Oleh
ISTIANAH
104011000138
ABSTRAK
Istianah, Pengaruh Sarapan Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Di Kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bekasi, Skripsi Program S1,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2008.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsure yang sangat
mendasar dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan, dan dalam
belajar tersebut mutlak dibutuhkan konsentrasi. Namun, konsentrasi ini yang sulit
untuk dilakukan karena banyak factor yang dapat mempengaruhinya, diantaranya
adalah lapar, malas, lemas, dan mengantuk. Berdasarkan hal ini penulis mencoba
untuk melihat pengaruh sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di kelas.
Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk menganalisis dan menelaah
pengaruh sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di kelas, menjelaskan
pentingnya sarapan sebelum melakukan aktivitas di pagi hari, dan untuk
meningkatkan konsentrasi belajar siswa di kelas. Metode penelitian yang penulis
gunakan adalah metode deskriptif analisis korelasional.
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 20 Bekasi Berlokasi di Jl. Felesia I
Jatibening II Pondok Gede. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII SMP Negeri 20 Bekasi, dan sampelnya adalah 12 % dari seluruh
jumlah populasi yakni 42 siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah
menggunakan angket, wawancara, dan observasi.
Untuk mengolah data, penulis menggunakan metode deskriptif analisis
korelasional dengan rumus P = F/N x 100%, kemudian dilanjutkan dengan
menggunakan rumus product moment. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara sarapan terhadap konsentrasi
belajar siswa Di kelas VIII SMP Negeri 20 Bekasi dengan angka indeks korelasi
product moment 0,417. Sedangkan tingkat pengaruh yang diperoleh dari sarapan
dengan konsentrasi belajar adalah sebesar 17,39 %.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah swt, yang telah melimpahkan
rahman dan rohim-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam selalu tersanjungkan kepada Rasulullah saw. yang
diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, yang telah membawa umat manusia
mina ulumti ilan nr.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari betul bahwa tidak sedikit
hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi, namun berkat bantuan dari berbagai
pihak, baik moral, materi, pemikiran maupun support, alhamdulillah hambatan
dan kesulitan tersebut dapat teratasi. Oleh karenanya dengan hati yang tulus
penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), beserta para
dosen yang telah memberikan pengetahuannya selama ini.
3. Bapak Dr. H. A.Syfiie Noor, dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak
memberikan bimbingan dan petunjuk dengan penuh kesabaran serta telah
meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Bapak H. Sahroni, S.Pd, M.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 20 Bekasi dan
bapak Nurhadi, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah, ibu Irna Andayani, guru bidang
studi tata boga, segenap guru, karyawan dan staff pegawai serta siswa-siswi
khususnya kelas VIII SMP Negeri 20 Bekasi yang telah sudi kiranya
menerima dan membantu penulis dalam melakukan penelitian, sehingga
penulis memperoleh data-data yang mendukung dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
5. Seluruh karyawan dan staff Perpustakaan Utama dan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang turut membantu dan
menyediakan referensi-referensi yang penulis butuhkan.
6. Ayahanda dan ibunda tercinta, bapak Tijan dan ibu Rodiyah (almh), yang
telah mengasuh, membimbing dan mendidik serta membiayai penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Keluarga besar penulis, paman H. Hosnan (Alm), H. Asat dan bibi Hj.
Musinah yang ikut membantu membiayai sekolah penulis. Kakak-kakak
tercinta, Kamilah yang bersedia menggantikan sosok seorang ibu didalam
keluarga bagi adik-adiknya, Hamiroh yang bersedia membantu penulis
menghadapi sulitnya masuk universitas. Adik-adik tercinta, Nurul Adha dan
Ahmad Syaichu, terima kasih atas keceriaannya, support dan kepeduliannya
kepada penulis.
8. Seluruh teman-teman Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan Agama Islam, khususnya temanteman kelas D yang telah memberikan supportnya dan menemani penulis
selama beberapa semester.
9. Keluarga besar H. Muthi, Hj. Tiharoh, Umi Kulsum yang bersedia direpotkan
oleh penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini, termasuk para
responden yang bersedia mengisi angket dalam penelitian ini.
Penulis tidak dapat berbuat banyak kecuali banyak mengucapkan terima
kasih dan mendoakan semua pihak agar mendapatkan pahala yang berlipat ganda
dari Allah swt, Amin.
Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Jakarta, November 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................
1. Pengertian Sarapan................................................................
BAB V PENUTUP
A. ...............................................................................................Kes
impulan........................................................................................... 53
B. ...............................................................................................Sar
an .................................................................................................... 53
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,(Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 2001), Cet. III, h.59.
Syah, Psikologi Belajar, h.55.
Ali Imran, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya, 1996), Cet. I,
h. 2.
4
Femi Olivia, Membantu Anak Punya Ingatan Super, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2007), h. 40.
