Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FARMAKOLOGI

Faktor AntiHemofilik (Faktor VIII) dan (CYOPRACIPITATED


ANTIHEMOPHILIC FACTOR )

Disusun Oleh :
Dewi Kurniasih

(04121004040)

Ghina tanzila

(04121004041)

Helsi Nadia Riani

(04121004043)

Afif R Thabrani

(04121004044)

Yeza Safitri

(04121004045)

Priskilla R

(04121004046)

Ishlah Amanda

(04121004047)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2015

Faktor AntiHemofilik (Faktor VIII) dan (CYOPRACIPITATED ANTIHEMOPHILIC


FACTOR )
A. Faktor antihemofilik Cryopresipitat dan Faktor VIII
Konsentrat faktor VIII komersial, berbeda dari kriopresipitat dari satu donor tunggal,
yakni mengandung sejumlah faktor antihemofilik terstandarisasi. Preparat ini, mempunyai
harga yang jauh lebih mahal daripada faktor antihemofilik kriopresipitat dan memiliki resiko
lebih tinggi untuk mentransmisikan penyakit virus sebab ia di ambil dari kumpulan plasma
yang didapatkan dari sejumlah besar donor. Nyatanya, hepatitis adalah efek samping tersering
dari produk yang diambil dari kumpulan plasma, yang menggambarkan banyaknya sumber
fibrinogen donor yang terdapat didalamnya. Anemia hemolitik dapat terjadi ketika
kriopresipitat faktor anti hemofilik diberikan kepada individu dengan antigen eritrosit grup A,
B atau AB. Pasien-pasien ini harus di tangani dengan pemberian kriopresipitat dari tipe
spesifik atau donor golongan darah O yang mengandung antibodi yang sedikit.1
Cryopresipitated antihemophilic factor (AHF) merupakan bagian plasma yang dingin
dan tidak larut yang diproses dari plasma beku segar. Kriopresipitat adalah residu gelatinosa
yang diperoleh dengan membekukan dan mencairkan secara lambat plasma yang baru
diambil. Kriopresipitat mengandung 80 sampai 100 IU faktor VIII, vWF, dan sekitar 250 mg
fibrinogen (minimum 150 mg) dalam volume 10 sampai 15 mL/unit. Kriopresipitat
bermanfaat untuk mengobati perdarahan ringan sampai sedang pada pasien dengan penyakit
von willebrand. Plasma beku segar dan kriopresipitat merupakan satu-satunya produk tranfusi
yang mengandung fibriinogen. Kriopresitat juga merupakan sumber terbaik untuk vWF, yang
tidak terdapat di banyak konsentrat faktor VIII komersial. Kriopresitat juga bermanfaat dalam
manejemen keadaan hipofibrinogenemia dan pada koagulasi intravaskular diseminata dengan
konsumsu fibrinogen. Kecenderungan yang sekarang meningkat adalah pemakaian
kriopresipitat untuk menyediakan fibrinogen, yang kemudian dapat diaktifkan menjadi fibrin
oleh trombin topikal di tempat perdarahan.1

B. Indikasi dan Kontraindikasi2,3


Indikasi
mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia A
penderita yang darahnya mengandung inhibitor faktor VIII
pasien dengan penyakit von willebrand
Kontraindikasi
Kehamilan
hipersensitivitas
C. Dosis1
Suatu perdarahan yang tidak memberat yang masuk ke dalam sendi harus diobati
dengan penggantian faktor VIII dan faktor IX secukupnya untuk mempertahankan kadarnya
paling tidak 30-50% dari kadar normalnya selama 24 jam. Dosis (parenteral : dalam vial)
awal untuk faktor VIII adalah 50 unit / kg berat badan untuk mencapai aktivitas faktor VIII
sebesar 100% dari nilai dasar sebesar 1%, dengan anggapan bahwa hemoglobinnya normal.
Tiap unit faktor VIII per kilogram berat badan meningkatkan aktifitasnya di dalam plasma
sebesar 2%. Penggantian perlu diberikan tiap 12 jam.9
Kadar faktor hemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV biasanya untuk
mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia. Biasanya hemostatik dicapai dengan dosis
tunggal 15-20 unit/kg BB. Untuk perdarahan ringan pada otot dan jaringan lunak, diberikan
dosis tunggal 10 unit/kgBB. Pada penderita hemofilia sebelum operasi diperlukan kadar anti

hemofilik sekurang-kurangnya 50% dari normal, dan pasca bedah diperlukan kadar 20-25 %
dari normal untuk 7-10 hari.10
Kriopresipitat adalah fraksi protein plasma yang diperoleh dari darah utuh. Unti
tunggal kriopresipitat mengandung 300 mg fibrinogen.9
D. Sediaan Obat4
No.
1.

NamaGenerik& Latin
Anti Hemophilic Factor VIII

NamaDagang
Koate HP

Sediaan
300 IU, 520 IU,

Pabrik
Bayer

2.

