Kuliah 5 Validasi Metode Analisis
Kuliah 5 Validasi Metode Analisis
UNIVERSITAS ANDALAS
PENDAHULUAN
Validasi metode analisis adalah proses pengujian karakter kinerja metode
analisis melalui serangkaian uji laboratorium.
KECERMATAN (ACCURACY)
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan
kadar analit yang sebenarnya.
Cara penentuan kecermatan:
1.
2.
Metode penambahan baku (standard addition method): Jika matriks dan eksipien
tidak tersedia, maka akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali kadar
analit yang ditambahlkan pada produk jadi yang sudah mengandung analit.
3.
Analisis kadar analit dengan metode yang divalidasi terhadap sampel yang telah
diketahui kadarnya. Sampel yang digunakan adalah sampel acuan baku yang
dikeluarkan badan resmi ( SRM dari NIST, dll)
4.
Membandingkan hasil analisis analit dengan metode yang divalidasi terhadap hasil
dengan metode standar (cara grafik)
Jenis uji
Level
konsentrasi
Rentang
Kriteria
Penetapan
kadar dalam
bahan baku
atau sediaan
jadi
3 level, dengan
3 kali pengujian
70%, 100%,
130 %
(80%, 100%,
120%)
Bias : + 2%
Rekoveri:
98,0 102,0%
Disolusi
3 level dengan 3 20 35 %
kali pengujian
50 80 %
100 130 %
Bias : + 5%
Rekoveri:
95,0 105,0 %
Penetapan
kadar Cemaran
Bias : + 20,0%
Rekoveri:
80,0 120,0 %
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Konsentrasi analit
dalam matriks contoh
100 %
10 %
1%
0.1 %
100 ppm
10 ppm
1 ppm
100 ppb
10 ppb
1 ppb
Rentang
% Recovery rata-rata
98 102
98 102
97 103
95 - 105
90 107
80 110
80 110
80 110
60 115
40 - 120
Perhitungan Recovery
Ch = {(R2 R1)/R1}x C
% Rec = {Ch/Ca} x 100
Ch = Analit baku (SRM) yang ditambahkan pada produk jadi
KESEKSAMAAN (PRESISI)
Presisi adalah tingkat kesesuaian antara hasil analisis individual jika prosedur dilakukan
berulang kali terhadap sampel ganda atau beberapa sampel yang homogen
Presisi metode analisis dinyatakan sebagai simpangan baku relatif (RSD) atau koefisien
variasi (KV).
Ada tiga jenis presisi, yaitu: repeatability (keterulangan), presisi antara dan reprodusibilitas
(ketertiruan)
a. Repeatability (keterulangan)
Keterulangan adalah kemampuan metode untuk memberikan hasil analisis yang sama untuk beberapa
sampel yang kadarnya sama yang dilakukan oleh satu orang analis pada waktu tertentu terhadap
beberapa sampel yang sama
Keterulangan diukur terhadap 6 jenis sampel dengan konsentrasi sama (100% dari konsentrasi aktual)
atau 3 jenis sampel dengan konsentrasi 80, 100, 120% dari konsentrasi aktual yang ditetapkan masingmasing tiga kali (triplikasi) (menurut ICH).
KESEKSAMAAN (PRESISI)
b. Presisi antara (intermediate precision)
Presisi antara adalah pengukuran kinerja metode di mana sampel-sampel diuji dan dibandingkan,
dilakukan oleh analis yang berbeda, menggunakan peralatan berbeda dan pada hari yang berbeda.
Presisi antara tidak perlu diuji jika kajian reprodusibilitas telah dilakukan. Nama lain presisi antara
adalah Ruggedness
c. Reprodusibilitas (ketertiruan)
Level dan
Rentang konsentrasi
Kriteria
Penetapan
kadar/keseragaman
kandungan
Disolusi
12 sampel kadar
rendah
Penetapan kadar
Cemaran
RSD
SD
100%
x
SD
2
( xi x )
n 1
xi
n
Jika nilai HORRAT <2 menandakan metode analisis mempunyai presisi yang
memadai
Konsentrasi relatif
RSD (%)
100 (100%)
10-1 (10%)
10-2 (1%)
10-3 (0,1 %)
10-4
10-5
10-6 (ppm)
10-7
10-8
10-9 (ppb)
10-10
10-11
10-12 (ppt)
2,00
2,83
4,00
5,66
8,00
11,31
16,00
22,63
32,00
45,25
64,00
90,51
128,00
Selektivitas (Spesifisitas)
Selektivitas atau spesifitas suatu metode analisis adalah kemampuannya yang hanya
mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain
yang mungkin ada dalam matriks sampel
Selektivitas dapat dinyatakan sebagai derajat penyimpangan (degree of bias) metode
analisis yang dipakai untuk menganalisis sampel yang mengandung bahan yang
ditambahkan berupa cemaran, hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing lainnya, dan
dibandingkan dengan hasil analisis sampel yang tidak mengandung bahan lain yang
ditambahkan
Dalam spektrofotometri, selektivitas dapat ditingkatkan dengan reaksi kimia
menggunakan reagen yang selektif.