5
Fadilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2005), Cet. I, h. 101.
sangat lapar sekitar pukul 09.00-10.00, yang akhirnya kadar gula pada
tubuh menurun.6
Hal ini juga diungkapkan oleh Dr. Leane, M.Sc., seorang pakar gizi,
anak yang tidak sarapan akan mengalami gejala rendahnya kadar gula
(hipoglekimia), gejalanya antara lain rendahnya kemampuan berkonsentrasi,
cepat lelah, dan mudah mengantuk.7
Selain itu, rasa lapar juga dapat menyerang anak yang sudah sarapan.
Ada kemungkinan ini disebabkan oleh makanan yang dikonsumsinya, apakah
makanan tersebut cukup untuk pasokan energi dan mengandung nutrisi yang
seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh anak atau tidak.
Pada suatu studi tentang sarapan, Drajat Martianto, PhD. Pakar gizi dari
institute Pertanian Bogor (IPB), menjelaskan, sarapan yang tidak memadai,
memungkinkan terjadinya hipoglekimia yaitu rendahnya kadar gula dalam
darah.8 Hal ini dapat mengakibatkan turunnya tingkat konsentrasi belajar.
Untuk mencegah tersebut terjadi, anak hendaknya dibiasakan
mengkonsumsi sarapan di pagi hari. Dan makanan yang dikonsumsi anak juga
hendaknya diperhatikan. Apakah makanan tersebut cukup untuk memenuhi
pasokan energi serta mengandung nutrisi yng dibutuhkan tubuh anak atau
tidak? Inilah yang menyebabkan penulis mengangkat masalah ini.
Anak yang terbiasa mengkonsumsi sarapan setiap harinya memiliki
kemampuan lebih baik di sekolahnya. Menurut Sheah Rarback, M.S., R.D.,
seorang ahli gizi anak di Universitas Miami dalam bahasa yang telah
diterjemahkan, pola diet dengan menyertakan sarapan pagi bagi anak akan
memacu pertumbuhan yang tepat dan memaksimalkan kemampuan di
sekolah.9
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 20 Bekasi adalah salah satu
sekolah yang ada di kecamatan Pondok Gede Bekasi yang berlokasi di daerah
komplek perumahan. Pembagian jam masuk kelas di sekolah ini dibagi
6
menjadi dua yakni pagi (07.30) bagi siswa kelas VIII dan Kelas IX, dan siang
(13.30) bagi siswa kelas VII, dikarenakan jumlah kelas yang sedikit.
Mayoritas siswa sekolah ini bertempat tinggal jauh diluar komplek. Jarak
yang jauh ini membuat siswa lebih mengutamakan waktu keberangkatan
dibandingkan sarapan terlebih dahulu, dan juga siswa di sekolah ini kurang
menyadari pentingnya mengkonsumsi sarapan yang sehat dan seimbang.
Dengan mengkonsumsi makanan di pagi hari secara tepat dan benar,
yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan zat gizi, para
siswa dapat lebih focus, dan materi yang disampaikan oleh guru dapat terserap
dengan baik.
Dengan alasan yang telah disebutkan di atas, peneliti ingin mengajukan
judul tentang PENGARUH SARAPAN TERHADAP KONSENTRASI
BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 20 BEKASI.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam
memperkaya pengetahuan mengenai dunia pendidikan terutama mengenai
psikologi pendidikan.
2. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, masalah yang akan dibatasi adalah pengaruh
sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di kelas.
3. Perumusan Masalah
D. Metode Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai peneliti akan menggunakan
bentuk penelitian deskritif analisis korelasional yaitu penelitian yang
dilakukan untuk mendapatkan suatu gambaran mengenai suatu kenyataan
yaitu mengenai pengaruh sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di kelas.
Dengan menggunakan tehnik analisa korelasi.
Untuk memudahkan peneliti dalam membahas penelitian ini, peneliti
menggunakan 2 metode, yaitu penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.
1. Jenis penelitian lapangan untuk memperoleh fakta, data dan informasi
yang lebih obyektif dan akurat dengan mengolah dan menganalisa data
dari hasil wawancara, angket dan observasi mengenai pengaruh sarapan
terhadap konsentrasi belajar siswa di kelas.
2. Penelitian kepustakaan penulis lakukan dengan mempelajari dan mengkaji
buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas yaitu
pengaruh sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di kelas.
E. Sistematika Penulisan
Skripsi ini trediri dari lima bab dan setiap bab terdiri dari beberapa sub
pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sarapan
1. Pengertian Sarapan
Kata Sarapan berasal dari kata sarap yang diberi akhiran -an, kata
sarap atau menyarap adalah kata kerja yang berarti makan sesuatu pada
pagi hari. Dalam bahasa Inggris disebut Break Fast.10 Kemudian setelah
diberi akhiran an menjadi kata benda, memiliki arti makanan pada pagi
hari.11
Menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sarapan yaitu makanan yang
dimakan pada pagi hari sebelum beraktivitas, yang terdiri dari makanan
pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan, jumlah yang dimakan kurang
lebih 1/3 dari makanan sehari.12 Dan mengkonsumsi sarapan biasanya
dilakukan secara teratur setiap hari antara pukul 06.00-09.00.13
Menurut definisi yang telah dikemukakan diatas sarapan merupakan
makanan yang dikonsumsi di pagi hari. Bila dilihat dari kebiasaan
masyarakat mengatakan kalimat tersebut, sarapan dapat memiliki 2
definisi yaitu kata benda yakni makanan yang dikonsumsi dan kata kerja
yaitu kegiatan mengkonsumsi atau memakan makanan di pagi hari.
