' l 2"3 -ormal# ).<'',('.<''Dl
"ematokrit # )' C -ormal# 5BC,)BC
+ritrosit # ).B jutaDl -ormal# ).&,9.) jutaDl
$rombosit # (B9.'''Dl -ormal# (9'.''',)9'.'''Dl
>= # <).) f: -ormal# B?,?? f:
>" # &?.; pg -ormal# &B,5( pg
>"> # 59.( grDdl -ormal# 55,5BgrDdl
Hitung Jenis
4asofil # '.& C -ormal# ',( C
+osinofil # '.' C -ormal# &,) C
4atang # (.5 C -ormal# &,9 C
Segmen # BB.< C -ormal# )',B'C
:imfosit # (9.B C -ormal# &9,)'C
onosit # 9.' C -ormal# &,< C
P$ # (&.& detik -ormal # ((.9,(9.9 detik
%P$$ # 59.( detik -ormal # &9,59 detik
Kimi& K'ii/
SGO$ # 5& UD: -ormal # (9,5B UD:
SGP$ # && UD: -ormal # 5',;9 UD:
Ureum Darah # &B.; mgDd: -ormal # ().?<,5<.9& mgDd:
Kreatinin Darah # '.B) mgDd: -ormal # '.;',(.'' mgDDl
9
E'e/5$8'i5
-atrium # (5' mmolD: -ormal # (5;,()9 mmolD:
Kalium # 5.< mmolD: -ormal # 5.9,9.( mmolD:
Klorida # ?< mmolD: 2:3 -ormal # ?<,('B mmolD:
Kalsium # <.( mgDd: -ormal # <.),('.& mgDDl
U$i Le!/&(
Protein # 322m!>#L -ormal # -egatif
E% Di&!8+i+ #i VK IGD
Gra@ida ) Para & %bortus (. Usia 5< $ahun. "amil 5&

inggu. 6$"8U.
Presentasi kepala. Pungggung kiri. 4elum 8npartu dengan Preeklampsia 4erat.
8mpending klamsia dan fetal distress
F% Pe&5&'&/+&&& #i VK IGD
(. Sikap# Obser@asi
&. Pemberian 8=FD R: &'tpm G drip GSO) 2dari RSUD3
5. >ek D:. P$. %P$$. +lektrolit. Kimia klinik. Urin lengkap
). :apor dr residen dengan instruksi#
a. Siapkan S> 1ito
b. 8nform >onsent S> dan OA
1. Pemasangan D> kateter
d. 8nj. %mpi1ilin &mg dengan skin test
e. Konsul bagian anestesi
G% P$8!8+i+
8bu#
%d @itam # dubia ad malam
%d sanam # dubia ad malam
%d fun1tionam # dubia ad malam
6anin#
%d @itam # dubia ad malam
%d sanam # dubia ad malam
%d fun1tionam # dubia ad malam
H% <&5&5& (e$/emb&!& (&+ie #i VK
$anggal S O % P
&& 6uni
&'()
KU# 4aikD>
$D# (9'D<'mm"g
G)P&%(.
Usia 5<
8nfus R:. GS'
)
;gr. '
&.
1ek lab
10
6am ('.'' -# ?&FD RR# &'FDm
S# 5;.9
o
>
ata# >%,D,. S8 ,D,
$horak# >or dan Pulmo dbn
%bdomen#
8# 1embung gra@id
%# 4U 2G3 normal. D66
2G3(&)
F
Dm
Per# pekak janin
Pal# $FU 5' 1m
"is 2G3# jarang =$# L (1m.
KK2G3. Kep M "odge 8
$ahun. "amil
5&

inggu.
6$"8U.
Preskep.
Puki. 4elum
8npartu
dengan
Preeklampsia
4erat dan
8mpending
klamsia
D:. P$.%P$$.
U:
6am ('.5' KU# 4aikD>
$D# (9'D<'mm"g
-# <<FDm RR# &'FDm
S# 5;.9
o
>
8# 1embung gra@id
%# 4U 2G3 normal. D66 2G3
(&'
F
Dm
P# pekak janin
P# $FU 5' 1m
"is 2G3# jarang =$# L (1m.
