ALVY MAWADDAH
147009001
PENDAHULUAN
yang terlalu
lambat
mendapatkan
jodoh
Melayu untuk
memulai
suatu
proses
perjalanan
hidup
keempat berupa isi. Sampiran tidak mempunyai maksud, hanya diambil rima
persajakan saja. Pantun merupakan bentuk puisi lama yang asli berasal dari
Indonesia dan merupakan jenis puisi tertua.
Pantun adalah tradisi sastra lisan yang terus dipelihara, dikembangakan
dan digiatkan, tidak hanya untuk kepentingan seremonial budaya belaka tetapi
telah mengakar dan menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari masyarakat
Melayu. (Encik Hajar, 2011:11)
Pantun dapat dikatakan sudah menjadi ciri khas tersendiri dan
bersebati benar bagi masyarakat Melayu dalam pergaulan dan perhubungan
sosial kemasyarakatan selama rentang masa zaman ke zaman. Segala perkara,
maksud dihati dan sebagainya senantiasa disampaikan atau diungkapkan dengan
pantun.Pantun memang mempunyai keindahan dan keunikan tersendiri.
Keindahan dan keunikan itu pula yang menjadikan pantun sebagai kebanggaan
masyarakat Melayu. Bahkan Pantun sudah tidak dianggap sebagai milik
masyarakat Melayu saja. Di di Desa Ujung batu Kabupaten Rokan Hulu banyak
orang yang bukan asli Melayu tetapi mempunyai keca-kapan dan keahlian
dalam menyusun Pantun.
Kata pantun dapat berarti sebagai sebagai sepasang bahasa terikat yang
dapat memberi arah, petunjuk, tuntunan dan bimbingan.Upacara perkawinan
adat Melayu memiliki tahap-tahap ritual yang khusus. Setiap ritual tersebut
memiliki makna tertentu. Dalam kehidupan masyarakat melayu pantun dan syair
tidak pernah terlupakan, oleh sebab itu tidak heran jika dalam upacara adat
perkawinan masyarakat melayu dijumpai syair dan pantun. Kebudayaan pantun
dalam adat istiadat upacara perkawinan masyarakat Melayu menjadi landasan
nilai bagi masyarakat yang memakainya.
Dalam hal ini,pantun yang diutarakan bukanlah hanya sekedar pantun
belaka maupun omong kosong saja, tetapi pantun yang dilontarkan pada acara
perkawinan ini adalah pantun-pantun penuh makna yang memberikan maksudmaksud tertentu dalam acara ini. Oleh karena itu pantun merupakn ciri khas
mengetahui arti atau makna leksikal dan gramatikal yang terdapat dalam pantun
buka pintu dalam upacra perkawinan masyarakat Melayu Desa Ujungbatu
Kabupaten Rokan Hulu.Dengan demikina dapat kita ketahui bahwa acara
perkawinan masyarkat Melayu di Desa Ujungbatu itu menggunakAn pantun.
Dalam pantun yang digunakan dalam acara buka pintu perkawinan ini
memiliki makna dalam kalimat maupun kata yang tersusun di setiap kalimat
dalam tiap baris pantun yang memberikan daya tarik pada penulis untuk meneliti
lebih dalam lagi makna kata yang terkandung tiap kata pada tiap baris pantun.Apa
sebenarnya makna pantun-pantun yang diucapkan tuo samondo dalam berbalas
pantun buka pintu dalam acra perkawinan masyarakat di Ujungbatu itu.
Dalam upacra perkawinan masyarakat Melayu Ujungbatu Kabupaten
Rokan Hulu ini menggunakan upacara berbalas pantun untuk masuk kedalam
rumah pembelai wanita. Di antara beberapa bait terakhirnya diselangi dengan
melempar uang logam, pantun itu memiliki makna tersendiri dalam upacara
tersebut.
Berdasarkan hal ini penulis tertarik meneliti pantun buka pintu yang
digunakan dalam upacara perkawinan masyarakat Melayu di desa Ujungbatu ini
dengan mengaplikasikannya dengan salah satu ilmu kebahasaan yaitu ilmu
semantik dengan judul Analisis Semantik Leksikal Pantun Buka Pintu pada
Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian
ini yaitu :
2.1. Apa makna leksikal yang terkandung di dalam pantun pintu dalam upacara
perkawinan masyarakat Melayu desa Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu?
2.2
Apa makna gramatikal yang terdapat dalam pantun buka pintu dalam
DAFTAR PUSTAKA
1. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan pantun buka pintu dan
menganalisis makna pantun yang terkandung di dalam pantun buka Pintu dalam
upacara perkawinan masyarakat Melayu di Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu.
