Anda di halaman 1dari 62

JUAL BELI MODERN

Judul Asli:
Al-Muamalah Al-Maliyah Al-Muashirah
Penulis:
DR. Khalid bin Aly Al-Musyaiqih
Alih Bahasa:
Afif
Sesungguhnya segala pui hanyalah mili! Allah. Saya memui" memin#a per#$l$ngan"
ampunan dan perlindungan !epada Allah dari !eburu!an i%a dan amalan saya. Barangsiapa yang
diberi pe#unu! $leh Allah ma!a #ida! ada yang bisa menyesa#!annya dan barangsiapa yang
disesa#!an #ida! ada yang mampu memberinya pe#unu!.
A!u bersa!si bah%a #iada ilah yang berha! disembah selain Allah saa" #iada se!u#u bagi-&ya"
dan saya bersa!si bah%a Muhammad adalah u#usan Allah.
'a Allah" berilah manfaa# pada apa yang #elah (ng!au aar!an !epada !ami dan aar!anlah
!ami berbagai hal yang bermanfaa# bagi !ami ser#a #ambah!anlah a#as !ami ilmu penge#ahuan. 'a
Allah" !ami mem$h$n !epada-Mu hidayah" !e#a!%aan" iffah )penagaan diri* dan rasa +u!up. 'a
Allah berilah !eseah#eraan" !eselama#an dan !eber!ahan a#as &abi Muhammad SA,.
Wa ba'du:
Beri!u# ini beberapa pelaaran #en#ang muamalah !$n#emp$rer yang banya! dila!u!an $rang
pada masa !ini. Beberapa dian#aranya merupa!an muamalah yang benar-benar !$n#emp$rer dan
baru" sedang sebagian lain sebenarnya adalah muamalah !lasi! yang sudah banya! diperbin+ang!an
ulama sea! dulu" namun masih sering dila!u!an banya! $rang hingga !ini. Misalnya ual beli
taqsith )!redi#* dan lain-lain.
Sebelum masu! pada pembahasan" a!an !ami sebu#!an se+ara ring!as beberapa definisi dari
beberapa muamalah" !emudian !ami ser#a!an dhawabith a#au !e#en#uan-!e#en#uan yang berla!u
dalam muamalah #ersebu#. -ni pen#ing" sebab i!a sese$rang mampu memahami !e#en#uan-!e#en#uan
ini" ia a!an menge#ahui hu!um dari sua#u muamalah se+ara umum.
DEFINISI
Definisi Muamalah Mu'ashirah Muamalah
Muamalah
Secara lughawi (etimologi) berasal dari kata 'amal, aitu segala !erbuatan ang
dilakukan oleh orang ang mukallaf (terbebani sariat)"
#da!un secara istilahi (terminologi), muamalah ang dimaksud adalah hukum$hukum
sar'i ang berhubungan dengan urusan$urusan duniawi se!erti %ual beli, sewa, gadai dan
sebagaina"
Catatan:
&erlu diketahui, !ara ulama membagi fikih men%adi em!at bagian'
Ibadat
Muamalat
&ernikahan
(ukum !idana dan !erdata
&embagian inilah ang diakui oleh kebanakan ulama" Sebagian ulama tidak
men%adikan kategori muamalah hana s!esifik !ada muamalah maliah atau transaksi
finansial sa%a, namun mereka memasukkan !ernikahan dalam kategori muamalah,
sehingga !embagianna men%adi'
Ibadat
Muamalat secara umum
(ukum (ad dan )indak kriminal (jinayah)
&enda!at ini diusung oleh Ibnu #bidin al (anafi, !engarang *Hasyiah Raddil
Mukhtar*" #kan teta!i kebanakan ulama membagi fikih men%adi em!at bagian
sebagaimana diatas"
Dalam !embahasan ini, muamalat ang dimaksud adalah muamalat maliyah atau
transaksi$transaksi keuangan ang terbagi men%adi+
Ahkam al Mu'awadhah atau hukum$hukum mengenai transaksi$transaksi ang
bersifat !rofit"
,aitu berbagai %enis muamalah ang dimaksudkan untuk mem!eroleh !rofit atau
imbalan, baik beru!a keuntungan, %asa, barang dan lain sebagaina" Muamalah ini
mencaku!' %ual beli, sewa, khiyarat, ko!erasi dan ang se%enis beru!a akad$akad kontrak"
Ahkam at Tabarru'at atau hukum$hukum mengenai transaksi$transaksi non !rofit
(nirlaba)"
,aitu berbagai %enis muamalah ang dimaksudkan untuk amal sosial dan santunan
se!erti' hibah, !emberian, wa-af, itq (!embebasan budak), wasiat dan lain lain"
.ika ang dimaksud muamalah adalah Muamalah maliyah atau transaksi
keuangan/harta, maka !ara ulama membagi harta men%adi 0 %enis'
Al a'yan al 'arudh aitu benda atau barang dagangan se!erti' mobil, rumah makanan,
kain dan lain sebagaina"
al Manafi' atau manfaat atau fungsi se!erti' fungsi tem!at tinggal untuk suatu rumah,
fungsi %ual beli dari suatu bangunan toko dan laina"
al 'ain, ang dimaksud adalah mata uang+ emas dan !erak atau ang menggantikan
fungsi keduana di era ini beru!a uang kertas" Meski!un !enda!at ang mashur di
kalangan ahli fikih, uang kertas dikategorikan sebagai kategori !ertama aitu al a'yan
al arudh atau barang dagangan"
&ara ulama mendefiniskan harta dengan bebera!a definisi ang miri!, aitu harta
adalah setia! benda ang mubah (boleh) untuk dimanfaatkan" #tau, setia! ang
dibolehkan untuk dimanfaatkan adalah harta selain benda ang dikecualikan (diharamkan)
oleh sariat"
Al Muashirah:
Diambil dari kata al Ashr ang artina masa, 1aman atau era" 2ata ashr meru%uk
!ada'
Masa atau !eriode (age)
&erahan" (kata ashr dalam etimologi #rab bisa bermakna memerah)"
)em!at mengungsi"
Maka secara singkat, al muamalah al mu'ashirah bisa kita definisikan sebagai
hukum$hukum sar'i ang menangkut berbagai !ersoalan harta ang muncul dan ada
!ada masa kini (kontem!orer)"
B. Beberapa ketentuan atau kaidah yang menjadi dasar hukum dari berbagai
transaksi kontemporer.
Kaidah pertama, al ashlu fil mu'amalah al hill" #rtina hukum asal dari semua
muamalah adalah dihalalkan"
Ini meru!akan !enda!at dari %umhur ulama" 3ahkan dikatakan, kaidah ini meru!akan
i%ma'" Namun !enda!at ini masih harus di!eriksa kembali sebab mad1hab 4hahiriah tidak
se!enda!at %ika kaidah ini disebut i%ma'"
Dalil dari kaidah ini adalah firman #llah )a'ala'
"Hai orang-orang yang beriman, enuhilah aqad-aqad itu"!(al maidah'5)
Ini menangkut semua bentuk muamalah dan semua akad baik akad ang !ola dan
namana sudah ada !ada masa Nabi S#6 mau!un ang belum" .uga firman #llah'
""an enuhilah janji# sesungguhnya janji itu asti diminta ertanggungan jawabnya!
$%&! '()*+,
2ewa%iban memenuhi %an%i berlaku untuk semua %enis akad" Dalil lain ang
mendukung kaidah ini adalah aat$aat ang membatasi item$item ang diharamkan"
Se!erti firman #llah'
"-atakanlah)"Tiadalah aku eroleh dalam wahyu yang diwahyukan keadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, ke.uali kalau makanan
itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu
kotor - atau binatang disembelih atas nama selain Allah! $%&! /)'+0,
Dari aat ini disim!ulkan bahwa ang selain dari a!a ang diharamkan dalam aat
ini, maka asal hukumna adalah mubah atau boleh" Demikian !ula firman #llah'
-e.uali dengan jalan erniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara
kamu! $%&! +)12,
3adahal sesungguhnya Allah telah merin.ikan keada kamu aa yang diharamkan-
4ya atasmu, ke.uali aa yang teraksa kamu memakannya! $%&! /)''2,
Dalil dari as sunah ang mendukung kaidah ini adalah hadits marfu' dari Sa'ad,
*Manusia ang !aling besar dosana adalah manusia ang menanakan sesuatu
ang tidak diharamkan, ta!i kemudian diharamkan hana karena !ertanaanna"*
(Mutafa- 'alaih)"
(adits ini menun%ukkan bahwa !ada dasarna semua muamalah dan akad$akad
hukumna halal, sah dan tidak diharamkan"
#da!un menurut mad1hab D1ahiriah, asal mula muamalat adalah diharamkan, tidak
di!erbolehkan kecuali ang !ola muamalahna sudah ada dalam al 7ur'an atau as Sunah"
,ang selain itu maka tidak boleh dilakukan" Dasar argumen mereka adalah,
3ada hari ini telah -usemurnakan untuk kamu agamamu dan telah -u-.ukukan
keadamu nikmat--u, dan telah -u-ridhai 5slam itu jadi agamamu! Maka barangsiaa
teraksa karena kelaaran tana sengaja berbuat dosa,sesungguhnya Allah Maha
3engamun lagi Maha 3enyayang! $%&! 0)*,
Mereka mengatakan, *#llah telah menem!urnakan dien, maka ang tidak terda!at
dalam al 2itab dan as Sunah, !ada dasarna adalah diharamkan sebab #llah berfirman,
6arangsiaa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang
7halim! $%&! 1)112,
Mereka %uga berargumen dengan hadits #isah, *Setia! !ersaratan ang tidak
terda!at dalam kitabullah adalah !ersaratan ang batal"*
Men%awab dalil semacam ini tidaklah sulit" ,ang dimaksud dalam hadits #isah
adalah setia! !ersaratan ang tidak terda!at dalam hukum #llah mau!un sariat$Na"
Sedangkan muamalat ang ada dan berkembang !ada saat ini menurut !enda!at kami,
!ada dasarna dihalalkan dengan hukum dan sariat #llah, sebagaimana ang sudah
diterangkan di de!an"
#da!un firman #llah,
6arangsiaa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang
7halim! $%&! 1)112,
Maksud melanggar batasan #llah adalah mengharamkan ang halal atau
membolehkan ang haram" 8leh karenana kami katakan dalam kaidah !ertama, asal
mula hukum muamalah adalah dihalalkan" Ini berdasarkan kese!akatan imam em!at
mad1hab, bahkan ada ang mengatakan hal itu meru!akan i%ma'"
Kaidah kedua: Pada dasarnya, setiap persyaratan dalam muamalah (transaksi)
hukumnya dihalalkan.
&erbedaan !enda!at (ikhtilaf) mengenai kaidah ini tidak %auh berbeda dengan ikhtilaf
mengenai kaidah sebelumna"
.umhur ahli ilmu ber!enda!at bahwa setia! sarat ang diberlakukan dalam
berbagai muamalah !ada asalna dibolehkan" Maka sarat a!a!un ang dise!akati oleh
kedua belah !ihak ang membuat suatu akad, !ada asalna adalah dihalalkan" 3aik itu
sarat ang meru!akan konsekuensi dari akad, atau sarat ang meru!akan maslahat
dari akad, mau!un !ensaratan suatu sifat atau manfaat tertentu" 9ebih lan%ut
!embahasan ini akan diulas dalam klasifikasi sarat dalam bab selan%utna"
2ebolehan ini ditun%ukkan dalam firman #llah,
"Hai orang-orang yang beriman, enuhilah aqad-aqad itu"!(al maidah'5)
&erintah untuk memenuhi akad berarti !erintah untuk memenuhi asal muasal akadn
itu, sifat akad dan !ersaratan di dalamna"
.uga firman #llah,
""an enuhilah janji# sesungguhnya janji itu asti diminta ertanggungan jawabnya!
$%&! '()*+,
#at ini %uga mengandung !engertian agar manusia memenuhi atau menunaikan
!ersaratan ang diberlakukan"
,ang dimaksud dengan *sarat dalam akad* adalah a!a$a!a ang disaratkan oleh
salah satu dari kedua !ihak ang mene!akati suatu akad, ang hal itu membawa
maslahat bagina" Sarat !asti di!osisikan sebelum akad" Misalna seorang !en%ual
mensaratkan rumah ini hana bisa dimanfaatkan (disewa) dalam kurun waktu sekian,
atau !embeli mensaratkan, harga bisa dibaar secara kredit dan sebagaina" &ada
intina sarat dia%ukan sebelum akad, atau bisa %uga saat akad atau dalam masa khiyar
(tem!o untuk menentukan !ilihan sebelum deal)"
:ontoh sarat di dalam akad misalna, * Saa %ual mobil ini ke!ada anda dengan
sarat, saa masih bisa menggunakanna dalam waktu satu atau dua hari !ada masa
tenggang sebelum deal (ter%adi kese!akatan)"*
#tau ketika men%ual mobil dan dalam negosiasi, !en%ual mensaratkan *Saa boleh
menggunakanna dalam satu atau dua hari ke de!an"* #tau contoh lain, sarat ang
dia%ukan !ada tem!o negosiasi sebelum deal" Misalna, ketika men%ual mobil, !en%ual
mengatakan, * Saa memiliki masa tenggang sebelum ter%adi kese!akatan selama 0 hari
untuk menggunakan mobil ini" * 9alu !ada hari kedua, tiba$tiba si !en%ual mensaratkan, ia
bisa menggunakan mobil tersebut selama kurun waktu satu atau dua minggu setelah
akad, misalna" Dan hal semacam ini sah hukumna"
Kaidah ketiga; arangan berbuat !"alim
D1alim secara etimologis adalah menem!atkan sesuatu bukan !ada tem!atna
secara senga%a"
Dan menurut sara'' melakukan ang dilarang dan meninggalkan ang
di!erintahkan"
Maka melanggar larangan, meninggalkan !erintah serta meletakkan sesuatu bukan
!ada tem!atna semuana adalah ke1aliman"
2aidah ini sudah dise!akati" Sariat sendiri %uga mengharuskan adana keadilan
(antonim ke1aliman) dalam segala hal" #llah mengutus ;asul dan menurunkan al 2itab
serta al Mi1an adalah agar ;asul memutuskan !erkara diantara manusia dengan
bi%aksana (adil)" Dan dalil tentang larangan berbuat d1alim sangat banak sekali"
Diantarana'
"an $-ami telah mengutus, keada enduduk Mad-yan saudara mereka, &yu'aib! 5a
berkata)"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada 5lah bagimu selain-4ya!
&esungguhnya telah datang keadamu bukti yang nyata dari Rabbmu! Maka
semurnakanlah takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Allah memerbaikinya! 8ang demikian itu lebih baik bagimu jika
betul-betul kamu orang-orang yang beriman"! $%&! ()90,
"an janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara
kamu dengan jalan yang batil dan $janganlah, kamu membawa $urusan, harta itu keada
hakim, suaya kamu daat memakan sebahagian dariada harta benda orang lain itu
dengan $jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. (QS. 2:1)
.uga hadits #bu 3akrah bahwa Nabi bersabda, * Sesungguhna darah, harta dan
kehormatan kalian adalah haram atas kalian"* (adits ini terda!at dalam shahihain"
Nabi bersabda, * Darah, harta dan kehormatan setia! muslim adalah haram bagi
muslim ang lain"*
.uga hadits abu D1ar dalam Shahih Muslim bahwa Nabi bersabda, * #llah berfirman,
* 6ahai (ambaku, sesungguhna #ku haramkan ke1aliman atas diriku dan #ku %adikan
ke1aliman itu haram diantara kalian, maka %anganlah kalian saling berbuat 1alim""*
8leh karenana, Nabi melarang %ual beli 4ajsy, tashriyah, men%ual ang sedang
ditawar oleh orang lain, atau membeli ang akan dibeli orang lain dan atau menawar ang
sedang ditawar, sebab semua itu mengandung ke1aliman dan !ermusuhan"
(,ang dimaksudkan dengan na%s" adalah meninggikan harga barang ang dilakukan orang ang tidak
mau membelina untuk meni!u !embeli lain" Sedang tashriah adalah menahan air susu hewan sebelum
di%ual agar terlihat subur dan bersusu banak,!ent)
Kaidah keempat, larangan al gharar (menipu)
Al gharar secara linguistik mengacu !ada makna' mengurangi, mengkhawatirkan,
men%erumuskan diri dalam kebinasaan dan kebodohan"
#da!un secara istilah, gharar adalah ketidak!astian hasil atau ketidak tahuan akan
hakikat atau kadar sesuatu, sebagaimana ang disebutkan oleh Saikhul Islam Ibnu
)aimiah"
2etentuan ini berdasarkan kese!akatan !ara imam" Dan sudah tidak bisa tidak,
gharar harus ditiadakan dalam semua muamalah" (adits berikut men%adi dalilna,
*Diriwaatkan bahwa Nabi melarang %ual beli ang mengandung gharar"* (adits ini
disebutkan dalam shahih muslim"
)ermasuk dalil dalam hal ini adalah larangan Nabi terhada! !raktek %ual beli anak
dari anak unta, %ual beli %anin, %ual beli mani dalam tulang rusuk !e%antan dan lainna,
semua dalil ini men%adi dalil !enguat atas kaidah ini"
Demikian !ula larangan %ual beli mulamasah dan munabad7ah %uga %ual beli barang
ang tidak mungkin diserahterimakan" Semua larangan ini men%adi dalil dari ketentuan ini"
(transaksi mulamasah adalah men%ual dengan menga%ukan sarat, !embeli tidak boleh menentuh
barang atau menentuh berarti membeli" Sedang munabad1ah adalah saling melem!ar barang tan!a ada
tawarmenawar,!ent)
&ara ulama mensaratkan bebera!a hal aitu bahwa suatu gharar ( ketidak%elasan)
dilarang dalam suatu akad %ika'
&ro!orsi gharar terlalu banak dalam suatu akad" Sebalikna, %ika kandungan gharar
hana sedikit maka tidak akan mem!engaruhi keabsahan suatu muamalah" (al ini
meru!akan i%ma'"
3ebera!a ulama ada ang mencontohkan !enewaan toilet untuk mandi" Dalam
transaksi semacam ini terda!at unsur ketidak%elasan, aitu waktu !enggunaan dan
kwantitas air ang di!akai tidaklah sama antara satu orang dengan ang lain" .uga
model !enewaan mobil dengan %angka waktu harian" Dalam sehari, masing$
masing !enewa tidaklah sama dalam kadar dan cara !emakaian mobil ang
disewakan" (!adahal harga sewa distandarkan, !ent)" Dalam dua contoh diatas
terda!at unsur gharar (ketidak%elasan) ta!i kadarna hana sedikit sehingga
dimaafkan"
<harar tersebut tidak terda!at dalam muamalah ang men%adi kebutuhan umum
manusia"
#l .uwaini dan laina menebutkan suatu kaidah dalam hal ini, *
2ebutuhan umum di!osisikan sebagai sesuatu ang mendesak"*
Saikhul Islam Ibnu )aimiah berkata, *&embuat Sariat tidak mengharamkan
transaksi ang dibutuhkan manusia hana karena ada sedikit gharar
(ketidak%elasan), asalkan transaksi tersebut memang men%adi kebutuhan umum"*
Statemen !ara ulama, * 2ebutuhan umum di!osisikan sebagai sesuatu ang
darurat"* Maksud dharurat adalah, transaksi tersebut memang harus ada secara
nata dan tidak ada solusi sar'i lainna" #rtina, harus di!astikan bahwa dengan
muamalah tersebut kebutuhan bisa di!enuhi dan tidak ada %alan lain untuk
memenuhi kebutuhan tersebut selain dengan transaksi ang mengandung gharar
itu" .ika kebutuhan tersebut sudah men%adi kebutuhan umum, maka sebagaimana
dikatakan al .uwaini dan ahli ilmu lainna, hukumna berubah men%adi semacam
kebutuhan mendesak (adh dharurat)" (sedang kondisi atau kebutuhan ang
dharurat akan mengubah hukum *dilarang* men%adi *dibolehkan*, misalna makan
daging babi bagi ang tersesat di hutan dan tidak menemukan makanan selain
babi$ &ent)
Dalilna adalah hadits Ibnu =mar, bahwa Nabi melarang men%ual buah buahan
sebelum tam!ak matang (%ual$beli ijon)"* .ual beli setelah buah matang adalah
kebutuhan umum" 3isa di!ahami dari hadits tersebut bahwa %ika buah sudah mulai
tam!ak matang, maka %ual beli diangga! sah" Meski!un tentuna tidak semua buah
dalam satu !ohon tersebut sudah matang secara keseluruhan, ada bebera!a ang
masih muda" Sehingga dalam hal ini sebenarna ada unsur gharar, teta!i
dimaafkan karena men%ual buah ang sudah mulai matang adalah kebutuhan
manusia secara umum"
<harar ang masih memungkinkan dihindari tan!a menimbulkan kesulitan dan
masalah" Ini %uga meru!akan i%ma', sebab %ika gharar tak mungkin bisa dihindari
kecuali harus melalui kesulitan atau masalah ang besar, maka gharar tersebut
dimaafkan"
&ara ulama memberikan contoh, %ual beli rumah beserta !erabotanna %uga %ual
beli hewan ang sedang bunting" 8rang ang membeli rumah tidak meneliti satu
!ersatu !erabotanna, bagaimana kekuatan !ilar$!ilar rumah itu %uga bagaimana
!roses !embutan rumah itu hingga kelar dan lain sebagaina" .uga membeli
seekor hewan bunting, ia tidak tahu a!a ang ada dalam !erut hewan tersebut,
%antan atau betina, satu atau banak, mati atau hidu! dan lain sebagaina" (al$hal
semacam ini tidak mungkin bisa diketahui kecuali harus bersusah !aah terlebih
dahulu"
Meru!akan contoh %uga, hadits Ibnu =mar bahwa Nabi memberikan
rukhsah( dis!ensasi) untuk melakukan %ual beli buah %ika sudah mulai masak
(dalam satu !ohon,$!ent), !adahal sebagian buah ang lain belum diketahui
bentukna, %uga ka!an dan bagaimana masakna"
<harar dilarang %ika terda!at dalam akad$akad ang bukan nirlaba" &enda!at inilah
ang dianut oleh imam Malik dan dise!akati Ibnu )aimiah"
Sedang akad$akad nirlaba, Imam Malik dan Saikhul Islam Ibnu )aimiah tidak
mensaratkan ketiadan gharar di dalamna"
)eta!i %umhur ulama tidak membedakan antara akad mu'awadhat (rofit .ontra.ts)
dengan akad tabarru'at (akad$akad nirlaba), sehingga semua akad tabarru'at %uga
memiliki sarat' diketahui, dimiliki dan tidak mengandung unsur gharar"
Mereka %uga mengatakan, *#kad$akad )abaruat se!erti (ibah, hadiah, !emberian
dan wa-af disaratkan harus bebas dari gharar"*
.umhur ulama melandaskan argumen di atas hadits riwaat #bu (urairah, bahwa
Nabi melarang %ual beli gharar"*
#l Malikiah dan Saikhul Islam Ibnu )aimiah melandaskan !enda!at dengan
hadits #bdullah bin =mar dalam kisah seorang lelaki ang mengambil segulungan
rambut, ia mengambilna dari ghanimah dan meminta Nabi agar barang itu
dihibahkan ke!adana, Nabi bersabda, * #da!un harta ang men%adi milikku dan
3ani #bdul Muthallib adalah milikmu"* ((;" ahmad, #nu Daud dan lainna),
Menurut saa, muamalat se!erti dalam !enda!at kedua ini sah" Sebagaimana
diketahui bahwa asal mula setia! muamalat adalah boleh, baik itu akad
mu'awad7at mau!un akad tabbaru'at"
#da!un menggunakan hadits #bu (urairah sebagai dalil, masih !erlu ditin%au
kembali" Saebab, ada !erbedaan mencolok antara akad muawadhat dan akad
tabarru'at" #kad$akad mu'awadhat dilakukan untuk mem!eroleh laba dan
!enghasilan sehingga harus memenuhi sarat' *diketahui* dan *dimiliki*, ang tidak
disaratkan dalam akad tabarru'at" Sebab akad tabarru'at tidak dimaksudkan untuk
mencari laba, hana bertu%uan memberi santunan, kasih saang dan untuk
membantu"
Dari sini akan muncul bebera!a masalah'
#ibah Majhul.
.ika seseorang ingin menghibahkan atau memberikan mobil ang tak berada
ditem!at atau memberikan isi kantong ba%una, misalna ia berkata, * #ku berikan
uang dalam kantongku "* a!akah untuk hal ini disaratkan bahwa barang hibah
harus maklum, diketahui oleh !enerima atau tidak> 2ami katakan, %elas tidak"
3arang hibah tidak harus diketahui"
Demikian !ula %ika ia menghibahkan barangna ang dicuri, dighasab
(!in%am tan!a i%in) atau diram!ok, maka menurut kami akad ini sah" Sedang
menurut .umhur ulama, ang se!erti ini tidak sah karena mereka menamakan
antara akad tabbaru'at dan akad mu'awadhah, sehingga harus disaratkan barang
ang diberikan harus bisa diserahkan"
.uga ketika ada ang menghibahkan barang milikna ang hilang atau
seorang budak ang melarikan diri dan lainna, menurut .umhur transaksi
!emberian itu tidak sah" Sedang menurut =lama mad1hab Malikiah dan Ibnu
)aimiah hukumna sah" Dari sini kita tahu bahwa akad tabarruat lebih luas
caku!anna dari!ada akad muawadhat, sebab di dalam tabarruat tidak disaratkan
sarat$sarat ang ada dalam muawadhat beru!a *diketahui*, *ke!emilikan* dan
lain sebagaina"
Dan ang benar menurut kami dalam masalah ini adalah !enda!at Imam Malik dan
Ibnu )aimiah, ang secara umum ini %uga meru!akan !enda!at %umhur ulama"
Sehingga kita da!ati %umhur ulama membedakan antara !erkara 6asiat dan
(ibah serta #thiah" Mereka membolehkan wasiat atas barang ang tidak
diketahui ta!i tidak membolehkan hibah untuk barang ang majhul (tidak diketahui)"
Inilah dasar argumen atas kebenaran !enda!at Imam malik dan bahwa sarat$
sarat ang mengandung gharar dilarang %ika di!akai dalam akad$akad
muawadhat, sedang dalam akad tabarruat tidak dilarang"
Kaidah !elima. #ida! mengandung riba
Se+ara bahasa" riba memili!i beberapa ma!na" salah sa#unya adalah ber#ambah.
Adapun se+ara is#ilah adalah adanya per#ambahan nilai a#au per#ambahan %a!#u dalam
#ransa!si. Definisi ini masih umum" a!an #e#api dengan menge#ahui dua pembagian riba
a!an bisa di!e#ahui rin+ian yang ada dalam definisi ini.
Riba dibagi menadi.
Riba al /adhl
Riba &asi0ah
Dua pembagian inilah yang masyhur di !alangan para ulama" mes!i ada uga yang #ida!
sependapa# dengan dua pembagian ini.
Per#ama" Riba al /adhl
/adhl se+ara bahasa ar#inya !elebihan.
'ai#u adanya per#ambahan pada salah sa#u ma#eri-ma#eri Riba yang dibar#er dengan sesama
enis dalam sa#u %a!#u )!$n#an*. 1$n#$h 23 gram emas di#u!ar dengan 45 gram emas. )ma!a yang 5
gram merupa!an riba" pen#*. Karena emas adalah har#a riba%i yang i!a di#u!ar dengan emas dan
dengan sedi!i# #ambahan" ma!a di!a#eg$ri!an sebagai riba fadhl mes!i #ransa!si dila!sana!an
se+ara !$n#an.
A!an #e#api i!a 23 gram di#u!ar dengan 45 gram #api #ida! dibayar !$n#an )#emp$ a#au
!redi#*" ma!a disebu# riba fadhl dan nasiah.
Ma!a harus di!e#ahui #erlebih dulu" har#a apa saa yang #emasu! har#a riba%i. &amun i!a
disebu#!an sa#u persa#u" a!an ada banya! se!ali perbedaan pendapa# ulama )i!h#ilaf* dalam hal
ini. A!an #e#api ring!asnya" sebagaimana yang masyhur di !alangan pengi!u# -mam ahmad:
bah%a har#a riba%i adalah har#a yang bisa di#imbang dan bisa di#a!ar. Ma!a i!a ada ung!apan 6
har#a riba%i6 menuru# pendapa# ini adalah barang yang di#imbang seper#i. !a+ang" gandum"
!urma" beras" du!hn" pisang" besi" #embaga belerang" bulu" %$$l dan lainnya. Ma!a i!a
mengingin!an per#u!aran )bar#er* #erhadap har#a-har#a ini harus memenuhi dua syara# #erlebih
dahulu.
,a!#u bersamaan dan saling memegang barang )#ransa!si #unai7!$n#an*.
&ilainya se#ara. )misalnya" gandum 4 !g di#u!ar dengan 4 !g. Ji!a 4 !g gadnum di#u!ar
dengan 4"5 !g gandum" ma!a 472 !il$nya adalah riba" pen#*.