KK2G3. Kep M "odge 8
G)P&%(.
Usia 5<
$ahun. "amil
5&

inggu.
6$"8U.
Preskep.
Puki. 4elum
8npartu
dengan
Preeklampsia
4erat dan
8mpending
klamsia
:apor residen
dengan
instruksi#Siapkan
S> 1ito. 8nform
>onsent S> dan
OA.
Pemasangan D>
kateter. 8nj.
%mpi1ilin &mg
dengan skin test.
dan Konsul
bagian anestesi
6am ((.'' KU# 4aikD>
$D# (;'D?'mm"g
-# <<FDm RR# &'FDm
S# 5;.B
o
>
8# 1embung gra@id
%# 4U 2G3 normal. D66 2G3
(&'
F
Dm
P# pekak janin
P# $FU 5' 1m
"is 2G3# jarang =$# L (1m.
KK2G3. Kep M "odge 8
6am ((.5' KU# 4aikD>
$D# (9'D<'mm"g
-# <<FDm RR# &'FDm
S# 5;.9
o
>
8# 1embung gra@id
%# 4U 2G3 normal. D66 2G3
(&'
F
Dm
P# pekak janin
P# $FU 5' 1m
"is 2G3# jarang =$# L (1m.
KK2G3. Kep M "odge 8
11
6am (&.'' KU# 4aikD>
$D# (9'D<'mm"g
-# <<FDm RR# &'FDm
S# 5;.9
o
>
8# 1embung gra@id
%# 4U 2G3 normal. D66 2G3
(&'
F
Dm
P# pekak janin
P# $FU 5' 1m
"is 2G3# jarang =$# L (1m.
KK2G3. Kep M "odge 8
%11 anestesi
dengan %S% 88+
Pasien di ba!a
ke ruang OK
8GD
6am (&.5' KU# 4aikD>
$D# (9'D?'mm"g
-# <<FDm RR# &'FDm
S# 5;.9
o
>
8# 1embung gra@id
%# 4U 2G3 normal. D66 2G3
(&'
F
Dm
P# pekak janin
P# $FU 5' 1m
"is 2G3# jarang =$# L (1m.
KK2G3. Kep M "odge 8
Operasi dimulai
pukul (&.5' dan
selesai (5.5'
6am (5.5' KU# 4aikD>
$D# (9'D?'mm"g
-# <<FDm RR# &'FDm
S# 5;.9
o
>
8# 1embung gra@id
%# 4U 2G3 normal. D66 2G3
(&'
F
Dm
P# pekak janin
P# $FU 5' 1m
"is 2G3# jarang =$# L (1m.
KK2G3. Kep M "odge 8
P5%(. Usia
5< $ahun post
S>$P G
OA aDi
P+4 dan
impending
eklamsiaG
fetal distress
I% <&5&5& (e$/emb&!& 2 6&m (8+5 (&$5,m
P,/,' TD N&#i S,-, RR TFU K85&$&/+i U$i
8,(,5
PPV
(5.5' (9'D?' <) 5;.&
'
> &)
F
Dm & jari atas
pusat
Keras (''11 911
(5.)9 (9'D?' <) 5;.)