Serbukfaktor VIII

Koate HP

540 IU/vial
Vial 280 UI;

DipaPharmalab

290 UI; 300 UI

Kriopresipitat, yang dibuat melalui proses pengendapan dari plasma beku (mulai
tahun 1965) merupakan pengobatan pertama yang benar-benar efektif untuk
hemophilia A. Konsentrat beku-kering yang dibuat dari plasma manusia yang cukup
mengandung tingkat faktor VIII dan IX mulai tersedia pada akhir tahun 60-an dan
awal tahun-70an. Penemuan ini memungkinkan pasien untuk dapat melakukan

perawatan di rumah dan menggunakannya ketika diperlukan.5


Desmopressin (DDAVP) (untuk hemofilia A ringan)
Obat ini adalah hormon sintetis yang mendorong tubuh untuk menghasilkan lebih

banyak faktor VIII sendiri. Desmopressin ini tidak cocok untuk pasien dengan hemofilia
B dan mereka dengan hemofilia A berat. Pada pasien dengan bentuk ringan dari hemofilia
A, terapi penggantian faktor VIII mungkin diperlukan, terutama untuk pendarahan yang
parah, atau setelah terjadi luka serius atau operasi besar.6

Faktor anti hemoflik(faktor VIII) dancryoprecipitated anti Hemophilic Factor


Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada

penderita hemofilia A ( defisienxifaktor VIII) yang sifatnya herediter dan pada penderita
yang darahnya mengandung inhibitor factor VII.6

E. Penggunaan Klinis

Kriopresipitat sangat berguna dalam pengobatan hemofilia A karena ia mengandung


konsentrasi tinggi faktor VIII (80 hingga 120 unit) dalam volume yang hanya sekitar 10 mL.
Sekitar 10% hingga 15% dari pasien dengan hemofilia A memiliki penghambat
immunoglobulin yang menginaktivasikan faktor antihemofilik yang di infuskan kepadanya.
Pemeriksaan terhadap adanya inhibitor ini direkomendasikan sebelum infus kriopresipitat
dilakukan terhadap pasien hemofilia, terutama sebelum dilakukan operasi. Pasien dengan
hemofilia A dengan kadar faktor VIII > 5% dari normal biasanya tidak mengalami
pengalaman perdarahan spontan. Hemostasis efektif selama dan setelah pembedahan mayor,
biasanya memerlukan kadar faktor VIII sebanyak 40% dari kadar normal selama 7 hingga
10 hari.1
Kriopresipitat di rekomendasikan untuk profilaksis pada pasien perioperatif atau
peripartum yang tidak mengalami perdarahan apabila terdapat defisiensi fibrinogen atau
penyakit von willebrands yang tidak responsif terhadap desmopressin. Kriopresipitat
direkomendasikan untuk mengobati pasien perdarahan dengan penyakit von Willebrands dan
untuk mengoreksi perdarahan pada pasien yang diberikan transfusi masif dengan kadar
konsentrasi fibrinogen < 80-100 mg/dL. Kebanyakan kasus hipofibrinogenemia dihubungkan
dengan kodnsisi yang menyebabkan konsumsi koagulopati membutuhkan pengobatan dengan
komponen darah lainnya juga. Kriopresipitat adalah satu-satunya komponen darah yang
diiterima

dari

komponen

darah

yang

mengandung

fibrinogen

dalam

bentuuk

terkonsentrasikan.
F. Efek Samping1
Cryoprecipitated antihemolitik factor mengandung fibrinogen dan protein plasma lain
dalam jumlah yang lebih banyak dari sediaan konsentrat faktor VIII, sehingga kemungkinan
terjadi reaksi hipersensitivitas lebih besar pula. Efek samping lain yang dapat timbul pada
penggunaan

kedua

jenis

sediaan

ini

hiperfibrinogenemia, menggigil dan demam.

G. Mekanisme Kerja

adalah

hepatis

virus,

anemi

hemolitik,

Gambar 1: Mekanisme hemostatik yang menghubungkan antara fase vaskular, platelet, dan koagulasi. 7

Faktor anti hemofilik (faktor VIII) dan cryoprecipitated anti Hemophilic Factor:
kofaktor ini akan menggantikan faktor pembekuan yang hilang adalah bekerja sama dengan
faktor IX untuk mengaktifkan faktor X sehingga sistem koagulasi dapat berjalan dengan
baik.8
Cryoprecipitate mengandung fibrinogen dan protein plasma lain dalam jumlah yng
lebih banyak dari sediaaan konsentrat faktor VIII, sehingga dapat mengembalikan kondisi
sistem koagulasi seperti semula, tetapi memiliki kemungkinan untuk terjadinya reaksi
hipersensitivitas lebih besar pula.
Daftar Pustaka

1. Ilmu kesehatan anak Nelson. Vol 2/editor, Richard E. Behrman, Robert M. Kliegman,
Ann M. Arvin; editor edisi bahasa indonesia: A. Samik Wahab-Ed.15. jakarta : EGC.
1999.
2. Ronald a sacher, Richard A Mcpershon. Tinjauan klinis pemeriksaan laboratorium
edisi 11. Jakarta:egc 2004.
3. Pedoman obat untuk perawat edisi 4 judith hopfer deglin, april hazard, vallerand
4.
5.
6.
7.

Jakarta:egc 2004.
www.smflpk1112.com. Diakses tanggal 29 November 2014.
www.info-kes.com. Pengobatan-hemofilia. Diakses tanggal 29 November 2014.
www.fhenylisty.com. Farmakologi.html. Diakses tanggal 29 November 2014.
Craig CR, Stitzel RE. Modern Pharmacology with Clinical Applications Fifth Edition.

Little, Brown & Company. 1997.


8. www.Drugs.com. Diakses tanggal 29 November 2014.
9. Katzung, Bertram G. Ed.10. 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : EGC.
10. Ganiswara, Sulustya G. Ed. 2001. Farmakologi dan terapi. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai