BIDANG KEGIATAN:
PKM-K
Diusulkan Oleh :
Elfan Dwi Fahrezi
(111510501061)
(111510501059)
Amanah Fitria
(111510501062)
(111510501063)
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2013
HALAMAN PENGESAHAN
B. HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
: Nugget Hot Claria Terobosan Baru Pengganti Daging
Sapi dan Ayam Sebagai Pangan Alternatif Enak, Sehat
dan Bergizi
2. Bidang Kegiatan
: ( ) PKM-P
( ) PKM-M
( ) PKM-KC
(pilih salah satu)
() PKM-K
( ) PKM-T
3. Bidang Ilmu
:(
(
(
(
) Kesehatan
) MIPA
) Sosial Ekonomi
) Pendidikan
() Pertanian
( ) Teknologi
( ) Humaniora
: 3 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP
c. Alamat Rumah dan No Telp/HP
:
:
:
:
: Rp
: Rp -
NIP.
Pembantu Rektor Bagian Kemahasiswaan
Universitas Jember
NIP.
C. DAFTAR ISI
A. HALAMAN KULIT MUKA
B. HALAMAN PENGESAHAN..
ii
C. DAFTAR ISI.
iii
D. JUDUL PROGRAM
HOT CLARIA Rasakan Kenikmatan sensasi nugget yang berbeda
alternative bagi konsumen untuk tetap memenuhi kebutuhan protein dan lemak
mereka. Nugget merupakan salah satu bentuk olahan yang dapat dikembangkan
bentuk olahan ini banyak disukai anak-anak maupun orang dewasa karena rasanya
yang mengundang selera. Respon konsumen terhadap nugget cukup bagus
mengingat sekarang ini orang juga memperhatikan kepraktisan sebuah produk.
Dalam penyimpanannya nugget dapat disimpan dalam bentuk beku. Selain itu,
pengolahan nugget juga dapat memperpanjang daya simpan daging ikan lele.
Untuk rasa, nugget lele memang sedikit unik namun tetap lezat sebagai hidangan
pelengkap. Nugget ikan lele berpotensi untuk dikembangkan dan merupakan
peluang yang bagus untuk berwirausaha.
Produk yang kami tawarkan saat ini yaitu Nugget Lele. Dimana makanan ini
biasanya tersaji dengan daging ayam atau daging sapi di dalamnya namun kami
melakukan inovasi yaitu dengan mengganti daging sapi dan daging ayam tersebut
dengan daging lele yang lebih murah dan lebih terjamin mutu dan kesehatannya.
Pada prinsipnya, nugget lele ini sama dengan nugget-nugget yang lain hanya saja
kami menggunakan daging lele yang lebih murah dan mudah didapat. Sehingga
mampu diterima oleh semua kalangan dengan harga yang terjangkau.
Produk ini kami ciptakan sebagai alternative baru dalam membuat olahan
berbahan daging karena banyaknya daging ayam dan daging sapi yang terinfeksi
virus berbahaya bagi tubuh manusia dan semakin mahalnya harga daging ayam
dan daging sapi. Oleh karena alasan itulah kami menciptakan suatu produk
jajanan yang berkualitas, bergizi dan dengan harga yang terjangkau.
F. PERUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
G. TUJUAN PROGRAM
1.
Untuk mengetahui cara pemanfaatan ikan lele yang tepat menjadi produk
olahan makanan yang sehat, bergizi tinggi dan memiliki nilai ekonomis yang
prospektif dengan penerapan sistem agribisnis.
2.
3.
masyarakat
I.
KEGUNAAN PROGRAM
1.
2.
3.
J.
1. Deskripsi Umum
Ikan lele merupakan salah satu hasil peternakan yang kaya akan gizi. Ikan lele
(Clarias spp.) merupakan ikan air tawar yang dapat hidup di tempat-tempat kritis,
seperti rawa, sungai, sawah, kolam ikan yang subur, kolam ikan yang keruh, dan
tempat berlumpur yang kekurangan oksigen. Hal ini dikarenakan ikan lele
mempunyai alat pernapasan tambahan, yakni arborecent. Ikan lele dapat pula
dipelihara di tambak air payau asal kadar garamnya tidak terlalu tinggi.
Ikan lele termasuk dalam famili Claridae dan sering juga disebut mud fish atau
catfish. Di Indonesia, ikan lele dikenal dengan beberapa nama daerah, seperti ikan
maut (Sumatera Utara dan Aceh), keling (Sulawesi Selatan), dan cepi (Bugis).
Penyebaran lele di Indonesia meliputi Jawa, Sumatera, Bangka, Belitung,
Kalimantan, Singkep, dan Sulawesi. Di Indonesia, terdapat lima jenis ikan lele
lokal yang sangat terkenal, yakni Clarias batrachus L (lele, kalang, maut, cepa),
Clarias leiacanthus Blkr (keli, penang), Clarias nieuhofi CV (lindim, lembat,
kaleh), Clarias melanoderma Blkr (duri, wais, wiru), dan Clarias teysmani Blkr
(lele kembang, kalang putih). Di antara kelima jenis ini, hanya Clarias batrachus
L. yang paling sering dijumpai dan dipelihara karena dagingnya yang lezat.
Nugget adalah salah satu pangan hasil pengolahan daging yang memiliki cita
rasa tertentu, biasanya berwarna kuning oranye. Biasanya daging-daging sisa
ayam dan atau kulitnya diolah menjadi satu dan digoreng memakai tepung roti.
Dalam penyimpanannya, makanan ini memerlukan perlakuan khusus, yaitu selalu
di simpan dalam kondisi beku (frozen). Hal ini karena Nugget merupakan hasil
produk olahan hewani yang masuk dalam kategori mudah rusak oleh mikro
organisme.
2. Gambaran Umum
2.1 Nama Usaha
Usaha ini kami beri nama Hot Claria.
2.2 Tanggal Berdiri
Usaha nugget lele ini berdiri saat bazaar kewirausahaan.
2.3 Lokasi
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum
perusahaan mulai beroperasi. Lokasi atau tempat pemasaran produk yang strategis
dapat memperluas keberhasilan merupakan kriteria terpenting dalam penjualan
produk. Lokasi produksi atau pembuatan produk dilaksanakan di Jl. Sriwijaya
XIV No. 35. Lokasi ini dipilih karena letaknya dekat dengan tempat pemasaran.
2.4 Tanggal Beroperasi
Usaha mulai beroperasi pada saat bazar kewirausahaan.
2.5 Pemasaran Produk
Produk (Product)
Produk yang dipilih adalah Hot Claria. Nugget ini merupakan makanan yang
sangat praktis dan mudah didapatkan. Mayoritas nugget dibuat dengan bahan
dasar daging ayam. Namun kita dapat memberikan varian baru dengan mengganti
bahan dasar daging ayam dengan daging lele. Penggunaan daging lele sebagai
nugget lebih murah dan kandungan gizi dari lele juga setara dengan daging ayam
dan cocok untuk masyarakat yang memiliki penyakit alergi daging ayam (gatalgatal).
Tempat (Place)
Lokasi usaha di areal tempat pendidikan yakni Pujasera Fakultas Pertanian
Universitas Jember. Keunggulan lokasi ini adalah sangat strategis karena berada
dilingkungan instansi pendidikan antara lain Masjid, Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, dan rumah penduduk. Area tersebut terdapat banyak masyarakat
umum dan mahasiswa yang mayoritas menyukai makanan praktis, ringan, dan
sehat.
Promosi (Promotion)
Proses promosi dimulai dengan menjajakan produk secara langsung. Promosi
juga dilakukan melalui jejaring sosial seperti facebook, dan membuat blog untuk
pemesanan dan mengetahui tentang nugget lele lebih lanjut. Selain itu, nama dari
produk kami diberi inovasi agar menarik perhatian pembeli dengan memberikan
nama Hot Claria yang artinya lele panas.