'
> &)
F
Dm & jari atas
pusat
Keras &9'11 911
().'' ()'D('' <) 5;.B
'
> &)
F
Dm Sepusat Keras 5''11 911
().(9 (5'D?' << 5;.B
'
> &)
F
Dm Sepusat Keras )''11 ('11
().)9 (5'D?' << 5;.B
'
> &)
F
Dm Sepusat Keras 9''11 (911
(9.(9 (5'D?' << 5;.B
'
> &)
F
Dm ( jari ba!ah
pusat
Keras ;''11 (911
12
J% <&5&5& b&0i b&$, '&-i$
a. 6enis kelamin # perempuan
b. 4erat bayi # (<'' gr
1. Panjang bayi # )' 1m
d. :ingkar kepala # 5' 1m
e. :ingkar dada # &; 1m
f. %nus # 2G3
g. Kelainan # tidak ada kelainan
h. Ra!at # bayi ra!at melati
K% <&5&5& (e$/emb&!& (&+i&e #i F'&mb80&
$anggal S O % P
&5 juni &'()
Pukul (;.5'
-yeri di
bekas
jahitan
KU# 4aikD>
$D# (5'D<'mm"g
-# <'FDmenit
RR# &FDmenit
S# 5;.;
o
>
ata# >%,D,. S8 ,D,
$horak# >or dan Pulmo
dbn
%bdomen#
8# datar
%# 4U 2G3 normal
Per# timpani
Pal# $FU & jari diba!ah
pusat
Genitalia eFterna# PP=
2G3. F% 2,3
=egetatif # 4%4
2,3.4%K 2G3. Flt 2G3
P5%(. Usia 5<
$ahun post S>$P
dan OA aDi
Preeklampsia 4erat
dan 8mpending
klamsia dan fetal
distress
8nfus R:
(< tpm.
ketorola1
5F 5' mg.
GSO
)
&'C (gr
&5 juni &'()
"G(
pera!atan
-yeri di
bekas
jahitan
KU# 4aikD>
$D# (&'D<'mm"g
-# <'FDmenit
RR# &FDmenit
S# 5;.;
o
>
ata# >%,D,. S8 ,D,
$horak# >or dan Pulmo
dbn
%bdomen#
8nfus R:
(< tpm.
ketorola1
5F 5' mg
13
8# datar
%# 4U 2G3 normal
Per# timpani
Pal# $FU & jari diba!ah
pusat
Genitalia eFterna# PP=
2G3. F% 2,3
=egetatif # 4%4
2,3.4%K 2G3. Flt 2G3
&) juni &'()
"G&
pera!atan
-yeri di
bekas
jahitan
KU# 4aikD>
$D# (&'D<'mm"g
-# <'FDmenit
RR# &FDmenit
S# 5;.;
o
>
ata# >%,D,. S8 ,D,
$horak# >or dan Pulmo
dbn
%bdomen#
8# datar
%# 4U 2G3 normal
Per# timpani
Pal# $FU & jari diba!ah
pusat
Genitalia eFterna# PP=
2G3. F% 2,3
=egetatif # 4%4
2,3.4%K 2G3. Flt 2G3
8nfus R:
(< tpm.
ketorola1
5F 5' mg
&9 juni &'()
"G5
pera!atan
$D# (&'D<'mm"g
-# <'FDmenit
RR# &FDmenit
S# 5;.;
o
>
ata# >%,D,. S8 ,D,
$horak# >or dan Pulmo
dbn
%bdomen#
8# datar
%# 4U 2G3 normal
Per# timpani
Pal# $FU & jari diba!ah
pusat
Genitalia eFterna# PP=
2G3. F% 2,3
=egetatif # 4%4
2,3.4%K 2G3. Flt 2G3
8nfus R:
(< tpm.
ketorola15F
5' mg
14
BAB III
PEMBAHASAN
Diagnosis a!al pada saat pasien dirujuk dari RSUD banjarnegara adalah
G)P&%( Usia 5< tahun hamil 5& minggu dengan impending eklamsia dan fetal
distress. "asil pemeriksaan dari surat rujukan menurut kami diagnosa terserbut
kurang tepat karena#
(. Dari usia kehamilan 5& minggu seharusnya 55 minggu berdasarkan "P"$ 5
no@ember &'(5 dan "P: (' agustus &'().
&. Diagnosis P+4 dan impending eklamsi juga belum tepat. dari hasil
pemeriksaan pada saat merujuk. yaitu#
a. $D # (5'D?' mm"g
b. -adi # <<FDmenit
1. RR # &'FDmenit
d. Suhu # 5;
'
>
:aboraturium tidak terlampir dalam surat rujukan namun dari
informasi bidan yang merujuk terdapat protein G5. -amun dari informasi
bidan tekanan darah pasien pernah men1apai (;'D((' pada saat pasien masuk
ke RSUD 4anjarnegara.
enurut dasar diagnosis dari P+4 yaitu#
Preeklampsia berat bila pada penderita preeklampsia didapatkan
tekanan darah sistolik K(;' mm"g dan tekanan darah diastolik K((' mm"g.
proteinuria K9 grDjumlah urin selama &) jam atau dipsti1k G) 2>unningham et
al.. &'('3.
