Tata Busana PDF
Tata Busana PDF
Oleh
Robiatul Adawiyah
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
iii
ABSTRAK
menjahit blus: menjahit kupnat bagian muka maupun belakang, menjahit sisi,
menjahit bahu, memasang risliting, menjahit lengan, menjahit furing, menyatukan
furing dengan blus, tertib kerja menjahit rok : menjahit bagian sisi rok, memasang
risliting, menyatukan furing dengan rok, menjahit ban pinggang. Tertib kerja
membuat korsase bunga lili : menentukan ukuran kelopak bunga dan daun,
membuat pola dan menempelkan pada kain, membordir, menyolder dan
menggunting, memotong furing kelopak bunga dan menyatukan dengan bahan
utama, memasang payet dan halon, memasang kawat dan merangkai menjadi
bunga lili.
Hasil busana panggung yaitu model busana yang terdiri dari blus dan rok.
Pada blus bagian leher dibordir tepi dan dihiasi dengan payet. Sedang rok terdapat
hiasan berupa bordir tempel yang berbentuk daun dihiasi dengan payet dan halon.
Pembuatan busana panggung dengan sumber ide bunga lili memerlukan
waktu yanag relatif, yaitu 30 hari dengan menghabiskan dana keseluruhan Rp.
728.250,-. Perawatan busana panggung ini digantung dan disimpan dalam almari.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
ABSTRAK ............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Permasalahan ..................................................................................2
C. Penegasan Istilah ............................................................................3
D. Tujuan Tugas Akhir........................................................................4
E. Manfaat Tugas Akhir......................................................................4
BAB II
ISI
A. Landasan Teori ...............................................................................6
B. Proses Pembuatan Busana Panggung dengan Sumber Ide Bunga
Lili ..................................................................................................11
C. Hasil dan Pembahasan ....................................................................44
DAFTAR GAMBAR
vii
20. Gambar 6.1 Gambar pola dasar badan system praktis ....................................25
21. Gambar 6.2 Gambar pola dasar lengan system praktis ...................................26
22. Gambar 6.3 Gambar pola dasar rok ................................................................27
23. Gambar 6.4 Gambar pola kelopak bunga bagian pinggang ............................28
24. Gambar 6.5 Gambar pola kelopak bunga bagian lengan ...............................28
25. Gambar 6.6 Gambar pola daun .......................................................................28
26. Gambar 6.7 Gambar merubah pola badan.......................................................30
27. Gambar 6.8 Gambar merubah pola lengan .....................................................30
28. Gambar 6.9 Gambar merubah pola gaun berdasarkan model .........................31
29. Gambar 6.10 Gambar merubah pola lengan berdasarkan model ....................31
30. Gambar 6.11 Gambar merubah pola rok berdasarkan model .........................32
31. Gambar 6.12 Gambar merubah pola rok berdasarkan model .........................33
32. Gambar 7.1 Gambar menjahit kupnat .............................................................39
33. Gambar 7.2 Gambar menjahit sisi bagian blus ...............................................40
34. Gambar 7.3 Gambar menjahit bahu ................................................................40
35. Gambar 7.4 Gambar memasang risliting ........................................................40
36. Gambar 7.5 Gambar memasang lengan ..........................................................40
37. Gambar 7.6 Gambar menyatukan furing dengan blus ....................................41
38. Gambar 7.7 Gambar menjahit sisi rok ............................................................41
39. Gambar 7.8 Gambar menyatukan furing dengan rok......................................41
40. Gambar 7.9 Gambar menjahit ban pinggang ..................................................42
41. Gambar 7.10 Gambar menentukam ukuran kelopak dan daun ......................42
42. Gambar 7.11 Gambar membuat pola dan menempelkan pada kain................42
viii
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran I
2. Lampiran II
3. Lampiran III
4. Lampiran IV
5. Lampiran V
6. Lampiran VI
7. Lampiran VII
10. Lampiran X
11. Lampiran XI
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Busana merupakan kebutuhan pokok manusia yang berfungsi sebagai
penutup tubuh. Akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman dan
teknologi, busana mengalami penambahan fungsi yaitu sebagai hiasan. Pada
zaman pra sejarah manusia hidup berpindah-pindah, mereka hidup dengan
cara memanfaatkan apa yang ada di alam sekitarnya. Ketika mereka telah
pandai berburu binatang liar, mereka mendapat dua hal yang begitu penting
dalam hidupnya, yaitu daging untuk dimakan dan kulit binatang untuk
menutupi tubuhnya. Seiring dengan perkembangan zaman, pakaian tidak
hanya dijadikan sebagai penutup tubuh, melainkan dijadikan sebagai hiasan
yang dibuat dengan disain menarik yang membutuhkan daya cipta, rasa dan
karya. Meskipun demikian sebuah busana juga perlu dibuat sedemikian rupa
agar nyaman ketika dikenakan.
