LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS INSTRUMENTASI
PERCOBAAN 1
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcQfj6xtuzyNtTHKfg4cGWEKLIr2Il20rOI3fjdFICa1iKWOJNOD6xrDGA
Disusun Oleh:
Off G
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JURUSAN KIMIA
2016
A. TUJUAN
Mengetahui komponen utama spektrofotometer, cara mengoperasikan, cara melakukan matching kuvet,
dan membuat spektrum serapan.
B. DASAR TEORI
Spektrofotometri merupakan metoda analisa didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis
oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik. Dengan menggunakan
monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detector fototube. Spektrofotometer adalah alat untuk
mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Prinsip kerja
spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Besarnya
Ia oleh media tergantung pada kepekatan dan jenis media serta panjang media yang
dilalui. Biasanya panjang media sudah tetap dalam suatu alat. (Adzhar, 2012)
Komponen utama spektrofotometer prinsipnya dapat digambarkan seperti diagram blok sebagai berikut:
http://2.bp.blogspot.com/_F2K3be_pU9E/TTfIS2-xnMI/AAAAAAAAABw/znK2-ucTbYY/s1600/sistem
%2Bspektrofometer.JPG
· Sumber sinar sebagai penyedia radiasi sinar (polikromatis) (biasanya lampu wolfram).
Kuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung.
Syarat detektor:
· read out: mengubah sinyal-sinyal listrik dari detektor menjadi numerik yang dapat dibaca dalam
bentuk & T atau absorbansi.
Alat akan mengukur nilai P dan Po dan melalui sistem prosesor, akan diubah menjadi besaran
transmitansi (T) dan absorbansi yang memiliki rumusan:
Sebelum dioperasikan, alat alat harus dikalibrasi dahulu, yaitu dengan menentukan 0% T dan 100% T
(diikuti petunjuk alat).
Pada pekerjaan analisis yang sesungguhnya, semestinya selalu diawli dengan melakukan
“matching” kuvet yang mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah kuvet yang digunakan mempunyai
diameter (nilai b) yang sama. Hal ini perlu dilakukan, karena menurut hukum Lambert-Beer, nilai A
berbanding lurus dengan nilai b dan C (konsentrasi larutan). Setelah dilakukan matching kuvet pekerjaan
dilanjutkan dengan mengetahui spektrum serapan larutan yang dianalisis. Dari spektrum serapan ini
akan dapat diketahui panjang gelombang dimana zat melakukan penyerapan maksimum (� maks).
(Jordan, 2011)
1. Alat-alat
· Spektrofotometer
· Kuvet
2. Bahan
· Larutan CoCl2
D. CARA KERJA
1. Kalibrasi
Mengikuti petunjuk alat untuk mengkalibrasi 0% T dan 100% T dengan menggunakan akuades.
2. Matcing kuvet
a. Disiapkan 3 kuvet.
d. Diukur % T larutan CoCl2 dengan menggunakan kuvet-kuvet yang disediakan. Tandai kuvet yang
menghasilkan % T yang sama.
3. Membuat Spektrum Serapan
a. Disiapkan 2 kuvet ( hasil dari nomor 2), satu kuvet diisi sebagai larutan blanko, sedangkan kuvet
yang lain diisi larutan CoCl2.
b. Diukur % T larutan CoCl2 mulai panjang gelombang 500-540 nm dengan interval 5 nm.
E. DATA PENGAMATAN
Kalibrasi yang dimaksud ini adalah men-seting blank alat spektrofotometer, sebelum digunakan untuk
analisis. Spektrofotometer yang digunakan adalah spektrofotometer digital dengan merk GENESYS 20.
5. Lalu ditekan tombol 0 ABS 100% T, ditunggu sampai keluar “setting-blank” (dalam bentuk teks).
1.
500
0,534
2.
505
0,551
3.
510
0,570
4.
515
0,569
5.
520
0,552
6.