5. Diagnosis 8mpending eklamsia
Diagnosis tersebut menurut kami juga kurang tepat dikarenakan hasil
pemeriksaan hanya bersifat subjektif dari data anamnesis tidak melakukan
pemeriksaan se1ara objektif misalnya pemeriksaan @isus dan harus
dikonsulkan ke bagian mata.
). Diagnosis fetal distress
Diagnosis fetal distress pada pasien tersebut sudah benar karena dari
hasil pemeriksaan D66 menyebutkan bah!a D66 I ('',('9FDmenit yang sesuai
dengan tanda E tanda dari fetal distress adalah#
a. Frek!ensi bunyi jantung janin kurang dari (&' F D menit atau lebih dari
(;'F D menit.
15
b. 4erkurangnya gerakan janin 2 janin normal bergerak lebih dari (' kali per
hari3.
1. %danya air ketuban ber1ampur mekonium. !arna kehijauan 2 jika bayi
lahir dengan letak kepala 3
d. %danya perubahan P" N B.& 2>hauhan.agan.S1ootH &'(53
Sehingga diagnose yang tepat menurut kami adalah # G)P&%( usia
5< tahun hamil 55minggu janin tunggal hidup intra uterin presentasi
kepala punggung kiri dengan P+R dan fetal distress.
9. %pakah diagnosis di =K 8GD pada pasien ini sudah tepatO
Diagnosis di =K 8GD adalah Gra@ida ) Para & %bortus (. Usia 5<
$ahun. "amil 55 inggu. 6anin $unggal "idup 8ntra Uterin. Presentasi
kepala. Punggung kiri. 4elum 8npartu dengan Preeklamsia Ringan dengan
ri!ayat Preeklampsia 4erat dan 8mpending klamsia.
a. %namnesis#
Pada pasien ini usia 5< tahun merupakan masa subur atau masa
usia produktif. Usia reproduksi sehat yang aman untuk kehamilan dan
persalinan adalah &',5' tahun. Kematian maternal pada !anita hamil dan
melahirkan pada usia di ba!ah &' tahun ternyata &,9 kali lebih tinggi
daripada kematian maternal yang terjadi pada usia &',&? tahun. Kematian
maternal meningkat kembali setelah usia 5',59 tahun
2Aikanjosastro.&'((3. Usia pasien termasuk pada resiko tinggi penyulit
persalinan.
%danya pandangan kabur sebagai tanda gejala dari impending
eklamsia di 8GD tidak dilakukan pemeriksaan se1ara objektif dan tidak
dikonsulkan ke bagian mata. sehingga padangan kabur yang dikeluhkan
oleh pasien itu berhubungan dengan P+4 atau tidak. enurut kami untuk
pengetahui pandangan kabur harus dilakukan pemeriksaan @isus dan
dikonsulkan ke bagian mata. Keluhan tambahan seperti nyeri ulu hati dan
mual harus dikonfirmasi apakah pasien tidak mempunyai penyakit
dispepsia sebelumnya.
b. Pemeriksaan fisik
"asil pemeriksaan tekanan darah yaitu (9'D<' belum memenuhi
kriteria P+4 yang seharusnya sebagai dasar diagnosis P+4 adalah jika
16
didapatkan tekanan darah sistolik K(;' mm"g dan tekanan darah diastolik
K((' mm"g. proteinuria K9 grDjumlah urin selama &) jam atau dipsti1k G)
2>unningham et al.. &'('3.
Pada pasien ini terdapat edema pada ekstrimitas inferior. +dema
adalah penimbunan 1airan se1ara umum dan berlebihan dalam jaringan
tubuh. umumnya diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan
pada kaki. jari tangan dan !ajah. +dema pretibial yang ringan sering
ditemukan pada kehamilan biasa sehingga tidak seberapa berarti dalam
penentuan diagnosis preeklampsia 2Aikanjosastro. &'((3.