Dewasa ini perkembangan dunia hiburan sangat pesat, terutama dunia
panggung seorang penyanyi. Ini bisa dilihat dari banyaknya TV swasta yang
menayangkan acara kontes seperti Kontes Dangdut TPI (KDI), Kondang In,
Akademi Fantasi Indosiar (AFI),
2. Busana
Busana adalah sesuatu yang dipakai mulai dari ujung rambut sampai ujung
kaki (Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1986 : 11).
3. Panggung
Panggung adalah pentas, lantai yang ditinggikan, tempat pertunjukan
(Soerdinoto Suwirja 1998 : 217). Panggung adalah pentas, lantai dari
papan, buluh dan sebagainya (W.J.S Poerwodarminto, 2002 : 705)
4. Sumber Ide
Sumber ide adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gagasan
seseorang untuk menciptakan sesuatu, misalnya disain busana.
5. Bunga
Bunga adalah bagian tumbuhan yang akan menjadi buah, biasanya elok
warnanya dan harum baunya (W.J.S. Poerwadarminto, 2002 : 165).
6. Lili
Lili adalah nama sebuah tanaman. Bunganya berbentuk piala/terompet
panjang, besar. Warnanya bermacam-macam, ada yang putih, kuning dan
orange.
D. TUJUAN TUGAS AKHIR
Tujuan tugas akhir pembuatan busana panggung dengan sumber ide bunga lili
adalah sebagai berikut.
1. Menciptakan disain busana panggung dengan sumber ide bunga lili
2. Mengetahui cara pembuatan busana dan korsase bunga lili
3. Mengetahui hasil busana panggung dengan sumber ide bunga lili.
2. Bagi masyarakat
a. Secara tidak langsung memotivasi pembaca
BAB II
ISI
A. Landasan Teori
Landasan teori dari proses Pembuatan Busana panggung dengan
Sumber Ide Bunga Lili adalah sebagai berikut.
1. Pembuatan
Pembuatan adalah proses, cara, pembuatan membuat (Tim
Penyusun
lili ini merupakan hasil penemuan Dr. Lia Sanjaya, peneliti di Balai
Penelitian Tanaman Hias (Balithi). Penampilannya tidak kalah menarik
dengan lili impor dan lebih mudah dibungakan. Bunga lili jenis LO-17
berwarna putih dengan benang sari berwarna kuning. Lili jenis AV-9
berwarna kuning kemerahan dengan benangsari berwarna merah (Pupu
Marfuah, 2004 : 36).
Gambar 1
(Hemerocallis Liliosphodelus LO-17)
Gambar 2
(Hemerocallis Liliosphodelus AV-9)
10
Gambar 3
(Hemerocallis Liliosphodelus AO-59)
Salah satu jenis bunga lili yang banyak dijumpai di Indonesia yaitu
lilium japonicum. Tanaman ini berasal dari Jepang. Biasanya berwarna
putih bersih dan murni, tetapi ada juga yang berwarna merah muda,
kuning kemerahan (oranye) dengan benang sari berwarna merah. Bunga
lilium japonicum berbunga pada bulan juni, juli dan saat musim kemarau
tiba (S.M.N. Astoeti Heerdjan dan Moh. Fajar Soeharto Heerdjan, 2005 :
45).
Adapun kegunaan bunga lili antara lain :
1. Sebagai lambang kemurnian bangsa Mesir, Yunani dan Romawi kuno.
2. Sebagai karangan bunga pada acara keagamaan atau pemakaman.
3. Sebagai penghias kebun dan taman.
4. Sebagai obat tradisional untuk mengobati demam, pertusis, batuk, lemah
syahwat, TBC, bronkitis, pneomonia, diare dan disentri.
