PROMOSI KESEHATAN DI
PUSKESMAS
2008
Departemen Kesehatan RI
2008
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
perkenan-Nya Modul Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan
di Puskesmas dapat diselesaikan.
Modul pelatihan ini berisikan tentang uraian materi dari kegiatan
Promosi Kesehatan dalam memandu kegiatan belajar mengajar
pada saat pelatihan. Kami mengaharapkan bahwa modul ini
dapat dipergunakan sebagai bahan acuan PelatihanTenaga
Promosi Kesehatan di Puskesmas.
Penyusunan Modul ini terlaksana berkat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih dan juga kepada
semua anggota tim penyusun yang telah banyak berperan serta.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
modul ini. Oleh karena itu segala masukan dari berbagai pihak
sangat diharapkan guna penyempurnaan.
Jakarta, Oktober 2008
Ketua Penyelenggara
Kepala Sub Bidang Diklat Teknis Kesehatan
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................i
Ucapan Terima Kasih ....................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................ iii
ii
Materi Dasar 1
DASAR-DASAR PROMOSI
KESEHATAN
b. Steuart :
Pendidikan kesehatan adalah komponen dari program-program
kesehatan dan kedokteran yang memuat usaha-usaha
direncanakan untuk mengubah perilaku individu, kelompok
maupun masyarakat luas (apa yang dirasakan, dipikirkan, dan
dikerjakan) dengan tujuan menolong mereka untuk dapat
mencapai tujuan pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan.
Penekanannya bahwa pendidikan kesehatan merupakan
komponen program-program kesehatan, terencana, mudah
dilaksanakan, mudah mengukur hasilnya, dan perbaikan
peningkatan program pendidikan yang akan datang.
c.
L. Green :
Pendidikan kesehatan adalah setiap kombinasi pengalaman
belajar yang merangsang penyesuaian secara sukarela dari
perilaku yang sesuai dengan kesehatan.
Penekanannya berdasar sukarela dan kesadaran dalam
penysuaian perilaku untuk memajukan kesehatan melalui
berbagai kombinasi pengalaman belajar.
d. Wood :
Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang
menguntungkan mempengaruhi pengetahuan, kebiasaan, dan
sikap yang berhubungan dengan kesehatan individu,
masyarakat, dan bangsa.
Penekanannya adalah bahwa pengalaman-pengalaman yang
menguntungkan didalam kesehatan dipergunakan untuk
mempengaruhi orang lain dalam rangka mencapai tujuan
kesehatan.
e. UU No. 9 tahun 1960 :
Pendidikan kesehatan sama dengan penyuluhan kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah statu proses perubahan,
pertumbuhan, dan perkembangan diri manusia menuju kepada
keselarasan dan keserasian serta keseimbangan jasmani,
rohani/mental dan sosial dari manusia terhadap lingkungannya,
sehingga mampu bertanggungjawab untuk mengatasi masalahmasalah kesehatannya sendiri serta masyarakat lingkungannya.
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI
f.
c.
3. Ruang Lingkup.
Promosi kesehatan telah berubah dan menjadi bagian Era baru
kesehatan masyarakat . Era ini dengan puncak penyelenggaraan
konferensi Alma Alta, istilah promosi kesehatan dikukuhkan dan
juga untuk pertama kali secara nyata bahwa kondisi fundamental
dan sumberdaya untuk sehat adalah : perdamaian, perumahan,
pangan, pendapatan, ekosistem yang stabil, kelestarian
sumberdaya, keadilan sosial, dan kesetaraan. Hal ini disebut juga
prasyarat dasar (basic prerequisites) untuk kesehatan.
Pada era ini, model kesehatan yang baru yaitu sosial model of
health, mulai diterima, meninggalkan medical model pada model
sosial, masalah kesehatan dilihat lebih pada penyebabnya, bukan
semata-mata denagn mengobati penyakit merupakan akibat dari
masalah kesehatan. Dengan diterimanya promosi kesehatan
sebagai upaya utama kesehatan
a. Ottawa ( 1986 ).
Pada tahun 1986 di Ottawa, Canada dilangsungkan Konferensi
International pertama, menghasilkan, Deklarasi Ottawa
(Ottawa Charter) yang merumuskan 5 (lima) pilar utama
atau 5 (lima) ruang lingkup promosi kesehatan, yaitu :
1) Build Healthy Public Policy (membangun kebijakan public
yang berwawasan kesehatan). Setiap pembuat kebijakan
publk harus memeprhatikan dampak kesehatan dari setiap
keputusan yang dibuatnya. Demikian juga harus dibangun
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI
Jakarta ( 1997 )
Salah satu tonggak promosi kesehatan adalah Deklarasi
Jakarta (1997) yang lahir dari Konferensi International
Promosi Kesehatan ke-4. Deklarasi ini merumuskan :
1) Promosi kesehatan adalah investasi utama yang
memberikan dampak pada determinan kesehatan, dan
memberikan manfaat kesehatan terbesar pada masyarakat.
2) Promosi kesehatan mmeberikan hasil positif yang berbeda
dibandingkan upaya lain dalam meningkatkan kesetaraan
bagi masyarakat dalam kesehatan. Lima prinsip Deklarasi
Ottawa merupakan kunci strategi untuk sukses.
3) Promosi kesehatan perlu disosialisasikan dan harus menjadi
tangungjawab lintas sektor.
Deklarasi Jakarta merumuskan prioritas promosi kesehatan
abad 21 :
Meningkatkan tanggungjawab sosial dalam kesehatan,
meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan,
konsolidasi dan perluasan kemitraan untuk kesehatan,
meningkatkan kemampuan masyarakat dan pemberdayaan
individu serta menjamin tersedianya infrastruktur promosi
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI
merupakan
komponen
10
11
12
Referensi
1. School of Public Health and Tropical Medicine James Cook
University 2002 : Introduction to Health Education and Health
Promotion.
2. WHO, 1986, : The Ottawa Charter for Health Promotion.
3. Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI, 1998: Dari Alma Ata ke
Deklarasi Jakarta.
4. Green and Kreuter, 1992:
5. Bangkok Charter, Agustus 2005.
6. Vancouver Charter 2007.
13
Materi Dasar 2
JABFUNG PKM/ PROMOSI
KESEHATAN
JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT
14
15
16
17
18
Materi Inti 1
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
Sasaran Promkes
Sasaran promosi kesehatan menurut tatanan adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Sasaran promosi kesehatan menurut tatanan
Tatanan
PHBS
Sasaran
Primer
Rumah
tangga
Ibu
Anggota
keluarga
Sasaran sekunder
-
Kader
PKK
Tokoh
masyarakat
Tokoh agama
LSM
Sasaran Tersier
-
Kader
PKK
Tokoh
masyarakat
Tokoh
agama
LSM
Program
prioritas
- KIA
- Gizi
- Kesehat
an
lingkung
an
- Gaya
19
hidup
- JPKM
Institusi
pendidikan
Seluruh
siswa
dan
mahasis
wa
Guru, dosen
Karyawan
OSIS
BP3
Pengelola kantin
Kepala
sekolah,
dekan
Pengelola
sekplah
Pemilik
sekolah
- Gizi
- JPKM
Tempat
kerja
Seluruh
karyawa
n
Pengurus/serika
t pekerja
Pengelola
Pemilik
perusahaan
- Kesehat
an
lingkung
an
- Gaya
hidup
Tempat
umum
Pengunj
ung
Penggun
a jasa
Karyawan
pengelola
kepala
daerah
- Kesehat
an
lingkung
an
- Gaya
hidup
20
21
22
4) Tindakan/Pelaksanaan
Setelah 3 (tiga) langkah terdahulu dilakukan dengan
seksama sampailah tindakan pelaksanaan dengan tepat,
seksama dan cermat
Tindakan/pelaksanaan mengacu pada rencana yang telah
disusun berdasarkan hasil analisis, persiapan strategi yang
telah dituangkan dalam plan of action yang dipersiapkan
bersama mitra, sudah terlibat mulai saat analisis.
