KELAS: 3A
NIM : 185221022
&ۚ &س &ِّ &&ش&& ْي& طَ& ا& ُ&ن& ِم& َ&ن& ا& ْل& َم َّ ا&لَّ& ِذ& ي& َ&ن& يَ& & أْ& ُك& لُ& و& َ&ن& ا&ل&ر&ِّ& بَ&& ا& اَل يَ& قُ& و& ُم&& و& َ&ن& إِ& اَّل َك& َم&& ا& يَ& قُ&& و& ُم& ا&لَّ& ِذ& ي& يَ& تَ& َخ& ب&َّ& طُ&& هُ& ا&ل
َ &ِٰ& َذ& ل
&ُك& بِ& أَ&نَّ& هُ& ْم& قَ& ا&لُ& و&ا& إِ& نَّ& َم& ا& ا& ْل& بَ& ْي& ُع& ِم& ْث& ُل& ا&ل&ر&ِّ& بَ&& ا& ۗ& َو& أَ& َح&& ل&َّ& هَّللا ُ& ا& ْل& بَ& ْي&& َع& َو& َح&& ر&َّ& َم& ا&ل&ر&ِّ& بَ&& ا& ۚ& فَ& َم& ْ&ن& َج&& ا& َء& ه
&ب
ُ &&ص & َ&ح& ا &ْ &َك& أ َ &&ِف& َو& أَ& ْم&& ُر& هُ& إِ& لَ& ى& هَّللا ِ& ۖ& َو& َم& ْ&ن& &َع& ا& َد& فَ& أُ&و&ٰ&لَ& ئ &َ &ََم& ْ&و& ِ&ع& ظَ& ةٌ& ِم& ْ&ن& َ&ر& ب&ِّ& ِه& فَ& ا& ْن& تَ& هَ& ٰ&ى& فَ& لَ& هُ& َم& ا& َس& & ل
&ا&ل&نَّ& ا& ِر& ۖ& هُ& ْم& فِ& ي&هَ& ا& َخ& ا&لِ& ُد& و& َن
Artinya : "Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) : dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),
maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka: mereka kekal
didalamnya." (QS. Al-Baqarah :275)
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Swt. telah menghalalkan atau
memperbolehkan jual beli dan mengharamkan riba sehingga hal tersebut
menjadi panduan bagi seorang muslim dalam bertransaksi muamalah.
Para Ulama Islam sejak zaman nabi hingga sekarang sepakat bahwa
hukum jual beli (ba'i) secara umum hukumnya mubah. Adapum secara
logika, manusia sangat membutuhkan barang-barang yang dimiliki oleh
manusia lain dan jalan untuk memperoleh barang orang lain tersebut
dengan cara jual beli (ba'i) dan islam tidak melarang manusia melakukan
hal-hal yang berguna bagi mereka.
1. Antara penjual dan pembeli dapat merasa puas dan berlapang dada dengan
jalan suka sama suka dan tidak boleh ada yang dirugikan satu sama lain.
2. Dapat menjauhkan seseorang dari memakan atau memiliki harta yang
diperoleh dengan cara batil.
3. Dapat memberikan nafkah bagi keluarga dari rezeki yang halal.
4. Dapat ikut memenuhi hajad hidup orang banyak (masyarakat) dan
mengajarkan hidup bermasyarakat (sosial).
5. Dapat membina ketenangan, ketentraman, dan kebahagiaan bagi jiwa
karena memperoleh rezeki yang cukup dan menerima dengan rida terhadap
anugera dari Allah.
6. Dapat menciptakan hubungan silahturahmi dan persaudaraan antara
penjual dan pembeli.