07/11/2014
(Sambungan)
KATA PENGANTAR
(Berisi basa-basi : tujuan penulisan makalah, ucapan
terima kasih, dan lain-lain).
I. PENDAHULUAN
(Berisi : latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, dan lain-lain)
II. PEMBAHASAN
(Tulis topik khusus/spesifik sesuai tema / bidang yang
dibahas, dapat dirinci ke dalam sub-sub topik. Pembahasan diarahkan ke aspek-aspek ontologi pendidikan,
epistomologi pendidikan, dan axiologi pendidikan).
III. KESIMPULAN
07/11/2014
(sambungan)
KATA PENGANTAR
(Berisi basa-basi dan ucapan terima kasih kepada semua
pihak terkait).
I. PENDAHULUAN
(Berisi latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat)
II. RINGKASAN (INTISARI) ISI BUKU
( Intisari dibuat perbab, sub bab, pasal dan seterusnya.
III. ULASAN / KOMENTAR / TIMBANGAN
(Berisi penilaian kritis tentang kebaikan dan kekurangan
buku dari aspek kejelasan konsep, cakupan isi, aspek bahasa, dan lain-lain).
07/11/2014
10
11
3.Setelah pembacaan hasil reviu selesai, moderator memberikan kesempatan kepada anggota kelompok non penyaji untuk menyampaikan tanggapan berupa :pertanyaan. per
mintaan penjelasan, komentar keritik, sanggahan,ataupun
komentar dukungan
4Tanggapan dilakukan secara perorangan atas nama kelompok. Sebaiknya moderator memberi pembatasan waktu me
nanggapi agar kelompok lain mendapatkan kesempatan
yang sama untuk menanggapi.
5.Moderator membagi kesempatan menanggapi dalam beberapa termin
6.Setelah penanggapan dalam satu termin selesai. moderator
menyilahkan penyaji memberi jawaban.
07/11/2014
12
13
14
07/11/2014
15
FILSAFAT PENDIDIKAN
~Filsafat Pendidikan, sintesis dari kata Filsafat dan Pendidikan, yang berarti filsafat
tentang pendidikan atau pendidikan dilihat dari
sudut pandang Ilmu Filsafat. Atau bagaimana
ilmu filsafat melihat dan memahami pendidikan.
`~ Apakah Filsafat itu?
Inggeris : Philosophy
Yunani : Phylosophia
Phylos adalah cinta, sophia adalah kebijaksanaan
07/11/2014
16
17
18
Berdasarkan konsep-konsep dasar yang merupakan sifat dasar filsafat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa:
FILSAFAT ADALAH HASIL USAHA MANUSIA
DENGAN MENGGUNAKAN AKAL- BUDINYA UNTUK MEMAHAMI SECARA RADIKAL, INTEGRAL,
DAN UNIVERSAL TENTANG HAKIKAT SARWA
YANG ADA (HAKIKAT TUHAN, ALAM, MANUSIA,
DUNIA, HIDUP, SESUDAH HIDUP, DAN HAKIKAT
PIKIRAN ATAU AKAL- BUDI ITU SENDIRI).
07/11/2014
19
20
21
1. KESADARAN (AWARENESS)
Kesadaran (awareness) yaitu situasi di mana rohaniah berfungsi dan mampu mencerap, mengolah, dan memberi makna terhadap rangsangan
sensual yang bersifat eksternal.
07/11/2014
22
2.DORONGAN (MOTIVATION)
Tekanan / kecenderungan dari dalam (rohani) untuk mengarahkan atau memfokuskan kesadaran
terhadap suatu obyek tertentu disebut dorongan
atau motivasi.
Dorongan untuk berpikir itu muncul karena berbagai sebab, antara lain:
a. Ada rangsangan eksternal melalui organ sensual. Rangsangan itu dicerap diolah, dimaknai dan
direkam (disimpan) dalam ingatan (memori).
(bersambung)
07/11/2014
23
(sambungan)
Rangsangan yang diberi makna itu mengundang
naluri keingintahuan lebih lanjut dan megundang
selera, bahkan mengundang berbagai macam penafsiran.
b. Ada rangsangan internal dari dalam berupa: kebutuhan, keinginan, naluri keingintahuan, pertimbangan nilai, dan lain-lain.
3. PROSES BERPIKIR (PROS. INTELEKTUAL)
Proses berpikir (proses rohani-bio-chemis-fisis)
di dalam pusat kesadaran (otak / sistem saraf)
yang memungkinkan ditemukannya makna dari
hasil berbagai hasil pencerapan.
07/11/2014
24
25
26
4.Pengecapan (melalui lidah), bersumber dari pencerapan larutan zat-zat tertentu, dan tercerap rasa :
- Manis
- Pahit
- Masam / asin
- Gurih,
- Pedas / pedis dan lain-alain
5.Perabaan (melalui kulit), melalui saraf kulit. Dari
rangsangan itu tercerap :
- Rasa panas
- Rasa halus, kasar, dan lain-lain.
07/11/2014
27
28
(Bersambung)
07/11/2014
29
(Sambungan)
~ Pemaknaan (pemahaman) terjadi pada saat
terjadi pertautan (asosiasi) antara satu atau
lebih makna yang telah ada (tersimpan) dalam pusat kesadaran (ingatan), atau hasil pencerapan baru telah diberi makna ber
dasarkan (mengacu) pada perbedaharaan
pengetahuan yang telah ada.
07/11/2014
30
31
3. Mengurut (sekuensi)
A sebelum B
C sesudah B
E bersama F
4. Proses menganalisis (mengurai)
A, B, C, dan D bagian dari E
C terdiri dari U, V, W, X, T, dab Z
5. Proses mensintesis (menggabung)
P, Q, R, S, T dan V merupakan Q
6. Menghitung (mengkalkulasi)
A+B+C+D=Y
AxBxCxD=Z
AB=C
(bersambung)
07/11/2014
32
33
34
(Sambungan)
~ Menilai (membenarkan / menyalahkan) pengetahuan, melihat keunggulan dan kekurangannya, ba
baik dari segi keapaan, kebagaimanaan dan keme
gapaannya.
~ Menemukan hakikat (unsur-unsur paling mendasar) suatu pengetahuan.
~ Menemukan makna yang paling dalam dan lengkap dari suatu pengetahuan.
~ Mencari dan menemukan keterkaitan (koherensi)
antara berbagai pengetahuan.
~ Membimbing dan mengarahkan tindakan yang lelebih layak.
07/11/2014
35
36
(sambungan)
~ Berapa lama?
~ Sampai kapan?
~ Untuk apa?