Beberapa tindakan dalam pelaksanaan Advokasi:
a) Melaksanakan rencana Advokasi
(plan of Action).
b) Mengumpulkan pesan mitra
c) Menyajikan pesan yang tepat
d) Menempati jadwal
e) Mengembangkan jaringan komunikasi dengan mitra
Kegiatan yang bemuansa advokasi dapat berupa:
seminar sehari, orientasi, lobby, kampanye, sarasehan
dan bentuk kegiatan lain yang sesuai. Waktu dapat
dipilih dengan tepat sesuai pesan yang akan
disampaikan misalnya Hari Kesehatan Sedunia, 7 April.
Hari Kesehatan Nasional 12 Nopember, Hari Sadar
pangan Gizi dan hari-hari lain yang tepat, atau
disesuaikan dengan kebutuhan mitra dan masyarakat
setempat. Kegiatan harus berkesinambungan karena
itu diperlukan jaringan komunikasi dengan mitra untuk
saling memJeri informasi tentang pelaksanaan di
lingkungan masing-masing
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengukur pencapaian tujuan
(proses dan output) melalui pengecekan dokumentasi
tentang kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilaksanakan,
materi KIE yang telah diterbitkan dan disebarluaskan serta
produk-produk kebijakan yang diterbitkan
6) Kesinambungan Proses
Melaksanakan proses komunikasi secara terus-menerus
dengan memanfaatkan hasil evaluasi
23
Penyajian Ilmiah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
24
8.
25
9)
10)
11)
12)
13)
Pertunjukan Tradisional
Diskusi Meja Bundar (Round Table Discussion)
Pertemuan berkala di desa
Kunjungan Lapangan
Studi Banding
Gerakan masyarakat
Strategi gerakan masyarakat adalah cara untuk menumbuhkan
dan mengembangkan norma yang membuat masyarakat
mampu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Strategi ini tepatnya ditujukan pada sasaran primer agar
berperan serta secara aktif dalam PHBS. Yang dimaksud
sasaran primer adalah masyarakat yang terkena masalah baik
di kota maupun di desa. Contohnya di tatanan rumahtangga
adalah para ibu, di tatanan instituti pendidikan adalah muridmurid, di sarana pelayanan adalah petugas kesehatan.
Pelaksanaan Strategi Gerakan Masyarakat yang diharapkan
adalah sebagai berikut :
1) Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya dalam
peningkatan kemampuan masyarakat guna mengangkat
harkat hidup, martabat dan derajat kesehatannya
2) Peningkatan
keberdayaan
berarti
meningkatkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat agar dapat
26
27
28
Lembar Kasus
Kabupaten A terdiri dari 8 kecamatan dan 80 desa, setiap musim
kemarau, 5 hari kecamatan 8 selalu kekurangan air. Sehingga terjadi
kasus diare yang melanda hampir seluruh desa (55%) sumber air
adalah sungai, sumur gali. Belum semua keluarga punya jamban,
sumur dan kebiasaan macasyarakat mandi, cuci masih di sungai.
Pekerjaan penduduk petani, pedagang dan buruh tani Tolong disusun
langkah-Iangkah strategi promosi kesehatan
29
Pengertian
Kemitraan (building lingkages) adalah kerjasama antara berbagai
institusi dan/atau perorangan, yang bekerja atas dasar prinsipprinsip :
a.
Kesetaraan (equity)
Tidak ada sedikitpun perasaan dari institusi pemerakarsa
pembentukan kemitraan, bahwa institusinya sedikit lebih
penting dan dengan demikian lebih tinggi levelnya daripada
institusi yang diajak bermitra.
b.
Keterbukaan (transparancy)
Tidak ada hal-hal yang disembunyikan atau dirahasiakan
mengenai segala sesuatu yang menyangkut sumber daya dan
kegiatan yang di-mitrakan dengan segala resiko yang
mungkin bakal diterima oleh pihak yang diajak bermitra.
c.
d.
e.
30
f.
g.
2.
Manfaat Kemitraan
Melalui kemitraan antar lintas program, lintas sektor, lintas profesi,
lintas lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun swasta
serta masyarakat ini diharapkan :
3.
a.
b.
c.
31
Program
Kemitraan
Institusi
swasta,Orga
nisasi
profesi
Institusi
kemasyarakat
an,pelanggan,
LSM
pelanggan
1. Wadah koordinasi
Wadah koordinasi berbentuk organisasi, yang di dalamnya
memungkinkan terjadinya interaksi yang intensif antar berbagai
pihak yang bermitra, sesuai dengan peran, tugas dan fungsi serta
kompetensinya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan
kemitraan. Bentuk organisasi ini biasanya bersifat sementara,
sesuai dengan kebutuhan program yang dimitrakan.
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI
32
2. Mekasnisme kerja
Suatu keharusan dalam proses koordinasi, yaitu adanya mekanisme
kerja yang mengatur pelaksanan tugas dan fungsi masing-masing
pihak yang ber-mitra, agar bisa tercapai tujuan yang dimitrakan
secara efektif dan efi-sien dan produktif.
3. Uraian kerja masing-masing komponen
Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing pihak
yang bermitra, diperlukan uraian kerja yang jelas, sehingga setiap
mitra kerja dapat memberikan kontribusinya yang tepat pada waktu
dan kondisi yang diperlukan.
33
Materi Inti 2
PERENCANAAN DAN EVALUASI
Data Umum.
1)
2)
b)
c)
34
b.
d)
dari
pemerintah,
e)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
35
36
37
b.
c.
d.
e.
f.
38
g.
h.
i.
j.
k.
39
l.
o.
Kerjakan Latihan 1 .
Menganalisis Data
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 1 di hal 74
40
41
Pencapaian
Kesenjangan
Untuk mengisi tabel tersebut, dapat diambil dari Format 11, Cakupan
Program Pelayanan Kesehatan No. A Upaya Kesehatan Wajib.
Target diisi berdasarkan hasil penentuan target Puskesmas.
Pencapaian diisi dari kolom jumlah pencapaian, yang merupakan
rekapitulasi pencapaian diseluruh kelurahan/ desa. Kesenjangan antara
pencapaian dan target, merupakan masalah.
Kemungkinan
teridentifikasi beberapa masalah.
Kerjakan Latihan 3.
Menentukan Identifikasi Masalah
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 3 di hal 75
2.
42
Masalah
2
Masalah
3
Masalah
4
Total
Cara menggunakan/ mengisi matriks :
a. Tentukan nilai untuk setiap kriteria, misalnya ditetapkan 1-5
b. Tingkatkan urgensi (U) : masalah yang sangat mendesak untuk
segera ditanggulangi, mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
c. Tingkat keseriusan (S) : Masalah yang perlu penanganan serius
dan apabila tidak diatasi akan semakin memprihatinkan/ akibat
semakin buruk, mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
d. Tingkat perkembangan (G) : Masalah yang apabila tidak
ditanggulangi akan semakin meluas, mendapatkan nilai yang
lebih tinggi.
e. Hasil penilaian (Total) : Nilai U x S x G.
f. Buat urutan prioritas berdasarkan urutan Nilai Total dari yang
terbesar sampai terkecil.
Kerjakan Latihan 4.
Menentukan Urutan Prioritas Masalah
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 4 di hal 75-76
43
3.
Merumuskan masalah
Perumusan masalah mencakup , Apa masalahnya, Siapa yang
terkena masalah, Besarnya masalah, Dimana terjadinya dan
Bilamana masalah itu terjadi (4W, 1H), What, Who, When, Where,
dan How Much.
Contoh Rumusan Masalah
Masih tingginya angka kematian balita akibat diare yaitu sebesar
20% di desa A, wilayah Puskesmas X, pada tahun 2006.
Kerjakan Latihan 5.
Merumuskan Masalah
Petunjuk latihan pada Lembar kerja 5 di hal 76
4.
44
Lingkungan
Material
Alat
Metode
Manusia
45
POHON MASALAH
ANALISIS SEBAB AKIBAT
KEGIATAN : ..
