I.
Teori Dasar
Metode beda hingga Cranck Nicolson dikembangkan oleh Crank John dan Philips
Nicholson pada pertengahan abad ke-20, metode ini merupakan pengembangan dari FTCS
dan BTCS keduanya memiliki local truncation atau galat pemotongan O(k+h2), dengan O(k)
merupakan galat yang mucul merupakan pendekatan turunan pertama pada differensial maju
atau diffenensial mundur dalam waktu O(h2) merupakan galat yang muncul dari pendekatan
turunan kedua dalam ruang (saham).
Metode Crank-Nicolson merupakan salah satu dari beberapa metode beda hingga
yang memiliki kestabilan tanpa syarat dan nilai
metode- metode lainnya. Untuk kestabilan BTCS, sebenarnya sudah cukup baik karena stabil
untuk semua = 0. Namun karena galat O(k+h2) masih dianggap cukup besar,
metode
Crank- Nicolson menggunakan suatu trik untuk mencapai aproksimasi turunan kedua dalam
waktu tanpa menggunakan lebih dari dua tingkat waktu,
aproksimasi beda
pusat untuk
dengan menggunakan gagasan tingkat waktu pada (j + ) atau
pendekatan rata-rata dari skema BTCS pada langkah ke j+1 dan pendekatan beda pusat
simetris
menggunakan jaring
u(xi,tj), sedangkan pada skema BTCS pendekatan solusi u(xi,tj) dihitung menggunakan
jaringan titik (xi,tj-1). Pada skema Crank Nicolson pendekatan solusi u(xi,tj-1) akan dihitung
menggunakan jaringan titik (xi,tj) dan jaringan titik (xi,tj-1) yang artinya differensial terhadap
waktu ditulis pada j+1/2.
Kelemahan dari metoda eksplisit adalah adanya kriteria stabilitas yang harus
dipenuhi, untuk mengurangi ketidakbergantungan pada kriteria stabilitas itu, digunakan
metoda crank nicholson, yaitu metoda implisit dimana turunan kedua fungsi didekati
dengan harga rata-rata pada langkah waktu ke-(n+1) dan ke-n.
Metoda ini menggunakan beda maju untuk turunan terhadap waktu dan beda pusat
untuk turunan terhadap ruang (FTCS) dengan perata-rataan terhadap waktu.
Persamaannya didesritisasikan jadi :
Fmn1 Fmn
t
n 1
1 Fm1
F
m1
u
2
2x
n 1
n
Fnm1
Fm1
2x
II.
Metodologi
L=1500
dx=50
dt=5
lamda=(u*dt)/(4*dx)
imax=L/dx
do i=1,imax
F(1,i)=0
enddo
n=2
20 F(n,5)=100
do
i=2,imax-1
do j=2,imax-1
if(j.eq.i) then
A(i,j)=1
elseif(j.eq.(i-1)) then
A(i,j)=-(lamda) elseif(j.eq.
(i+1)) then A(i,j)=(lamda)
endif
enddo
enddo
do i=2,imax-1
FF(i)=(lamda*F(n,i-1))+F(n,i)-(lamda*F(n,i+1))
enddo
FF(2)=(FF(2))+(lamda*F(n,1))
FF(imax-1)=FF(imax-1)+(lamda*F(n,imax))
do i=2,imax-2
P=A(i+1,i)/A(i,i) A(i+1,i+1)=A(i+1,i+1)(P*FF(imax-2)) FF(i+1)=FF(i+1)-(P*FF(i))
enddo
F(n+1,imax-1)=FF(imax-1)/A(imax-1,imax-1)
do i=imax-1,2,-1
F(n+1,i)=(FF(i)-A(i,i+1)*F(n+1,i+1))/A(i,i)
enddo
F(n+1,1)=F(n+1,2)
F(n+1,imax)=F(n+1,imax-1)
if((F(n+1,1).ge.1).or.(F(n+1,imax).ge.1)) then go to 10
else
n=n+
1
go to 20
endif
10
do n=1,n+1 write(2,'(1x,20F10.4)')
(F(n,i),i=1,imax)
enddo
close(2)
stop
end
Metode CN Diskontinu
! A fortran95 program for G95
! By WQY
PROGRAM
MAIN
real l,t,dx,dt,lamdal
dimension f(1500,1500), A(1500,1500), FF(1500)
open(2,file='crank nicholson diskontinu.txt',status='unknown')
l=1500
dx=50
dt=5
imax=l/dx
lamdal=(u1*dt)/(4*dx)
do i=1,imax
f(1,i)=0
enddo
n=1
20 n=n+1
f(5,18)=150
do i=2,imax-1
do j=2,imax-1
if (j.eq.i) then
A(i,j)=1 elseif(j.eq.(i1)) then
A(i,j)=-(lamdal)
elseif(j.eq.(i+1)) then
A(i,j)=(lamdal)
endif
enddo
enddo
do i=2,imax-1
FF(i)=(lamdal*f(n,i-1))+f(n,i)-(lamdal*f(n,i+1))
enddo
FF(2)=(FF(2))+(lamdal*f(n,1))
FF(imax-1)=FF(imax-1)+(lamdal*f(n,imax))
do i=2,imax-2
P=A(i+1,i)/A(i,i) A(i+1,i+1)=A(i+1,i+1)(P*FF(imax-2)) FF(i+1)=FF(i+1)-(P*FF(i))
enddo
f(n+1,imax-1)=FF(imax-1)/A(imax-1,imax-1)
do i=imax-1,2,-1
f(n+1,i)=(FF(i)-A(i,i+1)*f(n+1,i+1))/A(i,i)
enddo f(n+1,1)=f(n+1,2)
f(n+1,imax)=f(n+1,imax-1)
if ((f(n+1,1).ge.1).or.(f(n+1,imax).ge.1)) then go to 10
else
go to 20
endif
10 do n=1,n+1
write(2,'(1x,20F10.4)')(f(n,i),i=1,imax)
endd
o stop
END
III. Hasil dan Analisis
1.
Analisis
Metode Crank Nicholson adalah metode yang menghilangkan ketergantungan terhadap
syarat kestabilan, dan menggunakan metode implisit dimana turunan kedua fungsi turunan
kedua fungsi didekati dengan harga harga rata-rata pada langkah ke n+1 dan ke n. Seharusnya
metode crank nicholson adalah metode yang hasil penyebaran konsentrasinya lebih baik dan
stabil, tetapi terdapat kesalahan pada pemograman sehingga praktikan tidak mendapat hasil
yang lebih baik daripada metode upstream.
IV. Kesimpulan
Metode Crank Nicolson merupakan metode yang paling stabil diantara metode-metode yang
lain karena dalam metode ini syarat kestabilan dihilangkan dan menggunakan metode
implisit dimana turunan kedua fungsi turunan kedua fungsi didekati dengan harga harga ratarata pada langkah ke n+1 dan ke n.
DAFTAR PUSTAKA
DR.rer.nat. Mutiara R. Putri, Modul Praktikum 2B Pemodelan Oseanografi
(OS3104).