Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

CRF (CHRONIC RENAL FAILURE)

A. PENGERTIAN
1. Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan
irreversible,

yang

menyebabkan

kemampuan

tubuh

gagal

untuk

mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan maupun elektrolit,


sehingga timbul gejala uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah).
2.

Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat persisten
(menetap) dan irreversible atau tidak dapat pulih kembali. (Mansjoer, 2000).

3.

Gagal ginjal kronik merupakan penyimpangan progresif fungsi ginjal yang


tidak dapat pulih dimana kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan metabolik cairan dan elektrolit mengalami kegagalan yang
mengakibatkan uremia. (Baughman & Hackley, 2000).

B. ETIOLOGI
Penyebab dari gagal ginjal kronis antara lain :
1. Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
2. Penyakit peradangan (glomerulonefritis)
3. Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
4. Gangguan jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nodusa, sklerosis
sitemik)
5. Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis
tubulus ginjal)
6. Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)
7. Nefropati toksik
8. Nefropati obstruktif (batu saluran kemih)
(Price & Wilson, 1994)

Penyebab gagak ginjal kronik cukup banyak tetapi untuk keperluan klinis
dapat dibagi dalam 2 kelompok :
1. Penyakit parenkim ginjal
Penyakit ginjal primer : Glomerulonefritis, Mielonefritis, Ginjal polikistik,
Tbc ginjal
Penyakit ginjal sekunder : Nefritis lupus, Nefropati, Amilordosis ginjal,
Poliarteritis nodasa, Sclerosis sistemik progresif, Gout, Dm
2. Penyakit ginjal obstruktif : pembesaran prostat,Batu saluran kemih,
Refluks ureter,
Secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dikategorikan
Infeksi yang berulang dan nefron yang memburuk
Obstruksi saluran kemih
Destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama
Scar pada jaringan dan trauma langsung pada ginjal

C. TANDA DAN GEJALA


Manifestasi klinik antara lain (Long, 1996 : 369):
a.

Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat

badan berkurang, mudah tersinggung, depresi


b.

Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas

dangkal atau sesak nafas baik waktui ada kegiatan atau tidak, udem yang
disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001 : 1449) antara lain : hipertensi,
(akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin - angiotensin
aldosteron), gagal jantung kongestif dan udem pulmoner (akibat cairan
berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi pada lapisan perikardial oleh
toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot,
kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi).
Manifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut:
a.

Gangguan kardiovaskuler

Hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, effusi perikardiac
dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan irama jantung dan
edema.
b.

Gannguan Pulmoner

Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak, suara krekels.
c.

Gangguan gastrointestinal

Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan metabolisme


protein dalam usus, perdarahan pada saluran gastrointestinal, ulserasi dan
perdarahan mulut, nafas bau ammonia.
d.

Gangguan muskuloskeletal

Resiles leg sindrom ( pegal pada kakinya sehingga selalu digerakan ), burning
feet syndrom ( rasa kesemutan dan terbakar, terutama ditelapak kaki ), tremor,
miopati ( kelemahan dan hipertropi otot otot ekstremitas.
e.

Gangguan Integumen

kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning kuningan akibat


penimbunan urokrom, gatal gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh.
f.

Gangguan endokrim

Gangguan seksual : libido fertilitas dan ereksi menurun, gangguan menstruasi


dan aminore. Gangguan metabolic glukosa, gangguan metabolic lemak dan
vitamin D.
g. Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam dan basa
biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan natrium dan
dehidrasi, asidosis, hiperkalemia, hipomagnesemia, hipokalsemia.
h. System hematologi
anemia yang disebabkan karena berkurangnya produksi eritopoetin, sehingga
rangsangan eritopoesis pada sum sum tulang berkurang, hemolisis akibat
berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana uremia toksik, dapat juga
terjadi gangguan fungsi trombosis dan trombositopeni.

