Anda di halaman 1dari 6

Algoritma Perancangan Pompa

1. Menentukan jenis pompa

Dipilih jenis pompa yang akan digunakan. Beberapa jenis pompa antara lain :
Centrifugal, Metering , Air Operated Diaphragm , Drum Pumps , Magnetic Drive
Sealless , Horizontal , Vertical , High Pressure , Positive Displacement. Atau dapat
juga menggunakan tabel 10.6 Coulson untuk menentukan tipe pompa. Pada umumnya
pada indutri digunakan pompa centrifugal. Jenis ini tersedia untuk ukuran kira-kira 4
sampai 380 m3/min atau 1 sampai 100000 gallon. Dan untuk discharge pressure
sampai 5000 kPa. Centrifugal adalah bentuk yang sederhana.

2. Menentukan power pompa dan motor


a. Menentukan laju alir ( Qf )
Diketahui / dicari densitas fluida () dalam kg/m3
Qf = m/ dengan m adalah kapasitas fluida dalam kg/jam.
b. Menentukan diameter optimum pipa, Di opt
Digunakan persamaan sebagai berikut :
Di opt = 3,9 Qf 0,45 0,13 , dalam inchi
( chemical proses equiment, stanley m walas hal 100 )
Dari tabel. 11, Kern dapat dipilih diameter standard yang sesuai beserta ukuran
lainnya.
c. Kecepatan linier cairan, v

v
Q

=
=

, dengan :
kecepatan linier, ft/s
laju volumetrik cairan, ft3/s
A
=
luas area per pipa, ft2

d. Menghitung bilangan Reynold


Persamaannya :
= Re

= viskositas cairan, lbm/ft.s


Re < 2100, aliran laminer
Re > 2100 , aliran turbulen
e. Neraca tenaga mekanis

dihitung dengan persaman Bernoulli:


(Geankoplis, 2.7-28)
dengan:
Ws = tenaga yang ditambahkan ke dalam sistem (power pompa), ft.lbf/lbm
v = perbedaan kecepatan fluida masuk dan keluar, ft/s
= konstanta, untuk aliran turbulen
Z = beda ketinggian permukaan cairan, ft
P = beda tekanan, lbf/ft2
F = friction loss, ft.lbf/lbm
g = konstanta gravitasi = 32,17400 ft/s2
gc = gravitational conversion factor = 32,17400 lbm.ft/lbf.s2
v2/2.gc = beda tenaga kinetik fluida, ft.lbf/lbm
Z.g/gc = beda tenaga potensial, ft.lbf/lbm
Perhitungan :

Beda energi kinetik

v2/2.gc dalam ft.lbf/lbm

Beda energi potensial

Tentukan titik 1 (z1) dan titik 2 (z2 ), dan sebagai bidang datumnya
Z g/gc dalam ft.lbf/lbm

Beda tekanan

P/ dalam lbf/lbm

Friction loss, F

Friction loss in straight pipe


Dari fig.2.10-3 Geankoplis untuk Commersial Steel akan diperoleh E, dengan
bilangan reynold dan nilai E/D akan didapat nilai f kemudian digunakan persamaan
:
= Ff
(Ff

(Geankoplis,2.10-6)

dalam lbf/lbm )

Friksi di elbow, 90o


Tentukan jumlah elbow yang ada. Untuk elbow, dari tabel 2.10-1 Geankoplis
didapatkan harga Kf . Kemudian digunakan persamaan sebagai berikut :

= hf elbow

(Geankoplis,2.10-17)

(hf elbow dalam ft.lbf/lbm)

Friksi di valve
Dipilih tipe valve yang akan digunakan. Pemilihan dapat melihat dari buku-buku
referensi seperti brown hal 141, geankoplis hal 104-105, perry hal 6-18. Untuk valve
itu, dari tabel 2.10-1 Geankoplis didapatkan harga Kf . Friksi valve dapat dihitung
dengan persamaan :

= hf valve
(Geankoplis,2.10-17)
(hf Gate valve dalam ft.lbf/lbm)

Contraction loss
Merupakan friksi karena adanya penyempitan luas penampang dianggap tidak ada
penyempitan luas penampang pipa pada sistem. Digunakan persamaan :
= hc

(Geankoplis, 2.10-16)

Kc mendekati nilai
0,55 ( 1- A2/A1)
untuk aliran turbulen, = 1 sedangkan untuk laminer, =
104)
hc dalam ft.lbf/lb
-

( geankoplis halaman

Expansion loss
Merupakan friksi larena perluasan area. Digunakan persamaan :
= hex
(h ex dalam ft.lbf/lbm)

(Geankoplis,2.10-15)

