Anda di halaman 1dari 8

MEDICAL TERMINOLOGY

Oleh: Nur Hayati


Bagian Anatomi dan Histologi FK UMY
Medical Education Unit FK UMY
PENDAHULUAN
Setiap profesi memiliki jargonnya masing-masing, yaitu suatu bahasa
khusus yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang cepat, tepat dan efektif
tanpa kesalahpahaman makna di antara anggota profesi tersebut. Medical term
adalah bahasa khusus yang digunakan oleh praktisi di bidang kesehatan, misalnya
dokter, perawat, fisioterapis, bidan dan sebagainya.
Dalam kuliah ini, mahasiswa akan mempelajari ratusan istilah/bahasa yang
biasa digunakan dalam mempelajari ilmu kedokteran. Tampaknya cukup banyak,
akan tetapi ini hanya sebagian kecil dari istilah-istilah yang akan ditemui oleh
mahasiswa kedokteran selama menempuh pendidikan di fakultas kedokteran
maupun dalam menjalani profesi kedokterannya nanti.
Tujuan dari kuliah ini bukan untuk membuat mahasiswa menghafal
seluruh istilah yang ada dalam medical term, akan tetapi untuk mengenalkan
dasar-dasar pembentukan medical term, sehingga mahasiswa akan dapat
mengenali dan mempelajari istilah-istilah yang akan dijumpai saat mempelajari
ilmu kedokteran. Selain itu, setelah mempelajari medical terminology ini
mahasiswa juga dapat menyebut dan menulis istilah-istilah tersebut secara tepat.
Dalam mempelajari medical terminology, seperti halnya mempelajari
bahasa asing lainnya, kunci utamanya adalah dengan menghafal dan mengingat
kosa kata yang dipakai (vocabulary) sebanyak-banyaknya dan yang kedua adalah
dengan mempelajari struktur dasar kata/istilah tersebut. Kosa kata akan dapat
dikuasai oleh mahasiswa apabila mahasiswa sering membaca artikel yang
menggunakan kosa kata/medical term tersebut (dengan banyak membaca
textbook/artikel kedokteran).

MEDICAL TERMINOLOGY
Medical terminology adalah istilah atau kata-kata yang tepat untuk
mendeskripsikan

tubuh

manusia,

komponen,

kondisi dan

proses

yang

berhubungan dengannya secara ilmiah dan akurat.


Terdapat 2 kategori utama medical terminology:
1. Deskriptif:

mendeskripsikan

bentuk,

warna,

ukuran,

fungsi

dan

sebagainya. Kategori ini yang akan dipelajari dalam kuliah ini.


2. Eponim: menggunakan nama seseorang (penemu struktur anatomi,
prosedur atau diagnosis).
Contoh:

tuba uterina: tuba Fallopi (diambil dari nama penemunya:


Gabriello Fallopio)

tuba auditiva: tuba Eustachii (Bartolommeo Eustachii).

Kelemahan dengan menggunakan metode eponim ini adalah istilah


tersebut tidak memberikan informasi tentang apa, di mana dan fungsi
organ tersebut.
Saat ini ada kecenderungan untuk mengganti eponim ini dengan nama
deskriptif, walaupun masih ada istilah-istilah yang masih menggunakan
eponim ini dengan alasan eksklusivisme atau untuk memperhalus
penyebutan suatu kelainan, misalnya Penyakit Parkinson (untuk paralisis
agitans), Sindroma Down (mongolism/trisomi 21), Penyakit Hansen
(lepra) dan sebagainya.

Struktur Medical Terminology.


Pendekatan sistematik dalam pembentukan kata dan istilah dalam medical
terminology meliputi 3 bagian:
1. Akar kata (word root): dasar, arti utama dari istilah tersebut, biasanya
terletak pada tengah kata. Akar kata ini biasanya menggambarkan bagian
tubuh dan berasal dari bahasa Latin atau Yunani.
Contoh:
- gastric, akar katanya adalah gastr, yang berarti lambung/perut.

- hypothermia, akar katanya adalah therm, yang berarti panas.


Dalam pembentukan medical term sering ditambahkan huruf vokal
(combining vowel) ke akar kata/word root untuk memperhalus pengucapan
saat ditambahkan akhiran/prefix. Hasilnya adalah istilah baru dengan
penambahan vokal (word root + vokal) yang disebut bentuk kombinasi
(combining form).
Huruf vokal yang paling sering digunakan pada pembentukan combining
form adalah huruf o-.
Selain digunakan untuk merangkaikan word root dan suffix, combining
vowel juga digunakan untuk menggabungkan antara dua word root.
Contoh:
- thermometer, huruf o- di sini adalah combining vowel.
- cardiogram
Kedua istilah di atas (thermometer dan cardiogram) disebut combining
form.
Beberapa medical term dibentuk dari 2 word root atau lebih, istilah ini
disebut compound word.
Contoh:
- electrocardiogram
Word

Combining

root 1 vowel
o

electr

Word

Combining suffix

root 2

vowel
o

cardi

- gastroenteritis
Word

Combining

root 1 vowel
gastr

Word

suffix

root 2
o

enter

itis

gram

2. Awalan (prefix): terletak pada bagian depan istilah, ditambahkan untuk


memodifikasi akar kata untuk menambahkan informasi mengenai lokasi,
jumlah atau waktu.
Contoh:
- epigastric, prefixnya adalah epi (= di atas)
- megacolon, prefixnya adalah mega (=pembesaran)
Prefix secara umum tidak memerlukan modifikasi ketika digabungkan
dengan word root karena biasanya prefix diakhiri dengan vokal, walaupun
dalam beberapa keadaan dapat mengalami asimilasi dan perubahan,
misalnya: in im, syn sym.
Contoh:
- imperforata
- syndesmosis