D. PATOFISIOLOGI
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk
glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa
nefron utuh). Nefron-nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume
filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi walaupun dalam keadaan penurunan
GFR / daya saring. Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi
sampai dari nefronnefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi
lebih besar daripada yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik disertai
poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah
banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya
gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas
kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada
tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15
ml/menit atau lebih rendah itu. ( Barbara C Long, 1996, 368)
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang
normalnya diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi
uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak timbunan
produk sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia
membaik setelah dialisis. (Brunner & Suddarth, 2001 : 1448).

E. PATWAY

F. KOMPLIKASI
-Hipertensi
- Hiperkalemia
- Anemia
- Asidosis metabolic
- Osteodistropi ginjal
- Sepsis
- Neuropati perifer
- Hiperuremia
- Oedem Pulmonal
- penyakit tulang
- prerikarditis
(Smeltzer & Bare, 2001)
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Didalam memberikan pelayanan keperawatan terutama intervensi maka perlu
pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan baik secara medis ataupun kolaborasi
antara lain :
1.Pemeriksaan lab.darah
-

hematologi
Hb, Ht, Eritrosit, Lekosit, Trombosit

RFT ( renal fungsi test )


ureum dan kreatinin

LFT (liver fungsi test )

Elektrolit
Klorida, kalium, kalsium

koagulasi studi
PTT, PTTK

BGA

2. Urine
-

urine rutin

urin khusus : benda keton, analisa kristal batu

3. pemeriksaan kardiovaskuler
-

ECG

ECO

4. Radidiagnostik
-

USG abdominal

CT scan abdominal

BNO/IVP, FPA

Renogram

RPG ( retio pielografi )

H. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :
a)

Konservatif

Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin

Observasi balance cairan

Observasi adanya odema

Batasi cairan yang masuk

b)
-

Dialysis
peritoneal dialysis
biasanya dilakukan pada kasus kasus emergency.
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut

adalah CAPD ( Continues Ambulatori Peritonial Dialysis )


-

Hemodialisis

Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan


menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah
femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
-

AV fistule : menggabungkan vena dan arteri

Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung )

c)
-

Operasi
Pengambilan batu

transplantasi ginjal

I. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Aktifitas dan Istirahat
Kelelahan, kelemahan, malaise, gangguan tidur
Kelemahan otot dan tonus, penurunan ROM
2. Sirkulasi
Riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi, nyeri dada
Peningkatan JVP, tachycardia, hipotensi orthostatic, friction rub
3. Integritas Ego
Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada kekuatan
Menolak, cemas, takut, marah, irritable
4. Eliminasi
Penurunan frekuensi urin, oliguri, anuri, perubahan warna urin, urin
pekat warna merah/coklat, berawan, diare, konstipasi, abdomen
kembung
5. Makanan/Cairan
Peningkatan BB karena edema, penurunan BB karena malnutrisi,
anoreksia, mual, muntah, rasa logam pada mulut, asites
Penurunan otot, penurunan lemak subkutan
6. Neurosensori
Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot, kejang, kebas, kesemutan
Gangguan status mental,penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan
berkonsentrasi,

kehilangan

memori,

kacau,

kesadaran, koma
7. Nyeri/Kenyamanan
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki
Distraksi, gelisah
8. Pernafasan

penurunan

tingkat

Pernafasan Kussmaul (cepat dan dangkal), Paroksismal Nokturnal


Dyspnea (+)
Batuk produkrif dengan frotty sputum bila terjadi edema pulmonal
9. Keamanan
Kulit gatal, infeksi berulang, pruritus, demam (sepsis dan dehidrasi),
petekie, ekimosis, fraktur tulang, deposit fosfat kalsieum pada kulit,
ROM terbatas
10. Seksualitas
Penurunan libido, amenore, infertilitas
11. Interaksi Sosial
Tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran seperti
biasanya
(Doengoes, 2000)

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1.

