Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Memehami Tentang Jual Beli Serta Hal-Hal Yang Berkaitan Dengannya


Disusun untuk memenuhi tugas fiqih muamalah
Dosen Pengampu: Dr. Nurliana, SHI.MA

DISUSUN OLEH:

FITRI NURPADILA ( 12130120516 )

KHAIRUNNISA

RASTI DWITA

FAKULTAS USHULUDDIN

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023M/1444H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga penulisdapat menyelesaikan penyusunan
makalah “ Jual Beli “ dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.

Tugas makalah dengan judul islam dan etos kerja bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat yang di berikan pada mata kuliah fiqih muamalah,
dalam menyelesaikan makalah ini kami dalam satu kelompok yang telah di
tentukan, sangat bekerja sama dalam rangka penyusunan. Terutama kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu bapak Dr. Nurliana, SHI.MA
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.

Meskipun demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


sebagainya di dalam makalah ini, baik itu berupa tanda baca, tata bahasa, maupun
isinya. Sehingga kami akan menerima lapang dada jika ada yang memberi saran
ataupun tanggapan. Demikian yang dapat disampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat dengan sebaik-baiknya khususnya penulis.

Pekanbaru, 24 February 2023

Fitri Nurpadila
Khairunnisa
Rasti Dwita
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................


DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
A. Pengertian , rukun dan syarat jual beli .................................................
B. Barang- barang yang terlarang untuk diperjual belikan .......................
C. Jual online/salam/khiyar dan jual beli kredit .......................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................
A. KESIMPULAN ....................................................................................
B. SARAN ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jual beli (bisnis) dimasyarakat merupakan kegiatan rutinitas yang


dilakukan setiap waktu oleh semua manusia. Tetapi jual beli yang benar menurut
hukum Islam belum tentu semua orang muslim melaksanakannya. Bahkan ada
pula yang tidak tahu sama sekali tentang ketentutanketentuan yang di tetapkan
oleh hukum Islam dalam hal jual beli.

Di dalam al-Qur’an dan Hadist yang merupakan sumber hukum Islam


banyak memberikan contoh atau mengatur bisnis yang benar menurut Islam.
Bukan hanya untuk penjual saja tetapi juga untuk pembeli. Sekarang ini lebih
banyak penjual yang lebih mengutamakan keuntungan individu tanpa berpedoman
pada ketentuan-ketentuan hukum Islam. Mereka cuma mencari keuntungan
duniawi saja tanpa mengharapkan barokah kerja dari apa yang sudah dikerjakan.

Setiap manusia yang lahir di dunia ini pasti saling membutuhkan orang
lain, akan selalu melakukan tolong-menolong dalam menghadapi berbagai
kebutuhan yang beraneka ragam, salah satunya dilakukan dengan cara berbisnis
atau jual beli. Jual beli merupakan interaksi social antar manusia yang
berdasarkan rukun dan syarat yang telah di tentukan. Pada intinya jual beli
merupakan suatu perjanjian tukar menukar barang atau benda yang mempunyai
manfaat untuk penggunanya, kedua belah pihak sudah menyepakati perjanjian
yang telah dibuat.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian, rukun dan syarat jual beli ?

2. Apa saja barang-barang yang terlarang diperjual belikan?

3. Apa itu jual beli salam/online/khiyar dan jual beli kredit ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian rukun dan syarat jual beli

2. Untuk mengetahui apa saja barang-barang yang terlarang diperjual


belikan

3. Untuk mengetahui apa itu jual beli salam/online/khiyar dan jual beli
kredit
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian, rukun dan syarat jual beli

1. Pengertian jual beli

Menurut KBBI jual beli artisnya persetujuan saling mengikat antara


penjual, yakni pihak yang menyerahkan barang, dan pembeli sebagai pihak
yang membayar harga barang yang dijual menjual dan membeli. Jual beli
dalam istilah fikih dikenal dengan istilah al-bai’ yang artinya menjual,
mengganti, dan mengubah sesuatu untuk sesuatu yang lain.

Lafal albai’ dalam bahasa Arab kadang-kadang digunakan untuk


menyatakan lawannya, yaitu frasa asy-syira (beli). Jadi, frase al-bai’
kapasitas menjual, namun pada saat yang sama ia kapasitas membeli.
Membeli dan mempromosikan atau usaha menurut bahasa berasal dari
bentuk jamak dari frase dan konjungsinya adalah “penjualan keterampilan
yang mana. Menurut bahasa, membeli dan mempromosikan kemampuan
mengubah sesuatu untuk sesuatu.