AKIBAT
Masalah
utama
Catatan :
Untuk mengidentifikasi penyebab masalah, baik menggunakan
diagram Ishikawa maupun pohon masalah, kemungkinan penyebab
masalah dapat ditelusuri dari :
a. Input (sumber daya) : manusia/ tenaga, jenis dan jumlah obat/
sarana/ fasilitas, prosedur kerja, dana dan lain-lain
b. Proses (pelaksanaan kegiatan) : frekuensi, penggunaan
metode/ prosedur, kepatuhan terhadap standar pelayanan,
supervisi/ pembinaan dll.
c. Lingkungan : kebijakan, political will dll
46
5.
No
Prioritas
Masalah
Penyebab
masalah
Alternatif
pemecahan
masalah
Pemecahan
masalah
terpilih
Ket
1
2
3
4
dst
Cara pengisian tabel, sebagai berikut :
a. Prioritas masalah : ditulis sesuai dengan hasil urutan prioritas
masalah
b. Penyebab masalah : ditulis berdasarkan hasil mencari akar
penyebab masalah
c. Alternatif pemecahan masalah : diperoleh berdasarkan hasil
brainstorming anggota tim, tentang alternatif pemecahan
masalah yang diusulkan, ada beberapa alternatif.
d. Pemecahan masalah terpilih: dapat di peroleh melalui hasil
kesepakatan anggota tim atau menggunakan matriks USG,
metode MCUA dan lain-lain.
Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas
47
Pengusulan Rencana
Usulan Kegiatan (RUK)
Pengusulan rencana usulan kegiatan meliputi upaya kesehatan wajib,
upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang yang
meliputi:
1. Kegiatan tahunan yang akan datang yang meliputi kegiatan rutin,
sarana/prasarana, operasional, dan program hasil analisa masalah.
2. Kebutuhan sumberdaya berdasarkan ketersediaan yang ada pada
tahun sekarang.
3. Rekapitulasi rencana usulan kegiatan dan sumberdaya yang
dibutuhkan kedalam format RUK Puskesmas.
RUK disusun dalam bentuk matriks, dengan memperhatikan berbagai
kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun
daerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data
dan informasi yang tersedia di Puskesmas.
1. RUK Upaya Kesehatan Wajib.
a) Menyusun rencana usulan kegiatan upaya kesehatan wajib
kedalam matriks.
b) Mengajukan rencana usulan kegiatan upaya kesehatan wajib.
48
49
Upaya
Kesehat
an
Keg
Tuju
an
Sasaran
Tar
get
Kebutuhan
Sumber Dana
Da
na
1
2
3
4
5
6
Alat
Indika
tor
Keber
ha
silan
Sumber
Pembia
yaan
T
e
n
a
g
a
Prom
Kes
Kes
Lingk
KIA &
KB
Gizi
Masy
P2M
Pengoba
tan
Catatan :
Kegiatan diisi dengan kegiatan dari paket program yang diusulkan
dalam upaya mencapai tujuan program
Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan program
Sasaran adalah jumlah populasi atau area diwilayah kerja yang
akan dicakup kegiatan
Target adalah jumlah bagian dari sasaran/ area yang akan
diberikan pelayanan oleh Puskesmas dihitung berdasarkan faktor
koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya dan target pasar
serta pencapaian tahun lalu
Besar biaya mengacu pada peraturan daerah yang ada
Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta,
masyarakat atau pendapatan fungsional Puskesmas.
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI
50
51
No
Upaya
Kesehatan
Keg
Tu
ju
an
S
a
s
a
r
a
n
T
Kebutuhan Sumber
a
Dana
r Dana
Alat Tena
g
ga
e
t
Indikator
Keberha
silan
Sumber
Pembia
yaan
2
3
4
5
6
Pada dasarnya pengisian matriks sama dengan pengisian
matriks R.U.K. Upaya Kesehatan Wajib.
c) Mengajukan RUK kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan.
RUK upaya kesehatan pengembangan diajukan kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota bersama sama dengan RUK upaya
kesehatan wajib. RUK ini dapat juga diusulkan kepada pihak
pihak non pemerintah.
Puskesmas dapat melibatkan potensi yang ada diwilayahnya
untuk ikut serta dalam pembiayaan tersebut. Penggalangan
dana dapat dilakukan kepada masyarakat, perusahaan, swasta,
atau LSM melalui advokasi dan sosialisasi rencana kegiatan
yang telah disusun dengan didukung oleh data yang telah
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI
52
Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
53
Upaya
Kesehatan
Promkes
Keslingk
KIA/KB
Perb. Gizi
P3M
Pengobatan
Keg
Sasar
an
T
a
r
g
e
t
V
o
l
K
e
g
Rincian
Pelaks.
Lok
asi
Pela
ks.
Tena
ga
Pelak
sana
Jad
wal
Biaya
Catatan :
No 7 dan seterusnya diisi dengan jenis upaya kesehatan
pengembangan yang diusulkan
54
PROSES
PERSIAPAN
Pengumpulan data
Penyusunan
RPK
Penyusunan RUK
DATA KHUSUS
Penilaian kinerja
Puskesmas
55
56
57
58
59
Menentukan
posisi/prestasi
pada saat ini
Menentukan apa
yang harus
dilakukan
Dapat dikatakan bahwa suatu rencana adalah pemyataan tentang apa
yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Dengan
demikian perencanaan adalah penentuan apa yang ingin dicapai,
kapan akan dicapai, dan bagaimana posisi yang ingin dicapai.
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI
60
61
Mengenal masyarakat
Program yang akan direncanakan adalah untuk
masyarakat. Karena itu sudah jelas bahwa siapapun
62
63
64
Mengenal wilayah
Program akan dapat dilaksanakan dengan baik, jika
perencana program mengetahui dengan jelas situasi
medan atau situasi lapangan yang dihadapi. Yang
perlu diketahui sehubungan dengan mengenal wilayah
ini antara lain adalah:
a) Lokasinya, yaitu apakah:
- terpencil, tidak berbatasan dengan desa
kecamatan lain
- apakah daerah tersebut daerah pegunungan,
daerah pantai atau daerah datar yang bukan
pantai atau pegunungan
- apakah terjangkau oleh transportasi umum,
dan sebagainya
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan
65
b) Sifatnya, yaitu :
- kapan musim hujan, kemarau panjang dan
sebagainya
- daerah kering atau cukup air
- daerah banjir, pasang surut atau daerah
rawan gempa dan sebagainya
- daerah perbatasan, dan lain-lain
b. Menentukan prioritas
Prioritas dalam penyuluhan kesehatan harus sejalan
dengan prioritas masalah yang ditentukan oleh program
yang ditunjang. Penyuluhan kesehatan hendaknya tidak
menentukan prioritas sendiri, karena hal ini akan
menyebabkan program berjalan sendiri-sendiri.
Penentuan
prioritas
dapat
berdasarkan
bebagai
pertimbangan, antara lain :
- berdasarkan magnitude masalah tersebut, hingga
diperlukan prioritas penanggulangannya
- berdasarkan pertimbangan politis, yaitu menyangkut
nama baik negara, dan sebagainya
- berdasarkan sumberdaya yang ada.
Langkah-Iangkah menentukan prioritas masalah yaitu
sebagai berikut :
a. Menetapkan parameter
Ada beberapa parameter yang perlu ditetapkan atas kesepakatan
kelompok :
1. Menentukan besamya masalah (prevalensi)
Besamya masalah adalah banyak anggota masyarakat yang
kena masalah tersebut. Jika semakin banyak anggota
masyarakat yang merasakan masalah tersebut, maka harus
diprioritaskan .
Kelompok harus menentukan faktor-faktor apa saja yang
dapat digunakan untuk menentukan masalah ditentukan
oleh:
Persentase penduduk yang terkena efek langsung
masalah tersebut
Jumlah rata-rata biaya yang dikeluarkan perorangan per
bulan oleh karena masalah tersebut.
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI
66
2.
3.
4.
67
b.
68
PARAMETER
A
1
2
3
4
5
c.
