Anda di halaman 1dari 1

SIFAT ILMU SEJARAH

Sebagaimana disiplin ilmu yang lain, sejarah sebagai ilmu juga memiliki sifat. Disiplin ilmu eksak memiliki
karakteristik sendiri, ilmu bahasa memiliki karakteristik, ilmu sosial juga memiliki sifat. Sejarah sebagai
suatu disiplin ilmu memiliki karakteristik tersendiri.
Sejarah seperti dikemukakan Kuntowijoyo memiliki lima sifat yaitu fakta, diakronis, ideografis, unik, dan
empiris.
Sejarah adalah fakta
Sejarah sebagai fakta dalam artian suatu peristiwa sejarah bukan merupakan hasil rekaan/ rekayasa
manusia, melainkan peristiwa yang benar-benar terjadi dalam kehidupan manusia. Fakta sejarah dapat
diperoleh melalui proses verifikasi terhadap data atau informasi sejarah.
Sejarah sebagai diakronisDiakronis berasal dari bahasa Yunani, dia artinya melintasi atau melewati dan
khronos yang berarti perjalanan waktu. Dengan demikian, diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa
yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara tibatiba.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang
masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat perkembangan sejarah
kehidupan masyarakatnya dari jaman ke jaman berikutnya.
Sejarah merupakan ideografisSebagai ideografis, sejarah dapat diartikan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan suatu peristiwa. Titik utama penelitian dalam sejarah adalah menceritakan atau
menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam ruang dan waktu tertentu. Secara singkat, ideografis
merupakan deskripsi peristiwa dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman dan mencari makna suatu
peristiwa.
Dalam ilmu sejarah (dan ilmu sosial lain) tidak ada hukum atau teori yang pasti untuk menjelaskan peristiwa
atau kehidupan manusia. Kehidupan manusia adalah dinamis, sehingga tidak ada kebenaran yang mutlak,
yang ada hanya kebenaran sementara atau tafsiran terbatas yang masih terbuka untuk dilakukan verifikasi
kembali oleh peneliti atau peneliti lain.
Sejarah merupakan sesuatu yang unik
Unik dalam arti bahwa sejarah merupakan peristiwa yang dikaji terjadi hanya sekali dan tidak ada peristiwa
lain yang sama persis dengan peristiwa itu. Lihat kembali pada posting saya sebelumnya.
Sejarah bersifat empiris
Sejarah yang disusun peneliti didasarkan pada pengalaman manusia yang sebenarnya, bisa berupa
pengalaman keindraan dan pengalaman batiniah (kepercayaan, nilai hidup, norma, etos, dan sebagainya).
Dalam hal ini, sejarah banyak bertumpu pada bukti tertulis tentang suatu peristiwa, maupun bukti tidak
tertulis. Bukti tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah setelah melalui proses verifikasi
dan interpretasi.

Anda mungkin juga menyukai