Anda di halaman 1dari 54

Teknologi Membran

Hendrix Yulis Setyawan, STP. MSi

Pendahuluan: Proses Pemisahan

B
A

B
B A
A B

B
A

B
A

B
B

Fase dalam pemisahan:

Padat cair atau cair padat


Cair cair
Gas cair atau cair - gas
Padat gas
Gas - gas
Padat padat

Klasifikasi Proses Pemisahan


Sifat fisik/kimia

Proses Pemisahan

Ukuran

Filtrasi, Mikrofiltrasi, Ultrafiltrasi, Dialisis, Separasi


gas,

Tekanan Uap

Distilasi, Distilasi molekuler

Titik beku

Kristalisasi

Afinitas

Extraksi, Adsorpsi, Absorpsi, Reverse osmosis,


separasi gas, pervaporasi, chromatografi

Muatan listrik

Perturan ion, elektrodialisis, elektrophoresis, dialisis


difusi

Densitas

Sedimentasi, sentrifugasi, flotasi

Sifat kimia

Komplekasasi, aglomerasi

Perbedaan dalam ukuran, tekanan uap,


muatan dan sifat kimia dapat menfasilitasi
separasi membran
Kriteria umum untuk pemilihan proses
separasi:
Pemisahan harus layak secara teknis
Pemisahan harus layak secara ekonomis

Faktor kelayakan teknis dan ekonomis:


Tingkat separasi
Kualitas produk
Nilai ekonomi produk
Sifat bahan/produk dan bidang
aplikasinya
Jenis pengotor
Konsumsi energi
Kondisi lokasi, lingkungan dan
kebijakan

Tujuan Separasi:
Konsentrasi

Penghilangan pelarut

purifikasi

Penghilangan pengotor

fraksinasi

Campuran harus dipisahkan menjadi dua


atau lebih komponen yang diinginkan

Mediasi
reaksi

Kombinasi reaksi kimia/biokimia dengan


komponen tertentu untuk meningkatkan
laju reaksi

Konsentrasi
Sebagai produk adalah retentat

Purifikasi
Baik retentat ataupun permeat dapat sebagai produk yang
dikehendaki, tergantung jenis pengotor yang harus
dihilangkan

Fraksinasi
Baik retentat mapun permeat dapat menjadi produk

Proses membran (proses fisik) dapat


dikombinasikan dengan proses lainnya, baik
proses kimia, biologis, maupun biokimia
Laju reaksi dapat ditingkatkan
Kesetimbangan reaksi dapat digeser
melalui pengambilan salah satu produk
dengan membran yang sesuai

Proses Membran
Proses membran dicirikan bahwa aliran umpan
dipilah menjadi dua aliran, yaitu aliran permeat/filtrat
dan aliran retentat/konsentrat
Dead-End Filtration

Feed

Crossflow filtrasi
Feed

Membran

Konsentrat

Membran

Filtrat/permeat

Filtrat/permeat

Fluks
Fluks

(L/m2hr)

Waktu

Waktu

Teknologi Membran:
Keunggulan proses membran:
Separasi dapat dilakukan secara kontinu
Konsumsi energi umumnya rendah
Dapat dikombinasikan dengan mudah dengan proses
lainnya (hybrid processing)
Tidak diperlukan pengubahan fase medium
Penggandaan skala (up-scaling) mudah
Sifat membran bersifat variable dan dapat dikendalikan
Tanpa bahan tambahan

Proses Membran
Relatif baru terus
berkembang
Genenasi pertama:
Mikrofiltrasi (MF)
Ultrafiltrasi (UF)
Nanofiltrasi (NF)
Reverse Osmosis (RO)
Eletrodialisis (ED)
Membrane Electrolysis (ME)

Generasi Kedua:
Separasi gas (GS)
Vapour Permeation
(VP)
Pervaporation (PV)
Membrane Distillation
(MD)
Membrane Contactor
(MC)

Membran:
Sebagai jantung proses membran
Sebagai permselective barrier atau interface antar
dua fase
Pemisahan terjadi karena membran memiliki
kemampuan mentransport satu komponen dari
campuran umpan lebih selektif daripada komponenkomponen lainnya
Fase 2