Pada pemeriksaan tinggi fundus uteri pada pasien ini didapatkan &9
1m jika dihubungkan dengan usia kehamilan pada pasien ini menggunakan
rumus 1 donaldPs adalah#
(3 Usia kehamilan 2hitungan bulan3 I $inggi fundus uteri 21m3 F &DB
Usia kehamilan 2hitungan bulan3 I &9 21m3 F &DB
I B.() bulan
2) Usia kehamilan 2hitungan minggu3 I $inggi fundus uteri 21m3 F
<DB
53 Usia kehamilan 2hitungan minggu3 I &9 21m3 F <DB
I &<.9B minggu 2:isa 6. !hite
et al. &'(&3.
Diagnosis fetal distress pada pasien tersebut sudah benar karena
dari hasil pemeriksaan D66 menyebutkan bah!a D66 I ((9,((BFDmenit
yang sesuai dengan tanda E tanda dari fetal distress adalah#
1) Frek!ensi bunyi jantung janin kurang dari (&' F D menit atau lebih dari
(;'F D menit.
&3 4erkurangnya gerakan janin 2 janin normal bergerak lebih dari (' kali
per hari 3.
53 %danya air ketuban ber1ampur mekonium. !arna kehijauan 2 jika bayi
lahir dengan letak kepala 3
)3 %danya perubahan P" N B.& 2>hauhan.agan.S1ootH &'(53
1. Pemeriksaan penunjang
Pada pemeriksaan urinalisis di dapatkan hasil protein 2G3 5'' grDd:
17
yang berarti konsentrasi protein dalam urin yang melebihi '.5 gDliter dalam
urin &) jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan G( atau G&
2menggunakan metode turbidimetrik standar3 atau (gDliter atau lebih dalam
air ken1ing yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream untuk
memperoleh urin yang bersih yang diambil minimal & kali dengan jarak ;
jam 24enJion. &'')3 namun untuk memenuhi kriteria P+4 hasil dari
urinalis harus memenuhi proteinuria K9 grDjumlah urin selama &) jam atau
dipsti1k G) 2>unningham et al.. &'('3.
6adi untuk diagnosis di =K 8GD kurang tepat seharusnya Gra@ida )
Para & %bortus (. Usia 5< $ahun. "amil 55 inggu. 6anin $unggal "idup
8ntra Uterin. Presentasi kepala. Punggung kiri. 4elum 8npartu dengan
Preeklamsia Ringan dan fetal distress.
;. %pakah penanganan untuk pasien ini sudah tepatO
a. Pemberian GSO
)
2sudah tepat3
Pemberian GSO
)
sebagai obat anti kejang yang efektif tanpa
menimbulkan depresi susunan syaraf pusat baik bagi ibu maupun
janinnya untuk men1egah terjadinya eklamsia pada pasien tersebut.
Pada kasus preeklampsia yang berat dan eklampsia. magnesium sulfat
yang diberikan se1ara parenteral adalah obat anti kejang yang efektif
tanpa menimbulkan depresi susunan syaraf pusat baik bagi ibu maupun
janinnya. Obat ini dapat diberikan se1ara intra@ena melalui infus
kontinu atau intramuskular dengan injeksi intermiten. 8nfus intra@ena
kontinu#
(3 4erikan dosis bolus ) E ; gram gSO) yang dien1erkan dalam
('' ml 1airan dan diberikan dalam (9,&' menit.
&3 ulai infus rumatan dengan dosis & gDjam dalam ('' ml 1airan
intra@ena.
53 Ukur kadar gSO) pada ),; jam setelah pemberian dan
disesuaikan ke1epatan infuse untuk mempertahankan kadar antara
) dan B m+gDl 2).<,<.) mgDl3.
)3 gSO) dihentikan &) jam setelah bayi lahir 2Duley :. &'(53.
8njeksi intramus1ular intermiten#
18
(3 4erikan ) gram gSO) sebagai larutan &'C se1ara intra@ena
dengan ke1epatan tidak melebihi ( gDmenit.
