Oleh :
MUHAMMAD LARRY IZMI
PENGESAHAN MAKALAH
Disusun Oleh:
Disetujui Oleh:
Pimpinan Kursus
Pembimbing Kursus
Adi Widjajanto
ii
KOMITMEN
Saya akan melaporkan RPK ini kepada pimpinan saya dan berusaha semaksimal
mungkin untuk dapat mengimplementasikan RPK ini di tempat kerja, serta memberikan
laporan kemajuan dalam pelaksanaannya kepada pimpinan.
Medan,
September 2014
iii
KATA PENGANTAR
Makalah dengan Judul Upaya Percepatan Penerbitan IUP Sebagai Syarat ISPO di
Seluruh Group Unit Kerja PT.Perkebunan Nusantara XIII (Persero) ini memaparkan
upaya yang diharapkan dapat digunakan dalam melakukan percepatan penerbitan Izin
Usaha Perkebunan atas Unit Kerja di PT.Perkebunan Nusantara XIII (Persero).
Sehubungan dengan adanya ketentuan Permentan No 19 Tahun 2011 tentang ISPO dan
Permentan No 98 Tahun 2013 tentang IUP, maka PT.Perkebunan Nusantara XIII
(Persero) diwajibkan untuk memperoleh IUP atas areal yang dimilikinya. Namun pada
realisasinya, terdapat unit kerja yang belum memiliki IUP walaupun sudah memiliki
Hak Atas Tanah berupa HGU maupun HGB sehingga dibutuhkan upaya-upaya untuk
dapat memenuhi ketentuan Peraturan Menteri di atas.
Bagian
SDM
PT.Perkebunan
Nusantara
XIII
(Persero)
yang
4. Pimpinan Kursus dan para pengajar LPP Kampus Medan yang telah
membimbing Penulis pada KMPD dan penulisan makalah ini.
5. Rekan-rekan peserta KMPD Bidang Umum Angkatan XXI Tahun 2014 atas
segala dukungan dan kebersamaannya selama mengikuti KMPD.
Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan dan
kemampuan Penulis. Oleh karena itu, menjadi dorongan tersendiri bagi Penulis untuk
menerima masukan serta saran demi perbaikan di masa yang akan datang.
Medan,
September 2014
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
vi
viii
ix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Umum Perusahaan ......................................................
B.
C.
11
13
13
C. Keterbatasan .............................................................................
16
15
17
18
19
vi
21
22
23
24
B. Saran.........................................................................................
24
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
14
Tabel 2
21
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
25
Lampiran 2
Lampiran 3
27
Lampiran 4
28
BAB I
PENDAHULUAN
PTPN XIII (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak pada bidang usaha agroindustri dan merupakan penggabungan dari Proyek
Pengembangan 8 (delapan) Eks PTP-PTP yaitu PTP VI, VII, XII, XIII, XVIII,
XXIV-V, XXVI DAN XXIX yang semuanya berlokasi di Pulau Kalimantan.
Komoditas utama yang dikelola dibidang perkebunan Kelapa Sawit dan Karet. Arah
pengembangan Kelapa Sawit dilakukan melalui usaha horizontal dan vertikal.
Pengembangan horizontal melalui perluasan areal baik Kebun Inti maupun Plasma
dengan cara kerjasama usaha ataupun dibangun sendiri di lingkungan perusahaan.
Sedang pengembangan yang bersifat vertikal merupakan strategi pengembangan
usaha yang prospektif dengan membangun industri derivative dengan bahan baku
berasal dari kelapa sawit, karet dan sumber daya lain yang tersedia.
Hingga tahun 2013, PTPN XIII (Persero) telah memiliki areal Inti seluas 74.950 ha,
areal Plasma seluas 88.467 ha, produksi CPO 399.892 ton, produksi inti sawit
71.284 ton, karet 17.833 ton, kapasitas pengolahan PMS 440 ton TBS/ Jam, Karet
73 Ton KK/Hari, Pendapatan Rp 2.953 miliar, Total Asset Rp4.660 miliar, Laba
Komprehensif Rp38,49 miliar, dan 3 (tiga) anak perusahaan. Saat ini terdapat 4
Distrik, 1 Kantor Perwakilan, 2 Kantor Penghubung, 15 Unit Kebun Kelapa Sawit
Inti, 10 Unit Kelapa Sawit Plasma, 9 PMS, 9 Unit Kebun Karet, 2 Unit CRF dan 1
Unit RSS sebagai jaringan kantor PTPN XIII (Persero).