Sehingga akan diperoleh total friksi yang merupakan :


F = Ff + hf elbow + hf valve + hc + h ex , dalam ft.lbf/lbm
Besarnya friksi loss juga dapat dihitung dengan persamaan :

SH available

= F

dengan f adalah faktor fanning ( hal 140 brown ) dan Le adalah panjang
ekuivalen total.
Besaranya tenaga pompa (-Ws) dalam satuan ft.lbf/lbm akan diperoleh dengan
persamaan bernoulli diatas. Sedangkan untuk head pompa dirumuskan sebagai
berikut :
= Head pompa

, dalam ft

(Geankoplis,3.3-4)

Head adalah energi yang diberikan pada fluida tiap satuan berat dan dapat diperoleh
dari penambahan dalam tekanan dibagi spesifik berat fluida. ( brown hal 166 ). Atau
disebut juga tinggi tekan ( operasi teknik kimia jilid 1, McCabe hal 184 )
Efisiensi pompa dapat dilihat pada fig. 10.62 coulson halaman 380 untuk pompa
centrifugal. Dan daftar efisiensi pompa lainnya dapat dilihat di halaman 45, Carl R
Branan Pocket Guide to chemical engineering.
f. Menghitung daya pompa
Persamaan yang digunakan sebagai berikut :
= BHP

( Geankoplis hal 144 )

g. Menghitung daya motor listrik


Dari Geankoplis p.145 untuk harga daya pompa diatas akan didapat efesiensi daya
motor listrik , sehingga :
Daya motor listrik = BHP kW / efisiensi daya listrik
dalam HP
Efesiensi motor dapat juga dilihat dengan fig. 4-10 Vilbrand
h. Menghitung NPSH (Net positive Suction Head)
Mencari NPSH available
= Absolute pressure - Vapor pressure - line loss + Difference in elevation
R.Branan,p.82)

(Carl

Absolute pressure

Diketahui : P system dalam psi dan dalam lb/ft3


spc gravity = 1/ , kemudian dikonversi tekanan ke feet:
= Pabsolute

(Carl R. Branan, p.82)

Vapor pressure, tekanan uap cairan

Menetukan vapour pressure dapat dengan cara perhitungan sendiri dari data-data
properties yang ada.

Difference in elevation

Merupakan perbedaan ketinggian antara tinggi cairan di tangki dan pompa,


ft

Line loss

Merupakan panjang pipa dari tangki ke suction pompa, ft


Sehingga akan didapatkan NPSH available.
Mencari NPSH required
Dapat dicari dengan rumus :
= H

(coulson hal 155 )

Dengan :
Q = flow, gallon/menit
N = kecepatan putar per sekon
H = head, ft
Ns = kecepatan spesifik , untuk centrifugal besar sudah tertentu tergantung dari ripe
impellernya ( coulson hal 156 ). Atau dengan ketentuan sebagai berikut :
Untuk kecepatan alir < 100 m3/jam NPSH yang dibutuhkan = 3 m
Untuk kecepatan alir > 100 m3/jam NPSH yang dibutuhkan = 6 m
( Coulson, p.156 )
Jika hasil akhir NPSH availabel > NPSH required maka pompa tidak akan
mengalami kavitasi dan dapat digunakan.
Kavitasi

Dari segi energi tidak jadi soal apakah tekanan berada tekanan isap berada
dibawah tekanan atmosfer atau diatasnya, asal fluida itu tetap dalam wujud cair. Akan
tetapi, jika tekanan isap hanya sedikit lebih tinggi dari tekanan uap, sebagian zat cair
itu mungkin akan berubah menjadi uap ( flash ) di dalam pompa. Proses itu
disebut kavitasi ( cavitation). Akibatnya, kapasitas pompa akan berkurang dan dapat
pula menyebabkan terjadinya erosi yang hebat. Jika tekanan isap itu sampai kurang
dari tekanan uap, kavitasi akan terjadi pada pipa isap, dan zat cair tidak akan terhisap
ke pompa. Untuk mencegah terjadinya kavitasi, tekanan pada waktu masuk pompa
harus lebih besar dari tekanan uap, yaitu pada suatu nilai tertentu di atas tekanan uap.
Nilai itu disebut tinggi tekan isap positif ( net positive suction head ) atau NPSH.
Nilai NPSH yang diperlukan ialah 5 samapi 10 ft untuk pompa sentrifugal kecil (
sampai 100 gal/menit) tetapi meningkat dengan kapasitas pompa, kecepatan impeller,
dan tekanan buang, dan untuk pompa yang sangat besar disarankan nilai sebesar 50 ft.
-dari berbagai sumber-

Anda mungkin juga menyukai