Sobel Test PDF
Sobel Test PDF
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Chi, Yeh, dan Chiou (2009) yaitu menguji hubungan antara perceived
value konsumen, brand trust, brand affect, dan brand loyalty. Metode yang digunakan untuk
menganalisis data yang telah dikumpulkan dari para responden adalah metode perhitungan
statistik. Model analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis yaitu penelitian yang
mencoba menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, melihat perbedaan-perbedaan tertentu
dalam beberapa kelompok, atau interdependensi dari dua faktor atau lebih dalam suatu
situasi. Dengan menggunakan analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui
hubungan customer perceived value, brand trust, brand affect, dan brand loyalty.
Brand Trust
Brand Loyalty
Brand Affect
3.1.Gambar Kerangka Pemikiran
3.3 Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian
yang merupakan suatu konsep yang mempunyai variasi nilai (Hermawan 2002:32) yang
dapat diidentifikasikan melalui kerangka pemikiran yang telah ditentukan.
diukur
dengan menggunakan Skala Likert dari 1-5, mulai dari sangat tidak setuju (skala 1), tidak
setuju (skala 2), netral (skala 3), setuju (skala 4) dan sangat setuju (skala 5) digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang.
3.4 Hipotesis
Penilaian konsumen terhadap suatu merek adalah dengan cara membandingkan antara
manfaat yang diperoleh oleh konsumen dengan pengorbanan yang dikeluarkan oleh
konsumen untuk memperoleh sebuah produk atau jasa. Konsumen juga membandingkan
produk yang diterima dengan manfaat, kualitas, harga yang diterima oleh konsumen. Jika
konsumen memiliki penilaian yang baik maka kepercayaan akan terbentuk. bentuk
kepercayaan konsumen terhadap suatu merek pada sebagaian besar terjadi apabila merek
produk tersebut mampu memenuhi self concept, needs, dan value. Perceived value memiliki
pengaruh positif dan signifikan
H2: Persepsi nilai konsumen akan secara positif mempengaruhi afeksi merek
Customer value berkaitan dengan konsekuensi yang dapat berupa keuntungan atau
pengorbanan, konsumsi atau penggunaan menurut Woodruff dan Gardial (1996).
Konsekuensi merupakan dampak yang dirasakan individu atau suatu kelompok sebagai
akibat dari adanya konsumsi barang/jasa. Chang dan Wildt (1994) menyatakan bahwa nilai
dapat memfasilitasi loyalitas. Parasuraman dan Grewal (2000) mengusulkan bahwa persepsi
pelanggan yang positif maka akan berpengaruh positif terhadap loyalty.
H3: Persepsi nilai konsumen akan secara positif mempengaruhi loyalitas
merek
Merek memiliki respon yang potensial untuk menciptakan pengaruh dan kepercayaan
dari konsumen. Bagi perusahaan, kepercayaan konsumen terhadap suatu merek merupakan
sebuah target yang penting untuk dicapai. Kelangsungan hidup baik perusahaan atau produk
hasil dari perusahaan tersebut sangat bergantung pada kepercayaan konsumen. (Szymanski
dan Henard:2001;Zeithaml 2000). Konsumen yang memiliki kepercayaan terhadap suatu
merek tertentu akan dapat menjadi konsumen yang setia, konsumen yang setia terhadap suatu
merek tertentu akan berdampak terhadap tingkat keuntungan pada perusahaan. Chaudhuri
dan Holbrook 2001 mengidentifikasikan bahwa ketika pelanggan meningkatkan percaya diri
terhadap merek, maka preferensi merek terhadap produk akan meningkat, dan frekuensi
pembelian akan meningkat, hal ini dapat disimpulkan bahwa brand trust secara positif
berkaitan dengan brand loyalty.
Karena itu maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H4: Kepercayaan merek secara positif akan mempengaruhi loyalitas
konsumen
Merek yang memiliki pengaruh terhadap konsumen memiliki peranan dalam
menentukan market share yang lebih besar bagi perusahaan, konsumen yang loyal terhadap
suatu merek akan membayar lebih terhadap sebuah merek karena mereka berpikir bahwa
terdapat nilai lebih yang bisa diambil dari merek tersebut yang tidak dapat diberikan oleh
merek lainnya. Keuntungan ini didapat dari tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi
terhadap kehandalan dari sebuah merek atau merupakan pengaruh dari tingkat kesukaan
konsumen saat konsumen menggunakan merek tersebut. Menurut Basu (2001) merek yang
mempunyai pengaruh terhadap konsumen membuat konsumen memiliki ketergantungan
terhadap merek tertentu secara otomatis akan berdampak terhadap kesetiaan pelanggan pada
produk perusahaan.
Gundlach (2004) menegaskan bahwa brand loyalty berhubungan dengan pengaruh
positif. Hal positif diharapkan akan muncul pada hubungan antara brand affect dan brand
loyalty dalam hubungan antara individu. Chaudhuri dan Holbrook (2002) menyatakan
bahwa pengaruh yang erat pada merek dengan konsumennya tergantung pada hal positif
yang dihasilkan oleh merek tersebut. Semakin konsumen memiliki keterkaitan secara
emosional terhadap sebuah merek maka akan menimbulkan ikatan bagi konsumen untuk
melakukan pembelian melalui dampak dari brand affect.
