Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PROBLEM SOLVING SKENARIO 2

Disusun Oleh:

1. Achmad Vidiansyah

2.Bella Amanda Lubis

3. Piscesia Monika

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS KEDOKTERAN

KOTA PADANG

2018
1. ANALISIS SITUASI

1.A. menetapkan masalah, populasi sasaran, kelompok risiko tinggi

N MASALAH PERSENTASE KET.


O.
1. Proporsi penduduk 30,45% (tinggi) Target MDGs : 7,5%
miskin
2. Cakupan jamban 60% (kurang memadai) Target : 62,41%
keluarga
3. Cakupan sumber air 70% (memadai) Target : 68,8%
minum
4. ANC Target kemenkes RI
Kunjungan ke-1 (K-1) 50% (kurang memadai) 2013
Kunjungan ke-4 (K-4) 65% (kurang memadai) 95%
90%
5. Tingginya kejadian
penyakit infeksi
Penyakit terbanyak di
kecamatan Anyer
1. ISPA 31,34%
2. DHF 10,75%
3. Penyakit pada 9,90%
system otot dan
pengikat
4. Diare 7,51%
5. Penyakit infeksi 7,49%
kulit
(data 5 penyakit
terbanyak tahun 2011)
1.B.Jangkauan Pelayanan Kesahatan

Sarana Jumlah
Puskesmas Kecamatan 1 buah
Puskesmas Pembantu 5 buah
Puskesmas keliling 1 buah
Posyandu 68 buah
Balai pengobatan 10 buah
Dokter Praktik 6 buah
Bidan Praktik 18 buah
Kader Aktif 21 buah
◦ Puskesmas kecamatan memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014
(puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan)
◦ (1 pustu melayani 2-3 desa/kelurahan)

1.C.Sumber Daya Kesehatan

Tenaga Jumlah ( Target(Ket)


Kesehatan orang )
Dokter Umum 2 2
(cukup)
Dokter Gigi 2 1
(cukup)
Perawat 11 8
(cukup)
Bidan 9 6
(cukup)
Analisis 1 1
(cukup)
Pengatur Gizi 1 1
(cukup)
Sanitarian 2 1
(cukup)
◦ Menurut Permenkes No.75 tahun 2014 pasal 16 ayat 3 sumber daya manusia terdiri dari
tenaga kesehatan dan non kesehatan.Tenaga yang belum tercantum sesuai peraturan
Permenkes yaitu Tenaga Kesehatan lingkungan dan ahli teknologi laboratorium

1.D. Kesulitan dalam Penetapan Masalah


 Tidak ada data demografis puskesmas , untuk menilai jarak dan aksesibilitas wilayah
Puskesmas tersebut dapat terjangkau atau tidak oleh masyarakat
 Tidak ada informasi mengenai program-program kesehatan terkait upaya promotif dan
preventif yang sudah dijalankan di Puskesmas Anyer
 Tidak disajikan data jumlah penduduk berbentuk kelompok umur dan jenis kelamin

1.E. Data Tambahan


 Jumlah penduduk : 50.442 jiwa
 Kepadatan penduduk : 344/km2 (sedang)
Kategori kepadatan penduduk :
1) < 100 : I : Sangat Kurang
2) 100 – 250 : II : Kurang
3) 250 – 500 : III : Sedang
4) 500 – 750 : IV : Lumayan
5) 750 – 1000 : V : Padat
6) > 1000 : VI : Sangat Padat
 Luas wilayah 146,29 km2
 Cakupan jamban keluarga adalah 60%, cakupan sumber air minum adalah 70%.

2. ANALISIS MASALAH

Masalah kesehatan:
A. Penyakit berbasis lingkungan masih tinggi
Masih tingginya penyakit berbasis lingkungan antra lain Penyakit disebabkan oleh faktor
lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat yang masih rendah. Berdasarkan aspek sanitasi
tingginya angka penyakit berbasis lingkungan banyak disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan
air bersih masyarakat, pemanfaatan jamban yang masih rendah, tercemarnya tanah, air, dan udara
karena limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, sarana transportaasi, serta
kondisi lingkungan fisik yang memungkinkan

B. Cakupan jamban keluarga belum 100%


Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah
satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Pembuangan tinja perlu
mendapat perhatian khusus karena merupakan satu bahan buangan yang banyak mendatangkan
masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare, typhus,
muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal. Selain itu dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta estetika.

C. Cakupan sumber air minum belum 100%


Air minum yang layak merupakan hak azasi manusia untuk mempertahankan hidup dan menjaga
kesehatannya. Investasi di bidang air minum dan sanitasi mempunyai dampak positif yang nyata
terhadap penurunan penyakit, pencegahan kematian yang prematur, penghematan biaya
kesehatan dan peningkatan produktivitas. Masih tingginya proporsi sanitasi yang buruk
menghambat peningkatan kual-itas air minum sehingga penularan penyakit melalui air (diare)
masih cukup tinggi. Penyakit yang paling berhubungan dengan air minum adalah diare
terutama pada balita.