Contoh kalimat yang biasa diungkapkan masyarakat adalah sarapan
terlebih dahulu sebelum beraktivitas. Jadi sarapan dapat diartikan sebagai
makanan dan kegiatan atau aktivitas.
S.Wojowasito, Kamus Umum Lengkap Inggris-Indonesia IndonesiaInggris, (Bandung: Pengarang,1982), Cet.VI, h.315.
11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus besar bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. II, h. 999.
12 www.Google.com, 05 Desember 2007.
13 www.Google.com, 14 Januari 2008.
10
Sarapan
juga
dapat
meningkatkan
kemampuan
daging, unggas, telur, dan produk susu. Dan sumber nabati seperti
tempe, tahu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
d. Vitamin
dan
mineral
sangat
penting
untuk
produk
energi,
membantu
menurunkan
glukosa
darah,
membantu
protein yang diubah menjadi gula darah akan mampu bertahan hingga
empat jam, penambahan protein dapat memperlama rasa kenyang. Lemak
juga tidak boleh dilupakan, selain berfungsi sebagai pelarut vitamin
tertentu dan pembentuk struktur jaringan, lemak juga berfungsi sebagai
sumber energi yang efisien. Walaupun hanya sedikit saja yang diubah
menjadi gula darah. Selain itu perhatikan juga vitamin dan mineral yang
penting untuk membantu kelangsungan pertumbuhan anak.26
Sarapan yang dikonsumsi selain seimbang, juga tidak boleh terlalu
banyak atau berlebihan. Allah berfirman dalam surat Al-Araf ayat 31:
kesehatan
tubuhnya.
Yakni
harus
memperhatikan
makanan dan minuman yang baik dan halal, karena Allah menyukai yang
baik-baik. Ini dinyatakan dalam hadis Rasul Yaitu:
26
: ,
,
,
:
27
( )
,
Rasullullah saw. Bersabda: hai manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik.
Ia menerima (sesuatu) kecuali yang baik. Dan bahwa Ia memerintahkan
orang mukmin sebagaimana ia memerintahkan kepada para Rosulnya;
kemudian beliau membacakan ayat yang artinya: Hai para rasul
makanlah olehmu rizki yang baik yang telah kami anugerahkan
kepadamu. Lalu beliau menggambarkan tentang seseorang yang
berjalan jauh (dalam keadaan) kumal dan kotor, menengadahkan kedua
tangannya ke langit seraya mengiba-iba: Ya Tuhanku, ya Tuhan ku,
sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram
dan diberi makan dengan yang haram pula, maka bagaimana bias
dikabulkan doanya.. (H.R. Muslim)
Dari hadis tersebut dijelaskan bahwa seorang muslim harus
mengkonsumsi makanan yang baik dan halal. Apabila hal tersebut
dilakukan maka akan berdampak positif pada ibadah yang dilakukan
seseorang. Dan Allah Maha Baik dan menerima yang baik pula.
B. Konsentrasi Belajar
1. Pengertian Konsentrasi Belajar
Konsentrasi dalam bahasa Inggris disebut Concentration yang berarti
pemusatan.28 Dalam Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan yang dikarang oleh
Drs. H. Mursal, dkk., menyebutkan bahwa konsentrasi adalah pemusatan
fungsi jiwa terhadap sesuatu masalah atau objek.29
The Liang Gie di dalam bukunya yang berjudul Cara Belajar Yang
Efisien, juga menyebutkan bahwa konsentrasi adalah pemusatan pikiran
Lil Imami Abi Husain Muslim Ibnu Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairy, Shahih
Muslim, (Riyadh: Daaru As-Salam, 1998), Cet. I, h. 409.
28 John M. Echols, Hassan Shadily, Kamus Indonesia Inggris, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1997), Cet. III, h. 442.
29 Mursal, dkk., Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan, (Bandung: PT. Al-Marif,
1977), Cet. I, h. 79.
27
The Liang Gie, Cara Belajar yang Efisien, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1977) Cet. VI, h. 53.
31 Fadilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan , h. 60-61.
32 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasionsl IAIN
Fakultas Tarbiyah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. I, h. 55.
33 Lee J. Cronbach, Educational Psychology, (New York: Harcount Brace,
1963), second Edition, p. 71.
34 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan), (Jakarta: PT. Renika Cipta, 1990), Cet. III, h. 99.
30
B.