Makna jual beli oleh para ulama, Menurut ulama Syafi'iyah


memberikan definisi jual beli sebagai suatu aqad yang mengandung tukar-
menukar harta dengan harta dengan syarat yang akan diuraikan nanti untuk
memperoleh kepemilikan atas benda atau manfaat untuk waktu selamanya.
Menurut Ulama Hanafiyah, jual beli adalah : “Pertukaran harta (benda)
dengan harta berdasarkan cara khusus (yang dibolehkan)” dan Menurut
Imam nawawi dalam al-majmu' mengatakan “Jual beli adalah pertukaran
harta dengan harta untuk kepemilikan”.

Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan


jalan melepaskan hak milik atas dasar saling merelakan. Dalam hal jual
beli pasti ada hukumnya dan adapun hukum dalam hal jual beli yaitu
terdapat atau dijelaskan di dalam al-quran surat albaqarah ayat 275 :

‫س‬ّ ِّۗ ِ ‫شي ْٰط ُي ِهيَ ْال َو‬ ْ ‫الش ٰبْا ََل يَقُ ْْ ُه ْْىَ ا ََِّل َك َوا يَقُ ْْ ُم الَّز‬
ُ َّ‫ِي يَت َ َخب‬
َّ ‫طَُ ال‬ ّ ِ َ‫اَلَّ ِزيْيَ يَأ ْ ُكلُ ْْى‬
ٍ‫ْا فَ َو ْي َجا ََء‬ ِّۗ ‫الش ٰب‬
ّ ِ ‫ّٰللاُ ْالبَ ْي َع َّ َح َّش َم‬
‫ْا َّا َ َح َّل ه‬ ۘ ‫الش ٰب‬
ّ ِ ‫ٰر ِل َك ِباًََّ ُِ ْن قَالُ ْْْٓا اًَِّ َوا ْالبَ ْي ُع ِهثْ ُل‬
ٰ ُ ‫عادَ فَا‬
‫ّل ِٕى َك‬ ‫ف َّا َ ْه ُش ٍْٓ اِلَى ه‬
َ ‫ّٰللاِ ِّۗ َّ َه ْي‬ َ ‫ظةٌ ِ ّه ْي َّس ِبّ َٖ فَا ًْتَِٰ ى فَلََ َها‬
َ ِّۗ َ‫سل‬ َ ‫َه ْْ ِع‬
َ‫اس ۚ ُُ ْن فِ ْي َِا ٰخ ِلذ ُّْى‬
ِ ٌَّ‫ب ال‬ ْ َ‫ا‬
ُ ٰ‫صح‬
Artinya : Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena
gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli
sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari
Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.1

Di dalam ayat tersebut allah telah menjelaskan bahwasanya hukum


dari jual beli itu boleh atau dihalalkan oleh allah swt. Telah kita ketahui
dan membaca di dalam sejarah hidupnya nabi muhammad saw bahwa
beliau dulu bekerja dalam hal jual beli beliau mencari nafkah dengan
memper jual beli barang.

2. Rukun jual beli

a. Penjual dan pembeli

Ahli fiqih sepakat menetapkan bahwa syarat yang paling vital


adalah harus ada pemasar dan konsumen yang telah memenuhi
kesepahaman untuk diperbolehkan melakukan transaksi muamalah. Wajar
menjadi salah satu yang penting. Jika salah satu dari keduanya, baik
pembeli atau penjual, adalah laki-laki atau perempuan yang dinyatakan
1
Q.S Al-Baqarah Ayat 275
sakit jiwa, maka transaksi jual beli yang dilakukan dianggap tidak sah
menurut hukum syariah. Selain cerdas, baligh atau sudah dewasa juga
penting.

b. Ijab Qabul

kedua jual beli adalah ijab qabul. Ketika penjual mengatakan ijab
kabulnya kepada pembeli, misalnya seorang penjual mengatakan kepada
pembeli “Saya jual buku ini kepada anda seharga 15 ribu rupiah secara
tunai. Buku yang Anda tawarkan dengan biaya itu secara tunai.

c. Barang atau jasa

jual beli, mahasiswa menetapkan bahwa barang yang


diperjualbelikan harus memenuhi ketentuan tertentu agar dapat
dilaksanakan akad. Sehingga jual beli dan promosi menjadi sah secara
syariah. Barang atau penawaran yang dijual tidak boleh ilegal, memiliki
kelebihan dan harus diketahui kondisinya.

3. Syarat jual beli

Ketentuan atau syarat Jual Beli untuk membeli dan berpromosi


secara sah ( halal ) ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Jual beli dilakukan dengan pengakuan dan kerelaan kedua


belah pihak saat transaksi dilakukan, baik pelanggan maupun
vendor harus memiliki pemikiran yang matang, matang, dan
sadar

b. Ada penyelesaian atau kontrak antara dua peristiwa untuk


transaksi

c. Barang yang ditransaksikan sepenuhnya milik penjual

d. Obyek yang diperdagangkan bukan lagi barang yang


melanggar syariah atau hukum

e. Memiliki nilai yang jelas.


