Anda di halaman 1dari 12

KUTIPAN

1. Pengertian
Kutipan yaitu pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan
seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah
(Keraf, 2001: 179). Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan
tidaklah berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat terdiri dari kutipan-kutipan.
Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menjunjung pendapatnya.
Jika penulis menganggap perlu memasukkan kutipan yang panjang, lebih baik
memasukkannya dalam bagian apendiks atau lampiran.

2. Fungsi dan Jenis Kutipan


Kutipan dapat berfungsi sebagai : landasan teori, penjelasan, dan penguat pendapat
yang dikemukakan penulis.
Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam susunan kalimat
aslinya tanpa mengalami perubahan sedikit pun. Bahan yang kita kutip harus
direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda-tanda
baca, dan sebagainya (Akhadiah, dkk, 1988 : 182). Kutipan langsung yaitu
pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat
demi kalimat dari sebuah teks asli (Keraf, 2001:179). Kutipan langsung yaitu
kutipan yang diambil secara langsung dari sumber aslinya tanpa modifikasi atau
perubahan sama sekali baik dari segi substansi maupun redaksi tata bahasanya
(Hartono, 2002 : 53). Tulisan ilmiah yang terlalu panjang berisi kutipan langsung,
kelihatannya seolah-olah merupakan koleksi pendapat orang lain. Sebaiknya
kutipan langsung intensitasnya tidak melebihi 30% dari seluruh kutipan yang ada.
Kutipan langsung tidak dapat menghindari mengutip :
1) rumus-rumus;
2) peraturan-peraturan hukum, undang-undang, anggaran dasar, anggaran rumah
tangga;
3) peribahasa, sanjak, dialog drama;
4) beberapa landasan pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti;
5) statemen ilmiah;
6) ayat-ayat dari kitab suci.
Kutipan langsung dibagi menjadi kutipan langsung panjang dan kutipan langsung
pendek.
1) Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang yaitu kutipan yang lebih dari tiga baris ketikan,
tidak dijalin dalam teks, tetapi diberi tempat tersendiri. Diketik dengan jarak
baris spasi tunggal pada garis tepi baru yang jaraknya empat ketukan huruf
dari garis margin. Indensi dari kalimat pertama tujuh ketukan dari garis tepi
(margin) atau tiga ketukan dari garis tepi yang baru. Tidak diapit tanda kutip.
2) Kutipan langsung pendek

Kutipan langsung pendek yaitu kutipan yang tidak melebihi tiga baris ketikan.
Kutipan ini cukup dijalin ke dalam teks dengan meletakkannya di antara dua
tanda petik.
b. Kutipan Tidak langsung (kutipan isi/parafrase)
Kutipan tidak langsung yaitu pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokoh
terkenal berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat tersebut (Keraf, 2001: 180).
Kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis
dengan kata-katanya sendiri. Jadi yang dikutip hanyalah pokok-pokok pikiran,
atau ringkasan dan kesimpulan dari sebuah tulisan, kemudian dinyatakan dengan
bahasa sendiri. Walaupun yang dikutip dari bahasa asing, tetapi tetap dinyatakan
dengan bahasa Indonesia (Akhadiah, dkk., 1996: 184). Menurut Hartono ( 2002 :
53) Kutipan tidak langsung yaitu kutipan yang sudah mengalami modifikasi
khususnya dari segi redaksi tatabahasanya.
Kutipan tidak langsung dibagi menjadi dua :
1) Kutipan tidak langsung panjang, yaitu kutipan yang lebih dari satu paragraf.
Untuk mengatasi kesulitan penulisannya, dengan menyebutkan nama penulis
yang dikutip pada permulaan parafrase dan memberikan angka catatan kaki
pada akhir kalimat parafrase.
2) Kutipan tidak langsung pendek, yaitu kutipan yang terdiri dari satu paragraf.
Disediakan tempat tersendiri, tidak dibaur dengan teks. Jika ide, pendapat,
atau kesimpulan yang dikutip itu berasal dari bermacam-macam sumber dan
sangat mirip satu sama lain, lebih baik diparafrasekan dalam satu paragraf
dengan menyebutkan semua sumbernya dalam satu paragraf.
3) Mengutip dari kutipan
Mengutip dari kutipan harus dihindari. Tetapi dalam keadaan terpaksa,
misalnya sulit menemukan sumber aslinya, mengutip dari kutipan bukanlah
merupakan suatu pelanggaran. Jika terpaksa mengutip dari kutipan, harus
bertanggungjawab terhadap ketidaktepatan dan ketidaktelitian kutipan yang
dikutip. Pengutip wajib mencantumkan dalam catatan kaki bahwa ia mengutip
sumber itu dari sumber lain. Kedua sumber itu dituliskan dalam catatan kaki
dengan dibubuhkan keterangan dikutip dari.

