Nama
NIM
Program Studi
Pembimbing Akademik
Judul
:
:
:
:
:
A. Latar Belakang
Ketahanan pangan (food security) telah menjadi isu global selama dua
dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang- undang No 7 tahun 1996
tentang Pangan disebutkan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi
terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya
pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan
terjangkau . Berdasar definisi tersebut, terpenuhinya pangan bagi setiap
rumah tangga merupakan tujuan sekaligus sebagai sasaran dari ketahanan
pangan di Indonesia. Oleh karenanya pemantapan ketahanan pangan dapat
dilakukan melalui pemantapan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
Untuk mengatasi permasalahan pangan yang terjadi saat ini maka
pemerintah mencanangkan program ketahanan pangan dengan memanfaatkan
pekarangan rumah penduduk. Menurut Rukmana (2004), pekarangan pada
dasarnya adalah sebidang tanah yang terletak disekitar rumah dan biasanya
dikelilingi pagar atau pembatas. Pekarangan mempunyai banyak fungsi, yaitu
untuk agroforestri; konservasi sumberdaya alam yang bersifat genetika, tanah
dan air; sebagai produksi pertanian; serta hubungan sosial budaya. Lahan
pekarangan dapat dijadikan asset berharga bagi pengembangan usaha tani
skala rumah tangga dan mampu menciptakan ketahanan pangan. Karakteristik
dan struktur pekarangan sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik (luas tanah),
sosial, ekonomi, budaya masyarakat setempat, sifat ekologis tanaman dan
jenis hewan.
berada
di
bawah
Badan
Ketahanan
Pangan
Sukoharjo
kemandirian
pangan
melalui
pemanfaatan
pekarangan.
c. Cukup efektif
=3
d. Tidak efektif
=2
e. Sangat tidak efektif
=1
Menurut Sugiyono (2010) dalam perhitungan efektivitas digunakan
skor (skala Likert), apabila skor semakin besar dapat dikatakan bahwa
pengelolaan semakin efektif, demikian pula sebaliknya semakin kecil
skor hasilnya menunjukkan pengelolaan semakin tidak efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian. 2011. Pedoman Umum Model Kawasan Rumah Pangan
Lestari. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian: Jakarta.
BPS, 2012. Surakarta dalam Angka Tahun 2012. Surakarta : BPS.
Fadlina, et.,al. 2013. Kajian tentang Pengembangan Pertanian Organik. Ilmu
Administrasi. Jurnal Ilmu Administrasi. J-PAL, Vol. 4, No. 1. Hal 44-45.
Rukmana, Rahmat. 2004. TEMU-TEMUAN, Apotek Hidup di Pekarangan.
Yogyakarta : Kanisius.
Siegel, S. 1994. Statistik Non Parametrik. Bandung: Gramedia.
Sugiyono.2010.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Alfabeta:
Bandung.