Hal yang paling hakiki dari syarat jual beli dalam Islam
adalah proses yang dilakukan secara jujur, transparan, tanpa
paksaan dan tidak merugikan kedua belah pihak.

B. Barang-barang yang terlarang diperjual belikan

1. Khamer (Minuman Keras)

Dari Aisyah ra, dia berkata: Ketika beberapa ayat yang tersisa dari
surah al-Baqarah diturunkan, Nabi keluar (bertemu para sahabatnya) dan
kemudian berkata (kepada mereka), “Dilarang membeli dan menjual
anggur .”

2. Bangkai, Babi dan Patung

Dari Jabir bin Abdullah ra, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah


bersabda ketika ia dulu berada di Mekkah pada saat penaklukan Mekkah,
“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah melarang penjualan anggur,
bangkai, daging babi dan patung-patung. .” Rasulullah saw pernah
ditanya, “Apa pendapatmu tentang lemak bangkai, karena digunakan untuk
mengecat perahu, kulit minyak dan digunakan sebagai lampu oleh orang-
orang?” Dia menjawab, “Tidak, karena itu haram.” Kemudian Rasulullah
bersabda saat itu, “Allah melaknat orang Yahudi, karena Allah
mengharamkan lemak bangkai, mereka mencairkannya, lalu
mempersembahkannya, lalu mereka memakan harganya.” ( muslim )

3. Anjing

4. Gambar Yang Hidup

Dari Sa’id bin Abil Hasan, dia berkata: Ketika aku berada di sisi
Ibnu Abbas ra tiba-tiba seorang laki-laki datang kepadanya dan bertanya
kepadanya “Ya Ibnu Abbas, dan sebenarnya aku bekerja sebagai pelukis
gambar-gambar ini.” Maka Ibnu Abbas berkata kepadanya, “Aku tidak
akan menyampaikan lagi kepadamu selain apa yang aku dengar dari
Rasulullah. Meskipun tidak mungkin baginya untuk meniupkan roh ke
dalam dirinya selamanya.” Maka pria itu berubah dengan pergantian yang
luar biasa dan wajahnya menjadi kuning. Kemudian Ibnu Abbas berkata
kepadanya, "Celakalah kamu! Jika kamu tidak patuh dan akan melanjutkan
profesimu, maka kamu harus (menarik) pohon-pohon ini; dan segala
sesuatu yang tidak memiliki kehidupan."

5. Buah yang belum matang

Dari Anas bin Malik ra, dari Nabi, bahwa dia melarang
mempromosikan buah-buahan sampai benar-benar asli dan kurma sampai
sempurna. Dia ditanya, "Apa (tanda) terbaik?" Dia menjawab "Merah
atau berwarna kuning." Dari dia (Anas bin Malik) ra, bahwa Rasulullah
melarang mempromosikan buah sebelum sempurna. Kemudian dia biasa
ditanya, "(Tanda) apa yang terbaik?" Dia menjawab, "Sampai merah."
Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Bagaimana pendapatmu jika Allah
mencegah buahnya sempurna, lalu dengan alasan apa salah seorang dari
kalian mengambil harta saudaranya.”

6. Biji-bijian yang belum matang atau sempurna

“Dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah melarang jual beli kurma
sampai terlihat jelas, dan (haram) jual beli gandum sampai kenyang dan
aman dari hama; Dia melarang penjual dan pembeli.” (Muslim)

C. Jual beli salam/online/khiyar dan jual beli kredit

1. Jual beli salam/online/khiyar

Muslimbeli online digambarkan sebagai jual beli barang dan jasa


melalui media digital, khususnya melalui web atau online. Salah satu
contohnya adalah menjual barang dagangan secara online melalui internet
selesai melalui bukalapak.com, berniaga.com, tokobagus.com, lazada.com,
shopee dan lainya. Menurut Suherman , berbelanja dan menjual melalui
web adalah “(perjanjian jual beli yang dilakukan dengan menggunakan
keterampilan elektronik (internet) baik berupa barang maupun berupa
jasa)”. Atau belanja dan jual beli dengan menggunakan internet adalah
“suatu akad yang disepakati dengan menentukan sifat-sifat tertentu dengan
cara membayar ongkos terlebih dahulu sedangkan barang diantar
kemudian”

