2013 Materi Evcad Untuk Unp SL PDF
2013 Materi Evcad Untuk Unp SL PDF
25 MARET 2013
PENDAHULUAN
Tinjauan Umum
3
excessive dilution,
inappropriate estimation techniques,
inadequate geological interpretation,
unreliable assays, and
inadequate drilling
Ilustrasi
6
Model Geologi Resources Insitu Gridded Model Pit Geometri Pit Optimizer
Parameter Geoteknik Mine Design (alternatif 1 s.d n) Reserve optimation (Insitu Reserve
dan ROM Reserve) Penjadualan
Geology
Presentation of
Results
Geologist
Database
Technical
Team and
Management
Common
Sense
Geostatis
tician
Communication
Estimation
Parameters
Classification of
Results
Estimation
Methods
Metallurgist
Mining
Engineer
Common Sense
8
Geologi :
Database :
Parameter Estimasi :
Common Sense
9
Metoda Estimasi :
Klasifikasi :
Kesesuaian metode perhitungan dengan geologi deposit dan data yang tersedia,
serta memperhatikan metode pertambangan yang memungkinkan.
Metode perhitungan bersifat unik terhadap badan bijih tertentu.
Menggunakan klasifikasi yang tersedia (SNI atau JORC).
Telah mempertimbangkan faktor keyakinan dan risiko.
Tingkat keyakinan dipengaruhi oleh kualitas data, metode perhitungan yang
digunakan, dan interpretasi geologis.
Tidak menutup untuk penambahan titik data (infill).
Presentasi :
Komunikasi
10
Geologist :
Ahli Geostatistik :
Maka ahli pertambangan dan ahli geologi profesional sebaiknya terbiasa dengan
konsep geostatistika.
Metalurgist :
Ahli geologi menjelaskan keseluruhan interpretasi geologi dan implikasi dari interpretasi
tersebut.
Ahli pertambangan harus membuat garis besar metode penambangan dan peralatan dari
desain pertambangan yang akan diajukan.
Ahli geostatistika harus menjelaskan metode perhitungan yang diajukan dengan jelas,
sehingga dimengerti oleh ahli geologi dan ahli pertambangan, serta meyakinkan adanya
hubungan yang relevan antara metode tersebut dengan aspek geologi dan pertambangan.
Tim teknisi memiliki tanggung jawab untuk memberikan data dan asumsi yang
digunakan kepada pihak manajemen, serta tingkat keyakinan hasil akhir.
11
KONSEP DASAR
Dasar Klasifikasi.
Konsep Dasar dan Satuan.
Homogenitas dan Kontinuitas
Klasifikasi
Mengapa Diperlukan ?
12
Dasar Klasifikasi
13
Kajian Geologi
Kontinuitas
endapan.
Tingkat keyakinan geologi dan/atau tahapan
eksplorasi.
Kajian Kelayakan
Faktor
Sumberdaya (Resources)
14
Cadangan (Reserves)
16
Cadangan (Reserves)
17
JORC
18
SNI 5015:2011
19
SATUAN
20
Satuan Luas
Satuan Volume
Metric tonne
Ounce (disingkat oz) ; 1 ounce = 28,35 g.
1 troy ounce = 31,103 g.
Pound (disingkat lb atau lbs) ; 1 pound = 0,4536 kg.
Satuan Energi
21
Densitas (Density)
23
Densities
24
25
Densitas (Density)
26
KADAR
Kadar : menyatakan kuantitas suatu mineral/logam
per unit volume atau berat.
3
Satuan : kg/m , % (persen), ppm (part per million),
ppb (part per billion).
Dalam kasus diamond (intan) dinyatakan dalam
karat (carats), dimana 1 carrat = 0.2 g.
GRID DENSITY
28
DILUSI
29
DILUSI
30
Dilusi internal
Dilusi internal geometri material kadar rendah
mempunyai batas yang jelas dengan material kadar tinggi.
Dilusi internal inheren material kadar rendah tidak
mempunyai batas yang jelas dengan kadar tinggi (terjadi
karena resolusi blok yang rendah)
Dilusi eksternal
Dilusi eksternal terjadi karena reruntuhan dinding,
Kesulitan teknis mengambil batas bijih dalam open pit atau
kurang hati-hati dalam pemisahan batas bijih dan waste.