Harga (Price)
Harga merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang mempunyai
yang kita harapkan, sehingga melalui tahapan ini kita dapat mengetahui
kekurangan dari produk olahan yang dihasilkan. Usaha Hot Claria merupakan
jenis produk usaha yang masih sedikit beredar dipasaran, maka pengujian produk
sebelum pemasaran harus dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk.
Pengujian dilakukan dengan mengolah bahan sesuai dengan prosedur dan takaran
yang telah ditetapkan, setelah bahan diolah menjadi produk jadi dilanjutkan untuk
melakukan evaluasi dari keseluruhan proses produksi dengna meminta kritik dan
saran dari penguji.
e. Membuat Logo
Suatu produk harus memiliki identitas berupa logo yang menjadi ciri khas
dari suatu produk. Logo yang digunakan pada suatu produk harus sesuai dengan
bahan yang diguakan pada produk yang dihasilkan. Disamping itu juga dibuat
logo yang menarik konsumen tanpa keluar dari produk umum.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan kelanjutan dari kegiatan perencanaan maupun
persiapan. Kegiatan pelaksanaan program meliputi kegiatan pengorganisasian,
pembagian tugas kerja dan tanggungjawab. Pembagian tugas harus tepat dan
sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan agar tujuan tercapai. Pelaksaan kegiatan
dalam usaha meliputi proses pembuatan produk dan proses promosi produk.
Keberhasilan dari kegiatan usaha juga sangat bergantung pada proses
pelaksanaan. Apabila dalam proses pembuatan produk dan proses promosi kurang
berhasil, tujuan juga tidak akan tercapai secara maksimal.
a. Pembuatan Produk
Proses pembuatan produk dilakukan sesuai resep pembuatan nugget pada
umumnya yaitu membersihkan ikan lele dari sirip, tulang dan bagian lain yang
tidak diinginkan kemudian dicuci hingga bersih. Selanjutnya menghaluskan
daging dengan gilingan daging atau penumbuk atau blender. Lalu mencampurkan
daging hasil gilingan dengan seluruh bahan dan campur hingga merata. Masukkan
adonan kedalam dandang dan kukus selama 25 menit, lalu dinginkan. Potong
adonan sesuai dengan selera. Celupkan adonan kedalam telur kemudian
gulungkan ke tepung roti beberapa kali. Lalu goreng potongan adonan sampai
kering, tiriskan dan nugget siap dikemas atau dimakan.
Proses pemasaran produk suatu usaha diawal perintisan perlu adanya promosi
untuk mengenalkan produk dikalangan konsumen. Promosi dapat dilakukan
melalui jejaring sosial seperti facebook selain itu juga dari mulut ke mulut. Orang
yang bertugas mempromosikan produk harus menggunakan bahasa yang menarik,
agar konsumen tertarik dengan produk yang ditawarkan.
3. Proses Pemasaran
Pemasaran merupakan ujung tombak dari ujung usaha. Proses pemasaran
dilakukan dengan merencanakan harga produk yang ditetapkan melalui
pertimbangan keluaran biaya yang dibutuhkan untuk membuat produk tersebut.
Pemasaran dilanjutkan dengan menentukan lokasi penjualan yang strategis. Cara
peningkatan daya tarik konsumen dilakukan melalui pembaharuan produk yaitu
menambah rasa dan memberikan harga miring di awal pemasaran. Produk yang
sudah diminati oleh konsumen, produsen dapat menjaga kualitas produk tersebut
dan mengembangkan usaha tersebut.
