Laporan Amensalisme
Laporan Amensalisme
dilakukan pada dua medium dan masingmasing medium berisi 5 biji Vigna radiata
. Setelah itu dilakukan perlakuan
pengamatan setiap hari selama 2 minggu.
Pemberian ekstrak dua kali setiap hari
sebanyak 3 tetes pada pukul 09.00 WIB
dan 15.00 WIB. Selama pengamatan
dicatat pula tinggi tanaman dan jumlah
daun pada tabel pengamatan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Fungsi Perlakuan dan Bahan
Penelitian ini bertujuan untuk
meneliti pengaruh pemberian alelopati
terhadap suatu jenis tumbuhan terhadap
pertumbuhan tumbuhan lain. Sehingga dari
penelitian ini akan diketahui tingkatan
pengaruh alelopati terhadap pertumbuhan
suatu jenis tumbuhan. Pada penelitian ini
yang digunakan sebagai bahan penelitian
adalah pertumbuhan pada tanaman Vigna
radiata.
Sedangkan
alelopati
menggunakan ekstrak dari tanaman
Ocimum
citrodorum
dan
Cosmos
caudatus. Penggunaan Vigna radiata
karena perkecembahannya lebih cepat
dibandingkan dengan biji yang lain.
Penggunaan Ocimum citrodorum dan
Cosmos caudatus karena ekstrak dari
tumbuhan tersebut mengandung senyawa
X yang mampu menggagu metabolisme
tumbuhan lain, sehingga tumbuhan lain
yang berada disekitarnya akan mati.
Perlakuan pertama yang dilakukan
dalam praktikum ini adalah merendam biji
Ocimum citrodorum dengan air sebelum
disemai. Hal tersebut bertujuan untuk
mempercepat pertumbuhan, yakni proses
dormansi pada biji. Perendaman dilakukan
selama
semalam,
bertujuan
utuk
menghindari agar biji tidak mengembang
dan tidak membusuk. Kemudian biji
a) Konsentrasi Ekstrak 0%
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 0% Kemangi Dan Jumlah Daun Setiap Hari
Gambar 2. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 0% Kemangi Dan Tinggi Batang Setiap Hari
Gambar 3. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 0.5% Kemangi Dan Jumlah Daun Setiap Hari
Gambar 4. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 0.5% Kemangi Dan Tinggi Batang Setiap Hari
Gambar 5. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 1% Kemangi Dan Jumlah Daun Setiap Hari
Gambar 6. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 1% Kemangi Dan Tinggi Daun Setiap Hari
Konsentrasi Ekstrak 5%
Gambar 7. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 5% Kemangi Dan Jumlah Daun Setiap Hari
Gambar 8. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 5% Kemangi Dan Tinggi Batang Setiap Hari
sineol,anthol,apigenin,stigmaasterol,triptof
an,tannin,sterol, dan boron ( Hariana,2007;
Dharmayanti,2007). Sedangkan kimia
yang terkandung dalam kenikir di
antaranya adalah saponin, azadirachtin,
flavanoid, polifenol, dan minyak atsiri.
Sedangkan kandungan yang terdapat pada
bunga kenikir adalah mengandung tagetiin
0,1%,
terthienyl,
helenian
0,74%,
flavoxanthin (Utami,2008).
Sehingga dari kedua grafik tersebut
dapat dikatakan bahwa pertumbuhan biji
yang ditetesi dengan ekstrak kemangi dan
ekstrak kenikir mengalami peningkatan
pada 1-11 hari masa awal pertumbuhan,
setelah itu tumbuhan akan memberikan
respon terhadap adanya alelopati, salah
satunya layu. Hal tersebut seuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa Dalam
interaksi alelokemis, tumbuhan bersaing
secara interaksi biokimia, yaitu salah satu
tumbuhan mengeluarkan/mengekskresikan
senyawa beracun ke lingkungan sekitarnya
dan pada akhirnya dapat mengakibatkan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan
dari tumbuhan yang lain yang berbeda di
lingkungan tersebut. Gangguan-gangguan
tersebut antara lain adalah gangguan
perkecambahan biji, kecambah menjadi
abnormal, pertumbuhan memanjang akan
terhambat, perubahan susunan sel-sel akar
dan lain sebagainya. (Molles, 1999).
Namun
dari
hasil
grafik
konsentrasi 5% persen ini tidak sesuai
dengan hasi praktikum yang seharusnya
berdasarkan
teori
dampak
yang
diakibatkan oleh konsentrasi ekstrak
alelopati 5% legih tinggi dari pada 1%.
sedangakan hasil dalam penelitian ini
adalah kebalikannya.