~ Dan seterusnya
Filsafat selalu berupaya menemukan :
~ Kejelasan
~ Keruntutan
~ Kemanfaatan
~ Kemungkinan
Dan seterusnya
07/11/2014
37
(sambungan)
4.Filsafat selalu bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu :
~ Apa?
~ Bagaimana?
~ Mengapa?
~ Berapa?
~ Dimana?
~ Dari mana?
~ Kemana?
~ Kapan?
(Bersambung)
07/11/2014
38
39
(sambungan)
~ Substansi
~ Konsepsi
~ Sifat-sifat
~ Fungsi / peranan
~Guna
~ Dan lain-lain
4. Mencari dan menemukan keterkaitan logis
antara semua komponen dan unsur yang
ada.
(bersambung)
07/11/2014
40
(sambungan)
~ Hubungan / Keterkaitan logis (bernakna) antara
lain :
~ Hubungan kausal
~ Hubungan fungsional
~ Hubungan struktural
~ Hubungan komplementer
~ Hubungan assosiasi
~ Hubungan genetik
~ Hubungan fungsi matematik
(bersambung)
07/11/2014
41
(sambungan)
~ Hubungan sosial
~ Hubungan kultural
~ Hubungan historis
~ Hubungan moril
~ Hubungan hirarki
~ Hubungan kategorial
~ Dan lain-lain
07/11/2014
42
43
07/11/2014
44
45
07/11/2014
46
47
48
49
(sambungan)
b.Mengassosiasi, mengaitkan, mengkorelasi hasil pencerapan awal dengan sesuatu yang sejenis, yang pernah tercerap sebelumnya (terekam di dalam file memori sebagai pengetahuan).
c.Informasi baru tersebut diinterogasi(dikomparasi,dikorelasi, dikonfirmasi) dengan penge
tahuan lama yang telah dlmiliki sebelumnya.
d.Pemberian makna terhadap informasi, berupa
makna yang sama atau berbeda dengan penge
tahuan yang lama. Proses inilah yang disebut
prosespemaknaanatau proses mengetahui.
07/11/2014
50
51
~1.Metode adalah langkah dan aktivitas yang teratur, tertib dan terukur yang saling terkait secara fungsional untuk menghasilkan suatu produk.
~2.Langkah atau aktivitas dapat bersifat fisik, dapat pula bersifat mental (inelektual), atau secara
bersama.
~3.BERFILSAFAT: aktivitas mental utamanya berpikir, dibantu oleh fungsi-fungsi mental lainnya
seperti : tafakur (merefleksi), dan lain-lain.
07/11/2014
52
~4.Metode adalah cara atau rangkaian beberapa cara yang teratur, sistematis, terukur dengan prosedur yang baku.
~5.Metode yang bersifat fisik lebih mudah dipahami
karena wujudnya kongkrit (dapat diamati dengan
alat dria). Sedangkan altivitas mental (intelektual)
seperti berfilsafat tidak mudah karena wujudnya sangat abstrak. Namun demikian aktivitas
mental terebut analog dengan aktivitas fisik.
07/11/2014
53
~ Pada dasarnya ada dua metode kefilsafatan paling dasar dan elementer, yaitu :
1. Menganalisis
2. Mensintesis
~ Proses menganalisis yaitu aktivitas mengurai unsur-unsur (bagian-bagian) yang papaling kecil dan esensial dari sesuatu obyek yang ada (being), baik yang nyata atau
tidak nyata, kongkrit atau abstrak, eksist
atau noneksist.
07/11/2014
54
55
56
(sambungan)
~Semua hal di atas merupakan proses analisis terhadap keamanan sebagai konsep
yang abstrak.
PRABOT-PRABOT METODOLOGI
~Tujuan berpikir / berfilsafat pada hakikatnya
adalah untuk membuat kesimpulan yang
benar tentang sesuatu yang ada (being).
07/11/2014
57
~Kesimpulan atau simpulan adalah keaan di mana kesadaran akal-budi (intelektual) kita menerima / menolak / menyetujui
makna kebenaran tertentu yang dibangun
dari suatu rangkaian konsep atau premis
yang dengan sendirinya pasti brnar atau
pasti salah.
~Proses pencapaian kesimpulan itu disebut LOGIKA atau OPERASI LOGIK.
07/11/2014
58
~LOGIKA, adalah aturan-aturan atau cara-cara untuk mencapai kesimpulan yang benar melalui suatu perangkat premis.
~PREMIS, adalah pernyataan atau kalimat yang
mengandung pendapat (gagasan) yang telah terbukti kebenarannya atau benar dengan sendirinya.
~Sesuatu yang benar dengan sendirinaya, atau diakui kebenarannya yaitu kebenaran yang telah teruji melalui realitas, pengalaman, eksperimen, atau
pendapat umum.
07/11/2014
59
60
61
62
63
(sambungan)
~Kita akan bertaruh bahwa si A itu akan mencapai
usia > 70 tahun.
~Untuk menyimpulkan bahwa si A berpeluang besar
mencapai usia > 70 tahun, maka kita memerlukan
data statistik tentang usia rata-rata dan usia maksimal guru baru meninggal.
~Data statistik itu merupakan premis yang cukup
kuat kebenarannya.
~Berdasarkan data statistik itu dapat disimpulkan
bahwa si A (yang guru / dosen itu) berpeluang
atau tidak untuk mencapai usia > 70 tahun.
07/11/2014
64
65
(sambungan)
-Alam semesta yang sangat canggih dan rumit
dianalogikan dengan sebuah sistem komputer /
internet yang sangat canggih dan rumit, meskipun tidak secanggih dan serumit dengan alam
semesta sebab komputer dan internet itu sendiri
adalah bagian dari alam semesta.
-Kita ketahui secara pasti bahwa komputer / internet itu tidak mungkin menciptakan dirinya atau
tercipta dengan sendirinya.
-Pasti ada sang insinyur yang telah merancang dan
menciptakan komputer / internet.
07/11/2014
66
67
5.Observasi (pengamatan).
~Suatu kesimpulan dapat diuji kebenarannya melalui pengamatan, baik oleh orang yang menyimpulkan maupun oleh orang lain.
MISAL :
Jika ada pernyataan : Di luar kelas hujan turun.
Pernyataan (kesimpulan) ini dapat diuji kebenaran
nya melalui observasi.
~Jika hasil observasi membuktikan bahwa di luar
benar- benar hujan turun maka kesimpulan itu
benar.
(bersambung)
07/11/2014
68
69
(sambungan)
-Realitas umum yang sudah diterima kebenarannya secara umum / universal.