Dapat juga terjadi dalam hal membuka stope dimana lebar
bijih kurang dari lebar minimum penambangan
STRIPPING RATIO
31
Mining Recovery
33
Contoh Sederhana
34
Contoh Sederhana
35
rata-rata 1% Cu.
Mining Losses : 10 %.
Recovery dari proses pengolahan : 75%.
SG material adalah 2,5.
KONTINUITAS
37
KONDISI GEOLOGI
PARAMETER
SEDERHANA
MODERAT
KOMPLEK
I. Aspek Sedimentasi
1. Variasi ketebalan
Sedikit bervariasi
Bervariasi
Sangat bervariasi
2. Kesinambungan
Ribuan meter
Ratusan meter
Puluhan meter
3. Percabangan
Beberapa
Banyak
1. Sesar
Jarang
Rapat
2. Lipatan
Terlipat kuat
3. Intrusi
Tidak berpengaruh
Berpengaruh
Sangat berpengaruh
4. Kemiringan
Landai
Sedang
Curam
Sedikit bervariasi
Bervariasi
Sangat bervariasi
Kondisi
Geologi
Kriteria
Sederhana
Tidak
Terbatas
X 500
Moderat
Tidak
Terbatas
X 250
Komplek
Tidak
Terbatas
X 100
Hipotetik
Tereka
Tertunjuk
Terukur
KONTINUITAS
40
KONTINUITAS GEOLOGI
KONTINUITAS NILAI
KONSEP HOMOGENITAS
41
KONTINUITAS
Kontinuitas Geometri
Kontinuitas Nilai
Endapan Type A
43
Endapan Type A
44
Endapan Type A
45
Endapan batubara :
Umumnya mudah dievaluasi, problem yang seringkali timbul adalah dalam penyelidikan profil
basalt dan hubungannya dengan silika reaktif (hal ini merupakan problem kontrol
penambangan)
Nikel laterit :
Unsur-unsur utamanya mudah dievaluasi, unsur-unsur minornya sulit dievaluasi, kontak geologi
yang komplek dapat menimbulkan problem yang sulit.
Endapan Bauksit :
Unsur-unsur utamanya mudah dievaluasi, unsur-unsur minornya sulit dievaluasi, dilusi internal
dan dilusi tepi seringkali menimbulkan problem.
Model endapannya mudah dievaluasi, unsur-unsur pengotor sulit diselidiki, adanya profil
ultramafik menimbulkan problem.
Tembaga Stratabound :
Mudah dievaluasi, sederhana dalam memperkirakan kadarnya, problem yang timbul adalah
dalam kontak-kontak geologi, namun dalam hal ini pada umumnya tidak begitu mengganggu,
karena dilusi per ton adalah rendah.
Endapan Type B
46
Endapan Type C
47
48
Data-Data Dasar
Metoda
Verifikasi Data.
Data Olahan
Konsep
Tujuan Sampling
50
Tujuan Sampling :
Untuk
Pentingnya Sampling :
Volume
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Sebagai Contoh : Pemboran inti NQ dengan diameter core 47.6 mm. Artinya :
panjang core minimal yang diperhitungkan dalam penentuan SCR harus lebih besar
daripada 47,6 mm.
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Teknik/Cara Sampling
Grid density akan lebih besar pada arah tegak lurus arah
bidang kontinuitas geologi yang lebih besar.
Layout pola pemboran sangat dipengaruhi oleh
kemenerusan geologi dan pola distribusi kadar.
Pola grid biasanya akan diawali dengan pola yang
mendekati pola bujursangkar maupun pola persegipanjang.
Sampling density
Cut-off grade
Mining selectivity
Very high or detailed selectivity in mining usually goes hand in hand with
high cut-off grades and limited spatial continuity of grades.
