Anda di halaman 1dari 5

ANATOMI DALAM IKAN

A. Pembuluh nadi ikan


Pembuluh nadi ikan terdapat tiga jenis yaitu:
A. Aorta Dorsalis, aorta ventralis, dan arteri-arteri cabang aorta yang
berfungsi untuk membawa darah dari jantung keseluruh tubuh ikan
B. Pembuluh-pembuluh balik/vena yang berfungsi untuk membawa darah
kembali ke jantung
C. Pembuluh kapiler merupakan saluran-saluran halus yang menghubungkan
vena dengan arteri.
B. Urat daging ikan
fungsi dari urat daging itu sendiri pada dasarnya adalah sebagai penggerak tubuh ikan
dalam menjalankan system pergerakan tubuh, baik pergerakan yang disadari (rangka)
ataupun tidak di sadari (pencernaan dan jantung). Adapun pembagian dari urat daging
yaitu:
A. Urat daging licin yang berfungsi sebagai penggerak pada saluran
pencernaan dan bersifat tidak disadari
B. Urat daging jantung yang berfungsi sebagai penggerak pada jantung dan
bersifat tidak disadari
C. Urat daging bergaris yang berfungsi sebagai penggerak rangka(menempel
langsung pada rangka ikan ) dan bersifat dapat disadari.
C. Turunan urat daging
Urat daging mempunyai fungsi utama sebagai penggerak, namun pada ikan terdapat
suatu turunan fungsi dari urat daging yaitu:
A. Organ listrik yang merupakan modifikasi dari urat daging bergaris, organ
ini dapat menghasilkan listrik dengan tingkat voltase tertentu. Adapun
fungsi dari organ tersebut dapat dibagi berdasarkan tingkat voltase yang di
hasilkan yaitu a) voltase tinggi berfungsi untuk senjata, pertahanan, dan
mencari makan, b) voltase rendah berfungsi untuk elektro sensori (mata
tereduksi, cerebellum lebih besar) dan untuk alat komunikasi.
D. Sirip dalam pergerakan ikan
Pergerakan merupakan perpindahan organisme dari suatu tempat ke tempat lain.
Untuk melakukan suatu pergerakan, ikan menggukan siripnya. Adapun fungsi dari
sirip ikan adalah:
A. Sirip tunggal : sebagai pengarah gerakan ke depan (stabilizer), rem, sirip
caudal pendorong ke depan, sebagai kemudi dan lunas.
B. Sirip ganda : untuk merubah posisi dalam air, sirip Pektoral untuk
menguangi drag, rem dan mundur.
E. Sistem Rangka

System rangka merupakan susunan rangka-rangka dengan struktur tertentu yang


saling berhubungan dan terkait.
Dalam system rangka ikan, struktur tulang ikan secara garis besar dibagi dua yaitu:
a. Tulang rawan
b. Tulang sejati ( Awalnya bertulang rawan melalui proses osifikasi menjadi tulang
sejati, dan pada spesies tertentu masih terdapat tulang rawan pada rangkanya)
Perbedaan lain dari tulang rawan dan sejati adalah pada struktur tutup insang.
Adapun fungsi dari rangka pada ikan adalah:
a. Menegakkan tubuh
b. Menunjang organ-organ tubuh
c. Melindungi organ-organ tubuh
d. Tempat pembentukan sel darah merah
e. Pada beberapa jenis ikan berperan dalam reproduksi
Lalu berdasarkan fungsinya, struktur tulang ikan dapat dibagi mejadi:
a. Rangka Axial yang terdiri atas tulang tengkorak, punggung, dan rusuk
b. Rangka Visceral yang terdapat pada daerah insang dan faring terdiri atas 7 tulang
lengkung insang dan turunannya.
c. Rangka appendicular yang terdiri atas tulang-tulang penyokong sirip dan pelekatpelekatnya.
Sedangkan berdasarkan letak, dapat dibagi menjadi
a. Eksoskeleton yang terdiri atas sisik, skute, jari-jari sirip
b. Endoskeleton yang terdiri atas tengkorak, vertebrae, dan penunjang-penunjang
sirip.
F. Tulang tengorak
Berdasarkan sumbernya dapat dibagi tiga yaitu:
A. Tulang rawan (neurokranium) merupakan tulang yang melindungi otak
dan organ-organ perasa, terdiri atas tulang rawan atau sejati.
B. Sisik yang bersatu dengan tulang dermis (dermokranium) , melengkapi
kerangka permukaan tengkorak, dan selalu tersusun dari tulang sejati.
C. Tulang-tulang penyokong insang (splancnocranium), sabagai penyokong
tulang-tulang insang dan turunannya terdiri dari tulang rawan atau sejati.
Ketiga jenis tersebut terbentuk secara terpisah. Pada ikan bertulang sejati, tulangtulang tengkorak berasal dari dermis(tulang dermal), menjadi tulang-tulang penutup
insang (operculum, preoperkulum, suboperkulum, dan interoperkulum). Di bawah
rahang terdapat tulang-tulang penyokong insang (branchiostegal dan urohyal).
G. Tulang-tulang penyokong sirip dan pelekat-pelekatnya.
A. Dorsal
1.
Ikan bertulang sejati terdiri atas tiga tulang pterygiophore yaitu
proximal, intermedial, dan distal ( sama dengan yang terdapat di sirip
anal)
2.
Ikan bertulang rawan, terdapat rawan basal yang bertumpu pada
cucuk neural ventralis, dan rawan radial pada cucuk neural dorsalis.
B. Pektoral

