Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Lele (Clarias) merupakan salah satu dari berbagai jenis ikan yang sudah banyak
dibudidayakan di Indonesia. Pengembangan usaha budidaya lele semakin meningkat setelah
masuknya jenis lele dumbo (Clarias gariepinus) ke Indonesia pada tahun 1985 (Cholik, 2005).
Berkembangnya zaman, muncul penemuan varietas baru yang diberi nama lele masamo yang
merupakan lele hasil perkawinan silang yang dilakukan oleh PT Matahari Sakti (MS). Lele
Masamo sangat baik pertumbuhannya, ukuran konsumsi dicapai setelah pemeliharaan selama 2
bulan. Peningkatan produksi lele dapat terjadi karena keunggulan lele sebagai ikan budidaya yang
dapat dibudidayakan pada lahan sempit, sumber air yang terbatas. Meskipun begitu, produksi lele
tetap harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang murah untuk penduduk
di Indonesia yang terus meningkat.

Salah satu Kabupaten yang memiliki potensi budidaya perikanan khususnya ikan lele,
adalah Kabupaten Sleman, hal ini dikarenakan Kabupaten Sleman tidak memiliki laut sehingga
luas daratan yang dimiliki oleh Kabupaten. Sleman dapat digunakan untuk bisnis budidaya ikan
lele. Selain itu juga Kabupaten Sleman merupakan penyumbang terbesar ikan lele di Yogyakarta.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Sleman Dalam Angka tahun 2012 produksi ikan lele di
Kabupaten Sleman dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2009
sebesar 43.965,80 kg/tahun, 2010 sebesar 48.814,60 kg/tahun dan tahun 2011 sebesar 51.994,50
kg/tahun

Makanan merupakan salah satu hal terpenting untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Manusia banyak membuat variasi dan kreasi dalam produk pangan, seperti makanan yang
bermunculan sekarang yaitu Sempol. Sempol merupakan makanan yang termasuk dalam kategori
jajanan. Sempol sejenis dengan jajanan cilok, tempura, dan empek-empek. Sempol terbuat dari
bahan daging ayam dan tepung, ditusuk menggunakan tusukan sate dan digoreng dengan telur.
Kegemaran para masyarakat mengkonsumsi makanan ringan membuka peluang usaha bagi
banyak produsen. Tingginya tingkat kegemaran jajan para konsumen, maka akan semakin
maraknya makanan jajanan yang dijual. Makanan jajanan yang sedang terkenal di Kota Malang
saat ini yaitu jajanan sempol yang sedang banyak digemari oleh masyarakat tidak terkecuali para
mahasiswa. Jajanan sempol merupakan jajanan yang menggunakan daging ayam dan telur sebagai
salah satu bahannya. Daging dan telur salah satu sumber protein yang dibutuhkan oleh manusia

Disini kami ingin membuat variasi sempol yang berbeda dari sempol yang banyak dijual
di berbagai tempat di Yogyakarta. Sempol yang semula berbahan dasar ayam akan kami
modifikasi dengan mengganti ayam dengan ikan lele, karena menurut kami selama ini ikan lele
hanya dijadikan lauk pauk, dan masih jarang orang yang mengolah ikan lele menjadi jajanan.
mengingat di Yogyakarta produksi ikan lele sangat tinggi sehingga mudah didapat.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang dapat diketahui beberapa
permasalahan yaitu:

1. Bagaimana cara meningkatkan nilai guna ikan lele yang melimpah di Indonesia?
2. Bagaimana cara memasarkan sempol ikan lele dengan menarik agar diminati banyak
orang?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat inovasi baru dari olahan ikan lele
2. Meningkatkan nilai guna ikan lele yang melimpah
3. Meperkenalkan sempol lele menjadi jajanan favorit
D. Luaran dan manfaat kegiatan
-Sempol ikan lele dapat dimakan sebagai cemilan
-Sempol ikan lele dapat dikonsumsi oleh semua usia,terutama anak-anak sampai dewasa
E. Manfaat
1. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam berwirausaha
2. Memperkenalkan kepada masyarakat jajanan sempol dari ikan lele
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Prospek pengembangan sempol lele

Prospek pengembangan sempol lele sebagai kudapan kedepan merupakan salah satu
produk olahan dari pemanfaatan ikan lele. Hasil kudapan di olah dengan rempah rempah dan
berbagai jenis tepung misalnya tepung tapioka, tepung terigu dan bumbu-bumbu seperti
bawang merah , bawang putih, garam, merica, dan lain-lain. Varian rasa yang kami buat
memiliki tingkat level pedas dan manis.