2. Karet.
PTPN XIII mengelola Kebun Inti karet seluas 15.039 ha (33,69%), dan plasma
seluas 29.595,04 ha (66,31%), dengan didukung oleh 2 Pabrik Pengolahan Karet
(PKR) berkapasitas 63 ton/KK/ hari, dan 1 Pabrik Karet Sheet berkapasitas 10
ton/KK/hari. Produk yang dihasilkan berupa SIR 20, RSS, 81% dialokasikan
untuk pasar domestik dan 19% dialokasikan untuk pasar global seperti India, dan
China.
Visi
Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan
berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan.
2.
Misi
a.
Menghasilkan produk dan jasa dalam bidang kelapa sawit, karet, industri
hilir dan bidang usaha lainnya secara efisien dan bermutu tinggi.
b.
c.
d.
4.
a.
Integritas.
b.
Disiplin.
c.
d.
Bertindak segera.
e.
Tanggung Jawab.
f.
Inovasi.
g.
Komunikasi
h.
Kerukunan.
Pengembangan Usaha.
i.
Kepala Urusan
Kepala Urusan
Kepala Urusan
Hubungan Masyarakat
Sekretariat dan RT
Staf Urusan
Staf Urusan
Staf Urusan
RT dan Protokoler
Staf Urusan
Staf Urusan
Sekretariat
Pertanahan
Karyawan
Karyawan
Staf Urusan
Pelaksana
Pelaksana
Kepatuhan
Karyawan
Pelaksana
Bagian Sekretaris Perusahaan merupakan bagian pada PTPN XIII (Persero) yang
memiliki tujuan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Adapun Bagian Sekretaris Perusahaan dipimpin oleh Kepala Bagian yang memiliki
fungsi utama, yaitu Memimpin Bagian Sekretaris Korporat untuk mengoptimalkan
penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan mengelola kesekretariatan, rumah
tangga perusahaan, hukum, perundang-undangan dan pertanahan.
Kepala Urusan Hukum & Kepatuhan memiliki fungsi utama untuk dapat
mengorganisir sumber daya Urusan Hukum & Kepatuhan dalam memberdayakan,
mengoptimalkan kegiatan bidang Hukum & Kepatuhan untuk mencapai sasaran
Urusan Hukum & Pertanahan berdasarkan Pedoman Dasar Kerja (PDK) dan
Ketentuan lain yang berlaku secara efektif dan efesien.
Dalam pekerjaannya, Kepala Urusan Hukum dan Kepatuhan dibantu oleh beberapa
staf urusan, yaitu:
1. Staf Urusan Hukum & Perizinan.
9
Fungsi Utama Staf Urusan Hukum & Perizinan adalah Mempersiapkan informasi
dan data pelaksanaan kegiatan Urusan Hukum untuk mencapai sasaran Perusahaan
Urusan Hukum berdasarkan Pedoman Dasar Kerja (PDK) dan Ketentuan lain yang
berlaku secara efektif dan efesien.
Dalam pelaksanaannya, Staf Urusan Hukum & Perizinan memiliki tugas sebagai
berikut:
1.
2.
Melaksanakan
hukum.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mengurus hal hal yang terkait dengan perubahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
11. Menyiapkan Harga Perhitungan Sendiri (HPS) / Rencana Kerja dan Syaratsyarat (RKS) Urusan Hukum.
12. Melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik berdasarkan prinsip - prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandarian dan kewajaran.
13. Melaksanakan Sistem Penilaian Karya (SPK)
14. Membantu peningkatan kompetensi karyawan Urusan Hukum melalui internet.
15. Memeriksa hasil diklat untuk peningkatan kompetensi karyawan
16. Memeriksa dan mengoreksi daftar hadir dan lembur Urusan Hukum.
2.
3.
Pengusulan kriteria dan norma Pedoman Dasar Kerja (PDK) Urusan Hukum.