-nilah pendapa# mad8hab 9anbaliyah yang uga merupa!an pendapa# mad8hab 9anafiyah.
Pendapa# !edua. barang riba%i adalah segala sesua#u yang menadi gan#i nilai )harga* dari
sesua#u" uga se#iap yang d#imbang dan yang di#a!ar uga dima!an. -ni merupa!an pendapa#
Syai!hul -slam -bnu #aimiyah
Ma!a apapun yang menadi s#andar nilai dari barang seper#i dirham dan uang !er#as"
di!a#eg$ri!an sebagai barang riba%i. Demi!ian pula barang-barang !$nsumsi yang di#imbang
dan di#a!ar" adalah har#a riba%i. Adapun selain i#u bu!anlah har#a riba%i seper#i bu!u" pena"
bau" !ayu" m$bil" dan lainnya" bu!an merupa!an har#a riba%i !arena #ida! dima!an.
Ma!a i!a #eradi per#u!aran dua barang berenis sama seper#i sa#u m$bil dengan beberapa
m$bil" sa#u buah pena di#u!ar dengan 2 pena a#au sa#u bau di#u!ar dengan beberapa bau" ma!a
yang seper#i ini hu!umnya b$leh.
Kedua. Riba &asiah
Se+ara bahasa ar#inya
Se+ara is#ilah" menga!hir!an serah#erima dalam #ransa!si har#a riba%i yang memili!i ilah
yang sama. )illah yang dima!sud adalah !lasifi!asi har#a riba%i seper#i 6 s#andar nilai7harga6
berupa emas" pera! dan uang" 6barang yang bisa di#imbang6 seper#i gandum" !urma" pen#*. Ji!a
!i#a memili!i dua har#a riba%i yang sa#u ilah" mes!i enisnya berbeda" ma!a serah #erima harus
dila!u!an se+ara !$n#an. 1$n#$hnya" anda punya emas yang a!an di#u!ar pera!. Jenis har#anya.
emas dan pera!" #e#api ilahnya sama" yai#u sama-sama har#a riba%i !a#eg$ri 6s#andar
nilai7harga6" ma!a #ransa!si !edua enis hara# #ersebu# harus dila!u!an se+ara !$n#an.
1$n#$h lain" menu!ar!an riyal Saudi dengan Junaih Mesir" enis ma#a uangnya berbeda
#api ilah ribanya sama yai#u 6s#andar harga6.
A!an #e#api i!a ilahnya berbeda" ma!a #ida! harus dilala!u!an se+ara !$n#an. Misalnya
menu!ar emas dengan %$l. Keduanya adalah barang riba%i #api berbeda ilah.
Juga riyal dengan gandum" !eduanya har#a riba%i #api berbeda ilah. Syara# 6!$n#an6
berla!u a#as bar#er an#ara dua har#a riba%i yang memili!i ilah yang sama. Ji!a ilahnya sama dan
dibayar #unda" ma!a i#ulah riba nasi0ah.
Dalil-dalil yang mengharam!an riba sanga# elas" ima0 uga dengan #egas melarangnya.
Bah!an riba sudah diharam!an dalam syaria# uma# sebelum -slam.
dan disebab!an mere!a mema!an riba" padahal sesungguhnya mere!a #elah melarang
daripadanya" ):S. ;:4<4*
9ai $rang-$rang yang beriman" anganlah !amu mema!an riba dengan berlipa# ganda ):S.
=:4=3*
Allah #elah menghalal!an ual beli dan mengharam!an riba. ):S. 2:2>5*
Dan dalam hadi#s Jabir disebu#!an bah%a Rasulullah mela!na# $rang yang mema!an riba"
yang me%a!ili" penulisnya dan dua sa!sinya.
Kaidah Keenam. ?arangan maisir )udi" gambling*.
Maisir se+ara bahasa ar#inya. mudah" !aya dan %aib.
Adapun se+ara is#ilah. se#iap muamalah yang bersifa# spe!ula#if an#ara menang a#au !alah.
Diharam!annya perudian merupa!an !epu#usan final yang disepa!a#i )mu#afaq*. Dalil-
dalilnya sanga# elas dalam al :uran maupun as sunah uga ima0.
Dalil al :ur0an.
69ai $rang @$rang yang beriman " sesungguhnya ara! " udi "berhala dan mengundi nasib
adalah perbua#an !ei #ermasu! perbua#an syai#an .ma!a auhilah perbua#an-perbua#an i#u agar
!amu mendapa# !eberun#ungan6.):.S. 5:A3*
Dalil as Sunah.
9adi#s dalam !i#ab Shahih Bu!hari bah%a &abi bersabda" 6 Barangsiapa yang ber!a#a
!epada #emannya" 0Kemarilah" a!u a!an mengundimu.6 Ma!a henda!nya ia bersede!ah.6
Perin#ah bersede!ah dima!sud!an sebagai !afarah )#ebusan* a#as u+apannya. Dan dalil ini
menunu!!an bah%a $rang #ersebu# #elah mengaa! !epada sesua#u yang diharam!an.
Dan ima0 !aum muslimin mene#ap!an !eharaman udi.
Beberapa +$n#$h yang #ermasu!l perudian. ual beli barang yang #a! di!e#ahui )in+lude
dalam !a#eg$ri al gharar*. 1$n#$h. Anda mena%ar!an m$bil yang belum di#en#u!an m$bil yang
mana dengan harga misalnya 43.333 riyal. Kemudian ada pembeli yang mau. Pembeli #ersebu#
bisa berun#ung a#au bah!an rugi. Ji!a #ernya#a m$bil yang diberi!an seharga 43.333 riyal" ia
a!an selama#" #e#api i!a #ernya#a lebih murah ia rugi. 1$n#$h lain. menual barang #anpa
menge#ahui harganya. Sehingga si penual dalam muamalah ini bisa un#ung a#au bah!an
menghu#ang.
Beda an#ara udi dan gharar.
Judi lebih spesifi! dari gharar" se#iap perudian adalah gharar #api #ida! se#iap gharar
merupa!an perudian. Sehingga sua#u muamalah bisa adi mengandung gharar #api #ida!
#erdapa# unsur udi" #api i!a ada unsur udinya pas#i didalamnya #erdapa# gharar.
1$n#$h.
Ke#ida!pas#ian #en#ang !uali#ass dan harga per!a!as rumah saa# menual rumah dan
isinya" a#au !e#ida!pas#ian a!an +a+a# #ida!nya barang di bali! #irai" !e#ida! pas#ian buah yang
masih berben#u! bunga dan lainnya" semua ini #ermasu! gharar" #api #ida! #erdapa# unsur udi
didalamnya. Jadi" gharar auh lebih umum dari udi.
Sedang Ke#idapas#ian harga adalah udi dan uga gharar" ual beli barang yang #ida! bisa
diserah#erima!an adalah udi dan gharar" !arena pembeli mela!u!an #ransa!si ini sedang dia
#ida! #ahu apa!ah ia bisa mendapa#!an barang yang dibeli a#au #ida!.
Kaidah !e#uuh" uur dan amanah
Sidqun se+ara bahasa ar#inya sesuai reali#a" sedang amanah ar#inya !e#enangan ha#i"
pemenuhan ani dan !eper+ayaan. Dan ma!na is#ilah !eduanya #ida! auh beda dengan ma!na
lugha%inya.
Juur dalam muamala# adalah !esesuaian u+apan pela!u a!ad dengan reali#a. Dan amanah
dalam muamala# adalah menun#as!an a!ad" menunai!annya dan #ida! menyelisihinya.
Dalil un#u! !e#en#uan ini ada di dalam al :uran" 9adi#s dan ima0.
Dalil al :ur0an.
Dan anganlah !amu merugi!an manusia pada ha!-ha!nya dan anganlah !amu meraalela
di mu!a bumi dengan membua# !erusa!an. ):S. 2<:4B=*
9ai $rang-$rang yang beriman" penuhilah aqad-aqad i#u. ):S. 5:4*
A!an #e#api i!a sebagian !amu memper+ayai sebagian yang lain" ma!a henda!lah yang
diper+ayai i#u menunai!an amana#nya )hu#angnya*. ):S. 2:2B=*
Sesungguhnya Allah menyuruh !amu menyampai!an amana# !epada yang berha!
menerimanya" ):S. ;:5B*
Dalil dari as Sunah.
9adi#s ri%aya# 9a!im bin 9i8am" yang di dalamnya #erdapa# s#a#emen &abi" 6 Jual beli i#u
dengan !hiyar 6 sampai" 6 i!a ual beli i#u #ransparan dan uur nis+aya !eduanya a!an diber!ahi
" #api i!a menipu dan #ida! elas a!an dihapus ber!ahnya.6 Juga dalam hadi#s abu D8ar dalam
Shahihain" bah%a &abi bersabda" 6 Ada = $rang yang #ida! a!an diaa! bi+ara $leh Allah" #ida!
disu+i!an dan Allah #ida! sudi meliha# mere!a pada hari !iama#" -lalu beliau menyebu#!an
beberapa dan salah sa#unya" 6 $rang yang menual dagangannya dengan sumpah palsu.6
Semua dalil ini menunu!!an %aibnya berla!u uur dan amanah saa# mela!u!an a!ad. Al
Cha8ali ber!a#a" 6 9enda!nya se$rang muslim menyu!ai apa yang diberi!an !epada saudaranya
sebagaimana ia menyu!ai apa yang diberi!an un#u!!nya. Ma!a apapun yang i!a menimpanya
ia merasa bera# dan susah" hal i#u #ida! b$leh ia #impa!an pada saudaranya.6 Dalam Ki#ab
Shahih" ri%aya# Anas bah%a &abi bersabda" 6 Salah se$rang dari !alian belum di!a#a!an
beriman i!a ia belum men+in#ai saudarnya seper#i ia men+in#ai dirinya sendiri.6
Kaidah !edelapan. Saddu ad8 D8ara0-0
Sadd menuru# bahasa ar#inya" 6 menu#up +elah6.
D8arai0 adalah ben#u! ama0 )plural* dari d8ari0ah yang ar#inya sarana.
Se+ara #ermin$l$gis" saddu ad8 d8ari0ah ar#inya menghindari berbagai sarana yang se+ara
d8ahir mubah #api berp$#ensi menerumus!an pada yang haram. Ada #iga hal ber!ai#an dengan
saddu d8ara0-0.
D8ara0-0 yang disepa!a#i ulama. yai#u berbagai sarana a#au media yang menyebab!an
!erusa!an dan +a+a# dalam urusan agama dan urusan dunia seper#i. meminum !hamr !arena
merupa!an alan un#u! mabu! yang menyebab!an +a+a#nya a!al. Juga 8ina yang merupa!an
sarana #er+ip#anya !eru%e#an bah!an hilangnya nasab. D8arai0 sema+am ini #elah disepa!a#i
ulama un#u! di#u#up alannya.
D8arai0 yang disepa!a#i ulama un#u! #ida! di#u#up. Menanam anggur yang #ida!
dima!sud!an un#u! bahan !hamr. Dalam hal ini ulama sepa!a# bah%a menanam anggur i#u
b$leh. Mes!ipun ada yang membelinya lalu menadi!annya !hamr. Dlama sepa!a# d8arai0
seper#i ini #ida! bisa di#u#up. Ke#erangan ini a!an sema!in elas se#elah memba+a !e#en#uan-
!e#en#uan d8arai0.
Sarana a#au berbagai media yang mubah #api berp$#ensi besar menerumus!an !epada
yang haram" apa!ah di#u#up a#au #ida!E
Dalam hal ini para ahli ilmu berbeda pendapa#. yang masyhur dalam madh8ab Mali!iyah
dan 9anabilah bah%a d8arai0 seper#i ini harus di #u#up alannya.
Menuru# 9anafiyah dan Syafiiyah. #ida! %aib menu#up alan sarana-sarana mubah yang
bisa menerumus!an !epada yang haram. -ni pendapa# se+ara umum. Sebab dalam beberapa
masalah" mere!a berpegang pada pelarangan sarana-sarana sema+am ini. A!an #e#api mere!a
#ida! memasu!!annya sebagai p$!$! landasan dalam menghu!umi d8arai0" namun mere!a
masu!!an dalil-dalil #ersebu# dalam pembahasan yang lain.
Dan yang raih dalam hal ini adalah pendapa# mad8hab al Mali!iyah dan 9anabilah uga
-bnul qayim dalam !i#ab 6-0lamul Mu%aqi0in6. Beliau menyebu#!an AA dalil a#as %aibnya
men+egah a#au menu#up alan a#as sarana-sarana mubah i!a bisa menerumus!an !epada yang
diharam!an.
Ke#en#uan-!e#en#uan d8arai0.
Perbua#an yang dila!u!an bisa menga!iba#!an !erusa!an a#au mafsadah )mafasadah
la%an !a#a maslaha#* yang besar. Ji!a mafsadahnya #a! seberapa dan sifa#nya !asuis#i! ma!a
#ida! masalah. Sebab hal-hal yang sifa#nya !asuis#i! #ida! bisa diadi!an pa#$!an hu!um.
Mafsadah yang di#imbul!an dari sua#u perbua#an e!uiFalen dengan maslaha# yang
dihasil!an" a#au bah!an lebih besar. Ji!a maslaha#nya yang lebih d$minan ma!a d8ariah seper#i
i#u #ida! perlu di#u#up.
Sehingga mafsadah a#au !erusaha!an" bisa dibagi menadi #iga.
Mafsadah yang dihasil!an sua#u perbua#an yang mubah sama dengan maslahahnya" berar#i
sarana ini dilarang.
Mafsadah yang dihasil!an sua#u perbua#an yang mubah lebih besar dari mashlaha#nya i!a
perbua#an i#u dilarang" berar#i sarana menuu hal i#u uga dilarang.
Mafsadahnya lebih !e+il dari maslaha#nya" berar#i #ida! dilarang.
1a#a#an.
Sesua#u yang hu!umnya 6dilarang6 dengan dasar !aidah saddu ad8 d8ariah" hu!umnya
bisa berubah menadi 6b$leh6 i!a !ebu#uhan a#au haa# menun#u# demi!ian.
1$n#$h" na8har )meliha# %aah dan #elapa! #angan %ani#a*. Dlama menga#a!an"
pengharaman na8har #ermasu! pengharaman #erhadap %asilah7media )menuu 8ina" pen#*. A!an
#e#api bisa dib$leh!an i!a dibu#uh!an" misalnya se$rang pelamar b$leh meliha# +al$nnya
!arena hal i#u memang diperlu!an. Se$rang d$!#er b$leh meliha# bagian dari aura# %ani#a n$n
muhrim i!a diperlu!an @un#u! !epen#ingan medis-.
Semua ini adalah berbagai !aidah yang melandasi berbagai muamalah yang a!an dibahas
pada bab-bab beri!u#nya. Para ulama #elah mensari!annya dari dalil-dalil al :uran maupun
sunah.
JAM0-A'AGD? MD,ADH-/-&
)AR-SA& P(CA,A-*
Arisan sudah ama! dila!u!an masyara!a# dan menadi sema+am p$lemi!. Mes!ipun
banya! ulama yang memperb$leh!i!an un#u!!nya. Ma!a apapun yang i!a menimpanya ia
merasa bera# dan susah" hal i#u #ida! b$leh ia #impa!an pada saudaranya.6 Dalam Ki#ab Shahih"
ri%aya# Anas bah%a &abi bersabda" 6 Salah se$rang dari !alian belum di!a#a!an beriman i!a ia
belum men+in#ai saudarnya seper#i ia men+in#ai dirinya sendiri.6
Kaidah !edelapan. Saddu ad8 D8ara0-0
Sadd menuru# bahasa ar#inya" 6 menu#up +elah6.
D8arai0 adalah ben#u! ama0 )plural* dari d8ari0ah yang ar#inya sarana.
Se+ara #ermin$l$gis" saddu ad8 d8ari0ah ar#inya menghindari berbagai sarana yang se+ara
d8ahir mubah #api berp$#ensi menerumus!an pada yang haram. Ada #iga hal ber!ai#an dengan
saddu d8ara0-0.
D8ara0-0 yang disepa!a#i ulama. yai#u berbagai sarana a#au media yang menyebab!an
!erusa!an dan +a+a# dalam urusan agama dan urusan dunia seper#i. meminum !hamr !arena
merupa!an alan un#u! mabu! yang menyebab!an +a+a#nya a!al. Juga 8ina yang merupa!an
sarana #er+ip#anya !eru%e#an bah!an hilangnya nasab. D8arai0 sema+am ini #elah disepa!a#i
ulama un#u! di#u#up alannya.
D8arai0 yang disepa!a#i ulama un#u! #ida! di#u#up. Menanam anggur yang #ida!
dima!sud!an un#u! bahan !hamr. Dalam hal ini ulama sepa!a# bah%a menanam anggur i#u
b$leh. Mes!ipun ada yang membelinya lalu menadi!annya !hamr. Dlama sepa!a# d8arai0
seper#i ini #ida! bisa di#u#up. Ke#erangan ini a!an sema!in elas se#elah memba+a !e#en#uan-
!e#en#uan d8arai0.
Sarana a#au berbagai media yang mubah #api berp$#ensi besar menerumus!an !epada
yang haram" apa!ah di#u#up a#au #ida!E
Dalam hal ini para ahli ilmu berbeda pendapa#. yang masyhur dalam madh8ab Mali!iyah
dan 9anabilah bah%a d8arai0 seper#i ini harus di #u#up alannya.
Menuru# 9anafiyah dan Syafiiyah. #ida! %aib menu#up alan sarana-sarana mubah yang
bisa menerumus!an !epada yang haram. -ni pendapa# se+ara umum. Sebab dalam beberapa
masalah" mere!a berpegang pada pelarangan sarana-sarana sema+am ini. A!an #e#api mere!a
#ida! memasu!!annya sebagai p$!$! landasan dalam menghu!umi d8arai0" namun mere!a
masu!!an dalil-dalil #ersebu# dalam pembahasan yang lain.
Dan yang raih dalam hal ini adalah pendapa# mad8hab al Mali!iyah dan 9anabilah uga
-bnul qayim dalam !i#ab 6-0lamul Mu%aqi0in6. Beliau menyebu#!an AA dalil a#as %aibnya
men+egah a#au menu#up alan a#as sarana-sarana mubah i!a bisa menerumus!an !epada yang
diharam!an.
Ke#en#uan-!e#en#uan d8arai0.
Perbua#an yang dila!u!an bisa menga!iba#!an !erusa!an a#au mafsadah )mafasadah
la%an !a#a maslaha#* yang besar. Ji!a mafsadahnya #a! seberapa dan sifa#nya !asuis#i! ma!a
#ida! masalah. Sebab hal-hal yang sifa#nya !asuis#i! #ida! bisa diadi!an pa#$!an hu!um.
Mafsadah yang di#imbul!an dari sua#u perbua#an e!uiFalen dengan maslaha# yang
dihasil!an" a#au bah!an lebih besar. Ji!a maslaha#nya yang lebih d$minan ma!a d8ariah seper#i
i#u #ida! perlu di#u#up.
Sehingga mafsadah a#au !erusaha!an" bisa dibagi menadi #iga.
Mafsadah yang dihasil!an sua#u perbua#an yang mubah sama dengan maslahahnya" berar#i
sarana ini dilarang.
Mafsadah yang dihasil!an sua#u perbua#an yang mubah lebih besar dari mashlaha#nya i!a
perbua#an i#u dilarang" berar#i sarana menuu hal i#u uga dilarang.
Mafsadahnya lebih !e+il dari maslaha#nya" berar#i #ida! dilarang.
1a#a#an.
Sesua#u yang hu!umnya 6dilarang6 dengan dasar !aidah saddu ad8 d8ariah" hu!umnya
bisa berubah menadi 6b$leh6 i!a !ebu#uhan a#au haa# menun#u# demi!ian.
1$n#$h" na8har )meliha# %aah dan #elapa! #angan %ani#a*. Dlama menga#a!an"
pengharaman na8har #ermasu! pengharaman #erhadap %asilah7media )menuu 8ina" pen#*. A!an
#e#api bisa dib$leh!an i!a dibu#uh!an" misalnya se$rang pelamar b$leh meliha# +al$nnya
!arena hal i#u memang diperlu!an. Se$rang d$!#er b$leh meliha# bagian dari aura# %ani#a n$n
muhrim i!a diperlu!an @un#u! !epen#ingan medis-.
Semua ini adalah berbagai !aidah yang melandasi berbagai muamalah yang a!an dibahas
pada bab-bab beri!u#nya. Para ulama #elah mensari!annya dari dalil-dalil al :uran maupun
sunah.
JAM0-A'AGD? MD,ADH-/-&
)AR-SA& P(CA,A-*
Arisan sudah ama! dila!u!an masyara!a# dan menadi sema+am p$lemi!. Mes!ipun
banya! ulama yang memperb$leh!pada a!hirnya bergilir an#ara pemberi piu#ang dan peminam.
Masing-masing mere!a mendapa# manfaa#. Dan sebagaimana yang a!an saya elas!an
insyaallah" apa sebenarnya manfaa# yang di!a#eg$ri!an riba dalam peminaman" yang dima!sud
dalam nash shahaba#. 'ai#u nash yang berbunyi 6 Se#iap pinaman yang mengambil sua#u
manfaa# adalah riba6" apa ma!sud manfaa# disini" yang i!a hal i#u ada dalam sua#u pinaman
a!an di!a#a!an sebagai ribaE
Dalam arisan" manfaa# yang ada diper$leh piha! peminam dalam muamalah ini bu!anlah
manfaa# sebagaimana yang dima!sud dalam nash shahaba# #ersebu#.
Argumen pendapa# !edua.
Pinaman dalam arisan sema+am ini adalah pinaman bersyara# yang merupa!an pinaman
yang menari! sua#u manfaa# ):ardhun arra naf0an*. Dan se#iap pinaman yang menari! sua#u
manfaa# ma!a manfaa# i#u di!a#eg$ri!an riba. Se+ara ring!as demi!ianlah argumennya.
Misalnya" 'a8id memberi pinaman pada Dmar. -a #ida! memberi!an pinaman !e+uali Dmar
uga harus memberi pinaman padanya. Pinaman seper#i ini adalah pinaman yang menari!
sua#u manfaa#.
Se!arang" apa dalil yang mengharam!an pengambilan manfaa# dari sua#u pinamanE
Ada memang beberapa dalil dari hadi#s" sa#u a#au dua #api semuanya #ida! ada yang
shahih. Dian#aranya adalah. diri%aya#!an dari &abi SA, bah%a beliau ber!a#a" 6 Se#iap
pinaman yang menari! sua#u manfaa# ma!a menadi riba.6 9adi#s ini #ida! shahih. Juga hadi#s"
6 Ji!a salah se$rang dari !alian memberi pinaman" lalu ia diberi hadiah a#au dib$n+eng!an
ma!a henda!nya ia men$la!nya dan #ida! menerima hadiah i#u" !e+uali i!a memang hal i#u
sudah menadi !ebiasaan an#ara !eduanya sea! sebelum pemberian pinaman.6 9adi#s in
di#a!hri $leh -bnu Maah dan s#a#usnya Dhaif.
S#a#emen yang mengharam!an pinaman yang menari! sua#u manfaa#" adalah s#a#emen
yang berasal dari para shahaba#. Dian#aranya adalah yang diri%aya#i!an dari /adhalah bin
Dbaid bah%a belaiu ber!a#a" 6 6 Se#iap pinaman yang menari! sua#u manfaa# ma!a menadi
riba.6 Di#a!hri al Baihaqi dalam 6Sunan6nya. Juga dalam Shahihul Bu!hari bah%a Abdullah
bin Salam ber!a#a !epada Abi Burdah" 6Anda berada di negeri yang penuh riba yang
didalamnya banya! pembual. Ji!a anda memili!i piu#ang pada sese$rang lalu ia memberi anda
hadiah berupa asa memba%a!an erami a#au gandum anda" ma!a angan anda #erima.6
Ri%aya# semisal uga diri%aya#!an dari Dmar bin Kha##ab" -bnu Dmar" Abu 9urairah"
-bnu Mas0ud" Anas" dan -bnu Abbas. Jumhur Shahaba# berpendapa# bah%a manfaa# yang diambil
pemberi pinaman a#as peminam adalah haram !arena #ermasu! riba. Diri%aya#!an dari -bnu
Dmar" beliau ber!a#a" 6 Barangsiapa yang memberi pinaman ma!a ia #ida! b$leh menen#u!an
sua#u syara# !e+uali syara# agar pinaman i#u di!embali!an.6 Di#a!hri -mam Mali! dalam al
Mu%a#ha dengan sanad yang shahih.
Ring!asnya" pengharaman pengambilan manfaa# bagi pemberi pinaman dalilnya
didasar!an a#as pendapa# para shahaba#.
A!an #e#api pula" dalam sua#u ri%aya# dari shahaba# #erdapa# pemb$lehan #erhadap
beberapa enis manfaa#. Ma!a dari i#u perlu ada !lasifi!asi manfaa# yang bisa di!a#eg$ri!an
manfaa# yang haram dan yang b$leh.
Para shahaba# uga menghalal!an suf#aah )bill $f eI+hange* a#au %esel. Sebagaimana
diri%aya#!an dari al 9asan" ali bin Abi Ghalib" a8 Hubair" dan selainnya. Suf#aah adalah
memberi pinaman pada sese$rang di sua#u negera lalu mengembali!annya di negara lain.
Dalam hal ini" se$rang pemberi pinaman mengambil manfaa# berupa !eamanan )safe#y* dan
menghilang!an !e!ha%a#iran #erhadap berbagai hal yang #a! diiingin!an yang mung!in #eradi
selama mela!u!an peralanan.
Para ulama uga memperb$leh!an se$rang pemberi pinaman un#u! mengambil manfaa#
dari pinamannnya. Mere!a menya#a!an" b$leh saa sese$rang memberi!an pinaman uang pada
se$rang pe#ani un#u! membeli ala# per#anian dan benih #anaman" agar pe#ani i#u mau be!era di
#anah si pemberi pinaman. Misalnya anda mena%ar!an pada si /ulan agar meng$lah ladang
anda. Gapi si /ulan #ida! punya uang. #ida! masalah i!a !emudian anda memberinya pinaman
agar dia mau be!era pada anda mes!i dengan begi#u berar#i anda #elah mengambil manfaa#
darinya. A#au anda meminam!an uang pada sese$rang lalu ia be!era di rumah anda. Pinaman
seper#i ini dib$leh!an $leh ulama.
Syai!hul -slam ber!a#a" 6 Se$rang pe#ani b$leh menga#a!an" be!eralah dengan!u dan a!u
a!an be!era denganmu. 9ari ini be!eralah bersama saya memanen #anaman a#au mengunduh
!urma" dan bes$! saya a!an be!era dengan anda memanen #anaman a#au mengunduh !urma.
Ke#en#uan manfaa# yang diharam!an
Berdasar!an peneelasan di a#as" ma!a elaslah bah%a manfaa# yang diharam!an bagi
se$rang pemberi pinaman adalah i!a mengandung dua unsur.
Pensyara#an #anpa imbal bali! selain pemberian hu#ang. 'ai#u pemberi pinaman
mensyara#!an sesua#u a#as peminam yang peminam #ida! mendapa#i!an manfaa# bali! selain
pemberian pinaman. 1$n#$h. Saya a!an pinam!an pada anda uang sebesar 4333 riyal" #api
syara#nya anda harus mau meminam!an m$bil anda selama dua hari un#u! saya pa!ai sa#u a#au
dua hari. Dalam +$n#$h ini" manfaa# yang diambil menadi haram. Sebab" pemberi pinaman
mendapa#!an manfaa# #ambahan berupa 6mengguna!an m$bil si peminam6 sedang peminam
#a! menerima manfaa# apapun selain pemberian hu#ang" sedang uang #ersebu# harus
di!embali!an )u#uh"pen#*. Dalam arisan" hal ini #ida! ada" pemberi pinaman bisa mengambil
manfaa# demi!ian pula sebali!nya" peminam uga mengambil manfaa#.
Ke+uali i!a dalam peminaman ini" pemberi pinaman mensyara#!an" 6Syara#nya anda
harus mau menual rumah anda pada saya6 a#au 6menambah 433 riyal6 a#au 6memberi saya
hadiah6 ma!a inilah manfaa# yang haram dalam pinam meminam.
Dalilnya" &abi bersabda" 6 Gida! dihalal!an ual beli dan salaf se!aligus" #ida! pula dua
syara# dalam ual beli.6
Disini #eradi salaf dan ualbeli. Pemberi pinaman menga#a!an" 6Saya beri anda pinaman"
#api syara#nya anda harus mau menual )sesua#u* pada saya.6 Di sini peminam #ida! menerima
manfaa# apapun selain mendapa# pinaman" sedang pinaman i#u harus di!embali!an.
Pemberian dari si peminam pada pemberi pinaman hanya !arena fa!#$r pemberian u#ang.
Dalilnya a#sar dari Abdullah bin Salam dia#as.