MASALAH
C
69
Tujuan
Jangka
Pendek
Promosi
Kesehata
n
Kelompok
sasaran
Panjang
Menengah
- Penget
ahuan
- Sikap
- Ketera
mpilan
- Dsb
PHBS
Status
kesehatan
70
71
f.
g.
h.
72
MANFAAT PERENCANAAN
Manfaat Perencanaan
Perencanaan yang baik akan memberikan manfaat sebagai
berikut :
a. Mengurangi risiko ketidakpastian
Dalam organisasi yang semakin kompleks dan berbeda dalam
lingkungan yang selalu berubah, seorang perencana memerlukan
cara-cara yang lebih baik, untuk melakukan tugasnya.
Perencanaan tidak dapat lagi bersikap sebagai "pemadam
kebakaran" karena semakin beragamnya persoalan yang dihadapi.
Yang diharapkan sekarang adalah "mencegah terjadinya
kebakaran".
Melalui cara-cara yang lebih rasional dan berdasar, seorang
perencana dapat mengurangi risiko ketidakpastian yang dihadapi
dalam pekerjaannya. Dengan perencanaan yang baik pula seorang
perencana dapat mencoha untuk mempengaruhi apa yang akan
terjadi dikemudian hari.
b. Memusatkan perhatian pada khalayak sasaran
Perencana yang baik memungkinkan perencana dapat
menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara lebih efisien.
Perencana dapat menangani beberapa kegiatan secara simultan
dan memberikan perhatian yang cukup pada masing-masing
kegiatan.
c.
73
d. Fleksibilitas
Rencana yang memiliki fleksibilitas memungkinkan diadakannya
perubahan-perubahan didalam rencana tanpa mengganggu
perencanaan itu sendiri atau mempengaruhi hasil akhimya. Dalam
pelaksanaan rencana mungkin saja diperlukan perubahanperubahan karena tuntutan situasi.
e. Melihat kemungkinan adaptasi
Sebelum menyusun suatu rencana sebaiknya seorang perencana
meninjau apakah rencana yang serupa pemah dilakukan. Jika
rencana yang serupa sudah pemah dilakukan sebelumnya maka
perencana mungkin hanya perlu mengadakan penyesuaianpenyesuaian terhadap rencana yang terdahulu
f.
Memperhatikan kendala-kendala
Dalam menyusun rencana seorang perencana harus melihat
kendala-kendala yang ada, baik yang datang dari luar maupun dari
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI
74
c.
75
76
EV ALUASI
Menjawab
pertanyaanpertanyanan berikut :
- Apa yang terjadi sebagai hasil
intervensi?
- Perubahan perilaku apa yang
terjadi?
- Seberapa banyak dari target
sasaran berperilaku seperti
yang dianjurkan?
- Dampak kesehatan apa yang
terjadi pada target sasaran?
Tujuan :
- Untuk menunjukkan dampak
dari
pada
komunikasi
kesehatan
- Untuk menentukan tingkat
adopsi perilakunya.
- Untuk menentukan dampak
program
terhadap
status
kesehatan
77
intervensi
Data
dikumpulkan
secara
berkala, dan seringkali jarak
waktunya sudah ditetapkan
atau bila saja kesempatan
memungkinkan
Monitoring biasanya dilakukan
oleh
orang
yang
juga
melaksanakan
kegiatan
komunikasinya
memungkinkan
untuk
mengadakan perbandingan,
misalnya:
Sebelum
strategi
komunikasi
mulai
diterapkan untuk dipakai
sebagai
data
dasar
(baseline)
Sesudah waktu
yang
lebih lama (biasanya
lebih dari setahun atau
dua
tahun)
untuk
mengadakan
perbandingan
sesudah
intervensi
(post
intervention comparison)
Pengumpulan
data
direncanakan
sedemikian
rupa, hingga memungkinkan
cukup waktu untuk bisa
terjadinya
dampak
dari
intervensiyang diadkan
Evaluasi (seringkali berbentuk
riset)
paling
sering
dilaksanakan
oleh
orang
dalam
organisasi
yang
bersangkutan, yang tidak
secara
langsung
terlibat
dalam kegiatan komunikasi
yang akan dievaluasi
Data
dianalisis
dan
dimanfaatkan di tingkat pusat
sesudah program intervensi
selesai.
78
TAHAP-TAHAP MONITORING
Ada 4 tahapan monitoring yang perlu diketahui, seperti. dalam tabel
berikut ini:
APA
TIPE
KAPAN
MENGAPA/TINDAKAN
KITA
Memperbaiki kekeliruan
dalam implementasi.
Memperbaiki rencana
1. Logistik
(produk
media dan
materi
komunikasi;
produk/sup
ply)
Input
Segera sesudah
implementasi
dimulai
2. Hasil antara
Output
Berkesinambung
an
Memberikan
reinforcement
(dukungan)
terhadap
perilaku yang ditetapkan
3. Perilaku
yang
diharapkan
Output
Berkala pada
saat informasi
dibutuhkan
4. Perbaikan
kesehatan
(puskesmas
,status
kesehatan)
Output
Berkala pada
saat informasi
dibutuhkan
79
80
MANFAAT MONITORING
Monitoring akan sangat berguna dalam tiga
hal berikut :
a. Manajemen
Monitoring perlu dilaksanakan pada awal tahap implementasi
program. Pimpinan program perlu mengetahui secara lengkap dan
cepat masalahmasalah yang terjadi sehingga perubahanperubahan dapat dilakukan secepat mungkin. Begitu program
dilancarkan, maka monitoring akan memberikan informasi tentang
proses dan cakupan program kepada pimpinan program, serta
memberikan pula umpan balik apakah program sudah memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan. Pimpinan program yang
mengabaikan monitoring, kemungkinan besar program yang
dilaksanakannya tidak akan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
b. Evaluasi .
Monitoring yang tepat dan baik memungkinkan kita mentafsirkan
hasil akhir evaluasi secara akurat. Seringkali efektifitas suatu
program sangat menurun karena intervensi yang tepat tidak
dilaksanakan, atau dapat juga karena intervensi yang tepat itu
dalam pelaksanaannya tidak diarahkan pada target sasaran yang
tepat, atau bisa juga karena kedua-duanya. Bila suatu program
dimonitoring secara baik, maka hal-hal diatas tadi bisa diketahui
pada tahap awal, dan ini akan sangat penting untuk memahami
hasil akhir suatu evaluasi program tersebut. Selain itu, monitor
memberikan juga informasi yang penting untuk diffusi dan
perluasan program. Ciri penting suatu program yang bisa diperluas
ke tempat lain adalah kalau program itu dapat dijabarkan secara
operasional dan jelas.
c. Citra
Monitoring memungkinkan para penyandang dana melihat nilai
suatu program. Monitoring yang dilakukan dengan sangat hati-hati
memberikan kesan kepada para penyandang dana bahwa
pimpinan prog am sangat peduli terhadap sumber dana yang
biasanya sangat terbatas
81
PELAKSANAAN MONITORING
Dalam program komunikasi kesehatan, monitoring biasanya mencakup
pengamatan tentang:
a. Input (masukan)
Input yang dimonitor mencakup :.
1) Apakah ada materi komunikasi yang diproduksi
2) Distribusi media cetak
3) Siaran lewat media massa
4) Jangkauan target sasaran
5) Distribusi peralatan komunikasi
6) Kegiatan komunikasi
7) Pelatihan
b. Output (Iuaran)
Kalau kita sudah yakin bahwa input sudah berjalan sesuai rencana,
maka kita bisa memulai memonitor output dari intervensi yang
dilakukan. Output sering juga disebut hasil antara. Pertanyaanpertanyaan pokok untuk monitoring hasil antara lain :
1) Apakah target sasaran menerima atau terpapar dengan pesan
dan bahan-bahan penyuluhan yang didistribusikan?
2) Apakah
target
sasaran
memanfaatkan
bahan-bahan
penyuluhan yang dibagikan?
3) Apakah target sasaran merasakan bahwa ia belajar sesuatu
dari bahan penyuluhantersebut?
4) Bagaimana reaksi sasaran?
c.
Outcome (dampak)
Outcome merupakan hasil intervensi. Dalam komunikasi, yang
diharapkan muncul sebagai hasil komunikasi ialah terjadinya
perubahan perilaku menjadi perilaku yang diharapkan.
Pertanyaan yang biasa diajukan dalam monitoring outcome ini
antara lain ialah "apakah target sasaran mempraktekkan dengan
benar perilaku yang disarankan dalam bahan penyuluhan yang
disediakan/diterima? Kalau ya, yang mana? Kenapa bukan yang
lainnya?
82
83
84
Evaluasi summatif
ialah suatu evaluasi yang memberikan pemyataan efektifitas suatu
program selama kurun waktu tertentu. Ini memungkinkan
pengambil keputusan merencanakan dan mengalokasikan sumber
daya
85
Efektifitas
Pengukuran seberapa besar program mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, apakah program
berhasiL?
g. Efisiensi
Pengukuran cost dari sumber daya yang terpakai untuk mencapai
tujuan program. Dengan kata lain, berapa cost untuk mencapai
tujuan? Ini bisa dinyatakan dengan banyak cara, misalnya bisa
dengan perbandingan antara input dan output atau cost per unit.
h. Analisa cost efektif
Penentuan hubungan antara hasil yang dilihat dengan cost
program, dinyatakan sebagai cost per unit dari dampak yang
dicapai.
i.
Intervensi
Kombinasi elemen-elemen program yang dirancang untuk
mencapai perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan,
perilaku atau status kesehatan pada individu-individu yang
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI
86
dan
j.
Validitas intemal
Seberapa besar pengaruh yang terlihat disebabkan oleh intervensi
yang dilakukan.
k.
Validitas external
Seberapa banyak penqaruh yang terlihat, yang disebabkan oleh
intervensi yang diadakan, dapat digeneralisir terhadap populasi
dan situasi serta kondisi yang serupa.
TIPE-TIPE EVALUASI
Ada dua pendekatan pokok dalam
evaluasi program:
a. Formative evaluation
Formative evaluation ini membantu pengembangan program
diwaktu program tersebut masih dalam tahap perencanaan, untuk
digunakan sebagai dasar mengembangkan program.
Maksud
mengadakan
evaluasi
formatif
adalah
untuk
memaksimalkan kemungkinan intervensi akan berhasil. Evaluasi
formatif ini dilaksanakan sebelum memulai kegiatan program dan
merupakan dasar untuk menentukan tujuan perilaku, menentukan
intervensi, dan juga evaluasi. Ia memberikan informasi yang
sangat
berharga
untuk
mengembangkan
strategi
dan
menyempumakan rencana pelaksanaan program. Sesudah pesan,
materi dan strateginya direncanakan, maka semua itu harus
diujicoba untuk menjamin efektifitasnya.
Evaluasi formatif mencakup :
- penjajagan kebutuhan target sasaran
- penjajagan mengenai pengetahuan, keterampilan, sikap,
kepercayaan, dan perilaku target sasaran.
Bentuk evaluasi formatif dapat bermacam-macam, misalnya :
- analisa data epidemiologis
- tinjauan kepustakaan
- analisa data demografis dan psikografis
- diskusi kelompok terarah, pertemuan, survey untuk
menentukan isi pokok, kesempatan dan hambatan yang ada
Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan
87
Jadi evaluasi formatif ini penting sekali dan tidak selalu mahal.
Banyak informasi yang diperlukan mungkin dapat dari Dinas
Kesehatan, Dinas Pendidikan dan lain-lain instansi pemerintah.
Mungkin juga dari perpustakan setempat, provider (sektor) lain,
atau dapat juga dari pihak swasta. Sesudah rencana disusun
berdasarkan data dari evaluasi formatif, maka diadakan dulu uji
coba sebelum masuk ke tahap pelaksanaan.
Uji coba (prestesting) membantu menghaluskan intervensi antara
lain dengan cara :
- menguji tentang pemahaman target sasaran
- menentukan titik-titik kelemahan dan kekuatan intervensi
- mengamati kecocokan dengan sasaran
- mengamati apakah ada hal-hal yang peka atau bertentangan
dengan target sasaran
b. Summative evaluation
Summative evaluation menilai program sesudah program tersebut
dijalankan.
Selain pendekatan evaluasi formatif dan evaluasi summative diatas,
ada empat tipe pokok evaluasi program, seperti digambarkan dalam
tabel berikut :
TIPE
EVALUASI
Evaluasi input
PERTANYAAN
POKOK
Apakah sumber daya
sudah dipersiapkan?
PHASE/WAKTUNYA
Evaluasi proses
Apakah
manajemen
/system dilaksanakan
sesuai standar?
Seluruh fase/bila
diperlukan
Evaluasi
komparatif:
Sebelum program
berjalan
88
Evaluasi hasil
(outcome
evaluation)
Bila
ada,
banyak?
berapa
Evaluasi
komparatif:
Evaluasi
dampak
Apakah
status
kesehatan
target
sasaran meningkat?
Bagaimana
efisiensi
program
komunikasinya?
mengajukan permintaan
dana lagi)atau pada akhir
program; pada saat-saat
perubahan program
89
LATIHAN
90
LEMBARAN KASUS
91
92
Materi Inti 3
DASAR-DASAR PERILAKU
KESEHATAN DI MASYARAKAT
Pengertian Perilaku
1. Terbentuknya perilaku individu
Perilaku secara mendasar berorientasi kepada tujuan, dengan kata
lain bahwa perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu
keinginan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun kita
seringkali heran mengapa saya melakukan sesuatu, alasan bagi
tindakan kita itu tidak selalu jelas dalam pikiran sadar kita (Hersey
& Blanchard, 1982).
Dari pandangan antropologis, perilaku individu digambarkan
sebagai resultan atau totalitas dari kebutuhan individu, usaha
individu untuk memenuhi kebutuhan itu dan pengetahuan budaya
pengetahuan masa lalu tentang cara memenuhi kebutuhan itu)
yang dimilikinya, yang kemudian dijadikan acuan untuk
menginterpretasikan sesuatu objek yang dihadapinya serta
menetapkan cara bertindak untuk mencapai tujuannya.
Ketiga komponen ini saling mempengaruhi satu sama lain,
disamping itu setiap komponen ini, secara keseluruhannya saling
93
Nilai, norma,
tradisi, sikap,
kepercayaan,
iptek dan sistem
sosial dll.
Pengetahuan
kebudayaan
Dipengaruhi
Perilaku
Kebutuhan yg.
ingin dipenuhi
EKOSISTEM
(Lingkungan Fisik dan Sosial, termasuk
individu-2 lain)
94
95
96
sadar
Menguntungkan kesehatan
tak sadar 1.
sadar
Merugikan
kesehatan
2.
3.
4
4.
Jenis
perilaku
yang
disadari,
menguntungkan
kesehatan.
Jenis
perilaku
yang
disadari,
merugikan
kesehatan.
Jenis perilaku yang tak
disadari,
menguntungkan
kesehatan.
Jenis perilaku yang tak
disadari,
merugikan
kesehatan.
97
98
Contoh:
Tahap2 Perubahan
Perilaku
1. Pengetahuan
(Knowledge)
2. Persetujuan
Perilaku Sasaran
Apakah sasaran
mengetahui,
perilaku
baru apa yang
perlu diikuti?
Apakah
sasaran
menyetujui
perilaku baru tsb?
Bila
tidak,
mengapa?
Apakah orang lain
melaksanakannya
juga?
Apakah
lingkungan
mendukung ?
Perilaku Provider
(komunikator)
Apakah komunikator
membuat informasi
itu :
Terjangkau
Jelas
Konsisten
Apakah komunkator
menciptakan rasa
percaya?
99
3. Niat (Intention)
4. Praktik
(Practice)
5. Advokasi
Apakah sasaran
melihat bahwa
itu bermanfaat
baginya?
Apakah sasaran
berniat untuk
menerima
perilaku yang
disarankan?
Apakah sasaran
mempraktekkan
apa yang
disarankan
Apakah sasaran
puas dan cukup
percaya
diri
untuk bicara?
Apakah komunikator
menginformasikan
keuntungankeuntungan dari
perilaku baru yang
dirasakan
Apakah komunikator
membantu
menciptakan rasa
percaya diri, shg
sasaran merasa
bebas untuk bicara ?
100
Disadari
Tidak disadari
Perilaku yang
merugikan
kesehatan
1. ...........
2. ...........
3. ...........
4. dst
Disadari
Tidak disadari
101
Materi Inti 4
KOMUNIKASI EFEKTIF
KOMUNIKASI EFEKTIF
Pengertian Komunikasi
Beberapa Pengertian Komunikasi
Seringkali kita mendengar kata "komunikasi" melalui percakapan
sehari-hari "komunikasi" sering pula dipakai dalam pengertian yang
berbeda. Dokter berbicara mengenai penyakit yang dapat
dikomunikasikan (Comunicable disease). Para insinyur berbicara
mengenai sistem komunikasi antar daerah, dan para industriawan
berbicara mengenai alat komunikasi. Untuk menyimak lebih lanjut
mengenai pengertian komunikasi di bawah ini akan dikemukakan
beberapa rumusan mengenai pengertian komunikasi:
a. Wilbur Schramm (1954) merumuskan bahwa arti komunikasi
adalah "getting the receiver and the sender "tuned" together for
particular massage (menyebabkan penerima dan pengirim
bersesuaian terhadap pesan tertentu.
b. Robins (1982) merumuskan komunikasi sebagai "perbuatan
penyampaian suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepada
orang lain.
c. Dr. Phil Astrid Susanto (1977) mengemukakan bahwa komunikasi
adalah "proses pengoperan lambang-Iambang yang mengandung
arti
d. Hovland (1948) merumuskan komunikasi sebagai "the process by
which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually
verbal simbols) to modify the behavior of other individuals
(communitees). Arti proses dimana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimuli (biasanya dalam bentuk lambang) untuk
Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas
102
103
104
105
Bagan I
Komunikasi sebagai sistem
SUMBER
PESAN
SALURAN/MEDIA
PENERIMA
Umpan Balik
Bagan 2
Dimensi yang mempengaruhi komponen dalam proses komunikasi
Sumber
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pesan
Tingkat
kesulitan
Seleksi
organisasi
Saluran/media
Intensitas
banyaknya
Penerima
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
106
107
108
109
110
111
Persiapan
Dalam tahap ini komunikator menentukan bahan yang
akan dijadikan pesan. Untuk itu ia harus mempersiapkan
bahan tersebut dengan mencari bahan-bahan tersebut dari
tulisan-tulisan yang ada di surat kabar, buku-buku, bahkan
kalau perlu ke perpustakaan. Selanjutnya hasil
pengumpulan bahan tersebut kita catat pokok-pokoknya,
sehingga fikiran kita mempunyai kerangka yang jelas
terhadap isi pesan yang ingin kita sajikan
112
2)
Penyusunan
Hasil pengumpulan bahan yang telah kita catat pokokpokoknya selanjutnya kita susun dalam suatu susunan
yang logik sesuai dengan tujuan kita. Dalam penyusunan
bahan-bahan ini maka perlu diingat mengenai subjek
penerima pesan dan situasi dalam menyusun bahan-bahan
tersebut, perlu pula diperhatikan gaya penyampaian yang
akan kita lakukan. Gaya ini penting karena akan dapat
pula merangsang serta membangkitkan perhatian subjek
penerima pesan.
3)
4)
Tulisan
Seandainya komunikator terpaksa menuliskan pesan itu ke
papan tulis, maka tulisan tersebut harus jelas sehingga
dapat dibaca semua subjek penerima pesan.
5)
Suara
Seperti halnya dengan tulisan, maka suara yang diucapkan
harus jelas dapat didengar oleh semua subjek penerima
pesan. Demikian pula kata-kata yang diucapkan
disampaikan jelas, juga mudah ditangkap maknanya.
113
Materi Inti 5
METODE DAN TEKNIK
PENYULUHAN/ PROMKES
114
115
116
c.
=
=
=
=
Salam
Ajak bicara.
Jelaskan
Ingatkan
a) Salam
- Ucapkan salam kepada yang punya rumah
- Bina suasana agar timbul keakraban seperti
tanyakan kesehatannya,
- putranya dan lain-lain, pembicaraan yang sifatnya
ringan-ringan dan dimengerti yang punya rumah.
- Jelaskan maksud kedatangan Anda, yaitu ingin
mengunjungi ibu/bapak/anak yang ada masalah
- Tunjukkan sikap bahwa Anda ingin membantu
meringankan/memecahkan masalah keluarga.
- Katakan bahwa masalah keluarga tersebut dapat
diatasi secara bersama.
b) Ajak Bicara
- Beri penjelasan hal-hal yang dapat dilakukan
keluarga untuk mengatasi masalahnya
- Gunakan alat peraga, agar penjelasan Anda dapat
dimengerti oleh keluarga
117
118
2.
119
3. Penyuluhan kelompok
Yang
dimaksud
dengan
penyuluhan
kelompok
adalah
penyampaian pesan melalui pertemuan kelompok, misalnya
kelompok tani, kelompok arisan, kelompok agama, kelompok PKK
dan sebagainya. Dalam penyuluhan kelompok ada yang secara
sengaja mengundang peserta misalnya pada pertemuan di desa,
arisan, dan penyuluhan WTS dilokalisasi. Namun ada pula yang
dilaksanakan dengan tidak mengundang peserta, misalnya ngobrol
di warung kopi, ngobrol di pos kamling, ngobrol sambil berjalan
bersama ke pasar, ngobrol sambil mencuci baju di sumur bersama,
dan sebagainya. Jumlah peserta 10 sampai 40 orang
4. Pengertian Diskusi Kelompok Terarah
Diskusi kelompok terarah adalah suatu proses komunikasi dua
arah antara pemandu dengan peserta DKT yang terdiri dari Kader
Keluarga (KK) dan antara sesama peserta DKT.
a. Tujuan & manfaat diskusi kelompok terarah
1) Meningkatkan pengetahuan, sikap dari keterampilan Kader
Keluarga (K2) agar berdaya mengenali dan mengatasi
masalah kesehatan di keluarganya
2) Mencari jalan ke luar untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga yang ada dalam Kartu Kesehatan Keluarga (K3)
baik yang dapat dilakukan oleh keluarga, masyarakat
maupun bantuan petugas.
3) Mendorong keluarga agar berani berbicara
4) Wahana untuk mengenali masalah dan pemecahannya
5) Upaya untuk pemberdayaan keluarga.
b. Diskusi kelompok terarah dalam pengumpulan data kwalitatif
Bertujuan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dari
peserta DKT tentang topik yang dibahas informasi yang
diperoleh akan digunakan untuk menyusun suatu kegiatan
komunikasi. pesertanya adalah masyarakat yang telah
ditetapkan.
c.
120
121
yang dihasilkan
b) Tidak langsung (sesudah DKT)
laporan pengamat dan pencatat
dengan
melihat
122
peserta
yang
123
d. Evaluasi
Hasil dari pengamatan dimanfaatkan sebagai bahan rapat Tim
PKMD dalam rangka mengevaluasi atau untuk menindak
lanjuti kegiatan DKT sekaligus persiapan DKT yang akan
datang.
e. Cara mengatasi peserta dominan
1) Tanggapi apa yang dikemukakan, kemudian pandangan
pemandu segera dialihkan ke peserta lain untuk
menanggapi pemyataan peserta lain.
2) Minta
tolong
kepada
peserta
dominan
untuk
mengambilkan minuman, diskusi terus dilanjutkan.
f.
124
11) Kalau anda menjadi pemandu pada DKT ini, apa saran saran anda ?
12) Adakah media yang digunakan ?
13) Kalau ada, apa medianya ?
14) Apa alasan memilih media tersebut ?
15) Kalau anda yang menjadi pemandu, media apa yang anda
gunakan ?
5. Penyuluhan Massa
Yang dimaksud dengan penyuluhan massa adalah penyampaian
pesan kepada banyak orang, yang jumlahnya tidak terhitung.
Batasan banyak dan sedikit amat sulit dltentukan, kapan dikatakan
banyak dan kapan dikatakan sedikit, karena pada zaman modern
ini jumlah yang banyakpun dapat diukur dengan peralatan yang
canggih. Untuk itu ada beberapa ciri yang dipakai untuk
menentukan penyuluhan massa. Pada penyuluhan massa biasanya
tidak terjadi tanya jawab (komunikasi satu arah), peserta yang
satu dengan yang lain tidak saling kenaI.
a. Ciri-ciri penyuluhan massa
1) Kegiatannya dilakukan secara cepat dan waktu-waktu
tertentu
2) Komunikasi dilakukan secara umum
3) Pesan disampaikan secara umum . ..
4) Media yang digunakan dapat media elektronik (Radio,
televisi, Video dan media cetak (surat kabar, majalah,
leaflet, booklet dan lain-lain), media tradisional (ketoprak,
ludruk, lenong, wayang dan lain-lain). Media luar ruang
(Baliho dan lain-lain)
5) Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat.
6) Jumlah sasaran besar dan luas, terdiri dari berbagai
lapisan masyarakat
b. Langkah-Iangkah penyuluhan massa
1) Persiapan (Pl)
a) Analisa masalah kesehatan dan gizi keluarga ditingkat
desa.
b) Tentukan masalah yang akan ditanggulangi
c) Rumuskan tujuan
125
d)
e)
f)
g)
h)
Tentukan sasaran
Menyiapkan materi/isi pesan
Menentukan metode
Menyiapkan media
Membuat rencana pelaksanaan (Waktu, tempat dana
pembicara)
i) Tokoh Masyarakat/Nara sumber (misalnya yang
berkhotbah di mesjid)
j) Menentukan jangka waktu penyuluhan massa
2) Pelaksanaan (P2)
a) Peluncuran/peresmian
oleh
tokoh
masyarakat
setempat yang disegani dan dihormati
b) Memilih tempat terbuka seperti balai desa, lapangan
bola dan lain-lain
c) Dibuat semeriah mungkin misalnya dengan melepas
balon-balon, memasang ambul-ambul, spanduk dan
lain-lain.
d) Dihadiri oleh seluruh kelompok masyarakat yang ada
di desa tersebut seperti kader keluarga, kader
posyandu, kelompok organisasi wanita, pemuda dan
agama serta Tim PKMD Desa.
3)
4)
Penilaian (P3)
Keberhasilan penyuluhan massa tidak berdiri sendiri,
karena ada kaitannya dengan pelaksanaan Diskusi
Kelompok Terarah (DKT) dan kunjungan rumah,
126
127
6. CURAH PENDAPAT
Penggunaannya
Apabila ingin memperoleh sejumlah pandangan/pendapat
terhadap suatu permasalahan
Langkahnya:
1) Rumuskan pertanyaan / permasalahan di lembaran
pertanyaan di papan tulis
2) Mengundang peserta untuk menyampaikan pendapatnya
3) Menggolong-golongkan pendapat-pendapat peserta
Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a) Memperoleh sejumlah pemikiran/pendapat
b) Pandangan lebih obyektif
2) Kelemahan
a) Kurang memperoleh pandangan/pemikiran yang bulat
b) Sulit menganalisis/menyimpulkan.
128
a. Penggunaannya
1) Apabila
materi
mengandung
permasalahan
yang
memerlukan beberapa altematif jawaban
2) Apabila ingin mengetahui persepsi, pandangan atau
pendapat peserta terhadap suatu permasalahan, teori,
kasus atau gejala tertentu.
b. Langkahnya
1) Rumuskan masalah, teori, kasus yang akan didiskusikan
2) Tentukan ketua, sekertaris, kelompok diskusi
3) Siapkan alat-alat yang diperlukan (papan tulis, kertas
dinding dan sejenisnya)
4) Melaksanakan diskusi dengan mendorong setiap peserta
untuk menyumbangkan pikirannya
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a) Lebih luas pemikiran dan altematif pemecahan
masalah
b) Keputusan yang dicapai lebih efektif
c) Hubungan kerjasama akan lebih terbina
2) Kelemahan
a) Sering didominasi oleh seseorang dalam kelompok
b) pembicaraan sering tidak terarah
129
8. PERAGAAN I DEMONSTRASI
a. Penggunaannya
1) Apabila ingin menunjukkan proses dalam membuat
sesuatu
2) Apabila ingin menunjukkan hasil sesuatu pekerjaan
b. Langkahnya
1) Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam
demonstrasi
2) Mempertunjukkan proses pembuatan sesuatu langkah
demi langkah
3) Apabila telah selesai, peserta diminta mengulangi proses
pembuatan sesuatu tersebut
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a) Memungkinkan peserta dapat mempraktekkan apa
yang didemonstrasikan oleh fasilitator
b) Tidak membosankan
2) Kelemahan
Terlalu mempolakan pikiran atau pandangan pesertanya
130
a. Penggunaannya
1) Apabila ingin memberikan sesuatu kemampuan tertentu
2) Apabila ingin mengetahui tingkat pengetahuan peserta
terhadap sesuatu pengetahuan dan ketrampilan tertentu
b. Langkahnya
1) Siapkan diskripsi tugas dan alat (kalau ada)
2) Melakukan petunjuk dengan jelas mengenai tugas yang
akan dilakukan oleh kelompok
3) Melakukan tugas tersebut baik secara perorangan maupun
peserta
4) Hasil pekerjaan/tugas secara perorangan/kelompok dapat
didiskusikan oleh peserta seluruhnya
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a) Peserta dapat mengekspresikan semua kemampuan
b) Adanya persaingan sehat antara peserta, ada
gambaran yang obyektif
2) Kelemahan
a) Apabila petunjuk pelaksanaan tugas kurang jelas, hasil
kerja peserta akan menyimpang dari tujuan
instruksional yang diharapkan
b) Membutuhkan waktu yang lama
131
a.
b.
c.
Penggunaannya
Apabila ingin mengetahui tingkat pemahaman peserta
terhadap suatu pengertian konsep dan sejenisnya
Langkahnya
1) Mempersiapkan pertanyaan
2) Mengajukan pertanyaan kepada peserta untuk
mengetahui tingkat pemahaman mereka
3) Mengulas dan memperjelas terhadap jawaban-jawaban
peserta
Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a. Mudah dilaksanakan
b. Menghemat waktu
2) Kelemahan
Memberi rasa khawatir/tidak aman bagi peserta orang
dewasa.
132
a. Penggunaannya
Apabila ingin mengaktualisasikan peran-peran tertentu dalam
kehidupan sehari-hari untuk memecahkan suatu permasalahan
b. Langkahnya
1) Merumuskan masalah dan peran-peran tertentu yang akan
dimainkan peran
2) Menunjukkan beberapa peserta untuk memainkan peran
tersebut
3) Meminta komentar terhadap para pengamat mengenai
pelaksanaan permainan peran
4) Merumuskan beberapa kesimpulan dari hasil permainan
peran itu
c. Kekuatan dan kelemahannya
2) Kekuatan
a) pelibatan secara aktif dalam penghayatan terhadap
permasalahan
b) Memberi pengalaman baru terhadap peserta dalam
memerankan suatu peran tertentu
3) Kelemahan
Peserta yang kurang memahami perannya, akan
mengakibatkan permainan peran itu membosankan.
133
a. Penggunaannya
Apabila ingin mengetahui pandangan/pendapat terhadap suatu
permasalahan beberapa disiplin ilmu atau ahli
b. Langkahnya
1) Merumuskan suatu permasalahan atau pokok bahasan
2) Mengundang para ahli yang mempunyai disiplin ilmu yang
berbeda untuk memberikan pandangan terhadap masalah
atau pokok bahasan tersebut
3) Melaksanakan diskusi panel tersebut
4) Menyimpulkan hasil panel diskusi
5) Untuk diskusi panel terbuka, peserta ada kesempatan
bertanya
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
Memperoleh pandangan yang lebih kava terhadap
permasalahan atau pokok bahasan tertentu
2) Kelemahan
a) Materi lebih banyak tergantung kepada para panelis
b) Peserta kurang aktif
134
13. CERAMAH
a. penggunaannya
Apabila ingin memberikan suatu informasi, misalnya kebijakan
peserta terlalu banyak pandangan
b. Langkahnya
1) Mempersiapan alat-alat yang digunakan dalam ceramah
(OHP, transparan, slide, dan sejenisnya)
2) Mempersiapkan materi secara sistematis
3) Melaksanakan ceramah dengan suara yang jelas, memberi
contoh dan humor
c. Kekuatan dan kelemahannya
1) Kekuatan
a) Mudah mengorganisasinya
b) Peserta tidak repot
c) Waktu dapat dibatasi
2) Kelemahan
a) Interaksi tidak ada
b) Penceramah sering tidak ahli
c) Ada kalanya membosankan
135
MEDIA
SKENARIO KUNJUNGAN RUMAH
Skenario I
Peran Bidan
Anda sebagai seorang bidan di desa mengunjungi keluarga Pak Arief.
Pak Arief menderita batuk berdahak lebih dari 3 minggu. Anaknya 3
orang. Rumah Pak Arief berlantai papan, jendela satu tidak pemah
dibuka, memasak memakai kayu bakar. Atap rumah dari daun rumbia
Peran Pak Arief
Anda menderita batuk berdahak lebih dari 3 minggu. Anak Anda 3
orang berumur 6 tahun, 4 tahun dan 1 tahun. Anda bekerja sebagai
buruh tani. Rumah berlantai papan, jendela tidak pemah dibuka, takut
masuk angin. Kalau memasak pakai kayu bakar sebab tidak usah beli.
Makan sehari 2x, dengan lauk seadanya. Anda orangnya tertutup
pendiam.
Skenario II
Peran petugas PKMD
Anda sebagai petugas PKMD mengunjungi rumah Pak Nasrul. Keluarga
Pak Nasrul punya masalah penyakit kulit yang diduga kusta. Pak
Nasrul sangat miskin, tidak mau ikut DKT karena alasannya tidak
punya baju. Anaknya banyak 5 (lima orang)
Peran Pak Nasrul
Anda sedang sakit kulit yang Saudara anggap sebagai penyakit yang
memalukan. Anda tidak mau bertemu dengan siapapun juga. Anda
menyuruh isteri Anda untuk menolak setiap tamu yang datang.
Peran Bu Nasrul
Anda seorang isteri yang patuh kepada suami. Anda menolak
kedatangan petugas yang datang kerumah Anda dengan alasan suami
Anda tidak ada. Anda tetap menolak kedatangan petugas tersebut
Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas
136
Skenario III
Peran TPM
Anda sebagai Tenaga penggerak Masyarakat (TPM), mengunjungi
rumah Pak Somad. Anak Pak Somad menderita diareImencret mencret dan muntah.
Peran Bu Somad
Bu Somad orangnya acuh tak acuh, mencret dianggap bukan penyakit
yang berbahaya. Karena Joni sering mencret. Joni buang air besar di
sembarang tempat, sehingga lalat banyak, sampah bertebaran
dimana-mana. Mandi dan minum mengambil air di sungai
137
Skenario IV
Peran Ibu PKK
Anda salah seorang PKMD Tingkat Desa mengunjungi keluarga Pak
Hersan. Bu Hersan sedang hamil 4 bulan, mukanya pucat. Sering
pusing, mata berkunang-kunang. Pada waktu DKT bulan lalu bu
Hersan tidak datang.
Peran Bu Hersan
Keluarga Pak Hersan orangnya ramah, Anda sedang hamil 4 bulan,
mukanya pucat. Anda kurang suka makan sayuran hijau daun ,
katanya takut anaknya seperti kambing yang suka makan daun. Anda
sering pusing, mata berkunang-kunang cepat lelah, lesuh. Nafsu
makan kurang
138
139
KASUS II
PEMANDU
- Anda adalah PLKB
- Penduduk asli
- Umur 30 tahun
- sudah bertugas sebagai PLKB di desa selama 7 tahun. Ini DKT
yang ke 3 dengan K2 yang sama sejak DKT pertama.
- Saat ini memandu DKT ke 3 yang terdiri dari 7 bapak dan 3 ibu
yang masing-masing punya anak antara 4-7.
- Dari hasil pemetaan diketahui bahwa masalah di desa itu
umumnya adalah belum ikut KB, balita BGM, ibu kurang
darah/anemia. Pendidikan K 2 antara SD kelas 4 dan Tamat SD
- Pekerjaan petani
- Tempat DKT di rumah ketua kelompok dasawisma.
SILAHKAN MELAKUKAN
- pengaturan duduk
- Pengarahan kepada :
Pendamping
Pencatat
pengamat
- Penyiapan dukungan alat-alat bantu yang sesuai dengan keadaan.
PESERTA DKT
- Terdiri dari 7 bapak dan 3 ibu yang belum ikut KB dengan alasan:
Takut
Banyak anak banyak rezeki
Tidak punya biaya.
- Bapak 1 anaknya 4 kurus-kurus
- Bapak 2 anaknya 5, belum KB, tidak punya biaya, anak kuruskurus, pendiam
- Bapak 4 anaknya 6, belum KB, isterinya sering pusing-pusing,
takut KB.
- Bapak 5 anaknya 7, Beranggapan banyak anak banyak rezeki,
ngotot bersikeras mempertahankan pendapatnya,
- Bapak 6 anaknya 7, anak dapat membantu orang tua, wajahnya
suntuk, pendiam
Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas
140
141
142
Materi Inti 6
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
143
Menentukan tujuan
perlu diingat tujuan harus spesifik, realistik, dapat diterapkan,
dapat diukur dan dibatasi waktu.
Identifikasi kelompok sasaran
dilakukan segmentasi berdasarkan demografi, geografi,
budaya, psikologis, atau karakteristik karakteristik lainnya yang
spesifik
Mengembangkan pesan-pesan
ditujukan sesuai dengan kebutuhan kepedulian, tingkat
pengetahuan serta tingkat kewaspadaan dari sasaran yang
dituju. Harus mengandung informasi yang akurat dan terfokus
pada pesan kunci. Jangan terlalu banyak pesan
Menetapkan media yang akan digunakan
apakah interpersonal atau media massa. Penggunaan media
sebaiknya bermacam-macam namun terkoordinasi dengan
baik. Juga harus diperhatikan jangka waktu dan dampak dari
penggunaan media tersebut.
penguatan interpersonal
mencari orang-orang atau kelompok yang secara langsung
atau tidak langsung dapat mempengaruhi orang tersebut,
seperti pemimpin masyarakat, para ahli, tokoh agama dan
lain-lain dalam mengambil keputusan atau perubahan perilaku
yang positif.
144
f
g
145
146
147
c
d
e
f
g
h
148
Materi Penunjang
RENCANA TINDAK LANJUT
149
Puskesmas
Nama
:
:
No
Masalah
Tujuan
Sasaran
Media
Metode
RPK
Jenis
kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
150
I.
PENDAHULUAN
Tugas
pokok
penyuluh
kesehatan
masyarakat
adalah
dalam
jabatan
fungsional
Penyuluh
Kesehatan
151
152
V.
FORMAT :
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
No
Puskesmas
: .
Nama
: .
I.
Pendahuluan
II.
Tujuan
III.
Proses kegiatan
IV.
Hasil Kegiatan
Sasaran
Hasil
Frekuensi
Waktu
dilaksanakan
1.
Advokasi
2.
Bina suasana
3.
Pemberdayaan
masyarakat
4.
Menggalang
kemitraan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
153