Gambar 9. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 10% Kemangi Dan Jumlah Daun Setiap Hari
Gambar 10. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 10% Kemangi Dan Jumlah Daun Setiap Hari
Grafik
tinggi
tanaman
menunjukkan bahwa tinggi tanaman yang
diberi ekstrak kemangi dan kenikir
mengalami peningkatan pertumbuhan dari
minggu ke-3 sampai minggu ke-14 untuk
pengulangan kedua (garis merah/ ekstrak
kenikir) sedangkan untuk pengulangan
pertama (garis biru/ ekstrak kemangi/0
masih mengalami peningjkatan dari
minggi ke-3 sampai minggu k-12. Hal
tersebut disebabkan karena efek dari
pemberian
alelopati
sudah
dapat
mempengaruhi pertumbuhan. Adanya
perbedaan efek yang ditimbulkan dari
penetesan ekstrak alelopati kemangi dan
kenikir karena kandungan senyawa
didalam keduanya berbeda. Hal tersebut
sesuai dengan teori yang mnyatakan
bahwa Kandungan kimia yang terdapat
pada kemangi diantaranya yaitu 1,8
sineol,anthol,apigenin,stigmaasterol,triptof
an,tannin,sterol, dan boron ( Hariana,2007;
Dharmayanti,2007). Sedangkan kimia
yang terkandung dalam kenikir di
antaranya adalah saponin, azadirachtin,
Gambar 11. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 12,5% Kemangi Dan Jumlah Daun Setiap Hari
Gambar 12. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 12,5% Kemangi Dan Jumlah Daun Setiap Hari
Gambar 13. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 15% Kemangi Dan Jumlah Daun Setiap Hari
Gambar 14. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 15% Kemangi Dan Tinggi Batang Setiap Hari
Gambar 15. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 20% Kemangi Dan Jumlah Daun Setiap Hari
Gambar 16. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi 20% Kemangi Dan Tinggi Batang Setiap Hari
Grafik
tinggi
tanaman
menunjukkan bahwa tinggi tanaman yang
diberi ekstrak kemangi dan kenikir
mengalami peningkatan pertumbuhan dari
minggu ke-1 sampai minggu ke-14 untuk
pengulangan kedua (garis merah/ ekstrak
kenikir) sedangkan untuk pengulangan
pertama (garis biru/ ekstrak kemangi/0
masih mengalami peningkatan dari minggu
ke-1 sampai minggu k-11 kemudian mati.
Hal tersebut disebabkan karena efek dari
pemberian
alelopati
sudah
dapat
mempengaruhi pertumbuhan. Adanya
perbedaan efek yang ditimbulkan dari
penetesan ekstrak alelopati kemangi dan
kenikir karena kandungan senyawa
didalam keduanya berbeda. Hal tersebut
sesuai dengan teori yang mnyatakan
bahwa Kandungan kimia yang terdapat
pada
kemangidiantaranyayaitu1,8sineol,anthol,a
pigenin,stigmaasterol,triptofan,tannin,stero
l,
dan
boron
(Hariana,2007;
Dharmayanti,2007). Sedangkan kimia
yang terkandung dalam kenikir di
antaranya adalah saponin, azadirachtin,
menghambat
pertumbuhan
dan
perkembangan tumbuhan sasaran (Rice,
1984).
3.4 Alelopati pada Tumbuhan Ocimum
citrodorum dan Cosmos caudatus
Kandungan yang terdapat pada
kemangi dan kenikir berbeda, yaitu
Kandungan kimia yang terdapat pada
kemangi diantaranya yaitu 1,8 sineol
,anthol,apigenin,stigmaasterol,triptofan,tan
nin,sterol, dan boron (Hariana,2007;
harmayanti,2007). Kandungan lainnya
pada tanaman kemangi ini adalah asam
askorbat,asam kafeat, iskulin, histidin,
magnesium,
dan
betasitosterol
(Avianto,2007). Daun kemangi memiliki
kandungan utama berupa minyak atsiri
dengan eugenol. Sealin itu juga
mengandung flavon apigenin,luteolin,
flavon
O-glikosida
apigenin
7-O
glukorondia, luteolin 7-O glukoronida,
flavon C-glukosida orientin, molludistin
dan asam ursolat (Sudarsono dkk, 2002).
Penelitian secara fitokimia yang telah
dilakukan dapat dibuktikan adanya
flavonoid,glikosid,asam
gallic
dan
esternya, asam caffeic, dan minyak atsiri.
Minyak atsiri pada kemangi memiliki
kandungan utama eugenol sebesar 70,5%
Beberapa bahan kimia yang
terkandung dalam kenikir di antaranya
adalah saponin, azadirachtin, flavanoid,
polifenol, dan minyak atsiri. Sedangkan
kandungan yang terdapat pada bunga
kenikir adalah mengandung tagetiin 0,1%,
terthienyl, helenian 0,74%, flavoxanthin
(Utami,2008).
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pemberian ekstrak