Studi Literature Jenis Hotel
Studi Literature Jenis Hotel
Abstract
Scheme principle a hotel resort besides influenced by cause factor
incidence of hotel resort, existence of union between building environmentally
about. A hotel resort also have the nature of rekreatif where will a lot of visited
by all tourist so that require to pay attention to of the followings : requirement
and conditions in conducting activity wisata, unique experience for tourist,
creating an interesting image wisata, what all the things hooked;correlated in
the form of device of hotel resort so that a hotel resort can function better and
as according to existing standart.
I.
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Perencanaan dan perancangan sebuah Hotel Resort sebaiknya
tetapi
tidak
menutup
kemungkinan
untuk
membuat
prinsip
desain
sebuah
hotel?
Sehingga
mendapatkan
hasil
I.5.
Metode Penelitian
Metode penelitian dan pencarian data dilakukan dengan metode
sebagai berikut :
1) Studi Literatur
Dengan cara mencari teori ilmiah dalam bentuk buku,
majalah pendukung dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan permasalahan.
2). Metode Analisa
Menganalisa kaitan antara teori dengan kasus yang muncul.
44
II.
harfiah,
kata
Hotel
dulunya
berasal
dari
kata
Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988
John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987
A.S. Hornby, Oxford Leaners Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974
4
Nyoman.S. Pendit. Ilmu Pariwisata, Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999
2
3
46
kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort
berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga
pinggiran pantai. 6
II.3. Pengertian Hotel Resort
Hotel
Resort
didefinisikan
sebagai
hotel
yang
terletak
5
6
b)
c)
Kesehatan
Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang
melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh
manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik para pekerja
maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga
yang
dapat
diperoleh
di
tempat
berhawa
sejuk
dan
Lokasi
Umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah,
pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak
oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising, Hutan
Beton dan polusi perkotaan. Pada Hotel Resort, kedekatan
dengan atraksi utama dan berhubungan dengan kegiatan
48
rekreasi
merupakan
tuntutan
utama
pasar
dan
akan
Fasilitas
Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi
waktu luang menuntut ketersedianya fasilitas pokok serta
fasilitas rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah
ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi outdoor
meliputi
kolam
landscape.
c.
renang,
lapangan
tennis
dan
penataan
dengan
arsitektur
yang
mendukung
tingkat
Segmen Pasar
Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan / pengunjung
yang
ingin
berlibur,
bersenang-senang,
menikmati
Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil, 1995,h
Manuel-Bory Boid and Fred Lawson, Tourism and Recreation Development, The Achithectur
Ltd, London, 1977,h.1
Luas Bangunan
Bentuk Bangunan
Perlengkapan (fasilitas)
Mutu Pelayanan
50
Hotel Bintang 1 ()
Hotel Bintang 2 ()
Hotel Bintang 3 ()
Hotel Bintang 4 ()
Hotel Bintang 5 ()
tercipta
persaingan
(kompetisi)
yang
sehat
antara
pengusahaan hotel.
Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (demand) dan
penawaran (supply) dalam usaha akomodasi hotel.
Pada tahun 1970-an sampai dengan tahun 2001, penggolongan
kelas hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5 lebih mengarah ke
aspek bangunannya seperti luas bangunan, jumlah kamar dan
fasilitas penunjang hotel dengan bobot penilaian yang tinggi. Tetapi
sejak tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata No. KM 3/HK 001/MKP 02 tentang penggolongan kelas
hotel,
bobot
penilaian
aspek
mutu
pelayanan
lebih
tinggi
demikian
seorang
perencana
dan
perancang
2)
3)
4)
52
5)
6)
Luas Minimal :
- Kamar Standar = 26 m2
- Kamar Suite
= 52 m2
Tersedia
alat
pengatur
suhu
kamar
tidur
dan
7)
Wastafel
dan lain-lain
8)
54
9)
10)
11)
12)
13)
14)
Toilet Pria :
-
WC 2 (dua) buah
Wastafel
Toilet Wanita :
-
WC 3 (tiga) buah
Wastafel
15)
16)
Ruang Persiapan
Ruang Pengolahan
Ruang
Pencucian
dan
penyimpanan
peralatan/perlengkapan
-
~
17)
18)
Room boy
- Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1 (satu)
buah untuk setiap 40 kamar
~
19)
Ruang
penerimaan
barang/bahan
yang
56
dapat
Ruang Karyawan
-
Dapur Karyawan.