Fase 1

Permeat

Feed
Membran

Kinerja atau Effisiensi Proses Membran:


Ditentukan oleh dua parameter:
Selektivitas
Fluks atau laju permasi (L/m2hr atau kg/m2hr atau mol/m2hr)
atau koefisien permeabiltas (L/m2.hr.bar)

Selektivitas umumnya dinyatakan oleh satu dari dua


parameter: retensi ( R ) atau faktor pemisahan ( )

cF cP
cP
R
1
cF
cF
R=1 pemisahan sempurna
R=0 tidak terjadi pemisahan

cF dan cP masingmasing adalah


konsentrasi suatu
komponen dalam
Feed dan Permeat

Selektivitas membran:
Selektivitas membran digunakan untuk campuran gas
atau campuran cairan organik umumnya dinyatakan
dalam faktor separasi ():
A/B

y A / yB
x A / xB

yA dan yB: konsentrasi komponen A dan B dalam permeat


xA dan xB: konsentrasi komponen A dan B dalam feed

Jika laju permeasi komponen A melalui membran


lebih besar daripada komponen B, faktor separasi
dinyatakan sebagai A/B, jika sebaliknya dinyatakan
sebagai B/A

Definisi suatu Membran


Definisi umum: membrane is a selective barrier
between two phases, the term selective being
inherent to a membrane or a membrane process
Membran:

Ketebalan: dapat tipis atau tebal


Struktur: dapat homogen atau heterogen
Transport: dapat aktif atau pasif
Dapat alami atau buatan

Klasifikasi Membran
Membran

Sintetik

cair

Biologik

Bentuk

Padat

Biologik

Anorganik

Non-Porous
(bermuatan/tak-bermuatan)

Porous

Asimetrik

Inversi fase

Komposit

Asal

Simetrik

Bahan
Morfologi/
Struktur

Asimetik

Produksi

Proses Membran
Transpot melalui membran terjadi akibat dari daya
penggerak yang dikenakan pada komponenkomponen dalam feed
Dalam banyak kasus, laju permeasi (fluks)
proporsional terhadap daya penggerak (driving
force)
Proporsionalitas antara fluks (J) dan daya
penggerak:
dX
J A
dx

dimana A = koefisien fenomenologis, dan dX/dx =


daya penggerak, yang dinyatakan sebagai gradien X
(tekanan, consentrasi, temperatur) sepanjang x
transport barrier

Selain untuk transport massa, persamaan


fenomenologis juga digunakan untuk mendiskripsikan
transport fluks panas, fluks volume, fluks momentum,
dan fluks elektrik
Koefisien fenomenologis hubungan antara fluks dan
daya pendorong adalah:

Koefisien difusi, D (Hk. Fick)


Koefisien permeabilitas, Lp (Hk. Darcy)
Difusivitas termal, (Hk. Fourier)
Viskositas kinematis, =/ (Hk. Newton)
Kondoktivitas elektrik, 1/R (Hk. Ohm)

Persamaan Fenomenologis:
Fluks
Fluks
Fluks
Fluks
Fluks

dc
Massa Jm -D
(Fick)
dx
dP
Volume Jv L P
(Darcy)
dx
dT
Panas Jh
(Fourier)
dx
d
Momentum Jn
(Newton)
dx
1 dE
Elektrik Ji
(Ohm)
R dx

Membran Proses dan Daya Penggeraknya


Proses Membran

Phase 1

Phase 2 Driving Force

MF, UF, NF, RO, Piezodialisis

Liquid

Liquid

DP

Pervaporasi

Liquid

Gas

Dp

Elektrodialisis, Elektrolisis Membran

Liquid

Liquid

DE

Dialisis, Dialisis Difusi


Kontaktor membran:

Liquid
Liquid
Gas
Liquid

Liquid
Liquid
Liquid
Gas

Dc
Dc
Dc/Dp
Dc/Dp

Liquid

Liquid

DT/Dp

Gas

Gas

Dp

Thermo-osmosis
Distilasi membran
Separasi gas, Vapour permeasi

Fluks Tipikal untuk MF, UF, NF dan RO


Proses
Membran

Tekanan
(bar)