Berdasarkan penjelasan diatas dapat di artikan bahwa jual beli yang


terjadi dimedia elektronik, yang mana transaksi jual beli tidak
mengharuskan penjual dan pembeli bertemu secara langsung atau saling
menatap muka secara langsung, dengan menentukan ciri-ciri. jenis barang,
sedangkan untuk harga nya dibayar terlebih dahulu baru diserahkan
barangnya. Sedangkan karakteristik bisnis online, yaitu: Terjadinya
transaksi antara dua belah pihak, adanya pertukaran barang, jasa, atau
informasi dan Internet merupakan media utama dalam proses atau
mekanisme akad tersebut.2

2. Jual beli kredit

Jual beli kredit merupakan salah satu bentuk jual beli yang populer
di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Mekanisme jual beli yang
memungkinkan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan
pendapatan terbatas. Dengan mekanisme ini, pelanggan dapat memiliki
barang dengan harga yang sangat tinggi, kecuali harus membayar uang
atau tunai.

Jual beli kredit adalah mekanisme jual beli dimana harga barang
dibayar secara berkala (cicilan, cicilan) dalam jangka waktu yang telah
disepakati. Dimana penjual harus membayar tarif barang secara mencicil
dalam jumlah dan jangka waktu yang positif. Sulaiman bin Turki
mendefinisikan belanja dan promosi kredit sebagai berikut:

‫حال م ب يع ع لي ع قد‬, ‫جل مؤ ب ثمن‬, ‫ا ي ؤدى‬ ‫ع لي م‬


‫م ع لومة أجزاء‬, ‫م ع لومة أو ات ف ي‬

2
Jurnal, Tira Nur Fitria, jual beli online dalam hokum islam dan negara
Artinya "Beli dan promosikan di tempat penyerahan barang
terlebih dahulu, sedangkan biayanya dibuat berdasarkan
kesepakatan beberapa waktu kemudian"3

Hukum Jual Beli Kredit Ada perbedaan pendapat, ada yang


membolehkan dan nadanya juga melarang, ulama dari 4 madzhab yaitu
Syafi'iyah, Hanafiyah, Malikiyah, Hanbaliyah, Zaid bin Ali dan mayoritas
santri mengizinkan berbelanja dan berjualan dengan ini sistem, setiap
harga barang yang menjadi obyek transaksi adalah sama dengan harga
uang atau lebih tinggi. Namun, mereka membutuhkan kejelasan akad,
yaitu kesepakatan antara penjual dan konsumen bahwa jual beli itu tentu
dengan sistem kredit. Dalam transaksi semacam ini, vendor biasanya
menyebutkan dua harga, yaitu harga tunai dan harga kredit. Pembeli harus
jelas tentang membeli dengan uang tunai atau kredit.alam

3
Imam Mustofa, Fiqh Muamalah Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2016), h.49.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dari makalah ini ialah tentang jual beli adalah suatu
suatu aqad yang mengandung tukar-menukar harta dengan harta dengan syarat
yang akan diuraikan nanti untuk memperoleh kepemilikan atas benda atau
manfaat untuk waktu selamanya. Dan dalam jual beli ada rukun seperti salah
satunya ada penjual dan pembeli, juga ada syarat jual beli salah satunyapen jual
dan pembeli harus rela sama rela.

Jual beli online adalah jual beli yang terjadi dimedia elektronik, yang mana
transaksi jual beli tidak mengharuskan penjual dan pembeli bertemu secara
langsung atau saling menatap muka secara langsung, dengan menentukan ciri-ciri.
jenis barang, sedangkan untuk harga nya dibayar terlebih dahulu baru diserahkan
barangnya. Jual beli kredit adalah mekanisme jual beli dimana harga barang
dibayar secara berkala (cicilan, cicilan) dalam jangka waktu yang telah disepakati.

B. Saran

Dari makalah ini banyak yang bisa kita pelajari yaitu tentang Apa itu jual
beli bagaimana rukun jual beli secara jual beli dan apa itu jual beli online dan jual
beli kredit bagaimana hukumnya di dalam makalah ini kita bisa mempelajari
tentang hal-hal tersebut.

Dan demi kesempurnaan makalah ini, saya mengharapkan masukan yang


membangun. Semoga bermanfaat dan senantiasa menjadi manusia yang selalu
menjaga atau memelihara agama dengan baik. Sebagai bahan kajian yang baik
maka perlu untuk mengkaji setiap apa yang disajikan di dalamnya atau di pahami
dengan metode yang baik dan benar (jelas).
DAFTAR PUSTAKA
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015), h. 275
Imam Mustofa, Fiqh Muamalah Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2016), h.49.
Jurnal, Tira Nur Fitria, jual beli online dalam hokum islam dan Negara
Q.S Al-bagarah ayat 275

Anda mungkin juga menyukai