Tujun khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan data yang
terkumpul akan di deskripsikan,dianalisis,dan diinterprestasikan secara terperinci
dan sistematis sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang
makna yang terkandung dalam pantun buka pintu dalam upacara perkawinan
masyarakat Melayu Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu sebagi berikut :
1.2.1
terdapat dalam bentuk pantun buka pintu dalam upacra perkawinan masyarakat
Melayu di desa Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu.
3. Pembatasan Masalah
Pembahasan
masalah
analisis
semantik
leksikal
pantun
sangat
4. Kerangka Teoritis
Landasan teori yang digunakan dalam mengkaji permaslahan dalam
penelitian ini, penulis merujuk beberapa teori yang disampaikan para ahli yang
berhubungan dengan Analisis Semantik Leksikal Pntun Buka Pintu pada Upacara
Perkawinan Masyarakat Melayu Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu.
6.1
Ilmu Semantik
Kata semantik dalam Bahasa Indonesia (Inggris: Semantice), Berasal dari
bahasa Yunani (kata benda)yang berarti tanda ataau lambang.. kata kerja
adlah samanioyang berarti menandai atau melambangkan. Yang dimaksud
lambang atau tanda di sini sebagai padanan kata sama itulah tanda linguistik.
(Abdul Chaer 1994:2)
Kata semantik sebenarnya merupakan istilah teknis yang mengacu pada studi
tentang makna (arti. Inggris:meaning) (Pateda 2001:2)
Abdul Chaer (2002:2) menarik kesimpulan sebagai berikut : Kata
semantik ini kemudian disepakati dengan istilah yang digunkan untuk masalah
linguistik yang mempelajari tentang hubungan antara tanda-tanda linguistik
dengan hal-hal yang ditandainya atau dengan kata lain, bidang studi linguistik
mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Oleh kerena itu, semantik dapat
diartikan sebagai tantangan makna atau tantangan arti, yaitu salah satu dari tiga
tataran analisis bahsa yaitu fonolog, gramatikal dan semantik. Berlainan dengan
tataran analisis bahasa lainnya, semantik merupakan cabang linguitik yang
mempunyai hubungan erat dengan ilmu-ilmu sosial lain seperti sosiologi maupun
antropologi,bahkan juga berkaitan dengan filsafat dan psikologi, umpanya,
sosiologi mempunyai kepentingan dengan semantik karena sering dijumpaui
kenyataan bahwa penggunaan kata-kata tertentu untuk mengatakan sesuatu makna
dapat menandai identitas kelompok dalam masyarakat. Sedangkan antropologi
berpentingan dengan semanti, antara lain, karena analisis makna sebuah bahasa
dapat menjadi klasifikasi praktis tentang kehidupan budaya pemakaiannya.
Dalam analisis makna harus kita sadari juga, bahwa bahasa itu bersifat
unik dan sangat erat dengan budaya yang memakainya. Maka analisis suatu
bahasa hanya untuk bahasa itu saja, misalnya kata ikan dalam Bahasa Indonesia
itu sudah jelas, bahwa ikan yang dikatakan di sini adalah binatang liar yang dapat
dimakan atau dijadikan lauk bagi manusia. Tetapi lain lagi pada kata iwak pada
bahasa Jawa, artinya bukan saja ikan tetapi daging yang juga dijadikan lauk untuk
makan manusia.
Tugas
studi
semantik
ini
adalah
menjelaskan,
membedakan
seperti
delima
merekah
danpipinya
seperti
pauh
Jenis kajian semantik dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis,
yaitu:
1.
Semantik Leksikal
dari bahasa
semantiknya disebut
semantik
Semantik Gramatikal
Semantik Sintaktikal
6.2 Pantun
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam
bahasa-bahasa Nusantara.Pantun berasal dari kata pantuntun yang berarti
pentun. Dalam bahasa Jawa misalnya dikenal dengan parikan, dalam bahasa
Sunda dikenal sebagai paparikan dan dalam bahasa Batak dikenal dengan
umpasa(baca:uppasa). Lazim pantun terdiri dari 4 larik (atau empat baris bila
dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-ba-b atau a-a-a-a (tidak boleha-a-b-b- atau a-b-a-b). Pantun mulanya merupakan
sastra lisan namun sekarang duijmpai jga pantun tang tertulis.
(http://id.m.wikipedia.org./wiki/pantun.)
Semua bentuk pantun terdiri dari dua bagian yaitu, sampiran dan
isi.Sampiran
adalah
dua
baris
pertama,
kerap
kali
berkaitan
dengan