Dari sempol lele sendiri memiliki beberapa kandungan gizi seperti zat gizi micro yang
terkandung dari ikan lele yaitu kalsium, fosfor, zat besi, natrium,vit B1, vit B2 dan vit B3 di
dalam 100 gram ikan lele mengandung energi sebanyak 372 kalori ,7,80 gram protein, 36,30
gram lemak, gan 3,50 gram karbohidrat. Sempol lele dapat dijadikan peluang usaha yang
sangat menguntungkan karna untuk memperoleh atau memelihara ikan lele juga mudah
khususnya di daerah yogyakarta. Harga yang mendapatkan ikan lele cukup terjangkau
sehingga bisa menjadi bahan pokok untuk membuat olahan produk sempol lele.

Sempol lele mempunyai peluang usaha yang cukup tinggi. Hal tersebut di karenakan beberapa
alasan, diantaranya :

1. Di yogyakarta belum pernah ada usaha yang memproduksi ikan lele menjadi sebuah
jajanan cemilan.
2. Bahan baku mudah di peroleh sehingga persediaan cukup terpenuhi
3. Proses produksi tidak membutuhkan biaya besar mudah dan praktis
4. Dalam proses produksi tidak membutuhkan keahlian khusus
5. Banyak orang dewasa,remaja, dan anak-anak khususnya di daerah yogyakarta dan
sekitarnya yang menggemari jajanan ini.
2.2 Analisis ekonomi usaha

Analisis ekonomi usaha dari poduk sempol lele , yaitu:

1. Strenght (kelebihan)
a. Bahan baku mudah didapat .
b. Lokasi strategis.
c. Sumberdaya mahasiswa potensial
d. Sempol biasanya menggunakan ayam kalau ini menggunakan lele
e. Harga terjangkau
f. Merupakan kudapan ringan , sehat dan bergizi
g. Produk sempol lele tanpa bahan pengawet lebih menjamin kesehatan konsumen.
2. Weakness (kelemahan)
a. Membutuhakan waktu yang tidak sedikit
b. Produk sempol lele tanpa bahan pengawet tidak tahan lama
c. Kesadaran masyarakat yang kurang terhadap pentingnya mengkonsumsi kudapan yang
sehat
3. Opportunity (peluang)
a. Produksi ini cukup diminati oleh semua kalangan
b. Dapat dikonsumsi dari berbagai kalangan dari rentangan 6-60 tahun.
c. Cakapan lokasi pemasaran yang cukup luas
d. Belum ada usaha sempol lele semacam ini di yogyakarta ataupun dipasar nasional
4. Threath ( ancaman )

Munculnya persainagan baru yang meniru konsep kami

2.3 .Harga

Berdasarkan survei yang telah dilakukan harga 1 buah sempol ayam di perjualkan
jajanan keliling atau pasar adalah Rp. 1.000/tusuk dan di kemas dengan kantong plastik ,
sedangkan harga sempol lele yang kami tawarkan adalah Rp. 5.000/mika (isi 5 tusuk) dengan
berbagai varian rasa pedas dan manis dan sempol lele menyedian 2 varian sempol yaitu sempol
lele goreng dan sempol lele rebus yang kami kemas dengan mika sehingga lebih menarik
,sehingga sempol lele mampu bersaing dengan sempol ayam yang di jual di pasaran .

2.4 Tempat

Selain mempunyai harga yang terjangkau tempat untuk pemasaran kami memilih area
kampus AKPER YKY dan sosial media . Tempat tersebut merupakan tempat yang memiliki
prospek untuk pemasaran karna mahasiswa banyak yang menyukai sempol sedangkan untuk
yang pemasran disosial media kami memposting produk kami di WA dan Instagram.

2.5 Analisa biaya


Hasil dari ½ kg ikan lele adalah 19 mika sempol lele. Jika dalam 1 hari mampu
membuat 85 tusuk sempol lele yang di tawarkan 5.000/mika hasil penjualan 1 hari 95.000

Keuntungan tiap hari :

Modal: Lele 1/2kg : 9.000


Minyak goreng 1 liter : 14.000
Tepung tapioca ½ kg : 6.000
Tepung terigu 1/4kg : 4.000
Telur 2 butir : 3.000
Mika dan tusuk : 10.000
Bumbu : 8.000

Total Rp. 54.000

Jumlah modal yang di keluarkan perharinya 54.000 dan keuntungan sehari 41.000

Anda mungkin juga menyukai