Anda di halaman 1dari 9

Definisi dan klasifikasi

Bagian terendah dari janin yang terletak pada segmen

bawah uteri dan serviks disebut sebagai presentasi.


Sekitar 95% janin pada saat lahir berada pada
presentasi vertex, oleh karena itu presentasi inilah
yang dikatakan normal. Vertex merupakan area
berbentuk wajik yang dibentuk oleh dua tulang
parietal, ubun-ubun posterior, dan ubun-ubun
anterior. Apabila presentasi janin bukan vertex
misalnya bokong, alis, wajah atau bahu, maka disebut
malpresentasi

Epidemiologi
Insidens malpresentasi berbeda-beda tergantung dari

jenisnya. Presentasi bokong terjadi pada 3-4% dari


seluruh kehamilan sedangkan letak lintang terjadi
satu dari 322 kelahiran dengan janin tunggal (0,3%).
Dari 70.000 kelahiran janin tunggal di RS Parkland
pada tahun 1995-1999 didapatkan 1 dari 2000 kelahiran
dengan presentasi wajah.

Patofisiologi
Pada sebagian besar kasus, etiologi definitif dari

malpresentasi janin masih belum diketahui. Hal ini


biasanya dikaitkan dengan kontraktur pelvis, bayi
besar, polihidramnion, kehamilan multipel, plasenta
letak rendah, persalinan preterm, anomali janin
(tumor leher), kelainan uterus dan pelvis kongenital
maupun didapat.

Pada presentasi wajah, kepala berada pada posisi

hiperekstensi sehingga oksiput sampai pada punggung


janin dan dagu merupakan bagian terendah dari janin.
Presentasi wajah dapat berupa presentasi dagu di anterior
atau posterior berdasarkan posisinya terhadap simfisis
pubis ibu. Pada janin aterm, kemajuan persalinan biasanya
terhambat pada presentasi dagu posterior karena dahi
(bregma) janin tertekan pada simfisis pubis ibu. Hal ini
menyulitkan untuk melakukan fleksi agar dapat lahir
pervaginam. Sebagian besar dari presentasi ini akan
berubah secara spontan menjadi presentasi dagu anterior,
bahkan pada akhir persalinan.

Diagnosis
Penegakan diagnosis kelainan presentasi dimulai dari

pemeriksaan fisik abdomen. Pada letak lintang


kadang-kadang dapat dicurigai dari ispeksi abdomen,
yang ditunjang juga tidak ditemukan fetal pole pada
fundus serta ditemukannya kepala janin di fossa iliaka.
Presentasi bokong ditegakkan bila pada
pemeriksaan leopold ditemukan bagian besar janin
yang lebih lunak dan ireguler di fundus serta perabaan
kepala di segmen bawah uterus.

Penatalaksanaan
Setelah ditemukan kondisi kehamilan dengan

kelainan presentasi maka perlu dilakukan


pemeriksaan tambahan untuk menentukan
perencanaan tindakan. Pemeriksaan ultrasonografi
sangat penting untuk menilai kemungkinan penyebab
dari malpresentasi ini. Adanya plasenta previa,
disproporsi sefalopelvik, tumor jalan lahir serta
kelainan jumlah air ketuban merupakan informasi
yang akan didapat dari pemeriksaan USG.

Pada kasus presentasi bokong atau letak lintang yang

ditemukan pada pemeriksaan antenatal dapat


dilakukan observasi bila kehamilan masih < 36
minggu. Jika pada kehamilan lebih dari 36 minggu
tidak tercapai versi spontan maka dapat dilakukan
versi luar.
Apabila saat persalinan janin masih dalam presentasi
bokong maka harus diputuskan untuk melahirkan
pervaginam atau seksio sesarea.

Kelahiran spontan pada janin matur tidak mungkin terjadi pada

letak lintang. Setelah ketuban pecah, apabila kelahiran terus


berlanjut maka bahu janin akan dipaksa masuk kedalam pelvis
dan tangan janin masuk kedalam jalan lahir. Setelah penurunan
lebih lanjut, bahu janin akan semakin terdorong ke pelvis
sehingga terbentuk tanda berupa retraction ring. Situasi ini
disebut sebagai lintang kasep. Jika tidak ditatalaksana dengan
baik, dapat terjadi ruptur uteri yang membahayakan janin dan
ibu. Walau dengan tatalaksana yang maksimal, angka morbiditas
pasien meningkat karena biasanya letak lintang diasosiasikan
dengan plasenta previa, peningkatan risiko prolaps tali pusat dan
keperluan untuk dilakukannya tindakan operasi.

Anda mungkin juga menyukai