&3 :anjutkan segera dengan (' gram gSO) 9'C. sebahagian 29C3
disuntikan dalam di kuadran lateral atas bokong 2penambahan ( ml
lidokain & C dapat mengurangi nyeri3. %pabila kejang menetap
setelah (9 menit. berikan gSO) sampai & gram dalam bentuk
larutan &'C se1ara intra@ena dengan ke1epatan tidak melebihi
(gDmenit. %pabila !anita tersebut bertubuh besar. gSo) dapat
diberikan sampai ) gram perlahan.
53 Setiap ) jam sesudahnya. berikan 9 gram larutan gSO) 9'C
yang disuntikan dalam ke kuadran lateral atas bokong bergantian
kiri,kanan. tetapi setelah dipastikan bah!a#
a3 Refleks patela 2G3
b3 $idak terdapat depresi pernapasan
13 Pengeluaran urin selama ) jam sebelumnya melebihi ('' ml
d3 gSO) dihentikan &) jam setelah bayi lahir.
e3 Siapkan antidotum
6ika terjadi henti napas. berikan bantuan dengan @entilator
atau berikan kalsium glukonat & g 2&' ml dalam larutan ('C3
se1ara intra@ena perlahan,lahan sampai pernapasan mulai lagi
2+1lampsia $rial >ollaborati@e Group. &'((3.
b. Pemberian antibiotik 2injeksi ampi1ilin &gr3 2sudah tepat3
Pemberian antiobiotik sebagai profilaksis agar tidak terjadi infeksi
bakteri post pembedahan.
1. Dilakukan penanganan aktif 2Se1tio >aesarea3 2sudah tepat3
8ndikasi untuk se1tsio 1aesarea antara lain meliputi#
a3 8ndikasi 8bu
1% U+i&
&. $ulang Panggul
5. Persalinan Sebelumnya dengan se1tio 1aesarea
). Faktor "ambatan 6alan :ahir
9. Kelainan Kontraksi Rahim
;. Rasa $akut Kesakitan
b3 8ndikasi 6anin
1% A?&m& G&9&5 J&i )=e5&' #i+5$e++*
19
&. 4ayi 4esar 2makrosemia3
5. :etak Sungsang
13 Faktor Plasenta
(. Plasenta pre@ia
&. Plasenta lepas 2Solution pla1enta3
5. Plasenta a11rete
). Kelainan $ali Pusat
9. prolapsus tali pusat 2tali pusat menumbung3 2kalai1handran. &'(&3
d. Pemberian kortikosteroid 2sudah tepat3
Penggunaan kortikosteroid direkomendasikan pada semua !anita
usia kehamilan &),5) minggu yang berisiko melahirkan prematur.
termasuk pasien dengan P+4. Preeklampsia sendiri merupakan penyebab
Q(9C dari seluruh kelahiran prematur. %da pendapat bah!a janin
penderita preeklampsia berada dalam keadaan stres sehingga mengalami
per1epatan pematangan paru.
National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan #
(3 Semua !anita hamil dengan kehamilan antara &)E5) minggu yang
dalam persalinan prematur mengan1am merupakan kandidat untuk
pemberian kortikosteroid antenatal dosis tunggal.
&3 Kortikosteroid yang dianjurkan adalah betametason (& mg sebanyak
dua dosis dengan selang !aktu &) jam atau deksametason ; mg
sebanyak ) dosis intramuskular dengan inter@al (& jam.
53 Keuntungan optimal di1apai &) jam setelah dosis inisial dan
berlangsung selama tujuh hari 2Pra!irohardjo.&''<).
e. Pemberian obat antihipertensi
Pada pasien ini terdapat hipertensi yang mun1ul saat hamil yang
seharusnya diberikan obat anti hipertensi. Sedangkan pada kasus ini
pemberian obat anti hipertensi hanya diberikan pada saat pasien sebelum
dirujuk. Saat penanganan di =K 8GD tidak diberikan.