1$n#$h" anda memberi u#ang Haid 43.333 riyal. ?alu sa#u a#au dua hari beri!u#nya dia
da#ang dan memberi anda hadiah" ma!a anda #ida! b$leh menerima hadiah i#u" sebab Haid #ida!
memberi anda hadiah i#u melain!an !arena anda #elah ber!enan memberi pinaman padanya.
Dlama menya#a!an" i!a #eradi saling memberi hadiah" seper#i misalnya anda memberi
pinaman uang pada sahaba# anda lalu anda dan dia saling memberi hadiah" ma!a yang seper#i
ini #ida! masalah. Ge#api i!a anda #ahu bah%a hadiah i#u diberi!an pada anda hanya !arena
anda #elah memberi u#ang padanya" ma!a manfaa# seper#i ini haram hu!umnya.
Anda memberi u#angan sebesar 4333 riyal lalu menerima hadiah bu!u misalnya" ini
haram. A!an #e#api i!a anda ber!enan mengurangi umlah hu#ang dengan harga bu!u #ersebu#
ma!a b$leh.
/aidah:
Gen#ang hadiah !arena pemberian pinaman
9adiah !arena pinaman di!lasifi!asi!an menadi.
9adiah diberi!an se#elah pelunasan hu#ang. Bah!an sebagian ulama menganggap hal ini
dianur!an. Misalnya" Haid memberi anda pinaman 4333 riyal. Pada saa# melunasi anda
memberi Haid 4333 riyal lalu beberapa saa# !emudian anda memberinya lagi 433 riyal" a#au
melunasinya dan memberinya bau sebagai hadiah !arena !ebai!annya. 'ang seper#i ini b$leh
hu!umnya !arena pada saa# i#u a!ad pinam-meminam sudah selesai. Sedang &abi bersabda" 6
Sebai!-bai! !alian adalah yang #erbai! saa# pelunasan.6 &abi pernah menghu#ang see!$r ana!
un#a dan melunasinya dengan un#a berumur empa# #ahun.
Sama saa apa!ah penambahan #ersebu# dari segi +ara )!aifiyah* pengembaliannya
a#au umlah )!amiyah* pinaman. Karena sebagian ulama memperb$leh!an yang per#ama dan
melarang yang !edua. Misalnya" sese$rang meminam!an pada anda beras !uali#as sedang" lalu
anda mengembali!an dengan beras !uali#as super. -ni !aifiyah dan ini b$leh. Ge#api
mengembali!an dengan penambahan umlah )!amiyah*" misalnya dipinami 4333 riyal lalu
mengembali!an seumlah 4433 riyal" adalah haram. A!an #e#api !edua hal ini b$leh dnegan
syara# dila!u!an se#elah pelunasan. 9adiah yang diberi!an se#elah pelunasan hu#ang hu!umnya
b$leh asal!an #ida! disyara#!an sebelumnya.
9adiah diberi!an sebelum pelunasan. Ji!a hal i#u dila!u!an sema#a !arena fa!#$r
pinaman yang anda beri!an ma!a anda harus men$la!nya a#au memberi!an hadiah yang se#ara.
Adapun i!a hadiah i#u diberi!an bu!an !arena anda #elah memberi pinaman padanya"
misalnya saa dian#ara anda dan dia memang sudah biasa memberi hadiah !arena !e!eraba#an
a#au persahaba#an" ma!a hadiah ini hu!umnya b$leh.
Sebagian ulama uga memasu!!an larangan mengundang !arena fa!#$r hu#ang. Dndangan
i#u b$leh di#erima i!a bu!an !arena fa!#$r hu#ang yang anda beri!an melain!an !arena
memang anda adalah $rang yang se+ara %aar diundang. Dia #ida! memberi hidangan !husus
un#u! anda !arena hu#angnya pada anda.
Ring!asan
Se+ara ring!as" manfaa# yang diharam!an !arena fa!#$r hu#ang adalah sebagaimana yang
#erang!um dalam dua !e#en#uan dia#as. Sehingga se!arang !i#a #ahu bah%a manfaa# yang ada
dalam arisan bu!anlah manfaa# yang haram" !arena !edua belah piha! saling memberi manfaa#.
Karenanya para ulama menya#a!an" 6 Ji!a pemberi pinaman diberi hadiah" ia harus
membalasnya dengan memberi si pemiam hadiah pula" sehingga !eduanya bisa saling memberi
manfaa#.6
Kedua" 'ang sema+am ini di!a#eg$ri!an sebagai 2 a!ad ual beli dalam sa#u #ransa!si
yang dilarang $leh &abi SA,.
Beberapa pensyarah hadi#s berbeda pendapa# s$al apa ma!sud dari 6dua a!ad sa#u
#ransa!si ual beli6. Sebagain pensyarah menyebu#!an ada se!ira delapan pendapa# dalam hal
ini. 'ang paling masyhur adalah sebagaimana yang sudah saya sebu#!an dalam ual beli !redi#"
yai#u.
Gunai dan #unda se!aligus. 'ai#u memberi!an dua a!ad #anpa ada !epas#ian. 6Saya ual
barang ini pada anda dengan harga se!ian #unai a#au se!ian i!a pemmbayaran di#unda.6
Dua pilihan #emp$. 'ai#u memberi!an pilihan #emp$ #anpa ada !epas#ian #erhadap salah
sa#unya. Misalnya" saya ual ini dengan harga se!ian i!a pembayaran di#unda selama sa#u bulan
a#au se!ian i!a dua bulan.
Mensyara#!an a!ad dalam a!ad. Pendapa# ini +u!up #er!enal di !alangan pengi!u#
mad8hab -mam Ahmad. 'ai#u" 6Saya a!an ual m$bil ini pada anda dengan syara# anda
meminam!an rumah anda pada saya a#au anda menual rumah i#u pada saya.6 Pembahasan
lebih lanu# a!an !ami papar!an dalam bab A!ad Se%a yang Dia!hiri dengan Pemili!an )Se%a-
Beli*.
-bnul :ayim berpendapa#" ma!sudnya adalah ual beli ienah" sebab an#ara sa#u hadi#s
dengan yang lain saling menafsir!an. Sabda &abi" 6 Gida! halal pemberian salaf dan ual beli
dan dua syara# dalam ual beli6 ma!sudnya adalah ual beli ienah .
Demi!ian pula sabda beliau dalam hadi#s Abu 9urairah" bah%a nabi melarang dua a!ad
ual beli dalam sa#u #ransa!si" ma!sudnya adalah ual beli ienah. 'ai#u" menual barang dengan
harga !redi# lalu membelinya lagi dengan harga !$n#an yang lebih murah. Misalnya" sese$rang
menual m$bil dengan harga se!ian se+ara !redi#" lalu ia membelinya lagi dengan harga lebih
murah se+ara !$n#an.
-nilah yang dima!sud dengan dua a!ad ual beli dalam sa#u #ransa!si. -bnul :ayim dengan
panang lebar menerang!an bah%a sunah i#u saling menafsir!an sa#u sama lain. Dan p$la
#ransa!ssi seper#i inilah yang dilarang !arena #ermasu! #ransa!si dirham dengan dirham yang
dimediasi dengan su#ra )barang*" Seper#i yang dielas!an $leh -bnu Abbas. Sedang dua syara#
yang dilarang &abi adalah syara# dalam baiul ienah. Dua a!ad ual beli yang dilarang uga
dalam baiul ienah. Karena dalam ual beli ienah" yang #eradi adalah menual barang se+ara
#unda a#au !redi#" lalu dibeli lagi se+ara !$n#an" inilah yang disebu# dua ual beli yang sa#u #unda
yang sa#u !$n#an.
Pendapa# ini lebih mende!a#i !ebenaran" !arenanya #afsir-#afsir yang #elah dipapar!an
#ida! masu! dalam !a#eg$ri larangan 6Dan #ida! b$leh ada dua syara# dalam sa#u ual beli.6 Juga
#ida! masu! dalam larangan 6 dan dilarang pula dua a!ad dalam sa#u #ransa!si6.
Ada yang menga#a!an" arisan masih menyimpan sema+am !e!ha%a#iran" misalnya
bagaimana i!a salah sa#u angg$#a meninggal" berhen#i membayar a#au pindah !e luar negeri
hingga menyebab!an hilangnya uang yang menadi ha! para angg$#aE Ma!a !arena
!e!ha%a#iran inilah arisan dilarang.
Menyanggah argumen ini #ida!lah suli#. Maslaha# yang diper$leh dari arisan auh lebih
besar daripada !e!ha%a#iran #ersebu#" sebagaimana sudah dielas!an dalam 6!aidah saddu
d8ari0ah6. Ke!ha%a#iran seper#i ini uga ada dalam muamalah mubah lainnya. Ga! sa#upun
muamalah yang #ida! memili!i resi!$ a#au !e!ha%a#iran. Jrang yang meminam!an uang
misalnya" bisa adi yang dipinami ma#i lalu dia #ida! bisa mendapa#!an ha!nya !embali.
Ke!ha%a#iran sema+am ini #ida! bisa diadi!an pa#$!an hu!um dan #ida! #erlalu diperha#i!an
$leh syaria#.
9u!um Arisan dengan me!anisme !edua.
'ai#u #en#ang adanya syara#" #ida! b$leh mengundur!an diri sebelum perpu#aran selesai.
Para Syai!h yang memb$leh!an me!anisme per#ama" memb$leh!an me!anisme !edua. Di
an#aranya adalah Syai!h -bnu D#saimin dan Syai!h Abdulah bin Jibrin. Karena aspe! yang
dilarang sudah #ida! ada a#au dinafi!an sebagaimana dalam me!anisme yang per#ama.
Sedang!an manfaa# yang diper$leh pemberi pinaman uga dirasa!an $leh peminam dalam sa#u
pu#aran yang dila!u!an. Manfaa#nya berimbal bali! sa#u dengan yang lain.
9u!um me!anisme !e#iga
Gen#ang syara# pu#aran harus dila!u!an lebih dari sa#u !ali. Banya!nya pu#aran didasar!an
pada %a!#u" sa#u #ahun" dua #ahun dan se#erusnya. Syai!h D#saimin berpendapa# hu!umnya
b$leh.
Sebagian analis# membeda!an an#ara me!anisme !e#iga ini dengan yang per#ama dan
!edua. 'ang per#ama dan !edua b$leh" #api dalam me!anisme !e#iga #ida! dib$leh!an i!a
disyara#!an pu#aran harus dua a#au #iga !ali pu#aran. Padahal di sisi lain" mere!a uga
memb$leh!an me!anisme per#ama dan !edua mes!ipun #erdapa# unsur pengambilan manfaa#
$leh pemberi pinaman" yang hal ini dilarang syaria#.
Di depan #elah !ami papar!an bah%a manfaa# yang diper$leh pemberi pinaman bisa
menadi haram i!a mengandung dua unsur" salah sa#unya. manfaa# i#u disyara#!an $leh pemberi
pinaman pada peminam sedang si peminam #ida! mendapa#!an apa-apa selain uang pinaman.
&ah" syara# pu#aran harus lebih dari sa#u !ali masu! !a#eg$ri syara# yang dilarang ini.
Sedang yang memperb$leh!an seper#i Syai!h al D#saimin menga#a!an" ha##a mes!ipun
disyara#!an dua !ali pu#aran a#au lebih se!alipun hal ini #e#ap b$leh hu!umnya.
Ke#iga. Ha!a# Arisan
Masalah ini banya! di#anya!an $rang. Kami !a#a!an" angg$#a arisan #ida! lepas dari #iga
!$ndisi.
&amanya !eluar pada !$+$!an per#ama !ali dan mendapa#!an uang arisan. -a #ida! %aib
8a!a# !e+uali i!a uang i#u ia biar!an sampai sa#u #ahun )haul* !e depan. Ji!a uang i#u dibiar!an
hingga a!hir #ahun" ma!a !ami #egas!an ia %aib membayar 8a!a# !e#i!a #iba haul. A!an #e#api
i!a uang i#u dibelana!an @ini yang sering dila!u!an- un#u! membangun rumah" %alimah"
membeli m$bil dan sebagainya" ma!a #ida! %aib di8a!a#i.
&amanya !eluar #era!hir !ali pu#aran. Ji!a pu#aran #era!hir i#u dila!sana!an se#elah arisan
berumur sa#u #ahun. -a %aib mengeluar!an 8a!a# a#as uang se#$ran se#iap bulan. Ji!a se#iap
bulan ia menye#$r!an 2333 riyal un#u! arisan" ma!a pada bulan per#ama se#elah ia mendapa#
arisan" ia harus mengeluar!an 8a!a# un#u! uang se#$ran pada bulan per#ama i#u. Ji!a uang i#u
dibiar!an saa" ia harus membayar 8a!a# lagi i!a bulan !edua da#ang. 'ai#u 8a!a# un#u! se#$ran
pada bulan !edua" demi!ian se#erusnya. )Misalnya" angg$#a berumlah 42. Pu#aran arisan 42 !ali
dimuali pada Januari 233A. Jumlah se#$ran se#iap bulan 2333 riyal. Jrang yang mendapa# arisan
pada bulan Januari 2343" harus mengeluar!an 8a!a# un#u! 2333 riyal yang dia se#$r!an pada
bulan Januari 233A. Ji!a uang i#u dibiar!an sampai masu! bulan /ebruari 2343" ma!a ia uga
harus mengeluar!an 8a!a# un#u! uang 2333 riyal yang ia se#$r!an pada bulan /ebruari dan
begi#u se#erusnya" pen#*. Ji!a se#elah menunai!an 8a!a# un#u! bulan per#ama" lalu seluruh uang
dibelana!an" ma!a ia #ida! lagi #er!ena !e%aiban 8a!a#.
&amanya !eluar pada per#engahan pu#aran. Misalnya" ia mendapa# arisan pada !$+$!an
bulan !e#uuh. Ma!a ia #ida! %aib 8a!a#. A!an #e#api i!a uang i#u masih ada padanya hingga 5
bulan beri!u#nya" ia harus membayar!an 8a!a# un#u! uang se#$ran bulan per#ama !arena sudah
masu! sa#u haul )sa#u #ahun*.
Gransa!si al Murabahah lil amir bisy syira0
Sebagian ulama menyebu#nya sebagai #ransa!si ual beli mu%a0adah !arena
impelmen#asinya dilandas!an a#as peranian.
9ari ini ual beli enis ini banya! dipra#i!!an $rang. Biasanya !r$n$l$ginya seper#i ini.
ada yang bu#uh uang +ash un#u! %alimah a#au membangun rumah. ?alu dia pergi !e salah sa#u
lembaga !euangan dan membua# !esepa!a#an dengannya un#u! membeli!an m$bil @misalnya-
lalu lembaga a!an membeli m$bil i#u dan menualnya ser#a mengambil !eun#ungan darinya.
-nilah yang dima!sud dengan baiul murabah lil amir bisyira0.
1a#a#an.
Para ulama banya! yang mempers$al!an baiul murabahah lil amir bisyira0. Mere!a
menga#a!an" 6 Gransa!si yang dima!sud bu!an murabahah #api #auliyah. Murabahah menuru#
beberapa fu!aha ma!sudnya bu!an seper#i ini. Ji!a me!anismenya seper#i ini" ada pembahasan
!husus dalam hal ini.
Menuru# para fu!aha0 murabahah adalah. Menual dengan harga m$dal dan penen#uan
!eun#ungan yang elas. Misalnya" 6 Saya ual m$bil ini pada anda dengan harga p$!$! se!ian
dan !eun#ungan yang saya ambil se!ian.6 )ual beli biasa*. Menuru# ima ini dib$leh!an.
Berbagai aspe! ber!ai#an baiul murabahah ini dibahas para ulama dalam pembagian !hiyar" a#au
pilihan harga. Mere!a uga menyebu#!an berbagai gambaran !hiyar ini dengan ual beli
#auliyah" ual beli murabahah" ual beli syir!ah dan ual beli mu%adha0ah.
Jual beli a# #auliyah. menual dengan harga p$!$! )#anpa mengambil laba*.
Jual beli al Murabahah. Menual dengan harga p$!$! plus laba yang elas.
Jual beli al mu%adha0ah menual dengan harga p$!$! #api diser#ai !erugian yang elas.
-ma ulama menya#a!an semua #ransa!si ini dib$leh!an.
A!an #e#api baiul murabahah lil amir bisy Syira ini bu!anlah #ransa!si seper#i yang
dima!sud para ulama dengan Kual beli murabahahL. Mere!a membahas #ransa!si enis ini
dalam !a#eg$ri baiul Minah" !arena sebagian me!anismenya masu! dalam #ransa!si baiul Minah.
Ada yang membahasnya dalam !a#eg$ri hilah )upaya menyiasa#i syaria#* yang
diharam!an" ada yang membahasnya dalam !a#eg$ri #ransa!si barang yang belum dimili!i dan
ada pula ulama yang membahasnya dalam !a#eg$ri ual beli gharar.
P$in# pen#ing yang harus diinga# bah%a baiul murabahah lil amir bisy syira sea#inya
bu!anlah #ransa!si murabahah sebagaimana yang dima!sud!an ulama.
Berbagai me!anisme baiul murabaha lil amir bisy syira.
Gransa!si ini memili!i dua me!anisme" ada uga ulama yang menyebu#!an #iga
me!anisme.
Per#ama. adanya !esepa!a#an pas#i an#ara dua piha! dalam ber#ransa!si" beri!u# !epas#ian
laba yang a!an diper$leh.
1$n#$h. sese$rang pergi !e sebuah lembaga )a#au per$rangan* lalu membua# !esepa!a#an
bah%a lembaga #ersebu# pas#i a!an membeli m$bil yang dipesan" begi#upun sebali!nya si
pemesan sepa!a# bah%a ia pas#i )harus* a!an membeli m$bil yang dipesan #ersebu# dari lembaga
i#u beri!u# !eun#ungan yang di#en#u!an $leh lembaga sebagai penual. Gran!sa!si ini
dilanda!s!an pada !epas#ian )ani* un#u! membeli.
9u!umnya: Jumhur ulama mu#a0a!hirin menya#a!an #ransa!si ini haram. Dilarang i!a
lembaga mengharus!an pemesan membeli barang yang #elah ia beli.
Dalil mere!a.
Keumuman hadi#s yang melarang ual-beli barang yang yang bu!an mili!nya. Ji!a sudah
ada !esepa!a#an an#ara penual )lembaga7perse$rangan* dan pemesan bah%a piha! pemesan
harus membeli barang yang a!an dibeli $leh penual" ma!a penual #elah mela!u!an ual beli
barang yang bu!an mili! penual.
Dian#ara hadi#s yang melarang hal ini adalah hadi#s 9a!im bin 9i8am bah%a &abi
bersabda" 6 Dan anganlah !au menual barang yang belum !au mili!i.6 Juga ri%aya# -bnu Dmar
bah%a &abi bersabda" 6 Gida! dihalal!an salaf dan ual beli" pemberla!uan dua syara# dalam
sa#u #ransa!si ual beli" laba yang #a! bisa harap!an dan menual apa yang bu!an mili!mu.6
9adi#s ini #erdapa# dalam !i#ab-!i#ab Sunan dan dishahih!an a# Girmid8i.
Keumuman hadi#s yang melarang ual beli barang yang belum dimili!i. Dalilnya an#ara
lain hadi#s -bnu Dmar bah%a &abi Bersabda" 6 Barang siapa yang menual ma!anan" ma!a
anganlah ia menualnya sebelum mendapa#!annya.6 9adi#s ini #erdapa# dalam ash Shahihain.
Ji!a sudah ada !esepa!a#an an#ara penual )lembaga7perse$rangan* dan pemesan bah%a piha!
pemesan harus membeli barang yang a!an dibeli $leh penual" ma!a penual #elah mela!u!an
ual beli barang yang belum dimili!i penual. Sehingga hu!umnya dilarang berdasar!an
!eumuman larangan dalam hadi#s ini.
Sebagian menga#a!an" 69a!i!a# #ransa!si ini adalah ual beli !$n#an dengan penambahan
harga" dengan penundaan pemberian barang.6 -ni seper#i yang disebu#!an -bnu Abbas" 6 An#ara
dirham dan dirham" ada ienah.6
Pemesan sudah diharus!an membayar B3.333 riyal sedang piha! lembaga membeli barang
seharga <3.333 riyal" lalu menual lagi pada pemesan seharga B3.333 riyal. -nilah gambaran ual
beli !$n#an dengan harga yang lebih besar dengan pene#apan ba#asan %a!#u. Gransa!si seper#i
ini sudah #er!$n#aminasi riba nasi0ah dan riba fadl" sehingga hu!umnya menadi haram. -ni
pendapa# para ulama !$n#emp$rer.
Pendapa# !edua. il8am a#au !eharusan a#as pemesan un#u! membeli barang" hu!umnya b$leh.
Mere!a berargumen.
9al ini merupa!an !ebu#uhan mendesa!.

Selagi memang diperlu!an ma!a hal i#u b$leh saa dila!u!an. Sebagaimana b$lehnya istishna'
)pesan barang* dan a!ad salam. A!an ada pembahasan s$al a!ad istihna' ada!ah istishna. merupa!an
a!ad yang bersifa# in#egral a#au bagian dari a!ad salam.
Garih
'ang benar dalam hal ini adalah pendapa# Jumhur ulama bah%a muamalah ini #ida! b$leh
dila!u!an i!a ada il!am )!eharusan membeli*. Adapun argumen $rang yang memb$leh!an dengan
alasan desa!an !ebu#uhan" hal ini #ida! dibenar!an !arena masih ada s$lusi lain yang syar0i sebagaimana
me!anisme !edua @yang a!an dibahas beri!u# ini- yang dib$leh!an.
Mekanisme kedua:
A!ad dibangun a#as dasar peranian an#ara dua belah piha! a!an #e#api #ida! dengan il!am.
Me!anisme ini dibagi menadi dua.
Bagian per#ama. !eun#ungan disebu#!an dia%al.
Bagian !edua. !eun#ungan #ida! disebu#!andi a%al.
Sese$rang da#ang !e lembaga !euangan @ biasanya $rang da#ang !e Mashraf un#u! meminam
+ash" bu!an barang-. -a pun da#ang !e sana dan mela!u!an !esepa!a#an dengan lembaga" !eduanya
sepa!a# bah%a pemesanlah yang men+ari barangnya @biasanya m$bil-. ?alu Mashraf a!an membeli
barang #ersebu# se+ara !$n#an" !emudian menual barang #ersebu# pada si pemesan dengan harga !redi#.
Misalnya Mashraf membeli dengan 53.333 riyal" lalu menualnya pada si pemesan dengan harga <3.333
riyal se+ara !redi# sesuai dengan !esepa!a#an a%al #anpa adanya pa!saan )!eharusan* a#as pemesan agar
membeli barang yang sudah dibeli #ersebu#.
Para ulama sudah banya! meng$men#ari pra!#i! sema+am ini. Dalam !i#ab al "mm -mam Syafi0-
menga#a!an" 6 Ji!a sese$ang diperliha#!an sua#u barang lalu dia menga#a!an pada #emannya" 6 G$l$ng
beli!an barang i#u" a!u a!an memberimu laba.L ?alu #emanya membeli barang #ersebu#" ma!a #ransa!si
ini b$leh. Juga yang menga#a!an @ma!sudnya $rang yang memesan barang- " 6 Saya beri anda
!eun#ungan6 dengan #e#ap ada pilihan" apa!ah #ransa!si i#u a!an di#erus!an menadi ual beli a#au ba#al.
Beliau lalu menga#a!an" 6Demi!ian pula i!a dia menga#a!an" 6 Beli!an a!u barang ini.6 ?alu dia
menyebu#!an sifa#-sifa#nya.6 Semua m$del #ransa!si ini b$leh menuru# -mam asy Syafi0i.
Juga i!a ada yang menga#a!an" 6 Pergi dan #$l$ng beli!an a!u barang ini dan a!u a!an
memberimu laba.6 A!an #e#api saa# i#u ia #ida! memili!i uang dan a!an membelinya dengan +ara !redi#.
Sebab i!a dia punya uang" ia #ida! perlu menyuruh #emannya un#u! membeli!an" #api a!an langsung
membeli sendiri. Dia menyuruh #emannya un#u! membeli barang #er#en#u yang !emudian a!an ia beli
dengan +ara !redi# dan memberi!an !eun#ungan dengan +ara i#u.
Pendapa# ini pula yang dianu# Mad8hab 9anafiyah seper#i -bnu Abdidin dalam 9asyiyah 0ala
Raddil Mu!h#ar" bah% ahal ini hu!umnya b$leh.
Juga -bnu Rusyd dari mad8hab Mali!iyah" mes!i penganu# mad8hab Mali!iyah ada yang
membahas hal ini dalam pembahasan Baiul M-enah yang diharam!an. Juga -bnul :ayim dalam #'lamul
$uwaqi'in.
9u!umnya:
Mad8hab 9anafiyah" Mali!iyah dan Syafi0iyah uga may$#i#as ulama mu#a0a!hirin menya#a!an
b$leh. Sampai sampai saya memba+a s#a#emen Rafiq al Mishri -beliau meng!ai masalah ini-"
menga#a!an" 6 Gida! ada perbedaan pendapa# berar#i dalam masalah ini.6 'a!ni" may$ri#as ulama
muta'khi%in 8aman ini uga Muamma0 /iqhiyah berpendapa# #ransa!si ini b$leh hu!umnya selagi #ida!
ada il!am. Dengan begini" beberapa +a#a#an yang diberi!an umhur ulama pada me!anisme yang per#ama
#ida! #erdapa# dalam #ransa!si ini. Gida! ada unsur ual beli barang yang sebelum dimili!i $leh Mashraf.
Sebab" Mashraf sudah memili!i barang #ersebu#" se#elah i#u baru membua# a!ad dengan pemesan.
Mashraf membeli barang i#u un#u! dirinya sendiri" lalu se#elah i#u" i!a si pemesan menghenda!i" ia bisa
membelinya" i!a #ida! ia bisa memba#al!an pesanannya. Ma!a i!a ada $rang yang membeli sesua#u
un#u! dirinya lalu membua# sema+am spe!ulasi" i!a memang pemesan mau membelinya ia bisa
mengambilnya #api i!a #ida!" ia #ida! harus membelinya" ulama menga#a!an" 6'ang seper#i ini b$leh"
dan pada dasarnya" semua a!ad i#u dib$leh!an.6
Dian#ara yang memfa#%a!an b$lehnya #ransa!si ini adalah Syai!h Abdul A8i8 Bin Ba8" Syai!h
Ba!r Abu Haid" Syai!h Abdullah Al Manie dan may$ri#as ulama K$n#emp$rer.
Syai!h Abu Ba!ar Haid !e#i!a beliau mulai +enderung un#u! memb$leh!an #ransa!si ini" beliau
mene#ap!an #iga !e#en#uan.
Gida! ada il!am )!epas#ian harus beli* sebagaimana dalam me!anisme per#ama. Ji!a #ida! ada il!am bai!
se+ara #er#ulis maupun #eru+ap" ma!a hu!umnya b$leh.
Pemesan #ida! harus menanggung barang yang dibeli" +a+a# a#au rusa!nya. Beban i#u ada pada pembeli
)Mashraf* !arena dialah yang membeli barang #ersebu# dan memili!inya sehingga rusa!-ruginya
menadi #anggungannya. Ji!a #ernya#a barang i#u sudah rusa!" +a+a# a#au !urang sebelum dibeli $leh si
pemesan" sedang ia sudah membua# syara# a#as pemesan agar menanggung !erugian i#u" ma!a yang
seper#i ini haram hu!umnya.
Mashraf menual barang #ersebu# se#elah benar-benar memili!inya. Ji!a Mashraf #elah memili!i ha!
penuh #erhadap barang i#u" lalu menualnya !epada si pemesan" ma!a yang seper#i ini hu!umnya
b$leh.
Syara#-syara# ini sebenarnya sudah dia!$m$dir dalam pendapa# Jumhur ulama. Sebab yang
memb$leh!an #ransa!si sema+am ini pas#i mensyara#!an #ida! adanya il!am. Ji!a ada il!am a#as pemesan
bah%a ia harus membeli barang i#u" ma!a #ransa!si ini adalah sebagaimana me!anisme per#ama" hu!umnya
haram.
Juga #ida! b$leh membebani pemesan a#as #eradinya" sebab i!a demi!ian berar#i ada il!am
)!eharusan* a#as pemesan un#u! membelinya. Dan syara# #era!hir yai#u !epemili!an penuh.
Syai!h Muhammad bin D#saimin berpendapa# #ransa!si sema+am ini haram mes!ipun #ida! ada il8am.