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin, diet


berlebihan dan retensi cairan serta natrium

2.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan anoreksia, mual dan muntah, pembatasan diet dan perubahan
memberan mukosa mulut

3.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk


sampah dan produk dialysis

4.

Kurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan /pengobatan


berhubungan dengan kurang informasi

I.

RENCANA KEPERAWATAN
NO

DIAGNOSA

TUJUAN DAN

KEPERAWATAN

KRITERIA HASIL

INTERVENSI

Kelebihan Volume Cairan NOC :

NIC :

v Electrolit and acid


Definisi : Retensi cairan

base balance

isotomik meningkat

v Fluid balance

Batasan karakteristik :

v Hydration

yang singkat

diperlukan

Kriteria Hasil:
v Terbebas dari edema,
efusi, anaskara

Pertahankan catatan intake dan

urin

Monitor hasil lAb yang sesuai

Monitor

status

hemodinamik

v Terbebas dari distensi termasuk CVP, MAP, PAP, dan


vena jugularis,

PCWP

Distensi vena jugularis reflek hepatojugular Monitor vital sign

Perubahan pada pola

jika

, osmolalitas urin )

dyspneu/ortopneu

peningkatan CVP

nafas, dyspnoe/sesak

kateter

dengan retensi cairan (BUN , Hmt

tidak ada

berubah, tekanan arteri

Pasang
diperlukan

v Bunyi nafas bersih,

Tekanan darah

pulmonalis berubah,

Timbang popok/pembalut jika

output yang akurat

Asupan berlebihan
dibanding output

Berat badan
meningkat pada waktu

Fluid management

(+)

Monitor

indikasi

retensi

v Memelihara tekanan kelebihan cairan (cracles, CVP ,

nafas, orthopnoe, suara

vena

sentral, edema, distensi vena leher, asites)

nafas abnormal (Rales

tekanan

kapiler Kaji lokasi dan luas edema

atau crakles),

paru, output jantung

kongestikemacetan paru,

dan vital sign dalam cairan dan hitung intake kalori

pleural effusion

batas normal

Hb dan hematokrit

Terbebas

menurun, perubahan

kelelahan,

elektrolit, khususnya

kecemasan

perubahan berat jenis

kebingungan

Suara jantung SIII

Reflek hepatojugular

Monitor masukan makanan /

harian
dari Monitor status nutrisi
Berikan diuretik sesuai interuksi
atau

Batasi masukan cairan pada


keadaan

hiponatrermi

dilusi

v Menjelaskanindikator dengan serum Na < 130 mEq/l


kelebihan cairan

Kolaborasi dokter jika tanda

positif
-

Oliguria, azotemia

Perubahan status

cairan berlebih muncul memburuk

Fluid Monitoring

mental, kegelisahan,

Tentukan riwayat jumlah dan tipe

kecemasan

intake cairan dan eliminaSi

Faktor-faktor yang

resiko dari ketidak seimbangan

berhubungan :

cairan

Mekanisme

terapi
gagal

jantung, diaporesis, disfungsi hati,

Asupan cairan

dll )

berlebihan
-

(Hipertermia,

diuretik, kelainan renal,

pengaturan melemah
-

Tentukan kemungkinan faktor

Monitor berat badan

Asupan natrium

Monitor serum dan elektrolit urine

berlebihan

Monitor serum dan osmilalitas


urine

Monitor BP, HR, dan RR


Monitor tekanan darah orthostatik
dan perubahan irama jantung
Monitor parameter hemodinamik
infasif

Catat secara akutar intake dan


output

Monitor adanya distensi leher,


rinchi,

eodem

perifer

dan

penambahan BB

Monitor tanda dan gejala dari


odema

Beri

obat

yang

meningkatkan output urin


Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari

NOC :
v Nutritional Status :

NIC :
Nutrition Management

dapat

kebutuhan tubuh

food and Fluid

Kaji adanya alergi makanan

Intake

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

Definisi : Intake nutrisi v Nutritional Status :

menentukan jumlah kalori dan

tidak cukup untuk

nutrisi yang dibutuhkan pasien.

nutrient Intake

keperluan metabolisme v Weight control


tubuh.