Aanita dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami
peningkatan respon terhadap berbagai substansi endogen 2seperti
prostaglandin. tromboFan3 yang dapat menyebabkan @asospasme dan
agregasi platelet sehingga diperlukanya pemberian obat anti hipertensi.
(3 Obat pilihan adalah hidralaJin. yang diberikan 9 mg intra@ena pelan,
pelan selama 9 menit sampai tekanan darah turun.
20
&3 6ika perlu. pemberian hidralaJin dapat diulang setiap jam. atau (&.9
intramuskular setiap & jam.
53 6ika hidralaJin tidak tersedia. dapat diberikan#
a3 -ifedipine dosis oral (' mg yang diulang tiap 5' menit.
b3 :abetalol (' mg intra@ena sebagai dosis a!al. jika tekanan darah
tidak membaik dalam (' menit. maka dosis dapat ditingkatkan
sampai &' mg intra@ena 2>unningham. &'('3.
21
Pemeriksaan Fisik
$D# (9'D<'mm"g
%bdomen#
8 # >embung gra@id
% # 4U G -ormal
Pe # pekak janin
Pa # $FU 5' 1m
Genitalia# FluksusDPP= 2,3
Pemeriksaan urin
lengkap didapatkan
protein urin 5''
%namnesis#
pandangan kabur. nyeri ulu hati. pusing. mual.
muntah. dan pusing. pengeluaran air 2,3. :DD
2,3. Ken1eng E ken1eng jarang.
-y. SD5< tahun dtg
ke =K 8GD
RSS
&& 6uni &'()

G&mb&$ 3%1 A',$ Pee!&/& Di&!8+i+
22
Diagnosis %!al
G)P&%( usia 5< tahun hamil 55minggu janin tunggal hidup intra
uterin presentasi kepala punggung kiri dengan P+R dan fetal
distress.
Diagnosis pro terminasi #
G)P&%( usia 5< tahun hamil 55minggu janin tunggal hidup intra
uterin presentasi kepala punggung kiri dengan P+R dan fetal
distress.
pro S>$P dan OA
.
Diagnosis %khir
P5%(. Usia 5< $ahun post S>$P dan OA aDi P+R dan fetal
distress
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A% Ke+im(,'&
(. Gra@ida ) Para & %bortus (. Usia 5< $ahun. "amil 55 inggu. 6anin
$unggal "idup 8ntra Uterin. Presentasi kepala. Punggung kiri. 4elum
8npartu dengan Preeklamsia Ringan dan fetal distress.
&. Penatalaksaan pada pasien ini sudah tepat namun masih terdapat beberapa
kekurangan dalam penatalaksanaannya yaitu belum diberikanya obat anti
hipertensi.
B% S&$&
(. Diperlukan penga!asan yang ketat pada pasien preeklampsia berat agar
tidak terjadi mortalitas pada ibu dan janin. Pengambilan keputusan untuk
terminasi kehamilan demi menyelamatkan ibu dan janin juga perlu
diperhatikan. Pemberian terapi yang tepat juga men1egah kejang dan
komplikasi lain.
&. Penanganan yang komprehensif pada kasus ini dengan menambahkan obat
antihipertensi.
23
D&=5&$ (e$5&0&&
(. %pakah anda tidak berpikir bah!a diagnosis itu benarO Pada surat rujukan
tekanan darah tertulis (5'D?' mungkin efek dari pemberian nifedipineO
2. Kenapa diagnosis impending eklamsia di tiadakanO %pakah diagnosis
impending eklamsia harus dikonsulkan ke bagian mataO
5. %pakah D66 sudah 1ukup untuk mendiagnosis fetal distressO
6a!aban#
(. $idak. karena saat pemantauan setiap 5' menit pre operasi di =K 8GD mulai
dari jam ('.'' sampai (&.5' didapatkan tekanan darah tidak men1apai
(;'D((' sebagai dasar diagnosis untuk menentukan preeklamsia berat.