525
0,527
7.
530
0,490
8.
535
0,443
9.
540
0,389
F. ANALISIS DATA
Pada kurva tersebut, dapat diperoleh lamda (panjang gelombang) maksimal dimana larutan CoCl2
mempunyai serapan maksimal (A maks). Dapat diketahui dari hasil di atas, bahwa �maks berada pada
panjang gelombang 515 nm dengan absorbansi 0,415. Spektrofotometer digunakan di atas adalah
spektrofotometer berkas tunggal. Adapun Spektrofotometer berkas ganda lebih mahal harganya.
G. DISKUSI/ PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, dilakukan pengenalan alat spektrofotometer, cara mengoperasikan, matching kuvet,
dan pembuatan spektrum serapan. Alat spektrofotometer terdiri dari 2 macam, yaitu spektrofotometer
dengan berkas tunggal dan spektrofotometer berkas rangkap. Alat spektrofotometer yang kami gunakan
pada percobaan adalah spektrofotometer berkas tunggal dengan merk GENESYS 20. Langkah pertama
dilakukan adalah mengkalibrasi alat spektrofotometer dan dilakukan matching kuvet. Caranya: Pertama,
dihidupkan alat spektrofotometer, ditunggu sampai keluar angka. Kemudian disetting / diatur panjang
gelombang untuk dikalibrasi. Pada percobaan yang dilakukan = 510 nm-0,0107 A. Tujuan dari kalibrasi
alat adalah:
Agar alat spektrofotometer dapat digunakan dengan baik (menghasilkan data yang handal dan valid) dan
awet.
Untuk mengetahui letak kesalahan atau kerusakan secara dini sehingga dapat diperbaiki sebelum alat
mengalami kerusakan berat.
Setelah itu, disiapkan 4 kuvet, salah satu diisi larutan blanko (aquades), kuvet yang lain diisi larutan
CoCl2 (larutan berwarna pink) untuk matching kuvet. Matching kuvet dilakukan untuk mengetahui
apakah kuvet yang digunakan mempunyai diameter (nilai b) yang sama. Hal ini perlu dilakukan, karena
menurut hukum Lambert-Beer, nilai A berbanding lurus dengan nilai b dan C (konsentrasi larutan). Lalu,
diletakkan blanko ke dalam alat, ditekan 0 ABS 100% T (Keterangan: 0% T diukur saat kuvet dalam
keadaan kosong dan 100% T diukur saat kuvet dalam keadaan terisi larutan). Kemudian ditunggu sampai
keluar “setting-blank” (dalam bentuk teks). Selanjutnya, Larutan blanko dikeluarkan, diganti dengan
larutan CoCl2 dimasukkan ke dalam alat dan dicatat nilai absorbansinya. Diulangi percobaan dengan
memasukkan larutan blanko kembali dan diganti dengan kuvet yang berisi larutan CoCl2 yang lain, dan
seterusnya dan dicatat nilai absorbansinya. Setelah itu, dipilih 2 kuvet dengan nilai absorbansi yang
sama. Jika sudah didapat 2 kuvet yang sama, dari 2 kuvet tersebut, dipilih salah satu kuvet untuk diisi
blanko sedangkan yang satunya, tetap larutan CoCl2. Percobaan ini dilakukan untuk membuat spektrum
serapan. Fungsi dari spektrum serapan adalah untuk mengetahui panjang gelombang saat zat
melakukan penyerapan panjang gelombang secara maksimal. Selanjutnya, diukur % T larutan CoCl2
mulai panjang gelombang 500-540 nm dengan interval 5 nm. Lalu ditekan tombol 0 ABS 100% T,
ditunggu sampai keluar “setting-blank” (dalam bentuk teks) dan dicatat nilai absorbansinya. Terakhir,
dibuat kurva data absorbansi vs panjang gelombang.