3. Akhiran (suffix): ditambahkan di akhir akar kata untuk memberikan makna


tambahan, misalnya kondisi, proses penyakit atau prosedur.
Suffix dikelompokkan ke dalam:
1) Suffix yang memerlukan combining form.
Contoh: thermometer, suffixnya adalah meter (=mengukur), dengan
combining vowel o-.
2) Tidak memerlukan combining form (karena dimulai dengan huruf
vokal).
Contoh: gastritis, suffixnya adalah it is (=inflamasi/peradangan)

Menganalisis medical terminology adalah proses yang cukup penting.


Salah satu caranya adalah dengan memecah kata dengan mengevaluasi arti
suffixnya, kemudian prefix, dan akhirnya akar katanya. Bila mahasiswa dapat
menguasai konsep dasar pembentukan medical terminology ini, maka akan
banyak sekali istilah yang dengan mudah dipahami oleh mahasiswa.
Bila masih mengalami keraguan akan arti istilah tersebut, dianjurkan untuk
mencocokkan dengan kamus kedokteran baik yang berupa textbook (Kamus

Kedokteran

Dorlands)

atau

menggunakan

mesin

pencari

di

internet

(http://ec.hku.hk/mt/quizzes.htm, http://ec.hku.hk/mt/combinat.htm,
http://www.medic8.com/MedicalDictionary.htm).
Latihan:
Uraikan dan cari arti dari istilah: pancytopenia

Cara pembentukan medical term.


Medical term berasal dari:
1. Kata benda atau kata sifat bahasa Yunani (Greek noun or adjective).
1) Akar kata benda atau kata sifat didapat dengan menghilangkan
huruf akhirnya (os, on, e, s, ys)
Contoh:

nephros nephr

neuron neur

leukos leuk

tachys tachy

glykys glyc

2) Merangkaikan suffix yang dimulai dengan huruf vokal langsung di


belakang akar kata.
Contoh:

nephr nephritis

neur neuritis

leuk leukemia

glyk glycemia

3) Bila suffix yang dimulai dengan konsonan dirangkaikan dengan


akar kata yang berakhir dengan konsonan, maka diperlukan
combining vowel.
Contoh:

Leukocyte

Neurogenic

Nephroblast

4) Combining vowel diperlukan untuk merangkaikan 2 akar kata.


Contoh:

Gastroenteritis

Electrocardiogram

5) Beberapa istilah bisa didapati dalam 2 bentuk combining form:


Contoh:
derma,

hypodermic,

dermatos

dermatology

soma,

macrosomia,

somatos

somatotroph

haima,

hemoglobin,

haimatos

hematology

stoma,

tracheostomy,

stomatos

stomatitis

2. Kata kerja bahasa Yunani (Greek verb).

gignesthai

gen(e)

pathogenesis

- gen

hematogen

lyein

ly(s)-

hemolysis

tome

tom-

cholecystotomy

graphein

graph-

cardiograph

rhein

rhe-

diarrhea,
leukorrhea

3. Kata benda atau kata sifat bahasa Latin (Latin noun or adjective).
1) Akar kata benda didapatkan dengan menghilangkan huruf akhirnya
(a, um).
Contoh:
fistula fistul
vagina vagin
lympha lymph
ileum ile
cerebrum cerebr
palatum palat
2) Merangkaikan suffix yang dimulai dengan huruf vokal langsung di
belakang akar kata.
Contoh:

fistula fistulectomy

cerebrum cerebritis

vasculus vasculitis

3) Bila suffix yang dimulai dengan konsonan dirangkaikan dengan akar


kata yang berakhir dengan konsonan, maka diperlukan combining
vowel.
Contoh:

vagina vaginoplasty

lympha lymphogen

ileum ileostomy

cerebrum cerebrovascular

palatum palatorrhaphy

3) Beberapa prefix mengalami asimilasi sesuai dengan akar katanya.


Contoh:
a,an

acardia, anemia, analgesia

en,em

encephal, embolism

bi, in

bifurcatio, binocular

co,con, com cohesive, congenital, commensal

BERSAMBUNG

TUGAS:
Setiap mahasiswa menulis 1 contoh kasus atau medical record yang mengandung
minimal 3 medical term, diposting ke forum diskusi els blok 1.
Bila tidak memposting contoh kasus, boleh juga menganalisis medical term yang
sudah diposting oleh temannya.
Jadi, setiap mahasiswa minimal 1 kali memposting tulisan tentang medical term
(bisa contoh kasus, analisis, feedback, komentar ilmiah dan sebagainya).
Catatan: Contoh-contoh kasus medical term yang diposting akan menjadi bahan
ujian.

Contoh kasus/medical record:


Tuan X, 55 tahun dirawat di bangsal Neurologi (1) karena mengalami
cerebrovascular attack (2). Dia mengalami hemiplegia sinistra (3). Dari
anamnesis didapatkan data bahwa pasien ini memiliki riwayat hipertensi (4) lama.
Dokter menyarankan upaya pasien ini menjalani fisioterapi (5) setelah
keadaannya stabil.

Anda mungkin juga menyukai