Permeabilitas
(L.m-2.hr-1.bar-1)

MF

0,1 2,0

> 50

UF

1,0 5,0

10 50

NF

5,0 20

1,4 12

RO

10 - 100

0,05 1,4

Perbedaan Tekanan (bar)

1000

100

Reverse
Osmosis
Nano-

10

filtrasi
Ultrafiltrasi

Mikrofiltrasi

Filtrasi

0,1
0,0001

0,001

0,01

0,1

Ukuran Partikel/Molekul (

10
m m)

100

Perbandingan MF, UF, NF dan RO


MF

UF

NF/RO

Pemisahan partikel

Pemisahan makromolekul

Pemisahan larutan BM
rendah (garam, glukosa,
laktosa, mikropolutan

Tekanan osmostik dapat


diabaikan (tanpa polarisasi
konsentrasi)

Tekanan osmotik dapat


diabaikan

Tekanan osmotik tinggi (1


25 bar)

Tenakan transmembran
rendah (< 2 bar)

Tenakan transmembran
rendah (1-10 bar)

Tenakan transmembran tinggi


(10 - 60 bar)

Struktur membran simetrik


atau asimetrik

Struktur membran asimetrik

Sruktur membran asimetrik

Ketebatal layer pemisah:


Simetrik: 10 150 mm
Asimetrik: 1 mm

Ketebatal layer pemisah


aktual: Simetrik: 0,1 1,0 mm

Ketebatal layer pemisah


aktual: Simetrik: 0,1 1,0 mm

Pemisahan akibat perbedaan


ukuran partikel

Pemisahan akibat perbedaan


ukuran

Pemisahan akibat perbedaab


kelarutan dan difusivitas

Mikrofiltrasi (MF)
MF dapat memisahkan
partikel berukuran > 0,05
mm
Bahan berukuran < 0,05
mm (garam/ion, gula &
protein) melewati
membran MF

Ukuran pori: 0,08 10


mm Tekanan : 0,1 3 barAir

Padatan
tersuspensi,
sel/biomass, koloid
Membran

Garam/ion,
Makromolekul

Membran MF (summary):
Membran:

Simetris atau asimetris

Ketebalan:

10 150 mm

Ukuran Pori:

0,05 10 mm

Driving force:

Tekanan (< 2 bar)

Prinsip separasi:

Mekanisme penyaringan

Bahan membran

Polimer atau keramik

Aplikasi:

Aplikasi analitis, sterilisasi (pangan, minuman,


farmasi, klsrifikasi minuman (juice, bir, wine),
pemisahan sel/biomassa/bioreaktor, air ultrabersih, recovery metal sebagai oksida atau
hidroksida koloid, fermentasi kontinu,
pemisahan emulsi air-minyak, waste-water
treatment, plasma-pheresis

Ultrafiltrasi (UF)

UF dapat memisahkan
bahan berukuran > 0,005
mm (BM > 1000 Da)
UF dan MF adalah identik,
hanya membran UF
asimetris membarn lebih
dense
Molekul berukuran kecil
(garam/ion, dan gula) dapat
melewati membran UF
Aliran permeat dapat
digambarkan dengan pers.
Konseny-Carmen
Tekanan: 1 10 bar

Partikeldan
Makromolekul

Membran

Air

Garam-garaman
/ion, gula

Membran UF (Summary):
Membran

Asimetris

Ketebalan

150 mm

Ukuran pori

1 100 nm

Driving force

Tekanan (1 10 bar)

Prinsip Pemisahan

Mekanisme penyaringan

Bahan membran

Polimer (e.g. polysulfone, polyacrylonitrile)


Keramik (e.g. Zirconium oxide, aluminium oxide)