2. Prinsip-prinsip Mengutip
a. Jangan mengadakan perubahan
Pengarang tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik dari teks aslinya. Jika
pengarang menganggap perlu untuk mengadakan perubahan tekniknya, harus
menyatakan atau memberi keterangan yang jelas bahwa telah diadakan perubahan
tertentu, atau diberi tanda huruf tebal, huruf miring, diregangkan atau tanda
kurung segi empat [ ].
b. Jika ada kesalahan
Jika dalam kutipan terdapat kesalahan, penulis tidak boleh memperbaiki
kesalahan-kesalah itu.
c. Menghilangkan bagian kutipan

Dalam kutipan-kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian tertentu


dengan syarat penghilangan bagian itu tidak boleh mengakibatkan perubahan
makna aslinya atau makna keseluruhannya.

3. Cara-cara Mengutip
Agar tiap-tiap jenis kutipan dapat dipahami dengan lebih jelas, perhatikan cara-cara
berikut :
a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris
Kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat baris ketikan,
dimasukkan dalam teks dengan cara-cara berikut :
1) kutipan diintegrasikan langsung dengan teks
2) jarak antara baris dengan baris dua spasi
3) kutipan diapit dengan tanda kutip
4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas,
atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris
Kutipan yang terdiri dari lima baris atau lebih, seluruh kutipan itu harus :
1) dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;
2) jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi;
3) tidak diapit dengan tanda kutip;
4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas,
atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat terdapat kutipan;
5) seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan; jika kutipan itu dimasukkan
lagi 5-7 ketikan.
Kadang-kadang terjadi dalam kutipan itu terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini
dapat ditempuh dua cara :
1) mempergunakan tanda kutip ganda [...] kutipan asli dan tanda kutip tunggal
[...] bagi kutipan dalam kutipan itu, atau sebaliknya;
2) bagi kutipan asli tidak dipergunakan tanda kutip, sedangkan kutipan dalam
kutipan itu mempergunakan tanda kutip ganda.
c. Kutipan tak langsung
Kutipan inti atau sari pendapat yang dikemukakan, sebab itu tidak boleh
menggunakan tanda kutip.
Syarat membuat kutipan tak langsung :
1) kutipan diintegrasikan dengan teks
2) jarak antar baris dua spasi
3) kutipan tidak diapit dengan tanda kutip
4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas,
atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Contoh :
..Dengan perkataan lain, tekanan itu hanya satu bagian dari tata aksen, di
samping unsur titinada, kontur dan jangka.21

Pada catatan kaki dengan nomor urut penunjukan 21 kita dapat membaca
penjelasan sebagai berikut :
21

Hockett; op.cit.hal 33-53; dan selanjutnya juga Hockett, A Manual of


Phonology Indiana University Publications in Anthropology and Linguistics,
Memoir II, 1955; hal.43-66.
d. Kutipan pada Catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan dalam spasi rapat, biarpun kutipan itu singkat. Selalu
dimasukkan dalam tanda kutip, dan dikutip tepat seperti teks aslinya.
Kutipan yang panjang sekali lebih baik ditempatkan dalam apendiks atau
lampiran, tetapi ada juga pengarang yang beranggapan kutipan semacam itu lebih
baik ditempatkan pada catatan kaki, agar lebih mudah bagi pembaca untuk
memeriksanya.
e. Kutipan atas ucapan lisan
Sumber ucapan-ucapan lisan dapat dimasukkan langsung dalam teks, dapat pula
dimasukkan dalam catatan kaki seandainya akan mengganggu jalannya teks itu
sendiri. Sebaiknya memperlihatkan naskah kutipan terlebih dahulu kepada orang
yang memberi keterangan itu untuk mendapatkan pengesyahannya. Kalau ada
kekurangan atau kesalahan dapat diadakan perbaikan terlebih dahulu oleh yang
bersangkutan.