-Hukum-hukum alam.
MISAL :
- Salah satu sudut segitiga besarnya nol dera
jat.
- Ia tetap kenyang, meskipun sudah tiga hari
ia tidak makan.
- Di kampung saya mata hari terbit uf. barat.
07/11/2014
70
LANGKAH-LANGKAH / PROSES
BERFILSAFAT
1. Menyadari adanya masalah tentang sesesuatu yang ada
Masalah yaitu keadaan / kondisi di mana
terjadi kesenjangan antara apa yang
ada dengan : apa yang seharusnya
~Setiap kesenjangan biasanya berimplikasi : kerugian, kesusahan. kesengsaraan,
dan lain-lain.
07/11/2014
71
72
(bersambung)
- Menemukan bukti-bukti keterkaitan
- Memahami konsep / substansi komponen.
4. Membangun kerangka konsepsional tentang saling keterkaitan antara komponenkomponen masalah.
- Nemahami jenis / bentuk keterkaitan.
- Menguji (memferivikasi) secara empirik
dan rasional tentang keterkaitan yang
ada.
07/11/2014
73
74
07/11/2014
75
ONTOLOGI PENDIDIKAN
~ Pengertian Ontologi, Bahasa Inggeris : ontology ( ontos + logos ), atau dari Bahasa Yunani :
on atau ontos, logos (studi,ilmu tentang :
~ Arti lain : Studi tentang ciri-ciri esensial dari yang
ada dalam dirinya sendiri, berbeda dari studi tentang sesuatu yang ada secara khusus.
~ Cabang filsafat yang menggeluti tatanan dan
struktur realitas dalam arti yang seluas-luasnya,
yang menggunakan kategori-kategori :
- Ada / mengada / menjadi
- Aktualitas / potensialitas
(bersambung)
07/11/2014
76
(sambungan)
- Nyata (nampak)
- Perubahan
-Waktu
- Eksistensi dan noneksistensi
-EsensI
- Keniscayaan
~ Cabang filsafat yang mencoba :
Melukiskan hakikat ada yang terakhir (yang
esa, yang absolut, yang abadi dan sempurna).
(bersambung)
07/11/2014
77
(sambungan)
- Menunjukkan bahwa segala hal tergantung padanya
bagi eksistensinya.
- Menghubungkan pikiran dan tindakan manusia yang bersifat individual dan hidup dalam sejarah dengan realitas
tertentu.
- Cabang filsafat yang :
a. Melontarkan pertanyaan Apa arti ada dan beraada?
b. Menganalisis berbagai macam makna yang memungkinkan suatu hal dapat dikatakan ada / berada.
07/11/2014
78
79
80
(sambungan)
~Istilah ontologi berarti pengetahuan tentang
yang ada {keberadaan), proses mengada (berada),
cara-cara berada, jenis, bentuk dan sifat yang
ada dan kebeadaan.
~Istilah ontologi diperkenalkan oleh Gollenus
(1636), digunakan oleh Clauberg (1647), Micraeli
us,- (1653, dan Du Hamer (1663), dan diterima
oleh : Leibniz dan Baumgarten.
~Istilah ontologi sering dipersamakan dengan
METAFISIKA
07/11/2014
81
82
83
84
(sambungan)
- Ontologi adalah : doktrin universal tentang
yang ada
- Teologi adalah : doktrin universal tentang yang
ada absolut.
- Kosmologi : adalah doktrin universal tentang
yang ada relatif dan terbatas.
~Husserl, membedakan Ontologi Formal dan
Ontologi Material. (Keduanya berurusan dengan
analisis-analisis esensi).
(bersambung)
07/11/2014
85
(sambungan)
~Ontologi Formal, bergumul dengan esensi
formal atau universal, merupakan basis
terakhir dan terdalam semua ilmu.
~Ontologoi Material, menggeluti esensi-esen
si material atau regional dan merupakan ba
sis dari semua Ilmu Faktual.
~ Heidegger, memahami ontologi sebagai
eksistensi. Sebagai analisis konstitusi yang
ada
(bersambung)
07/11/2014
86
(sambungan)
dari eksistensi, ontologi menemukan keterbatasan eksistensi, dan bertujuan menemukan apa
yang memungkinkan suatu eksistensi.
~ Quine, mengkontraskan ontologi dengan ideologi,
sementara menghubungkan ontologi dengan Teori reherensi. Bagi Quine, kedua istilah itu selalu
berkaitan dengan teori-teori tertentu. Oleh karena
itu pertanyaan ontologi, menyangkut apa yang ki
taanut dalam konteks entitas-entitas di alam semesta.
07/11/2014
87
~Atas dasar berbagai pandangan para failosof tentang istilah ontologi maka kita dapat berpikir tentang Ontologi Pendikan,
baik pendidikan sebagaiIlmu Pengatahuan
maupun sebagai fenomena sosial budaya
~Oleh karena itu, dari realias ini maka pendidikan dapat disorot baik dari Filsafat
Ilmu maupun dari Filsafat Sosial-Budaya
di samping secara spesifk dari segi Filsafat
Pendidikan sendiri.
07/11/2014
88
~Secara fenomenal, terlihat bahwa pendidikan itu adalah suatu jenis / bentuk aktivitas siosial-budaya manusia yang bertujuan
untuk memberdayakan orang lain, agar
mampu hidup secara kreatif, produktif, bertanggung jawab dan bermartabat, serta
memberi manfaat yang berarti pada lingkungannya, baik pada lingkungan sosial maupun pada lingkungan alam-fisiknya.
~Aktivitas sosial-budaya manusia tersebut
didasari oleh suatu kesadaran dan rasa
tanggung jawab
(bersambung)
07/11/2014
89
(sambungan)
dari manusia untuk memberdayakan sesama manusia dengan cara / metode dan alat tertentu dalam konteks (lingkungan) tertentu.
~ Aktivitas pemberdayaan tersebut diarahkan untuk
menumbuhkembangkan dan mengaktualkan potensi fitrah (jasmaniah dan rohaniah) peserta didik, agar menjadi manusia (sebagai hamba Allah)
yang cakap / cerdas, kreatif, dan bermartabat.Baik
sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
07/11/2014
90
91
92
93
(sambungan)
- Kurikulum
- Perangkat alat-alat administrasi pendidikkan.
- Perangkat alat-alat laboratorium.
- Perangkat alat-alat perbengkelan, pertukangan, alat-alat olah raga, dan lain-lain.
- Perangkat alat-alat pembelajaran (media.
peta-peta, grafik, sketsa, foto-foto, model,
dan lain-lain.