Biggs
dalam
pendahuluan
Teaching
for
Learning,
kemampuan
kognitif
dengan
fakta
sebanyak-
serta
cara-cara
menafsirkan
dunia
disekeliling siswa.39
Bertolak dari beberapa definisi yang telah diutarakan di atas, secara
umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah
laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.40
Dari beberapa definisi belajar yang telah disebutkan, terdapat
persamaan konsep yang sering disebutkan dalam definisi tersebut adalah
perubahan, tingkah laku, latihan, dan pengalaman. Dapat disimpulkan
bahwa inti dari belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dari
latihan dan pengalaman.
Belajar merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan untuk
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara-cara menafsirkan dunia
disekeliling sahingga terjadi perubahan tingkah laku pada diri individu
tersebut, melalui latihan dan pengalaman.
Sedangkan pengertian konsentrasi belajar itu sendiri, The Liang Gie
dalam bukunya yang berjudul Cara Belajar Yang Efisien, konsentrasi
dalam belajar berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran
2. Tipe-tipe Belajar
Dalam proses belajar dikenal beberapa macam kegiatan yang
memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam
aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan
tingkah laku yang diharapkan, keanekaragaman jenis belajar ini muncul
dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia
yang juga bermacam-macam diantaranya adalah belajar abstrak, belajar
keterampilan, belajar social, belajar pemacahan masalah, belajar rasional,
belajar kebiasaan, belajar apresiasi, dan belajar pengetahuan.42
a. Belajar abstrak, yaitu belajar yang menggunakan cara-cara berpikir
abstrak. Bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan
masalah-masalah yang tidak nyata. Untuk itu dibutuhkan peranan akal
yang kuat di samping penguasaan atas prinsip, konsep, dan
generalisasi, misalnya belajar matematika, tauhid, dan kimia.
b. Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakangerakan motorik. Bertujuan untuk memperoleh dan menguasai
keterampilan jasmaniah tertentu. Untuk itu latihan-latihan intensif dan
teratur amat diperlukan, misalnya belajar olah raga, musik, menari,
beribadah salat, dan haji.
c. Belajar social adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknikteknik untuk memecahkan masalah tersebut. Bertujuan untuk
menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalahmasalah social seperti masalah yang bersifat kemasyarakatan. Belajar
41
42
229.
ialah
untuk
memperoleh
aneka
ragam
kecakapan
pengetahuan
adalah
belajar
dengan
cara
melakukan
lebih
rumit
dan
memerlukan
kiat
khusus
dalam
Selain dari tipe-tipe belajar di atas, ada pula yang mengatakan bahwa
cara atau gaya belajar termasuk dalam tipe-tipe belajar. Gaya belajar
tersebut yang terdapat pada seseorang ada beberapa tipe, yaitu visual,
auditory, dan kinestetik.43
a. Visual
Seseorang yang bertipe visual akan cepat mempelajari bahanbahan yang disajikan secara tertulis, bagan, grafik, gambar. Ia mudah
mempelajari dan mengingat bahan pelajaran yang dapat dilihat dengan
alat penglihatannya.
b. Auditory
Seseorang yang bertipe auditori, mudah mempelajari bahan yang
disajikan dalam bentuk suara, ia akan cepat menangkap bahan
pelajaran dengan cara diterangkan atau didiskusikan daripada apa yang
dilihat.
c. Kinestetik
Seseorang yang bertipe kinestetik, pada waktu belajar banyak
bergerak, tidak bisa diam di satu tempat dan tidak bisa duduk diam di
suatu tempat untuk waktu yang lama. Ia mudah mempelajari bahan
yang berupa tulisan-tulisan dan gerakan-gerakan.
Ketiga tipe tersebut biasanya dimiliki oleh setiap orang, hanya saja
ada salah satu dari ketiga tipe tersebut yang paling dominan pada diri
seseorang.
Tipe-tipe belajar diatas perlu diketahui dan diperhatikan oleh guru
maupun orang tua. Karena dengan mengetahui dan memperhatikan tipetipe belajar anak, seorang pendidik dapat mengetahui cara bagaimana
harus memberikan tindakan belajar untuk anak.
Dalam buku karangan The Liang Gie yang berjudul Cara Belajar
yang Efisien dikemukakan beberapa sebab yang menggangu konsentrasi,
yaitu:
a. Kurangnya minat terhadap mata pelajaran yang dipelajari.
b. Gangguan keadaan sekeliling seperti bunyi radio yang terlampau keras,
udara yang sangat panas atau juga bentuk meja dan kursi yang tidak
enak dipakai.
c. Masalah-masalah kecil atau buah-buah pikiran yang pergi datang
mengaduk otak sehingga sering memecah perhatian yang sedang
dipusatkan.
d. Kesenadaan suatu bahan pelajaran sehingga menimbulkan kejenuhan
dalam pikiran.
e. Gangguan kesehatan dan keletihan badan.46
Selain factor-factor yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar
ada pula factor-faktor
i). Inteligensi.
j). Bakat.47
Sedangkan menurut Muhibbin Syah, M.Ed.dalam bukunya yang
berjudul psikologi pendidikan, factor-faktor yang dapat mempengaruhi
belajar dibedakan menjadi tiga macam Yaitu:
a. Factor internal (factor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau
kondisi jasmani dan rohani siswa. Meliputi dua aspek, yaitu:
1) Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendisendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa
dalam
mengikuti
pelajaran.