Pada ikan beartulang sejati gelang bahu terdiri dari


1. tulang rawan : coracoid (sepasang), scapula, radial (sepasang)
2. tulang dermal : post temporal, supracleithrum, cleithrum, dan
postcleithrum.
C. Ventral
Pada ikan betulang rawan tingkat rendah terdapat tulang rawan basipterygium.
Pada ikan tulang rawan , tulang rawan pelvic menempel pada tulang rawan
basipterygoid, tulang rawan basal, perpanjangan dari basipterygoid yaitu pada
jenis jantan terdapat calsper untuk pemijahan.
D. Caudal
Bentuk ekor pada ikan ditentukan oleh beberapa ruas terakhir tulang punggung,
terdapat tiga jenis tulang caudal yaitu:
1. Protocercal, caudal simetris, atas dan bawah, tidak ada perubahan bentuk
pada ruas-ruas vertebrae penyokong caudal. Contoh: cephalaspidomorphi
2. Heterocercal, caudal asimetris, bagian ujung ekor melengkung ke atas,
disokong oleh ruas tulang vertebrae. Bagian bawah lebih pendek dan hanya
disokong beberapa jari sirip(hipocercal), bagian atas lebih
pendek(epicercal).
3. Homocercal, caudal simetris, atas bawah sama,disokong jari-jari sirip, dua
ruas terakhir berubah bentuk dengan beberapa tulang tambahan. Cucuk
neural dan hemal jadi pipih, saling menempel.
H. Sirip Caudal
Bentuk ekor pada ikan ditentukan oleh beberapa ruas terakhir tulang punggung,
terdapat tiga jenis tulang caudal yaitu:
1. Protocercal, caudal simetris, atas dan bawah, tidak ada perubahan bentuk
pada ruas-ruas vertebrae penyokong caudal. Contoh: cephalaspidomorphi
2. Heterocercal, caudal asimetris, bagian ujung ekor melengkung ke atas,
disokong oleh ruas tulang vertebrae. Bagian bawah lebih pendek dan hanya
disokong beberapa jari sirip(hipocercal), bagian atas lebih
pendek(epicercal).
3. Homocercal, caudal simetris, atas bawah sama,disokong jari-jari sirip, dua
ruas terakhir berubah bentuk dengan beberapa tulang tambahan. Cucuk
neural dan hemal jadi pipih, saling menempel.
I. Alat pernapasan ikan
Terdiri atas dua, yaitu:
A. Akuatik
1. Insang dalam : a) insang bersepta (Elasmobrannchii), b) insang
tertutup (teleostel) yang terdiri atas: 1. Holobranchi(pelengkap
alat pernapasan, organ sekresi, Cl, pengatur tekanan darah dan
mata), 2. hemibranchi, dan 3. pseudobranchi
2. Insang luar : terdapat pada embrio dan larva, selain untuk
bernapas juga untuk menyerap makanan.

a. Insang luar endodermik : merupakan bagian dari insang dalam,


berbentuk filamin yang keluar lewat celah insang yang
merupakan pembuluh darah yang berhubungan dengan arteri
branchialis afferent(aba) dan arteri branchialis efferent(abe).
b. Insang luar ektodermik (tidak bearhubungan dengan insang
dalam kecuali pembuluh darah)
3. Permukaan tubuh
a. kulit (umumnya pada ikan yang tidak besisik)
b. kantong kuning telur (kantong vitellin) pada embrio dan larva
c. sirip : pada embrio dan larva synbranchus dan monopterus sirip
pectoral berfungsi sebagai alat pernapasan sebelum insang
berfungsi
d. tutup insang (operculum) pada embrio dan larva ikan Amia,
Lepisosteus sebagai organ pernapasan sementara.
B. Udara
Terdapat pada ikan yang hidup di perairan bersuhu tinggi (tropis), stagnan dan
miskin O2. Lalu organ-organ ini pada umumnya berkaitan dengan bagianbagian dari saluran pencernaan makanan yaitu:
1. Ruang Branchial : insang(Hypopomus sp.), diverticula branchial
(Chana striata), arborescent(Clarias batrachus), labyrinth(Anabas
testudineus, Helostoma temmickii)
2. Ruang buccopharynx : diverticula pharynx Amphipneus,
Ophiocephalus spp. Monopterus sp.
3. Oesophagus : a) gelembung gas (holostel: Amia calva,
Lepisosteus; Teleostel: famili Osteoglossidae, b) paru-paru:
Polypteridae, dll.
4. Lambung (berdinding tipis, banyak pembuluh darah)
5. Usus: udara masuk lewat mulut keluar lewat anus, saat lewat
anus, sebagian O2 diserap darah. Pada Cobitidae

J. Sistem Sirkulasi Ikan


Komponen dari system sirkulasi ikan adalah darah. Pada ikan, system peredaran
darahnya terdiri dari jantung beruang dua, yaitu : sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah
serambi(atrium). Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga pericardium, yitu
bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Selain itu, terdapat organ
sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari
vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Darah ikan tampak pucat dan volumenya relative sedikit jika dibandingkan
dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berintidan
sel darah putih. Lien(limpa) sebagai bagian dari system peredaran, terdapat di dekat
lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.

Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2,
kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk
ke serambi . Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju
insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen
brakialis. Pada arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju
arteri eferen brakialis, dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di
jaringan tubuh, darah mengikat CO2. Dengan adanya system vena, darah
dikembalikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung. Beberapa vena yang
penting misalnya vena cardinalis anterior, dan vena cardinalis posterior(membawa
darah dari kepala dan badan), vena porta hepatica(membawa darah dari tubuh
melewati hati), dan vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal).

insang

darah
konus arteriosus
serambi
bilik
sinus venosus
darah yang tidak
mengandung oksigen
jaringan tubuh
mengandung O2

Anda mungkin juga menyukai