Anda di halaman 1dari 8

Makalah

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Nursing Management

Disusun oleh :
Devi Siska Ardianti

220110090048

Lusita Indrayani

220110090020

Rafika Tasya Nesia

220110090124

Nur Arofah Fujiani

220110090139

Elvia Fitriany

220110090091

Vidya Octavianty Saefullah

220110090133

Cek Syahdiyah

220110090086

Azkya Aryun

220110090079

Suci Amalia

220110090130

Agsti Pratiwi

220110090083

Pepi Pratiwi Rianty

220110090129

Kelompok Tutor 6
A 2009
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Jalan Raya Bandung-Sumedang km. 21 Jatinangor 2012

BAB I
PENDAHULUAN
I.

KONSEP BERUBAH
Perubahan terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat

dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada
pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan,
kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan
pada orang lain. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan danmanajemen.
Pemimpin secara konstan mencoba menggerakkkan dari satu titik ketitik lainnya untuk
memecahkan masalah. Maka secara konstan pemimpinmengembangkan strategi untuk
merubah orang lain dan memecahkan masalah.Keperawatan yang sedang berada pada proses
profesionalisasi terus berusaha membuatatau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap
perubahan telah menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan. Personal keperawatan bekerja
untuk beberapa pimpinan,termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan,
perawat pengawas dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship. Perawat
pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu hari. Kadang
seorang perawatmenjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik, kadang menjadi konsultan
dan selalu dalam peran yang berbeda. Sebagai perawat pelaksana maupun sebagai
manajer keperawatan kita perlu membuat perubahan untuk meningkatkan kesadaran dan
keterlibatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Perawat tentu saja
berharap perubahan tersebut jangan sampai menimbulkan konflik. Oleh karena itu,
sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori yang mendasari perubahan.Perubahan
pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan,
mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang diubah oleh suatu keadaan atau
situasi. Perubahan pelayanan kesehatan/keperawatan merupakan kesatuan yang menyatu
dalam perkembangan dan perubahan keperawatan di Indonesia.

II.PENGERTIAN

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang direncanakan yaitu suatu usaha
sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara melakukan adaptasi
pada perubahan yang terjadi dilingkungan eksternal maupun internal untuk mencapai
sasaran baru.
Banyak definisi pakar tentang berubah, dua diantaranya yaitu :
1.

Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan

2.

keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)


Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atauinstitusi
(Brooten,1978)
II.

FUNGSI

Adapun fungsi dari perubahan ialah :


1. Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah.
2. Perubahan ditujukan untuk membuat prosedur kerja lebih efisien.
3. Perubahan ditujukan untuk mengurangi kegiatan yang tidak penting.
IV.PROSES PERUBAHAN
1. Pencairan (Unfreezing) :
Membuat kebutuhan

terhadap

perubahan

menjadi

nyata

sehingga

individu,

kelompok,atau organisasi siap menerima bahwa perubahan harus terjadi.


2. Pengubahan (Changing) :
Menemukan dan mengadopsi sikap, nilai, dan tingkah laku baru dengan bantuan
agen perubahan terlatih, yang memimpin individu, kelompok, atau seluruh organisasi
melewati proses tersebut. Anggota organisasi akan menyesuaikan diri dengan nilai, sikap dan
tingkah laku dariagen perubahan, menyerapnya setelah mereka menyadari keefektifan dalam
prestasikerja.
3. Pemantapan (Refreezing) :
Transformasi pola tingkah laku baru menjadi norma lewat penguatan dan
dukunganmekanisme.

BAB II
KONTEKS PUSTAKA
TEORI LIPPITS (1973)

Lippit (1973) mendefinisikan perubahan sebagai sesuatu yang direncanakan atau tidak
direncanakan terhadap status quo dalam individu, situasi atau proses dan dalam perencanaan
perubahan yang diharapkan, disusun oleh individu, kelompok, organisasiatau sistem sosial yang
mempengaruhi secara langsung tentang status quo, organisasi lainatau situasi lain.

Tujuh tahap dalam proses perubahan:


1. Menentukan masalah
Pada tahap ini, setiap individu yang terlibat dalam perubahan harus membuka diri
dan menghindari keputusan sebelum semua fakta dapat dikumpulkan. Individu yang
terlibat juga harus sering berpikir dan mengetahui apa yang salah serta berusaha
menghindari data-data yang dianggap tidak sesuai. Semakin banyak informasi tentang
perubahan dimiliki seorang manajer, maka semakin akurat data yang dapat diidentifikasi
sebagai masalah. Semua orang yang mempunyai kekuasaan, harus diikutkan sedini
mungkin dalam proses perubahan tersebut, karena setiap orang mempunyai tanggung
jawab untuk selalu menginformasikan tentang fenomena yang terjadi..
2. Mengkaji motivasi dan kapasitas perubahan.
Perubahan merupakan sesuatu yang mudah, tetapi perubahan keberhasilan dalam
mencapai tujuan yang lebih baik akan memerlukan kerja keras dan komitmen yang tinggi
dari semua orang yang terlibat di dalamnya. Pada tahap ini, semua orang yang terlibat
dan lingkungan yang tersedia harus dikaji tentang kemampuan, hambatan yang mungkin
timbul, dan dukungan yang akan diberikan. Mengingat mayoritas praktik keperawatan
berada pada suatu organisasi/instansi, maka struktur organisasi harus dikaji apakah
peraturan yang ada, kebijakan, budaya organisasi, dan orang yang terlibat akan
membantu proses perubahan atau justru menghambatnya. Fokus perubahan pada tahap ini
adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terhadap proses
perubahan tersebut.
3. Mengkaji motivasi change agent dan sarana yang tersedia.
Pada tahap ini, diperlukan suatu komitmen dan motivasi manajer dalam
proses perubahan. Pandangan manajer tentang perubahan harus dapat diterima oleh staf
dan dapat dipercaya. Manajer harus mampu menunjukkan motivasi yang tinggi dan
keseriusan dalam pelaksanaan perubahan dengan selalu mendengarkan masukanmasukan dari staf dan selalu mencari solusi yang terbaik.

4. Menyeleksi tujuan perubahan.


Pada tahap ini, perubahan harus sudah disusun sebagai suatu kegiatan secara
operasional, terorganisasi, berurutan, kepada siapa perubahan akan berdampak, dan kapan
waktu yang tepat untuk dilaksanakan. Untuk itu diperlukan suatu target waktu dan perlu
dilakukan ujicoba sebelum menentukan efektivitas perubahan.
5. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
6. Mempertahankan perubahan yang telah dimulai.
Sekali perubahan sudah dilaksanakan, maka harus dipertahankan dengan
komitmenyang ada.
7. Mengakhiri hubungan saling membantu
Selama proses mengakhiri perubahan, maka harus selalu diikuti oleh perencanaan
yang berkelanjutan dari seorang manajer. Hal ini harus dilaksanakan secara bertahap
supaya individu yang terlibat mempunyai peningkatan tanggung jawab dan dapat
mempertahankan perubahan yang telah terjadi. Manajer harus terus-menerus bersedia
menjadi konsultan dan secara aktif terus terlibat dalam perubahan.

BAB III
CURRENT ISSUE
PERUBAHAN KEPENDUDUKAN
Perubahan kependudukan dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia dan
bertambahnya umur harapan hidup, maka akan membawa dampak terhadap masalah kesehatan
dan lingkup dari praktik keperawatan. Masalah kesehatan ditandai dengan munculnya penyakit
baru (re-merging diseases), yaitu penyakit lama yang timbul lagi karena pengaruh faktor
lingkungan dan mutasi gen, seperti flu burung, HIV/AIDS, chikungunya, dan penyakit lainnya.
Lingkup praktik terjadi pergeseran yang dulunya lebih menekankan pada pemberian pelayanan

kesehatan/keperawatan pada hospital-based ke community-based. Keadaan ini menuntut


perawat untuk lebih mandiri dan berpandangan jauh ke depan dalam melaksanakan perannya
secara profesional.
PENJELASAN MENURUT TEORI LIPPIT
Lippit mendefinisikan bahwa perubahan hasil dari sesuatu yang
direncanakan atau tidak direncanakan. Pada current issue yang kami
dapatkan, perubahan yang direncanakan disini adalah berkaitkan dengan
program pemerintah pada Visi Indonesia Sehat 2010 yang mengupayakan
kesehatan masyarakat. Namun, muncul perubahan yang tidak direncanakan
dari perubahan yang direncanakan yaitu, adanya penyakit lama yang jarang
terjadi kini lebih sering ditemukan akibat perubahan kependudukan yang
jumlahnya semakin meningkat. Contohnya, flu burung, HIV/ AIDS, dan
chikungunya.
Berdasarkan teori Lippit ada 7 tahap dalam proses perubahan, yaitu:
1. Menentukan Masalah
Pada tahap ini, masalah yang terjadi adalah perubahan peran perawat
yang dulu menekankan pemberian pelayanan pada hospital-based ke
community-based akibat perlunya peran perawat dalam lingkup
komunitas menangani masalah kesehatan sebagai pemberi upaya
preventif dan promotif.
2. Mengkaji Motivasi dan Kapasitas Perubahan
Faktor-faktor yang mendukung perubahan

ini

adalah

status

kesejahteraan, tempat, dan lingkungan. Sedangkan faktor yang


menghambat proses perubahan ini

adalah timbulnya penyakit lama

yang jarang terjadi kini lebih sering ditemukan.


3. Mengkaji Motivasi Change Agent dan Sarana yang Tersedia
Faktor-faktor lain yang menghambat proses perubahan ini adalah
minimya perawat yang menduduki pimpinan di institusi kesehatan
karena sistem sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang
baik.

Hal

ini

tentunya

akan

mempengaruhi

perkembangan

keperawatan di Indonesia, karena dampaknya semua kebijakan yang


ada biasanya kurang berpihak terhadap kebutuhan keperawatan
4. Menyeleksi Tujuan Perubahan
Tujuan perubahan dalam kasus ini adalah mengoptimalkan peran
perawat dalam komunitas secara menyeluruh (individu, keluarga,
masyarakat, kelompok) dan tercapainya visi Indonesia Sehat 2010.
5. Memilih Peran yang Sesuai untuk Agen Berubah
Peran yang sesuai untuk tujuan kasus ini adalah perawat bukan hanya
sebagai care giver saja tetapi juga educator, advocator, conselor,
coordinator, collaborator, consultant, dan change agent.
6. Mempertahankan Perubahan yang Telah Dimulai
Perubahan perawat tidak hanya terpaku dalam jangka pendek akan
tetapi dan berkelanjutan.
7. Mengakhiri Hubungan Saling Membantu
Perawat tidak melepas tanggung jawabnya

akan

tetapi

tetap

melakukan pengawasan.

Daftar Pustaka
http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/05/07/perubahan-dalam-keperawatan/
http://www.anakciremai.com/?cx=partner-pub-2013692070141448%3Ai70eq0opgh&cof=FORID%3A9&ie=ISO-88591&q=konsep+dasar+perubahan&sa=Cari+Makalah+Anakciremai&siteurl=www.anakciremai.co
m%252F2008%252F05%252Fmakalah-manajemen-tentang- perubahan-dan.html#94013

Anda mungkin juga menyukai