11
Menjahit rok
11. Mengepas 2
12
2. Persiapan
Persiapan dalam pembuatan busana panggung dengan sumber ide
bunga lili adalah sebagai berikut.
a. Memahami Disain Busana (Gambar 4)
Disain busana adalah suatu karya, hasil rancangan seseorang dari
sesuatu yang sangat awal, yaitu penciptaan bahan (Winarno : 1990).
Menurut Hartatiati Sulistio (2004 :
yang
dimaksud
memahami
disain
adalah
kegiatan
pengamatan pada setiap detail disain yang akan dibuat sehingga busana
yang dibuat sesuai dengan disainnya.
Adapun disain dalam pembuatan busana panggung dengan
sumber ide bunga lili adalah :
a. Pakaian
Pakaian untuk busana panggung sumber ide bunga lili ini berupa
blus dan rok yang terdiri dari :
1) Bagian atas
Untuk bagian atas busana panggung dengan sumber ide bunga
lili berupa blus yang pas badan, memakai kupnat dengan lengan
panjang dan ujungnya diberi korsase bunga lili. Untuk bagian
kerah atau leher diberi bordir tepi dan dihiasi dengan payet.
13
14
sebagai berikut.
1) Bahan utama, terdiri dari :
a) Kain satin berwarna hijau tua dan hijau muda
b) Kain organdi
2) Bahan pelengkap
a) Benang
b) Resleting
c) Kancing kait
d) Kawat kecil
3) Bahan pembantu
a) Kain kapas (vislin)
b) Kain furing (asah)
c) Kain furing habutai
15
d) Payet
e) Halon
d. Pelengkap
Pelengkap busana adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
melengkapi penampilan di dalam berbusana. Adapun pelengkap nyang
digunakan pada busana panggung ini adalah anting, kalung dengan
hiasan korsase bunga lili, sepatu warna orange yang dihiasi dengan
payet.
3. Mengambil Ukuran
Sebelum mengambil ukuran tubuh seseorang, perhatikan bentuk
bahu, badan, pinggang dan pinggul orang yang akan diukur. Orang yang
akan diukur sebaiknya mengenakan busana yang pas badan agar ukuran
yang diambil dapat akurat. Sebelum mulai mengukur, ikatkan seutas
peterban atau tali yang lemas di sekeliling pinggang. Lingkaran di
sekeliling pinggang tersebut akan menjadi patokan yang dapat membantu
proses pengukuran bagian tertentu gaunnya (Soekarno : 12).
a. Cara mengambil ukuran
1) Lingkar Badan (LB)
Diukur sekeliling badan atas yang terbesar, melalui puncak dada,
ketiak, letak centimeter pada badan belakang harus datar dari ketiak.
Diukur pas kemudian ditambaha 4 cm.
16
17
18
4. Membuat Pola
a. Membuat pola dasar skala 1 : 6
Sistem pembuatan pola dapat bermacam-macam jenisnya. Untuk
itu dalam membuat pola suatu model busana, dalam hal ini digunakan
system pola dasar. Pola dasar yang penulis pakai dalam pembuatan
busana panggung adalah sistem praktis, karena mudah, cepat dan enak
dipakai.
Ukuran yang dibutuhkan dalam pembuatan busana panggung
adalah sebagai berikut.
No.
Jenis Ukuran
Ukuran
1.
Lingkar badan
84 + 4 cm
2.
Lebar muka
33 cm
3.
Panjang muka
33 cm
4.
Lebar punggung
34 cm
5.
Panjang punggung
35 cm
6.
Panjang bahu
12 cm
7.
Panjang sisi
15 cm
8.
Tinggi dada
15 cm
9.
Lingkar pinggang
68 cm
10.
Tinggi panggul
18 cm
11.
Lingkar panggul
93 + 2 cm
12.
Panjang rok
104 cm
13.
Panjang baju
55 cm
19
20
Tanda Pola
Artinya
Garis pola asli dengan pensil hitam
1.
TM
Tengah Muka
8.