Untuk
mempertahankan
tonus
yang
telah
disebutkan
diatas,
baik
itu
yang
C. Hipotesa
Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesa sebagai berikut:
1. Hipotesa alternative (Ha)
Ada pengaruh positif yang signifikan antara sarapan dan konsentrasi
belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 20 Bekasi.
2. Hipotesa nihil (Ho)
Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara sarapan dan konsentrasi
belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 20 Bekasi.
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menelaah dan
menganalisis pengaruh sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di kelas,
untuk menjelaskan pentingnya sarapan sebelum melakukan aktivitas di pagi
hari, dan untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa di kelas.
2. Sample
Sample adalah sebagian dari obyek populasi dan jumlahnya lebih
kecil dari populasi.50 Pengambilan sample dari penelitian yang dilakukan
yakni dengan mengambil 12% dari keseluruhan jumlah populasi (345
orang siswa). Yaitu sebanyak 42 orang siswa, dan pengambilan dilakukan
dengan cara random, dengan memilih secara acak anak yang akan diteliti.
Tehnik sample random yang digunakan adalah dengan cara undian.
D. Variable Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variable, yaitu:
1. Variable pengaruh (independent variabel): sarapan.
2. Variable terpengaruh (dependent variabel): konsentrasi belajar siswa di
kelas.
instrument
non-tes
dalam
bentuk
wawancara
ini
50
Table I
Kisi-kisi instrument
Pengaruh sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di kelas VIII SMP
Negeri 20 Bekasi
Variable
Dimensi
Indicator
Item
Jumlah
Item
Siswa
yang Mengetahui
1, 2,
mengkonsumsi
frekuensi
siswa
sarapan
mengkonsumsi
sarapan
Sarapan
4, 5,
dikonsumsi
6, 7,
8. 9
dikonsumsi
Manfaat
fungsi sarapan
10,
11,
12,
13
Perilaku
Memperhatikan
belajar siswa
penjelasan guru
Konsentrasi
Belajar
14
Menerima informasi
15,
atau materi
20
Mengetahui
19
konsentrasi belajar
Factor-faktor
Mengetahui
factor-
16,
yang
faktor
yang
17,
mempengaruhi
mempengaruhi
konsentrasi
konsentari
18
51
b. Scoring
Setelah melalui tahap editing maka selanjutnya penulis
memberikan skor terhadap jawaban pertanyaan yang ada pada angket.
Pemberian skor pada tiap jawaban responden sebagai berikut:
1) Jawaban dengan symbol a diberi bobot 3.
2) Jawaban dengan symbol b diberi bobot 2.
3) Jawaban dengan symbol c diberi bobot 1.
c. Tabulating
Data dan jawaban disajikan dalam bentuk table dan dinyatakan
dalam
bentuk
frekuensi
dan
persentase,
untuk
menentukan
= Angka persentase
}{
( ) 2 ( )
2
Keterangan:
rxy
= Number of cases
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Tahun 1995-1999
Tahun 1999-2002
: Drs. Kustaman
Tahun 2002-2005
Tahun 2005-Sekarang
inovasi,
kreativitas
dan
demokrasi
dalam
pembelajaran.
7) Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
melaksanakan
3. Letak Geografis
SMP Negeri 20 Bekasi beralamat di Jl. Felesia I Jatibening II Jatibening
Baru Pondok Gede, Bekasi 17412. Dengan batas wilayah sebagai berikut:
b. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SMP Negeri 20 Bekasi pada tahun 2008/2009
seluruhnya berjumlah 1005 siswa. Dengan rincian sebagai berikut:
Kelas VII berjumlah 357 siswa, terdiri dari 176 anak laki-laki
dan 181 anak perempuan. Dan rombongan belajarnya berjumlah 8
kelas.
Kelas VIII berjumlah 345 siswa, terdiri dari 200 anak laki-laki
dan 145 anak perempuan. Dan jumlah rombongan belajarnya 8 kelas.
Sedangkan kelas IX berjumlah 303 siswa, yakni 140 orang anak
laki-laki dan 168 anak perempuan dan rombongan belajarnya 7
kelas.58
5. Sarana Prasarana
Sarana prasarana yang terdapat di SMP Negeri 20 Bekasi sudah
dapat dikatakan baik dan lengkap. Terdiri dari beberapa ruang, yaitu:
58
Bekasi.