Room
Division
House
Keeping
F&B
Division
Front
Offic
Food
Productio
Personne
l
F&B
Service
Floor
Section
Reception
Bar
Public
Area
Reservation
Restaura
Linen
Section
Information
Room
Service
Cashier
Banquet
Acct
Engineering
Marketin
Reservatio
Purchasing
Convention
memiliki
karakter
yang
berbeda,
yang
memerlukan
untuk
berinteraksi
dengan
orang
lain
Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Desgn and Refubishment, Watson-Guptil
Publication Ltd,
Manuel-Bovy Boid dan Fred Lawson, Tourism and Recreation Development, The Architecture
Ltd, London, 1977,h
11
Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Desgn and Refubishment, Watson-Guptil
Publication Ltd,
10
58
b.
c.
STUDI KASUS
Berdasarkan
pengamatan
yang
dilakukan
penulis,
pada
jumlah kamar
10 buah
- Cottage Bawal
jumlah kamar
10 buah
- Cottage Hiu
jumlah kamar
10 buah
- Cottage Kepiting
jumlah kamar
12 buah
- Cottage Penyu
jumlah kamar
14 buah
- Cottage Kakap
jumlah kamar
10 buah
jumlah kamar
2 buah
- Cottage Leva-leva
jumlah kamar
2 buah
- Cottage Mayang
jumlah kamar
2 buah
- Cottage Leti-leti
jumlah kamar
2 buah
jumlah kamar
5 buah
jumlah kamar
3 buah
- Cottage Tongkol
jumlah kamar
4 buah
60
- Cottage Cucut
jumlah kamar
3 buah
- Cottage Teripang
jumlah kamar
3 buah
- Cottage Udang
jumlah kamar
3 buah
- Cottage Ubur-ubur
jumlah kamar
3 buah
- Cottage Rajungan
jumlah kamar
4 buah
- Cottage Tenggiri
jumlah kamar
3 buah
- Cottage Cakalang
jumlah kamar
4 buah
9 buah
Duyung Room
- Cottage Duyung
jumlah kamar
5 buah
jumlah kamar
1 buah
jumlah kamar
1 buah
jumlah kamar
1 buah
jumlah kamar
1 buah
jumlah kamar
1 buah
jumlah kamar
1 buah
jumlah kamar
1 buah
jumlah kamar
1 buah
Marlin
Paus
HASIL SURVEY
Tipe : Standard Room
Terdiri dari : 2 (dua) lantai
1 lantai terdiri dari 1 kamar standard
1 kamar terdiri dari :
Gambar 01
Cottage Kerang
- R. Tamu
- R. Tidur
- Pantry
- KM/WC
Luas Bangunan : 64 m2
Tipe : Unique Deluxe Room
Terdiri dari : 1(satu) lantai
1 (satu) kamar terdiri dari :
- R. Tamu - R. Tidur
- Pantry
Gambar 02
Cottage Kole-kole
- KM / WC
- R. Tidur
- Pantry
- KM / WC
Cottage Kerapu
- R. Tidur
- Dapur
- KM / WC
- R. Tidur Anak
Gambar 04
Cottage Cakalang
Luas Bangunan = 88 m2
Fasilitas Penunjang
Fungsi : Ruang Serba Guna
Luas Bangunan = 756 m2
Gambar 05
Cottage Bentar
Gambar 05
62
Gambar 05
Mushollah
- Toilet
- Dapur
- Gudang
Restoran + Bar
Gambar 06
Kolam Renang
Gambar 07
Lapangan Tennis
Gambar 09
Cottage Kerapu
Kayu
Bata / Batako
Gambar 10
64
R. Tamu
Void
Kesimpulan :
Berdasarkan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa
mendesain sebuah hotel selain harus sesuai dengan prinsip
desain hotel, harus memperhatikan klasifikasi hotel dan juga
standart hotel. Iklim dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh
terhadap kenyamanan sebuah hotel yang memerlukan tingkat
privacy yang tinggi, terutama untuk hotel resort. Studi kasus
yang penulis tampilkan dalam hal ini hotel resort Putri Duyung
Cottage-Ancol merupakan contoh sebuah hotel resort dengan
arsitektur tropis yang terletak di tengah kota Jakarta.
Akhir kata semoga apa yang penulis tampilkan dalam
pembahasan ini dapat berguna bagi pembaca. Kritik dan saran
sangat diharapkan agar penulisan ini lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
(1) Dirjen Pariwisata, Penyempurnaan Kriteria Klasifikasi Hotel,
Jakarta, 1995
(2) Sihite, Richard, S.Sos, Hotel Management, Jakarta, 2000
66