(bersambung).
07/11/2014
94
95
(sambungan)
- Kepemimpinan dan kemampuan manajerial
Kepala Sekolah
- Visi dan wawasan kependidikan Kepala Sekolah.
- Kesehatan fisik (jasmaniah dan rohaniah
peserta didik.
- Potensi intelektual, emoisional, dan spiritual peserta didik.
- Dukungan moril dan material masyarakat/
orang tua peserta didik.
(bersambung)
07/11/2014
96
(saambungan)
* Proses-proses sosio-psikologis-kultural yang
terjadi di lingkungan belajar di sekolah :
- Interaksi / komunikasi pembelajaran yang akrab
dan saling memahami dan menerima, Interaksi
manajerial yang demokratis dan koperatif anta
ra Kepala Sekolah, guru, dan seluruh staf (personil sekolah).
- Interaksi sosial-cultural dengan masyarakat.
07/11/2014
97
98
(sambungan)
unsur jasmaniah (jazadiah) dan unsur
jiwa (rohaniah).
~ Pada mulanya unsur jasmaniah dan rohaniah belum teraktualisasikan secara penuh,
melainkan hanya terbatas.Lebih banyak (lebih besar) kemampuan jasmania dan rohani
ah manusia terpendam sebagai potensi fitriah (yaitu potensi fitrah jasmaniah dan potensi fitrah rohaniah)
07/11/2014
99
100
101
~Proses pendidikan dalam arti umum, dapat berlangsung secara alamiah dalam proses hidup dan
kehidupan itu sendiri (misalnya pendidikan informal dalam keluarga dan pergaulan hidup seharihari). Dapat pula berlangsung secara sengaja
(pendidikan formal di sekolah dan di luar sekolah).
~Dalam proses pendidikan terlibat dan terkait dengan berbagai hal yang bersifat substansial
(ontologis)
(bersambung)
07/11/2014
102
(sambungan)
,terlibat pula proses-proses (langkah, prosedur, cara, me
tode, dan pendekatan). Hal ini dinamakan aspek epistomo
logi pendidikan.
~ Di samping itu, pendidikan harus mengacu pada tujuan
pendidikan, yang di dalamnya sarat dengan nilai-nilai.
Hal ini dinamakan aksiologi pendidikan. Dalam hal ini, baik
ontologi pendidikan, maupun epistomologi pendidikan harus mengacu pada nilai-nilai luhur yang berlaku (dianut).
~ Proses-proses yang berlangsung dalam pendidikan biasa
pula disebut sebagai perlakuan pendidikan (educational
treatment).
07/11/2014
103
~Perlakuan pendidikan (educational treatment), yaitu segala jenis tindakan dan bentuk-bentuk interaksi sosial-psikologis-kultural (yang secara sengaja atau tidak) terjadi antara pendidik dan peserta
didik, yang mempunyai effek (pengaruh) positif ter
hadap proses aktualisasi potensi fitrah jasmaniah
dan rohaniah peserta didik.
~Potensi fitrah jasmaniah, meliputi segala aspek
biologis manusia, yang meliputi antara lain :
..
(bersambung)
07/11/2014
104
(sambungan)
. Susunan (konstitusi) tubuh dengan seluruh
sistem jaringan yang ada, seperti : sistem peredaran darah ,sistem pencernaan, sistem syaraf,sistem
pertukaran zat, sistem otot dan tulang, sistem pernafasan, dan lain-lain.
~Seluruh potensi jasmaniah tersebut memerlukan
perlakuan pendidikan (educational treatment) agar
berumbuh dengan baik dan normal dan dapat berfungsi normal dan optimal.
07/11/2014
105
106
107
sambungan)
.. berengaruh (secara langsung, atau tidak lang
sung) terhadap pendidikan dalam arti ontologi.
epistomologi, dan axiologi).
~Perlakuan-perlakuan khusus dan lingkungan khussus yang diciptakan untuk mempengaruhi secara
positif pertumbuhan dan perkembangan fitrah
jasmaniah dan fitrah rohaniah disebut sebagai
pendidikan formal, yang dapat diselenggarakan
di sekolah maupun di luar sekolah.
07/11/2014
108
~Kenyataan menunjukkan bahwa anak manusia yang lahir ke dunia ini, potensi jasma
niah dan rohohaniahnya tidak secara otoma
matis tumbuh dan berkembang secara normal dan optimal.
~Demikian pula segala bentuk perlakuan dan
lingkungan yang diterima secara alamiah
tidak secara otomatis berpengaruh secara
positif, normal,dan optimal terhadap pertum
buhan dan perkembangan jasmaniah dan ro
haniah anak.
07/11/2014
109
110
~ Anak-anak manusia yang memperoleh pendidikan (dengan bentuk, jenis, isi, dan tujuan tertentu) akan menjadi manusia dewasa
yang cakap-kreatif, terampil-kreatif,serta me
miliki rasa tanggung jawab,sebagai individu
dan warga masyarakat dan sebagai hamba
Allah.
~ Individu-individu seperti itu akan membentuk masyarakat yang maju dan dinamis,yang
selanjutnya akan membangun budaya dan
peradaban yang berciri madani.
07/11/2014
111
112
113
~Kemampuan melaksanakan tugas khusus sebagai pendidik dimungkinkan oleh tingkat perkembangan potensi jasmaniah dan rohaniah yang normal dan matang.
~Potensi jasmanian yang normal dan matang artinya memiliki postur dan konstitusi jasmania (tubuh) yang : normal, sehat, kuat, dan mampu (kom
peten) untuk melakanakan TUGAS MENDIDIK.
~Potensi rohaniah yang normal dan matang artinya
memiliki .
(bersambung)
07/11/2014
114
(sambungan)
seluruh komponen rohaniah (kejiwaan) dalam
kondisi cerdas (normal, sehat, dan mampu atau
kompeten) melaksanakan TUGAS-TUGAS MENDIDIK.
~Komponen-komponen rohanian (kejiwaan) yang
cerdas yaitu : kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan estetis, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan intraperesonal.
07/11/2014
115
~TUGAS-TUGAS MENDIDIK yaitu antara lain : mengajar, melatih, membimbing, mengarahkan, menasehati, memberi contoh / tela- d
memberi petunjuk, menuntun, memfa- silitas
memotivasi, menginspirasi, membe ri
tantangan, memimpin, pemperingatkan,
memberi teguran, dan segala macam komunikasi dan perlakuan lainnya yang dimaksud k
untuk membawa peserta didik pada kea- daan
jasmaniah dan rohaniah yang lebih ba- ik, leb
maju, dan lebih berdaya.