4. Tanggung Jawab Penulis


Kutipan dapat dibuat sekurang-kurangnya untuk :
a. mengadakan sorotan, analisis, atau kritik;
Pertanggungan jawab penulis berkisar pada persoalan apakah bagian yang dikutip
itu sepenuhnya mencerminkan gagasan pengarang secara bulat, dan kutipan itu
dikutip tanpa membuat kesalahan.
b. memperkuat sebuah uraian
Mengutip pendapat seseorang berarti penulis menyetujui pendapat itu, dan berarti
bertanggungjawab pula atas kebenarannya, dan bersedia memberikan bukti-bukti
untuk mempertahankan pendapat itu. Penulis harus sungguh-sungguh
mempertimbangkan kebenaran pendapat yang dikutip dari segala sudut. Kutipankutipan itu akan turut meletakkan dasar-dasar bagi kesimpulan yang akan
diturunkan, baik dalam bab tersebut, maupun yang akan direkapitulasi dalam
kesimpulan terakhir dari tulisan itu.
Latihan :
1.
2.
3.
4.

Apa yang dimaksud kutipan itu?


Sebutkan tiga fungsi kutipan.
Ada berapa jenis kutipan? Jelaskan!
Sebutkan tiga prinsip mengutip.
5. Jelaskan cara penulisan kutipan menurut jenisnya!

BIBLIOGRAFI
A. Pengertian
Bibliografi atau daftar kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian
dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang tengah digarap.
B. Fungsi dan Tujuan

Referensi pada catatan kaki digunakan untuk menunjuk kepada sumber dari
pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Bibliografi memberikan
deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena
itu fungsi catatan kaki dan bibliografi seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.
Selain itu bibliografi berfungsi sebagai pelengkap dari sebuah catatan kaki. Karena
jika seorang pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat
pada catatan kaki, dapat mencarinya dalam bibliografi. Dalam bibliografi dapat
mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.
Tujuan Membuat Daftar Pustaka
Menabulasi atau mendaftar semua sumber bacaan baik yang sudah dipublikasikan
seperti buku, majalah, surat kabar, maupun yang belum dipublikasikan seperti paper,
skripsi, tesis, dan disertasi.
C. Unsur-unsur
Pokok paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah :
1. Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
2. Judul buku, termasuk judul tambahannya.
3. Data Publikasi : penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor
jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, jilid, nomor dan tahun.
D. Bentuk
Ada tiga hal penting yang selalu dicantumkan dalam bibliografi yaitu : pengarang,
judul, data publikasi. Bibliografi disusun menurut urutan alfabetis dari nama
pengarangnya. Nama-nama pengarang harus dibalikkan susunannya : nama keluarga,
nama kecil.
Ketentuan cara menyusun urutan pengarang, judul dan data publikasi dari tiap jenis
kepustakaan adalah :
1. Nama keluarga, lebih dahulu, baru nama kecil atau inisial
2. Jika buku itu disusun oleh sebuah komisi atau lembaga, nama itu dipakai
menggantikan nama pengarang;
3. Jika tidak ada nama pengarang, urutannya harus dimulai dengan judul buku;
4. Judul buku harus digaris-bawahi (jika dicetak ditempatkan dalam huruf miring);
5. Urutan data publikasi adalah : tempat publikasi, penerbit dan penanggalan, jika
tidak ada penanggalan pergunakan copyright;
6. Penggunaan tanda titik sesudah tiap keterangan : sesudah nama pengarang,
sesudah judul buku, sesudah data publikasi dan kalau ada sesudah jumlah
halaman;
7. Penggunaan titik dua sesudah tempat terbit, serta tanda koma sesudah nama
penerbit.
8. Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalikkan;
9. Jika penulis lebih dari tiga orang ditulis singkatan et al. (dari kata Latin et alii
yang berarti dan lain-lain) atau dll atau dkk;
10. Jika ada keterangan edisi yang diperbaiki rev.ed. (revised edition), cetakan ke-2,
angka jilid (jil./jld) ditempatkan sesudah judul yang dipisahkan oleh titik;
11. Keterangan editor di belakang pengarang, disingkat ed. atau (ed).
12. Judul artikel selalu ditulis dalam tanda kutip, tanda koma ditempatkan antara judul
artikel dan judul buku dalam tanda kutip kedua;

13. Jika tidak ada nama pengarang, judul artikel yang harus dimasukkan dalam urutan
alfabetisnya;
14. Judul ensiklopedi dan keterangan edisi atau tahun terbit, jilid dan halaman harus
ditempatkan tanda koma sebagai pemisah.
Data Publikasi Buku
Nama Penulis. Judul Buku. Tempat Penerbitan : Badan Penerbitan,
Tahun Penerbitan.