6. Struktur Organisasi
B. Analisis Data
Ending P, S.Pd
NIP: 132116251
COORDINATOR
PERPUSTAKAAN
KOMITE SEKOLAH
PKS
KESISWAAN
Zainal Abidin, S.Pd
NIP: 132225327
COORDINATOR
BK
SISWA
GURU
WALI KELAS
Firda Novarita
NIP: 131559771
PKS
KURIKULUM
Nurhadi, S.Pd
NIP: 132116557
WAKIL KEPALA
SEKOLAH
KEPALA SEKOLAH
PKS SARANA
PRASARANA
PKS HUMAS
Drs. Bosihar Panjaitan
NIP: 132204786
TATA USAHA
KOORDINATOR
LAB IPA:
Dra. EkaSari F
LAB KOMPUTER :
Rahnmat, S.Ag
LAB BAHASA:
Wawan Eko, S.Pd
data yang
SMP
Negeri
20
Bekasi
sebagian
kecil
dari
mereka
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
19
45,2%
Kadang-kadang
21
50%
Tidak pernah
4,8%
42
100%
Jumlah
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
13
31%
Kadang-kadang
20
47,6%
Tidak pernah
21,4%
42
100%
Jumlah
Dari table di atas tergambar bahwa siswa yang selalu membeli makanan
di kantin sekolah jika tidak sarapan di rumah sebanyak 31%. Sedangkan 20%
diantaranya menjawab kadang-kadang membeli makanan di kantin sekolah.
Dan yang menyatakan tidak pernah membeli makanan di kantin sakolah jika
tidak sarapan di rumah 21,4%.
Table 4
Dorongan keluarga untuk mengkonsumsi sarapan
No
Alternative Jawaban
P (%)
Item
3
Selalu
32
76,2%
Kadang-kadang
21,4%
Tidak pernah
2,4%
42
100%
Jumlah
Dari table tersebut dapat diketahui bahwa keluaraga atau orang tua yang
selalu mendorong anaknya untuk mengkonsumsi sarapan adalah 76,2%.
Sedangkan
yang
kadang-kadang
memerintahkan
anaknya
untuk
Alternative Jawaban
P(%)
Selalu
19
45,2%
Kadang-kadang
22
52,4%
Tidak pernah
2,4%
42
100%
Jumlah
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
19
45,2%
Kadang-kadang
17
40,5%
Tidak pernah
14,3%
42
100%
Jumlah
Alternative Jawaban
P(%)
Selalu
9,5%
Kadang-kadang
31
73,8%
Tidak pernah
16,7%
42
100%
Jumlah
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
2,4%
Kadang-kadang
20
47,6%
Tidak pernah
21
50%
42
100%
Item
7
Jumlah
Dari
table
tersebut
menjelaskan
bahwa,
siswa
yang
selalu
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
25
59,5%
Kadang-kadang
16
38,1%
Tidak pernah
2,4%
42
100%
Item
8
Jumlah
Sebagian
responden
yaitu
sekitar
59,5%
menyatakan
selalu
No
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
19,1%
Kadang-kadang
19
45,2%
Tidak pernah
15
35,7%
42
100%
Item
9
Jumlah
Susu merupakan salah satu sumber kalsium. Kalsium ini berguna untuk
pertumbuhan tulang dan gigi, karena siswa sekolah menengah pertama masih
dalam masa pertumbuhan, sehingga susu ini sangat penting sekali dikonsumsi
olah siswa. Tetapi, pada kenyataannya siswa SMP Negeri 20 Bekasi kurang
menyadari hal itu. Ini terbukti dari jawaban angket yang diajukan. Yaitu,
19,1% siswa menyatakan selalu meminum susu. Dan 45,2% siswa
menyatakan kadang-kadang. Kemudian 35,7% siswa menyatakan tidak pernah
meminum susu.
Table 11
Sarapan membuat lebih berenergi saat beraktivitas
No
Item
10
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
34
80,9%
Kadang-kadang
19,1%
Tidak pernah
0%
42
100%
Jumlah
Dari table diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa yakni
80,9% menyatakan mengkonsumsi sarapan membuat lebih berenergi saat
beraktivitas, dan 19,1% siswa menyatakan kadang-kadang. Tidak ada satupun
responden yang menyatakan tidak pernah.
Table 12
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
30
71,4%
Kadang-kadang
12
28,6%
Tidak pernah
0%
42
100%
Jumlah
Table 13
Sarapan dapat membuat berpikir dengan baik saat belajar
No
Item
12
Alternative Jawaban
Selalu
P (%)
19
45,2%
Kadang-kadang
22
52,4%
Tidak pernah
2,4%
42
100%
Jumlah
Dari table di atas dapat diketahui bahwa siswa SMP Negeri 20 Bekasi
45,2% menyatakan selalu dapat berpikir dengan baik jika mengkonsumsi
sarapan. Dan 52,4% menyatakan kadang-kadang dapat berpikir dengan baik
jika mengkonsumsi sarapan. Kemudian 2,4% menyatakan tidak pernah dapat
berpikir dengan baik jika mengkonsumsi sarapan.