Dari kurva yang dihasilkan, dapat diperoleh lamda (panjang gelombang) maksimal dimana
larutan CoCl2 mempunyai serapan maksimal (A maks). Diketahui bahwa �maks berada pada panjang
gelombang 515 nm dengan absorbansi 0,415.
Berikut adalah gambar alat spektrofotometer yang kami gunakan (GENESYS 20).
Adapun alat spektrofotometer Spectronic-20 model lama (manual) yaitu spektrofotometer jarum dengan
bahan gelas model kuvet seperti tabung reaksi.
http://1.bp.blogspot.com/-8xbtBZpxKhM/TXgqSabNaOI/AAAAAAAAALs/VpCui35u7-A/s320/spectronic-
20%2Bdan%2Bkuvet%2Bgelas%2Bbentuk%2Btabung2.jpg
Contoh gambar kuvet yang kami gunakan pada GENESYS 20 sebagai berikut dengan bahan dari
plastik :
http://4.bp.blogspot.com/_F2K3be_pU9E/TTfMY8BfTLI/AAAAAAAAACI/wEBOUkvyS_g/s320/index2.jpeg
http://1.bp.blogspot.com/_F2K3be_pU9E/TTfMZ8KwIVI/AAAAAAAAACY/LxizbFsKsKA/s320/kuvet.jpeg
diameter ± 1 cm
H. TUGAS
3. Tuliskan bagian-bagian penting alat spektrofotometer serta fungsi masing-masing. Termasuk jenis
berkas tunggal atau rangkapkah spektrofotometer yang Anda digunakan? Apa beda keduanya dan
tuliskan keunggulan dan kelemahan masing-masing?
4. Apa fungsi spektrum serapan? Bagaimana komentar Anda jika dalam suatu penelitian tidak
dilakukan pembuatan spektrum serapan suatu zat?
Jawaban Pertanyaaan
1. P diperoleh pada saat cahaya/ energi yang datang dapat melewati blanko (aquades), sedangkan Po
diperoleh pada saat cahaya/ energi yang datang melewati sampel.
2. Matching kuvet dilakukan untuk mengetahui apakah kuvet yang digunakan mempunyai diameter
(nilai b) yang sama. Hal ini perlu dilakukan, karena menurut hukum Lambert-Beer, nilai A berbanding
lurus dengan nilai b dan C (konsentrasi larutan).
· Sumber sinar : sebagai penyedia radiasi sinar (polikromatis) (biasanya lampu wolfram).
· kuvet: sebagai tempat menaruh larutan sampel dan blanko ke dalam berkas cahaya
spektrofotometer.
· read out: mengubah sinyal-sinyal listrik dari detektor menjadi numerik yang dapat dibaca dalam
bentuk & T atau absorbansi.
Alat spektrofotometer yang kami gunakan termasuk jenis spektofotometer berkas tunggal.
Perbedaan:
Lebih mahal
4. Fungsi dari spektrum serapan adalah untuk mengetahui panjang gelombang saat zat melakukan
penyerapan panjang gelombang secara maksimal. Jika dalam percobaan tidak dilakukan pembuatan
spektrum serapan, maka kita tidak dapat mengetahui � maksimal, sehingga tidak terjadi penyerapan
maksimum zat karena konsentrasi zat yang diperoleh tidak mendekati sebenarnya.
I. KESIMPULAN
- Bagian penting dari alat spektrofotometer adalah sumber sinar, sistem monokromator, kuvet,
detektor, dan readout.
- Sebelum mengoperasikan alat spektrofotometer, alat harus dikalibrasi dahulu, dan melakukan
matching kuvet.
- Tujuan dibuat spektrum serapan untuk mengetahui panjang gelombang saat zat melakukan
penyerapan panjang gelombang secara maksimal.
- �maks yang diperoleh pada percobaan adalah 415 nm dengan absorbansi 0,415.
J. DAFTAR PUSTAKA
Berbagi
Posting Komentar
Beranda
Mengenai Saya
Foto saya
irwan dhelano