Anda di halaman 1dari 13

Cognitive Behavioral Therapy

Terapi Kognitif-Behavioral (TKB) atau


Cognitive-Behavioral Therapy (CBT)
merupakan salah satu bentuk konseling
yang bertujuan membantu klien agar
dapat menjadi lebih sehat, memperoleh
pengalaman yang memuaskan, dan dapat
memenuhi gaya hidup tertentu, dengan
cara memodifikasi pola pikir dan perilaku
tertentu.

menempatkan suatu pikiran, keyakinan, atau


bentuk pembicaraan diri (self talk) terhadap
orang lain (misalnya, hidup saya sengsara
sehingga sulit untuk dapat menentukan tujuan
hidup saya)

membelajarkan klien agar dapat memiliki cara


berpikir yang lebih positif dalam berbagai
peristiwa kehidupan dan tidak hanya sekedar
berupaya mengatasi penyakit atau gangguan
yang sedang dialaminya.

mengelola dan memonitor pola fikir klien


sehingga dapat mengurangi pikiran negatif
dan mengubah isi pikiran agar dapat
diperoleh emosi yang lebih positif

Terapi Kognitif-Behavioral (TKB)


memfokuskan pada hasil dan tujuan,
termasuk hasil jangka pendek (segera) dari
proses konseling yang sedang berjalan,
yaitu tercapainya pengalaman positif klien
yang relatif cepat dengan adanya kemajuan
perasaan yang lebih lega dan daya tahan.

Jenis konseling ini adalah yang paling


efektif dalam berurusan dengan individuindividu yang cerdas, rasional dan
berkeinginan untuk memiliki gairah dan
kenikmatan dalam hidup mereka (Beth
Horwin, LPC)

kegiatan (tindakan) yang dilakukan klien,


menentukan bentuk imbalan (rewards) yang
dapat mendorong klien untuk melakukan
tindakan tertentu, pemberian konsekuensi
yang tidak menyenangkan, guna mencegah
klien melakukan tindakan yang tidak
dikehendaki.

awal para perintis psikologi


dikembangkan sejak tahun 50-an dan 60-an.
Memasuki tahun 70-an, para pemikir dan praktisi aliran
kognitif dan perilaku (behavioral) berusaha
menggabungkan kedua pendekatan tersebut sehingga
menghasilkan Konseling Kognitif-Behavioral.
Sejak tahun 80-an hingga sekarang ini, Konseling KognitifBehavioral telah berkembang dan memiliki daya tarik
tersendiri karena telah terbukti efektivitasnya dan mampu
memberikan pelayanan dalam waktu yang lebih singkat,
dibandingkan dengan psikoanalisis atau psikoterapi
tradisional lainnya.

Membantu klien dalam mengenali,


menganalisis dan mengelola keyakinannya.
Membiarkan klien bersandar pada memorinya,
dan berusaha untuk memvalidasinya.
Menempatkan dan menitikberatkan pada
keyakinan klien, tentang siapa dirinya dan apa
tujuan hidup dia di dunia ini
Menjaga fokus pada upaya meningkatkan
kepuasan hidup secara menyeluruh, bukan
pada upaya penurunan emosi yang negatif

Membelajarkan dan mendidik yakni memberikan


kesempatan kepada klien untuk
memeriksa/memguji kembali apa yang telah
diucapkannya dengan kenyataan dirinya.

Mengidentifikasi dan berbagai keterampilan praktis


(misalnya, tentang penetapan tujuan dan
pemecahan masalah).

Melanjutkan untuk melakukan pekerjaan ini untuk


waktu jangka panjang, setelah proses konseling
selesai.

teknik mengelola kemarahan,


meditasi,
latihan relaksasi,
assertive training,
Pain manajemen

Depresi
kecemasan
gangguan panik
menghadapi peristiwa hidup lainnya,
seperti: kematian, perceraian, kecacatan,
pengangguran,
masalah yang berhubungan dengan anakanak dan stres.

Terjemahan dari Beth Horwin, LPC, A


Perspective on Cognitive Behavioral Therapy.

Anda mungkin juga menyukai