Anjurkan

v Adanya peningkatan

- Berat badan 20 % atau


lebih di bawah ideal

untuk

meningkatkan protein dan vitamin

dengan tujuan

C
Berikan substansi gula

badan

mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

(Recomended Daily

Mampumengidentifi Berikan makanan yang terpilih (

Allowance)

kasi kebutuhan

sudah dikonsultasikan dengan ahli

nutrisi

gizi)

- Membran mukosa dan


konjungtiva pucat

v Tidak ada tanda tanda

- Kelemahan otot yang


digunakan untuk

malnutrisi
v Menunjukkan

menelan/mengunyah
-

pasien

sesuai dengan tinggi Yakinkan diet yang dimakan

intake makanan yang


kurang dari RDA

Anjurkan

berat badan sesuai

v Berat badan ideal

- Dilaporkan adanya

untuk

meningkatkan intake Fe

Kriteria Hasil :

Batasan karakteristik :

pasien

Luka, inflamasi pada


rongga mulut

menelan

- Mudah merasa kenyang,v Tidak terjadi

pasien

bagaimana

membuat catatan makanan harian.

peningkatan fungsi
pengecapan dari

Ajarkan

Monitor

jumlah

nutrisi

dan

kandungan kalori

Berikan

informasi

tentang

kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk

sesaat setelah mengunyah

penurunan berat

mendapatkan

makanan

badan yang berarti

dibutuhkan

nutrisi

yang

- Dilaporkan atau fakta


adanya kekurangan
makanan
- Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan

Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat
badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas

ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan

yang biasa dilakukan

- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup

interaksi

Jadwalkan

pengobatan

Monitor

kulit

- Nyeri abdominal dengan

atau tanpa patologi

steatorrhea
- Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)

dan

Monitor

kekeringan,

rambut

kusam, dan mudah patah


Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total

- Pembuluh darah kapiler

- Diare dan atau

kering

perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit

mulai rapuh

dan

tindakan tidak selama jam makan

- Tonus otot jelek

terhadap makanan

atau

Monitor lingkungan selama makan

- Kram pada abdomen

- Kurang berminat

anak

orangtua selama makan

- Keengganan untuk
makan

Monitor

protein, Hb, dan kadar Ht


Monitor makanan kesukaan

Monitor

pertumbuhan

dan

perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva

- Suara usus hiperaktif

Monitor kalori dan intake nuntrisi

- Kurangnya informasi,

Catat adanya edema, hiperemik,

misinformasi

hipertonik papila lidah dan cavitas


oral.

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan
faktor biologis, psikologis

Catat jika lidah berwarna magenta,


scarlet

atau ekonomi.
Intoleransi aktivitas b/d

NOC :

fatigue

v Energy conservation

Definisi :

v Self Care : ADLs

Ketidakcukupan energu

NIC :
Energy Management
v

Kriteria Hasil :

klien dalam melakukan aktivitas

secara fisiologis maupunv Berpartisipasi dalam v


aktivitas fisik tanpa

mengungkapkan perasaan terhadap

meneruskan atau

disertai peningkatan

keterbatasan

menyelesaikan aktifitas

tekanan darah, nadi v

yang diminta atau

dan RR
v Mampu melakukan

Batasan karakteristik :
melaporkan secara
verbal adanya kelelahan

aktivitas sehari hari


(ADLs) secara

Respon abnormal dari

c.

Monitor nutrisi dan sumber


energi tangadekuat

mandiri

Monitor pasien akan adanya


kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan

tekanan darah atau nadi


terhadap aktifitas

Kaji adanya factor yang


menyebabkan kelelahan

atau kelemahan.
b.