BUMN
khususnya, yang memiliki tanggung jawab warga negara Republik Indonesia untuk
patuh mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku.
11
perkebunannya tidak terkecuali bagi perusahaan yang telah memiliki Hak Atas
Tanah namun belum memiliki Perizinan Usaha Perkebunan atas tanah tersebut.
Sesuai dengan ilustrasi tersebut, Urusan Hukum & Kepatuhan memiliki tugas untuk
melakukan upaya-upaya pemenuhan kewajiban perusahaan, yaitu pengurusan
penerbitan Izin Usaha Perkebunan (IUP) pada tiap unit kerjanya.
Hingga saat ini, dari keseluruhan 14 Group Unit Kerja yang harus memiliki IUP,
baru 6 Group yang telah melakukan pengurusan dan mendapatkan IUP.
12
BAB II
MASALAH DAN SASARAN
A. Perumusan Masalah
Sehubungan dengan diterbitkannya Permentan Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Pedoman
Perkebunan
Kelapa Sawit
Berkelanjutan
Indonesia (Indonesian
Sustainability Palm Oil /ISPO), maka tiap perusahaan perkebunan kelapa sawit
diharuskan melaksanakan usaha perkebunannya sesuai dengan ketentuan Peraturan
tersebut. Adapun dalam Lampiran II Permentan Nomor 19 Tahun 2011,
dipersyaratkan dalam Prinsip 1.1 Perizinan dan Sertifikat, bahwa Pengelola
perkebunan diharuskan memperoleh perizinan serta sertifikat tanah berupa Hak Atas
Tanah dan Perizinan Usaha Perkebunan yang sesuai.
13
Group
NO
Sudah
Belum
IUP
IUP
Jumlah
14
Total
Tabel 1. Group dalam Distrik
Menyikapi adanya perusahaan perkebunan yang belum memiliki IUP namun telah
memilik Hak Atas Tanah dari negara, Pemerintah menerbitkan Permentan No 98
Tahun 2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan. Hal ini memberikan
kesempatan kepada perusahaan untuk dapat mengajukan permohonan penerbitan
IUP atas lahan Hak Atas Tanahnya kepada Bupati atau Gubernur.
Berdasarkan hal di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah Baru
tercapainya penerbitan IUP sebagai persyaratan ISPO sebesar 40% di Group
Unit Kerja PT.Perkebunan Nusantara XIII (Persero) hingga Semester I Tahun
2014 akibat belum adanya pedoman untuk menindaklanjuti ketentuan
Permentan No 19 Tahun 2011
14
b.
c.
d.
e.
15
D. Keterbatasan
1. Maksimal Personil Urusan Hukum dan Urusan Pertanahan yang dapat
digunakan hanya 4 orang.
Upaya peningkatan penerbitan IUP nantinya hanya dapat dilaksanakan dengan
tenaga yang tersedia saat ini di Urusan Hukum & Kepatuhan, yaitu 2 orang Staf
Urusan Hukum & Perizinan dan 2 orang Staf Pertanahan.
2. Progress pengurusan penerbitan IUP min. 80% pada Tahun 2014.
Sehubungan dengan Group Unit Kerja dengan komoditas Kelapa Sawit terdiri
dari 11 Group dari total 14 Group, maka kesebelas group tersebut harus sudah
memiliki IUP.
3. Tidak melanggar ketentuan pada Permentan No 19 Tahun 2011 tentang ISPO
mengenai batas waktu pengajuan permohonan ISPO, yaitu 31 Desember 2014.
Pasal
16
BAB III
ANALISIS PENGEMBANGAN SOLUSI
Sosialisasi kepada Asisten Personalia, Umum & Humas (PUH) Unit Kerja dan
Staf Umum Distrik tentang pengurusan IUP.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui sosialisasi ketentuan Permentan
No.19
Tahun 2011 tentang ISPO dan Permentan No.98 Tahun 2013 tentang IUP serta
bekerjasama dengan pihak terkait sehingga akan didapatkan ruang diskusi dan
kesepahaman mengenai cara-cara yang harus dilakukan maupun mengatasi
potensi masalah yang ada.
2.
3.
4.