E. Macam-macam dan Klasifikasi Daftar Pustaka


1. Buku-buku dasar : buku yang digunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai
pokok yang digarap.
2. Buku-buku khusus : buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan
yang langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap.
3. Buku-buku pelengkap : buku-buku yang topiknya lain dari pokok yang digarap
penulis.
Klasifikasi Daftar Pustaka
Penggolongan berdasarkan bidang, yaitu bidang masalah yang ditelaah. Selain
pembagian atau klasifikasi berdasarkan bidang, daftar pustaka dapat diklasifikasikan
menurut jenis sumber ini didasarkan pada kelompok : buku, majalah, surat kabar,
jurnal, skripsi, tesis, disertasi. Tetapi pengelompokan menurut jenis sumber ini akan
diperlukan jika daftar pustaka memuat lebih dari dua puluh sumber referensi.
F. Penyusunan
1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut;
2. Nama pengarang diurutkan menurut urutan alfabet. Nama yang dipakai dalam
urutan itu adalah nama keluarga;
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis
mencantumkan gelar;
4. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, untuk
referensi yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu diikutsertakan,
tetapi diganti dengan garis sepanjang 7 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik;
5. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak
antara pokok dengan pokok yang lain adalah dua spasi;
6. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 4 ketikan;
7. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
G. Sistem Bibliografi
Cara untuk menulis petunjuk pustaka ada dua system yaitu sistem Vancouver dan
sistem Harvard.
Perbedaan mendasar dari cara Vancouver adalah letak tahun publikasi dan tanda baca.
Pada cara Havard tahun diletakkan di belakang penulis dan tanda bacanya lebih
lengkap.

Contoh Vancouver :
Keraf, Gorys. Komposisi. Ende : Nusa Indah, 1984; 193-227.
catatan : halaman bukan suatu keharusan.
Contoh Harvard :
Samsuri. 1960. Sistem Fonem Indonesia dan Suatu Penyusunan Ejaan Baru, Medan
Ilmu Pengetahuan.
Latihan :
1. Jelaskan apa pengertianbibliografi itu?
2. Jelaskan apa tujuan membuat daftar pustaka itu?
3. Sebutkan unsur-unsur paling dimasukkan ke dalam bibliografi
4. Sebutkan klasifikasi daftar pustaka menurut jenis sumber.
5. Sebutkan cara penyusunan daftar pustaka yang Anda ketahui.

ABSTRAK
Pengertian
Abstrak sebaiknya ditulis dalam bentuk naratif, dan dalam kalimat-kalimat utuh. Abstrak
harus memberikan lebih banyak informasi daripada judulnya. Judul tidak diulang, ringkas,
tidak berkepanjangan, tetapi cukup panjang untuk menyampaikan konsep penulis. Abstrak
tidak bias dan bukan merupakan review. Ditulis dengan bahasa penulis sendiri (Suharno,
1998).
Abstrak merupakan kependekan yang secara lengkap, komprehensif dan jelas menerangkan
keseluruhan isi tulisan, artinya dengan membaca abstrak pembaca sudah bisa mempunyai
cukup pemahaman tentang keseluruhan artikel. Biasanya disajikan dalam satu paragraf
dengan menggunakan tidak lebih dari 200 kata. Meskipun dalam satu paragraf harus lengkap
berisi unsur-unsur latar belakang, tujuan metode yang dipakai, hasil secara singkat,
kesimpulan dan saran. Tidak dibenarkan tabel gambar dan pengacuan pustaka ada dalam
abstrak (Riwanto, 1998).