D. Cakupan K1 dan K4 belum 100%


yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan K1 di bawah 70%
(dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun)
menunjukkan keterjangkauan pelayanan antenatal yang rendah, yang mungkin disebabkan oleh
pola pelayanan yang belum cukup aktif. Tujuan K1 Adalah Untuk menfasilitasi hasil yang sehat
dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan
ibu, Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, Mempersiapkan kelahiran
dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari
kelahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya

E. Banyaknya penduduk miskin


Di banyak negara syarat utama bagi terciptanya penurunan kemiskinan adalah adanya
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi memang tidak cukup untuk mengentaskan
kemiskinan tetapi biasanya pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang sangat
dibutuhkan.Walaupun begitu pertumbuhan ekonomi yang bagus pun menjadi tidak akan berarti
bagi masyarakat miskin jika tidak diiringi dengan penurunan yang tajam dalam pendistribusian
atau pemerataannya. Kemiskinan terus menjadi masalah fenomena sepanjang sejarah,
kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan
yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak
adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan
pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya
arus urbanisasi, dan yang lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi
kebutuhan pangan dan sandang secara terbatas.

3. Prioritas Masalah
1) Penduduk Miskin

Urgensi :4

karenakan peningkatan status ekonomi mampu membawa


masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya salah satunya
dari segi kesehatan

Intervensi :1

Butuh waktu yang lama pada pihak terkait

Biaya :2

Biaya cukup mahal

Peningkatan mutu :5

Jika masalah ini berhasil diatasi akan berdampak terhadap


persoalan lainnya, sehingga persoalan lainnya dapat terselesaikan
dengan mudah.

2) Jamban Kurang Memadai

Urgensi :4

dikarenakan banyaknya sumber penyakit yang bias tersebar


melalui pengelolaan , perawatan dan penyediaan jamban yang
kurang memadai

Intervensi :3

Cukup mudah jika pada saat intervensi masyarakat ikut berperan


aktif dan dibantu oleh berbagai pihak lintas sector yang terkait

Biaya :2

Mahal. Tentunya dalam pembuatan jamban yang sesuai kriteria


kesehatan perlu mengeluarkan biaya yang cukup mahal jika dana
ditanggung sendiri
Peningkatan Mutu :5

Jika masalah jamban ini teratasi peningkatan mutu dapat tercapai


sangat tinggi karena dapat menekan penyakit yang disebabkan oleh
jamban kurang memadai. Sehingga dapat menurunkan angka
mortalitas dan morbiditas masyarakat

3) Sumber air minum kurang memadai

Urgensi :4

Penting , karena air bersih termasuk kebutuhan dasar hidup


seseorang

Intervensi :3

Cukup mudah ,dikarenakan jika berkerjasama dengan pemerintah ,


penyediaan air besih yang memadai dapat terselesaikan

Biaya :4

Murah karena mendapatkan bantuan dari pemerintah yang


berkerjasama dengan PDAM dan Pansimas dalam penyedian air
yang layak

Peningkatan Mutu :4

Jika Masalah ini dapat terselesaikan dapat meningkatkan mutu


hidup masyarakat dikarena air adalah kebutuhan dasar seseorang
dalam memulai aktivitas sehari-harinya.

4) Ketersediaan Lab dan tenaga lingkungan

Urgensi :3

Cukup penting,dikarenakan dalam suatu pelayanan kesehatan


dibutuhkan kecukupan sarana fasilitas kesehatan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dari bidang kesehatan

Intervensi :3
Cukup mudah jika dibantu oleh pemerintah dalam mencukupi
kebutuhan fasilitas kesehatan

Biaya :3

Cukup mahal , dikarenakan perlatan yang akan disedakan memiliki


harga yang cukup mahal

Peningkatan mutu :4

Tinggi ,Kecukupan fasilitas kesehatan berperan dalam peningkatan


kualitas aspek kesehatan

5) Kurang memadai angka K1 dan K4

Urgensi :4

Merupakan masalah penting , jika seorang ibu tidak rutin


memeriksakan kehamilanya, karena dari pemeriksaan rutin dapat
menscreening kemungkinan penyakit apa yg dialami ibu dan
kemungkinan apa yg terjadi pada ibu

Intervensi :3

Cukup mudah melalui sosialisai dan penjelasan penting kunjungan


selama kehamilan ibu, ditambah lagi setiap kunjungan kehamilam
pada layanan kesehatan pemerintah tidak perlu mengeluarkan
biaya cukup besar

Biaya :4

Cukup murah, karena pada fasilitas kesehatan yang dibantu


pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi

Peningkatan mutu :4
Tinggi, mampu menurunkan angka kejadian yang tak diinginkan
karna sedini mungkin mengetahui dan dapat mengatasi masalah
yang ada.

6) Penyakit ISPA

Urgensi :5

Sangat penting, ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang


penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup
tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak
diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % -
60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari
seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30
%. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia
dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.

Intervensi :3

Cukup mudah,

a.Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan oleh tenaga ksehatan dimana kegiatan in


diharapkan dapat mengubah sikap dan perilaku masyarakat
terhadap hal-hal yang dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya
ISPA.kegiatan penyuluhan ini dapat berupa penyuluhan penyakit
ISPA,penyuuhan ASI eksklusif,penyuluhan gizi seimbang paa ibu
dan anak,penyuluhan kesehatan lingkungan,penyuluhan bahaya
rokok.

b.Imunisasi

Mengusahakan kekebalan anak dengan imunisasi agar anak


memperoleh kekebalan dalam tubuhnya anak perlu mendapatkan
imunisasi yaitu DPT. Imunisasi DPT salah satunya dimaksudkan
untuk mencegah penyakit Pertusis yang salah satu gejalanya adalah
infeksi saluran nafas

Biaya :4

Murah, bekerjasama dengan pemerintah dalam pembiayaan vaksin.

Peningkatan mutu :5

Sangat tinggi, jika masalah ini terselesaikan dapat menekan angka


morbiditas serta angka mortalitas yang timbul akibat dampak
penyakit tersebut.

4. ANALISIS PENYEBAB MASALAH

Anda mungkin juga menyukai