Melalui kegiatan ini, SOP yang telah disusun dapat diimplementasikan dengan
seragam oleh Group Unit Kerja setelah adanya kerjasama dengan Staf Urusan
yang ditugaskan. Selain itu juga akan didapatkan upaya untuk mengatasi
adanya ketentuan yang tidak diatur dalam SOP sehingga dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
2.
3.
Usulan Konsep SOP pengurusan IUP serta Asistensi/ Pendampingan staf urusan
ke Distrik.
Berkesinambungannya SOP yang disertai pendampingan akan mengefektifkan
interpretasi SOP sehingga pelaksanaannya dapat memberikan hasil sesuai yang
diharapkan.
Sedangkan mengenai alternatif solusi Sosialisasi kepada Asisten PUH Unit Kerja
dan Staf Umum Distrik dirasa belum dapat memenuhi keterbatasan yang ada
dikarenakan pemahaman yang selaras belum tentu dapat menjamin adanya
18
keseragaman pelaksanaan pengurusan IUP dalam hal jadwal yang terstruktur dan
batas waktu yang harus dipenuhi.
Solusi tersebut terpilih setelah melalui uji pemenuhan atau yang dapat mendekati
poin mengenai Hasil Yang Diinginkan dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Usulan Konsep SOP pengurusan IUP.
Diperkirakan progress yang didapatkan akan dapat memenuhi sekitar 12 Group
dikarenakan adanya faktor lokasi yang memiliki kesamaan wilayah administrasi
pemerintahan
daerah
secara
20
BAB IV
IMPLEMENTASI SOLUSI TERPILIH
A. Jadwal Kegiatan
Sebagai pelaksanaan untuk
No
Lama
Kegiatan
Waktu
Jadwal Pelaksanaan
kepada
Kepala
Perusahaan
dan
Bagian
Urusan
Sekretaris
Hukum
&
3 hari
10 12 September 2014
5 hari
15 19 September 2014
5 hari
22 26 September 2014
Kepatuhan
Mengumpulkan
2
referensi
aturan
operasional
PT.Perkebunan
panduan
mengenai
arahan
2 hari
29 30 September 2014
20 hari
1 24 Oktober 2014
10 hari
21
B. Sumber Daya
Berkaitan dengan pencapaian tujuan pemecahan permasalahan tersebut, maka
sumber daya yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1.
Personil 2 - 4 orang.
Sehubungan dengan personil yang ada hanya 4 orang, maka penggunaan
personil nantinya dapat dilakukan dengan strategi pendampingan berupa:
a. Pembagian menjadi 3 tim dengan:
i.
ii.
iii.
Laptop/PC
Sebagai alat untuk mempermudah dalam proses pengerjaan penyusunan SOP
maupun penyusunan administrasi permohonan.
3.
22
Kendala
Lamanya
penerbitan
Tindakan Pencegahan
proses
oleh
Pemda
Persyaratan
yang
diajukan
Unit
Penolakan
Pemda
karena
belum
Tindakan Penanggulangan
Melakukan
koordinasi Meminta
agar
dapat
bersama-sama
Unit diterbitkan Surat Keterangan
Kerja/Distrik
untuk yang menyatakan bahwa
mengawal secara intensif ke penerbitan tersebut masih
Pemda terkait.
dalam pengurusan.
Memastikan
persyaratan Melakukan
pemenuhan
yang diajukan harus sesuai kekurangan persyaratan
dengan Permentan No 98
Tahun 2013 dan Perda
Pemda terkait.
Melakukan
koordinasi
kepada Unit Kerja/Distrik
untuk dapat memberikan
penjelasan ke Pemda terkait.
Memberikan
penjelasan
kewajiban
perusahaan
terkait Permentan No. 19
Tahun 2011 dan Permentan
No 98 Tahun 2013.
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peningkatan pencapaian penerbitan IUP pada Unit Kerja di PTPN XIII (Persero)
membutuhkan identifikasi atas penyebab utama permasalahannya untuk kemudian
dapat diambil alternatif solusi yang dapat diupayakan pelaksanaannya oleh
perusahaan.
Berdasarkan pembahasan permasalahan, dapat diketahui bahwa belum adanya
panduan dan pendampingan dalam melakukan pengurusan penerbitan IUP
mempengaruhi terhdap rendahnya pencapaian peningkatan pengurusan IUP oleh
Group Unit Kerja.
