Oleh :
Achmad Rifai
( 130511605792 )
( 130511616242 )
Dwi Nurcahyo
( 130511605788 )
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah lembaga pendidikan yang didalamnya
terdapat berbagai kejuruan serta berorientasi mengantarkan setiap peserta didiknya menjadi
tenaga kerja yang berkompeten dalam bidangnya. Teknik pemesinan merupakan salah satu
dari sekian jurusan yang ditawarkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan ke peserta didik.
Dalam dunia SMK, utamanya jurusan Teknik Pemesinan erat kaitannya dengan
dunia perindustrian atau kerja. Maka sebelum peserta didik terjun langsung ke dunia kerja
atau dunia industri, pihak sekolah harus mampu memberikan pengetahuan soft skill,
mengasah hard skill, serta mampu menggambarkan miniatur sebuah perusahaan mulai dari
kedisiplinan, tata tertib hingga peralatan atau fasilitas.
Berdasarkan penuturan diatas, maka dirasa sangat perlu adanya sebuah lembaga
pendidikan kejuruan yang efektif, mandiri, serta mampu untuk mencetak peserta didik
yang berkompeten dan handal dalam bidangnya.
B. Tujuan
Menjelaskan kepada pembaca tentang perencanaan sebuah bengkel pemesinan,
meliputi :
1. Menjelaskan kepada pembaca tentang ruang-ruang pada bengkel pemesinan
2. Menjelaskan kepada pembaca tentang macam-macam mesin dan peralatannya
3. Menjelaskan kepada pembaca tentang alat-alat penunjang termasuk K3
4. Menjelaskan kepada pembaca tentang rencana kegiatan pada bengkel pemesinan
C. Manfaat
1. Menambah pengetahuan pembaca mengenai ruang-ruang pada bengkel pemesinan
2. Menambah pengetahuan pembaca mengenai macam-macam mesin dan
peralatannya
3. Menambah pengetahuan pembaca mengenai alat-alat penunjang termasuk K3
4. Menambah pengetahuan pembaca mengenai rencana kegiatan pada bengkel
pemesinan
BAB II
PERENCANAAN BENGKEL PEMESINAN
A. Macam-Macam Mesin dan Peralatannya
Dalam menunjang pembelajaran teknik pemesinan, diperlukan beberapa mesin
serta fasilitas peralatan yang cukup. Pada makalah ini, tidak semua jenis mesin kami
uraikan seperti mesin las, mesin CNC serta ruang computer. Adapun macam-macam mesin
serta perlatan yang akan berikan dalam perencanaan bengkel pemesinan versi kami :
1. Mesin Bubut dan Peralatannya
Mesin ini mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk
dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat,
posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak ke kanan
atau ke kiri searah dengan sumbu mesin bubut menyayat benda pekerjaan. Dalam bengkel
pemesinan, kami menggunakan mesin bubut dengan jenis mesin bubut yang standar.
Adapun pekerjaan yang dapat dikerjakan dalam mesin bubut seperti mengulir dan
mengebor.
Adapun peralatan atau perlengkapan dalam menunjang kinerja mesin bubut, seperti :
a) Pahat bubut meliputi pahat potong, pahat alur, pahat serong, pahat serong 45o, pahat
pisau kanan, pahat lurus bulat, pahat ulir luar, pahat rata muka, pahat rata bulat,
pahat potong ulir segitiga.
b) Alat pencekaman benda kerja meliputi plat pembawa, plat pembawa rata,
pencekaman tiga rahang, pencekaman empat rahang
c) Senter meliputi senter mati dan senter hidup.
d) Penyangga (kacamata) meliputi penyangga jalan dan penyangga tetap
e) Kunci meliputi kunci cekam dan kunci pengencang pahat
f) Kartel
g) Pembawa
h) Ganjal pahat
i) Coolent
Dalam mesin ini dapat dikategorikan tanpa peralatan atau perlengkapan hanya saja
dalam proses menggerinda diperlukan cairan pendingin.
