Anda di halaman 1dari 11

ALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT

SYAHRUL FAUZI SIREGAR


Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara

BABI
PENDAHULUAN
1. Conveyor
Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor
yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada :
Kapasitas material yang ditangani
Jarak perpindahan material
Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
Harga peralatan tersebut.
2. Klasifikasi Conveyor
Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Belt Conveyor
Chain Conveyor :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
Screw Conveyor
Pneumatic Conveyor
BAB II
ALAT TRANSPORTASI
2.1 Belt Conveyor
Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana.
Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.
Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan
misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat
bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk
yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

2004 Digitized by USU digital library

Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :


Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum
sampai dengan 18.
Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
Kapasitas tinggi.
Serba guna.
Dapat beroperasi secara continiue.
Kapasitas dapat diatur.
Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
Dapat naik turun.
Perawatan mudah.

Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:


Jaraknya telah tertentu.
Biaya relatif mahal.
Sudut inklinasi terbatas.
2.2 Chain Conveyor
Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai
alat bantu untuk menggerakkan material.
2.2.1 Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan
kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45.

2004 Digitized by USU digital library

Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.


Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
Harganya murah.

Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:


Mempunyai jarak yang pendek.
Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.

2.2.2 Apron Conveyor


Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri
dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan
dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara
rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan
pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan A.
Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk
mengangkut bahan yang berat.
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25.
Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
Kecepatan maksimum 100 ft/m.
Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
Kecepatan yang relatif rendah.
Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan

2004 Digitized by USU digital library

Gambar 2.3 Apron Conveyor


2.2.3 Bucket Conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor
apron yang dalam.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:
Bucket terbuat dari baja
Bucket digerakkan dengan rantai
Biaya relatif murah.
Rangkaian sederhana.
Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
Investasi mahal.
Kecepatan rendah.

2004 Digitized by USU digital library

2.2.4 Bucket Eleyator


Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan
kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih
besar dari 15-20 dan scraper jarang melebihi 300. Sedangkan kadangkala
diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam. Untuk itu dapat
digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri dari timba -timba
(bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket)
yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing.
Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
Minneapolis Type
Buckets for Wet or Sticky Materials
Stamped Steel Bucket for Crushed Rock

Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia.
Dipergunakan untuk mengangkut butiran dan material kering yang
sudah lumat.

Buckets for Wet or Sticky Materials.


Bucket yang lebih datar.
Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung lengket.

Stamped Steel Bucket for Crushed Rock


Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan
material yang berat.

Ketiga jenis bucket tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

2004 Digitized by USU digital library

Gambar 2.5. Bucket Elevator


2.3 Screw Comveyor
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk
halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada dasarnya
terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip
sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Macam-macam flight adalah:
Sectional flight
Helicoid flight
Special flight, terbagi:
cast iron flight
ribbon flight
cut flight
Konveyor berfiight section (Gambar 2.6-a) dibuat dari pisau-pisau pendek
yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat
pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan
membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin
mengelilingi suatu poros (Gambar 2.6-b). Untuk membentuk suatu konveyor, flightflight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan
pilinan berikutnya.
Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah
flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor
(Gambar 2.6-c).
Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight (Gambar 2.6-d). Untuk
mengaduk digunakan cut flight (Gambar 2.6-e). Flight pengaduk ini dibuat dari flight
biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan
potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah,
biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang
konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan
disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang
dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros
sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi
(Gambar 2.7).

2004 Digitized by USU digital library

Gambar 2.6 Screw Conveyor : a Sectional ; b. Helicoid; c. Cast Iron; d. Riboon ; e. Cut Flight

Gambar 2.7 Screw Conveyor Coupling


Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja (Gambar 2.8), Panjang
sebuah wadah antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana (Gambar
2.8-a) hanya bagian dasarnya, yang berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari
baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu.
Untuk mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah pendek
disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor. Gambar 2.8-b menunjukkan
wadah yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya terbuat dari besi.