Semakin kuat pengaruh brand affect pada suatu proses pemilihan merek, maka
semakin mampu menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian (Bachara et al 2001).
Pengaruh respon positif sangat berhubungan dengan kesetiaan pembelian konsumen
terhadap merek, sehingga didapat hipotesis sebagai berikut :
Karena hal itu maka hipotesis dari penelitian ini adalah :
H5 : pengaruh brand secara positif akan mempengaruhi loyalitas konsumen
Singh dan Sirdeshmukh (2000) menganggap bahwa kepercayaan adalah mediator penting
antara perilaku sebelum dan setelah pembelian dan dapat mendorong loyalitas pelanggan
jangka
panjang
dan
menghubungkan
antara
penjual
dan
pembeli.
Mereka
mengidentifikasikan bahwa pelanggan akan memberikan bisnis evaluasi yang positif setelah
membeli dan akan timbul brand trust dan brand loyalty.
H6 : kepercayaan merek sebagai factor mediasi persepsi nilai konsumen dan
loyalitas konsumen
Penilaian hubungan antara konsumen dan brand loyalty, harus mempertimbangkan faktorfaktor brand affect dalam loyalitas merek. Ketika pelanggan positif mempengaruhi suatu
produk, loyalitas mereka akan meningkat (Dick dan Basu 1994). Jika merek membuat
konsumen senang, dan puas maka konsumen akan mempromosikan loyalitas mereka.
H7: Afeksi merk sebagai faktor mediasi persepsi nilai konsumen dan
Loyalitas konsumen
2. Pengujian Reliabilitas
Kriteria pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat koefisien Cronbachs Alpha
yang bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran diulangi dua kali
atau lebih. Menurut Sekaran (2003: 312), koefisien Cronbachs Alpha yang cukup
diterima (acceptable/reliable) adalah yang bernilai lebih besar dari 0,6.
Untuk mengetahui pengaruh variable mediator yaitu brand trust dan brand affect
dengan menggunakan Sobel Test.
Menurut Baron & Kenny (1986) suatu variable disebut variable intervening jika
variable tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variable independent dan
variable dependent. Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur
yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan Uji Sobel (Sobel Test).
Uji Sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung
variable independent (X) kepada variable dependent (Y) melalui variable intervening
(M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan
jalur X M (a) dengan jalur M Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c c1), dimana c
adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c1 adalah koefisien
pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standar error koefisien a dan b ditulis
dengan Sa dan Sb, besarnya standar error tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung
dengan rumus berikut ini :
Sab = b2Sa2 + a2Sb2 + Sa2Sb2
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung maka menghitung nilai t dari
koefisien ab dengan rumus sebagai berikut :
t = ab
Sab
Nilai t hitung dibandingkan dengan t table dan jika t hitung lebih besar dari nilai t
table maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi.
-
Untuk mengetahui pengambilan keputusan uji hipotesa, maka dilakukan dengan cara
membandingkan p-value dan alpha (0,05), dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika p-value < alpha (0,05), maka Ho ditolak
Jika p-value > alpha (0,05), maka Ho diterima.
1. Customer
Perceived
value
Definisi
Dimensi
Pertanyaan
a.
b.
c.
b. Monetary
Price
Produk mudah
didapatkan
Tidak
memerlukan
energi
yang
banyak dalam
membeli
produk ini
Memerlukan
waktu
yang
relative singkat
dala
menemukan
produk Ponds
1.Harga
produk
ponds sesuai dengan
kualitasnya
2.dibandingkan
Skala
Likert
(1-5)
2. Brand
trust
Willingness of
the
average
consumer to rely
on the ability of
the brand to
perform
its
stated function
(Morgan
dan
Hunt 2002)
3. Brand
affect
Brand affect is
trateted as a
global
evaluative
concept (Aaker
dan keller 2002)
4. Brand
loyalty
Loyalty is a a. Attitudinal
deeply
held
loyalty
commitment to
rebuy
a
preffered
1. Produk Ponds
adalah produk
yang
dapat
dipercaya
2. Produk Ponds
dapat
dihandalkan
3. Produk Ponds
aman
untuk
digunakan
1. Saya
merasa
lebih
baik
ketika
saya
menggunakan
produk Ponds.
2. Menggunakan
produk Ponds
membuat saya
senang
3. Saya
merasa
nyaman
menggunakan
produk Ponds
1. Saya memiliki
komitmen
terhadap
produk Ponds
2. Saya akan tetap
product/service
consistently in
the
future,
despite
situational
influences and
marketing
efforts having
the potential to
cause switching
behavior (oliver
1999)
b. Purchase loyalty
3.
4.
5.
6.
membeli
produk ponds
walaupun ada
perubahan
harga
Saya
akan
merekomendasi
kan
produk
Ponds kepada
teman
atau
kerabat.
Saya akan tetap
memakai
Ponds bila ada
produk
perawatan kulit
yang lain.
Saya
akan
melakukan
pembelian
Ponds secara
berulang
Produk Ponds
menjadi pilihan
pertama saya.