5. Mesin Bor dan Peralatannya
Mesin bor merupakan mesin pembuat lubang atau alur yang efisien, sebagai
penyayatnya dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang bermacammacam. Dalam perencanaan bengkel pemesinan kami membutuhkan mesin bor dengan
jenis mesin bor tiang.
Adapu peralatan atau perlengkapan yang digunakan dalam menunjang kinerja
mesin bor, seperti :
a) Penjepit benda kerja meliputi ragum, blok V, penjepit baut T, blok tangga, klem
sejajar, plat siku, klem C, dan dongkrak Jack
b) Pemegang bor
c) Pengukur bor
d) Pasak
e) Cak bor
f) Coolent
6. Mesin Gergaji dan Peralatannya
Mesin gergaji berguna untuk memoting benda kerja dalam jumlah banyak. Dalam
bengekl pemesinan kami membutuhkan msin gergaji jenis sengkang.
Adapun peralatan atau fasilitas pelengkap dalam mesin gergaji seperti timba yang
digunakan untuk penampungan benda kerja yang telah terpotong serta penahan atau
dukungan dalam rang memegang besi yang ukurannya panjang.
B. Ruang-Ruang pada Bengkel Pemesinan
Dalam perencanaan bengkel pemesinan, kami membutuhkan lahan 36m x 26m
dengan 2 bangunan gedung besar yang terletak di pinggir jalan. Gedung 1 kami, sebut
dengan gedung bengkel, sedangkan gedung 2, kami sebut dengan gedung instruktur. Untuk
ukuran gedung bengkel 30m x 11m, sedangkan gedung instruktur 30m x 8m. Diantara
kedua gedung terdapat jalan perlintasan masuk keluarnya penghuni departemen mesin
dengan lebar jalan 5m. Kemudian di bagian belakang sebagai lahan parkiran dengan
ukuran 25m x 5m.
Untuk gedung bengkel, berikut ukuran-ukuran serta ruang apa saja yang terdapat di
sini.
a) Loker, 1,8m x 0,4m x 1,8m
Terletak di deket pintu keluar masuk gedung bengkel. Penempatan ini dimaksudkan
agar ketika siswa masuk ke gedung bengkel bisa langsung menempatkan tas serta
perlengkapan lainnya. Loker ini menyediakan 36 laci, setiap lacinya terdapat kunci dengan
kode atau no. absen 1 sampai 36. Setiap siswa memperoleh laci sesuai dengan no.
absennya.
b) Ruang ganti,3,5m x 2m
Terletak berdekatan dengan posisi loker, diharapkan setelah siswa memperoleh dan
menempatkan barangnya, mampu segera berganti pakaian di ruang ganti. Adapun peralatan
yang terdapat di ruang ganti meliputi hanger, tempat letak baju, serta centelan baju
sementara
c) Area instruksi, 8m x 3m
Terdapat 2 area instruksi yaitu dibagian bawah digunakan untuk ruang instruksi
pekerjaan mesin frais, mesin sekrap, dan mesin bor. Sedangkan ruang instruksi yang atas
digunakan untuk instruksi mesin gerinda, mesin gergaji, serta mesin bubut. Lokasi yang
berbeda dan berjauhan ini, kami maksudkan agar siswa mampu menerima instruksi dari
instruktur dengan bagus tanpa harus terbayang-bayang suara dari instruktrur lainnya.
Area instruksi dilengkapi dengan papan instruksi, meja instruktur, kursi instruktur
serta papan peralatan yang dibutuhkan.
d) Ruang toolman,5m x 3m
Merupakan ruang perlengkapan, berbagai peralatan dan alat perlengkapan terdapat
disini guna menunjang kinerja seluruh isi gedung bengkel. Di dalam ruang toolmanterdapat
meja serta computer yang digunakan untuk mencatat peralatan atau perlengkapan apa saja
yang keluar masuk. Terletak tepat di tengah-tengah gedung bengkel, dimaksudkan agar
siswa yang sedang bekerja di area bubut dan area frais bisa segera dengan cepat
memperoleh peralatan yang diinginkan tanpa harus berjalan jauh.
Selain menyediakan berbagai peralatan di ruang toolman juga menyediakan
peralatan keselematan kerja seperti kacamata bubut.
di pintu keluar masuk gedung bengkel serta berdekatan dengan ruang teori, diharapkan
mampu memberikan pertolongan pertama kepada pasien secara cepat.
c) Ruang Teori, 8m x 6m
Berisikan 20 unit meja siswa, 1 unit meja instruktur, 1 unit papan tulis, 1 unit
proyektor serta 41 unit kursi. Posisi ruang teori berdekatan dengan ruang instruktur dengan
sekat diantara ruang keduanya adalah kaca kedap suara. Ini dimaksudkan agar terjadi
transparanisasi antara instruktur dengan siswa. Sekaligus instruktur bisa mengawasi
langsung gerak-gerik siswa yang berada di ruang teori tanpa harus satu ruang di ruang
teori. Sehingga penempatan yang seperti ini dapat memberikan tingkat kedisiplinan yang
tinggi bagi siswa dan guru.
d) Ruang Instruktur, 9m x 8m
Berisikan meja job sheet yang bertujuan memberikan efek wah kepada para tamu
yang hadir atau pada saat diadakan kunjungan dadakan. Adalah karya apik dari siswa yang
mengisi meja jobsheet ini. Terdiri dari 2 unit meja job sheet pamer dengan tat letak yang
sedemikian rupa berada di ruang utama setelah membuka pintu. Didampingi 1 unit meja
administrasi yang mengatur kegiatan administrasi bengkel. Selanjutnya adalah ruang kerja
instruktur yang terdiri dari 6 unit meja kerja yang disekat dengan rak buku dan setiap sisi
dinding dikasi almari buku materi juga. Kemudian ada ruang tamu, dimana setiap pojok
ruang dihiasi dengan beragam penghargaan serta piala. Terahir ruang kepala departemen
yang berisikan 1 unit meja kerja serta almari.
e) Kamar mandi, 8m x 2m
Menampung 4 unit kamar mandi yang terdiri dari 1 unit untuk kamar mandi
instrukutur dan 3 unit kamar mandi siswa. Letak kamar mandi, kami letakan dekat dengan
ruang instruktur bertujuan untuk menciptakan suasana yang rapi dan bersih. Secara tidak
langsung baik instruktur dan siswa akan merasa malu apabila ada tamu atau instruktur dari
luar yang datang melakukan kunjungan mengetahui apabila kamar mandi berbau
menyengat atau kotor. Jadi dengan posisi kamar mandi yang sedemikian rupa mampu
meningkatkan suasana kamar mandi yang selalu dalam kondisi bersih dan tidak berbau.
Juga dilengkapi dengan area berwudlu yang terdiri dari 5 unit keran air.
f) Musholla,8m x 7m
Dengan ukuran seperti itu diharapkan musholla ini mampu menampung jamaah
baik siswa, instruktur, bahkan dari luar. Terdapat teras dengan lebar 2m sepanjang 7m yang
diharapkan dapat dijadikan tempat istirahat bagi siswa. Lokasi musholla yang berdekatan
dengan jalan juga diharapkan mampu memberikan informasi kepada pejalan jalan raya
untuk sejenak mampir menunaikan ibadah.
Sedangkan menurut Permendiknas 40/2008 tentang sarana dan prasarana pada
bengkel pemesinan SMK sebagai berikut:
No.
Jeni
Rasi
Deskrip
1 Area kerja
s bangku 8 m/peserta
o didik Kapasitas untuk
si 8 peserta
didik. Luas minimum
2 Ruang
6 m/peserta didik Kapasitas
untuk
4 peserta
adalah 64 m.
Lebar
3
pengukuran dan
Area
kerja logam
pengujian
didik.
Luasadalah
minimum
minimum
8 m.
8 m/peserta didik Kapasitas
untuk
8
peserta
adalah 24 m. Lebar
mesin bubut
Area kerja
didik.
Luasadalah
minimum
minimum
4 m.
8 m/peserta didik Kapasitas
untuk
4
peserta
adalah 64 m. Lebar
mesin frais
Area kerja
didik.
Luasadalah
minimum
minimum
8 m.
8 m/peserta didik Kapasitas
untuk
4
peserta
adalah 32 m. Lebar
mesin gerinda
Ruang
didik.
Luasadalah
minimum
minimum
4 m.
6 m/peserta didik Kapasitas
untuk
4 peserta
adalah 32 m.
Lebar
kerja
Ruang
pengepasa
penyimpanan
n
dan instruktur
4 m/instruktur
didik.
Luasadalah
minimum
minimum
4 m.
Luas minimum
adalah
adalah
24 m. Lebar
48 m. Lebar
minimum
minimum
adalah
4 m.
adalah 6 m.
No.
1
1.1
1.2
1.3
Jeni
Rasio
Perabot
s
Meja kerja
Kursi kerja/stool
Lemari simpan alat
1 set/area
Deskrip
si
Untuk minimum 8 peserta
didik pada pekerjaan
logam dasar.
dan
bahan
2
Peralatan
2.1 Peralatan untuk
1 set/area
pekerjaan kerja
3
Media
bangku.pendidikan
3.1 Papan tulis
logam dasar.
1 buah/area Untuk
mendukung
minimum 8 peserta didik
pada pelaksanaan kegiatan
4
Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak
Minimum
Untuk
belajar mendukung
mengajar
1
Minimum
buah/area
operasionalisasi
bersifat teoritis. peralatan
yang
1
.
listrik.
buah/area
Standar Sarana pada Ruang Pengukuran dan Pengujian Logam
.
No.
1
1.1
1.2
1.3
Jeni
Rasio
Perabot
s
Meja kerja
Kursi kerja/stool
Lemari simpan alat
dan
bahan
2
Peralatan
2.1 Peralatan
1 set/ruang
Deskrip
si
Untuk minimum 4 peserta
didik
pada
pekerjaan
pekerjaan pengukuran
3
Media
pendidikan
dan pengujian
logam
3.1 Papan tulis
1 set/ruang
Untuk
logam. minimum 4 peserta
didik
pada
pekerjaan
4
Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak
Minimum
Untuk
belajar mendukung
mengajar
operasionalisasi
bersifat teoritis. peralatan
2
Minimum
buah/ruan
1
g.
buah/ruan
listrik.
yang
No.
1
1.1
1.2
1.3
Jeni
Perabot
s
Meja kerja
Kursi kerja/stool
Lemari simpan alat
dan
bahan
2
Peralatan
2.1 Peralatan untuk
pekerjaan
3
Media
pendidikan
pembubutan
logam
3.1 Papan tulis
Rasio
1 set/area
Deskrip
si
Untuk minimum 8 peserta
didik pada pekerjaan
membubut logam,
1 set/area
Untuk
minimum
8 peserta
pembuatan
ulir luar
dan
didik
dalam.pada pekerjaan
membubut logam,
1 buah/area Untuk
mendukung
pembuatan ulir luar dan
minimum 8 peserta didik
dalam.
pada pelaksanaan kegiatan
4
Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak
Minimum
Untuk
belajar mendukung
mengajar
4
Minimum
buah/area
operasionalisasi
bersifat teoritis. peralatan
yang
1
.
listrik.
buah/area
Standar Sarana pada Area Kerja Mesin Frais
.
No.
1
1.1
1.2
1.3
Jeni
Perabot
s
Meja kerja
Kursi kerja/stool
Lemari simpan alat
dan
bahan
2
Peralatan
2.1 Peralatan untuk
pekerjaan
3
Media
pendidikan
pengefraisan
logam.
3.1 Papan tulis
Rasio
1 set/area
Deskrip
si
Untuk minimum 4 peserta
didik pada pekerjaan
pengefraisan logam.
1 set/area
pengefraisan logam.
1 buah/area Untuk
mendukung
minimum 4 peserta didik
pada pelaksanaan kegiatan
4
Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak
Minimum
Untuk
belajar mendukung
mengajar
operasionalisasi
bersifat teoritis. peralatan
2
Minimum
buah/area
1
.
buah/area
listrik.
yang
No.