Alasan beliau dalam hal ini. yang sema+am ini adalah usaha un#u! mensiasa#i riba. Karena pada dasarnya
me!anisme i#u seper#i ini. si pem$dal meminam!an uang <3.333 riyal yang a!an digan#i dengan B3.333
riyal. Sebagai gan#inya" hu#ang i#u di%uud!an dalam ben#u! m$bil. Mashraf menga#a!an pada si pemesan"
6Silah!an anda pergi dan +ari m$bil seharga <3.333 riyal nan#i biar saya beli" lalu se#elah i#u saya ual m$bil
i#u pada anda.6 Si pemesan sebenarnya #ida! mengingin!an m$bil" ia hanya ingin uang +ash. ?alu Mashraf
membeli!an m$bil i#u se+ara #unai dan $#$ma#is si pemesan pada saa# i#u #elah membeli m$bil #ersebu#
seharga B3.333 yang a!an dibayar se+ara angsur. Ma!a adilah #ransa!si ini #ransa!si uang dengan mediasi
barang7m$bil.
Beliau melanu#!an" Mashraf harus memili!i barang #ersebu# se+ara penuh sebelum ada $rang yang
da#ang un#u! membelinya. Ji!a dia sudah benar-benar membeli barang #ersebu#" ma!a #ida! mengapa ia
menualnya se+ara !redi#. Adapun i!a Mashraf membua# !esepa!a#an dengan pemesan bah%a ia a!an pergi
membeli barang i#u un#u! si pemesan lalu ia menualnya se+ara !redi#" ini adalah usaha menyiasa#i riba.
Dalam fa#%anya" Beliau uga berargumen dengan larangan ual beli ienah. Syai!hul -slam berpendapa#
bah%a tawa%%uq yang diperb$leh!an $leh empa# -mam mad8hab adalah bagian dari baiul #enah yang
diharam!an. Ga%aruq adalah. sese$rang membeli barang dengan harga !redi# lalu menualnya !epada $rang
lain )bu!an pada si pemili! semula* dengan harga yang sedi!i# lebih rendah #api !$n#an. Misalnya ada yang
membeli m$bil dari si Haid dengan harga B3.333 riyal se+ara !redi#" lalu ia menualnya !epada Amru seharga
<3.333 riyal #api !$n#an.
Beliau melanu#!an" i!a Allah melarang ual beli inah dan menadi!annya haram" ma!a baiul inah
p$r$snya adalah ual beli dirham dengan dirham dengan mediasi barang.
Per#anyaan" 6 Apa pendapa# syai!h Ds#aimin #en#ang me!anisme yang #ida! ada il!am di dalamnya dan
pemesan memang menghenda!i barang i#u dan #ida! berma!sud menualnyaE
Saya a%ab" 6Syai!h D#saimin berpendapa# hal ini mu#la! haram. Beliau menga#a!an" 6 #ida! ada
bedanya apa!ah pemesan a!an menual barang i#u lagi a#au mema!ainya sendiri. Beliau berpendapa#
hu!umnya haram se+ara mu#la!.
Sedang Syai!hul -slam -bnu Gaimiyah membeda!an dua hal ini. S#a#emen beliau memang harus
diba+a ulang dengan #eli#i. Beliau membeda!an apa!ah pemesan a!an membeli barang hanya !arena
mengingin!an uang +ash a#au memang mengingin!an barang i#u un#u! diguna!an sendiri.
Garih
'ang elas" wallahua'lam" sebagai ben#u! !eha#i-ha#ian" henda!nya !i#a #ida! mela!u!an #ransa!si
sema+am ini !e+uali i!a Mashraf a#au lembaga !euangan #ersebu# sudah benar-benar memili!inya.
Adapun pendapa# D#saimin bah%a hal ini adalah usaha menyiasa#i riba adalah pendapa# yang !ua#.
Sehingga anda dapa#i beberapa Mashraf ada yang menga#a!an" 6 Apa!ah anda ingin mengguna!an #ransa!si
syari a#au #ransa!si yang #ida! syar0iE anda mung!in ber#anya" 6 bagaimana yang syar0i dan yang #ida!
syariE
-a a!an mena%ab" 6 'ang syar0i !ami a!an membeli!an barang i#u un#u! anda" sedang yang #ida!
!ami a!an memberi!an uang +ashnya pada anda langsung plus !eun#ungannya @!ami beri <3.333 sesuai
harga barang dan anda mengembali!an pada !ami sebesar B3.333-. dari sini elas" #ransa!si ini adalah ben#u!
penyiasa#an #erhadap riba.
Pembahasan Ke-(mpa#
9AD-A9
A. Definisi:
&awai! adalah ben#u! ama! dari 'ai!ah yang ar#inya hadiah. 'ang dima!sud adalah hadiah yang
diberi!an $leh para pedagang !epada !$nsumen.
B. Hukumnya:
9u!um asalnya b$leh. Misalnya anda membeli sesua#u di sebuah #$!$" lalu pemili! #$!$ memberi
hadiah pada anda. Dan sebagaimana #elah !ami elas!an bah%a hu!um asal muamalah adalah b$leh.
C. Pembagiannya
9adiah dan pemberian dari penual a#au pr$dusen !epada para !$nsumen bisa di!lasifi!asi!an menadi
beberapa !a#eg$ri.
a!eg"#i Pe#!ama" hadiah yang diberi!an melalui perl$mbaan a#au !uis. Gerbagi menadi beberapa
enis.
9adiah bisa didapa#i!an dengan +ara membayar regis#rasi un#u! i!u# masu! dalam !uis a#au
perl$mbaannya.
C"n!"$% ada sema+am !up$n yang harus dibeli lalu diser#a!an dalam !uis a#au undian.
1$n#$h a!#ual se!arang misalnya undian yang diselenggara!an $leh berbagai media yang
be!era sama dengan perusahaan !$muni!asi. Dndian dila!u!an melalui 9P dengan n$m$r
ABAB misalnya. Dn#u! mengi!u#i undian" sese$rang harus mengirim!an SMS dengan #arif
premium. Garif #ersebu# diluar harga n$rmal dari perusahaan #ele!$muni!asi. Piha!
penyelenggara a!an berbagai hasil dari #arif i#u dengan perusahaan #ele!$muni!asi.
Hukumnya:
Kuis a#au undian sema+am ini #ermasu! perudian yang diharam!an. 9adiah dari l$mba a#au
!uis ini #ida! b$leh di#erima i!a un#u! i!u# ser#a ada uang yang harus dibayar!an. Bai! i#u
dengan !up$n maupun melalui 9P a#au media lainnya. -n#inya ada pembebanan biaya.
A&asan: sebab $rang yang mengi!u#i !uis ini berp$#ensi rugi maupun un#ung )gambling* dan
sebagaimana yang #elah dipapar!an di a%al bah%a salah sa#u !e#en#uan dalam muamalah
adalah #ida! ada unsur maisi% )gambling* didalamnya. Perudian a#au maisir se+ara sing!a#
adalah sese$rang mela!u!an muamalah yang se+ara spe!ula#if dia bisa un#ung a#au rugi
)gambling*. De%asa ini banya! a menyiasa#i riba.
Dalam fa#%anya" Beliau uga berargumen dengan larangan ual beli ienah. Syai!hul -slam
berpendapa# bah%a #a%arruq yang diperb$leh!an $leh empa# -mam mad8hab adalah bagian
dari baiul -enah yang di$a#amkan. 'a%aruq adalah. sese$rang membeli barang dengan harga
!redi# lalu menualnya !epada $rang lain )bu!an pada si pemili! semula* dengan harga yang
sedi!i# lebih rendah #api !$n#an. Misalnya ada yang membeli m$bil dari si Haid dengan harga
B3.333 riyal se+ara !redi#" lalu ia menualnya !epada Amru seharga <3.333 riyal #api !$n#an.
Beliau melanu#!an" i!a Allah melarang ual beli inah dan menadi!annya haram" ma!a baiul
inah p$r$snya adalah ual beli dirham dengan dirham dengan mediasi barang.
Per#anyaan" 6 Apa pendapa# syai!h Ds#aimin #en#ang me!anisme yang #ida! ada il8am
di dalamnya dan pemesan memang menghenda!i barang i#u dan #ida! berma!sud
men(ua&nya)
Saya a%ab" 6Syai!h D#saimin berpenda*a! hal ini mu#la! haram. Beliau menga#a!an"
6 #ida! ada bedanya apa!ah pemesan a!an menual barang i#u lagi a#au mema!ainya
sendiri. Beliau berpendapa# hu!umnya haram se+ara mu#la!.
Sedang Syai!hul -slam -bnu Gaimiyah membeda!an dua hal ini. S#a#emen beliau
memang harus diba+a ulang dengan #eli#i. Beliau membeda!an apa!ah pemesan
a!an membe&i barang hanya !arena mengingin!an uang +ash a#au memang
mengingin!an barang i#u un#u! diguna!an sendiri.
Garih
'ang elas" %allahua0lam" sebagai ben#u! !eha#i-ha#ian" henda!nya !i#a #ida!
mela!u!an #ransa!si sema+am ini !e+uali i!a Mashraf a#au lembaga !euangan
#ersebu# sudah benar-benar memili!inya.
Adapun pendapa# D#saimin bah%a hal ini adalah usaha menyiasa#i riba adalah
pendapa# yang !ua#. Sehingga anda dapa#i beberapa Mashraf ada yang menga#a!an"
6 Apa!ah anda ingin mengguna!an #ransa!si syari a#au #ransa!si yang #ida! syar0iE
anda mung!in ber#anya" 6 bagaimana yang syar0i dan yang #ida! syariE
-a a!an mena%ab" 6 'ang syar0i !ami a!an membeli!an barang i#u un#u! anda"
sedang yang #ida! !ami a!an memberi!an uang +ashnya pada anda langsung plus
!eun#ungannya @!ami beri <3.33+ sesuai harga barang dan anda mengembali!an
pada !ami sebesar B3.333-. dari sini elas" #ransa!si ini adalah ben#u! penyiasa#an
#erhadap riba.
Pembahasan Ke-(mpa#
9AD-A9
A. Definisi:
Ja%ai8 adalah ben#u! ama! dari ai8ah yang ar#inya hadiah. 'ang dima!sud adalah
hadiah yang diberi!an $leh para pedagang !epada !$nsumen.
B. 9ukumnya:
9u!um asalnya b$leh. Misalnya anda membeli sesua#u di sebuah #$!$" lalu pemili!
#$!$ memberi hadiah pada anda. Dan sebagaimana #elah !ami elas!an bah%a
hu!um asal muamalah adalah b$leh.
1. Pembagiannya
9adiah dan pemberian dari penual a#au pr$dusen !epada para !$nsumen bisa
di!lasifi!asi!an menadi beberapa !a#eg$ri.
Ka#eg$ri Per#ama" hadiah yang diberi!an melalui perl$mbaan a#au !uis. Gerbagi
menadi beberapa enis.
9adiah bisa didapa#i!an dengan +ara membayar regis#rasi un#u! i!u# masu! dalam
!uis a#au perl$mbaannya.
1$n#$h( ada sema+am !up$n yang harus dibeli lalu diser#a!an dalam !uis a#au
undian. 1$n#$h a!#ual se!arang misalnya undian yang diselenggara!an $leh
berbagai media yang be!era sama dengan perusahaan !$muni!asi. Dndian
dila!u!an me&a&ui 9P dengan n$m$r ABAB misalnya. Dn#u! mengi!u#i undian"
sese$rang harus mengirim!an SMS dengan #arif premium. Garif #ersebu# diluar
harga n$rmal dari perusahaan #ele!$muni!asi. Piha! penyelenggara a!an berbagai
hasil dari #arif i#u dengan perusahaan #ele!$muni!asi.
9u!umnya:
Kuis a#au undian sema+am ini #ermasu! perudian yang diharam!an. 9adiah dari l$mba a#au
!uis ini #idak b"&e$ di#erima i!a un#u! i!u# ser#a ada uang yang harus dibayar!an. Bai! i#u
dengan !up$n maupun melalui 9P a#au media lainnya. -n#inya ada pembebanan biaya.
Alasan: sebab $rang yang mengi!u#i !uis ini berp$#ensi rugi maupun un#ung
)gambling* dan sebagaimana yang #elah dipapar!an di a%al bah%a salah sa#u
!e#en#uan dalam muamalah adalah #ida! ada unsur maisir )gambling* didalamnya.
Perudian a#au maisir se+ara sing!a# adalah sese$rang mela!u!an muamalah yang
se+ara spe!ula#if dia bisa un#ung a#au rugi )gambling*. De%asa ini banya! !i#a liha#"
ada yang rela mengeluar!an budge# 233 riyal a#au lebih hanya un#u! membeli !up$n
a#au SMS 9P" sedang hadiahnya belum #en#u didapa#.
9adiah bisa didapa#!an dengan +ara membeli barang #erlebih dahulu.
Me!anismnya. penual membua# sua#u !uis yang bisa dii!u#i dengan +ara membeli
dagangan a#au pr$du!nya. Selain pembeli" #ida! a!an mendapa# !esempa#an.
1$n#$h. anda ber!unung !e salah sa#u #$!$ dan di sana #erdapa# m$bil a#au !ul!as.
Siapa yang membeli pr$du! a#au barang di #$!$ #ersebu# a!an diberi !up$n. Ada
uga yang menyer#a!an beberapa per#anyaan dalam !up$n #ersebu#. Kemudian
!up$n i#u a!an diundi. Biasanya a%aban ra#a-ra#a benar dan pemilihan pemenang
dila!u!an se+ara a+a!.
Dn#u! menen#u!an hu!umnya" bisa dirin+i sebagai beri!u#.
9adiah berpengaruh pada harga pr$du! !arena *edagang menai!!an harga
barang7pr$du! sebagai !$mpensasi dari adanya hadiah.
9u!umnya: haram sebab dan #ermasu! udi.
A&asan% sebab !$nsumen" dalam hal ini #elah membayar un#u! mengi!u#i !uis i#u" dari harga
yang #elah dinai!!an. Sedang nasibnya masih belum elas" apa!ah a!an mendapa# hadiah
a#au #ida!.
9adiah #ida! mempengaruhi harga pr$du!. 9arga masih #e#ap seper#i semula. Adapun
hadiah" dima!sud!an sebagai usaha persuasif un#u! menari! mina# pembeli.
9u!umnya. para ulama mu#a0a!hirin masih berbeda pendapa#.
Pendapa# per#ama.
9arus ada perin+ian" i!a m$#iFasi membelinya adalah !arena !ebu#uhan #erhadap barang"
ma!a b$leh. Ar#inya" barang i#u memang dibu!u$kannya" misalnya susu a#au yang lainnya"
dimana ia a!an #e#ap membeli bai! ada hadiah a#au #ida!. Adapun i!a se#elah membeli ada
!up$n undian dan ia mengi!u#i !uisnya ma!a hal i#u bu!an masalah.
A!an #e#api i!a #uuan membeli bu!an !arena !ebu#uhan #erhadap barang melain!an han)a
ka%ena ingin mengi!u#i !uis agar mendapa# hadiah" hal ini #ida! diperb$leh!an. Karena
dengan begi#u ia !e&a$ mela!u!an perudian" ia bisa un#ung bisa uga #ida!. Barang yang
dibeli pas#i #ida! a!an dimanfaa#!an !arena memang #ida! dibu#uh!annya. 'ang
berpendapa# seper#i ini dian#aranya Syai!h -bnu D#saimin.
Alasan: i!a pembeli memang membu#uh!an barang #ersebu# dan memanfaa#!annya ma!a
aspe! yang membua# hal ini dilarang !arena menadi udi #elah hilang. Sebab" pengeluaran
sudah impas dengan barang yang di#erima !arena pembeli memang membu#uh!annya.
Sedang pada dasarnya se#iap muamalah hu!umnya b$leh.
Pendapa# !edua. 9aram mu#la!.
Alasan:
mere!a menga#a!an" mes!ipun harga #ida! dinai!!an dan !$nsumen membu#uh!an"
hu!umnya #e#ap haram. Sebab nai!-#ida!nya harga barang )penambahan !eun#ungan $leh
pr$dusen* bu!an hal yang mudah di!e#ahui.
Guuan membeli barang adalah urusan ha#i yang #ida! mudah diiden#ifi!asi !arena #er!adang"
!$nsumen membeli !arena memang #erpengaruh hadiah #ersebu#. Ji!a demi!ian #uuan membeli
un#u! mendapa#!an hadiah #elah ada dan muamala# ini menadi udi.
Kuis-!uis sema,am ini akan mend$r$ng manusia un#u! membeli )ang tidak dibutuhkan. Ada
unsur israf )berlebih-lebihan* di dalamnya.
Bisa adi" yang mela!u!an perudian adalah penual sendiri. 9adiah sudah di dapa#!an $leh
sese$rang" sedang barangnya belum banya! #erual. Dengan begi#u" ia #elah mela!u!an
gambling.
1a#a#an. yang lebih #epa# adalah pendapa# per#ama. Berbagai hal yang membua# muamalah ini
ha%am sepe%ti )ang disebu!kan pendapa# !edua" #elah selesai dengan dua !e#en#uan
sebagaimana dalam pendapa# per#ama yai#u per#ama barang diual dengan harga n$rmal dan
!edua m$#if membeli adalah !ebu#uhan
9adiah diberi!an melalui perl$mbaan yang bersifa# mendidi! dan bu!an pemb$d$han publi!.
1$n#$hnya sebagaimana perl$mbaan yang diselenggara!an $leh yayasan pendidi!an yang
membua# sua#u perl$mbaan a#as sua#u re!aman !ase#" a#au salah sa#u bu!u para ulama dan
berbagai per#anyaan syar0i yang dima!sud!an un#u! mengaar!an syaria# pada $rang lain.
9u!umnya:
9u!umnya didasar!an atas pendapa# ulama mengenai 6B$leh!an menerima hadiah dari usaha
mena%ab per#anyaan-per#anyaan ilmiyah yang syar0iE6
Ada dua pendapa# ulama:
Pendapa# mad8hab al 9anafi)ah )ang dipilih $leh Syai!hul -slam.
9u!umnya b$leh. Gida! dilarang menerima hadiah a#aupun bayaran dari mena%ab
per#anyaan-per#anyaan ilmiyah syar0i. Misalnya ada dua $rang yang saling berl$mba
mena%ab sua#u #ema ilmiyah #en#ang h!um halal dan haram. Masing-masing
mengeluar!an uang 233 riyal. Barangsiapa yang menang" ia a!an mendapa# 233 riyal dari
#emannya. Keduanya #elah mela!u!an spe!ulasi an#ara un#ung a#au rugi. Garuhan a#au
hadiah yang seper#i ini dib$leh!an dalam syaria#.
Alasan: sebagaimana dien bisa #ega! dengan *edang dan #$mba!" agama uga #ega!
dnegan ilmu dan bayan.
Jumhur. hu!umnya 9aram
Dalil. &abi memberi!an ba#asan" b$leh mela!u!an #aruhan #e#api hanya dalam #iga hal
saa. permainan !e#ang!asan" memanah dan ber!uda" ya!ni dila!u!an dalam ihad.
Beliau ber!a#a" 6 Gidak boleh berl$mba !e+uali dalam tiga hal( memanah" permainan
!e#ang!asan dan ber!uda.
Garih: 'ang Raih dalam masalah ini adalah pendapa! mad-hab 9anafiyah yang dipilih
syai!hul -slam -bnu Gaimiyah.
Ka#eg$ri !edua" hadiah langsung dalam barang.
Gerbagi menadi beberapa p$la.
9adiah berasal dari penual dan #ida! diser#ai syara! a!au !e#en#uan apapun. 9adiah bisa berupa
barang a!au sua!u manfaa!.(asa.
C"n!"$% hadiah barang. Sese$rang membeli sesua#u di #$!$" lalu piha! #$!$ memberinya hadiah" a#au
yang se!arang sering !i#a #emu!an di S#asiun Ba#r$un. Saa# membeli !ar+is piha! manaemen s#asiun a!an
memberi hadiah ini dan i#u. hadiah berupa asa a#au pemanfaa#an. Misa&nya serFis m$bil se!ali" gra#is se!ali
a#au +u+i m$bil se!ali gra#is se!ali.
9u!umnya b$leh
Alasan. !arena hu!um asalnya halal dan #ida! #erdapa# aspe! haram.
9adiah sudah elas didapa# $leh !$nsumen.
Anda membeli barang dan meliha# ada hadiah dari barang i#u. Sebab hadiah ini merupa!an
!$mpensasi dari penurunan a#au persaingan harga dan #ida! #erdapa# unsur gharar )!e#ida! elasan*
!arena hadiah sudah elas.
9adiah #ida! di!e#ahui !arena berada dalam !emasan.
9u!umnya: harus dirin+i.
Ji!a hadiah ini berpengaruh pada harga pr$du! dengan indi!asi" harga pr$du! nai! se#elah adanya
pr$m$ hadiah" ma!a hu!umnya haram. Sebab $rang yang mengi!u#i !uis ini ia bisa menang bisa ugi
rugi )!arena #elah mengeluar!an uang un#u! mengi!u#inya*. Penambahan harga ini bisa adi sama
a#au se#ara dengan harga hadiah" bisa pula &ebi$ a!au ku#ang. /!a!us "#ang yang mengiku!inya
men(adi !idak *as!i0 bisa menang bisa *u&a #ugi.
Ada*un (i!a !eberadaan $adia$ !idak mempengaruhi $arga ma!a hu!umnya boleh
sebagaimana yang #elah dielas!an bah%a hal sema*am ini han)a masalah persaingan harga dan
promo.
+adiah han)a terdapa# pada sebagian pr$du! dan sebagian lain !$s$ng. )a#au hanya diberi
#ulisan 6anda belum berun#ung6" pen#*. 9u!umnya b$leh #api harus memenuhi dua syara#.
9adia$ !idak menaikkan harga *#"du!
Membeli !arena !ebu#uhan sema#a.
9adiah berben#u! uang
hadiah uang dimasu!!an !e dalam !emasan pr$du!. Mengenai hu!umnya" para ulama
mu#a0a!hirin berbeda pendapa#.
Per#ama haram.
Alasan. ual beli ini #ermasu! 6 maddu a%a#in %a di%hamin, )aitu t%ansaksi %ibawi
berupa bar#er barang riba%i dengan barang riba%i diser#ai barang lain enis pada salah
sa#un)a. $isaln)a gandum dengan gandum dan salah sa#unya di#ambah dengan dirham.
Candum #ermasu! barang riba%i seenis" sedang salah satunya di#ambah barang lain enis.
-nilah yang dinamai dengan !asus 6 maddu a%a#in %a dirhamin6.
Dalilnya: hadi#s /adhalah bin Dbaid yang membeli !alung dan didalamnya #erdapa# ba#u
maran sebesar uang dinar. Dinar )ala# #u!arnya* berasal dari emas dan !alung uga dari emas" #api
didalamnya #erdapa# meran. ?alu &abi bersabda" 6 Gida! b$leh" !e+uali eng!au mau memisah!an
maran dari !alungnya.6 'a!ni" !e#i!a anda ingin menual emas dengan emas ma!a b$b$#nya harus
sama" #ida! b$leh lebih )ada penambahan* pada salah sa#unya mes!i bu!an benda seenis
)emas"pen#*. Ji!a penambahan berasal dari yang seenis" dalam hal ini emas" ma!a menadi #ransa!si
riba fadhl. Sedang i!a lain enis )misalnya menu!ar emas dengan emas se#ara #api di#ambah
gandum" !urma a#au yang lain* ma!a #e#ap diharam!an !arena berp$#ensi menumbuh!an riba fadhl.
Dalam ben#u! uang" dimana uang adalah benda riba%i" pemberian hadiah ini a!aan perilis
!ar#u. -lient membayar !epada perilis !ar#u dengan p$#$ngan a#au pr$sen#ase dari
penualan yang diper$leh dari !$nsumen pemegang !ar#u #ersebu#. Manfaa# yang diambil
*lient adalah manfaa# adFer#ising a#au i!lan !epada banya! $rang agar mere!a membeli
a#au menye%a pr$du!.
Dengan demi!ian" iarah a#au a!ad se%a dalam hal ini mengandung gha%a%. 'ai#u"
manfaa# yang bisa didapa#!an *lient berupa !enai!an ang!a penualan belum #en#u didapa#
sehingga #ransa!si ini menadi haram.
Ji!a pembayaran yang di#erima piha! perilis !ar#u adalah pr$sen#ase dari penualan " ma!a
ada !e#ida!elasan s$al besar !e+ilnya hasil penualan.
A!ad an#ara pr$duser a#au perilis !ar#u adalah a!ad iarah a#au se%a. Karena user membayar
premi !epada pr$duser bai! #ahunan a#au bulanan agar !ar#u senan#iasa a!#if un#u! bisa
mendapa#!an p$#$ngan )bai! dari piha! perilis maupun *lient yang be!era sama
dengannya*. Manfaa# ini pun #ida! elas sebab bisa adi ia mengguna!an !ar#u un#u!
belana bisa uga #ida!.
Dan alasan yang paling mendasar adalah manfaa# yang bisa diper$leh *lient belum dimili!i
$leh piha! perilis sendiri. Manfaa# sema+am ini #ida! bisa diserah!an $leh piha! perilis
!ar#u. Dengan demi!ian piha! perilis #elah menual sesua#u yang belum dimili!i.
Memang barang!ali use% mendapa#!an b$$!le# yang berisi inf$ #en#ang h$#el a#au #empa#
perbelanaan dari perilis !ar#u" a!an #e#api i#u hanyalah b$nus. -n#inya adalah dis!$n yang bisa
didapa#!an dengan !ar#u #ersebu#. Dan dis!$n ini adalah sesua#u yang belum dimili!i $leh perilis.
Sehingga piha! perilis #elah mela!u!an a!ad )menual* sua#u manfaa# yang belum dimili!inya"
yai#u manfaa# berupa dis!$n un#u! se#iap #ransa!si.
Dari empa# hal yang !ami sebu#!an disimpul!an bah%a" !ar#u sema+am ini haram. ?anah
Daimah menya#a!an !eharamannya. Mere!a memandang bah%a !ar#u-!ar#u seper#i ini adalah !ar#u
yang penuh dengan !e#ida!elasan" dima!sud!an un#u! men+uri dan mema!an har#a $rang lain
dengan +ara yang #ida! benar.
Adapun ani memper$leh dis!$n dari beberepa #empa# perbelanaan a#au agen bu!anlah hal
yang realis#is.
AR'U MEMBER HU/U/
Penelasannya sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya.
Definisi:
Adalah !ar#u !eangg$#aan yang bisa diguna!an hanya un#u! layanan dari perilis !ar#u.
S#a!e h$ldernya adalah user dan piha! perilis !ar#u.
1$n#$h" sebuah h$#el merilis membe% *a%d bagi para pelanggan dengan menari! biaya"
misalnya 433 Riyal. Dengan !ar#u ini anda a!an mendapa#!an p$#$ngan harga sebesar 43 a#au 23N.
A#au misalnya rumah sa!i# s%as#a" !lini!" agen pesa%a# dan lainnya" merilis !ar#u bagi pelanggan.
Dengan !ar#u ini" pelanggan a!an mendapa#!an p$#$ngan harga.
9u!umnya: ulama !$n#emp$rer berbeda pendapa#. Jenis !ar#u ini" sisi !eanggalannya auh
lebih ringan daripada enis per#ama. Sebab" sisi pelarangan !ar#u member enis per#ama adalah
piha! yang merilis !ar#u #ida! memili!i layanan7manfaa# yang bisa diper$leh dari !ar#u #ersebu#
)!arena masih menadi mili! +lien# se+ara mu#la!"pen#*. Sedang un#u! enis !edua ini" hal i#u #ida!
#eradi" ar#inya piha! yang merilis memang memili!i layanan a#au manfaa# yang diani!an. Dengan
begi#u unsur yang diharam!an hilang" perbedaan pendapa#nya uga #ida! #erlalu rumi#. Se+ara
umum beberapa pendapa# ulama adalah sebagai beri!u#.
Pe#!ama
Dua enis !ar#u member ini dinya#a!an #ida! auh berbeda sehingga ?anah Daimah
menya#a!an haram.
Alasan:
Gransa!si an#ara use% dengan perilis !ar#u adalah a!ad iarah. "se% membayar uang regis#rasi
a#au premi reguler un#u! mendapa#!an p$#$ngan harga dari !lini!" h$#el dan lainnya. Mere!a
menya#a!an" manfaa# dari iarah ini berupa p$#$ngan harga s#a#usnya ma'hul" belum pas#i sehingga
#ida! diperb$leh!an. Sebab" use% mung!in a!an mengguna!annya #api mung!in uga #ida!. Adapun
i!a diguna!an" masih belum pas#i berapa !ali penggunaannya. Bisa saa ia hanya da#ang !e !lini!
#ersebu# se#iap minggu" a#au ia #ida! mengguna!annya !e+uali hanya se!ali sebulan a#au bah!an ia
#ida! mengguna!annya selama se#ahun penuh.
Sehingga manfaa# yang bisa diper$leh dari !ar#u ini berupa p$#$ngan harga #ida! elas a#au
mengandung unsur gha%a% bai! bagi user maupun piha! yang merilis !ar#u #ersebu#. Karenanya"
?anah Daimah mengharam!an !ar#u-!ar#u sema+am ini.
edua
Beberapa analis# menya#a!an b$leh dengan !e#en#uan sebagai beri!u#:
Keelasan p$#$ngan harga" misalnya use% membayar 433 Riyal un#u! mendapa#!an !ar#u.
Berapa persen p$#$ngan yang ba!al ia dapa# !e#i!a mengguna!an !ar#u #ersebu# harus
di#en#u!an dengan elas.
Keelasan #en#ang p$#$ngan dari enis pr$du! apa saa yang a!an mendapa# dis!$n i!a
mengguna!an !ar#u #ersebu#.
A!an #e#api menga+u pendapa# per#ama" mes!i dengan !e#en#uan ini" sebenarnya masih ada
!e#ida! elasan dalam #ransa!si seper#i ini.
e!iga
AR'U MEMBER 1RA'I/
Definisi: yai#u !ar#u member yang diberi!an !epada para pelanggan sebagai b$nus dari
#ransa!i mere!a dan sebagai usaha persuasif menari! mina# mere!a un#u! menadi pelanggan yang
l$yal.
9u!umnya. ?anah Daimah memb$leh!an dengan alasan. #ida! ada unsur yang dilarang dan
pada dasarnya" muamalah i#u hu!umnya b$leh.
Ke $%&M
Musabaqah (omba) dan Permainan
Musabaqah atau lomba secara etimologis berasal dari kata *lebih dahulu* dan kemenangan (win)"
Dan secara terminologis didefinisikan sebagai akad lomba antara dua orang atau dua kelom!ok di bidang
ilmu atau olahraga untuk mengukur kemam!uan keduabelah !ihak"
&embagian+
Dalam sariat, musabaqah (!erlombaan) dibagi men%adi 0'
M'(&B&)&# *&%+ M&(*,'-
Definisina aitu !erlombaan ang dinashkan oleh Nabi dalam hadits #bu (urairah, ? )idak boleh ada
taruhan dalam lomba selain lomba bala!an unta, memanah dan menunggang kuda"@
9omba ang disariatkan dalam hadits ini adalah unta, memanah, dan berkuda" Maksudna %ika
seseorang melakukanna ia akan diberi !ahala dan meru!akan amalan sunah" (al ini %uga mencaku!
semua !eralatan untuk %ihad" Setia! !eralatan ang biasa digunakan dalam %ihad, maka berlomba
denganna meru!akan lomba ang masru' dan ber!ahala" Sebab terda!at unsur 5:dad (mem!ersia!kan diri
untuk ber%ihad) beru!a mem!ea%ari !eralatan %ihad untuk memerangi kaum kafir" Sehingga sariat
memberikan dis!ensasi soal hadiah dalam hal ini, sebagaimana ang akan saa %elaskan berikut ini,
insyaallah"
(ukum mengambil hadiah untuk !erlombaan %enis ini terbagi men%adi em!at'
Pertama, hadiah berasal dari !emim!in besar kaum muslimin, dimana Imam menediakan hadiah
bagi setia! !erlombaan keteram!ilan menggunakan alat$alat %ihad" Se!erti berkuda, menunggang
unta atau menembak"
#ukumnya dise!akati boleh"
Dalilna' dari Ibnu =mar bahwa Nabi S#6 mengadu dua !enunggang kuda dan memberi
!emenangna hadiah"@ (Ditakhri% Imam #hmad dan 3aiha-i %uga selainna)
Kedua, hadiah berasal dari !eserta" Misalna 4aid dan =mar berlomba memanah" Masing$masing
bertaruh uang sebesar 5AA real dan ang menang menda!at BAA real"
#ukumnya, ada dua !enda!at'
.umhur ahlul ilmi mengatakan boleh asal ada muhallilna" Muhallil adalah !eserta ketiga ang
ikut serta dalam lomba tan!a memberi kontribusi (taruhan) untuk hadiah" Misalna, 4aid
dan =mar berlomba bala! kuda dan masing$masing bertaruh uang 5AA real" #gar
!erlombaan ini sah, harus ada muhallil, aitu !eserta ketiga ang %ika menang berhak da!at
hadiah dan %ika kalah tidak dituntut kom!ensasi a!a$a!a"
Dalil +
Dari #bu (urairah bahwa Nabi S#6 bersabda+ 3arangsia!a ang memasukkan satu kuda di
antara dua kuda (ang berlomba), %ika kuda itu diakini kalah maka ini adalah %udi sedang
%ika tidak maka bukan %udi"@
Maksudna, %ika kedua !enunggang kuda tahu bahwa kuda ketiga !asti kalah, maka lomba
ini men%adi %udi, akan teta!i %ika kuda ketiga masih mungkin menang maka bukan %udi" #kan
teta!i hadits ini tidak kuat"
&enda!at 2edua, riwaat Imam #hmad ang di!ilih oleh Ibnu )aimiah dan Ibnul 7aim,
mereka mengatakan' muhallil itu bukan meru!akan keharusan" .ika ada dua orang
berlomba dan ang menang menda!at hadiah sedang ang lain rugi hukumna teta! sah"
#lasan' ini termasuk gadai dan C%udiD ang dibolehkan saraD karena mengandung maslahat
ang besar karena hana !ada alat$alat ang biasa digunakan untuk %ihad secara khusus"
!alil;
(adits Nabi S#6, ?)idak boleh ada taruhan dalam lomba selain lomba bala!an unta,
memanah dan menunggang kuda"@
Ibnul 7aim berkata, ?&enda!at tentang muhallil diambil orang dari Said bin al Musaib"
#da!un shahabat nabi, tidak ada riwaat dari mereka ang mensaratkan adana muhallil"@
.arjih:
Meski hadiah berasal dari !eserta, akan teta!i !ertaruhan dalam lomba menggunakan alat$
alat .ihad teta! dibolehkan oleh saraD karena mengandung maslahat ang besar"
Ketiga, (adiah dari !ihak ketiga'
(ukumna %elas di!erbolehkan" ,aitu ada !ihak ketiga (selain !eserta lomba) ang menediakan
hadiah bagi !emenang"
Keempat, hadiah berasal dari salah satu !eserta"
#ukumnya %uga boleh"
#lasan+ .ika hadiah berasal dari kedua belah !ihak sa%a boleh a!alagi dari satu !ihak"
,esum:
Di dalam !erlombaan ang masruD (lombamenggunakan alat$alat %ihad) hadiah dibolehkan
secara mutlak" 3aik itu hadiah ang berasal dar hakim, salah satu dari !eserta, orang ketiga dan
lainna, semuana boleh karena menda!at rukhsah (dis!ensasi) dari sariat"
M'(&B&)&# *&%+ #&,&M
Definisi' setia! !erlombaan ang ber!otensi membahaakan agama beru!a meninggalkan
kewa%iban atau melakukan !erbuatan haram" #tau membahaakan urusan duniawi baik %asad,
harta atau kehormatan"
Contoh:
Se!erti a!a ang sering kita lihat dewasa ini aitu bala!an mobil" Ini %elas berbahaa karena
bisa menebabkan kecelakaan"
)in%u, karena mengandung unsur bahaa
&erlombaan ang menebabkan !er!ecahan dan fanatisme berlebih" 2ami tegaskan bahwa
ini haram" 3ermain bola %ika memicu kedua hal diatas maka hukumna haram, akan teta!i %ika
tidak maka boleh"
&erlombaan ang menuntut buka aurat"
9omba ang memiliki target beru!a gambar"
9omba ang mengandung unsur menakiti hewan"
#ukum mengambil hadiahnya; (ukumna haram secara mutlak"
M'(&B&)&# *&%+ M'B&#
,aitu %enis lomba selain dua lomba diatas"
Definisi s!esifikna adalah setia! lomba ang bermanfaat dan tidak berbahaa"
:ontoh'
9omba lari" 9omba ini dibolehkan akan teta!i tidak masru' meski ada unsur menolong dienullah dalam
jihad" 2arena Nabi memberi batasan dalam sabdana ? )idak boleh ada taruhan dalam lomba selain lomba
bala!an unta, memanah dan menunggang kuda"@ (adits ini hana membatasi !ada alat$alat ang biasa
digunakan untuk %ihad"
;enang
9omba se!eda onthel"
#ngkat barbel"
<ulat"
3ermain bola %ika tidak mengandung unsur bahaa"
3erbagai !ermainan anak$anak" Dibolehkan %ika tidak membahaakan"
2etentuan ang harus di!enuhi+
Pertama, 9omba tersebut tidak membahaakan agama, akni dengan meninggalkan ang
wa%ib atau melanggar ang haram" Meninggalkan ang wa%ib misalna mener%ang waktu shalat"
Sedang !erbuatan ang dilarang' menimbulkan !ermusuhan, !erbuatan ke%i atau men%adi ang lain"
Kedua, tidak membahaakan ke!entingan duniawi baik harta, %asad atau kehormatan"
Ketiga' tidak terlalu sering dilakukan, khususna oleh orang dewasa mukallaf" 2ami sebutkan
mukallaf karena selain mukallaf ada !engecualian"
Saikhul Islam Ibnu )aimiah menebutkan ada banak hal ang anak kecil diberi dis!ensasi
sedang orang dewasa tidak" Sebagaimana ang disebutkan dalam Shahih al 3ukhari" #isah
berkata, ? =kurlah standar untuk anak$anak sesuai batas wa%arna"*
8rang dewasa di!erbolehakn bermain untuk sekadar refresing agar bisa lebih giat dalam taat
ke!ada #llah" #kan teta!i hal ini tidak boleh membuatna ketagihan se!erti anak kecil, karena hal itu
dibolehkan untuk anak$anak sedang orang dewasa tidak"@
(ukum menerima hadiah dari !erlombaan %enis ini"
Sebagaimana di%elaskan di bagian !ertama, hal ini terbagi mena%di tiga'
(adiah berasal dari Imam atau !emerintah kaum muslimin" Misalna lomba %alan kaki atau berse!eda dan
hadiah disediakan oleh &emim!in 2aum Muslimin"
(ukumna+ boleh"
(adiah berasal dari !eserta" #da dua orang beradu lari, renang atau gulat dan masing$masing mereka
bertaruh 5AA rial" ,ang menang berhak atas BAA rial"
(ukuma+ haram"
Dalil' hadits Nabi, ? )idak boleh ada taruhan dalam lomba selain lomba bala!an unta, memanah dan
menunggang kuda"@
(adiah berasal dari !ihak ketiga"
#ukumnya masih diperselisihkan
Maoritas ulama melarangna" #lasanna karena hadiah ang dibolehkan oleh sariat adalah
hadiah untuk lomba$lomba se!erti ang terda!at dalam hadits ?tidak boleh ada taruhan lomba
selain lomba bala!an unta, memanah dan menunggang kuda"@
Di antara ang melarang adalah Ibnul 7aim al .au1iah, beliau berkata, *lomba lomba
semacam ini se!erti khamr, membuat orang ketagihan" Sedang %ika sudah ketagihan, hal ini
akan melalaikan orang dari amal ang lebih dicintai allah dan rasul$Na" ? beliau
menebutkan bahwa lomba semacam ini sudah keluar dari tu%uan asalna beru!a
!engembangan kualitas fisik agar kuat dalam men%alankan ketaatan" Selain itu, lomba se!erti
ini %uga memicu orang untuk men%adikanna !roek komersial"
,ang lebih shahih, wallahua:lam adalah %ika hadiah berasal dari Imam atau orang ketiga
secara hukum boleh atau mubah"
#lasan' asal muamalah semacam ini adalah mubah hukumna"
#da!un alasan bahwa hal ini akan di%adikan !roek komersial, bisa dikatakan alasan ini
terlalu %auh" .ika !ada !raktikna lomba ang diselenggarakan melanggar sariat maka harus
dilarang dan hukumna men%adi haram"
(adiah berasal dari salah satu !eserta"
(ukumna+ ,ang mengharamkan tiga model diatas tentuna lebih mengharamkan model
keem!at ini" Sehingga lomba$lomba ang bersifat mubah bisa dikategorikan men%adi dua kategori'
dua %enis hukumna boleh dan dua %enis hukumna dilarang" Sedang ang bersifat masruD
hukumna boleh secara mutlak dan sebalikna ang haram, hadiahna haram secara mutlak"
Ketujuh
omba Ke/erdasan 0lmiyah
Sebagaimana ang telah kami !a!arkan bahwa di antara bebera!a hal ang biasa dilombakan
adalah lomba kecerdasan ilmiah" 9omba ini ditu%ukan untuk memberikan edukasi terhada! berbagai
!ersoalan agama" Misalna, sebuah ,aasan &endidikan Islam menelenggarakan lomba tana %awab atas
suatu kaset ceramah, kitab, atau tana %awab se!utar Islam ang dimaksudkan untuk memberikan
!en%elasan ilmiah atas hukum$hukum Sariat" Dalam hal ini !ara ahli ilmu berbeda !enda!at soal hukum
menerima hadiahna"
(ukum menerima hadiah dalam lomba$lomba ilmiah+
#da dua !enda!at'
.umhur ulama, tidak di!erbolehkan bertaruh untuk adu %awab masalah$masalah ilmiah, sedang hukum
lomba$lomba se!erti ini sebagaimana lomba$lomba mubah ang lain" ,aitu %ika hadiah berasal dari !eserta
atau salah satu !eserta hukumna men%adi haram, sehingga tidak bisa digabungkan dalam kategori
!erlombaan ang masruD"
Dalilna' hadits Nabi riwaat #bu (urairah, ?)idak boleh ada taruhan dalam lomba selain lomba
bala!an unta, memanah dan menunggang kuda"@ Mereka mengatakan, ?Nabi memberikan batasan
dalam hadiah dengan kalimat ? la sab-a@ dengan fathah" Secara lingusitik artina *tidak boleh ada
!erlombaan ke/uali tiga lomba ini"*
&enda!at #bu (anifah dan satu !enda!at ang di!ilih Ibnu )aimiah dan Ibnul 7aim' boleh menerima
hadiah dalam lomba$lomba semacam ini dan dikategorikan sebagai lomba ang masruD"
Dalilna'
#bu bakar !ernah bertaruh dengan orang$orang 7urais soal !erang ;omawi Eersus &ersia" #bu 3akar
men%agokan kemenangan ;omawi sedang orang 7urais men%agokan &ersia" Masing$masing mereka
bertaruh dan tidak ada satu dalil !un ang menasakh !ersoalan ini" (#rtina, dalil ang menebutkan bahwa
!erbuatan #bu 3akar tersebut diharamkan, &ent)" Sedang %enis taruhan ini tidak termasuk dalam tiga %enis
lomba ang terda!at dalam hadits diatas" Nabi sendiri mendiamkan" (adits ini diriwaatkan oleh at )irmid1i,
Ibnu (a%ar menatakan dalam al Ishabah, !ara !eriawaatna tsiqat (bisa di!ercaa)"
#gama, tidak hana di!er%uangkan lewat !edang dan sen%ata ta!i %uga lewat ilmu dan !en%elasan ilmiah"
Nabi sendiri selama fase Makkah ang berlangsung sekira 5A tahun terus menerus menga%arkan ilmu dan
men%elaskanna ke!ada manusia" Dan saat itu tidak di!erkenankan melakukan %ihad, bahkan tidak
diwa%ibkan %ihad sam!ai beliau !indah ke Madinah"
3ela%ar ilmu sarDi temasuk %ihad fi sabilillah" Dalam hadits riwaat Imam at )irmid1i Nabi bersabda,
?3arangsia!a ang keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di %alan #llah (fi sabilillah) sam!ai dia
!ulang"@
.arjih:
&enda!at kedua inilah ang benar aitu bahwa boleh mengambil hadiah dalam musaba-ah ilmiah"
2arena musaba-ah %enis ini dikategorikan sebagai musaba-ah masruDah, maka di!erbolehkan mengambil
hadiah meski hadiah itu berasal dari !ara !eserta, salah satu !eserta, Imam kaum muslimin atau dari !ihak
ketiga"
Sarat$sarat halalna hadiah dalam lomba ilmiah+
,ang dilombakan adalah masalah$masalah sar'i se!erti fikih, akidah, hadits, ushul fi-ih, tafsir dan
sebagaina" 3ukan masalah masalah ilmiah biasa (ang bukan sarDi)" )idak sah hukumna menerima
hadiah dari lomba$lomba ilmiah ang bukan ilmu sarDi (minded)"
&enelenggara tidak men%adikan !erlombaan semacam ini sebagai !roek komersial, teta!i harus ditu%ukan
murni untuk memberikan !enerangan dan !enuluhan ilmu ke!ada masarakat" 2ita da!ati, lomba$lomba
ang diadakan oleh bebera!a !erusahaan dengan tu%uan komersial, soal$soalna dibuat sedemikan
gam!ang dan tidak !erlu ber!ikir mendalam" 2adang %awabanna hana benar atau salah atau relatif
tergantung masing msaing orang" &adahal sebenarna, dis!ensasi ang diberikan untuk mengadakan lomba
se!erti ini adalah unsur nushratud dien (menolong agama), menga%arkan ilmu serta men%elaskan hukum
hukum sariat"
.ika tu%uanna hana untuk menda!atkan !rofit, bukan untuk memberi edukasi terhada!
masarakat, biasana !eserta bisa mengikuti dengan cara registrasi, atau melalui ku!on atau
membeli !roduk mereka" ,ang semacam ini haram" (adiah$hadiah ang diberikan %uga
mem!engaruhi harga dengan adana lomba"
(arus diwas!adai adana !er%udian !asca lomba" Sebab dalam !erlombaan semacam ini, !ara !eserta
bertaruh, bisa menang dan bisa kalah" Sariat sendiri memang membolehkan" #kan teta!i ada
!enelenggara ang membuat undian diantara !emenang setelah acara selesai" &er%udianna terletak !ada
nasib !ara !emenang ang bisa untung karena da!at undian dan ada ang tidak" Ini %elas gambling"
Misalna' lomba kara ilmiah" &eserta BAA orang" &emenang !ilihan 5AA orang" #kan teta!i 5AA
!emenang itu tidak menda!at hadiah semua, !adahal mereka berhak" &ihak !enelenggara
mengadakan undian di antara ke5AA !emenang tersebut" Nah, undian diantara orang$orang ang
berhak menda!at hadiah ini adalah %udi, sebagaimana !en%elasan !ara ulama" ,ang namana
keluar ia beruntung menda!at hadiah sedang ang tidak, !ulang dnegan tangan kosong" .ika
mereka semua menang dan berhak menda!at hadiah maka tidak boleh diundi"
&ersoalan in sudah banak dibahas oleh !ara ulama dalam masalah al %ar'u atau undian" =ndian
boleh dilakukan %ika semua !eserta memiliki !eluang sama, ada!un %ika masing$masing mereka
berhak atas hadiah maka tidak boleh diadakan undian"
Misalna' sesuai hadits nabi ?,ang mengimami adalah ang !aling baik bacaan al 7urFana"@ .ika
ada dua orang imam ang !ada keduana ter!enuhi sarat$sarat men%adi imam se!erti sama$sama
ahli dalam -ira'ah, sunah, hi%rah (masuk Islam) dan sebaa umurna, maka boleh di adakan undian"
#kan teta!i %ika masing$masing dari !eserta berhak menda!at hadiah dan sangat mungkin diadakan
!embagian, maka tidak boleh diundi"
;esum+ (ukum asal lomba Ilmiah adalah boleh sebagaimana ang ditun%ukkan dalam taruhan #bu
3akar dengan orang 7urasi"
Kedelapan
Al Ijarah al Muntahiyah bit Tamlik
&kad (e1a2Beli (Rent to Buy schemes)
#l I%arah al Muntahiah bi )amlik atau akad sewa$beli adalah istilah kontem!orer ang belum ada !ada
literasi ulama %aman dulu"
!e3inisi
Istilah ini terdiri dari dua suku kata+
Ta:jir
Tamlik
2ita !er%elas dulu makna !erkatana, lalu kita definisikan dalam sebuah frase"
Pertama, ta:jir secara etimologis adalah !ecahan kata dari ajr ang artina u!ah" ,aitu baaran untuk
sebuah !eker%aan" 3isa %uga bermakna !ahala"
Sedang ijarah adalah u!ah ang diberikan atas suatu !eker%aan"
Menurut istilah ulama' i%arah adalah akad untuk !engambilan suatu manfat tertentu ang bersifat mubah
atas suatu barang" #tau !engambilan manfaat atas suatu %asa, dengan biaa tertentu dan dalam kurun
waktu tertentu"
Dan 5jarah dibagi men%adi dua'
5jarah aDan, sewa benda"
5jaratu A'mal, sewa .asa"
Kedua; tamlik atau ke!emilikian"
Tamlik secara bahasa artina !emindahan hak milik" Dan makna istilahna tidak keluar dari makna
lughawina"
Tamlik atau ke!emilikan bisa beru!a ke!emilikan atau hak !emanfaatan suatu benda, baik dengan
biaa mau!un tidak" &er!indahan ke!emilikan suatu barang dengan biaa disebut al bai' atau %ual beli,
!er!indahan ke!emilikian suatu manfaat dari benda disebut ijarah atau sewa dan !er!indahan ke!emilikian
tan!a biaa disebut hibah dan terakhir !er!indahan ke!emilikan suatu manfaat tan!a biaa disebut sebagai
!in%aman"
!e3inisi &kad (e1a2beli
,aitu !emindahan ke!emilikan atas !emanfaan suatu barang untuk tem!o tertentu, ang kemudian
akan beakhir dengan ke!emilikan !enuh terhada! barang (dari !emilik ke!ada !enewa) dengan sifat
tertentu dan biaa tertentu"
&emimdahan ke!emilikian adalah sewa, sedang ?berakhir dengan ke!emilikan !enuh@ adalah %ual beli"
Kronologi perkembangan akad se1a2beli (rent to buy scheme);
#kad ini muncul !ertama kali !ada tahun 5GHI di Inggris" 8rang ang !ertama kali melakukan akad ini
adalah seorang !en%ual alat$alat musik di Inggris"Dia menewakan alat$alat musik ang !ada akhirna nanti
alat itu men%adi milik !enewa secara !enuh"
#kad ini !o!uler dan berkembang dari antar indiEidu men%adi akad antar !erusahaan besar" &erusahaan
ang !ertama kali melakukan akad ini adalah ?Singer@, !erusahaan mesin %ahit di Inggris" 2emudian semakin
menebar dan berkembang lagi" Dilakukan oleh !erusahaan !erkereta a!ian ang menewakan alat$alat
berat ke!ada !erusahaan !ertambangan batu bara dengan !ola akad sewa beli" Dan akhirna !ola akad ini
merambah berbagai !en%uru dunia" Dan sam!ai di =nited States (="S) !ada tahun 5JK0" Sam!ai di !rancis
tahun 5JIB dan di #rab tahun 50JL"
Beberapa masalah 3i4ih yang menjadi dasar dalam akad ini:
Sebelum membahas akad sewa$beli lebih lan%ut, harus dibahas dulu bebera!a masalah fikih ang
men%adi dasar akad ini" Sebab !enda!at ang mengharamkan akad ini $sebagaimana ang akan kita bahas
nanti$ menatakan, ?#kad ini haram karena akad semacam ini adalah bentuk *!ensaratan suatu akad
dalam akad* ang hukumna haram menurut maoritas ulama" .uga meru!akan !ensaratan *transaksi %ual
beli di masa mendatang* ang %uga haram hukumna serta Ta:liq hibah ang dilarang"
#kad ini didasarkan atas wa:d (%an%i) dan keharusan, sedang wa:d menurut %umhur sifatna tidak harus"
Dalam !emasalahan se!erti ini, kami hana akan mema!arkan !enda!at !ara ulama secara global"
Sebab, akad ini dibangun dari bebera!a !erkara tersebut" .ika kita sudah tahu hukum dari akar masalahna,
maka kita bisa mengetahui dengan %elas menga!a !ara ulama mengharamkan akad ini secara mutlak
dengan berbagai kategori dan mekanismena"
#kad ini terbagi men%adi tiga+ kategori haram, mubah dan boleh dengan catatan"
&enda!at ang melarang ketiga kategori ini, dan %uga mengharamkan semua %enis !raktik dari akad ini,
ber!egang !ada bebera!a masalah fikih se!erti ang akan saa sebutkan"
Masalah pertama:
Sarat mengambil manfaat"
Sebagaimana ang telah kami sebutkan bahwa !ada dasarna semua sarat dalam akad %ual beli
adalah sah" Dalilna+
" ;ahai orang-orang ynag beirman, tunaikanlah akad-akad!" $al Maidah#',
5efa: atau !enunaian akad ang mencaku! !enunaian terhada! inti akad dan sifatna %uga orang ang
menga%ukan sarat" Dalil lain adalah hadits riwaat #bu (urairah, '8rang orang muslim itu wa%ib menunaikan
sarat mereka"@
Definisi sarat dalam %ual beli adalah sarat ang dia%ukan oleh salah satu !ihak (!en%ual atau !embeli)
terhada! berbagai hal ang mengandung maslahat"
6aktu !ensaratan' sarat bisa dilakukan sebelum atau sesudah akad, atau ketika akad, boleh %uga
!ada saat memilih (khiyar)" 3aik khiar sarat mau!un khiar ma%elis"
&embagian sarat dalam akad"
Sarat dalam %ual beli terbagi men%adi em!at'
Sarat ang memang meru!akan konsekuensi akad" Sarat se!erti ini %elas sah hukumna menurut
kese!akatan ulama" 8leh karena itu mereka tidak membahasna dalam !embahasan$!embahsan ringkas
ta!i dalam !embahasan ang !an%ang" Sarat semacam ini dilakukan sebelum adana deal"
:ontoh' sarat beru!a !embaaran harus kontan" Misalna seorang !en%ual berkata' saa %ual rumah ini
ta!i dengan sarat harus dibaar kontan" Sarat ini tidak di!erlukan karena akad secara otomatis memang
menuntut demikian" Sehingga ang harus disebutkan (disaratkan) adalah %ika !embaaran dilakukan tidak
kontan' tunda atau dicicil"
Misal lain, !embeli mengatakan, ?Saa beli mobil anda dengan sarat saa harus langsung memilikina
sekarang (setelah dibaar)" Sarat in %uga sudah meru!akan konsekuensi dari akad" Sebab !ada dasarna,
!en%ual memang berhak menda!at !embaaran kontan, sedang !embaaran tunda adalah sarat ang
harus disebutkan"
Sarat maslahah+ baik itu maslahat berkaitan dengan akad mau!un dengan !en%ual atau !embeli"
Sarat se!erti ini %uga sah menurut kese!akatan ulama" Misalna sarat !emberian %aminan (rahn) atau
!enanggung%awaban" Sarat$sarat ini sah hukumna" Misalna seorang !embeli mengatakan, *Saratna
!embaaran bisa ditunda"@ 9alu !en%ual berkata, ? 3aik, ta!i saratna anda harus memberi saa %aminan"@
Sarat sifat dalam barang atau!un harga" Sarat ini %uga sah" 2arenana %ika ada ang mengatakan,
?Saa akan membeli mobil ini ta!i saratna %ika mobil ini bisa menca!ai kece!atan sekian km/%am atau
kekuatan mesinna sekian tenaga kuda" Ini meru!akan sarat dan !ensifatan ang di!erbolehkan, meski!un
sarat ang dia%ukan" Sarat dalam barang dagangan atau harga"
Sarat &emanfaatan"
Inilah ang di!erselisihkan ulama" Misalna, !en%ual berkata, ?Saa akan %ual mobil ini dengan sarat
saa masih bisa mengendaraina selama B hari atau saa masih boleh memin%amna"@ Misal lain, *Saa
akan membeli mobil anda dengan sarat anda sudah mencucina atau menserEis kerusakanna"
(ukumna+ ulama berbeda !enda!at'
Pendapat pertama adalah !enda!at kalangan !engikut Imam SafiDI ang tidak mem!erbolehkan
satu!un dari sarat$sarat semacam ini"
Kedua adalah !enda!at mad1hab (anabilah tidak membolehkan kecuali satu sarat sa%a, baik sarat
dalam harga mau!un barang dan tidak boleh menatukan dua sarat dalam satu transaksi %ual beli"
Dalilna' nabi bersabda, ? )idak halal ang namana salaf dan %ual beli atau dua sarat dalam satu
transaksi" Mereka mengatakan, ? Menatukan dua sarat manfaat dalam satu transaksi %ual beli adalah
dilarang"
Mad1hab Malikiah' boleh menga%ukan sarat %ika hana sedikit, ta!i %ika banak tidak boleh"
Mad1hab (anafiah' %ika memang sudah biasa di kalangan masarakat, maka boleh %ika belum tidak
di!erbolehkan"
,ang !aling longgar adalah !enda!at Saikhul Islam Ibnu )aimiah dan Ibnul 7aim ang meru!akan
riwaat dari bebera!a !engikut mad1hab (anbali' sarat manfaat di!erbolehkan meski banak' dua sarat,
tiga sarat em!at dan seterusna"
)ar%ih+
&enda!at terakhir adalah !enda!at ang !aling benar menurut kami" Sesuai dengan ketentuan
ang telah kami sebutkan bahwa !ada dasarna sarat dalam transaksi %ual beli hukumna halal"
.ika salah satu mengatakan, ?Saa akan membeli mobil ini dari anda, dengan sarat anda harus