Abstract terletak pada bagian pertama dari tulisan, pada bidang sesudah judul (title) dan
sebelum pendahuluan (introduction). Abstrak menyampaikan preview dari studi yang
dilakukan berdasarkan informasi dari bagian-bagian lain dari tulisan, biasanya ditulis terakhir
kali, tapi terletak di bagaian atas dari sebuah artikel ilmiah. Banyak pembaca yang membaca
abstrak terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang cukup mengenai studi yang
disampaikan untuk menentukan apakah pembaca perlu membaca seluruh artikel atau tidak
(Weissberg & Buker, 1990 : 184-197).
The British Medical Journal dan New England Journal of Medicine menggunakan istilah
abstract, sedangkan Majalah Lancet menggunakan istilah summaries.
Abstrak adalah bagian kedua yang banyak dibaca oleh pembaca kritis, setelah judul, yang
merupakan dasar pertimbangan untuk membaca seluruh artikel atau tidak. Seperti dalam
judul, abstrak dapat dibaca dalam waktu singkat, sudah dimengerti isinya, informatif dan
menarik. Secara ringkas abstrak dapat menjelaskan : (a) alasan mengapa studi dilakukan, (b)
metoda yang digunakan, (c) hasil penelitian, (d) kesimpulan. Jumlah kata pada umumnya
rata-rata 200 kata. Vancouver Group mengusulkan maksimum 150 kata pada yang tidak
terstruktur dan 250 kata pada format yang terstruktur. The New England Journal of Medicine,
struktur abstrak terdiri dari 160 kata, yang terdiri dari 4 paragraf, yaitu background, Methods,
Result and Conclusion. The British Medical Journal, struktur abstrak lebih teliti, sekurangkurangnya terdiri dari objectives, Result and Conclusions (Hadisaputro, 1998).
Abstrak merupakan bentuk mini karangan ilmiah, dan harus mencakup komponen-komponen
isi laporan yang tersusun sebagai IMRAD (Introduction, Methods, Result, and Discussion).
Abstrak biasanya tidak lebih dari 200-250 kata, dan untuk laporan pendek dapat diringkas
menjadi 100-150 kata. Komponen dalam abstrak mencakup :
Introduction : alasan utama mengapa penelitian dilakukan
Methods
: bagaimana bagian utama penelitian dilakukan
Results
: hasil utama yang diperoleh
Discussion
: kesimpulan utama penelitian
Ada dua jenis abstrak yakni abstrak paragraf dan abstrak terstruktur. Pada kedua jenis
abstrak ini keempat komponen isi laporan penelitian dikemukakan dengan jelas dan ringkas.
Pada abstrak paragraf dituliskan secara naratif alasan mengapa penelitian dilakukan, apa yang
dikerjakan, hasil apa yang diperoleh, dan kesimpulan utama penelitian dituliskan dengan
sekuen yang logis dan dengan kalimat pengantar yang lancar.

Tujuan
Memberikan informasi yang akurat dari konteks seluruhnya kepada pembaca. Semacam
ringkasan yang merupakan elaborasi (penggarapan secara tekun dan cermat) judul dan
kondensasi (penggabungan dua ide atau lebih) laporan seluruhnya, sehingga pembaca dapat
mempertimbangkan apakah pembaca perlu membaca teks seluruhnya.

Bahasa
Biasanya menggunakan kala lampau (past tense), orang ketiga (third person) dan tidak
menggunakan kalimat-kalimat ingkar (negatives). Kalimat-kalimat majemuk bertingkat
(subordinate clauses) sedapat mungkin dihindarkan, menggunakan frase bukan klausa. Tidak
menggunakan singkatan, jargon, symbol yang mungkin akan mengaburkan informasi yang
disampaikan. Ditulis dalam kalimat-kalimat yang padat, ringkas, menghindari pengulangan,
ekspresi-ekspresi yang kurang bermakna, superlative, ajektifa, ilustrasi, deskripsi rinci,
contoh-contoh dan catatan kaki.

RINGKASAN DAN IKHTISAR


Pengertian
Ringkasan (prcis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang
panjang dalam bentuk yang singkat. Kata prcis yang dipakai untuk pengertian ini
sebenarnya berarti memotong atau memangkas. Sebab itu membuat ringkasan atas sebuah
karangan yang panjang, dapat diumpamakan sebagai memangkas sebatang pohon sehingga
tinggal batang, cabang-cabang dan ranting-ranting yang terpenting beserta daun-daun yang
diperlukan, sehingga tampak bahwa esensi pohon masih dipertahankan. Dalam ringkasan
keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang terperinci dihilangkan,
sedangkan sari karangannya dibiarkan tanpa hiasan. Walaupun bentuknya ringkas, namun
prcis itu tetap mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli.
Ringkasan (summary) merupakan abstrak yang lebih panjang yang disusun dalam beberapa
paragraf dan tidak lebih dari 250 kata. Jadi ada paragraf pendahuluan (yang berisi ringkas
tentang latar belakang dan tujuan penelitian), paragraf metode penelitian, hasil penelitian dan
kesimpulan saran. Tabel, gambar dan pengacuan pustaka tidak dibenarkan di dalam ringkasan
(Riwanto, 1998). Executif summary sama dengan summary biasa, artinya ada paragraf tetapi
isinya lebih panjang (tidak terbatas 250 kata). Executif summary tidak lazim ada pada artikel
ilmiah tetapi sering bentuk ringkas dari laporan penelitian yang akan dibaca oleh para
pembahas (Riwanto, 2002).
Ringkasan hendaknya dibedakan dari istilah lain yang pengertiannya tumpang tindih yaitu
ikhtisar, yang juga merupakan suatu bentuk penyajian yang singkat dari karangan asli.