4. Evaluasi dan Pembuatan Laporan
Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan atau
kerugian dalam usaha Hot claria. Tahap evaluasi diperhitungkan berdasarkan :
1. Aspek ekonomi yang meliputi pengeluaran biaya penggunaan bahan,
peralatan, serta biaya pemasaran
2. Aspek penggunaan tenaga kerja dalam proses produksi
3. Aspek pemasaran produk.
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui kekurangan serta kelebihan dari
usaha Hot claria tersebut. Berdasarkan program yang telah dilaksanakan
disusunlah laporan mengenai seluruh kegiatan yang dilakukan dalam usaha Hot
claria. Penyusunan laporan membutuhkan pengarahan dari pembimbing agar
produk yang dihasilkan maksimal.
L. JADWAL KEGIATAN
(terlampir)
M. RANCANGAN BIAYA
1. Biaya Tetap
No
1.
Kebutuhan
Kompor Gas
Jumlah
Barang
1
Umur
Ekonomis
5 th
Harga
Satuan
150.000
Total
150.000
2.
3.
4.
5.
6.
Penggorengan
Spatula
Baskom
Pisau
Gas
1
1
3
3
1
3 th
3 th
1 th
5 th
1 minggu
16.000
3.000
1.000
1.000
15.000
16.000
3.000
3.000
3.000
15.000
7.
Gilingan daging
5 tahun
270.000
270.000
8.
Penumbuk
5 tahun
3.000
3.000
5 tahun
30.000
30.000
9. Dandang
Total Biaya Tetap (TFC)
493.000
2. Biaya Variabel
No
Bahan
Jumlah Barang
1.
2.
Ikan Lele
Telur
1 kg
3 buah
3.
Tepung terigu
3 sendok makan
4.
Bawang putih
2 siung
5.
Bawang merah
1 siung
6.
lada
Seperempat sendok
7.
Minyak goreng
Seperempat liter
8.
2 sendok makan
9.
3 sendok makan
10.
Gula
Seperempat sendok
11.
Jamur kuping
1 ons
12.
Saos sambal
24 sachet
13.
Kemasan mika
10 buah
14.
Tusuk gigi
1 pack
Harga
Persatuan
18.000
1000
1 kg @
8.000
1
kg@30.000
1 kg
@20.000
1 bungkus
@1.000
1 kg@
9.500
1 bungkus
5.000
1 bungkus
10.000
1 kg
@11.000
1 ons
@2.000
1 sachet
@250
1bungkus
@400
1 pack
@4000
Total
18.000
3000
500
200
200
500
2.400
500
1.000
500
2.000
6000
4000
4000
44.300
Jumlah
Barang
Kompor Gas
1
Penggorengan
1
Spatula
1
Pisau
3
Baskom
3
Gas
1
Gilingan
1
daging
Penumbuk
1
Dandang
1
Kebutuhan
Umur
Ekonomis
5 Th
3 Th
5 Th
5 Th
1 Th
1 Minggu
5 tahun
5 tahun
5 tahun
Harga
Penyusutan
Satuan
150.000
15.000
16.000
1.600
3.000
300
1.000
100
1.000
100
13.000
1300
270.000
270.000
135.000
14.400
2.700
2.700
2.700
11.700
270.000
3000
30.000
3000
30.000
3000
30.000
Total
TR
=PxQ
= 100 x 6000
= 600.000
TVC
= 44.300
TFC
= 493.000
TC
= TVC + TFC
= 44.300 + 493.000
= 537.300
= TR TC
= 600.000 537.300
= 62.700
(Selama 12 minggu)
= 322.200 x 20
= 6.444.000
= 7.134.000
9.600.000
= 0,74
Nilai BEP =
BiayaTetap
BiayaTidaktetap
1
HasilPenju alan
=
=
=
= 364.583
Persentase BEP =
=
BiayaTetap
x100 %
HasilPenju alan BiayaTidakTetap
=
= 46 %
= 61%
1
TingkatPengembalianModal
= 1,64
= 19,7 bulan
Jadi pengembalian modal dalam waktu 1 tahun, 7 bulan, 21 hari.