07/11/2014
116
07/11/2014
117
~Kompetensi personal, adalah kemampuan kepribadian yang sesuai dengan tugas mendidik, anttara
lain : santun, ramah, simpatik, komunikatif, sabar,
ulet, tabah, bersahaja, wibawa dan teladan dalam
segala sifat-sifat yang baik.
~Kompetensi sosial, adalah kemampuan berkomuni
kasi (bergaul) dengan orang lain, kemampuan memimpin dan menggalang orang banyak, kemampuan berorganisasi dan tampilmdi depar umum, dan
lain-lain.
07/11/2014
118
~Kompetensi akademik (keilmuan) ,adalah penguasaan berbagai disiplin keilmuan (teoretis dan praktis) sesuai tuntutan tugas-tugas pokoknya sebagai
pendidik seperti : disiplin keilmuan yang diajarkan,
psikologi belajar dan pembelajaran, psikologi perkembangan, psikologi kepribadian, trategi belajar
dan pemberlajaran, teori evaluasi dan pengukuran
pendidikan, teori organisasi dan manajemen pendi
dikan, fundasi-fundasi filosofis, sosiologis, dan
kultural pendidikan dan lain-lain.
07/11/2014
119
~Kompetensi vokasional (profesional) adalah kemampuan-kemapuan praktis dan teknis yang memungkinkan seseorang mampu melaksanakan
dengan baik dan sempurna tugas-tugas profesionalnya
~Kata profesionalberasal dari kata profesi,yaitu
sebuah pekejaan khusus yang hanya dapat dilerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian khusus yang terkait dengan pekerjaan tersebut, Atau
dengan kata lain suatu pekerjaan yang menuntut
keahlian khusus untuk dapat mengerjakannya, dan
keahlian itu diperoleh dari pendidikan dan pelatihan khusus.
07/11/2014
120
Misalnya :
Kompetensi vokasional (profesional) mendidik
atau pendidikan antara lain :
- Metode dan praktek mengajar.
- Metode dan praktek bimbingan dan kounseling.
- Membuat perencanaan pengajaran / pembelajaran.
- Merancang, membuat, dan menggunakan berbagai macam media pembelajaran.
- Dan lain-lain.
07/11/2014
121
122
123
~Baik anak-anak maupun orang dewasa membutuhkan pendidikan dengan alasan yang berbeda
~Anak-anak membutuhkan pendidikan untuk memberdayakan, menumubuhkembagkan, dan mengaktualkan seluruh potensinya yang memang belum
berdaya, belum tumbuh dan berkemang, dan belum
teraktualisasikan.
~Orang dewasa membutuhkan pendidikan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan baru karena perobahan waktu dan lingkungan, serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
07/11/2014
124
125
126
127
128
(sambungan)
7. Fase remaja muda, usiam15 tahun sampai
18 tahun.
8. Fase remaja dewasa, usia 18 tahun sampai
25 tahun.
9. Fase dewasa,usia 25 tahun sampai 50 tahun
10. Fase tua, usia 50 tahun sampai 65 tahun,
11. Fase tua bangka (senium), usia lebih dari 60
tahun.
(bersambung)
07/11/2014
129
130
131
132
~Komponen pengelola pendidikan yang paling langsung berhadapan dengan proses pendidikan (setelah pendidik), adalah kepala sekolah dan pengawas
pendidikan.
~Kepala sekolah berperan sebagai pengelola (manajer) pendidikan dan pembejaran, sekaligus sebagai
pemimpin (leader) pendidikan.
~Sebagai seorang manajer, kepala sekolah dituntut
menguasai fungsi-fungsi manajemen pendidikan
(baik teoritis maupun praktek). Dengan kata lain ha
harus memiliki
(bersambung)
07/11/2014
133
(bersambung)
..kompetensi keilmuan dan profesional di bidang manajemen.
~Sebagai pemimpin (leader) seorang kepala sekolah
dituntut memiliki profil kepribadian,yang pantas sebagai pemimpin.
~Profil kepribadian yang pantas menjadi pemimpin
antara lain, selain kompetensi akademik dan prof
sional di bidang kepemimpinan, juga seharusnya
memiliki sifat kharismatik (intergrasi antara sifatsifat : kejujuran, keberanian, keteguhan sikap tetapi
arif dan santun, serta sifat dan karakter bersahaja).
(Hal ini biasa disebut INTEGRITAS PRIBADI.
07/11/2014
134
~Pengawas pendidikan atau biasa disebut supervisor pendidkan adalah jabatan yan diben
tuk, khusus untuk melakukan pengawasan
atau supervisi terhadap pelaksanaan / penye
lenggaraan pendidikan dalam dua aspek, yai
tu aspek administrasi / manajemen dan aspek teknis / profesional pendidikan / pembeajaran.
~Dua fungsi dan tujuan pengawasan (supervi
visi) yaitu : pengendalian dan pembinaan.
07/11/2014
135
136
(sambungan)
~.melakukan pencerahan atau pebaikan
jika ditemukan penyimpangan / kesalahan
yang berarti, baik di bidang administrasi / ma
najemen maupun di bidang pelaksanaan teknis pendidikan.
~Bentuk-bentuk pembinan di dasarkan pada
ketentuan / peraturan yang berlaku, seperti
teguran,peringatan ringan atau keras sampai
pemberian sanksi administratif atau hukum.
07/11/2014
137
138
~Ciri dan karakterisitik jasmaniah dan rohaniah serta kompetensi-kompetensi personal, sosial, akademik dan profesional pengelola pendidikan sangat berpengaruh dan menentukan kualitas proses
dan hasil kerjanya di dalam mengelola pendidikan.
~Seluruh ciri dan karakteristik pengelola pendidikan
merupakan komponen ontologi pengelola pendidik
an, dan juga merupakan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap mutu preoses dan produk pendidikan.
07/11/2014
139
140
141
~Lingkungan sosial, yaitu lingkungan yang terbentuk oleh aktivitas dan interaksi manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok sosial (ma
syarakat).
~Lingkungan sosial ini juga dibedakan : lingkungan
sosial alamiah (tanpa rekayasa) seperti : lingkungan pedesaan, lingkungan masyarakat miskin, lingkungan masyarakat industri. Lingkungan sosial bu
atan (artificial) seperti : lingkungan masyarakat par
tai, kelompok pencinta alam, masyarakat pegawai
negeri, masyarakat pendatang / perantau, dll.