DATA
File Design
Data Input
Edit Data
Composite
Univariate
Bivariate
Outliners
Multivariate
Back Up Data
DATA COMPOSITE
71
OUTLINERS
72
t-0
g-1
t-1
t-2
g-2
t-2
t-3
g-3
t-4
g-4
Ore Zone
Ore Zone
g-0
ti .gi
t-1
Batas Bijih
Batas Bijih
Waste/top soil/Overburden
t-3
t-4
g-1
g-2
i
n
Tinggi Bench
g-3
ti
g-4
i
t-n
g-n
Waste/bed rock
t-n
g-n
Waste/bed rock
Ore Zone
Batas Bijih
74
t-0
g-0
t-1
g-1
t-2
g-2
t-3
g-3
t-4
g-4
ti .gi ti .gi
i 0
3
ti
i0
t-n
g-n
Waste/bed rock
H = tinggi bench
i 0
OUTLINE/BATAS BIJIH
75
OUTLINE/BATAS BIJIH
76
Faktor Bobot
77
mw wi xi
wi 1
Pemodelan dan Evaluasi Cadangan
Kondisi non-bias
Contoh sederhana :
78
Contoh sederhana :
0,0 m
k 1 = 1,9 % Ni
79
t1
1,5 m
k 2 = 2,2 % Ni
t2
4,0 m
k 3 = 2,5 % Ni
t3
6,5 m
k 4 = 2,0 % Ni
t4
8,0 m
k 1 = 1,9 % Ni
t1
2,0 m
k 2 = 2,3 % Ni
t2
4,0 m
k 3 = 2,0 % Ni
t3
5,5 m
k 4 = 1,7 % Ni
t4
7,5 m
5,1%
2,4%
20 cm
4,3%
30 cm
30 cm
0,1%
40 cm
10 cm
81
0,6%
82
Assay (% Cu)
0.400
0.560
0.440
0.480
0.400
0.380
0.330
0.590
0.480
0.600
0.560
0.320
0.700
0.210
0.180
0.080
0.200
0.070
a.
Berapa elevasi
titik pemboran.
Pemodelan
dan Evaluasi
Cadangan
Length
(m)
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
STATISTIK DATA
83
~ mean
Median : nilai pertengahan data yang telah disusun
dari yang besar ke yang kecil atau sebaliknya.
Modus : nilai yang memiliki frekuensi terbesar
Contoh Sederhana
84
No
Sampel
Kadar Au
(ppm)
No
Sampel
Kadar Au
(ppm)
0.7
10
1.2
0.9
11
1.6
0.8
12
1.2
1.0
13
1.0
0.9
14
1.1
1.1
15
1.0
1.1
16
1.2
1.3
17
1.4
1.1
18
1.5
range
Interval kelas
1 3.322 log n
Contoh Sederhana
An o m alo u s
An o m alo u s
85
M -2 SD
(0 .7 )
M -1 SD
(0 .9 )
M ean
(1 .1 )
M + 1 SD
(1 .3 )
Back g roStan
u n dd ard Deviatio n
M + 2 SD
(1 .6 )
0
0 .6
0 .7
0 .8
0 .9
1 .0
1 .1
1 .2
1 .3
1 .4
1 .5
1 .6
0
1 .7
UKURAN DISPERSI
88
n 1
Dimana :
xi adalah nilai data,
m adalah mean data,
n adalah jumlah data.
Standart Error
89
se s n
Pemodelan dan Evaluasi Cadangan
12
s n
12
91
Negative Skewness
Distribusi Normal
Positive Skewness
Pemodelan dan Evaluasi Cadangan
Koefisien Variasi
(Coefficient of Variation)
92
DESKRIPSI BIVARIAN
93
Rata-rata variabel x :
1 n
x xi
n i 1
Rata-rata variabel y :
1 n
y yi
n i 1
Varians variabel x :
1 n
S
( xi x ) 2
n - 1 i 1
Varians variabel y :
1 n
S
( yi y ) 2
n - 1 i 1
Kovarians :
2
x
2
y
1 n
S xy
( xi x )( yi y )
n - 1 i 1
Koefisien korelasi :
Pemodelan dan Evaluasi Cadangan
Sxy
Sx S y
Koefisien Korelasi
95
Koefisien penentuan
(coefficient of determination = r2)
96
97
METODA PENAKSIRAN
Penaksiran
98
DATA BASED
DATA DASAR
PEMBOBOTAN
(Ply-Ply atau Komposit)
DATA TURUNAN
KORELASI
(Section)
PENAKSIRAN
(Ply-Ply atau Komposit)
METODA
IDS, NP, KRG
METODA
TG, PLGN
MODEL
BLOK
Pemodelan dan Evaluasi Cadangan
PEMBOBOTAN
(Ply-Ply atau Komposit)
PETA-PETA ISOLINE
METODA
PENAMPANG
METODA
ISOLINE