Walaupun dalam kenyataannya kedua istilah itu sering dicampur-adukkan, tetapi secara
teknis lebih baik jika kedua istilah itu dibedakan maknanya. Ringkasan merupakan penyajian
singkat dari suatu karangan asli tetapi dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut
pandangan pengarang asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara
proporsional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat itu. Ikhtisar sebaliknya
tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli, tidak perlu memberikan isi dari seluruh
karangan itu secara proporsional. Ilustrasi beberapa bagian atau isi dari beberapa bab dapat
diberikan untuk menjelaskan inti atau pokok masalah, sementara bagian atau bab-bab yang
kurang dapat diabaikan.

Tujuan Membuat Ringkasan


Latihan membuat ringkasan sebuah artikel atau karya adalah suatu cara yang sangat berguna
untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata. Latihan yang intensif akan
mengembangkan daya kreasi dan konsentrasi, serta mempertajam kemungkinan pemahaman
karya asli, sehingga karya ringkasan itu nampaknya seolah-olah hasil pematangan dalam diri
penulis ringkasan itu.
Tujuan ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan, maka
latihan-latihan untuk maksud tersebut akan membimbing dan menuntun seseorang agar dapat
membaca karangan asli dengan cermat, dan bagaimana harus menulisnya kembali dengan
tepat. Penulis ringkasan harus berusaha agar ringkasannya benar-benar hanya seperlima atau
sepersepuluh dari karangan aslinya.

Cara Membuat Ringkasan


Beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur,
adalah sebagai berikut :
1. Membaca naskah asli, untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang, serta sudut
pandangannya.
2. Mencatat gagasan utama
3. Membuat reproduksi
4. Ketentuan tambahan
a. Pergunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk;
b. Jika mungkin ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata; rangkaian gagasan
yang panjang diganti dengan suatu gagasan sentral;
c. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. Dapat dihilangkan, kecuali
yang dianggap penting.
d. Jika mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang;
e. Pertahankan susunan gagasan asli, serta ringkaskanlah gagasan-gagasan itu dalam
urutan seperti urutan naskah asli;
f. Ringkasan pidato atau ceramah harus ditulis dengan sudut pandangan orang ketiga.
g. Panjang ringkasan
Panjang ringksan adalah sepersepuluhnya dari tebal halaman buku. Cara
perhitungannya adalah sebagai berikut :
Contoh membuat ringkasan dari buku yang tebalnya 250 halaman.
1) Panjang karangan asli (berupa kata) adalah :
Jumlah halaman x jumlah baris per halaman x jumlah kata per baris = 250 x 35 x
9 kata = 78.750 kata
2) Panjang ringkasan berupa jumlah kata
78.750 : 10 = 7.875
Panjang ringkasan berupa jumlah halaman ketikan adalah :

Jika kertas yang dipergunakan berukuran kuarto, jarak antar baris 2 spasi, tiap
baris rata-rata 9 kata, pada halaman kertas kuarto dapat diketik 25 baris dengan
jarak dua spasi, maka jumlah kata per halaman adalah : 25 x 9 kata = 225. Jumlah
halaman yang diperlukan adalah : 7.875 : 225 = 35 halaman.
Makna Leksikal :
1. Abstrak
2. Abstraksi
3. Ikhtisar
4. Ringkasan

: ringkasan, inti, ikhtisar (karangan, laporan, dsb).


: proses penyusunan abstrak
: pemandangan secara ringkas (yang penting-penting saja)
: ikhtisar, singkatan cerita

Latihan :
1. Jelaskan pengertian tentang abstrak.
2. Secara ringkas abstrak dapat menjelaskan apa saja?
3. Komponen dalam abstrak mencakup apa saja?
4. Apa tujuan dibuatnya abstrak?
5. Jelaskan perbedaan antara ringkasan dan ikhtisar.

Anda mungkin juga menyukai