2004 Digitized by USU digital library

Perlu diketahui bahwa poros konveyor harus digantung pada persambungan


yang tetap sejajar. Dua buah persambungan dibuat pada ujung wadah, dan
sepanjang wadah harus tetap ada hanger atau penahan, Biasanya ada sebuah
hanger untuk tiap bagian.
Gambar 2.9 menunjukkan beberapa tipe hanger. Gbr 2.9-a menunjukkan tipe
paling sederhana dan paling murah. Gbr 2.9-b menunjukkan tipe yang mempunyai
persambungan terpisah dan ditempatkan di wadah baja. Bentuk yang lebih rumit
mempunyai persambungan yang dapat disetel dan juga dengan cara meminyaki
yang lehih baik.
Jika bahan yang diangkut konveyor bersentuhan dengan persambungan
hanger, seringkali minyak atau pelumas tidak dapat dipakai karena akan mencemari
bahan tersebut, dan wadah kayu akan basah oleh minyak. 0leh karena itu, wadah
dalam hanger dibuat dari besi putih cor (Gbr 2. 9-c) sehingga tempat bergerak dapat
digunakan walaupun tanpa pelumas.

Ujung dari wadah konveyor disebut box ends . Umumnya box ends awal berbeda
konstruksinya dengan box ends akhir. Box ends awal memiliki roda gigi (gears)
bevel untuk memutar poros konveyor.

2004 Digitized by USU digital library

2.4 Pneumatic Conveyor


Konveyor yang digunakan unluk mcngangkul bahan yang ringan atau
berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor).
Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana (Gambar 2.11), sebuah pompa cycloida akan
menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem
pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat dipindahpindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk
suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak
pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala
lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring
ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang
berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya
yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelokkelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor
lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan
pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang
digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung
pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih
besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama.
Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan memuat
faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.

2004 Digitized by USU digital library

Gambar 2.11 Pneumatic Conveyor

BAN
PERJALAN

KONVEYOR
APRON

KONVEYOR
FLIGHT

KONVEYOR
SEKRUP

Kemiringan maksimum
pengankutan terhadap
bidang datar

18

25

45

15 dapat juga
sampai 90
tetapi muatan
akan jatuh
cepat sekali

Kapasitas pengankutan
9ton/jam) jika berat
bahan 50 lb/ft3

2160

100

360

150

Kecepatan maksimum
(fpm)

600

100

150

100 rpm

dapat
digunakan

dapat
digunakan

Tidak
dianjurkan

Tidak Boleh

Penggunaan untuk
bahan kasar

2004 Digitized by USU digital library

10

KESIMPULAN
Pemilihan alat angkut (konveyor) selain didasarkan pada sifat-sifat bahan
yang berpengaruh terhadap alat angkut, maka hal-hal lain yang perlu
dipertimbangkan adalah jarak angkut, kemiringan atau perbedaan ketinggian dari
posisi bahan yang hendak diangkut. Jumlah bahan yang hendak diangkut, kecepatan
pengangkutan yang diperlukan dan
Untuk pengangkutan bahan yang tidak berhamburran serta volumenya juga
yang cukup besar, maka digunakan alat pangangkut sabuk. Alat angkut sekrup
digunakan untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup dan jarak
angkutnya dekat. Sedangkan pengangkutan yang membutulkan kecepatan aliran
dan aliran yang tujuannya berbagai arah digunakan konveyor pneumatik yang
mengalir dengan menggunakan tekanan.
Pemilihan alat yang digunakan untuk mengangkut material yang sedikit basah
atau lembab lebih sukar dibandingkan dengan pemilihan alat yang digunakan untuk
mengangkut material yang halus serta kering, karena material yang lembab bisa
melekat pada alat angkut sehingga dapat mengganggu proses pengangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Handojo, Lienda. Teknologi kimia, Jilid 1, Cetakan Pertama, Pertja, 1995.
Cook, T.M. Dan Cullen, D.J. Industri kimia operasi :aspek-aspek keamanan dan
kesehatan, Gramedia, 1985.
Peters, Maxs.Elementary chemical engineering, Second Edition, Mc. Graw-Hill, Book
Company, USA 1984.
Bodger, Walter L. [dan] Banchero, Julius T.Introduction to chemical engineering
International Studen Edition.

2004 Digitized by USU digital library

11

Anda mungkin juga menyukai