1
1.1
1.2
1.3
Jeni
Perabot
s
Meja kerja
Kursi kerja/stool
Lemari simpan alat
dan
bahan
2
Peralatan
2.1 Peralatan untuk
pekerjaan
3
Media
pendidikan
penggerindaan
3.1 Papan tulis
Rasio
1 set/area
Deskrip
si
Untuk minimum 4 peserta
didik pada pekerjaan
penggerindaan alat
1 set/area
Untuk
minimum 4 peserta
potong/tools.
didik pada pekerjaan
penggerindaan alat
1 buah/area Untuk
mendukung
potong/tools.
minimum 4 peserta didik
pada pelaksanaan kegiatan
4
Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak
Minimum
Untuk
belajar mendukung
mengajar
2
Minimum
buah/area
operasionalisasi
bersifat teoritis. peralatan
yang
1
.
listrik.
buah/area
Standar Sarana pada Ruang Kerja Pengepasan
.
No.
1
1.1
1.2
1.3
2
2.1
Jeni
Perabot
s
Meja kerja
Kursi kerja/stool
Lemari simpan alat dan
Peralatan
bahan
Peralatan untuk
pekerjaan pengepasan
3
Media pendidikan
3.1 Papan tulis
Rasio
Deskrip
si
1 set/ruang Untuk minimum 4 peserta
didik
pada
pekerjaan
pengepasan
dan
1 set/ruang Untuk minimum 4 peserta
pemasangan komponen.
didik
pada
pekerjaan
pengepasan
dan
Untuk
mendukung
pemasangan komponen.
buah/ruang minimum 4 peserta didik
1
4
Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak
Minimum
Untuk
belajar mendukung
mengajar
operasionalisasi
bersifat teoritis. peralatan
1
Minimum
buah/ruan
1
g.
buah/ruan
listrik.
g.
yang
No.
1
1.1
1.2
1.3
1.4
2
2.1
Jeni
Perabot
s
Meja kerja
Kursi kerja
Rak alat dan bahan
Lemari simpan alat dan
Peralatan
bahan
Peralatan untuk ruang
3
3.1
penyimpanan
dan
Media pendidikan
Papan data
instruktur
Rasio
1 set/ruang
Deskrip
si
Untuk minimum 12
instruktur.
1 set/ruang
Untuk minimum 12
instruktur.
Untuk pendataan kemajuan
buah/ruang
4
Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak
Minimum
2
Minimum
buah/ruan
1
g.
buah/ruan
listrik.
g.
Berikut contoh denah tata letak (layout) di dalam bengkel pemesinan:
3. Pemakaian Alat
a) Periksa kelengkapan alat sebelum melakukan praktek
b) Setiap pemakaian alat harus dicatat secara rapi di rung toolman
c) Kehilangan atau kerusakan alat dalah tanggung jawab sendiri atau
kelompok.
4. Tugas dan Laporan
a) Laporan praktikum diisi pada workplan yang telah disediakan
b) Sebelum dan sesudah praktikum akan diadakan response dan ujian ahir
praktikum dengan waktu yang telah ditentukan
c) Setiap praktikum harus mengumpulkan dan mengisi workplan praktikum
secara perorangan atau kelompok setelah seluruh praktikum selesai.
d) Workplan harus ditulis tangan.
5. Penilaian
Sistematika penilaian mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Nilai ujian
15%
2. Nilai kehadiran
25%
3. Niali laporan
20%
4. Nilai praktek
40%
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bengkel pemesinan di SMK terdapat macam macam
peralatan/mesin yang mendukung proses belajar mengajar, macam
macam peralatan dan mesin tersebut haruslah disesuaikan dengan standar
sarana dan prasarana dari pemerintah (permendiknas 40/2008). Pada
bengkel pemesinan juga perlu diperhatikan penataan mesin dan peralatan
agar efisiensi saat kerja dan K3 pada saat siswa melaksanakan praktek
dapat diterpakan .
B. Saran
Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan bengkel praktek siswa
SMK yang sesuai dengan perkembangan di dunia industri, agar para
lulusan SMK di bidang teknik pemesinan dapat beradaptasi dengan
perkembangan industri tempat mereka bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
3 Mei 2011.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 40. 2008. Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK). Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.