menserEisna, mencuci dan menserEisna dan lain sebagaina" Se!erti ini dibolehkan
sebagaimana ketentuan ang telah kami sebutkan" Dalilna %uga telah kami sebutkan" Dan dalam
hadits .abir, nabi memberikan sarat unta ang beliau %ual harus membawa bawaan beliau sam!ai
Madinah" &enda!at ang shahih, semua sarat dalam %ual beli hukumna sah"
Masalah kedua
#da dua hal ang harus di!ahami+
&ertama' soal mensaratkan akad dalam akad"
Dua' menatukan dua akad dalam satu ma%elis" )erhim!unna dua akad ini tidak masalah"
Misalna anda mengatakan, ?Saa %ual mobil ini !ada anda dan saa sewakan rumah ini dengan
total harga 5AA"AAA real" Dengan begitu anda telah menghim!un antara transaksi %ual beli (bai:)
dengan sewa (ijarah)" Menurut al (anabilah dan al Malikiah ang se!erti ini boleh hukumna"
#kan teta!i !ola se!erti ini bukan akad sewa$beli sebagaimana ang akan kami %elaskan nanti"
#kad sewa beli adalah adana dua akad atas satu barang" Sedang ang ini adalah dua akad
untuk dua barang, hana sa%a dilakukan !ada saat bersamaan dengan satu harga" #kan teta!i
akad sewa beli ang dilarang oleh Mu%ammaD al Fi-h al Islami dan (aiah 2ibaril =lama di Saudi
adalah adana dua akad untuk satu barang' akad %ual dan akad sewa" &ada !embahasan
berikutna akan saa %elaskan lebih rinci"
Menghim!un dua akad dalam satu ma%elis hukumna boleh dan %ika ingin di!isah tinggal
membagi harga ang ditentukan" #kan teta!i !ensaratan akad dalam akad hukumna dilarang"
Misalna' saa akan %ual rumah ini !ada anda dengan sarat anda mau menewakan mobil anda
!ada saa, atau sebalikna" Mad1hab (anabilah dan maoritas ahli ilmu mengharamkan akad
se!erti ini"
Dalilna+
Sabda Nabi' tidak dihalalkan menatukan salaf dan %ual beli atau dua sarat dalam %ual beli"
(adits' ?Sesungguhna ini adalah dua %ual beli dalam satu akad ang dilarang Nabi"*
Saikhul Islam Ibnu )aimiah dan Ibnul 7aim, as SaDdi, al Malikiah dan al (anabilah
ber!enda!at' ang se!erti ini boleh kecuali %ika mengandung unsur ang dilarang oleh sarDi"
Mengandung unsur ang dilarang sariat maksudna, misalna dengan mengatakan, ?Saa
akan memin%amkan !ada anda dengan sarat anda men%ualna !ada saa" Sebagaimana ang
telah saa sebutkan, sarat semacam itu masuk kategori !engambilan manfaat !emin%aman ang
diharamkan" &emberi !in%aman mensaratkan suatu manfaat ang !emin%am tidak menerima
feedba.k selain !in%aman uang" Nabi %uga bersabda, ?)idak halal salaf dan bai:@ inilah ang
dimaksud adalah mensaratkan akad dalam akad ang dilarang oleh sariat" Mekanisme
semacam ini %uga men%adikan akad !in%am$memin%am keluar dari tu%uan awal !emin%aman aitu
untuk irfaq atau kasih saang bukan %ual beli atau dagang"
:ontoh lain' saa akan men%ual barang ini !ada anda dengan sarat anda mau menikah
dengan saa" ,ang semisal dengan hal ini adalah larangan melakukan syighar aitu mengatakan,
?Saa akan menikahimu dengan sarat engkau mau menikahkan anakku"@
Sebab, %ika seseorang mengatakan, ?#ku akan menikahimu dengan sarat engkau mau
men%ualM@ !ada hakikatna dia tidak melihat atau mem!erhitungkan maslahat !asanganna ta!i
hana memikirkan maslahat !ribadi" Sia!a!un ang mau men%ual suatu barang tertentu !adana,
dia akan menikahnia"
.arjih:
&enda!at inilah ang benar" Mensaratkan akad dalam suatu transaksi adalah boleh asal tidak
mengandung unsur ang dilarang sar'i" 2ita mengambil sisi argumen dari ketentuan dalam kaidah
ang telah kami sebutkan bahwa asal semua muamalah hukumna boleh"
#da!un dua sarat dalam satu transaksi atau!un dua %ual beli dalam satu transaksi ang
dilarang oleh Nabi, Ibnul 7aim dan Saikhul Islam Ibnu )aimiah memaknaina sebagai %ual beli
ienah, sebab di dalam %ualbeli ienah terda!at akad %ual beli kontan dan %ual beli tem!o, dan %uga
dua sarat' sarat kontan dan sarat tunda atau tem!o"
Masalah ketiga:
Menggantungkan transaksi %ual beli !ada sarat di masa ang akan datang" Misalna, *Saa
akan men%ual mobil ini !ada anda %ika sudah masuk bulan ;amadhan tahun de!an"*
#ukumnya: ikhtila3
.umhur ulama tidak mem!erbolehkan"
#lasan+ ang semacam ini tidak sesuai dengan tuntutan akad" #kad menuntut adana
!enegeraan dalam !enunaian dan tidak boleh ditangguhkan atau digantungkan"
Saikhul Islam Ibnu )aimiah' hukumna teta! sah dan boleh"
Dalil+ Sabda Nabi ke!ada DiEisi MuDtah' !emim!in kalian adalah 4aid, %ika dia terbunuh, maka
digantikan .aDfar, %ika terbunuh digantikan #bdullah bin ;awahah"@ Dalam hadits ini Nabi menta:liq
atau mengggantungkan akad %abatan"
Dalil lainna, !ada dasarna semua sarat dalam akad itu sah hukumna"
.arjih: ;ingkasna, menggantungkan akad %ual beli atas sarat di masa ang akan datang
hukumna boleh"
Masalah keempat:
Menggantungkan akad hibah dengan suatu sarat di masa datang"
&engikut mad1hab (anafiah, Safi'iah dan (anabilah melarang akad ini" :ontohna' ? Saa
akan berikan mobil ini %ika ;amadhan sudah datang"@
Se!erti ang sudah kami sebutkan, mereka menatakan bahwa !ada asalna semua akad itu
harus dilaksanakan sesegera mungkin"
&enda!at !engikut mad1hab Malikiah, al (aritsi dan meru!akan !enda!at ang di!ilih oleh
Saikhul Islam dan Ibnul 7aim bahwa akad ini hukumna boleh"
.ika hal ini di!erbolehkan dalam akad %ual beli maka dalam akad hibah lebih di!erbolehkan
karena akad$akad tabarru:at lebih fleksibel dari!ada akad$akad muDawadhat"
Masalah kelima:
(ukum %an%i dan !emastian dalam sewa$beli+
Sebab akad sewa beli didasarkan atas %an%i beru!a ke!emilikan" #dakah %an%i itu harus
di!enuhi atau tidak>D
Dalam hal ini ada lima !enda!at ang akan kami sebutkan, tiga diantarana+
.umhur+ !emenuhan terhada! %an%i dalam hal ini tidak bersifat wa%ib atau harus"
Dalil+ )idak ada riwaat dari Salafus shalih ang mengharuskanna" Ibnu 3athhal dan lainna
menatakan' maoritas ulama salaf tidak mengharuskan !emenuhan terhada! %an%i"
3ebera!a ulama salaf dan !enda!at ang di!lih oleh saikhul Islam Ibnu )aimiah dan Ibnul
7aim' maoritas ulama salaf mengharuskan !emenuhan terhada! %an%i dan larangan
menelisihina" .uga meru!akan !enda!at Ibnu ;ahawaih, =mar bin #bdil #1i1 dan Ibnu
Sabramah"
dalil+
Hai orang-orang yang beriman, enuhilah aqad-aqad itu al maidah 5
"an orang-orang yang memelihara amanat-amanat $yang diikulnya, dan
janjinya, $%&! 1*)9,
Hai orang-orang yang beriman, mengaa kamu mengatakan aa yang tidak kamu
erbuat! Amat besar keben.ian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan aa-aa
yang tiada kamu kerjakan! $%&! /')*,
(adits #bu (urairah bahwa Nabi !ernah bersabda, ? )anda$ tanda orang munafik itu ada
tiga' M"jika berjanji mengingkari!"@ Ini menun%ukkan haramna melanggar %an%i"
&enda!at sebagian ulama mad1hab Malikiah+ wa%ib memenuhi %an%i %ika di!osisikan sebagai
hal ang !enting, %ika tidak maka tidak wa%ib di!enuhi"
Dalil+ kaidah ? )idak boleh membahaakan diri dan tidak boleh membahaakan orang lain"@
.arjih: ang !aling ra%ih adalah !enda!at Saikhul Islam dan Ibnul 7aim bahwa %an%i harus
di!enuhi"
,esum:
Memenuhi %an%i hukumna wa%ib" Mensaratkan akad dalam suatu akad, menggantungkan
akad %ual beli dan hibah dengan sarat di masa mendatang, dan semua sarat dalam %ual beli
hukumna sah"
Sam!ai disini %elas, mengharamkan akad sewa$beli meski!un memenuhi bebera!a kaidah
ang telah di%elaskan !ara ulama dan analis, ang degan itu mengindikasikan bersihna akad ini
dari hal$hal ang dilarang sar'i, adalah !enda!at ang tidak memiliki argumen kuat" Maksudna,
ang melarang dari berbagai sisi dengan mengatakan, ?#kad ini termasuk !ensaratan akad
dalam suatu akad dan bahwa %an%i tidak harus dite!ati, mengandung unsur ta:liq atau
menggantungkan akad dengan sarat di masa datang, meru!akan Ta:liq hibah atas sarat di masa
datang dan lain$lain, adalah !enda!at ang tidak berdasar"
#rtina melarang secara mutlak dengan dasar argumen dari bebera!a hal ang masih men%adi
ikhtilaf ini tidak bisa dibenarkan"
5enis2jenis
&kad (e1a2Beli dan hukumnya
)erbagi men%adi 0 bagian'
Meneta!kan akad sewa dalam suatu kurun waktu tertentu ang diikuti !er%an%ian ke!emilikan
terhada! barang ang disewa" &er%an%ian semacam ini hukumna boleh"
(ukum akad' boleh"
#lasan' Sebab !ada dasarna itu adalah akad sewa" &emilik barang menewakan barangna
dan men%an%ikan suatu %an%i ang tidak mengikat ke!ada !enewa dengan, aitu bahwa ia akan
memberikan (hibah) barang ang disewa setelah masa sewa berakhir" #tau %an%i akan men%ual
barang tersebut !ada saat masa sewa berakhir" (akikatna, ini adalah akad ijarah murni" Dan asal
hukum ijarah adalah halal atau boleh"
:ontohna' adana kese!akatan sewa antara !emilik barang dan !enewa atas suatu barang
elektronik untuk masa 5A tahun" Setia! tahun !enewa membaar sekian real" Ini akad sewa
biasa" 2emudian !emilik barang men%an%ikan ke!ada !enewa, saat masa sewa habis, !enewa
bisa memiliki barang ang disewa" 3isa karena umur normal alat ini sudah habis sudah beakhir
atau karena memindahkan barang tersebut akan memakan biaa terlalu banak ang bisa %adi
sama dengan harga barang atau bahkan lebih mahal" 2arenana barang itu lantas dihibahkan
atau di%ual ke!ada !enewa"
Meneta!kan akad sewa atas suatu barang untuk masa tertentu dengan biaa tertentu" #kad itu
disertai ketentuan'
&enambahan harga sewa"
&enewa menanggung semua kerusakan barang, baik karena senga%a atau tidak senga%a,
dan akad %ual beli maka dalam akad hibah lebih di!erbolehkan karena akad$akad
tabarruDat lebih fleksibel dari!ada akad$akad muDawadhat"
Masalah kelima+
(ukum %an%i dan !emastian dalam sewa$beli+
Sebab akad sewa beli didasarkan atas %an%i beru!a ke!emilikan" #dakah %an%i itu harus
di!enuhi atau tidak>D
Dalam hal ini ada lima !enda!at ang akan kami sebutkan, tiga diantarana+
.umhur+ !emenuhan terhada! %an%i dalam hal ini tidak bersifat wa%ib atau harus"
Dalil+ )idak ada riwaat dari Salafus shalih ang mengharuskanna" Ibnu 3athhal dan lainna
menatakan' maoritas ulama salaf tidak mengharuskan !emenuhan terhada! %an%i"
3ebera!a ulama salaf dan !enda!at ang di!lih oleh saikhul Islam Ibnu )aimiah dan Ibnul
7aim' maoritas ulama salaf mengharuskan !emenuhan terhada! %an%i dan larangan
menelisihina" .uga meru!akan !enda!at Ibnu ;ahawaih, =mar bin #bdil #1i1 dan Ibnu
Sabramah"
dalil+
(ai orang-orang ang beriman, !enuhilah a-ad$a-ad itu al maidah 5
Dan orang$orang ang memelihara amanat$amanat (ang di!ikulna) dan %an%ina, (7S" B0+G)
(ai orang$orang ang beriman, menga!a kamu mengatakan a!a ang tidak kamu !erbuat"
#mat besar kebencian di sisi #llah bahwa kamu mengatakan a!a$a!a ang tiada kamu ker%akan"
(7S" I5+0)
(adits #bu (urairah bahwa Nabi !ernah bersabda, ? )anda$ tanda orang munafik itu ada tiga'
M"%ika ber%an%i mengingkari""@ Ini menun%ukkan haramna melanggar %an%i"
&enda!at sebagian ulama mad1hab Malikiah+ wa%ib memenuhi %an%i %ika di!osisikan sebagai
hal ang !enting, %ika tidak maka tidak wa%ib di!enuhi"
Dalil+ kaidah ? )idak boleh membahaakan diri dan tidak boleh membahaakan orang lain!@
)ar%ih+ ang !aling ra%ih adalah !enda!at Saikhul Islam dan Ibnul 7aim bahwa %an%i harus
di!enuhi"
;esum+
Memenuhi %an%i hukumna wa%ib" Mensaratkan akad dalam suatu akad, menggantungkan
akad %ual beli dan hibah dengan sarat di masa mendatang, dan semua sarat dalam %ual beli
hukumna sah"
Sam!ai disini %elas, mengharamkan akad sewa$beli meski!un memenuhi bebera!a kaidah
ang telah di%elaskan !ara ulama dan analis, ang degan itu mengindikasikan bersihna akad ini
dari hal$hal ang dilarang sar'i, adalah !enda!at ang tidak memiliki argumen kuat" Maksudna,
ang melarang dari berbagai sisi dengan mengatakan, ?#kad ini termasuk !ensaratan akad
dalam suatu akad dan bahwa %an%i tidak harus dite!ati, mengandung unsur taDliq atau
menggantungkan akad dengan syarat di masa datang, meru!akan )aDli- hibah atas sarat di
masa datang dan lain$lain, adalah !enda!at ang tidak berdasar"
#rtina melarang secara mutlak dengan dasar argumen dari bebera!a hal ang masih men%adi
ikhtilaf ini tidak bisa dibenarkan"
.enis$%enis
#kad Sewa$3eli dan hukumna
)erbagi men%adi 0 bagian'
Meneta!kan akad sewa dalam suatu kurun waktu tertentu ang diikuti !er%an%ian ke!emilikan
terhada! barang ang disewa" &er%an%ian semacam ini hukumna boleh"
(ukum akad; boleh"
#lasan' Sebab !ada dasarna itu adalah akad sewa" &emilik barang menewakan barangna
dan men%an%ikan suatu %an%i ang tidak mengikat ke!ada !enewa dengan, aitu bahwa ia akan
memberikan (hibah) barang ang disewa setelah masa sewa berakhir" #tau %an%i akan men%ual
barang tersebut !ada saat masa sewa berakhir" (akikatna, ini adalah akad i%arah murni" Dan asal
hukum i%arah adalah halal atau boleh"
:ontohna' adana kese!akatan sewa antara !emilik barang dan !enewa atas suatu barang
elektronik untuk masa 5A tahun" Setia! tahun !enewa membaar sekian real" Ini akad sewa
biasa" 2emudian !emilik barang men%an%ikan ke!ada !enewa, saat masa se1a habis, !enewa
bisa memiliki barang ang disewa" 3isa karena umur normal alat ini sudah habis sudah beakhir
atau karena memindahkan barang tersebut akan memakan biaa terlalu banak ang bisa %adi
sama dengan harga barang atau bahkan lebih mahal" 2arenana barang itu lantas dihibahkan
atau di%ual ke!ada !enewa"
Meneta!kan akad sewa atas suatu barang untuk masa tertentu dengan biaa tertentu" #kad itu
disertai ketentuan'
&enambahan harga sewa"
&enewa menanggung semua kerusakan barang, baik karena senga%a atau tidak senga%a, dan
!unisment (ja7a'i) aitu !emilik barang mensaratkan biaa tambahan sebagai ganti dari ancaman
bahaa atau kerugian ang bakal ter%adi %ika !enewaan berhenti ditengah %alan" 3esaran
biaana tergantung !ada sebera!a besar kerugian ang bakal diterima" .adi tinggal melihat
bera!a kerugian ang diterima %ika !enewaan tidak sam!ai selesai, lalu sebesar itulah biaa ang
harus dibaarkan"
Inilah !enda!at ang benar mengenai sarat ja7a:i, aitu bahwa sarat ini boleh diteta!kan
atas kerugian ang akan diterima %ika !enewaan berhenti ditengah %alan" Si !emilik barang
berhak mengambil uang tersebut sebesar kerugian ang diterima dan tidak boleh lebih" Ini sesuai
Fatwa (aiah 2ibaril =lama ker%aan Saudi"
.ika ketiga hal ini bisa ter!enuhi, maka hukumna'
Sebagian ulama melarang mutlak meski memenuhi ketentuan$ketentuan diatas"
#lasan+ berdasarkah !enda!at %umhur ulama ang melarang menentukan sarat akad
dalam suatu akad, ta'li- akad %ual$beli dan hibah dengan sarat dan bahwa memenuhi
%an%i hukumna tidak harus, dengan demikian akad ini !asti tidak akan di!enuhi dan
men%adi sia$sia"
3oleh %ika ketentuan$ketentuan diatas ter!enuhi"
Sarat akad dalam suatu akad, ta'li- akad %ual beli dan hibah, sebagaimana telah
di%elaskan hukumna adalah boleh" Maka seseorang dibolehkan mensaratkan akad
dalam akad se!erti akad i%arah ang disertai sarat akad lain se!erti %ual beli dan
lainna"
Misalna dia mengatakan, ?.ika anda sudah menutu! semua biaa sewa, saa akan
%ual mobil saa !ada anda" &enelesaian biaa sewa di%adikan sarat untuk melakukan
akad %ual beli" #tau mengatakan, ?.ika anda telah menutu! biaa sewa, saa akan
berikan mobil ini !ada anda"@ Ini adalah akad hibah dengan sarat di masa mendatang"
.an%i %uga harus dite!ati" .ika si !emilik !ersewaan mengatakan, %ika anda bisa
menutu! biaa sewa nanti, saa akan men%ual atau memberikan ini !ada anda, maka
%an%i ini harus dite!ati" Dan %ika kita telah tahu bahwa a!abila semua ketentuan ini bisa
diberlakukan dan tidak ada resiko a!a!un, akad ini men%adi sah"
Catatan:
#l Mu%ammaD al Fi-hi menebutkan kurang lebih sembilan !ola ang dibolehkan untuk
melakukan transaksi semacam ini, kami sebutkan bebera!a diantarana'
#kad i%arah dengan %an%i beru!a akad %ual beli setelah masa sewa habis" ,aitu, !emilik barang
menewakan barang, mobil misalna dan men%an%ikan ke!ada !enewa bahwa setelah
masa sewa berakhir ia akan men%ual mobil itu ke!ada si !enewa dengan harga sekian" #l
Mu%ammaD al fi-hi membolehkan !ola ini asalkan memenuhi 0 ketentuan diatas"
#kad i%arah dengan %an%i beru!a akad %ual beli setelah masa sewa habis dengan harga !asar"
&emilik barang dan !enewa se!akat atas harga sewa dan se!akat bahwa setelah masa
sewa berkahir, !emilik barang akan men%ual barang ang disewa ke!ada !enewa dengan
harga !asar" #rtina harga disesuaikan dengan harga ang berlaku saat itu" &ola ini %uga
dibolehkan"
Catatan;
#da ikthtilaf soal .ual beli dengan harga ang berlaku di !asar' Saikhul Islam Ibnu
)aimiah ber!enda!at boleh" Misalna, saa akan men%ual barang ini dengan harga ang
digunakan orang$orang !ada saat ini atau setelah terca!aina kese!akatan dalam tawar
menawar"
#kad i%arah ang disertai akad hibah" ,aitu menewakan barang dengan harga tertentu dan
men%an%ikan ke!ada !enewa bahwa bila nanti masa sewa berakhir barang ang disewa
akan dihibahkan ke!adana" &ola ini %uga di!erbolehkan"
#kad i%arah dengan %an%i beru!a akad hibah setelah masa sewa habis dengan sarat %ika
!enewa membaar sewa te!at waktu setia! %atuh tem!o" Dalam !ola sebelumna, hibah
akan akan dilakukan setelah masa sewa berakhir, ta!i ang ini dengan sarat !enewa
membaar te!at waktu" Misalna' %ika anda membaar te!at waktu setia! bulanna, saa
akan berikan barang ini !ada anda" #kad ini %uga boleh"
#kad i%arah akan teta!i di akhir masa sewa, !enewa memiliki tiga o!si'
Mengembalikan barang"
Membeli barang tersebut dengan harga ang dise!akati"
Meneruskan sewa"
,ang kelima ini %uga boleh"
&embagian 6adai' al Mashrafiah
De!osito 3ank
!e3inisi:
Al wadai: meru!akan bentuk !lural dari wadi'ah ang diambil dari kata wad:un ang artina
tenang" Secara istilah adalah %asa !enim!anan harta orang lain tan!a !enarikan biaa"
Mashraf berasal dari kata sharf ang artina !enukaran uang dengan uang ang meru!akan
salah satu %enis baiD atau %ual beli ta!i lebih s!esifik untuk uang sa%a" Dan Mashraf artina tem!at
melakukan sharf" #da!un menurut tin%auan ekonomi, Mashraf adalah lembaga untuk melakukan
sim!an$!in%am uang"
3ank+ bank adalah istilah dari Ero!a dan bukan dari #rab" 3erasal dari bahasa Italia ? 3anko@
ang artina tem!at makanan" &ada era !ertengahan !ara !edagang biasa duduk di tem!at$
tem!at umum dengan membawa uang dalam wadah ang disebut 3anko" #lat ini digunakan untuk
memudahkan mereka melakukan !enukaran uang dan %ual beli" Maka kemudian lembaga
semacam ini dinamakan 3ank ang meru!akan tem!at untuk melakukan sim!an !in%am uang"
.elas bahwa kalimat 3ank bukanlah berasal dari istilah #rab, maka lebih baik kita tidak
menggunakanna dan sebagai gantina kita gunakan kata *Mashraf*, bukan *3ank*"
Pertama Wadai' al Mashraiyah ghair al Istitsmariyah
,aitu sim!anan de!osito ang bukan untuk tu%uan inEestasi melainkan untuk tu%uan lain se!erti
ang akan saa sebutkan nanti"
.enis sim!anan ini ada bebera!a macam+
Sim!anan beru!a sukuk (sertifikat) atau surat$surat berharga atau ang disebut dokumentasi
de!osito"
Surat$surat berharga meli!uti saham dan obligasi"
Mekanismena' nasabah menerahkan surat$surat berharga ke!ada !ihak Mashraf agar
di sim!an" )erkadang !ihak Mashraf memberdaakan surat$surat berharga tersebut
untuk menghasilkan laba"
Menurut Mad1hab (anbaliah, !erkara ini termasuk dalam masalah al ajir al musytarak"
Al ajir al muystarak sendiri terbagi men%adi'
Ajir khas atau semacam !eker%a harian ang beker%a dengan ukuran waktu" Maknana
dia adalah orang ang tenagana bisa dimanfaatkan dengan ukuran waktu,
misalna dari %am tu%uh !agi sam!ai dua siang"
Ajir musytarak, adalah semacam !eker%a borongan ang beker%a dengan ukuran
selesaina sebuah !eker%aan" 3oleh %adi dia menerima order dari banak orang
beru!a men%ahit, mencuci sekaligus memasak dan lainna" Mashraf dianalogikan
se!erti !eker%a borongan ang menerima order beru!a !enim!anan surat$surat
berharga atau melakukan berbagai usaha !emberdaaan finansial terhada! surat
surat tersebut" Dan ang se!erti ini adalah bentuk lain dari al ijarah al musytarakah
atau joint tenan.y"
#ukumnya; boleh"
&lasan: sebab a!a ang dilakukan oleh Mashraf beru!a usaha !emberdaaan surat$
surat berharga ini adalah usaha ang tidak mengandung unsur ang dilarang oleh
sariat" Ini termasuk wakalah bil ajr (agensi) ang sah hukumna" .ika anda menuruh
atau mewakilkan seseorang untuk melakukan %ual$beli dan menda!at u!ah atas
!eker%aanna itu, hukumna sah"
Wada'I' al mukhashashah li amalin mu'ayan! !eposito untuk tujuan akti3itas tertentu.
Mekanismena' nasabah membaar setoran ke!ada Mashraf dengan tu%uan untuk
membaar tagihan, mencairkan cek, atau membeli surat berharga se!erti saham dengan
catatan %ual$beli saham tersebut tidak mengandung unsur ang dilarang sar'i"
#ukumnya; boleh"
#lasan' ang semacam ini termasuk wakalah (agensi) dengan !emberian u!ah" #nda
mewakilkan !ihak Mashraf untuk melakukan %ual beli tersebut dan Mashraf menarik biaa
dari anda karena telah membelikan surat$surat berharga itu untuk anda atau melunasi
tagihan" Sedang hukum wakalah dengan !emberian u!ah sendiri boleh"
Catatan:
Definisi cek' sarana atau instrumen ang terintegrasi ang memuat !erintah dari
seseorang untuk membaarkan se%umlah nominal tertentu dalam waktu tertentu untuk
orang lain melalui !ihak ketiga" 3iasana digunakan untuk membaar tagihan dalam %ual
beli"
0 " Wadi'atul Kha"a'in al #adidiyah atau 2otak Sim!anan #man (&afe "oosit 6o<) atau brankas "
Mekanismena' bebera!a Mashraf menewakan brankas ang bisa digunakan nasabah untuk
menim!an uangna atau surat$surat berharga dan lainna dengan biaa tertentu" Masing$masing
!ihak (nasabah dan mashraf) memegang kunci brankas tersebut "
9u!umnya: b$leh .
Alasan: #ermasu! iarah a#au asa se%a dengan upah !arena piha! Mashraf menye%a!an bran!as
#ersebu# .
Kedua. ,ada0i0 al Mashrafiyah al -s#i#smariyah a#au dep$si#$ un#u! inFes#asi .
'ai#u #i#ipan yang dima!sud!an un#u! niaga dan men+ari laba" bai! i#u dila!u!an $leh mashraf
maupun nasabah sendiri .
Peni#ipan sema+am ini #erdiri dari empa# ma+am .
Jenis per#ama: peni#ipan yang bisa diambil se#iap saa# )#abungan* .
Me!anismenya: nasabah meni#ip!an uang !epada Mashraf yang bisa diambil se#iap saa# di saa#
membu#uh!an. Jenis peni#ipan a#au #abungan seper#i inilah yang banya! dila!u!an masyara!a# luas
hari ini .
Ga!hri :
Para ulama mu#aa!hirin berbeda pendapa# mengenai peme#aan me!anisme seper#i ini dalam
bing!ai fi!ih .
Pendapa# per#ama :
Dang i#u dianggap sebagai pinaman dari nasabah !epada mashraf. Pendapa# ini dianu# $leh
may$ri#as ulama .
Argumen#asi :
Para ulama aman dahulu menga#a!an" KJrang yang meni#ip!an sesua#u )%adiah* !epada $rang lain
dan mengiin!an !epada yang di#i#ipi un#u! memberdaya!an a#au mengguna!an #i#ipannya ma!a
disebu# sebagai qardh )pinaman* .
Misalnya. anda memberi Haid 4333 riyal dan anda mengiin!an 8aid un#u! mengguna!an uang i#u"
un#u! ual beli misalnya" ma!a s#a#us uang #i#ipan anda bu!an %adiah lagi #e#api berubah menadi
qardh a#au pinaman .
-nilah !e#e#apan ulama yang saa# ini banya! dila!u!an $rang. Kalaupun #ida! ada iin se+ara Ferbal"
ma!a ada iin se+ara urf a#au !ebiasaan umum. &asabah meni#ip!an uangnya di mashraf dan
mengiin!an masraf mengguna!an uang #ersebu# un#u! ual beli" ma!a dengan begi#u uang #ersebu#
berubah menadi qardh dari piha! nasabah !epada mashraf .
Ji!a uang i#u hilang a#au ber!urang" piha! Mashraf ber#anggunga%ab penuh" inilah qardh i#u
sendiri .
Misalnya:anda meminam!an !epada uang 4333 riyal lalu uang i#u hilang a#au dile#a!!an di dalam
!$#a! dan !$#a! i#u pe+ah a#au di+uri" ma!a Haid ber#anggunga%ab a#as uang #ersebu#" !arena uang
i#u sudah menadi mili!nya. Berbeda dengan %adi0ah" i!a anda meni#ip!an uang !epada Haid agar
ia menyimpannya lalu ia menyimpan uang anda di #empa# penyimpanannya !emudian uang #ersebu#
di+uri" Haid #ida! menanggung !ehilangan #ersebu# dengan syara# dia #ida! #eled$r dalam
menyimpannya .
Mere!a menya#a!an. namun sesuai !esepa!a#an" Mashraf dalam hal ini harus ber#anggung a%ab
penuh a#as !ehilangan #ersebu#" sengaa a#au #ida!" #eled$r a#aupun #ida!" !arena p$la peni#ipan ini
sudah !eluar dari p$la asalnya yai#u %adi0ah menadi qardh .
Ji!a Mashraf bang!ru#" ma!a nasabah #ermasu! di!a#eg$ri!an sebagai $rang yang memili!i piu#ang
a#as Mashraf" bu!an pemili! barang #i#ipan. Sebab ada perbedaan i!a !i#a !a#a!an dia pemili!
piu#ang dengan pemili! #i#ipan" &abi bersabda #en#ang pembagian har#a $rang yang bang!ru#"
KBarangsiapa masih menemu!an har#anya pada se$rang yang bang!ru# ma!a dialah yang paling
berha! a#as har#a i#u L.
Ji!a !i#a !a#a!an" KS#a#usnya adalah #i#ipan a#au %adi0ah" ma!a peni#ip lebih berha! a#as har#a i#u
!e#i!a yang di#i#ipi bang!ru#" sesuai !e#en#uan &abi. Selagi dia masih menemu!an sisa har#a dari
$rang yang bang!ru# #ersebu#" ma!a dialah yang paling berha! a#asnya )sesuai !adar
!epemili!annya" pen#* .
A!an #e#api i!a !i#a !a#a!an" s#a#usnya adalah pinaman" ma!a s#a#usnya a!an menadi piu#ang
!e#i!a yang dipinami bang!ru#. Dimana har#a a!an dibagi !epada se#iap pemili! piu#ang .
Ma!sudnya" apabila Mashraf meminam dari beberapa $rang )qardh* sedang sebagian yang lain
s#a#usnya %adiOah" ma!a i!a !i#a !a#a!an s#a#us har#a Mashraf yang bang!ru# adalah har#a %adi0ah"
ma!a pemili! %adi0ahlah )nasabah* yang paling berha! a#as har#a sisa #ersebu#. Sedang yang
meminam!an #ida! berha! !arena s#a#us har#a i#u adalah mili! peni#ip )mu%adi* dan bagi Mashraf
s#a#usnya hanyalah amana# .
A!an #e#api se!arang" i!a Mashraf bang!ru#" bai! peni#ip )mu%adi0* maupun pemberi pinaman
sama-sama berha! masu! dalam hi#ungan. Masing masing mere!a berha! a#as bagian har#a yang
masih #ersisa di Mashraf. Ki#a #ida! mengis#ime%a!an para peni#ip )mu%adi* dengan alasan bah%a
har#a i#u amana#. Gida!" #e#api semuanya !i#a perla!u!an sebagai pemberi piu#ang !epada Mashraf .
1$n#$h: Haid mene !arena piha! Mashraf menye%a!an bran!as #ersebu# .
Kedua. ,ada0i0 al Mashrafiyah al -s#i#smariyah a#au dep$si#$ un#u! inFes#asi .
'ai#u #i#ipan yang dima!sud!an un#u! niaga dan men+ari laba" bai! i#u dila!u!an $leh mashraf
maupun nasabah sendiri .
Peni#ipan sema+am ini #erdiri dari empa# ma+am .
Jenis per#ama: peni#ipan yang bisa diambil se#iap saa# )#abungan* .
Me!anismenya: nasabah meni#ip!an uang !epada Mashraf yang bisa diambil se#iap saa# di saa#
membu#uh!an. Jenis peni#ipan a#au #abungan seper#i inila P

!" #$%&'()*+, -./01
PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP 2%3456789:; <$%&'=>'?@ABC,5DPPPPP
Q A$,EFG H9= 89C
A$IJK89,,E LMN%OA$-LP,EQ
R/S/0TU !" R #$ %&'(
)*+,-.+)/01234LMVW PPPPPPPP XYZ[MP,E\
]^_`IPa.bcde9fg PPPP O12 h !"#$%&
'() dQijk; 56789:;<=">?@A3*;'B/CDE
P O8/=YDl m567A$,E Q A5nA$IJKA5;
opPF^'LMVW Aqr, PF^'bcd menadi qardh
dari piha! nasabah !epada mashraf.
Ji!a uang i#u hilang a#au ber!urang" piha! Mashraf ber#anggunga%ab penuh" inilah qardh i#u
sendiri .
Misalnya:anda meminam!an !epada uang 4333 riyal lalu uang i#u hilang a#au dile#a!!an di dalam
!$#a! dan !$#a! i#u pe+ah a#au di+uri" ma!a Haid ber#anggunga%ab a#as uang #ersebu#" !arena uang
i#u sudah menadi mili!nya. Berbeda dengan %adi0ah" i!a anda meni#ip!an uang !epada Haid agar
ia menyimpannya lalu ia menyimpan uang anda di #empa# penyimpanannya !emudian uang #ersebu#
di+uri" Haid #ida! menanggung !ehilangan #ersebu# dengan syara# dia #ida! #eled$r dalam
menyimpannya .
Mere!a menya#a!an. namun sesuai !esepa!a#an" Mashraf dalam hal ini harus ber#anggung a%ab
penuh a#as !ehilangan #ersebu#" sengaa a#au #ida!" #eled$r a#aupun #ida!" !arena p$la peni#ipan ini
sudah !eluar dari p$la asalnya yai#u %adi0ah menadi qardh .
Ji!a Mashraf bang!ru#" ma!a nasabah #ermasu! di!a#eg$ri!an sebagai $rang yang memili!i piu#ang
a#as Mashraf" bu!an pemili! barang #i#ipan. Sebab ada perbedaan i!a !i#a !a#a!an dia pemili!
piu#ang dengan pemili! #i#ipan" &abi bersabda #en#ang pembagian har#a $rang yang bang!ru#"
KBarangsiapa masih menemu!an har#anya pada se$rang yang bang!ru# ma!a dialah yang paling
berha! a#as har#a i#u L.
Ji!a !i#a !a#a!an" KS#a#usnya adalah #i#ipan a#au %adi0ah" ma!a peni#ip lebih berha! a#as har#a i#u
!e#i!a yang di#i#ipi bang!ru#" sesuai !e#en#uan &abi. Selagi dia masih menemu!an sisa har#a dari
$rang yang bang!ru# #ersebu#" ma!a dialah yang paling berha! a#asnya )sesuai !adar
!epemili!annya" pen#* .
A!an #e#api i!a !i#a !a#a!an" s#a#usnya adalah pinaman" ma!a s#a#usnya a!an menadi piu#ang
!e#i!a yang dipinami bang!ru#. Dimana har#a a!an dibagi !epada se#iap pemili! piu#ang .
Ma!sudnya" apabila Mashraf meminam dari beberapa $rang )qardh* sedang sebagian yang lain
s#a#usnya %adiOah" ma!a i!a !i#a !a#a!an s#a#us har#a Mashraf yang bang!ru# adalah har#a %adi0ah"
ma!a pemili! %adi0ahlah )nasabah* yang paling berha! a#as har#a sisa #ersebu#. Sedang yang
meminam!an #ida! berha! !arena s#a#us har#a i#u adalah mili! peni#ip )mu%adi* dan bagi Mashraf
s#a#usnya hanyalah amana# .
A!an #e#api se!arang" i!a Mashraf bang!ru#" bai! peni#ip )mu%adi0* maupun pemberi pinaman
sama-sama berha! masu! dalam hi#ungan. Masing masing mere!a berha! a#as bagian har#a yang
masih #ersisa di Mashraf. Ki#a #ida! mengis#ime%a!an para peni#ip )mu%adi* dengan alasan bah%a
har#a i#u amana#. Gida!" #e#api semuanya !i#a perla!u!an sebagai pemberi piu#ang !epada Mashraf .
1$n#$h: Haid menerima uang dari Amru 4333 riyal" uga dari Ba!r" Shalih" -brahim dan Muhammad
seumlah uang. Ke#i!a Haid bang!ru# dan ha!im henda! memu#us!an pembagian har#a si muflis
)Haid* !epada para pemili! piu#ang" ma!a pemili! amana#7#i#ipan #ida! masu! dalam hi#ungan.
9arus dibeda!an" uang 433 riyal ini mili! si /ulan yang meni#ip dan diberi!an !epadanya. Adapun
para pemberi pinaman" mere!a harus berbagi !epada semua pemberi pinaman .
Ge#api yang berla!u di mashraf #ida! seper#i ini" semua s#a#usnya disama!an yai#u
;B s ;B e ;B b ;B a ;B g ;B a ;B i ;B ;B p ;B i ;B n ;B ;B a ;B m;B a ;B n ;B
;B q ;B a ;B r ;B d ;B h ;B.;B ;B S ;B e ;B h ;B i ;B n ;B g ;B g ;B a ;B ;B ;B e ;B l ;B a ;B s ;B";B
;B s ;B # ;B a ;B # ;B u ;B s ;B ;B h ;B a ;B r ;B # ;B a ;B ;B y ;B a ;B n ;B g ;B
;B d ;B # ;B i ;B # ;B i ;B p ;B ! ;B a ;B n ;B ;B ! ;B e ;B ;B m;B a ;B s ;B h ;B r ;B a ;B f ;B
;B b ;B u ;B ! ;B a ;B n ;B l ;B a ;B h ;B ;B %;B a ;B d ;B i ;B0;B a ;B h ;B ;B # ;B a ;B p ;B i ;B
;B q ;B a ;B r ;B d ;B h ;B";B ;B p ;B i ;B n ;B ;B a ;B m;B a ;B n ;B.;B
;B S ;B e ;B b ;B a ;B g ;B a ;B i ;B m;B a ;B n ;B a ;B ;B ;B i ;B ! ;B a ;B ;B a ;B d ;B a ;B
;B $ ;B r ;B a ;B n ;B g ;B ;B y ;B a ;B n ;B g ;B
;B m;B e ;B m;B i ;B n ;B ;B a ;B m;B ! ;B a ;B n ;B ;B ! ;B e ;B p ;B a ;B d ;B a ;B
;B m;B a ;B s ;B h ;B r ;B a ;B f ;B ;B E ;B E ;B E ;B E ;B E ;B E ;B E ;B E ;B E ;B E ;B E ;B E ;B
;B ;B 1(0 ;B D9 ;BS/ ;B ;.50K ;BSB4< ;B C30 ;B0D(54A ;B)7DJD ;BS/C( ;B 1DC( ;B J7.D9/
;B AJ ;B0D(-05* ;B 9J.<A ;B C30 ;B0D3J ;BS97A ;B DB=(* ;B0D:4( T0 ;B
;B P ;B e ;B n ;B d ;B a ;B p ;B a ;B # ;B ;B ! ;B e ;B d ;B u ;B a ;B";B ;B h ;B a ;B r ;B # ;B a ;B
;B i ;B # ;B u ;B ;B a ;B d ;B a ;B l ;B a ;B h ;B ;B h ;B a ;B r ;B # ;B a ;B
;A %;A a ;A d ;A i ;A0;A a ;A h ;A.;A ;A - ;A n ;A i ;A ;A p ;A e ;A n ;A d ;A a ;A p ;A a ;A # ;A
;A p ;A a ;A r ;A a ;A ;A a ;A n ;A a ;A l ;A i ;A s ;A # ;A . ;A
;A A;A l ;A a ;A s ;A a ;A n ;A:;A ;A ! ;A a ;A r ;A e ;A n ;A a ;A ;A h ;A a ;A r ;A # ;A a ;A
;A i ;A # ;A u ;A ;A d ;A i ;A b ;A e ;A r ;A i ;A ! ;A a ;A n ;A ;A ! ;A e ;A p ;A a ;A d ;A a ;A
;A m;A a ;A s ;A h ;A r ;A a ;A f ;A ;A d ;A a ;A n ;A ;A b ;A i ;A s ;A a ;A
;A d ;A i ;A a ;A m;A b ;A i ;A l ;A ;A ! ;A a ;A p ;A a ;A n ;A ;A s ;A a ;A ;A a ;A
;A ;A i ;A ! ;A a ;A ;A d ;A i ;A p ;A e ;A r ;A l ;A u ;A ! ;A a ;A n ;A . ;A
;A
;A B;A.;A ;A S ;A # ;A a ;A # ;A u ;A s ;A n ;A y ;A a ;A ;A # ;A e ;A # ;A a ;A p ;A
;A s ;A e ;A b ;A a ;A g ;A a ;A i ;A ;A %;A a ;A d ;A i ;A0;A a ;A h ;A
;A s ;A e ;A b ;A a ;A g ;A a ;A i ;A m;A a ;A n ;A a ;A ;A n ;A amanya" inilah pendapa# sebagian
analis .
Argumen#asi: sebab har#a i#u hanyalah har#a yang di#i#ip!an di mashraf yang bisa diambil se#iap saa#
!e#i!a membu#uh!an" ini elas merupa!an %adi0ah .
Garih: yang benar dalam masalah ini adalah pendapa# umhur bah%a s#a#us har#a yang di#i#ip!an di
mashraf adalah qardh a#au pinaman bu!an #i#ipan )%adi0ah* .
S$al bah%a pemili! bisa mengambil har#a i#u !apan saa" ma!a !ami !a#a!an" sifa# qardh #ersebu#
adalah pinaman #anpa syara# berupa ang!a %a!#u" sehingga pemili! bisa menari!nya !apan saa .
Dan sampai se!arang nama yang diguna!an masih %adai mes!i ha!i!a#nya adalah qardh !arena
penyebu#an seper#i ini sudah #erlanur p$puler di!alangan masyara!a# .
9u!umnya: ma!sudnya hu!um meni#ip!an har#a di mashraf yang mela!u!an muamalah riba .
Ga! diragu!an lagi bah%a meni#ip!an uang di sana #ermasu! #$l$ng men$l$ng dalam d$sa dan
permusuhan. Sedang Allah berfirman "
Dan ber#$l$ng men$l$nglah !alian dalam !ebai!an dan #aq%a dan angan ber#$l$ng men$l$ng
dalam d$sa dan permusushan )Al maidah 2*
Ke#i!a Mashraf-Mashraf sema+am ini mara!" para ulama berselisih pendapa# mengenai hu!umnya:
paling #ida! ada = pendapa# yang masyhur :
9arus dirin+i !arena mashraf #ida! bisa lepas dari dua hal diba%ah ini .
Per#ama" semua muamalah dalam mashraf #ersebu# haram. Ma!a #ida! b$leh meni#ip!an har#a di
mashraf ini !arena #ermasu! memban#u menghasil!an riba" sedang Allah berfirman "
Dan ber#$l$ng men$l$nglah !alian dalam !ebai!an dan #aq%a dan angan ber#$l$ng men$l$ng
dalam d$sa dan permusushan )Al maidah 2*
Kedua" mashraf memili!i sumber dana lain yang #ida! mengandung riba. 9u!umnya" b$leh
meni#ip!an barang di mashraf ini" selagi muamalahnya bu!an muamalah riba sama se!ali. Sebab di
mashraf seper#i ini masing-masing $rang yang meni#ip!an har#a" #ida! bisa dipas#i!an bah%a
har#anya diguna!an dalam muamalah riba%iyah. Ji!a demi!ian ma!a se+ara hu!um asal adalah
b$leh. Menauhi mashraf ini adalah lebih u#ama mes!i #ida! %aib .
9arus dirin+i apa!ah dibu#uh!an a#au #ida! .
Ji!a memang sanga# dibu#uh!an dan bersifa# dharura# ma!a b$leh" i!a #ida! ma!a dilarang. Bu#uh
dalam hal ini misalnya #ida! ada lagi #empa# yang aman un#u! menyimpan har#a dengan aman
!e+uali di mashraf seper#i ini" a#au di!ha%a#ir!an hilang. Ge#api i!a #ida! diperlu!an" haram
hu!umnya menyimpan har#a di mashraf ini .
9arus dirin+i" i!a masih memung!in!an menyimpan har#a di mashraf-mashraf yang mengguna!an
muamalah-muamalah masyru0ah ma!a hu!umnya %aib. Ji!a #ida! ada" dan !ebu#uhan mendesa!
un#u! menyimpan har#a di mashraf riba%i ma!a hu!umnya b$leh .
Pendapa# pilihan :
Jelas bah%a i!a manusia masing #ergan#ung dengan lembaga-lembaga riba sema+am ini" !ebu#uhan
mere!a a!an mashraf )ban!* a!an sema!in mengua#. Kebu#uhan a!an mashraf sudah begi#u ama!
dan hampir #ida! ada $rang yang mela!u!an #ransa!si ual beli !e+uali melalui mashraf. 9al ini
!arena desa!an !ebu#uhan berupa #rus# a#au !eper+ayaan !arena !ebanya!an muamalah #erlanur
#eri!a# dengan mashraf seper#i ini. A!an #e#api i!a $rang-$rang mau menahan diri dan berusaha
#ida! membu#uh!annya ma!a inilah yang lebih bersih .
Jenis Kedua: ,adai -#imaniyah )Pinaman berbunga*
Adalah !$n#ra! an#ara nasabah dan mashraf dimana piha! mashraf memberi!an seumlah uang
!epada nasbah un#u! diberdaya!an pada !urun %a!#u #er#en#u. Bisa dalam ben#u! riil a#au se+ara
s#a#us yang nasabah bisa mengambilnya se#iap saa#. Dmumnya mashraf #ida! a!an memberi!an
pinaman seper#i ini !e+uali ada manfaa# )berupa bunga7in#eres#* yang bisa mere!a dapa# .
9u!umnya: haram
Argumen#asi U :
Dang i#u adalah pinaman dari mashraf !epada nasabah. Mashraf mengambil manfaa# )bunga* dari
pinaman ini. Dan sebagaimana yang #elah !i#a bahas dalam bab arisan !arya%an" ada sa#u ri%aya#
dari shahaba# yang menya#a!an bah%a manfaa# yang diambil dari pinaman adalah riba" !ami #elah
sebu#!an beberapa !e#en#uannya .
9a!i!a#nya" pinaman di#uu!an agar bernilai san#unan dan berbua# !ebai!an !arena Allah" adapun
i!a pemberi pinaman mensyara#!an sesua#u" ma!a a!ad i#u sudah !eluar dari a!ad qardh a#au
pinaman .
9u!um a!ad ini haram mes!ipun nasabah menya#a!an !eya!inannya bisa melunasi pada #emp$
yang di#en#u!an. Misalnya" piha! mashraf mensyara#!an" K Ji!a anda #ida! bisa melunasi dalam
%a!#u yang di#en#u!an" anda a!an di!enai denda.6 ?alu nasabah menya#a!an" KSaya pas#i a!an
melunasinya saa# a#uh #emp$ !arena saya a!an memper$leh gai 6 .
Kami #egas!an" mu#la! haram hu!umnya mela!u!an a!ad seper#i ini mes!ipun peminam bisa
memas#i!an %a!#u pelunasannya. Mela!u!an a!ad yang haram seper#i ini adalah ba#al dan dilarang
!arena #ermasu! mema!an har#a $rang lain dengan ba#il .
Jenis Ke#iga. ,adiah li aalin )dep$si#$ berang!a*
'ai#u seumlah uang yang di#i#ip!an nasabah !epada mashraf un#u! !urun %a!#u #er#en#u dan #ida!
bisa diambil !e+uali dalam ang!a %a!#u yang disepa!a#i an#ara nasabah dan mashraf .
Me!anismenya. meni#ip!an uang seumlah 433.333 riyal !e mashraf dan #ida! bisa diambil !e+uali
se#elah le%a# ang!a %a!#u sa#u bulan. Sebagai imbal bali!nya" piha! mashraf memberi!an bunga
!epada nasabah. Sema!in panang ang!a %a!#unya sema!in besar bunga yang diberi!an .
9u!umnya: #a! diragu!an lagi hu!umnya elas haram. -ni adalah pendapa# umhur ulama
mu#aa!hirin .
9aram hu!umnya mela!u!an a!ad yang mengandung riba !arena riba mu#la! diharam!an" bunga
#ersebu# #ida! b$leh diambil .
Alasan: sebab" ini merupa!an pinaman yang menari! manfaa# dari uang yang dipinam!an. Dan
sebagaimana yang dielas!an bah%a se#iap pinaman yang menari! sua#u manfaa#" ma!a #ermasu!
riba. Ma!a" perbua#an nasabah meni#ip!an uangnya !epada masraf adalah pinaman" pinaman yang
memberla!u!an syara# a#as mashraf agar memberi!an bunga .
Syubha# dan sanggahan :
Sebagaian $rang ada yang beranggapan" b$leh mengambil bunga riba dan memberi!an beberapa
argumen" dian#ara yang paling #er!enal adalah :
Syubha# per#ama. riba yang haram adalah bunga dalam pinaman yang bu!an un#u! inFes#asi"
sedang pinaman seper#i ini adalah pinaman inFes#asi ma!a bunganya bu!anlah riba .
1a#a#an: beda an#ara pinaman inFes#asi dan pinaman yang murni hu#ang .
Pinaman yang murni hu#ang misalnya sese$rang meminam uang !epada anda un#u! membeli
ma!anan a#au pa!aian. Ma!a anda #ida! b$leh mengambil manfaa# dari pinaman #ersebu# !arena
hu!umnya haram. Sedang pinaman inFes#asi adalah anda meminam!an uang un#u! diguna!an
berdagang" bu!an un#u! dihabis!an begi#u saa. Ma!a mengambil bunga dari pinaman seper#i ini
b$leh hu!umnya .
Mere!a menga#a!an" pinaman yang banya! berla!u se!arang adalah pinaman inFes#asi" bu!an
pinaman yang sema#a-ma#a un#u! dihabis!an. Piha! mashraf mengambil simpada! bisa #erlepas
dari dua hal .
Dia #ida! #ahu )ahil* bah%a muamalah yang dia la!u!an mengandung riba .
9u!umnya. #ida! berd$sa .
Dalil: Allah berfirman "
6 Jrang-$rang yang #elah sampai !epadanya larangan dari Rabbnya" lalu #erus berhen#i )dari
mengambil riba*" ma!a baginya apa yang #elah diambilnya dahulu )sebelum da#ang larangan*. dan
urusannya )#erserah* !epada Allah.6 ):S. Al Baqarah.2>5*
Misalnya. ada $rang yang #ida! #ahu bah%a muamalah yang dila!u!an mengandung riba. Mung!in
!arena ia se$rang muallaf a#au hidup di daerah yang auh dari ling!ungan -slam" ma!a har#a yang
ber+ampur riba #ersebu# #e#ap menadi mili!nya dan dia #ida! berd$sa .
Dia #ahu bah%a muamalah i#u mengandung riba dan mengambil bunganya hu!umnya haram" lalu
dia ber#auba# .
9u!umnya. ada perbedaaan pendapa# an#ara -bnu Gaimiyah dan -bnul :ayim .
-bnu Gaimiyah. Ji!a dia mau ber#auba#" har#a ber+ampur riba i#u menadi mili!nya .
Dalil: Allah berfirman 6 "
6 Jrang-$rang yang #elah sampai !epadanya larangan dari Rabbnya" lalu #erus berhen#i )dari
mengambil riba*" ma!a baginya apa yang #elah diambilnya dahulu )sebelum da#ang larangan*. dan
urusannya )#erserah* !epada Allah.6 ):S. Al Baqarah.2>5*
Allah #ida! menyuruh un#u! membuang har#a riba #e#api hanya memrin#ah!an agar
meningal!annya. Mengembali!an har#a riba bu!anlah hal yang diperin#ah!an. Dan ini uga
memudah!an $rang yang ingin ber#auba# dari yang haram .
-bnul :ayim: i!a dia #ahu i#u muamalah riba" ma!a bunga riba i#u haram !arena berasal dari har#a
yang buru! )!habi#s*. Dia harus membuangnya dengan menyede!ah!annya un#u! !ebai!an .
Jenis !eempa#: Gabungan
'ai#u seumlah uang yang dip$#$ng!an dari pemasu!an para nasabah dan dibayar!an !epada
mashraf agar memili!i a!un #abungan yang bisa diambil se#iap %a!#u .
Dmumnya para nasabah sengaa #ida! menari! #abungan un#u! memper$leh bunga yang besar yang
diberi!an $leh piha! mashraf. Dari sisi bah%a nasabah bisa mengambil se#iap %a!#u" #abungan a#au
al %ada- al -ddi!hariyah sama dengan %ada- al ariyah #ah#a #halab. Sedang dari sisi bah%a
may$ri#as $rang sengaa #ida! menari! #abungan un#u! memper$leh bunga dari mashraf" enis
!eempa# ini sama dengan dep$si#$ berang!a .
9u!umnya: #ermasu! riba yang haram
Argumen#asi: a!ad ini #ermasu! pinaman dengan penari!an manfaa# )pinaman berbunga* .
Kesepuluh
Khi#ab ad Dhiman )Sura# Jaminan*
Se+ara e#im$l$gis: ad dhiman berasal dari !a#a dh$mnu yang ar#inya menghimpun .
Menuru# is#ilah fi!ih: mengambil alih a#au menamin apa yang sudah a#au a!an menadi !e%aiban
$rang lain dan bersifa# #e#ap .
1$n#$h aminan yang sudah menadi !e%aiban. Haid meminam!an pada Dmar 4333 Riyal
se!aligus menual m$bil padanya se+ara !redi#. Dengan begi#u" Dmar #elah memili!i !e%aiban
mengembali!an pinaman dan membayar m$bil. Kemudian pemberi pinaman memin#a ada piha!
!e#iga yang bisa memberi aminan a#as #anggungan-#anggungan #ersebu#. ?alu dida#ang!anlah piha!
!e#iga yang memberi!an aminan a#as Dmar .
1$n#$h yang a!an menadi #anggungan" misalnya ada $rang yang menga#a!an" K Juallah m$bil anda
pada $rang ini" saya yang a!an menamin pembayarannya L.
Sedang ma!sud dari bersifa# #e#ap adalah #anggungan #ersebu# #e#ap menadi #anggunga%ab yang
menghu#ang un#u! mengembali!an. Penamin hanya i!u# ser#a dalam #anggunga%ab saa .
Dhiman adalah a!ad irfaq dan ihsan" yai#u a!ad yang ber#uuan un#u! san#unan dan berbua# bai!"
hal ini di#unu!an $leh nash al :uran" as sunah dan -ma ulama .
Dalil al :uran" : dan siapa yang dapa# mengembali!annya a!an memper$leh bahan ma!anan
)sebera#* beban un#a" dan a!u menamin #erhadapnya6. ):S. 42:>2*
Adapun sunah " adalah hadi#s &abi dalam sunan Abi Abu Daud dan lainnya" KPenamin i#u
menanggung hu#ang.L Dan ima menegas!an hal ini .
Definisi Khi#ab Dhiman
Khi#ab Dhiman yang di!eluar!an $leh mashraf a#au yang disebu# uga al Kafala# al Mashrafiyah
adalah. sura# peranian yang didasar!an a#as permin#aan nasabah !epada piha! mashraf agar
membayar!an seumlah uang #er#en#u pada %a!#u #er#en#u !epada $rang !e#iga .
Pembagian Khi#ab Dhiman :
Dari sisi n$minal aminan )bai! berupa uang !ar#al" giral a#au yang lain sesuai !esepa!a#an* yang
diberi!an .
Jaminan Penuh. Ar#inya n$minal yang diberi!an seumlah n$minal yang dimin#a nasabah .
Misalnya. nasabah memin#a uang aminan seumlah 4 u#a Riyal lalu mashraf memberi!an 4 u#a
Riyal" ini disebu# aminan penuh. -n#inya" umlah yang diberi!an senilai yang dimin#a .
Jaminan #ida! penuh. 'ai#u pemberian aminan senilai separuh dari permin#aan .
Misalnya. nasabah memin#a aminan senilai 433 ribu riyal" lalu piha! mashraf hanya memenuhi
separuhnya a#au 53 ribu riyal .
Dari sisi p$la :
Khi#ab Dhiman -b#idai: yai#u sua#u !$mi#men dari $rang yang mengau!an #ender misalnya" un#u!
menunu!!an !esungguhanya dan !$mi#emennya .
!hi#ab Dhiman &ihai: sua#u !$n#ra! yang diau!an un#u! mela!u!an sua#u pe!eraan sesuai syara#-
syara# berla!u .
manfaa# Khi#ab Dhiman :
Para pemili! perusahaan biasanya mengau!an a#au mengambil Khi#ab Dhiman !e mashraf pada
saa# :
Ke#i!a memin#a #ender dari pemerin#ah )g$Fermen# #ender*. 'ai#u para pemili! m$dal a#au
perusahaan !e#i!a pemerin#ah melempar sua#u #ender" perusahaan a!an mengambil #ender #ersebu#
dengan har#a aminan. Daripada membayar dnegan uang sendiri dan #ida! bisa memanfaa#!annya
dalam #emp$ lama. ?alu dia mengau!an !hi#ab dhiman pada mashraf bah%a piha! mashraf a!an
menamin pada perusahaan #ersebu# dnegan uang senilai se!ian a#au se#ara dengan nilai yang
dimin#a $leh pemerin#ah .
- !"# $%& ' ($) *+, -&.
!/0 !" !,1 $%) 23 4$5 6 7%
8# %& #9 $# 75 :;< "# =>? @A
B
C#D 6

B
A 8 E F,
B
G+C 1H& =$3 $I, 4 J# $ ' ($&A =CK LK
8%#, 8 :;< "# ;2@, J5 3, 7% M3
N
, :;< G+ 6
B
>5
8 E F5, :;< G+ 1H& =$3 $I, 4 J5 3, ' *+,
-?A E# O<;$5 PK Q"# Q"# =$?, -?2 E#D =C@A
8D ;4 M0 R3>#A ;/ ;/ @ R3># S; =>? =A %& - T
2ontrak su!l barang" 2etika seorang !edagang ingin mendatangkan suatu !roduk, !ara !roduser
meminta surat %aminan agar mereka bisa menda!atkan %aminan dari harga barang ke!ada 3ank" 9alu si
!edagang meminta surat %aminan !ada 3ank dan menerahkanna ke!ada !ihak !roduser"
#nalogi dari !ola 2hitab Dhiman+
=lama mutaDakhirin berbeda !enda!at tentang bagaimana menganalogikan khitab dhiman" #da tiga
!enda!at'
#kad itu adalah #kad -ifalah" Ini !enda!at maoritas !ara analist"
#rgumentasi' sebab kifalah adalah %aminan atas hutang orang lain" Dan inilah ang ada dalam khitab
dhiman" &ihak mashraf men%amin hutang ang harus ditanggung oleh !edagang, atau orang ang ingin
melakukan bergaining baik ke!ada !ihak !emerintah mau!un !erusahaan"
(ukumna+ %ika dianalogikan dengan akad kifalah, maka hukumna dilarang"
#lasan'
2arena !ihak mashraf !asti akan mengenakan biaa tambahan atas kifalah ini sedang mengambil
u!ah atas kifalah hukumna dilarang" Sebagian ulama mengatakan, kifalah termasuk !erkara
ta:abudiyah" ,ang lain mengatakan, sebab tu%uan kifalah adalah untuk santunan dan
kebaikan, dengan demikian tidak boleh mengambil u!ah atau mengenakan biaa atas khitab
dhiman"
2arena hakikat kifalah adalah !iutang ang diberikan !en%amin ke!ada ang meminta %aminan"
.ika dikembalikan dengan !enambahan berarti itu riba" 2arena bagaimanan !un !ihak
mashraf !asti mengambil keuntungan dari !in%amanna atas nasabah"
#kad tersebut adalah akad wakalah
#lasan' sebab wakalah adalah, menggantikan !osisi orang lain dalam melakukan berbagai hal ang
dibolehkan" Dan inilah ang ada dalam khitab dhiman" Nasabah mewakilkan mashraf untuk melakukan
aktiEitas ang dibolehkan aitu !embaaran, %ika nasabah tidak mam!u melunasi tanggunganna"
(ukumna+ boleh"
#lasan+ karena mengambil u!ah atas akad wakalah hukumna boleh" 3iaa tambahan ang diminta
oleh !ihak mashraf atas nasabah adalah u!ah wakalah" Namun, hal ini masih !erlu dika%i lebih dalam"
#!a ang dise!akati oleh Mu%ammaD al Fi-h al Islami bahwa khitab dhiman ada dua macam+
=ang %aminan diberikan senilai nominal ang diminta nasbah" Misalna nasabah meminta %aminan
senilai 5 %uta rial, maka !ihak mashraf memberikan 5 %uta rial"
#nalogi' ini termasuk wakalah"
(ukumna' boleh"
.aminan tidak !enuh"
#nalog' termasuk kifalah"
(ukum+ dilarang"
#da!un 9a%nah Daimah lil 3uhuts al Ilmiah wal Ifta wad Da'wah wal Irsad mengharamkan secara
mutlak"
#lasan mereka+ sebab, uang muka ang disetorkan oleh nasabah ke!ada mashraf adalah rahn (bork)"
Mashraf akan mem!ergunakan uang tersebut, sedang uang tersebut bukanlah borg atau barang gadai ang
bisa ditunggangi atau di!erah susuna" &adahal rahn, atau barang gadai ang boleh dimanfaatkan adalah
ang berbentuk hewan ang bisa ditunggangi atau ang bisa di!erah dengan kom!ensasi memberi makan
hewan tersebut"
#kad ini men%adi sarana untuk memanfaatkan barang gadai oleh !enerima gadai (murtahin) ang hal ini
tidak di!erbolehkan, khususna %ika alasan gadaina adalah hutang" Sebab dengan begitu, !engambilan
manfaat tersebut termasuk !engambilan manfaat atas !iutang ang hukumna haram menurut sariat"
.arjih:
Saa kira !enda!at Mu%ammaD al Fi-h al Islami %auh lebih dekat dengan kebenaran karena akad se!erti
ini dibutuhkan" Se!erti ang telah saa sebutkan, orang ang tengah melakukan bergaining sulit untuk
memberikan seluruh hartana, !adahal setelah itu ia masih butuh untuk mengambilna kembali" 2ondisi
dimana ia tidak bisa memanfaatkan hartana akan berlangsung lama, dan itu akan menghalangina untuk
memanfaatkan harta dalam %angka waktu tersebut"
2esebelas+ Saham dan obligasi
Sebelum membahas lebih lan%ut tentang saham dan obligasi, kita harus memahami
terlebih dulu definisi Sirkah Musahamah dan !en%elasan mengenai berbagai as!ekna
berikut kom!arasina dengan !embagian sirkah !ada %aman dulu, mengacu !ada
!enda!at bebera!a !ara ulama"
!e3insi (yirkah Musahamah (Perseroan .erbatas)
&yirkah artina berkum!ul atas sesuatu"
Istilah fi-ih+ berkum!ul untuk menda!atkan hak atau !endaagunaan/ melakukan
usaha"
=ntuk as!ek *menda!atkan hak* bukan !oint utama dalam !embahasan ini"
3erserikat untuk menda!atkan hak misalna, 4aid dan =mar mewarisi rumah dari
aahna" Sehingga sekarang keduana memiliki hak (berserikat) dalam ke!emilikian
rumah tersebut" Inilah ang disebut berserikat dalam menda!atkan hak" Dan as!ek ini
tidak dibahas oleh !ara ulama dalam bab sirkah di berbagai literasi" ,ang mereka bahas
adalah as!ek kedua aitu sirkah dalam tasharruf atau !endaagunaan atau sirkah al
=-ud (.omany .ontra.ts)"
&embagian Sirkah al C=-ud+
&ara ulama membagi sirkah al =-ud men%adi lima bagian dan berselisih !enda!at
mengenai boleh tidakna hukum bagi kelima model sirkah ini" #kan teta!i ang benar,
kelima !ola sirkah berikut hukumna boleh"
Secara globalna adalah sebagai berikut'
&yirkah =inan+ dua orang ang berserikat atas harta dan usaha" Misalna ada dua
orang ang masing$masing mengeluarkan modal senilai 5AA ribu rial" 9alu
keduana sama$sama beker%a membuka usaha dengan modal itu"
&yirkah al Mudharabah
Seseorang memberikan modal ke!ada orang lain agar uang tersebut
dikembangkan dengan !embagian keuntungan ang %elas" Misalna anda
memberikan ke!ada seseorang uang se%umlah 5AA ribu rial untuk berdagang
dengan !embagian keuntungan ang %elas, misalna KA+KA"
&yirkah al ;ujuh
Dua orang atau lebih mengambil (membeli) barang ang dibeli dengan %aminan
kedudukan atau %abatan mereka dengan !embagian keuntungan ang dise!akati"
Misalna, 4aid dan =mar tidak memiliki harta, ta!i keduana memiliki %abatan atau
kedudukan di khalaak" 2emudian keduana mengambil barang dan memin%amna
lalu mem!erdagangkan barang ang diambil tersebut"
&yikratul Abdan)
#kad antara dua orang !engra%in dan !engusaha, atau sama$sama !engra%in, ang
beker%a dan mengadakan !embagian untung atas semua order ang diterima"
Misalna, ada dua orang tukang kau atau !andai besi" 2eduana melakukan akad
dan beker%a, hasil ang di!eroleh mereka berdua dibagi sesuai kese!akatan"

&yirkah Mufawadhah
Meru!akan akumulasi dari semua akad sebeluma" ,aitu, dua orang atau lebih
mengum!ulkan harta masing$masing dan keduana sama$sama beker%a,
menanggung hutang, saling berbagai untung dan lain sebagaina"
Sirkah mufawadhah adalah sirkah ang masing$masing orangna harus
menerahkan se!enuhna (yufawidh) !eker%aan$!eker%aan sirkah !erusahaan
sesuai bagian masing$masing"
Inilah sirkah$sirkah ang disebutkan ulama terdahulu" #da!un sekarang, sirkah
bisa berbentuk' !erusahaan trans!ortasi dan traEel, sirkah musahamah dan
lainna"
(yirkah Musahamah ($T)
,aitu sirkah ang modal diu%udkan dalam bentuk saham$saham ang nilaina sama"
Saham$saham ini bisa di!eroleh sesuai ketentuan ang berlaku" Sirkah Musahamah
adalah bentuk !erserikatan antara dua orang atau lebih dalam hal modal dan !erolehan
laba"
Sebagaimana ang telah di%elaskan dari definisi ini sirkah musamahah tidak keluar
dari bebera!a %enis sirkah ang disebutkan diatas" (ana sa%a, sirkah musahamah
memiliki karakter khusus beru!a saham$saham ang bernilai sama, misalna saham
senilai 5AAA rial" 2euntungan dibagi berdasarkan %umlah (!rosentase) ke!emilikan
saham"
0ktitab:
,aitu inEitasi ke!ada khalaak untuk membeli saham dan menanam modal"
Saham di lem!ar dan di!ublikasikan di media bahwa !erusahaan # misalna,
membuka atau men%ual sahamna" Dengan begitu akan ada orang ang membeli saham
tersebut dan men%adi anggota dalam sirkah tersebut"
Sikah musahamah tidak terle!as dari keem!at %enis sirkah ang telah disebutkan,
karenana !ola o!erasional dalam Sirkah Musahamah tidak terle!as dari 0 !ola'
Dewan !elaksana terdiri dari !emodal sekaligus !eker%a dan ini ang %amak ter%adi"
Sehingga !erserikatan ang ada adalah !erserikatan modal dan ker%a" #set
awal !erusahaan terdiri dari saham dan tenaga ker%a" Sedang !erolehan
keuntungan adalah deEiden bagi !ara !emilik saham (dewan komisaris)"
&ola ini adalah kombinasi antara &yirkah 5nan dan &yirkah Mudharabah"
&yirkah 5nan sendiri adalah !erserikatan ang melibatkan modal dan tenaga"
Sedang &yirkah Mudharabah adalah !emberian modal ke!ada orang lain untuk
diberdaakan" Dari sisi bahwa masing$masing memiliki modal, sirkah ini
termasuk &yirkah 5nan, sedang dari sisi bahwa ada ang beker%a dan ada ang
tidak, ini disebut sirkah mudharabah" Dan se!erti ang telah di%elaskan kedua
%enis ini hukumna boleh"
Dewan !elaksana terdiri dari !eker%a, bukan !emodal" Ini termasuk sirkah inan"
2arena tenaga ker%a dan modal berasal dari anggota sirkah" #nggota sirkah
memiliki modal dan tenaga dengan menewa dewan !elaksana"
dewan !elaksana memiliki bagian dari !rosentase laba !ara !emilik saham" Mereka
hana beker%a dan tidak memiliki saham" Ini disebut sirkah mudharabah"
;ingkasna, syirkah musahamah tidak le!as dari kem!at %enis sirkah ang
telah disebutkan"
!e3inisi (aham
Secara bahasa artina bagian" #da!un secara istilah adalah sertifikat ang
mere!resentasikan hak atas barang atau uang dalam modal sebuah sirkah
(!erusahaan) ang bisa di%ual belikan dan !emilikna menda!at laba tertentu darina"
Ma/am ma/am saham
Saham terbagi men%adi sekian %enis dalam tiga sudut !andang+
&ertama, Dari sisi wu%ud bendana'
Saham berwu%ud uang' aitu modal sirkah berwu%ud uang karena !ara !emodal
menerahkan uang baik uang emas, !erak atau kertas"
(ukumna' ulama se!akat bahwa %ika sahamna beru!a uang, sirkah tersebut sah
secara hukum"
Saham berwu%ud barang, aitu modal sirkah berwu%ud barang dagangan se!erti kain,
elektronik dan laina"
(ukumna' terda!at khilaf di antara ulama'
Maoritas ber!enda!at, %ika modal sirkah beru!a barang dagangan hukumna tidak
sah"
Mad1hab Imam Malik ang menurut sebuah riwaat %uga meru!akan !enda!at Imam
#hmad ang di!ilih oleh Saikhul Islam Ibnu )aimiah dan Ibnul 7aim
menatakan bahwa hukumna sah" Misalna ada dua orang ang berserikat dan
mengum!ulkan modal beru!a mobil, makanan, !akaian atau ang lain ang
dise!akati hukumna teta! sah" 3agian masing$masing bisa dihitung dari nilai
modal"
#lasan+ karena !ada dasarna semua muamalah itu boleh"
2edua dari sisi core atau wu%udna+
Saham dengan sertifikat bernama" ,aitu saham beru!a sertifikat ang nama !emilikna
tercantum %elas di dalamna"
(ukumna boleh karena tidak ada unsur gharar (ketidak%elasan)" Misalna 4aid
sebagai !emilik, maka namana tercantum di dalam sertifikat ke!emilikan
saham"
Saham beru!a sertifikat ang tidak mencantumkan nama !emilik dengan %elas" ,akni ang
hana mencantumkan bahwa saham ini milik seseorang"
(ukumna dilarang karena terda!at unsur gharar" )a!i %enis kedua ini ham!ir
tidak digunakan lagi !ada masa sekarang"
Dari sisi ke!emilikan hak
Saham ang memiliki !rioritas akses atas laba" Misalna KN laba di khususkan untuk
saham ini dan selainna dibagi secara merata ke!ada ang lain"
(ukumna+ dilarang"
#lasan+ tidak boleh mengambil laba lebih tan!a ada !enambahan !ada inEestasi
modal atau ker%a"
Saham istimewa ang berhak menda!atkan bonus tahunan meski !erusahaan tidak
mem!eroleh laba"
(ukumna+ dilarang"
#lasan+ karena dengan begitu saham tersebut berubah men%adi !in%aman ang
mengenakan bunga (baik beru!a uang atau bonus)" Dan itu termasuk riba"
Saham ang diberi hak untuk menda!atkan kembali %umlah saham secara utuh ketika
ter%adi likuidasi !erusahaan sebelum !ara !emilik saham ang lain, meski!un secara
hitungan sirkah (!erusahaan) sebenarna rugi"
(ukumna+ dilarang"
#lasan+ karena !ara ulama menebutkan, %ika ter%adi kerugian maka ditanggung
oleh semua !emilik saham berdasar !rosentase ke!emilikan" Dengan begitu,
semua !emilik saham menanggung kergugian" Mengistimewakan diri untuk bisa
mencabut saham dan tidak menanggung kerugian adalah sarat batil"
Sebab, sirkah dibangun di atas !ondasi keadilan bahwa semua mustarik
bertanggung%awab atas kerugian mau!un keuntungan" #da!un mengkhususkan
bebera!a saham ang tidak akan tersentuh rugi, boleh mencabut saham ketika
likuidasi !erusahaan sebelum inEestor ang lain agar tidak ikut menanggung
rugi adalah dilarang"
Saham ang memberikan hak bagi !ara !endaftar (!embeli) !ertama untuk mengenai
iktitab atau inEentasi !ada orang lain"
(ukumna+ boleh
#lasan+ sebab selain itu %uga berlaku !ada semuana, !ara !embeli !ertama
%uga memiliki hak agar ke!emilikan saham tidak dimasuki oleh orang lain lagi"
Saham ang memberikan lebih dari satu shaut (>>>>>>>>>>) !ada !ara !emilikna
(ukumna+ dilarang
#lasan+ akan menimbulkan keruwetan dalam hak !enda!atan tan!a ada alasan
sar'i"
Masalah
#ukum ikut serta menjadi pemilik saham di syirkah (perusahaan) yang bermodal
dan jenis usaha halal tapi terkadang melakukan muamalah riba.
Misalna+ sebuah sirkah mengundang inEestor untuk menanam modal" &erusahaan
ini sebenarna memiliki %enis usaha halal ta!i terkadang Oatau selalu$ melakukan
muamalah riba namun !rosentasena sedikit" Itulah ang ter%adi !ada !erusahaan
telekomunikasi bebera!a waktu silam" &erusahaan telekomunikasi memiliki bidang usaha
halal beru!a %asa telekomunikasi seluler dan ang lain" (ana sa%a ada bebera!a
muamalah riba didalamna" #!akah boleh membeli saham dari !erusahaan ini dan ang
semisalna>
#da tiga !enda!at mashur dalam hal ini+
&enda!at !ertama, (aram" Ini meru!akan !enda!at !ara analis ang membahas
masalah ini"
Dalil+
2eumuman lafad1 dalam aat ang mengharamkan riba,
+ai o%ang.o%ang )ang be%iman, 'anganlah kamu memakan %iba dengan be%lipat ganda (QS.
/:1/0)
Dan #llah telah menghalalkan %ual beli dan mengharamkan riba" (7S" B'BLK)
(adits Nabi dari .abir bahwa belua melaknat !emakan riba, ang mewakili, !enulis
dan saksina dan mengatakan , * mereka itu sama"*
Sisi argumentasina' !emilik saham dalam !erusahaan ini adalah orang ang
melakukan riba, sedikit atau banak" Dan seorang muslim tidak boleh melakukan
hal itu meski kadarna sedikit"
(adits Shahih dalam Shahihain dari #bu (urairah bahwa Nabi bersabda, * .ika aku
melarang sesuatu maka %auhilah"* 2ata sesuatu atau syai'in itu mencaku! ang sedikit
mau!un ang banak"
&ertimbangan memilih !enda!at ang melarang memiliki sisi maslahat beru!a
!embersihan diri dari riba" .uga mencegah kaum muslimin untuk ikut serta dalam
!erusahaan ang ter%erumus dalam riba dimana hal ini akan mendorong lembaga$
lembaga ribawi untuk meninggalkan riba" Selain itu, ini %uga akan membuka !eluang
usaha ang lebih masru' untuk lahan inEestasi kaum muslimin"
2aidah+ %ika ang halal dan ang haram men%adi satu maka ang haramlah ang
mendominasi" Meski kadarna sedikit, kecuali %ika kadarna tak bisa diukur lagi, maka
dimaafkan" Sebagaimana %ika dalam negeri ini bercam!ur antara ang halal dan ang
haram ta!i ang haram tak da!at diukur kadarna"
&enda!at kedua+ boleh dengan sarat kese!akatan dasar bentuk usaha ang
dilakukan bukan muamalah riba dan kadar riba bisa ditaksir" 2emudian dihitung dan
di!isah dari laba saham lalu diinfakkan untuk !roek amal"
Dalil+
2aidah fikih+ sesuatu ang dibolehkan %ika ber!osisi sebagai efek, ta!i dilarang %ika berdiri
sendiri (integral)" Misalna muamalah riba ang datang sebagai efek atau dam!ak dari
usaha ang dilakukan dan bukan meru!akan .ore atau bentuk asal dari usaha tersebut"
2aidah ini memiliki bebera!a contoh+
Nabi membakar kebun kurma 3ani Nadhir" &embakaran ini mengakibatkan
terbunuhna serangga dan burung$burung %uga hewan lain" &adahal
membunuh dengan a!i diharamkan sebagaimana dalam sabdana, * )idak
boleh meniksa dengan a!i kecuali ;abb !emilik a!i"* #kan teta!i
!embunuhan dengan a!i ini adalah efek semata, bukan sesuatu ang
dimaksud" Dengan begitu hukumna men%adi boleh"
=lat di dalam kurma" Misalna ada orang mengambil kurma ang didalamna
ada ulat lalu memakan kurma itu" ,ang se!erti itu boleh" #kan teta!i %ika ia
mengeluarkan ulat itu lalu hendak memakanna, ada ang mengatakan tidak
boleh karena ulat men%adi sesuatu ang dimaksud untuk dimakan, bukan ikut
termakan"
Inilah kom!arasina" &erusahaan se!erti ini bentuk usahana JJN halal dan
riba adalah sesuatu ang mengikuti atau sebagai efek sa%a" Maka menurut
!enda!at ini, asas dasar usahana tidak boleh berbau riba"
5a1aban untuk dalil ini.
=lama ang ber!egang !ada !enda!at !ertama menanggah argumentasi ini"
Mereka menatakan, * Menggunakan kaidah dalam hal ini adalah sebuah
kekeliruan" Sebab, kaidah ini digunakan oleh !ara ulama untuk !erkara$
!erkara ang tidak bersifat simultan atau berkelan%utan" Sehingga efek atau
sesuatu ang mengikuti (tabi') dimaafkan, !adahal %ika hal itu di%adikan tu%uan
dari !erbuatan hukumna haram dan tidak diam!uni" Sedang sirkah atau
!erusahaan ang bermuamalah dengan riba sifatna berkelan%utan atau terus
menerus" Maka kaidah ini tidak boleh di!akai"
2aidah+ .ika ha%at sudah men%adi desakan kebutuhan orang banak, statusna berubah
men%adi dharurat" Dan dharurat akan mengubah ang dilarang men%adi boleh"
Sanggahan+
2aidah ini masih masih di!erdebatkan" 2arenana dalam kitab *Sarhul al Fawaid*
disebutkan, !enda!at maoritas menatakan bahwa kebutuhan tidak bisa disamakan
statusna dengan status dharurat"
2aidah ini sebagaimana dinatakan !ara ulama memiliki batasan dan sarat$sarat
tertentu" Diantarana' tidak ada nash sar'I ang melarang, %ika ada nash sar'I ang
melarang kebutuhan tersebut tidak bisa diubah statusna men%adi dharurat" Dan dalam hal
ini ada nash ang mengharamkan riba"
,ang termasuk batasan %uga adalah, kebutuhan tersebut adalah
kebutuhan terhada! sesuatu ang secara nash disebutkan memang
dibolehkan" Misalna akad salam dan i%arah, tadhbib al ina', dan
memakai sutra untuk menghalau kutu dan !enakit gatal"
2aidah+ a!a$a!a ang tidak mungkin dihindari, maka hukumna ma'fu (dimaafkan)" Dan
riba semacam ini tidak mungkin bisa dihindari"
3antahan+
,ang tidak mungkin dihindari, dan hukumna men%adi ma'fu (dimaafkan), adalah
ang mengakibatkan masyaqqah atau kesulitan ang sangat memberatkan"
Sekarang ada orang ang ikut serta dalam sirkah ang tercemar riba itu dan ada
ang tidak" Dan kita lihat ang tidak ikut serta, tidak lantas mengalami kesulitan"
Disam!ing masih ada alternatif inEestasi di tem!at ang lebih halal"
Pendapat ketiga:
(arus ada !erincian' !aling tidak sirkah dibagi men%adi tiga'
Sirkah atau !erusahaan ang asal mula bidang usahana memang haram" Misalna
!roduksi dan %ual beli minuman keras, %ual daging babi dan lainna" ,ang se!erti ini %elas
tidak boleh menanam saham di dalamna"
!erusahaan ang bidang usahana halal hana sa%a dalam bebera!a muamalah ada
unsur haramna ta!i hana sedikit" ,ang se!erti ini %uga tidak boleh"
&erusahaan ang !ada dasarna bidang usahana halal hana sa%a terkadang ada
muamalah riba di dalamna" 3iasana meru!akan !erusahaan besar ang melaani
kebutuhan dharurat masarakat sehingga kesulitan untuk berle!as diri sama sekali" .enis
ketiga ini hukumna boleh menanam saham di dalamna"
#lasan+ adana maslahat ang besar dalam !engembangan !erusahaan ang
melaani kebutuhan khalaak"
3antahan terhada! alasan ini+
Sebuah maslahat agar bisa diakui sebagai maslahat harus memenuhi bebera!a sarat
diantarana, tidak menelisihi nash, %ika menelisihi maka tidak boleh"
3eradu maslahat" 3isa dikatakan, maslahatna %ustru %ika meninggalkan !erusahaan$
!erusahaan se!erti itu" Dimana dengan begitu akan ada maslahat ang lebih besar
beru!a terbukana !eluang$!eluang bagi !erusahaan$!erusahaan ang ang bersih"
Dengan berkomitmen untuk hana menanam modal !ada !erusahaan$!erusahaan ang
bersih, maka !erusahaan$!erusahaan ini, dengan animo masarakat ang tinggi akan
berusaha meningkatkan mutu !ersonelna"
!e3inisi (anadat (6bligasi)
Sanadat adalah bentuk !lural dari sanad ang secara bahasa berarti menghim!un
sesuatu dengan sesuatu ang lain"
Secara terminologis, sanadat atau 8bligasi adalah sertifikat ang berisi kontrak antara
inEestor dan !erusahaan, ang menatakan bahwa inEestor tersebut/!emegang obligasi
telah memin%amkan se%umlah uang ke!ada !erusahaan" Sertifikat ini diterbitkan oleh
!erusahaan atau negara" Meneru!ai sebuah !in%aman bertem!o lama" Di da!atkan
dengan cara inEentasi"
Man3aat obligasi
8bligasi adalah bentuk lain dari !in%aman (qardh)" 3ebera!a !erusahaan besar
menggunakan obligasi sebagai sumber modal" 3aik untuk memenuhi kebutuhan
!erusahaan ang besar atau untuk menutu! hutang$hutang" 2emudian mereka melem!ar
obligasi di bursa modal" Mereka tidak menginginkan adana inEestor atau !emilik saham
baru, teta!i hana menginginkan adana orang ang mau memin%amkan uang !ada
mereka untuk kemudian dibagi laba"
(ukumna+ .umhur ulama menatakan obligasi hukumna haram"
#lasan+ karena obligasi adalah bentuk !in%aman ang menarik manfaat"
3ebera!a analist menebutkan bahwa !embolehan obligasi adalah !enda!at lama"
#da!un sekarang ham!ir semua ulama se!akat bahwa obligasi hukumna haram"
2arenana dirilislah bebera!a fatwa'
#l #1har merilis fatwa haramna !ada 5JGG M" .uga Nadwah al #swa- al Maliah
(Sim!osium &asar 2euangan) Maroko di ;abat merilis fatwa haramna !ada tahun 5H5A
(" dan Mu%amma' al Fi-h al Islami di .edah merilis fatwana !ada tahun 5H5A ("
Maka %elas bahwa obligasi adalah haram karena termasuk !in%aman ang mengambil
faidah atau manfaat" &enda!at seru!a %uga dinatakan oleh Ibnu 7udamah dan Ibnul
(a1m'
Beda (aham dan 6bligasi
Status &emilik obligasi adalah kreditor atau !enghutang ke!ada !erusahaan" Sedang
!emilik saham adalah bagian dari !erusahaan"
!emilik obligasi harus membaar bunga !ada kurun masa tertentu, baik usahana laba
atau rugi" 3erbeda dengan !emilik saham mereka akan menda!at laba %ika untung dan
%ika !erusahaan rugi tidak menda!at a!a$a!a"
&emilik saham memiliki kewenangan untuk menghadirkan semua !emilik saham,
melakukan Eoting atau mengontrol ker%a mana%erial" Sedang !emilik obligasi tidak memiliki
kewenangan melakukan itu semua"
Setia! sirkah memiliki saham teta!i belum tentu memiliki obligasi" 2arena ada
!erusahaan ang sedang membutuhkan suntikan dana dan ada ang tidak"
&emilik saham tidak bisa menuntut nilai sahamna selagi !erusahaan masih utuh, sedang
!emilik obligasi berhak menuntut nilai obligasi karena hana meru!akan !in%aman dalam
kurun tertentu" .ika waktu ang ditentukan datang, dia berhak meminta kembali nilai
obligasina"
wallahua'lam shalawat dan salam semoga tercurah ke!ada Nabi Muhammad dan
shahabatna semuana"

Anda mungkin juga menyukai