TB
Tengah Belakang
9.
Garis bersudut
21
b. Merubah Pola
22
Pola badan yang dirubah adalah bagian bahu, leher dan panjang baju yaitu
dengan cara pada bagian bahu dimasukkan 4 cm, bagian leher diturunkan 6 cm,
untuk bagian pinggang diturunkan sepanjang tinggi panggul kemudian dinaikkan
sesuai ukuran yang diinginkan yaitu dari pinggang turun 13 cm.
Pola lengan yang dirubah adalah bagian ujung lengan yaitu dari ukuran
standar 30 cm menjadi 24 cm atau dari lebar 15 cm dimasukkan 4 cm. Sedangkan
polar ok yang dirubah adalah bagian lutut ke bawah. Bagian lutut dimasukkan 2
cm, lingkar lutut dibagi 12 dengan pembagian 6 di muka dan 6 di belakang. Dari
pembagian tersebut ditarik garis lurus, kemudian dipotong dan dilebarkan 7 cm.
setelah dilebarkan, untuk bagian muka ditarik garis ke atas sebatas lutut kemudian
dibuat garis lengkung.
23
Gambar 4.1
Disain tampak depan
Gambar 4.2
Disain tampak belakang
24
anting
kalung
border tepi
halon + payet
border tempel
halon hijau tua
border tepi
sepatu
Gambar 4.3
Disain tampak depan
25
risliting
payet + halon
bordir tepi
Gambar 4.4
Disain tampak belakang
26
kemudian
pola
yang
kecil
dengan
catatan
tetap
27
Uraian
Jumlah
1.
Kain satin
3,75 m
Rp. 20.000,-
Rp. 75.000,-
2.
Kain organdi
2,50 m
Rp. 10.000,-
Rp. 25.000,-
3.
Kain asahi
1,75 m
Rp. 5.000,-
Rp. 6.250,-
4.
Kain habutai
1m
Rp. 5.000,-
Rp. 5.000,-
5.
Payet
Rp. 30.000,-
Rp. 30.000,-
6.
Risliting
2 buah
Rp. 1.500,-
Rp. 3.000,-
7.
Benang
4 buah
Rp.
500,-
Rp. 2.000,-
8.
Kancing kait
1 pasang
Rp.
200,-
Rp.
9.
Kawat tembaga 5 m
Rp. 3.000,-
Rp. 15.000,-
10.
Sepatu
Rp. 75.000,-
Rp. 75.000,-
1 pasang
Jumlah
200,-
Rp.236. 250,-
28
Sumber Biaya
Jumlah Biaya
Harga Total
Biaya bahan
Rp. 226.250,-
Biaya transportasi
Rp. 50.000,-
Rp. 50.000,-
Biaya listrik
Rp. 50.000,-
Rp. 50.000,-
Biaya produksi
a. ongkos jahit
b. ongkos bordir
Rp. 300.000,-
Rp. 102.000,-
Rp. 102.000,-
Jumlah HPP
Rp. 728.250,-
29
selama satu malam (agar kain tersebut dapat menyusut secara optimal)
kemudian diperas kemudian dijemur searah serat kain dan disetrika.
b. Membentangkan kain di atas meja atau tempat yang datar dan lebar
sepanjang yang dibutuhkan.
c. Meletakkan pola-pola pada kain dengan jarum pentul, sematkan pola
sesuai arah serat kain pada lipatan kain dimulai dengan bagian polapola yang besar, letakkan sehemat mungkin dan sesuai dengan
rancangan bahan.
d. Memberi kelebihan jahitan atau kampuh.
8. Menggunting Kain Sesuai dengan Pola
Pola yang telah diletakkan pada kain sesuai dengan rancangan bahan
dan jika sudah diperiksa dengan teliti, maka mulai menggunting kain. Cara
menggunting kain adalah sebagai berikut.
a. Tangan kiri menekan kainyang akan digunting
b. Tangan kanan memegang gunting dengan posisi lubang gunting yang
besar berada di bawah.
c. Mulai menggunting kain dari pola besar kemudian baru yang kecil
dengan posisi kain tetap sejajar dengan tepi meja
9. Merader atau Memberi Tanda pada Kain
Kain yang sudah digunting kemudian dirader, yaitu memberi tanda
dengan memindahkan garis pada kain, dapat menggunakan karbon jahit,
kapur jahit ataupun dengan cara dijelujur apabila kain tidak bisa dengan
cara dikarbon atau dikapur jahit. Cara merader sebagai berikut.