07/11/2014
142
~Salah satu jenis lingkungan sosial buatan manusia adalah lingkungan sosial-politik di bidang pen
didikan, misalnya Undang-Undang Pendidikan Nasional, kebijaka-kebijakan di bidang pendidikan dalam bentuk peraturan-peraturan menteri, direktur
jenderal, direktur, rektor, kepala dinas, kepala seko
lah dan lain-lain.
~Lingkungan sosial-politik pendidikan tersebut juga merupakan varabel-variabel yang berpengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap kualitas pro
ses dan produk pendidikan.
07/11/2014
143
~Keseluruhan unsur-unsur lingkungan (fisikal dan sosial) tersebut di atas adalah unsurunsur ontologi pendidikan yang dapat dilihat sebagai variabel-variabel yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terha
dap kualitas proses dan produk pendidikan.
07/11/2014
144
EPISTOMOLOGI PENDIDIKAN
PENGERTIAN
~Istilah epistomologi dari Bahasa Yunani episteme yang artinya pengetahuan atau ilmu pegetahuan atau logos atau informasi
~Biasa pula disebut teori pengetahuan yang
mempersoalkan atau menyelidiki tentang :
- Asal usul pengetahuan
- Susunan pengetahuan
- Metode / proses mengetahui
(bersambung)
07/11/2014
145
(sambungan)
~Jadi : Epistomologi merupakan cabang filsafat yang membahas atau menyelidiki masaah:asal,susunan, proses, dan, metode mem
peroleh pengetahuan (ilmu pengetahuan)
yang benar. ( Dalam konteks pendidikan,
epistomologi menyelidiki asal. susunan. me
tode, dan proses pemperoleh pengetahuan
yang benar tentang pendidikan dan ilmu pen
didikan yang benar.
07/11/2014
146
147
~Epistomologi pendidikan mengkaji dan menjelaskan proses, langkah, prosedur yang benar da
lam hal didik- mendidik, yaitu proses mengubah
sikap dan prilaku peserta didik melalui upaya mem
pengaruhi, mengajar, melatih, membimbing, meng
arahkan, menantang dan mendisiplinkan, membia
sakan dengan menggunakan strategi dan metode
tertentu.
~Secara epistomologis, aktivitas / proses pendidikan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(bersambung)
07/11/2014
148
(sambungan)
- sadar dan disadari.
- sengaja dan disengaja.
- dipertanggungjawabkan.
- terkendali dan terkontrol.
- terukur
- bertahap.
- berkesinambungan.
- bertjuan positif
- melibatkan : orang dewasa, sarana
dan ptrasarana, sumber belajar, dll.
07/11/2014
149
~Secara epistomologis, proses / altivitas didik-mendidik adalah pemberian lingkungan khusus dan per
lakuan khusus yang dirancang (didisain) secara
khusus untuk menumbuhkembangkan seluruh potensi fitrah (jasmaniah dan rohaniah) peserta didik
agar mereka mampu hidup secara wajar dan normal (cakap, kreatif, produktif, dan bermartabat) yang
memungkinkan mereka beradaptasi dan mengelola lingkungan fisikal dan sosial secara baik dan ber
tanggung jawab.
07/11/2014
150
~Lingkungan khusus di sini diartikan sebagai lingkungan alamiah yang dipilih sebagai tempat melak
sanakan pendidikan atau lingkungan alamiah yang
telah direkayasa (diubah) sedemikian rupa sebagai tempat melaksanakan pendidikan.
~Lingkungan alamiah yang dipilih sebagai tempat
pendidikan adalah lingkungan yang dinilai memiliki
unsur-unsur dan / atau karakrer yang sesuai sebapempat pendidikan (misalnya : gunung / tebing, jeram sungai adalah tempat yang sesuai untuk melatih kedisiplinan dan ketahanan fisik / mental).
07/11/2014
151
~Lingkungan alamiah yang direkayasa untuk pendidikan, artinya lingkungan alamiah yang telah ada,
dimodifikasi (ditambah atau dikurangi unsur-unsur
dan karakternya sedemikian rupa), bahkan membangun unsur-unsur / komponen-komponen baru sesuai dengan tuntutan (kebutuhan) proses pendidikan.
MISALNYA : penambahan gedung dan ruang baru
untuk laboratorium / workshop, pembuatan lapangan tempat latihan olah raga dan lain-lain.
07/11/2014
152
~Secara material /substansial, faktor lingkungan (baik alamiah maupun artifisial) pada dasarnya merupakan aspek ontologi pendidikan. Namun demikian,
karena faktor lingkungan alamiah dan artifisial tersebut merupakan faktor penentu dalam pelaksanaan aktivitas (kegiatan) pelatihan tertentu maka fakfaktor lingkungan tersebut memiliki sifat dan nuansa epistomologi.
~Misalnya latihan ketahanan fisik dan mental (keberanian) dengan latihan panjat tebing), hanya dapat / mungkin dilakukan pada tebing-tebing di dae
rah pengunungan.
07/11/2014
153
154
~Bentuk-bentuk eksperimentasi pembelajaran dicobakan dalam berbagai variasi dan kondisi ontologis, dan ditemukanlah bermacam-macam model
(metode) pembelajaran yang memiliki keampuhan
tertentu dalam kondisi dan situasi ontologis terten
tu pula.
~Tingkat kualitas proses dan produk pendidikan ditentukan oleh situasi dan kondisi ontologis yang
ada, atau yang dapat disediakan oleh pengelola
pendidikan dan oleh pendidik, termasuk sifat-sifat
dan karakteristik pengelola dan pendidik itu sen
diri.
07/11/2014
155
156
157
~Metode nyepi dengan memanfaatkan kesenyapan malam, suasana sepi dan indah di
pegunungan, solat tahajud di tengah malam
nan sepi, dzikir / wirid dan berhalwat adalah
bentuk-bentuk treatmen afeksi yang cukup
ampuh untuk merangsang dan membentuk
afeksi, terutama dengan disertai dzikrullah
(pendekatan jiwa dan raga kepada Allah).
~Hanya dengan dzikrullah lah satu-satunya
cara dan metode untuk membangun afeksi
yang positif terhadap apapun juga.
07/11/2014
158
~Treatmen-treatmen khusus untuk membangun (melatih dan menumbuhkan) sikap-sikap : berani, tabah, tangguh, dan ulet adalah dengan pemberian
tantangan alamiah dan artifisial secara sistematis.
~Tantangan alamiah dalam bentuk : panjat tebing,
long march, cross country, arun jeram, latihan
survival.
~Tantangan artifisial dalam bentuk : olahraga bela di
ri, latihan fisik militer, pramuka, dan pencinta alam,
dan penerapan aturan-aturan disiplin yang keras
dan ketat di lingkungan pendidikan.