&. 8mpending eklampsia bila dijumpai tandaD gejala berikut #
a. -yeri kepala hebat&.
b. Gangguan @isual
1. untah,muntah
d. -yeri epigastrium
e. $ekanan darah naik se1ara progresif
Penanganan segera pada pasien impending eklamsia jika pasien#
a. engeluh sakit kepala dan pandangan kabur
b. %danya tanda E tanda kejang
1. Didapati sudah tidak sadarkan diri 2A"O. &'(53
Dengan demikian untuk diagnosis impending eklamsia tidak perlu
dikonfirmasikan ke bagian mata. karena dengan adanya keluhan saja sudah
bisa dikatakan impending eklamsia.
5. Dasar diagnosis fetal distress#
(3 Frek!ensi bunyi jantung janin kurang dari (&' F D menit atau lebih dari
(;'F D menit.
&3 4erkurangnya gerakan janin 2janin normal bergerak lebih dari (' kali per
hari3.
53 %danya air ketuban ber1ampur mekonium. !arna kehijauan 2jika bayi
lahir dengan letak kepala3
)3 %danya perubahan P" N B.& 2>hauhan.agan.S1ootH &'(53
Untuk mengetahui ada atau tidak fetal distress harus di konfirmasi dengan
-on stress test 2>$G3 untuk memonitor akselerasi denyut jantung janin
24
dan gerakan janin. 6ika non reaktif itu menunjukan adanya fetal distress
dan memerlukan penanganan lebih lanjut 2Canterino et al, 20123
25
DAFTAR PUSTAKA
%bdel,%leem ". %min %F. Shokry . et al &'(). "ypertension in pregnan1y
diakses dari http#DD!!!.!ho.intDsurgeryD>hapter('.pdf pada tanggal &(
%gustus &'()
Canterino JC, Ananth C, !"#$ian J, et a$ % &aterna$ a'e an( ri)* o+
+eta$ (eath in )in'$eton 'e)tation), -!A, 1995.2000.% J &atern
Feta$ /eonata$ &e(. 2012 &ar%1503),193.7.
>hauhan SP. agann +F. S1ott 6R. et al H >esarean deli@ery for fetal distress# rate
and risk fa1tors.H Obstet Gyne1ol Sur@. &'(5 ayH9<293#55B,9'.
>unningham. F. Garry. et al. &'('. Hypertensive Disorders in Pregnancy. dalam
Ailliam Obstetryi1s. edisi ke,&5. -e! *ork#1Gra!,"ill.
Duley :. GullmaeJoglu %. "endorson,Smart D6. &''B. agnesium sulphate
and other anti1on@ulsants for !omen !ith pree1lampsia 2>o1hrane Re@ie!3.
In !he "eproductive Health #i$rary% Issue. ('.
+1lampsia $rial >ollaborati@e Group. &'((. Ahi1h anti1on@ulsant for !omen
!ith e1lampsia. +@iden1e from the 1ollaborati@e e1lampsia trial. #ancet.
(#5)9# ()99,;5
"ayley Ailla1yH >olin $idyH 6ohn >oF. &'(5. Fetal Distress diakses dari
http#DD!!!.patient.1o.ukDdo1torDfetal,distress pada tanggal &( %gustus
&'()
Kalai1handran. &'(&. caesarean section. obstetri1 and gyne1ology# le1ture
uni@ersity of Otta!a diambil dari
http#DD!!!.obgyn1anada.1omD1aesareanRse1tion.htm pada tanggal )
agustus &'()
:isa 6. !hite et al. &'(&. +stimation of gestational age from fundal height# a
solution for resour1e,poor settings. 6. R. So1. 8nterfa1e B ar1h &'(& @ol.
? no. ;< 9'5,9('
Pra!irohardjo. Saryono. &''<. Ilmu &e$idanan. 6akarta# 4ina Pustaka Sar!ono
Pra!irohardjo.
Suyono. *.6.. &'(&. Dasar,Dasar Obstetri S Ginekologi. edisi ;. 6akarta # hipokrates
Aikanyosastro "anifa. %bdul 4ari Saifudin. $rijatmi Ro1himhadhiH &'((. Ilmu
&e$idanan. +d.5. 6akarta.
26

Anda mungkin juga menyukai