Aplikasi

Industri susu (milk, whey, cheese making), industri pangan


(pati, protein), klarifikasi minuman, pemisahan emulsi minyakair, recovery electropaint, dan produk/produk samping,
farmasi (enzym, antibiotik, pyrogen), water/ wasteater
treatment, daur-ulang air, disinfeksi, penghilangan minyak,
membran-bioreaktor

Nonofiltrasi (NF)

Partikel,
makromolekul,
ion bivalen
Membran
Air

Ion bervalensi satu

Terletak diantara UF dan RO


Tekanan: 10 35 bar
Dapat memisahkan ion dwivalensi (Mg2+ dan Ca2+),
penghilangan kesadahan
MWCO: > 250 Da
Tipikal rejeksi (5 bar, 200 ppm):
60 % NaCl, 80 %, Ca(CO3)2, 98
% MgSO4, Glukosa, Sukrosa
Aplikasi:Pemisahkan gula
(sumber C-eksternal), eliminasi
warna, TOC, TDS, dan
kesadahan, logam berat

NF (Summary):
Membran

Komposit

Ketebalan

Sublayer 150 mm; toplayer 1 mm

Ukuran pori

< 2 nm

Driving force

Tekanan (10 25 bar)

Prinsip
Pemisahan

Solution-diffusion

Bahan membran Polyamide (interfacial polymerization)


Aplikasi

Desalinasi air payau, penyisihan


mikropolutan, pelunakan air, wastewater
treatment, retensi pewarna (industry
tekstil)

Hiperfiltrasi/Reverse Osmosis (RO)

Membran non-porous,
.
hampir hanya air yang
dapat melewati membran
RO
Garam/ion dan bahan
organik > 50 Da dapat
dihalangi membran RO
Tekanan: 20-60 bar, tetapi
dapat juga s/d 200 bar
Aplikasi: penanganan
leachate, penghilangan
logam berat, gram-graman,
dan bahan organik sintetik Air

Partikel dan
Makromolekul, ion
bervalensi dua Ion
bervalensi satu

Membran

Reverse osmosis/Hiperfiltasi (Summary):


Membran

Asimetris atau Komposit

Ketebalan

Sublayer 150 mm; toplayer 1 mm

Ukuran pori

< 2 nm

Driving force

Tekanan: air payau 15 25 bar; air laut: 40


80 bar

Prinsip Pemisahan

Solution-diffusion

Bahan membran

Cellulose triacetate, aromatic polyamide,


polyamide dan poly(ether urea) (interfacial
polymerizaztion)

Aplikasi

Desalinasi air payau/air laut, produksi air ultrabersih (industri lektronik), pengkonsentrasian
juice atau gula, milk penyisihan mikropolutan,
wastewater treatment

Nanofiltrasi dan Reverse Osmosis


Larutan

RO

NF

Ion monovalen (Na,


K, Cl, NO3-

> 90 %

< 50 %

Ion bivalen (Ca, Mg,


SO42-, CO32-

> 99 %

> 90 %

Bakteri dan virus

> 99 %

< 99 %

Microsolute (BM >


100)

> 90 %

> 50 %

Microsolute (BM <


100

0 99 %

0 50 %

DP
Jw

0
DP
If DP < D

Jw

Jw

If DP > D

Skema aliran air (Jw) sebagai fungsi dari tekanan osmotik (D)

BAHAN MEMBRAN
Bahan Organik (Polimer):
Polimer untuk Membran berpori
Polimer untuk membran tak-berpori

Bahan anorganik:

Membran keramik
Membran gelas
Membran metal (termasuk karbon)
Membran zeolit

Polimer untuk Membran


Pada dasarnya semua polimer dapat digunakan
sebagai bahan membran, tetapi karena karakteristik
kimia dan fisiknya sangat bervariasi, sehingga hanya
beberapa jenis polimer yang baik untuk bahan
membran

Klasifikasi:
Polimer untuk membran berpori (MF dan UF)
Polimer untuk membran tak-berpori (GS dan PV)
Kedua jenis membran tersebut sangat berbeda

Untuk membran berpori:


Pilihan polimer ditentukan
oleh metode pembuatan
membran (membran
manufacturing) dan stabilitas
terhadap pengaruh panas
dan bahan kimia
Jenis bahan menentukan
stabilitas membran (kimia,
mekanis, panas, dan
biologis), tetapi tidak
menentukan rejeksi
Untuk membran tak-berpori:
Pilihan polimer ditentukan
oleh selektivitas dan fluks
yang diinginkan

Sisi
Feed

Sisi
Permeat

Membran berpori

Sisi
Feed

Sisi
Permeat

Membran tak-berpori

Karakteristik Membran Berpori:


Pemisahan terjadi akibat
perbedaan ukuran
partikel/molekul
Ukuran pori membran relatif
terhadap ukuran partikel
menentukan tingkat
selektivitas
Selektivitas akan tinggi, jika
ukuran partikel > ukuran pori
membran
Contoh: MF, UF

Karakteristik Membran takberpori:


Pemisahan terjadi akibat
perbedaan laju kelarutan
(solubility) dan/atau
perbedaan difusivitas
(Diffusivity)
Tingkat kelarutan dan
difusivitas ditentukan oleh
sifat instrinsik bahan
membran
Contoh: PV, VS, GS, dialisis

Membran ber-pori:
Ukuran pori: MF 0,1 10 mm; UF 2 100 nm
Selektivitas ditentukan oleh ukuran pori
Jenis polimer menentukan fenomena adsopsi dan stabilitas
kimia saat operasi atau pencucian
Pemilihan bahan tidak ditentukan oleh fluks atau
selektivitas, tetapi oleh pertimbangan kestabilan bahan
Fluks dan selektivitas dapat dikendalikan dengan
pengaturan ukuran pori melalui kondisi proses pembuatan
membran
! Fluks Selektivitas atau Selektivitas Fluks
Optimasi

Problema utama dalam MF adan UF adalah


penurunan fluks akibat polarisasi konsentrasi dan
fouling
Pemilihan bahan MF dan UF didasarkan pada
kemudahan pencegahan terjadinya fouling dan
bagaimana cara memulihkan kembali kemampuan
membran setelah terjadi fouling
Fluks

Fenomena Polarisasi
Konsentrasi

Fenomena
Fouling

Waktu Operasi

Polimer untuk MF
Polikarbonat
Poly(vinylidene-fluoride) PVDF

Poly(tetrafluoroethylene) PTFE
Polypropylene PP
Polyamide PA

Cellulose-Esters
Polysulfone PS

Poly(ether-imide)
Polyetherether ketone

Membran hidropobik:
Tidak dapat basah oleh air secara spontan
perlu pre-wetted (misalnya dengan ethanol)

Membran hidrofilik:
Tendensi adsorpsi rendah
Misalnya membran dari selulosa atau turunannya

Kelebihan dan Kekurangan Membran


Anorganik
Kelebihan

Tahan terhadap panas


Tahan terhadap bahan kimia
Tahan lama
Ukuran pori dapat lebih mudah dikendalikan
Dapat dibackwashing

Kekurangan Sifat keras dan kaku, menuntut konstruksi

khusus
Biaya investasi tinggi
Ketahanan terhadap temperatur sering dibatasi
oleh bahan pengedap pada sambungansambungan modul atau sistem perpipaan

Peralatan pengujian kinerja membran (contoh)

Daur-ulang krom dari limbah cair industri penyamakan kulit

Limbah cair:

Kulit Mentah
(1 ton)

Air,
Cr

PENYAMAKAN

V = 0,8 m3 (1,5%)
Cr = 80 mg/L (6 ton)
Na2CO3

Daur-ulang
Krom
Kulit jadi
(200 kg)

H2SO4

Pre-treatment
Sedimentasi/
membran filtrasi
Asidifikasi

Efluen

Daur-Ulang Sulfida dari limbah cair industri penyamakan kulit

Kulit mentah

Penyamakan

(1 ton)
ton

Air Limbah :
V = 5 - 8 m 3 ; S = 6 kg

Filtrasi Membran
Kulit
Samak
(0,2 ton)

Daur Ulang S

Konsen trat /
Pakan

Instalasi (perspektif)

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai