HEMOFILIA
OLEH:
SHESY SYA’HAYA
WIVAN H
P E RC E P TO R :
D R . J U S P E N I K A R T I K A , S P. P D
Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah akibat defisiensi salah
satu protein yang sangat diperlukan dalam proses pembekuan darah
Hemofilia
Di dunia, insidensi hemofilia A berkisar antara 1 kasus/5000 laki-laki, dan diperkirakan 1/3
di antaranya tidak mempunyai riwayat keluarga dengan hemofilia. Hemofilia B berkisar
antara 1 kasus/25.000 laki-laki, merupakan ¼ dari seluruh kasus hemofilia.
Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau suku bangsa. Hemofilia paling banyak
diderita hanya pada pria. Wanita akan benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya adalah
seorang hemofilia dan ibunya adalah pembawa sifat (carrier).
Mengutip Ketua Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI), prediksi jumlah penderita
hemofilia di Indonesia sudah menembus 20 ribu orang. Angka kejadian hemofilia di negara-negara
berkembang memiliki rasio 1:10.000 (data tahun 2012).
Etiologi
Hemofilia diturunkan melalui kromosom X secara resesif. Karena itu, hemofilia
umumnya diderita oleh anak laki-laki. Karena defeknya terdapat pada kromosom X,
maka biasanya perempuan hanya merupakan pembawa sifat (carrier), sedangkan laki-
laki sebagai penderita.
Hemofilia diturunkan
oleh ibu sebagai
pembawa sifat yang
mempnyai 1
kromosom X normal
dan 1 kromosom X
hemofilia.
Jika ayah
menderita
hemofilia tetapi
sang ibu tidak
punnya gen itu,
maka anak laki-laki
mereka tidak akan
menderita
hemofilia, tetapi
anak perempuan
akan memiliki gen
itu.
Wanita akan benar-benar
mengalami hemofilia jika
ayahnya adalah seorang
hemofilia dan ibunya
adalah pembawa sifat
(carrier).
-C
Compress atau tekan dan ikat, sehingga bagian tubuh yang mengalami perdarahan tidak dapat bergerak (immobilisasi). Gunakan
perban elastis namun perlu di ingat, jangan tekan & ikat terlalu keras.
-E
Elevation atau letakkan bagian tubuh tersebut dalam posisi lebih tinggi dari posisi dada dan letakkan diatas benda yang lembut
seperti bantal.
Kemudian, dalam dua jam, diberikan pengobatan komprehensif dengan memberikan
faktor pembekuan yang kurang atau terapi pengganti (faktor VIII atau IX).21
Transfusi konsentrat faktor VIII dengan dosis BB dalam kg x target faktor yang
diinginkan dalam IU / dl x 0.5. Waktu paruh konsentrat faktor VIII adalah 8 – 12 jam. 1
vial mengandung konsentrat faktor VIII sebanyak 250-3000 IU.
Transfusi faktor IX dengan dosis BB dalam Kg x target faktor yang diinginkan dalam
IU/dl. Waktu paruh konsentrat faktor IX adalah 18-24 jam. 1 vial mengandung
konsentrat 250-2000 IU.
Perdarahan akan berhenti bila pemberian faktor VIII atau faktor IX mencapai kadar
yang dibutuhkan.
HEMOFILIA A
Transfusi faktor VIII : preparat berupa fresh pooled plasma, fresh frozen plasma, cryoprecipitate
atau AHF (antihemophlic factor) concentrate.
Transfusi darah atau plasma segar jika efek preparatAHF kurang memuaskan
Kortikosteroid
Pencegahan perdarahan: pasien hemofilia klasik seharusnya selalu mendapat AHF sebagai
profilaksis. Dosis AHF 20 unit/kg bb/tiap 48 jam akan mempertahankan kadar faktor VIII diatas
1% sehingga perdarahan spontan terhindarkan.
HEMOFILIA B
Transfusi preparat PPSB (mengandung protrombin/F.II, proconvertin/F.VIII, Stuartfaktor/F.X dan
antihemofilia B/F.IX)
Dosis : patokan dosis untuk faktor VIII(hemofilia A) dapat digunakan untuk hemofilia B
(defisiensi faktor IX).
Tambunan KL, Widjanarko A. Kelainan hemostasis bawaan. Dalam : Ssoeparman dkk (eds). Ilmu Penyakit
Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI. Jakarta, 1990 : 452-9.
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Buku Ajar Hematologi-Onkologi. Jakarta:Badan Penerbit IDAI; 2012. h.174-
177.
dr. Arie Yulianto. 2010. Kenali Hemofilia Sejak Dini!. Available from: URL:
http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2010/03/kenali-hemofilia-sejak-dini. Accessed: 23 Maret 2016.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata. M, Setiati S, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. h.1307-1312
NIH. 2013. What is Hemophilia?. National Institue of Health, U.S Department of Health and Human Services.
Diakses tanggal 21 oktober 2019
Elzinga HS. Hemophilia. In : Christopher T. Coughlin (ed). Hematology. 2002. Http://www.Hemophilia.Html.
Building a family of support. Available from: http://www.pusdatin.kemkes.go.id/pdf.php?id=15042000001.
Diakses tanggal 21 oktober 2019
Schulman, sam. 2012. Mild Hemophilia: Revised Edition. World Federation of Hemophilia.