Table 14
Siswa merasa lapar saat belajar jika tidak mengkonsumsi sarapan
No
Item
13
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
13
31%
Kadang-kadang
23
54,7%
Tidak pernah
14,3%
42
100%
Jumlah
Table 15
Siswa dapat memperhatikan penjelasan guru dengan baik jika mengkonsumsi
sarapan
No
Alternative Jawaban
P (%)
Item
14
Selalu
24
57,1%
Kadang-kadang
16
38,1%
Tidak pernah
4,8%
42
100%
Jumlah
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
15
35,7%
Kadang-kadang
26
61,9%
Tidak pernah
2,4%
42
100%
Item
15
Jumlah
yang
guru
sampaikan
dapat
diterima
dengan
baik
jika
Hal ini dapat terjadi karena ada kemungkinan factor lain yang menyebabkan
siswa tidak dapat menerima informasi yang guru sampaikan.
Table 17
Siswa dapat berkonsentrasi saat perut dalam keadaan kosong
No
Item
16
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
11,9%
Kadang-kadang
18
42,9%
Tidak pernah
19
45,2%
42
100%
Jumlah
Dari table di atas dapat diketahui bahwa siswa SMP Negeri 20 Bekasi
yang selalu dapat berkonsentrasi saat perut dalam keadaan kosong adalah
11,9%. 42,9% menyatakan kadang-kadang. 45,2% menyatakan tidak pernah
dapat berkonsentrasi saat perut dalam keadaan kosong.
Table 18
Siswa dapat berkonsentrasi dalam keadaan bugar
No
Item
17
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
33
78,6%
Kadang-kadang
21,4%
Tidak pernah
0%
42
100%
Jumlah
Table 19
Siswa dapat berkonsentrasi dalam keadaan kenyang
No
Item
18
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
13
31%
Kadang-kadang
23
54,7%
Tidak pernah
14,3%
42
100%
Jumlah
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
15
35,7%
Kadang-kadang
26
61,9%
Tidak pernah
2,4%
42
100%
Jumlah
dan jika dapat dilakukan tidak dapat bertahan lama. Untuk itu perlu dilakukan
latihan-latihan konsentrasi.
Table 21
Konsentrasi membuat siswa dapat menerima pelajaran dengan baik
No
Alternative Jawaban
P (%)
Selalu
32
76,2%
Kadang-kadang
10
23,8%
Tidak pernah
0%
42
100%
Item
20
Jumlah
Dari table di atas dapat tampak bahwa dengan berkonsentrasi apa yang
dipelajari dapat diterima dengan baik. Ini terbukti bahwa kebanyakan
responden menyatakan selalu yaitu 76,2%. Walaupun ada pula responden
yang menyatakan hanya kadang-kadang dapat menerima pelajaran dengan
baik yakni 23,8%.
Setelah data kedua variable disajikan dalam bentuk table, maka
selanjutnya dilakukan analisa melalui pengujian hipotesa. Dalam pengujian
hipotesis menggunakan tehnik korelasi product moment. Penggunaan rumus
ini untuk mengetahui apakah secara signifikan terdapat pengaruh sarapan
terhadap konsentrasi belajar siswa di kelas. Berikut hasil perhitungan antara
variable X dan variable Y, kemudian didistribusikan pada rumus korelasi
product moment.
Table 22
Perhitungan antara variable X dan variable Y
Subjek
1
2
3
X
29
32
30
Y
19
17
13
XY
551
544
390
X2
841
1024
900
Y2
361
289
169
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Total
rxy =
23
29
32
28
32
32
28
29
28
30
29
29
29
33
36
33
30
30
29
33
29
30
35
25
27
24
32
34
29
28
33
30
32
30
31
29
28
31
27
1257
X
13
14
14
17
15
18
15
16
17
18
15
18
15
19
19
19
18
19
13
18
13
16
16
16
16
19
21
19
14
16
19
18
19
16
17
17
14
15
14
694
Y
299
406
448
476
480
576
420
464
476
540
435
522
435
627
684
627
540
570
377
594
377
480
560
400
432
456
672
646
406
448
627
540
608
480
527
493
392
465
378
20868
XY
}{
( ) 2 ( )
2
529
841
1024
784
1024
1024
784
841
784
900
841
841
841
1089
1296
1089
900
900
841
1089
841
900
1225
625
729
576
1024
1156
841
784
1089
900
1024
900
961
841
784
961
729
37917
X2
169
196
196
289
225
324
225
256
289
324
225
324
225
361
361
361
324
361
169
324
169
256
256
256
256
361
441
361
196
256
361
324
361
256
289
289
196
225
196
11652
Y2
=
=
=
=
876456 872358
= 0,417
C. Interpretasi Data
a. Interpretasi data secara kasar atau sederhana
Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variable X
dan variable Y tidak bertanda negative, berarti diantara kedua variable
tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah).
Dengan memperhatikan besarnya rxy yaitu 0,417 yang besarnya
berkisar antara 0,40-0,70, berarti korelasi positif antara variable X dan
variable Y itu adalah termasuk korelasi positif yang sedang atau cukup.
b. Interpretasi data menggunakan table nilai r: df = N nr = 42 -2 = 40.