07/11/2014
159
07/11/2014
160
161
(sambungan)
- Mengidentifikasi dan menetapkan jenis-jenis keterampilan psikomotorik yang akan dibentuk.
- Menyiapkan sarana dan prasarana praktik yang relevan dalam jumlah dan kualitas yang memadai.
- Menyiapkan program dan jadwal latihan praktik
yang teratur, intensif, dan berkesinambungan.
- Melaksanakan latihan praktik yang teratur intensif
dan berdisiplin tinggi.
- Menyiapkan alat evaluasi dengan validitas yang
tinggi.
07/11/2014
162
163
(sambungan)
3. Istirahat yang cukup dan teratur.
4. Menikmati hiburan-hiburan yang sehat, cukup, dan teratur.
5. Memelihara ketenangan dan stabilitas rohaniah (spiritual) dengan melaksanakan ritual-ritual keagamaan secara treatur, tertib
dan berkesinambungan.
07/11/2014
164
AKSIOLOGI PENDIDIKAN
(Nilai dalam Pendidikan)
~ Aksiologi dari bahasa Yunani axios berarti
nilai dan logos: berarti teori.
Jadi, aksiologi artinya teori tentang nilai atau
teori nilai.
~ Teori nilai mencakup :
1. Teori nilai etika
2. Teori nilai estetika,
3. Teori nilai fragmatika, dan
4. Teori nilai ridha
07/11/2014
165
1. NILAI ETIKA
~Istilah etika dari Bahasa Yunani ethos* artinya :
adat kebiasaan yang oleh masyarakat dinilai baik.
~Ada failosof yang memberi arti etika sama dengan
moral, dari kata mores artinya adat kebiasaan yang baik dan diterima oleh masyarakat, sebagai pedoman prilaku.
~Etika adalah cabang filsafat yang membahas perbuatan manusia dipandang dari sudut kebenaran.
~Jadi, ETIKA adalah filsafat tentang prilaku manusia
dipandang dari segi nilai kebenaran, termasuk kegiatan : memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan Ilmu Pengetahuan.
07/11/2014
166
167
~Etika Pendidikan diharapkan senantiasa menjadi landasan , pegangan, dan arah dari segala ide /
pemikiran, cita-cita, gagasan, kebijakan, dan langkah kita dalam bidang pendidikan.
~Dengan kata lain, setiap upaya pendidikan harus
dilakukan dengan niat dan tujuan yang baik,degan cara-cara / metode yang baik, alat / insrumen
yang baik, di lingkungan yang baik, dengan kuriku
lum yang baik, dan dilaksanakan / dikelola secara
baik oleh orang-orang yang memiliki kompetensi
profesional yang baik serta rasa tanggung jawab.
07/11/2014
168
~Jadi, etika pendidikan adalah filsafat tententang segala aspek (ontologis dan epistomologis) yang berkaitan langsung / tidak
langsung dengan pendidikan, dipandang dari segi nilai-nilai kebenaran,
~Etika pendidikan berbeda dengan psikologi pendidikan, antropologi pendidikan,
dan sosiologi pendidikan, meskipun sasama- sama mengkaji prilaku manusia
dalam kaitan dengan fenomena pendidikan.
07/11/2014
169
07/11/2014
170
~Sosiologi Pendidikan mengkaji fenomena pendidikan dari segi gejala kelompok, baik sebagai aspek ontologi maupun epistomologi.
~Sebagai aspek ontologi, sosiologi pendidikan mem
pelajari fenomena seperti : pengelompokan peserta didik (murid) ke dalam kelommpok-kelompok
kecil, sedang dan besar, mengkaji kelompok homogen dan kelompok heterogen, mengkaji dinamika dan proses dalam kelompok belajar dan
bermain, peran kepemimpinan dalam kelompok
belajar dan bermain, dan lain-lain.
07/11/2014
171
07/11/2014
172
173
174
(sambungan)
~ Nilai Kesusilaan yaitu semua nilai kebaikan
yang didasarkan pada nilai-nilai yang diterima sera universal yang merupakan jaminan kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia, seperti nilainilai : kesucian, keikhlasan, kejujuran, dan keadilan.
~ Nilai-nilai tersebut merupakan inti dari semua nilai
kebaikan yang diajarkan oleh semua agama, yang
berpangkal pada Nilai Keimanan dan Ketaqwaan
kepada Allah, yang intinya adalah penyerahan
diri kepada Allah menuju KERIDHAANNYA.
07/11/2014
175
176
~Nilai-nilai kebaikan dalam hubungan dengan dirinya sendiri, misalnya : manusia harus menjaga
kondisi kesehatannya dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, beristirahat yang
cukup, berolahraga secara teratur, dan menjaga
kondisi higienis pada lingkungannya. Nilai-nilai kebenaran tersebut merupakan jaminan bagi terwujud dan terpeliharanya kondisi kesehatan jasama
niah orang yang bersangkutan.
07/11/2014
177
07/11/2014
178
~ Nilai-nilai kebenaran dalam hubungan dengan Tuhan Yang Maha Pencipta, satu-satunya kata kunci
yang harus dilakukan oleh manusia, yaitu pendekatan dan penyerahan diri seca total kepadaNya
(Sikrul Ilallah).
~ Sikrul Ilallah yaitu ketundukan dan ketaatan total kepada perintah dan larangan Allah yang terhim
pun lengkap dalam ajaran-ajaran agama yang diturunkan ke dunia. (Bagi umat Islam, sudah terhimpun lengkap dalam Al Quranul Karim dan Assunnatul Rasul).
07/11/2014
179
~ Hanya dengan nilai-nilai kebenaran itulah satu-satunya jalan bagi manusia untuk mendapatkan jalan
keselamatan dan kebahagiaan hidup, baik di dunia
maupun di akhirat kelak.
~ Dalam kaitan dengan studi tentang Etika, JOHN
HERMAN RANDALL, mengajukan lima pertanyaan
mendasar berikut :
1. Apakah ada ukuran (kriteria) tentang perbuatan
baik yang berlaku secara universal bagi umat
manusia?
(bersambung)
07/11/2014
180
(sambungan)
2. Apakah dasar yang dipakai untuk menentukan
ukuran (kriteria) universal tersebut?
3. Apakah yang dimaksud dengan baik dan
jahat dalam perbuatan manusia?
4. Apakah yang dimaksud dengan kewajiban
atau tanggungn jawab itu?
5. Apakah implikasi : perbuatan baik, perbuatan
jahat, dan dorongan hawa nafsu?