Hal ini menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat mengambil tindakan dengan
menerbitkan SOP Pengurusan IUP yang berdasarkan Permentan No. 19 Tahun
2011. Selain itu, dibutuhkan pendampingan dari Kantor Direksi untuk dapat
memberikan arahan dalam implementasi SOP. Terbuka juga tindakan-tindakan yang
dapat
diambil
oleh
Unit
Kerja
untuk
melakukan
pencegahan
maupun
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan di atas, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut:
1. Koordinasi dengan pihak Pemda menjadi poin penting, dikarenakan dengan
intensifnya koordinasi yang dilakukan maka akan memberikan kemudahan
dalam proses penyelesaian IUP.
2. Penugasan berupa asistensi membutuhkan strategi penggunaan tenaga kerja
yang tepat sehingga dapat memenuhi tujuan pengurusan IUP dan juga
kelancaran Tupoksi Urusan Hukum & Kepatuhan.
24
Lampiran 1.
MENGEVALUASI SOLUSI TERHADAP KETERBATASAN
Keterbatasan
Maks. 4 orang
Progress pengurusan
penerbitan IUP min.
80% akhir Tahun 2014
Ket
Mem/Tdk
Ket
Mem/Tdk
Ket
Mem/Tdk
Ket
Mem/Td
k
Butuh 2
orang
60%
Tdk
Sesuai
Tdk
Rp 30.000.000
Butuh 4
orang
>80%
Sesuai
Rp 50.000.000
Butuh 2
orang
>80%
Sesuai
Tdk butuh
biaya
Butuh 2-4
orang
>80%
Sesuai
Rp 50.000.000
Kesimpulan
Solusi yang memenuhi keterbatasan yang ada adalah:
1. Usulan Asistensi/ Pendampingan Staf Urusan Pertanahan dan Staf Urusan Hukum & Perizinan ke Distrik terkait Pengurusan IUP.
2. Usulan Konsep SOP pengurusan IUP
3. Usulan Konsep SOP pengurusan IUP serta Asistensi/Pendampingan staf urusan ke Distrik
25
Lampiran 2.
1. Usulan Konsep
pengurusan IUP
Progress pengurusan
penerbitan IUP sebesar
80% - 100%
(5)
Tersedianya panduan
pengurusan penerbitan
IUP
(4)
Progress >80%
Tersedia
Min. 5 kali
Siap
SOP
3
2. Usulan
Asistensi/
Pendampingan
Staf
Urusan Pertanahan dan
Staf Urusan Hukum &
Perizinan ke Distrik
terkait Pengurusan IUP
3. Usulan Konsep
pengurusan IUP
Pendampingan
urusan ke Distrik.
Frekuensi
pertemuan
Pemda >5 kali
(3)
SOP
serta
staf
15
Progress >80%
15
Tersedia
Progress >80%
15
20
Min. 5 kali
16
Tersedia
12
12
1. Butuh
evaluasi
yang intens dan
menyeluruh.
2. Tiap
daerah
memiliki
karakteristik
masing-masing
-1
58
-2
61
1. Tiap
daerah
memiliki
karakteristik
masing-masing
2. Butuh waktu, biaya
dan personil
-3
64
Siap
Min. 5 kali
20
15
Total
Nilai
Kelemahan (-)
20
Siap
20
Kesimpulan
Solusi yang dapat memenuhi hasil yang diperlukan adalah Usulan Konsep SOP pengurusan IUP serta Pendampingan staf
urusan ke Distrik.
26
Lampiran 3.
Daftar Group Unit Kerja
No
1.
2.
3.
4.
Distrik
Kalimantan Barat I
Kalimantan Barat II
Kalimantan Timur
Status
Ket
1. Gunung Meliau
Belum
2. Rimba Belian
Belum
3. Sintang
Belum
1. Kembayan
Sudah
2. Ngabang
Sudah
3. Parindu
Sudah
1. Danau Salak
Belum
2. Pelaihari
Sudah
3. Batulicin
Belum
4. Tambarangan
Belum
5. Kumai
Belum
1. Tabara
Sudah
2. Tajati
Sudah
3. Longkali
Belum
27
28