Dengan memeriksa table nilai r product moment ternyata bahwa
dengan df sebesar 40 pada taraf signifikansi 5 % diperoleh rt = 0, 304;
sedangkan pada taraf signifikansi 1 % diperoleh rt = 0, 393, karena rxy
pada taraf signifikansi 5 % lebih besar dari rt (0,417> 0,304), maka Ho
ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa pada taraf signifikansi 5% itu
memang terdapat korelasi positif yang signifikan antara variable X dan
variable Y. Selanjutnya, karena pada taraf signikansi 1 % rxy lebih besar
dari pada rt (0,417> 0,393), maka pada taraf signifikansi 1 % Ha diterima
dan Ho ditolak. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1% juga terdapat
korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y.
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan yang
diberikan variable X terhadap variable Y maka harus diketahui terlebih
KD
= r2 x 100 %
= 0,4172 x 100 %
= 0,173889 x 100 % = 17,39 %
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kontribusi atau
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan: bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan antara sarapan dengan konsentrasi belajar
siswa di kelas VIII SMP Negeri 20 Bekasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini,maka penulis mengajukan saran sebagai
berikut:
1. Bagi guru hendaknya memperhatikan perilaku belajar sisiwa di kelas
dengan seksama, agar siswa yang konsentrasi dalam belajar dan yang tidak
konsentrasi dapat diketahui. Sehingga dapat diambil cara bagaimana
memusatkan perhatian siswa tersebut terhadap materi yang disampaikan.
Serta selalu menganjurkan siswa untuk selalu mengkonsumsi sarapan
terlebih dahulu sebelum beraktivitas.
2. Bagi orang tua hendaknya memperhatikan sarapan yang dikonsumsi oleh
anak, yaitu memberikan anak makanan yang sehat dan seimbang, dan
membiasakan anak untuk selalu mengkonsumsi sarapan, agar keadaan
tubuh anak menjadi fit saat beraktivitas di pagi hari. Tubuh dan otak anak
dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.
3. Bagi siswa hendaknya mengkonsumsi sarapan yang sehat dan seimbang
sebelum beraktivitas di pagi hari. Sehingga dengan mengkonsumsi
makanan tersebut, konsentrasi belajar dapat lebih ditingkatkan tanpa harus
memikirkan perut kosong.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2005, Cet. V.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002, Cet. XII.
Cronbach, Lee J., Educational Psychology, New York: Harcount Brace, 1963,
Cet. II.
Dalyono, M., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. II.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Yang Perlu Disampaikan Pada Keluarga Agar
Biasa Makan Pagi,dari www.google.com, 05 Desember 2007.
Dod, Akrabkan Ortu-Anak Lewat Sarapan, dalam Warta Kota, Jakarta, 15 Juni
2008.
Dod, Sarapan Itu Penting, dalam Warta Kota, Jakarta, t.t.
D. Wilson, Eva, dkk., Principles of Nutrition, New York: John Wiley & Sons,
Inc., 1967, Second Edition.
Echol, John M., Hasan Shadily, Kamus Indonesia Inggris, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 1997, Cet. III.
Gie, The Liang, Cara Belajar yang Efisien, Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 1977, Cet. VI.
Imran, Ali, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. dunia Pustaka Jays, 1996,
Cet. I.
Lil Imami Abi Husain Muslim Ibnu Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairy, Shahih
Muslim, (Riyadh: Daaru As-Salam, 1998), Cet. I.
Maddox, Harry, How to Study, London: Pan Books, 1963.
Mansor, Aminuddin, Sarapan Pagi Penting Kepada Pelajar dan Remaja, dari
www.google.com, 05 Desember 2007.
Mastuhu, Makanan Indonesia dalam Pandangan Islam, Jakarta: Kantor Menteri
Negara Urusan Pangan RI, t.t.
Kurang
Gizi
dari
Ramli, Amir Tengku, Pumping Talent Memahami Diri, Memompa Bakat, Depok:
Kawan Pustaka, 2005, Cet. II.
Republika Online, Kalau Mau Sehat, Jangan Tinggalkan Kebiasaan Sarapan,
dari www.google.com, 14 Januari 2008.
Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN
Fakultas Tarbiyah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet I.
Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan),
Jakarata: PT. Renika Cipta, 1990, Cet. III.
Suralaga, Fadilah, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2005, Cet I.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakrata: PT. Raja Grafindo Persada,
2005, Cet. XIII.
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001, Cet. III.
_____, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosda Karya,
2004, Cet.X.
Thabrany, Hasbullah, Rahasia Sukses Belajar Bagaimana Memilih dan Belajar di
Perguruan Tinggi Amerika, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995,
Cet.II.
Wasdji, Sarwono, SpPd-KEMD, dkk., Cara Mudah Mengatur Makanan Seharihari Seimbang dan Sesuai Kebutuhan Gizi, Jakarta: Balai Pustaka FKUI,
2004.
Wojowasito, S., Kamus Umum Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris,
Bandung: Pengarang, 1982, Cet. VI.