07/11/2014
181
182
183
184
185
(sambungan)
b.Kewajiban dari kata dasar wajib artinya
harus dan tidak boleh tidak. Jika tidak
patuh atau tidak taat atau tidak memenuhi
kewajiban itu maka pemegang tanggun jawab tersebut akan menerima resiko (sanksi) tertentu. ( Sanksi hukum, sankasi sosial, atau sanksi moral)
07/11/2014
186
5. Implikasi dari :
a.Perbuatan baik akan membuka jalan, peluang
bahkan dukungan atas terwujudnya nilai-nilai
universal.
b.Perbuatan jahat akan menutup jalan, menutup
peluang, bahkan akan menghalangi terwujudnya nilai-nilai universal.
c. Dorongan hawa nafsu tidak memberikan kepastian tentang kebenaran, bahkan menjerumuskan seseorang untuk melakukan kejahatan.
07/11/2014
187
188
189
190
191
192
193
CATATAN :
1.Pengelolaan, pengembangan, dan pemanfatan Ilmu Pengetahuan, seyogianya mengacu pada pen
capaian tujuan-tujuan universal dan abadi, yaitu
mencapai kebahagiaan dan sesejahteraan di bawah ridha Allah.
2.Ilmu Pengetahuan yang diolah, dikembangkan,
dan dimanfaatkan berdasarkan pada nilai-nilai ke
benaran universal Ilahiah ini, pada dasarnya merupakan Ilmu Pengetahuan yang berdimensi religius.
07/11/2014
194
195
2. NILAI ESTETIKA
~Nilai estetika atau sesuatu yang memberi atau
menimbulkan kesan estetis (keindahan) adalah
lah sesuatu yang menimbulkan rangsangan terten
tu, ditangkap oleh kesadaran emotif (rasa emotif)
dibantu oleh kesadaran akal budi yang akhirnya
menimbulkan makna kenyamanan, keenakan,
kesyahduan, kelezatan,ketakjuban, keharuan mendalam di dalam perasaan hati manusia.
07/11/2014
196
07/11/2014
197
198
199
200
(sambungan)
- Memiliki kepekaan emotif (rasa) untuk menangkap dan mengolah citra estetika / memiliki bakat/
apresiasi estetis yang baik.
~Obyek (sumber citra) :
Yang dimaksud dengan obyek di sini adalah
-Benda / barang yang memiliki nilai / unsur estetis,
misalnya karangan bunga, lukisan, musik benda-benda seni, perhiasan dan assesori, dan lain-lain.
(bersambung)
07/11/2014
201
(Sambungan)
- Benda yang memancarkan bau tertentu misalnya bau parfum, bau masakan, dan lain-lain.
- Benda-benda yang memancarkan bunyi-bunyi
an atau kombinasi nada-nada musik.
- Suasana, keadaan, kondisi, panorama yang me
mancarkan kesan dan suasana : tenang, teratur,
tertib, bersih, serasi, dan lain-lain.
07/11/2014
202
203
~Tidak semua manusia (orang) memiliki bakat / apresiasi estetis yang baik, bahkan ada
yang terkesan tidak memiliki sama sekali.
~Bagi orang yang tidak memiliki bakat / apresiasi estetis, jika menghadapi obyek estetis /
menerima rangsangan estetis dari obyek
estetis tersebut, tetap tidak mampu menang
kap dan mengapresiasi / menikmati / menhayati dan rangsangan estetis tersebut.
07/11/2014
204
205
~Potensi fitrah adalah bibit-bibit kemampuan tertentu (jasmaniah dan rohaniah) yang
telah ditanam oleh Sang Pencipta pada setiap manusia yang sempat lahir di dunia.
~Jika potensi fitrah (jasmaniah dan rohaniah)
tersebut tidak diberi perlakuan dan lingkugan yang sesuai, maka ia tidak mungkin
muncul dan teraktualisasi, termasuk dalam
hal ini potensi fitrah rohaniah yang nama
nya bakat / apresiasi estetika.
07/11/2014
206
07/11/2014
207
~Untuk menumbuhkembangkan potensi fit rah (yang disebut bakat / apresiasi estetika)
diperlukan upaya-upaya pemberdayan / pen
cerahan khusus yang disebut PENDIDIKAN
ESTETIKA.
~Estetika sebagai aspek aksiologi pendidikan, harus mendasari dan menjiwai se mua dimensi Filsafat pendidkan, yaitu pa da aspek ontologi pendidikan dan episomologi pendidikan.
07/11/2014
208
209
210
~Untuk mengatur / menata unsur-unsur : keragaman, keseimbangan, dan kesesuaian itu, belum ditemukan kriteria umum yang bersifat matematis,
melainkan masih didasarkan pada kaidah-kaidah rasa dan emosi.
~Yang jelas bahwa, nilai-nilai estetika kental dengan
nuansa subyektifisme, meskipun juga memiliki sifat-sifat universalisme.
~Kadar bakat / apresasi estetis,juga memiliki unsur
unsur obyektivitas yang membangunnya sebagaimana dikemukakan di atas.
07/11/2014
211
~Yang jelas bahwa, nilai-nilai estetika memiliki sifat subyektifis yang ditentukan oleh kadar bakat / apresiasi estetik si subyek penghayat seni yang bersangkutan.
~Nila-nilai estetika juga memliki sifat obyektifis yang ditentukan oleh keterpenuhan unsur-unsur yang membangun nlai-nilai estetika pada obyek estetis (keragaman, keseimbangan, dan kesesuaian unsur-unsur).
07/11/2014
212
213
~Pencipta estetika (estetikawan / artis) memiliki bakat / apresiasi estetis yang tinggi dan
memeiliki keterampilan untuk mencipta dan
menghasilkan karya-karya estetis tertentu.
KAITAN ANTARA ETIKA DAN ESTETIKA
~Suatu hasil karya estetika, dapat memenuhi
nilai estetika yang tinggi, tetapi belum tentu
mampu mencapai kebaikan: yang tinggi
pula.
(bersambung)
07/11/2014
214
~ Oleh karena itu nilai estetika harus dibingkai oleh nilai-nilai etika.
FUNGSI NILAI-NILAI ESTETIKA
~ Nilai - nilai estetika pada dasarnya dapat
memberikan kepuasan batin pada manusia
dan dapat menumbuhkembangkan kehalusan budi pekerti.
~ Rasa estetis yang paling tinggi yang dapat
dicapai oleh manusia tertentu (para sasul,
nabi, sufi) adalah penghayatan keIlahian.
07/11/2014
215
216
217
218
219
220
07/11/2014
221