30
10. Mengepas 1
Setelah kain dipotong, diberi tanda jahitan kemudian dijelujur
selanjutnya dipas oleh model untuk mengetahui letak kesalahan pada
busana panggung tersebut dan selanjutnya dibordir.
11. Membordir
Setelah dipas oleh model busana tersebut dibordir sesuai motif
disain.
12. Menjahit
Menjahit memerlukan ketrampilan, ketekunan, kerapian dan
kesabaran yang tinggi agar mendapatkan hasil yang rapi dan enak dipakai.
Menjahit dengan ukuran sebagai berikut :
a. Menjahit blus
1) Menjahit kupnat pada bagian muka maupun belakang
31
2) Menjahit bahu
3) Memasang risliting
4) Menjahit lengan
32
5) Menjahit furing
Langkah-langkah menjahit furing sama dengan langkah-langkah
menjahit blus.
6) Menyatakan furing dengan blus, pada bagian tepi dijelujur
b. Menjahit rok
1) Menjahit bagian sisi rok, kemudian memasang risliting
33
3) Membordir
34
7) Memasang kawat
35
13. Mengepas 2
Setelah hiasan bentuk bunga lili selesai selanjutnya dipas oleh model
agar kelihatan pas sesuai badan model disertai pelengkap-pelengkapnya antara
lain anting-anting dan sepatu. Pelengkap tersebut akan memberi kesan indah
dan mewah.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Setelah membuat busana panggung dapat diperoleh hasil sebagai
berikut.
Disain terdiri dari blus dan rok
Pola dasar yang digunakan penulis dalam pembuatan busana panggung
adalah pola sistim praktis, karena mudah, cepat dan enak dipakai.
Kain satin sebagai bahan utama dalam pembuatan busana panggung
dengan sumber ide bunga lili ternyata tidak kalah menarik dengan
busana panggung yang dibuat dari bahan-bahan yang mewah
Teknik jahitan busana panggung ini dikerjakan dengan teknik kampuh
buka setik lepas.
Penampilan busana panggung akan tampak lebih indah dan unik dengan
hiasan korsase bunga lili yang dibordir dan dihiasi payet
Pembahasan
Disain busana
Disain busana panggung memilih disain yang terdiri atas blus dan rok.
Hiasan untuk memberi kesan unik dilakukan dengan memberinya
korsase bunga lili yang dilingkarkan di pinggang, lengan dan di kepala
sebagai mahkota. Hal ini sesuai dengan judul TA yang bertema flora.
Pola yang digunakan
36
37
atau
memberi
hiasan
atau
korsase
yang
dapat
38
(1). Untuk pakaian adalah dengan cara manual yaitu dengan tangan
wash by hand, yaitu :
a). Menyiapkan air bersih tiga ember
b). Satu ember air diberi diterjen
c). Setelah itu pakaian dimasukkan ember yang telah diberi
diterjen, diamkan selama 20 menit, kemudian pakaian diperas
dengan lembut.
d). Setelah dibersihkan dalam ember diterjen, angkat pakaian dan
bilas dalam ember kedua sampai bersih, kemudian dibilas
dalam ember yang ketiga
e). Apabila pakaian telah benar-benar bersih, angkat pakaian dan
gantungkan pada gantungan baju
f). Jemur pakaian di tempat yang tidak terkena sinar matahari
langsung agar warna tidak mudah pudar
g). Setelah kering, simpan dalam almari baju
(2). Untuk korsase bunga lili,
Untuk korsase bunga lili, karena banyak menggunakan kawat dan
payet, cara perawatannya yaitu dengan dry clean (pencucian
kering) yaitu sebagai berikut.
a). Bahan yang dibutuhkana anatara lain; solvent, filter powder
(bubuk saringan), carbon (bubuk arang yang diobati). Bahanbahan ini dapat diperoleh di toko-toko kimia.
39
40
DAFTAR PUSTAKA
41