Dorong anak untuk

psikologis untuk

aktifitas sehari hari.

a.

Observasi adanya pembatasan

Monitor respon kardivaskuler


terhadap aktivitas

Perubahan EKG yang

Monitor pola tidur dan lamanya


tidur/istirahat pasien

menunjukkan aritmia atau


iskemia
d.

Adanya dyspneu atau

Activity Therapy
v

Kolaborasikan dengan Tenaga

ketidaknyamanan saat

Rehabilitasi Medik

beraktivitas.

dalammerencanakan progran terapi


yang tepat.

Faktor factor yang

berhubungan :

mengidentifikasi aktivitas yang

Tirah Baring atau


imobilisasi
Kelemahan
menyeluruh

Bantu klien untuk

mampu dilakukan
v

Bantu untuk memilih aktivitas


konsisten yangsesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan

Ketidakseimbangan

social

antara suplei oksigen

dengan kebutuhan

Bantu untuk mengidentifikasi


dan mendapatkan sumber yang

Gaya hidup yang

diperlukan untuk aktivitas yang

dipertahankan.

diinginkan
v

Bantu untuk mendpatkan alat


bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek

Bantu untu mengidentifikasi


aktivitas yang disukai

Bantu klien untuk membuat


jadwal latihan diwaktu luang

Bantu pasien/keluarga untuk


mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas

Sediakan penguatan positif bagi


yang aktif beraktivitas

Bantu pasien untuk


mengembangkan motivasi diri dan
penguatan

Monitor respon fisik, emoi,


social dan spiritual

Kurang pengetahuan

NIC :

NOC :
v Kowlwdge : disease

Definisi :
Tidak adanya atau

process

Teaching : disease Process


Berikan penilaian tentang tingkat

v Kowledge : health

kurangnya informasi

Behavior

kognitif sehubungan

Kriteria Hasil :

dengan topic spesifik.

v Pasien dan keluarga


menyatakan

pengetahuan pasien tentang proses


penyakit yang spesifik

Jelaskan

patofisiologi

dari

penyakit dan bagaimana hal ini


berhubungan dengan anatomi dan

Batasan karakteristik :

pemahaman tentang

memverbalisasikan

penyakit, kondisi,

adanya masalah,

prognosis dan

biasa

ketidakakuratan

program pengobatan

dengan cara yang tepat

mengikuti instruksi,

Gambarkan tanda dan gejala yang

v Pasien dan keluarga

perilaku tidak sesuai.

mampu
melaksanakan

Faktor yang berhubungan

prosedur yang

: keterbatasan kognitif,

dijelaskan secara

interpretasi terhadap

benar

informasi yang salah,

fisiologi, dengan cara yang tepat.

muncul

Gambarkan

pada

proses

penyakit,

penyakit,

dengan cara yang tepat

Identifikasi

kemungkinan

penyebab, dengna cara yang tepat


Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara yang

v Pasien dan keluarga

tepat

kurangnya keinginan

mampu menjelaskan Hindari jaminan yang kosong

untuk mencari informasi,

kembali apa yang

tidak mengetahui sumber-

dijelaskan

informasi tentang kemajuan pasien

sumber informasi.

perawat/tim

dengan cara yang tepat

kesehatan lainnya.

Sediakan bagi keluarga atau SO

Diskusikan perubahan gaya hidup


yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa
yang akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan

Dukung

pasien

untuk

mengeksplorasi atau mendapatkan


second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan cara yang
tepat
Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal, dengan

cara yang tepat

Instruksikan

pasien

mengenai

tanda dan gejala untuk melaporkan


pada

pemberi

perawatan

kesehatan, dengan cara yang tepat

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8
volume 2, EGC, Jakarta
Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.
Jakarta : EGC
Doenges E, Marilynn, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman
Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta :
EGC
Long, B C. (1996). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan) Jilid 3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Kllinis
Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC
Suyono, Slamet. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II.
Jakarta.: Balai Penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai